makalah anfistulang dan otot tengkorak

30
1 | ANFIS.Tulang dan Otot Tengkorak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang - tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: Skeleton Aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Tulang Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura. Skeleton Apendikular Tersusun atas tulang-tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari : Anggota gerak atas anggota gerak bawah gelang bahu gelang panggung bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx

Upload: dian-setianingrum

Post on 09-Jul-2015

3.271 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

1 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada

makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan

basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula

dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur

penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang - tunggal atau gabungan

(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan

organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat

bervariasi antara individu.

Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:

Skeleton Aksial

Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan

dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Tulang

Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka

kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan

empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala

merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang

tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.

Skeleton Apendikular

Tersusun atas tulang-tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.

Skeleton axial terdiri dari :

Anggota gerak atas

anggota gerak bawah

gelang bahu

gelang panggung

bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx

Page 2: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

2 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku

dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka

melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak,

paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh

terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya

sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka

merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang

satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Memahami Anatomi tulang dan otot – otot kepala

2. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen

Page 3: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

3 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

BAB II

LANDASAN TEORI

Fungsi utama tulang tengkorak adalah melindungi otak. Otak adalah

organ yang lunak dan memiliki fungsi yang sangat penting. Tulang tengkorak terdiri

atas 22 tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk rongga. Tulang

tengkorak terdiri atas 2 kelompok, yaitu tulang tengkorak bagian kepala (tulang

tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian wajah. Tulang-tulang tengkorak

merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8

buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian

wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi

yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut

sutura.

1. Tulang Tengkorak bagian kepala

Tulang tengkorak bagian kepala mengelilingi dan melindungi organ yang

sangat vital yaitu otak. Ketika kita lahir,bagian-bagian tulang tengkorak bagian

kepala belum menyatu sempurna. Tetapi selama pertumbuhan, tulang-tulang

tersebut menyatu membentuk tempurung kepala. Tulang tengkorak bagian kepala

terdiri atas 10 buah tulang, yaitu 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi, 2

tulangubun-ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis dan 2 tulang baji. Tulang

tengkorak bagian kepala terdiri dari:

bagian frontal tulang dahi

Bagian parietal bagian atas kepala

bagian temporal tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga

bagian occipitas daerah belakang daritengkorak

bagian spenoid berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang

baji

bagian ethmoid tulang yang menyususn rongga hidung

2.Tulang Tengkorak bagian Muka

Tulang tengkorak bagian muka terletak pada bagian muka kepala. Tulang

tersebut membentuk rongga mata, ronggahidung dan langit-langit. tulang

Page 4: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

4 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

tengkorak bagian muka terdiri dari 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah,

2tulang tipi, 2 tulang mata, 2 tulang hidung, dan satu tulang pangkal lidah. Tulang

rahang bawah merupakan satu- satunya tulang yang dapat digerakkan pada

bagian kepala. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:

rahang bawah menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal

tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan

yang lebih bebas

Rahang bawah menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit

palatinum (tulang langit-langit) menyusun sebagian dari rongga hidung

dan bagian atas dari atap rongga mulut

zigomatik tulang pipi

tulang hidung

Tulang lakrimal sekat tulang hidung

Page 5: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

5 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

BAB III

PEMBAHASAN

Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar-agar

dan terletak di dalam ruangan yang tertutup yang disebut cranium atau tulang

tengkorak, yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada

orang dewasa. Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung mulai dari

permukaan luar adalah rambut, kulit kepala tulang tengkorak, lapisan meningen dan

cairan serebro spinalis.

Untuk mempelajari tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya

dari atas norma vertikalis, dari depan atau norma frontalis, dari belakang atau norma

occipitalis dan dari samping atau norma lateralis. Untuk melihat bagian dalam dari

tengkorak biasanya dibuat potongan garis yang melalui bagian bawah orbita dan

bagian atas meatus acusticus eksternus yang disebut Franfurt Plane, yang akan

membagi tengkorak menjadi bagian atas atau calvaria/skull cap dan bagian bawah

tengkorak atau skull base.

Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama

lain dengan perantaraan sutura. Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula

eksterna, diploe dan tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang

tengkorak bervariasi antara tiga milimeter sampai dengan 1,5 centimeter, dengan

bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal

pada daerah protuberantia eksterna.

Ada tiga macam sutura yaitu :

Sutura koronalis antara tulang frontal dan kedua tulang pariental.

Sutura sagitalis antara kedua tulang pariental dan berjalang dari depan ke belakng

melalui puncak tengkorak.

Sutura lamboidalis antara oksipital dan kedua tulang pariental.

Page 6: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

6 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

2.1 Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak)

a. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang – tulang seperti :

Os. Frontale (tulang dahi)

Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata.

Os. Parietale (tulang ubun - ubun)

Membentuk bersama atap dan sisi tengkorak

Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang)

Letak bagian belakang dan bawah rongga cranium dibelakang

kepala pada os. Oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali

dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang

disebut foramen magnum.

Page 7: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

7 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Os. Temporal (tulang samping tengkorak)

Membentuk bagian bawah disisi kanan dan sisi kiri tengkorak

b. Dasar tengkorak, yang terdiri atas tulang – tulang seperti :

Os. Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah -

tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu – kupu,

dengan tiga pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah

rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan

dengan rongga hidung. Dibagian atasnya agak meninggi dan

berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat

terletaknya kelenjar buntu (hipofise).

Os. Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari

os sfenoidal diantara lekuk mata. Terdiri dari tulang tipis yang

tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai

lubang – lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya

saraf pencium ke hidung sedangkan bagian yang tegak

disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung.

Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk

oleh bagian tulang – tulang lain diantaranya tulang – tulang

kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Adapun

bentuk dari dasar tutengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai

lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.

Page 8: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

8 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

c. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan

sebagian dari tulang dahi, tulang ubun – ubun dan tulang baji.

Tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping kepala

dan terbagi atas tiga bagian yaitu :

Os. Spongeosa (tulang karang), yang membentuk rongga –

rongga yaitu rongga telinga tengah, dan rongga telinga dalam.

Os. Petrusum (tulang keras), yang menjorok ke bagian tulang

pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid.

Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang –

lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya

seperti putting susu yang disebut proseus mastoid.

*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)

2tulang rahang atas (os.maxilla)

2 tulang rahang bawah (os.mandibula)

2 tulang pipi (os.zygomaticum)

2 tulang langit-langit (os.pallatum)

2 tulang hidung (os.nasale)

2 tulang mata (os.laximale)

1 tulang lidah (os.hyoideum)

2 tulang air mata (os.lacrimale)

1 tulang rongga mata (os.orbitale)

Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.

Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut

(cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak

wajah dibagi atas dua bagian:

1. Bagian hidung terdiri atas :

Os Lacrimal (tulang mata), letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di

sudut mata.

Os Nasal (tulang hidung), yang membentuk batang hidung sebelah atas

Page 9: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

9 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung

danj bentuknya berlipat-lipat.

Septum nasal (tulang sekat rongga hidung), sekat rongga hidung adalah

sambungan tulang tapis yang tegak.

2. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :

Os Maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan

menjadi satu didalamnya terdapat lubang – lubang besar yang berisi udara

yang disebut sinus maksilaris ( antrum higmori) yang berhubungan dengan

rongga hidung.

Dibawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat meletaknya urat gigi yang

disebut proseus alveolaris

Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.

Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan

kanan

Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu

bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu.

Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat

melekatnya otot

Os hioid tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang – tulang wajah yang

lain yaitu terdapat di pangkal leher diantara otot – otot leher.

Page 11: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

11 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Tengkorak dilihat dari atas tampak separti oval dengan bagian occipital lebih

besar dibandingkan dengan bagian frontal. Dari aspek atau pandangan ini terlihat tiga

sutura yaitu sutura coronal yang menghubungkan antara bagian belakang tulang

frontal dan bagian depan tulang parietal, sutura sagital yang merupakan garis median

tengkorak dan menghubungkan tulang parietal kanan dan kiri, sutura lambdoid yang

menghubungkan bagian belakang tulang parietal dan bagian atas tulang occipital.

Pertemuan antara sutura coronal dan sutura sagital dinamakan bregma, yang pada

anak-anak masih berbentuk celah yang dinamakan fontanel anterior.sedangkan

pertemuan antara sutura sagital dan sutura lambdoid dinamakan lambda yang diambil

dari Yunani Z, pada anak-anak daerah ini dinamakan fontanel posterior. Pada tulang

parietal dekat dengan sutura sagital dan sekitar 3,5 centimeter diatas lambda terdapat

foramen parietal yang merupakan tempat berjalannya vena emisaria.

B. Norma Frontalis

Dilihat dari depan tengkorak tampak oval dengan bagian atas lebih lebar dari

pada bagian bawah. Bagian atas dibentuk oleh os. Frontal yang konveks dan halus

sedangkan bagian bawah sanagat irreguler. Diatas kedua cavum orbita terdapat

tonjolan yang melengkung dinamakan arcus superciliare yang tampak lebih menonjol

pada pria dibandingkan dengan pada wanita dan diantara kedua arcus terdapat bagian

yang menonjol yang disebut glabela.Dibawah glabela terdapat nasion yang

merupakan pertemuan antara sutura internasal dan sutura frontonasal.

Cavum orbita menyerupai segi empatdimana pada sisi atas (supra orbita

margin) dibentuk oleh os. Frontal yang pada 1/3 medialnya terdapat supra orbital

norch yang merupakan tempat keluarnya pembuluh darah dan saraf supra orbita. Sisi

lateral dibentuk oleh prosedur frontal os. Zygomaticum dan proccesus zygomaticum

os.Frontale. Sisi bawah atau posterior orbital margin dibentuk oleh os. Zygomaticum

dan os.maksila. Sisi medial dibentuk oleh bagian atas os. Frontal dan bagian bawah

os. Lacrimal.

Page 12: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

12 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

C. Norma Occipitalis

Tengkorak dilihat dari belakang menyerupai potongan roti dengan lengkung

pada bagian atas dan samping, datar pada bagian bawahnya. Sutura lambdoid dapat

tampak seluruhnya. Pada norma occipitalis tampak :

- Os. Occipital dengan bagian-bagian protu berantia occipitalis eksterna, linea nuchae

superior, linea nuchae inferior dan inion

- Os. Parietale

- Os. Temporalis

Page 13: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

13 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

D. Norma Lateralis

Pada aspek ini tampak :

-Os.frontale, disini tampak linea temporalis superior dan linea temporalis inferior

yang berjalan mulai dari procesus zygomaticum melintasi sutura coronale sampai ke

os.parietale.

-Os.Zygomaticum denagn procesus frontalis yang berhubungan os.frontale dan

procesus temporalis yang berhubungan dengan os temporalis

-Os.temporale dengan procesus zygomaticus yang berhubungan dengan os.occipital,

os.parietal dan os.sphenoidale procesus mastoideous yang menonjol ke candal

aucticus eksternus.

- Os.parietale dengan tuberculum parietale, linea temporalis superior dan linea

temporalis inferior.

Page 14: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

14 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

tulang wajah

Page 16: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

16 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:

1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut

juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian:

a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata

b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang

2. Otot wajah terbagi atas:

a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah

b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata

c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya

sebagai penutup mata atau otot sfingter mata

d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya

menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata

3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:

a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya

menarik sudut mulut ke bawah

b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk

mata menuju bibir atas dan hidung

c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada

otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke

bawah

d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju

mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan

makanan waktu mengunyah.

e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas

waktu senyum.

4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:

a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut

terbuka

b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang

c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke

depan

Page 17: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

17 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi

atas:

a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan

b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang

Cranial Muscle Anterior View

M. Platysma

Fungsi: menarik bibir bawah dan sudut mulut ke samping dan kebawah, sebagian

membuka mulut, kadang-kadang dalam ekspesi terkejut, ketakutan, atau bahkan cemberut.

Page 18: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

18 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Lesung pipit merupakan deformitos otot wajah. Lesung pipit muncul karena adanya

variasi struktur oto wajah yang disebut zygomaticus major. Keberadaan otot zygomaticus

major ganda atau bifid bisa dijadikan alas an terbentuknya lesung pipit. Variasi otot bifid

ini awalnya berupa satu struktur utuh yang berasal dari tulang zygomaticus. Ketika

tumbuh secara anterior, struktur tersebut terbelah dua. Bundle superiornya masuk ke atas

sudut rongga mulut, sedangkan inferiornya masuk ke bawah sudut rongga mulut.

Page 19: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

19 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

2.3 Bentuk Kepala Bayi

Bentuk kepala bayi baru lahir memang dipengaruhi proses persalinan. Menurut dr.

Nia Niasari, SpA, bentuk kepala saat proses persalinan menyesuaikan dengan bentuk dan

ukuran jalan lahir, yaitu saat memasuki daerah panggul. Hal itu terjadi karena tulang-

tulang kepala (tengkorak) terdiri dari beberapa tulang pipih yang belum saling menempel

rapat dan masih relatif lunak.

Saat memasuki jalan lahir yang sempit, tulang-tulang tersebut menyesuaikan ukuran

kepala dengan cara sedikit saling bertumpuk (molding). Bentuk kepala menjadi

berbentuk memanjang (lonjong) sesuai bentuk jalan lahir. Setelah lahir, bentuk kepala

akan kembali ke bentuk semula dalam beberapa hari. Tulang-tulang yang bertumpuk

(molding) akan kembali terpisah. Bentuk kepala sementara ini dimungkinkan karena bayi

mempunyai lima tulang kepala yang disatukan oleh selaput liat.

Pada bayi yang lahir dengan operasi sesar, walaupun ada beberapa kasus operasi sesar

yang dilakukan setelah bayi sempat menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran jalan lahir.

Namun, umumnya bayi lahir dengan operasi sesar mempunyai bentuk kepala yang lebih

bulat.

Jika tahap kedua upaya persalinan lebih lama, mungkin anda bisa memperhatikan

adanya benjolan pada kepala bayi disebut caput, terbentuk ketika kepala bayi terdorong

melalui leher rahim yang melebar. Benjolan ini akan hilang pada 48 jam kehidupannya

pertama.

Kepala bayi yang baru lahir akan kelihatan lebih besar kalau dibandingkan dengan

tubuhnya. Pada kenyataannya, ukuran lingkar kepala biasanya sebesar dada ketika lahir.

Pada puncak kepala ada titik bernama anterior fontanelle, tempat tepi keempat tulang

bertemu tetapi tidak sampai rapat. Juga ada fontanelle yang lain di bagian belakang

kepala, posterior fonatelle yang ukurannya jauh lebih kecil. Keduanya tertutup oleh

selaput tebal yang sangat liat. Sementara bayi tumbuh makin besar, titik ini semakin

kecil dan akhirnya lenyap. Posterior fontanelle menutup beberapa bulan sesudah setelah

kelahiran, dan anterior fontanelle lenyap dalam waktu 18 bulan.

Bentuk kepala bayi baru lahir cenderung lebih terlihat bulat, karena secara

proporsional panjang kepala bayi baru lahir ¼ dari panjang seluruh tubuh, dari puncak

kepala sampai tumit. Dengan bertambahnya umur, proporsi kepala akan mengecil,

sehingga badan sampai kaki akan lebih panjang.

Page 20: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

20 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Kepala bayi yang normal umumnya simetris, tapi kadang ada beberapa variasi yang

membuat bentuk kepala bayi belum simetris. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu:

Lahir premature

Karena belum cukup bulan, tulang-tulang tengkoraknya masih agak lunak. Oleh

sebab itu mudah berubah bentuk.

Janin kembar

Ruang gerak yang sangat sempit di dalam rahim membuat pertumbuhan kepala tidak

optimal.

Posisi tulang yang belum pas pada tempat yang sesungguhnya, misalnya karena

pengaruh penekanan pada sisi tertentu saat dalam rahim.

Akibat terjepit alat bantu persalinan.

Salah posisi tidur. Bayi dibiarkan tidur pada posisi yang sama, sehingga sisi yang

selalu menempel pada bantal akan lebih pipih atau datar.

Akibat kelainan genetik. Misalnya, tulang-tulang tengkorak bayi terlalu cepat

menyatu, sehingga otaknya tidak punya cukup ruang untuk berkembang.

2.4 Kelainan Pada Tengkorak wajah

1. Cidera Kepala

Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau

penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi -

decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan

peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu

pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada

tindakan pencegahan.

Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat

terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui

proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran

darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian

pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh

kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak

25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma

turun sampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral. Pada saat

otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui

proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada

Page 21: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

21 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat

akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.

Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit /

100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output. Trauma kepala

meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical-myocardial,

perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel

adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel,

takikardia.

Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana

penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan

berkontraksi. Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah

arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.

Cedera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua :

a. Cedera kepala primer : Akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi -

decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. Pada cedera

primer dapat terjadi :

Gegar kepala ringan

Memar otak

Laserasi

b. Cedera kepala sekunder : Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala,

seperti:

Hipotensi sistemik

Hipoksia

Hiperkapnea

Oedema otak

Komplikasi pernapasan

Infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain

Perdarahan yang sering terjadi :

1. Epidural Hematoma

Terdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat

pecahnya pembuluh darah / cabang - cabang arteri meningeal media yang

terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu

Page 22: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

22 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1-2 hari. Lokasi yang

paling sering yaitu di lobus temporalis dan parietalis. Gejala-gejala yang terjadi :

a. Penurunan tingkat kesadaran

b. Nyeri kepala

c. Muntah

d. Hemiparesis

e. Dilatasi pupil ipsilateral

f. Pernapasan dalam cepat kemudian dangkal irregular

g. Penurunan nadi

h. Peningkatan suhu

2. Subdural Hematoma

Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut

dan kronik. Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena yang

biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut

terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2

minggu atau beberapa bulan. Tanda-tanda dan gejalanya adalah :

a. Nyeri kepala

b. Bingung

c. Mengantuk

d. Menarik diri

e. Berfikir lambat

f. Kejang

g. Udem pupil

Perdarahan intracerebral, berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya

pembuluh darah arteri, kapiler, vena.Tanda dan gejalanya :

a. Nyeri kepala

b. Penurunan kesadaran

c. Komplikasi pernapasan

d. Dilatasi pupil

e. Perubahan tanda-tanda vital

3. Perdarahan Subarachnoid

Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah

dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.Tanda dan

gejala :

Page 23: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

23 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

a. Nyeri kepala

b. Penurunan kesadaran

c. Hemiparese

d. Kaku kuduk

2. Sumbing pada bibir

Bibir sumbing merupakan cacat bawaan. Faktor-faktor yang dapat

menimbulkan bibir sumbing antara lain faktor genetik atau keturunan. Mungkin salah

satu orang tuanya atau keduanya membawa sifat sehingga timbul cacat bibir

sumbing, sebagaimana halnya penyakit-penyakit bawaan yang lain. Kalau orang

tuanya tak ada bibir sumbing mungkin nenek atau buyutnya, jadi garis turunan ke

atasnya.

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga menjadi penyebab bibir sumbing,

antara lain adanya infeksi yang disebabkan virus Rubella/campak sewaktu ibu hamil

muda. Kemudian, akibat teratogen; zat kimia yang menimbulkan kelainan

perkembangan embrio jika diberikan selama kehamilan, semisal hydantoin,

trimethadione, valporate, dan lain-lain. Lalu nutrisi, salah satunya adalah defisiensi

atau kekurangan asam fosfat. Begitu pula obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil,

seperti untuk menenangkan pasien sewaktu hamil muda.

Untuk mencegah terjadinya bibir sumbing, maka seorang ibu yang sedang

hamil harus selalu memperhatikan gizi, perbanyak minum susu, mengkonsumsi

sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Jika perlu mintalah suplemen vitamin

gratis dari Pasyandu atau Puskesmas, serta jangan sembarangan minum jamu.

Page 24: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

24 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

BAB IV

KERANGKA KONSEP

Page 25: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

25 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Tulang Tengkorak

Neurocranium

Gubah tengkorak

Os. Frontale (tulang dahi)

Os. Parietale (tulang ubun -

ubun)

Os. Occipitalis ( tulang kepala

bagian belakang)

Os. Temporal (tulang samping

tengkorak)

Dasar tengkorak

Os. Sfenoidalis (tulang baji)

Os. Ethimoidalis (tulang tapis)

Samping tengkorak

Os. Spongeosa (tulang karang)

Os. Petrusum (tulang keras)

Bagian mastoid

Page 26: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

26 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Tengkorak Wajah

Bagian hidung

Os Lacrimal (tulang mata)

Os Nasal (tulang hidung)

Os Konka nasal (tulang karang

hidung)

Septum nasal (tulang sekat

rongga hidung)

Bagian rahang

Os Maksilaris (tulang rahang

atas)

proseus alveolaris

Os Zigomaticum

Os Palatum atau tulang langit-

langit

Os Mandibularis atau tulang

rahang bawah

Os hioid tulang lidah

Page 27: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

27 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Otot – otot wajah

Otot pundak kepala

Muskulus frontalis

Oksipitalis

Otot wajah

Otot mata (muskulus rektus

okuli)

Muskulus oblikus okuli/otot bola

Muskulus orbikularis

okuli/otot lingkar mata

Muskulus levator palpebra superior

Otot pengunyah

Muskulus maseter

Muskulus temporalis

Muskulus pterigoid internus dan

eksternus

Otot lidah

Muskulus genioglosus

Muskulus stiloglosus

Page 28: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

28 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

Otot mulut bibir dan pipi

Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris

Muskulus quadratus labii superior

Muskulus quadratus labii inferior

Muskulus buksinator

Muskulus zigomatikus/otot pipi

Page 29: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

29 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN:

Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak)

A. Gubah tengkorak:

Os. Frontale (tulang dahi)

Os. Parietale (tulang ubun - ubun)

Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang)

Os. Temporal (tulang samping tengkorak)

B. Dasar tengkorak :

Os. Sfenoidalis (tulang baji),

Os. Ethimoidalis (tulang tapis)

C. Samping tengkorak

Os. Spongeosa (tulang karang),

Os. Petrusum (tulang keras)

Bagian mastoid

2. Tengkorak Wajah

A. Bagian hidung terdiri atas :

Os Lacrimal (tulang mata)

Os Nasal (tulang hidung)

Os Konka nasal (tulang karang hidung)

Septum nasal (tulang sekat rongga hidung)

B. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :

Os Maksilaris (tulang rahang atas)

proseus alveolaris

Os Zigomaticum

Os Palatum atau tulang langit-langit

Os Mandibularis atau tulang rahang bawah

Os hyoid atau tulang lidah

Page 30: Makalah AnfisTulang dan Otot Tengkorak

30 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k

*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)

2tulang rahang atas (os.maxilla)

2 tulang rahang bawah (os.mandibula)

2 tulang pipi (os.zygomaticum)

2 tulang langit-langit (os.pallatum)

2 tulang hidung (os.nasale)

2 tulang mata (os.laximale)

2 tulang lidah (os.hyoideum)

2 tulang air mata (os.lacrimale)

1 tulang rongga mata (os.orbitale)

Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:

1. Otot pundak kepala

a. Muskulus frontalis

b. Oksipitalis

2. Otot wajah terbagi atas:

a. Otot mata (muskulus rektus okuli)

b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata

c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar

d. Muskulus levator palpebra superior

3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:

a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut

b. Muskulus quadratus labii superior

c. Muskulus quadratus labii inferior

d. Muskulus buksinator

e. Muskulus zigomatikus/otot pipi.

4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah :

a. Muskulus maseter

b. Muskulus temporalis

c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus.

5. Otot lidah

a. Muskulus genioglosus

b. Muskulus stiloglosus