makalah guru profesional

16
GURU PROFESIONAL Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan Semester II (Genap) Disusun Oleh : MUTIHA HUTAJULU TILHANG NAIBAHO LISBETH SIAGIAN LAVANTER J. SIMAMORA DOSEN : Dr. MURSID, M.Pd. PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Upload: lavanter-simamora

Post on 24-Jun-2015

30.686 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah guru profesional

GURU PROFESIONALMakalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Pada Mata Kuliah Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan

Semester II (Genap)

Disusun Oleh :

MUTIHA HUTAJULU TILHANG NAIBAHO

LISBETH SIAGIAN LAVANTER J. SIMAMORA

DOSEN :

Dr. MURSID, M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012BAB I

Page 2: Makalah guru profesional

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, peranan

guru sangat penting sekali untuk membentuk sumber daya manusia yang

berkualitas dan berakhlak mulia. Kita sadari, bahwa peran guru

sampai saat ini masih eksis, sebab sampai kapanpun posisi atau peran

guru tersebut tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin

sehebat apapun, mengapa ? Karena, guru sebagai seorang pendidik juga

membina sikap mental yang menyangkut aspek-aspek manusiawi dengan

karakteristik yang beragam dalam arti berbeda antara satu siswa

dengan lainnya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan oleh seorang

guru semata-mata ingin melihat anak didiknya bisa berhasil dan

sukses kelak. Tetapi perjuangan guru tersebut tidak berhenti sampai

disitu, guru juga merasa masih perlu meningkatkan kompetensinya agar

benar-benar menjadi guru yang lebih baik dan lebih profesional

terutama dalam proses belajar mengajar sehari-hari.

Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan

oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru

ini sangat berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat

profesi guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan

yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat

dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun

pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang

kependidikan.

Namun, dibalik itu semua juga tersirat suatu dilema profesi ini

dimana seringkali guru tidak menerima penghargaan ataupun perlakuan

yang sebanding dengan apa yang telah dikorbankan. Sebagai seorang

yang berprofesi sebagai seorang guru apakah yang harus kita lakukan?

Bagaimana pula sebaiknya kita menyikapi hal ini dengan lebih arif

dan bijaksana?

B. Rumusan Masalah

~ 1 ~

Page 3: Makalah guru profesional

Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah arti profesi guru?

2. Strategi apa agar menjadi guru yang professional?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya :

1. Untuk mengetahui arti profesi guru

2. Untuk mengetahui strategi menjadi guru yang profesional

~ 2 ~

Page 4: Makalah guru profesional

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROFESI

Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua

pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat

dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan

"siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu

keah-lian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti

kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus

dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

Profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang

pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan

tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan

keguruan tertentu (Makagiansar, M. 1996)

Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga

masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan

keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai

tenaga pendidik, antara lain: (a) sebagai pekerja profesional dengan

fungsi mengajar, membimbing dan melatih (b) pekerja kemanusiaan

dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan

yang dimiliki, (c) sebagai petugas kemashalakatkatan dengan fungsi

mengajar dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang

baik. (Nasanius, Y. 1998)

Profesi Guru adalah orang yang Bekerja atas panggilan hati

nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat

hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani.

Sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat

mencerdakan anak didik. (Galbreath, J. 1999). Jabatan guru dapat

dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu

keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran)

dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi

kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain.

Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi

~ 3 ~

Page 5: Makalah guru profesional

berbeda dari pekerjaan lain, profesi guru termasuk ke dalam profesi

khusus selain dokter, penasihat hukum, pastur. Kekhususannya adalah

bahwa hakekatnya terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau

masyarakat. Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari

bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya, ia dan keluarganya harus

hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah

hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kesediaannya

untuk melayani sesama.

Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang

luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam

melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang

tinggi. Mereka (guru) dalam keadaan darurat dianggap wajib juga

membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain hakikat

profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan.

B. PROFESSIONAL

Professional yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan

yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer

keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan

potensi yang ada dalam diri poserta didik. Maka, bentuk pembelajaran

kongkret dan penilaian secara komprehensif diperlukan untuk bisa

melihat siswa dari berbagai perspektif. Persiapan pembelajaran

menjadi sesuatu yang wajib dikerjakan, dan pelaksanaan aplikasi

dalam kelas berpijak kepada persiapan yang telah dibuat dengan

menyesuaikan terhadap kondisi setempat atau kelas yang berbeda.

Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, social

dan spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan

atau keungulan yang terdapat dalam diri anak. Peserta didik diberi

kesempatan untuk mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi

sehingga tumbuh rasa percaya diri.

Di atas telah dijelaskan tentang mengapa profesi guru sebagai

profesi khusus dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang 2 tuntutan

yang harus dipilih dan dilaksanakan guru dalam upaya mendewasakan

anak didik.

Tuntutan itu adalah:~ 4 ~

Page 6: Makalah guru profesional

1. Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik untuk

pengembangan bakat anak didik.

2. Mengembangkan potensi umum sehingga dapat bertingkah laku

secara kritis terhadap pilihan-pilihan. Anak didik mampu

mengambil keputusan untuk menentukan mana yang baik atau tidak

baik.

Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya menjadikan

pokok satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada

anak didik adalah suatu pengembangan konsep manusia terhadap apa

yang baik dan bersifat ekslusif. Maksudnya adalah bahwa konsep

manusia terhadap apa yang baik hanya dikembangkan dari sudut pandang

yang sudah ada pada diri siswa sehingga tak terakomodir konsep baik

secara universal. Dalam hal ini, anak didik tidak diajarkan bahwa

untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya bertitik tolak pada

diri siswa sendiri tetapi perlu mengerti konsep ini dari orang lain

atau lingkungan sehingga menutup kemungkinan akan timbulnya visi

bersama akan hal yang baik.

Berbeda dengan tujuan yang pertama, tujuan yang kedua lebih

menekankan akan kemampuan dan peranan lingkungan dalam menentukan

apa yang baik tidak hanya berdasarkan pada diri namun juga pada

orang lain berikut akibatnya. Di lain pihak guru mempersiapkan anak

didik untuk melaksanakan kebebasannya dalam mengembangkan visi apa

yang baik secara konkrit dengan penuh rasa tanggung jawab di tengah

kehidupan bermasyarakat. Komitmen guru dalam mengajar guna

pencapaian tujuan mengajar yang kedua lebih lanjut diuraikan bahwa

guru harus memiliki tanggungjawab terhadap apa yang ditentukan oleh

lembaga sekolah. Sekolah selanjutnya akan mengatur guru, pelajaran

dan siswa supaya mengalami proses belajar mengajar yang berlangsung

dengan baik dan supaya tidak terjadi penyalahgunaan jabatan.

Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru

untuk mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam merencanakan,

membuat dan mengevaluasi sesuatu proses yang baik artinya guru

mempunyai kewenangan.

Hal ini menjadi perlu bagi seorang yang profesional dalam

pekerjaannya. Masyarakat umum juga dapat membantu guru dalam proses ~ 5 ~

Page 7: Makalah guru profesional

kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat

ikut bertanggung jawab terhadap “proses” anak didik. Masyarakat

dapat mengajukan saran, kritik bagi lembaga sekolah, lembaga sekolah

boleh saja mempertimbangkan atau menggunakan masukan dari masyarakat

untuk mengembangkan pendidikan tetapi lembaga sekolah atau guru

tidak boleh bertindak sesuai dengan kehendak masyarakat karena hal

ini menyebabkan hilangnya profesionalitas guru dan otonomi lembaga

sekolah atau guru.

Dengan demikian, pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan

etika moral profesi perlu dipahami agar tuntutan yang diberikan

kepada guru bukan dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan

dicapai guru melalui proses belajar mengajar. Guru perlu diberikan

otonomi untuk mengembangkan dan mencapai tuntutan tersebut.

C. KOMPETENSI GURU

Kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab

guru merupakan sebagian dari kompetensi profesionalisme guru. Moh

Uzer Usman (2000:7) mengemukakan tiga tugas guru sebagai profesi

meliputi mendidik, mengajar dan melatih. (a) mendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, (b) mengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, (c) melatih berarti

mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. DG Armstrong

dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan ada lima tugas dan

tanggung jawab pengajar, yakni tanggung jawab dalam (a) pengajaran,

(b) bimbingan belajar, (c) pengembangan kurikulum, (d) pengembangan

profesinya, dan (e) pembinaan kerjasama dengan masyarakat.

Mohamad Ali (2000:4-7) mengemukakan tiga macam tugas utama guru,

yakni (a) merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan

pelajaran, proses belajar mengajar yang efektif dan efisien,

menggunakan alat ukur untuk mencapai tujuan pengajaran tercapai atau

tidak, (b) melaksanakan pengajaran, (c) memberikan balikan (umpan

balik). Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat

disimpulkan tentang tugas guru yaitu (a) tugas pengajaran, bimbingan

dan latihan kepada siswa, (b) pengembangan profesi guru, (c)

pengabdian masyarakat.~ 6 ~

Page 8: Makalah guru profesional

Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas,

seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan

tertentu. Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari

kompetensi profesionalisme guru. Kompetensi merupakan suatu

kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai

pendidik dapat terlaksana dengan baik.

Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau

kecakapan. Menurut Mc. Load dalam Moh Uzer Usman (2000:14)

Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan

yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Sedang

yang dimaksud dengan kompetensi guru (teacher competency) merupakan

kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara

bertanggung jawab dan layak. Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan guru dalam

melaksanakan tugas-tugas sebagai pengajar yang dilakukan secara

bertanggung jawab dan layak.

Glasser dalam Nana Sudjana (2000:69) mengemukakan empat jenis

kompetensi tenaga pengajar, yakni (a) mempunyai pengetahuan belajar

dan tingkah laku manusia, (b) menguasai bidang ilmu yang dibinanya,

(c) memiliki sikap yang tepat tentang dirinya sendiri dan teman

sejawat serta bidang ilmunya , (d) keterampilan mengajar.

D. KODE ETIK GURU

Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi,

sebagai rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya

saat kegiatan mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab

dengan profesi maupun hasil dari pengajaran yang ia berikan kepada

siswa. Jangan sampai terjadi malpraktik pendidikan.

Isi kode etik tersebut adalah

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia

Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila,

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional,

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik

sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan,

~ 7 ~

Page 9: Makalah guru profesional

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menjunjung

berhasilnya proses belajar-mengajar.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan

masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa

tanggung jawab bersama terhadap pendidikan,

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan

meningkatkan mutu dan martabat profesinya, 

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan

kesetiakawanan sosial,

8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu

organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian,

9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang

pendidikan.

Yang menjadi masalah bagi kalangan pendidikan bukanlah belum

adanya kode etik guru, melainkan sudah sejauh mana guru-guru di

negeri ini mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan kode etik guru

tersebut, baik dalam mendidik anak bangsa ataupun dalam kehidupan

sehari-hari. Sehingga, guru betul-betul menjadi suri teladan bagi

seluruh komponen bangsa di mana pun berada.

E. STRATEGI MENJADI GURU PROFESIONAL

Apakah jabatan guru dapat disebut sebagai suatu profesi?. Pada

dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun

ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional,

namun sebenarnya lebih dari itu. Usaha profesionalisasi merupakan

hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru.

Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi

profesional, personal, dan sosial. Seseorang dianggap profesional

apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh

pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan pihak luar), cepat

(produktif), tepat (efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan

pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-

unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional,

pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif. Pengembangan ~ 8 ~

Page 10: Makalah guru profesional

wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi, pelatihan

ataupun upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.

Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus

meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat

mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun

kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki

keterampilan belajar, mencakup keterampilan dalam memperoleh

pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati

diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas

tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup

berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live

together). Berangkat dari makna dan syarat-syarat profesi

sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, maka dalam rangka

pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat

dilakukan dengan berbagai strategi antara lain :

1. Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training.

Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang

dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif.

Pelatihan ini cocok dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan

pre-service atau in-service. Model pelatihan ini berbeda dengan

pendekatan pelatihan yang konvensional, karena penekanannya lebih

kepada evaluasi performan nyata suatu kompetensi tertentu dari

peserta pelatihan.

2. Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya.

Dengan membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah

lainnya dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru,

maka guru dengan sendirinya dapat mengembangkan profesionalisme

dirinya. Selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada

orang lain, guru dapat melakukan dalam bentuk penulisan

artikel/makalah karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi

pengembangan profesionalisme guru yang bersangkutan maupun orang

lain.

3. Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah.

Pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk menjaga

kemutakhiran (up to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi ~ 9 ~

Page 11: Makalah guru profesional

guru. Tujuan utama dari kegiatan pertemuan ilmiah adalah

menyajikan berbagai informasi dan inovasi terbaru di dalam suatu

bidang tertentu. Partisipasi guru pada kegiatan tersebut akan

memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun

profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

4. Melakukan penelitian seperti PTK.

Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang

dilakukan guru melalui kerjasama atau tidak dengan guru lain

dalam rangka merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktek

pembelajaran secara terus menerus juga merupakan strategi yang

tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru. Berbagai kajian

yang bersifat reflektif oleh guru yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam pemahaman terhadap

tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, dan

memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran berlangsung akan

bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru

diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara

mandiri dengan penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung

secara terus menerus, maka akan berdampak pada peningkatan

profesionalisme guru.

5. Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional.

Ikut serta menjadi anggota orgnisasi profesional juga akan

meningkatkan profesionalisme seorang guru. Organisasi profesional

biasanya akan melayani anggotanya untuk selalu mengembangkan dan

memelihara profesionalismenya dengan membangun hubungan yang erat

dengan masyarakat. Dalam hal ini yang terpenting adalah guru

harus pandai memilih suatu bentuk organisasi profesional yang

dapat memberi manfaat utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi

waktu dan tenaga. Pilih secara bijak organisasi yang dapat

memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan

profesionalismenya.

6. Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah

Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk

memperoleh pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah

jika berkomunikasi dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang ~ 10 ~

Page 12: Makalah guru profesional

sama. Pertemuan secara formal maupun informal untuk mendiskusikan

berbagai isu atau permasalahan pendidikan termasuk bekerjasama

berbagai kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi program-program sekolah) dengan kepala sekolah,

orang tua peserta didik (komite sekolah), guru dan staf lain yang

profesional dapat menolong guru dalam memutakhirkan

pengetahuannnya.

Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga

keaktifan pikiran dan membuka wawasan yang memungkinkan guru untuk

terus memperoleh informasi yang diperlukannya dan sekaligus membuat

perencanaan untuk mendapatkannya. Semakin guru terlibat dalam

prolehan informasi, maka guru semakin merasakan akuntabel, dan

semakin guru merasakan akuntabel maka ia semakin termotivasi untuk

mengembangkan dirinya.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap

pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik

disekolah maupun di luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal

memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam

nejalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian,

menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai

dasar kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian, tidak

menguasai bahan pelajaran dan cara-cara mengajar, maka guru akan

gagal menunaikan tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak dalam

pendidikan dan pengajaran. Oleh Karena itu, kompetensi mutlak

dimiliki guru sebagai kemampuan, kecakapan atau keterampilan dalam

mengelola kegiatan pendidikan. Dengan demikian kompetensi guru

berarti pemilikan pengetahuan keguruan, dan pemilikan keterampilan

serta kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya.”

B. SARAN

~ 11 ~

Page 13: Makalah guru profesional

Guru yang profesional tidak hanya tahu akan tugas, peranan dan

kompetensinya. Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas

dan perannya, dan selalu meningkatkan kompetensinya agar tercapai

kondisi proses belajar mengajar yang efektif dan tercapai tujuan

belajar secara optimal.

~ 12 ~

Page 14: Makalah guru profesional

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Profesi Pendidik, 2008. Pedoman Penilaian Guru

Berprestasi. Jakarta : Depdiknas

Pidarta, Made , 2000. Landasan Kependidikan. Jakarta : Renika Cipta

Usman, Moh. Uzer, 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Samani, Muchlas, dkk, 2003. Pembinaan Profesi Guru. Jakarta :

Depdiknas

Sudjana, Nana, 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Sinar Baru Algensindo.

Pantiwati, y. 2001. Upaya peningkatan Profesionalisme kepemimpinan.

Malang: PSSJ PPS Universitas Malang.

http://makalahprofesikependidikan.blogspot.com/2010/07/kompetensi-

guru-profesi.html

Semiawan, C.R. 1991. Strategi Pengembangan Diri Untuk Menjadi

Pemimpin Jakarta : Grasindo.

Soetjipto, 2004. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta

Danim, Sudarwan, 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan

Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia

~ 13 ~