makalah gis
DESCRIPTION
Arc map makalahTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia bisnis saat ini pemanfaatan teknologi akan sangat membantu
dalam melihat gambaran kedepannya, dan dapat dijadikan referensi dalam
membuat keputusan yang terbaik, dan berperan besar dalam memajukan suatu
organisasi terutama dalam permodal dan investasi. Sumber-sumber daya.
ArcView GIS dan perangkat lunaknya yang dikembangkan oleh ESRI
menawarkan satu solusi inovatif dimana dapat membantu anda menciptakan dan
memvisualisasikan hasil penelitian dan informasi lebih baik dan lebih efektif. GIS
telah muncul sebagai satu komponen integral didalam hampir setiap jenis
pekerjaan mulai dari pemanfaatan tanah dan lahan sampai ke dunia bisnis dan
pemerintahan serta pelayanan umum.
Pemanfaatan tekhnologi GIS dalam lingkup yang luas meliputi kota,
Negara dan pemerintahan ArcView GIS mampu me-manage zona local,
pemafaatan lahan juga untuk bidang bidang properti dan berbagai macam
keperluan yang berbasis geografi. Bahkan saat ini pemanfaatan Arcview GIS
sudah lebih jauh lagi yang meliputi peta perbankan, bidang penerapan hokum dan
perundang undangan, bahkan sampai pada pengamatan dan tindak kejahatan. Di
Indonesia pemanfaatan tehnologi GIS masih sebatas pada pamanfaatan land use
oleh Badan dan perusahaan swasta seperti BPN, Kehutanan, Perkebunan, dan lain
sebagainya.
Pada era konvensional, GIS saat itu hanya dipandang sebagai “Back office
software” dan dengan kemajuan dan perkembangan zaman, perangkat lunak GIS
Arcview saat ini menjadi kekuatan yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam dunia
1
yang serba komputerisasi dan sangat memudahkan bagi pemakai dalam melayani
customer yang membutuhkan layanan yang ber orientasi pada geografi.
GIS merupakan suatu bidang kajian ilmu yang relatif baru yang dapat
digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu sehingga berkembang dengan
sangat cepat. Berdasarkan International GIS Dictionary atau directory
internasional GIS, pengertian dari GIS adalah a computer system for capturing,
managing, integrating, manipulating, analysing and displaying data which is
spatially referenced to the Earth. Tentunya masih banyak definisi atau pengertian
lain dari GIS yang juga disosialisasikan oleh pakar-pakar GIS dari berbagai
displin ilmu. Sebagai perbandingan, ESRI sebagai suatu vendor besar yang
bergerak dalam bidang GIS mendefinisikan GIS sebagai kumpulan yang
terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan
personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-
muhktahirkan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk
informasi yang mempunyai referensi geografi. Secara umum, berdasarkan
definisi-definisi yang data tersebut, satu fungsi dari GIS yang sangat penting
adalah kemampuan untuk menganalisis data, terutama data spasial yang kemudian
menyajikannya dalam bentuk suatu informasi spasial berikut data attributnya.
Makalah ini menyajikan fungsi analisis dan modeling menggunakan salah
satu software GIS yang mempunyai kemampuan sangat baik yaitu ArcView GIS.
Arcview merupakan sebuah software GIS yang memiliki tampilan sederhana,
menarik, interaktif namun memiliki tingkat kemudahan yang cukup tinggi dan
kemampuan analisis yang sangat baik. Kemampuan analisis tersebut diantaranya
kemampuan untuk mendapatkan informasi dari obyek yang dipilih, membuat
zone buffer suatu obyek seperti jalan atau sungai, membuat operasi overlay
terhadap poligon, penggunaan operator-operator query basis data relasional,
penggunaan fungsi-fungsi statistik dan sebagainya. Beberapa kemampuan analisis
tersebut membutuhkan ekstension tambahan yang terkadang harus aktifkan
2
terlebih dahulu atau terkadang harus diinstal tersendiri karena terpisah dari
program standar. Untuk melaksanakan fungsi analisis tersebut diantaranya
dibutuhkan aktifikasi ekstension spatial analysis, atau 3D analisis dan
geoprocessing. Spatial analysis dan 3D analysis merupakan additional ekstension
yang biasanya diinstal terpisah dengan software Arcview.
Dengan perkembangan program ini, maka banyak para engineer
menggunakan aplikasi ini sebagai penunjang pekerjaan. Terutama dalam bidang
keairan, sebagai pemetaan daerah tertentu dengan spesifikasi tertentu. Dengan
program ini diharapkan suatu penggunaan lahan dapat dimaksimalkan dalam
suatu proyek pembangunan. Oleh karena itu maka makalah ini membahas aplikasi
gis dalam bidang teknik sipil khususnya bidang pembangunan berbasis keairan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Arc Map atau Arc GIS?
2. Apa saja fungsi – fungsi utama dalam aplikasi ini?
3. Bagaimana manfaatnya dalam teknik sipil?
4. Apa saja manfaat adanya pemetaan dalam Arc Map atau Arc GIS?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai media pembelajaran apa itu aplikasi Arc Map atau Arc GIS.
3
2. Untuk mengetahui pemanfaatan aplikasi ini dalam bidang teknik sipil
khususnya bidang pembangunan keairan.
3. Sebagai pembelajaran dalam mata kuliah Perpetaan dan SIG.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arc GIS atau Arc Map dan
2.1.1 Arcview
Perangkat lunak Arcview GIS merupakan salah satu perangkat
lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terkemuka hingga saat
ini dengan kehandalan ESRI. Dengan perangkat lunak ini, pengguna
dapat melakukan proses-proses seperti visualisasi, meng-explore,
membuat query, dan menganalisa data geografis beserta atributnya.
Perkembangan kebutuhan manusia beserta kemajuan di bidang
computer dan teknologi informasi telah memicu perluasan
fungsionalitas di bidang perangkat lunak desktop tak terkecuali
Arcview. Fungsionalitas Arcview telah ditingkatkan dari sekedar
perangkat lunak SIG desktop dan mapping biasa (standar) yang
diimplementasikan sebagai ekstension.
ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan
mengolah data dalam format Shapefile, selain itu ArcView jaga dapat
memanggil data-data dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF,
BMP, GeoTIFF atau data grid yang berasal dari ARC/INFO serta
banyak lagi data-data lainnya. Setiap data spasial yang dipanggil akan
tampak sebagai sebuah Theme dan gabungan dari theme-theme ini
akan tampil dalam sebuah view. ArcView mengorganisasikan
komponen-komponen programnya (view, theme, table, chart, layout
5
dan script) dalam sebuah project. Project merupakan suatu unit
organisasi tertinggi di dalam ArcView.
Salah satu kelebihan dari ArcView adalah kemampuannya
berhubungan dan berkerja dengan bantuan extensions. Extensions
(dalam konteks perangkat lunak SIG ArcView) merupakan suatu
perangkat lunak yang bersifat “plug-in” dan dapat diaktifkan ketika
penggunanya memerlukan kemampuan fungsionalitas tambahan
(Prahasta). Extensions bekerja atau berperan sebagai perangkat lunak
yang dapat dibuat sendiri, telah ada atau dimasukkan (di-instal) ke
dalam perangkat lunak ArcView untuk memperluas kemampuan-
kemampuan kerja dari ArcView itu sendiri. Contoh-contoh extensions
ini seperti Spasial Analyst, Edit Tools v3.1, Geoprocessing, JPGE
(JFIF) Image Support, Legend Tool, Projection Utility Wizard,
Register and Transform Tool dan XTools Extensions.
Feature Kualitas Pemetaan
Template pra design pemetaan.
Banyaknya fasilitas simbol yang dapat dipergunakan.
Pewarnaan zona dan area Dapat dibedakan.
Arah Utara, scale bars, dan beberapa elemen pemetaan
tertampilkan.
Datadata driven classifications Seperti (equal area, equal interval,
natura breaks standard deviation, datanormalsasi dan banyak
lagi)dapat di tampilkan.
6
2.1.2 Kelebihan Arcview
Kelebihan penggunaan software Arcview GIS dalam dunia
pemetaan atau kartographic adalah dengan terdapatnya fasilitas tools
provide yang lengkap. Sistem mampu mengkreasikan kualitas peta
yang prima, dimana user dapat berkreasi dan memperkaya detail detail
yang diperlukan untuk lebih atraktif, dan mampu secara efektif
menampilkan peta dan informasi lebih komunikatif yang di dapat dari
hasil analisa data.
Arc View diperkaya dengan seting dan komposisi tools dan
wizard, yang mempercepat mempresentasikan pekerjaan terutama
bidang pemetaan. Lingkup pekerjaan pemetaan mempunyai variasi
symbol dan warna juga template yang dapat di pergunakan setiap saat.
Kelebihan Arc View GIS adalah komposisi dari tool nya yang mampu
melakukan features dan digitasi on screen yang dapat dipergunakan
untuk membedakan satu obyek dengan obyek lainnya, yakni dengan
mempergunakan color ramp, shading data, graduate symbol, chart
symbol, untuk kreasi dan memperindah bentuk tampilan peta lebih
berkualitas.
2.2 Kemampuan Analisis SIG dalam Berbagai Bidang Keilmuan
1. SPATIAL ANALYST
ArcView Spatial Analyst digunakan untuk menemukan dan mengerti
lebih baik hubungan spasial dari data, sehingga dapat ditampilkan dan
menjalankan query guna menghasilkan suatu aplikasi yang diinginkan. Spatial
Analyst sangat berguna terutama karena kemampuannya untuk
menggabungkan data raster dan data vektor. Spatial Analyst menyediakan alat
untuk membuat surface (penampakan 3-dimensi) dan menganalisa
7
karakteristiknya. Di bawah ini adalah beberapa contoh masalah yang bisa
dipecahkan dengan menggunakan Spatial Analyst:
Menemukan lokasi yang paling baik untuk sebuah tempat pembuangan
limbah. Dalam aplikasinya maka perlu mempertimbangkan beberapa
variabel seperti potensi limbah, lokasi serta fasilitas transport dan lokasi
pembuangan yang sudah ada.
Menentukan prioritas lahan yang akan direhabilitasi. Variabel yang harus
diperhitungkan diantaranya adalah slope, tutupan lahan, lokasi jalan
utama.
Menentukan area penyangga; harus dipertimbangkan antara lain lokasi dan
sungai.
Mengalokasikan lahan untuk perkebunan.
Fungsi-fungsi Spatial Analyst
Di sini akan dipelajari :
• Fungsi-fungsi yang bisa dijalankan oleh Spatial Analyst.
• Jenis-jenis permasalahan yang bisa dipecahkan oleh masing-masing fungsi
tersebut.
• Cara masing-masing fungsi tersebut memecahkan permasalahan
2. Memetakan Jarak
Pemetaan jarak adalah menghitung berapa jauh masing-masing sel
dari obyek terdekat yang anda pilih, misalnya jalan, sawmill, rumah sakit.
Jarak bisa diukur berdasarkan Euclidean (jarak dari satu obyek ke obyek lain)
atau berdasarkan usaha yang diperlukan untuk mencapai satu titik dari titik
8
lain (biaya). Dua fungsi utama yang disediakan oleh Spatial Analyst
menggunakan system Euclidean untuk menentukan jarak adalah:
pemetaan jarak (distance mapping)
pemetaan kedekatan (proximity mapping).
Sedangkan dua fungsi penting yang bisa dilakukan menggunakan
biaya sebagai sistem pengukuran adalah:
pemetaan jarak dengan pembobotan (weighted-distance mapping)
analisa path (path analysis).
Pemetaan jarak (Distance mapping)
Fungsi distance mapping adalah menghitung berapa jauh masing-
masing sel dari obyek terdekat. Dalam analisa jaringan sosial (social
network) berikut ini, dihitung jarak masing-masing sel ke desa terdekat.
Dengan mengasumsikan bahwa desa yang berjarak 3 km penduduknya
berinteraksi satu sama lain, anda bisa membuat peta kontur (contour map)
dengan interval 3 km dari peta jarak di halaman berikut.
Beberapa penggunaan pemetaan jarak:
Menentukan jarak ke pasar terdekat untuk pemasaran hasil pertanian
atau hasil hutan.
Menentukan apakah letak rumah sakit yang akan dibangun paling
optimum dalam melayani sebagian besar penduduk di area tersebut.
Memperkirakan daerah-daerah yang rawan banjir.
9
Menu Choice: Find Distance
Pemetaan kedekatan (Proximity mapping)
Dalam proximity mapping, masing-masing sel diisi/diberi nilai dengan obyek
terdekatnya. Obyek terdekat ditentukan berdasarkan jarak Euclidean. Pada contoh di
bawah ini mengenai pembagian wilayah desa, proximity mapping menentukan
pemukiman mana yang paling dekat dengan masing-masing sel.
Beberapa penggunaan proximity mapping:
10
Memetakan teritori dari Kesatuan Resor Pemangkuan Hutan (KRPH).
Mengalokasikan pelayanan kesehatan terdekat untuk masing-masing
desa.
Menu Choice: Assign Proximity
3. Fungsi analisa permukaan (Surface-analysis function)
Analisis surface merupakan sebuah analisis terhadap kelas data yang
digunakan untuk merepresentasikan continuous spatial phenomena.
Walaupun surface analisis menekankan pada data surface dalam bentuk
continous spatial data, namun sebuah surface dapat merepresentasikan
sekumpulan data-data titik. Analisis surface akan secara umum akan
menganalisis distribusi dari suatu variable yang direpresentasikan dalam
bentuk dimensi ketiga dari sebuah data spasial. Dalam analisis surface kita
menggunakan horizontal koordinat dalam bentuk x dan y koordinat dan
sebuah nilai yang merepresentasikan variasi dari surface dalam bentuk z
koordinat. Lihat Gambar berikut.
11
Dalam analisis surface, sebuah obyek surface dapat direpresentasikan dalam sebuah
fungsi nilai tunggal (single value), dimana z = f (x,y). Nilai z dapat berupa elevasi
(ketinggian), ataupun nilai lain yang didapat dari hasil pengukuran. Dalam analisis
surface, struktur data surface is unik karena sebuah obyek surface akan ikut
mempengaruhi obyek disekelilingnya dalam sebuah hubungan (relation) yang disebut
neighborhood relation. Dengan menggunakan neighbohood relation tersebut,
perhitungan beberapa feature dapat dilakukan seperti perhitungan kemiringan (slope),
aspect, surface area, volume, kontur dan sebagainya.
Makalah ini menyajikan fungsi analisis surface menggunakan software ArcView GIS.
Untuk melaksanakan fungsi analisis tersebut diantaranya dibutuhkan aktifikasi
ekstension spatial analysis dan 3D analisis. Spatial analysis dan 3D analysis
merupakan additional ekstension yang biasanya diinstal terpisah dengan software
Arcview.
Aspect : Fungsi aspect mencari arah dari penurunan yang paling tajam (steepest
down-slope direction) dari masing-masing sel ke sel-sel tetangganya. Nilai output
adalah arah aspect: ‘0’° adalah tepat ke utara, ‘90’° adalah timur, dst.
Aspect menggambarkan arah hadap dari sebuah permukaan (surface). Aspect
mengindikasikan arah kemiringan dari laju maksimum perubahan nilai sebuah sel
dibandingkan sel di sekelilingnya. Secara sederhana aspect merupakan arah
12
kemiringan lereng. Dalam analisis surface, keluaran dari perhitungan aspect adalah
derajat sesuai arah kompas, seperti dapat dilihat pada Gambar berikut.
Beberapa aplikasi aspect:
Cari semua slope yang menghadap ke selatan pada sebuah landscape
sebagai salah satu kriteria untuk mencari lokasi paling baik untuk
membangun sebuah rumah.
Hitung iluminasi matahari untuk masing-masing lokasi pada lokasi
penelitian untuk menentukan keragamanhayati pada lokasi tersebut.
Menu Choice: Derive Aspect
Slope; Fungsi Slope mengindikasikan tingkat kemiringan dari sebuah permukaan
(surface). Slope mengidentifikasikan laju maksimum dari perubahan nilai dari
sebuah sel dibandingkan dengan nilai sel disekelilingnya (neighbor cells). Dalam
analisis surface, keluaran dari perhitungan slope dapat dalam bentuk persen slope
atau derajat slope. Lihat Gambar berikut.
13
Beberapa aplikasi slope:
Tunjukkan semua area datar yang cocok untuk lahan-lahan
pertanian/perkebunan.
Tentukan area-area yang mempunyai risiko erosi paling tinggi.
Menu choice: Derive Slope
Kontur (Contours); Fungsi contour menghasilkan sebuah theme line. Nilai dari
masing-masing garis adalah semua lokasi yang bersebelahan dengan tinggi, besaran
atau konsentrasi nilai apapun yang sama pada theme grid input. Fungsi ini tidak
menghubungkan pusat-pusat sel melainkan menginterpolasi sebuah garis yang
menghubungkan lokasi-lokasi dengan besaran yang sama. Garis-garis ini akan
dihaluskan sehingga sebuah surface contours yang realistik akan dihasilkan.
Kontur merupakan sebuah feature dalam bentuk garis yang menghubungkan lokasi
dalam bentuk titik yang mempunyai nilai z (misalnya elevasi) yang sama. Secara
umum kontur dapat menggambarkan kondisi kelerengan suatu daerah. Semakin rapat
garis-garis kontur biasanya semakin tinggi slope atau kemiringan lereng.
Kekurangan feature kontur adalah terdapat area tanpa nilai (gap) yang berada
diantara dua buah garis
Anda juga bisa mencari sebuah garis kontur dengan memilih tool CONTOUR dan
kemudian memilih lokasi yang diinginkan pada View tersebut. Fungsi ini mencari
14
kontur dengan besaran yang diwakili oleh titik yang dipilih. Hasil garis kontur akan
melewati lokasi yang dipilih menggunakan benang silang (crosshairs).
Menu Choice: Create Contours
Hillshade; Fungsi hillshade digunakan untuk memprediksi iluminasi sebuah surface
untuk kegunaan analisa ataupun visualisasi. Untuk analisis, hillshade dapat
digunakan untuk menentukan panjangnya waktu dan intensitas matahari pada lokasi
tertentu. Untuk visualisasi, hillshade mampu menonjolkan relief dari surface. Contoh
penggunaan analisis hillshade menggunakan input
Hillshade mengindikasikan variasi dari bentuk lahan yang digambarkan dalam bentuk
degradasi kecerahan (terang ke gelap). Perhitungan hillshade dilakukan untuk
menentukan tingkat kecerahan yang menunjukkan intensitas cahaya matahari yang
diterima pada suatu lokasi. Hasil perhitungan hillshade dan kontur biasanya
digunakan secara bersama karena fungsinya yang saling mendukung satu sama lain.
Hillshade digunakan untuk memberikan gambaran kondisi lereng secara umum tanpa
akurasi yang tepat, sedangkan kontur yang berupa line umumnya menggunakan
perhitungan matematik ataupun pengukuran yang mempunyai akurasi lebih.
Contoh kontur Contoh hillshade
Beberapa aplikasi hillshade
15
Eksplorasi bagaimana korelasi antara laju pertumbuhan tanaman dengan
posisi matahari.
Membuat visualisasi yang menarik untuk menunjukkan distribusi beragam
penggunaan lahan pada terrain.
Menu Choice: Hillshade
2.3. Fungsi penelusur
Fungsi-fungsi ini memungkinkan anda untuk mencari sebuah subset yang terdiri dari
sel-sel dalam sebuah input theme grid. Ada dua cara untuk mencari subset: dengan
atribut atau dengan bentuk geometrik. Dalam pemilihan atribut, ada dua macam
pemilihan: sebuah pemilihan (select) dan sebuah uji (test). Pemilihan atribut ini
mengevaluasi sebuah ekspresi matematis untuk menghasilkan subset. Dengan select,
pada selsel yang memenuhi kriteria diberikan nilai asli mereka, sedangkan pada
semua sel lain diberikan ‘No Data’. Dengan test, pada sel-sel yang memenuhi
kriteria ekspresi atribut yang ditentukan akan diberikan nilai 1, sedangkan pada
semua sel lain diberikan nilai 0. Sebagai contoh untuk seleksi atribut, cari semua sel
dengan elevasi 10000 meter atau lebih, tunjukkan semua sel yang mempunyai
populasi 50 orang atau kurang, dan tunjukkan semua sel yang lebih jauh dari 500
meter dari jalan. Beberapa aplikasi fungsi pemilihan:
Tunjukkan semua aspect yang menghadap ke selatan.
Cari semua sel dalam radius 2000 meter dari sungai.
Tunjukkan nilai dari sel tertentu yang sudah dipilih secara interaktif.
Menu Choice: Map Query
2.4. Operator-operator matematis
16
Operator matematis menerapkan sebuah operasi matematis pada nilai-nilai dalam
dua atau lebih input theme grid; fungsi matematis menerapkan sebuah fungsi
matematis pada nilai-nilai dalam sebuah input theme grid.
Ada empat kelompok operator matematis: Arithmetic,Boolean, Relational, dan
Bitwise.
Arithmetic ; Operator matematis menjalankan operasi penambahan (addition),
pengurangan (subtraction), perkalian (multiplication), dan pembagian (division) dari
dua theme grid atau angka atau sebuah kombinasi dari keduanya.
Menu Choice: Map Calculator.
Boolean ; Operator Boolean menggunakan Boolean logic (TRUE atau FALSE) pada
nilai-nilai input. Nilai output dari TRUE akan ditulis sebagai 1 dan FALSE sebagai
0.
Menu Choice: Map Calculator.
Relational ; Operator relational mengevaluasi kondisi relational tertentu. Jika
sebuah kondisi adalah TRUE, outputnya adalah 1; jika kondisinya adalah FALSE,
outputnya adalah 0. Dalam sebuah studi erosi, sebuah operator relational bisa
digunakan untuk menunjukkan area dengan risiko erosi tertinggi dengan mencari
semua sel dengan slope lebih dari 70%.
Menu Choices: Map Query dan Map Calculator.
Bitwise ; Operator bitwise menghitung berdasarkan representasi binary dari nilai
input. Operator ini bisa digunakan untuk menentukan bagaimana air mengalir pada
sebuah surface. Operator ini hanya bisa digunakan dengan Avenue Request.
17
Beberapa aplikasi operator matematis :
Operator bisa memecahkan beragam problem, tetapi yang lebih penting adalah
mereka merupakan bagian dari building blocks dalam model-model yang lebih
kompleks.
Hitung sedimen yang tertimbun di sungai selama periode 5 tahun.
Tentukan lokasi yang ideal untuk sebuah sawmill, bank, konservasi atau
kompleks perkantoran dengan menggunakan beberapa theme grid dan
mengoptimalkan biaya dan preference.
Perkirakan potensi kayu pada luasan hutan yang dihitung dengan
mengalikan factor yang diperoleh dari plot contoh dengan tipe vegetasi
yang berbeda.
2.5. Fungsi-fungsi matematis
Ada empat kelompok fungsi matematis: Logarithm, Arithmetic, Trigonometric, dan
Powers.
Logarithm ; Fungsi logarithm menghitung nilai eksponensial dan logarithm dari
input theme grid dan angka. Fungsi penghitungan eksponensial dengan basis e (Exp),
basis 10 (Exp10) dan basis 2 (Exp2), dan logarithm natural (Log), basis 10 (Log10),
dan basis 2 (Log2) sudah tersedia.
Menu Choice: Map Calculator
Arithmetic ; Ada enam fungsi arithmetic. Fungsi Abs menghitung nilai absolute dari
sebuah input theme grid. Dua fungsi pembulatan, Ceil dan Floor, mengubah nilai
desimal menjadi angka bulat. Int dan Float mengubah nilai dari dan ke integer dan
18
floating-point. Dan fungsi IsNull menghasilkan 1 jika nilai pada theme input adalah
No Data, dan 0 jika tidak.
Menu Choice: Map Calculator
Trigonometric ; Fungsi trigonometric menjalankan beberapa penghitungan
trigonometric pada sebuah input theme grid. Pada Map Calculator, tersedia fungsi
sinus (Sin), cosinus (Cos), tangent (Tan), invers sinus (Asin), inverse cosinus (Acos),
dan inverse tangent (Atan).
Menu Choice: Map Calculator
Powers ; Tiga fungsi Power disediakan oleh Spatial Analyst, yaitu akar kuadrat
(Sqrt), kuadrat (Sqr), atau pangkat yang lain (Pow).
Menu Choice: Map Calculator
Beberapa aplikasi fungsi matematis
Perkiraan pertambahan penduduk dengan laju pertumbuhan eksponensial.
Hitung dimensi fraktal dari sebuah seri pengukuran.
2.6. Fungsi-fungsi local statistics
Ada dua macam fungsi local statistics, yaitu fungsi yang diterapkan pada beberapa
theme grid (between-grid themes) dan fungsi yang diterapkan pada beberapa theme
grid relative terhadap sebuah angka atau terhadap sebuah input theme grid lain
(relative-to-grid themes). Fungsi between-grid themes memerlukan beberapa theme
grid sebagai input untuk menghitung sebuah statistics dari masing-masing sel,
19
berdasarkan pada nilai-nilai untuk lokasi yang sama diantara input theme grid.
Sebagai contoh, nilai rata-rata hasil pertanian untuk masing-masing sel antara tahun
1980 dan 1990 pada sebuah desa pertanian dapat dihitung menggunakan fungsi
between-grid themes. Nilai statistik yang bisa dihitung menggunakan fungsi
‘betweengrid-themes’ adalah majority, mean, median, minimum, minority, range,
standard deviation, sum dan variety.
Fungsi relative-to-grid-themes memerlukan beberapa theme grid sebagai input dan
sebuah tambahan input berupa theme grid atau angka sebagai perbandingan dengan
nilai-nilai input theme grid. Dalam contoh di atas, untuk menentukan area mana pada
daerah pertanian tersebut yang membutuhkan tambahan pupuk, sebuah fungsi
relative-to-grid-themes bisa menemukan semua sel yang menghasilkan 250 tongkol
jagung atau kurang per sel per tahun selama periode 10 tahun. Fungsi-fungsi yang ada
adalah kurang dari, sama dengan dan lebih besar dari. Akan tetapi fungsi relative-to-
grid-themes tidak tersedia pada interface ArcView dan untuk menggunakannya harus
menggunakan Avenue Requests.
Beberapa aplikasi local statistics:
Cari semua area dalam lokasi penelitian dengan pendapatan perkapita lebih
dari Rp 10 juta/tahun selama periode 15 tahun.
Tentukan keragaman hayati pada masing-masing area di hutan.
Menu Choice: Cell Statistics
2.7. Fungsi zonal
Fungsi-fungsi ini menghasilkan sebuah theme grid atau tabel dengan nilai output
yang merupakan sebuah fungsi dari nilai sel dalam input theme value-grid dan
hubungan mereka dengan sel-sel lain dalam zona kartografik yang sama. Nilai-nilai
dalam input theme grid bisa berupa spesies yang langka, vaksinasi, harga tanah, dsb.
20
Sebagai contoh dari zone kartografik adalah RT atau RW di kota, kategori
penggunaan lahan, tipe hutan, atau zone penyangga. Ada 4 macam fungsi zonal:
statistics, geometry, cross tabulation, dan zonal fill.
Fungsi statistik zonal ; Menghitung sebuah nilai statistik dalam masing-masing
zone. Fungsi ini memerlukan dua input theme. Yang pertama, sebuah theme grid,
yang mendefinisikan nilai-nilai yang akan digunakan dalam penghitungan. Yang
kedua menentukan dalam zone mana masing-masing
sel terdapat. Nilai statistics yang dapat dihitung adalah majority, maximum, mean,
median, minimum, minority, range, standard deviation, sum dan variety.
Menu Choices: Summarize Zone
Fungsi geometrik untuk zonal ; Menghitung sebuah atribut geometrik tertentu
untuk masing-masing zone dalam sebuah input theme grid. Atribut geometrik yang
bisa dihitung adalah area,perimeter, thickness, dan lokasi centroid. Akan tetapi
fungsi-fungsi ini harus dipanggil dengan menggunakan Avenue Request:
ZonalGeometry.
Fungsi tabulasi area ; Menghasilkan sebuah tabulasi silang (cross tabulation) dari
masing-masing zona antara dua input theme. Zona-zona dalam theme pertama akan
ditampilkan dalam baris pada tabel yang dihasilkan sedangkan zonazona dalam theme
kedua akan menjadi kolom. Untuk menghasilkan sebuah diagram dari cross
tabulation, pilihlah fungsi histogram zonal. Batang-batang pada histogram yang
dihasilkan menunjukkan area dari masing-masing zone pada input theme yang kedua
(menghasilkan hitungan kolom) yang tercakup adalah masing-masing zone pada
input theme pertama (axis x).
21
Menu Choices: Tabulate Areas
(untuk menghasilkan sebuah tabel) dan Histogram By Zones (untuk menghasilkan
sebuah diagram).
Fungsi zonal fill ; Memakai nilai-nilai dari satu input theme grid untuk mengisi
masing-masing zone yang ditunjukkan pada input theme grid kedua. Ketika
mendelinieasi sebuah daerah aliran sungai DAS (watershed) dengan menggunakan
fungsi hidrologik dari Spatial Analyst, fungsi zonal fill digunakan untuk mengisi
lubang-lubang pada surface elevasi untuk menghasilkan DEM yang utuh.
Avenue Request: ZonalFill
Beberapa aplikasi fungsi zonal:
Cari bagian-bagian di daerah penelitian yang mempunyai species langka
sehingga sebuah organisasi perlindungan alam bisa memprioritaskan daerah-
daerah yang harus diselamatkan.
Hitung area dari masing-masing tipe penggunaan lahan pada DAS yang
berbeda di sebuah kabupaten.
2.3 Aplikasi Penunjang
2.2.1 Google Earth
Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang
sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc..
Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang
dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D.
22
Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google Earth
dikembangkan oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil
alih oleh Google pada tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti
namanya menjadi Google Earth tahun 2005, dan sekarang tersedia
untuk komputer pribadi yang menjalankan Microsoft Windows 2000,
XP, atau Vista, Mac OS X 10.3.9 dan ke atas, Linux (diluncurkan
tanggal 12 Juni 2006) dan FreeBSD. Dengan tambahan untuk
peluncuran sebuah klien berbasis update Keyhole, Google juga
menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan
berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah
peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara
tahun 2005 dan 2006,[3] menarik perhatian publik mengenai teknologi
dan aplikasi geospasial.
Globa virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan
bahkan bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia
tergantung pada tempat yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali
beberapa pulau) dicakup dalam resolusi 15 meter.[4] Las Vegas,
Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki resolusi tertinggi,
pada ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth memolehkan pengguna
mencari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau
menggunakan mouse untuk mencari lokasi.
Mengambil gambar dari google earth
Saat ini, peta yang disediakan oleh google maps maupun
google earth sudah amat lengkap. Mulai dari peta jalan sampai
tutupan lahan, dengan resolusi spasial yang ciamik telah tersedia
dengan gratis. Namun, banyak pengguna yang ingin mengoleksi
23
gambar (citra satelit) atau peta yang ada, agar mudah dipergunakan
saat tidak terhubung dengan internet, atau sekedar untuk
mempercantik aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang
dibuat.
Selain itu, keberadaan peta google (yang telah dicapture) dapat
dijadikan sebagai data awal survei pendahuluan pekerjaan pekerjaan
pemetaan terestris.
2.4 GIS dalam Sipil
Penanganan, pengelolaan dan pengembangan jaringan pengairan
bertujuan mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang pertanian, irigasi,
lingkungan dll yang diselenggarakan secara terpadu, berwawasan lingkungan
dan handal.
Pelaksanaan pengembangan system irigasi dilakukan dalam
keseluruhan proses penyelenggaraan sistem irigasi suatu wilayah. Dengan
dibangunnya berbagai macam prasarana dan sarana teknis pengairan pada
Dinas Pekerjaan Umum, berupa pembangunan baru, rehabilitasi bendung dan
jaringan irigasi terdiri dari saluran primer, sekunder, tersier, drainase/afvoer,
bangunan sadap, pelengkap dan instrumen hidrolis lainnya, tentunya harus
diperhatikan pula mekanisme perawatan infrastruktur sistem irigasi tersebut.
Hal tersebut dapat terpenuhi, jika didukung sistem informasi yang benar dan
terkini, maka untuk itu diperlukan adanya penyusunan data base menjadi
informasi dengan menginventarisasi semua aspek pendukung yang dapat
menunjang pembangunan, pengembangan dan pelayanan irigasi dalam bentuk
suatu Penyusunan Data Base Saluran.
Kualitas suatu perencanaan yang baik sangat membutuhkan
ketersediaan dan aksessibilitas informasi yang cepat dan akurat mengenai data
24
historis saluran beserta kondisi terkini saluran yang ada pada ruas tersebut
yang sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Selain itu, posisi
geografis saluran juga merupakan suatu hal yang vital untuk dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam proses perencanaan tersebut. Salah satu cara untuk
menjawab kebutuhan di atas adalah dengan menyajikan segala informasi
mengenai saluran melalui suatu peta jaringan saluran yang telah terisi
berbagai informasi melalui suatu sistem komputer tersebut sering disebut
dengan Sistem Informasi Geografis / Geographic Information System (GIS).
Khusus mengenai sistem informasi geografis jaringan saluran, data
yang sangat dibutuhkan untuk ditampilkan diantaranya adalah informasi
mengenai data historis saluran beserta kondisinya. Dengan tersedianya data
tersebut proses pengambilan keputusan seperti pembangunan saluran baru,
peningkatan saluran, pembangunan saluran, pemeliharaan maupun
perbaikannya dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat tanpa harus
melibatkan banyak orang.
25
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimplan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. GIS atau Perangkat lunak Arcview GIS merupakan salah satu perangkat
lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terkemuka hingga saat ini
dengan kehandalan ESRI. Dengan perangkat lunak ini, pengguna dapat
melakukan proses-proses seperti visualisasi, meng-explore, membuat
query, dan menganalisa data geografis beserta atributnya.
2.Perangkat Lunak ini sangat berguna dan banyak dipakai dalam berbagai
disiplin Ilmu sebagai penunjang suatu kasus atau proyek bahkan
pemecahan masalah
3. Sebagai kemajuan zaman teknik sipil khususnya, menggunakan aplikasi ini
sebagai penunjang visualisasi suatu proyek sehingga menjadi lebih
mudah. Semisalkan dalam pemetaan irigasi maupun drainase.
3.2 Saran
Aplilkasi ini sangat bagus untuk dipelajari sehingga akan memudahkan kita
dalam berbagai bidang pekerjaan.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://arcview-belajar-mudah.webs.com/introducingarcview.htm
http://www.geomatika.its.ac.id/lang/id/archives/1886
http://abuzadan.staff.uns.ac.id/tag/google/
melukisbumiindonesia.blogspot.com/.../membuat-shapefile-dari-data-...
Budiyanto, E. 2002. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS“, Yogyakarta:
Andi.
Dhianarto, B. 2006. „Evaluasi Saluran Drainase Wilayah Kecamatan Pasar Kliwon Kotamadya
Surakarta dengan Bantuan SIG.
Tesis S1. Jurusan Teknik Sipil, UNS. ESRI. 2004. “What Is ArcGIS 9.0.?”
Greene, R, G. (1995) “Urban Watershed Modeling Using Geographic Information System.
Journal of Water Resources Planning And Management”
GIS Development. 2006. “Application of GIS in watershed” (online; accessed August 06)
Available:www.gisdevelopment/application/ watershed/watws005.htm
Prahasta, E. 2002. „Konsep–Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis“. Bandung: Informatika.
27