makalah fraktur klafikula

36
MAKALAH SISTEM MUSKULOSKELETAL II “FRAKTUR KLAFIKULA“ DISUSUN OLEH : Ahmad Romdhoni (1211001) Anggita Agustina (1211017) Flory Julian Orin P. (1212061) Nurvina Taurimasasi (1211025) Triono (1211007) 1

Upload: nurvina-taurimasari

Post on 16-Feb-2016

74 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Fraktur Klafikula

MAKALAH

SISTEM MUSKULOSKELETAL II

“FRAKTUR KLAFIKULA“

DISUSUN OLEH :

Ahmad Romdhoni (1211001)

Anggita Agustina (1211017)

Flory Julian Orin P. (1212061)

Nurvina Taurimasasi (1211025)

Triono (1211007)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PATRIA HUSADA

BLITAR

2014

1

Page 2: MAKALAH Fraktur Klafikula

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Fraktur

Klafikula ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas

mata kuliah Sistem Muskuloskeletal II. Saya mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai

dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Blitar, April 2014

Penyusun

2

Page 3: MAKALAH Fraktur Klafikula

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................4

1.3 TUJUAN..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6

2.1 DEFINISI.................................................................................................6

2.2 JENIS FRAKTUR....................................................................................6

2.3 LOKASI FRAKTUR KLAFIKULA........................................................8

2.4 ETIOLOGI...............................................................................................9

2.5 PATOFISIOLOGI....................................................................................10

2.6 PATHWAY..............................................................................................11

2.7 MANIFESTASI KLINIS.........................................................................11

2.8 KOMPLIKASI.........................................................................................12

2.9 PEMERIKSAAN PENUNJANG.............................................................12

2.10 PENATALAKSANAAN.......................................................................12

2.11 PROSES PENYEMBUHAN TULANG................................................14

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN............................................................16

3.1 PENGKAJIAN ........................................................................................16

3.2 DIAGNOSA.............................................................................................17

3.3 INTERVENSI..........................................................................................18

BAB IV PENUTUP...........................................................................................24

4.1 KESIMPULAN........................................................................................24

4.2 SARAN....................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................25

3

Page 4: MAKALAH Fraktur Klafikula

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh.

Tanpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang dapat diklasifikasikan

sebagai aspek mekanikal maupun aspek fisiologikal. Dari aspek mekanikal, tulang

membina rangka tubuh badan dan memberikan sokongan yang kokoh terhadap

tubuh. Sedangkan dari dari aspek fisiologikal tulang melindungi organ-organ

dalam seperti jantung, paru-paru dan lainnya. Tulang juga menghasilkan sel darah

merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu tulang sebagai tempat penyimpanan

kalsium, fosfat, dan garam magnesium. Namun karena tulang bersifat relatif

rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah, sehingga

menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama pada pergerakan.

Patah tulang atau fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang umumnya

disebabkan oleh tekanan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apa definisi fraktur klavikula ?

Apa saja jenis fraktur fraktur klavikula ?

Dimana saja lokasi fraktur klafikula ?

Bagaimana etiologi fraktur klavikula ?

Bagaimana patofisiologi fraktur klavikula ?

Bagaimana manifestasi klinis fraktur klavikula ?

Apa saja komplikasi yang muncul dari fraktur klavikula ?

Apa saja pemeriksaan penunjang fraktur klavikula ?

Bagaimana penatalaksanaan fraktur klavikula ?

Bagaimana proses penyembuhan tulang fraktur klavikula ?

Bagaimana asuhan keperawatan dari fraktur klavikula ?

4

Page 5: MAKALAH Fraktur Klafikula

1.3 TUJUAN

Agar kita mengetahui dan memahami hipoglemia. Supaya kita dapat

mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan hipoglekemia.

5

Page 6: MAKALAH Fraktur Klafikula

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/atau tulang

rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Faktur terjadi jika tulang

dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. Jika tulang patah,

jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh, seperti dapat mengakibatkan edema

jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendo,

kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah.

Klavikula adalah satu-satunya tulang penopang yang menghubungkan

tulang belakang ke bahu dan lengan. Fraktur klavikula dalah fraktur yang

mengenai tulang klavikula. Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden

fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-

laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada midclavicula yang paling sering terjadi

yaitu sekitar 85% dari semua fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal

sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%Sekitar 2% sampai 5% dari semua

jenis fraktur merupakan fraktur clavicula. Menurut American Academy of

Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula sekitar 1 kasus dari 1000 orang

dalam satu tahun.

2.2 JENIS FRAKTUR

a. Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen

tulang dengan dunia luar.

b. Fraktur terbuka (open/compound), bila terdapat hubungan antara

fragemen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukan di kulit,

fraktur terbuka dibagi menjadi tiga derajat,yaitu:

1. Derajat I

Luka kurang dari 1 cm

kerusakan jaringan lunak sedikit tidak ada tanda luka remuk.

fraktur sederhana, tranversal, obliq atau kumulatif ringan.

6

Page 7: MAKALAH Fraktur Klafikula

Kontaminasi ringan.

2. Derajat II

Leserasi lebih dari 1cm

Kerusakan jaringan lunak,tidak luas,avulse.

Fraktur komuniti sedang.

3. Derajat III

Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi struktur kulit,

otot dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi.

c. Fraktur complete

Patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami

pergerseran bergeser dari posisi normal.

d. Fraktur incomplete

Patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang.

e. Jenis khusus fraktur

1. Bentuk garis patah

Garis patah melintang

Garis  patah  obliq

Garis patah spiral

Fraktur kompresi

Fraktur avulasi

2. Jumlah garis patah

Fraktur komunitif, garis patah lebih dari satu dan saling

berhubungan.

Fraktur segmental, garis patah lebih dari satu tetapi saling

berhubungan.

Fraktur multiple, garis patah lebih dari satu tetapi pada pada

tulang yang berlainan.

3. Bergeser-tidak bergeser

Fraktur undisplaced, garis fraktur komplit tetapi kedua

fragmen tidak bergeser

Fraktur displaced, terjadi pergeseran fragmen-fragmen

fraktur

7

Page 8: MAKALAH Fraktur Klafikula

2.3 LOKASI FRAKTUR KLAFIKULA

Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL

Allman tahun 1967 dan dimodiffikasi oleh Neer pada tahun 1968, membagi patah

tulang clavikula menjadi 3 kelompok:

a. Kelompok 1

Patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikula (insidensi kejadian 75-

80%); pada daerah ini tulang lemah dan tipis, umumnya terjadi pada

pasien muda

b. Kelompok 2

Patah tulnag klavikula pada sepertiga distal (15-25%); terbagi menjadi 3

tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakniconoid dan

trapezoid.

1. Tipe 1

Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya

perpindahan tulang maupun gangguan ligamen coracoclavicular

2. Tipe 2A

Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament

coracoclavicular masih melekat pada fragmen

3. Tipe 2B

Terjadi ganggian ligamen. Salah satu terkoyak atau kedua-duanya

8

Page 9: MAKALAH Fraktur Klafikula

4. Tipe 3

Patah tulang pada bagian distal clavikula yang melibatkan AC joint

5. Tipe 4

Ligament teteap untuk melekat pada peritoneum, sedangkan

fragmen proksimal pindah ke atas

6. Tipe 5

Patah tulang clavikula terpecah menjadi beberapa fragmen

c. Kelompok 3

Patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal (5%); pada kejadian ini

biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler

2.4 ETIOLOGI

Pada dasarnya tulang bersifat relatif rapuh, namun cukup mempunyai

kekuatan dan daya pegas untuk menahan tekanan. Fraktur dapat terjadi akibat :

a. Peristiwa trauma tunggal

Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba – tiba dan

berlebihan, yang dapat berupa benturan, pemukulan, penghancuran,

penekukan atau terjatuh dengan posisi miring, pemuntiran, atau penarikan.

Bila terkena kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang

terkena; jaringan lunak juga pasti rusak. Pemukulan (pukulan sementara)

biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit

diatasnya; penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur

komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.

Bila terkena kekuatan tak langsung tulang dapat mengalami fraktur pada

tempat yang jauh dari tempat yang terkena kekuatan itu; kerusakan

jaringan lunak di tempat fraktur mungkin tidak ada.

Kekuatan dapat berupa :

1. Pemuntiran (rotasi), yang menyebabkan fraktur spiral

2. Penekukan (trauma angulasi atau langsung) yang menyebabkan

fraktur melintang

9

Page 10: MAKALAH Fraktur Klafikula

3. Penekukan dan Penekanan, yang mengakibatkan fraktur sebagian

melintang tetapi disertai fragmen kupu – kupu berbentuk segitiga

yang terpisah

4. Kombinasi dari pemuntiran, penekukan dan penekanan yang

menyebabkan fraktur obliq pendek

5. Penatikan dimana tendon atau ligamen benar – benar menarik

tulang sampai terpisah

b. Tekanan yang berulang – ulang

Retak dapat terjadi pada tulang, seperti halnya pada logam dan benda lain,

akibat tekanan berulang – ulang.

c. Kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik)

Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang itu lemah

(misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh.

Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu

akibat kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor,

namun kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut

beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu :

a. Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh

simphisis pubis selama proses melahirkan.

b. Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan

bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.

c. Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama,

misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.

d. Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post

radioterapi, keganasan clan lain-lain.

2.5 PATOFISIOLOGI

Kalvikula adalah tulan pertama yang mengalami proses pengerasan selama

perkembangan embrio minggu ke5 dan 6. Tulang klavikula, tulang humerus

bagian proksimal dan tulang skapula sama-sama membentuk bahu. Tulang

klavikula juga berhubungn anatara anggota badan atas dan thorax. Tulang ini

membantu mengangkat bahu keatas, keluar dan kebelaknag thorax. Pada bagian

10

Page 11: MAKALAH Fraktur Klafikula

proksimal tulang klavikula bergabung dengan sternum disebut sebagai sambungan

sternoclavicular(SC). Pada bagian distal klavikula bergabung dengam acromion

dari skapula membentuk sambungan acromioclavicular (AC). Patah tulang

clavikula pada umumnya mudah untuk dikenali dikarenakan tulang cklavikula

adalah tulang yang terletah dibawah kulit dan letaknya relatif di depan maka

tulang ini sangat rawan sekali untuk patah. Patah tulang clavikula terjadi akibat

dari tekanan yang kuat atau hantaman yang keras ke bahu. energi tinggi yang

menekan bahu ataupun pukulan langsung pada tulang akan menyebabkan fraktur.

2.6 PATHWAY

2.7 MANIFESTASI KLINIS

Gambaran klinis pada patah tulang clavikula biasanya penderita datang

dengan keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakn rasa sakit di bahu dan

diperparah dengan setiap gerakan lengan. Pda pemeriksaan fisik, pasien akan

merasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang terdengar krepitasi

pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol akibat desakan dari

11

Page 12: MAKALAH Fraktur Klafikula

fragmen patah tulang. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna

lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti

fraktur.

2.8 KOMPLIKASI

a. Komplikasi akut:

1. cedera pembuluh darah

2. pneumothorax

3. haemothorax

b. Komplikasi lambat:

1. mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi

dlam waktu semestinya, namun tidak dengan bentuk asli atau

abnormal

2. Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4-6 bulan

2.9 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Untuk memperjelas dan menegakkan diagnosis pemeriksaan yang dapat

dilakukan adalah:

a. Pemeriksaan rontgen: untuk menetukan lokasi, luas, dan jenis fraktur

b. Scan tulang, CT-scan/MRI: memperilhatkan fraktur dan megidentifikasi

kerusakan jaringan lunak

2.10 PENATALAKSANAAN

Pengobatan akan sangat tergantung pada kerusakan dan jenis fraktur yang

terjadi. Kebanyakan klavikula patah sembuh dengan sendiri. Anda mungkin perlu

istirahat dan melakukan latihan khusus untuk membantu menyembuhkanya. Hal

ini sangat penting untuk menjaga lengan Anda dari bergerak untuk

memungkinkan klavikula untuk sembuh total atau perlu salah satu dari tindakan

dibawah berikut:

a. Obat-obatan

12

Page 13: MAKALAH Fraktur Klafikula

Obat-obatan dapat diberikan untuk meringankan rasa sakit. Anda juga

mungkin perlu obat antibiotik atau suntikan tetanus jika terdapat luka

robek di kulit.

b. Sling atau selempang

Pengobatan akan sangat tergantung pada kerusakan dan jenis fraktur yang

terjadi. Kebanyakan klavikula patah sembuh dengan sendiri. Anda

mungkin perlu istirahat dan melakukan latihan khusus untuk membantu

menyembuhkanya. Hal ini sangat penting untuk menjaga lengan Anda dari

bergerak untuk memungkinkan klavikula untuk sembuh total.

Ada beberapa jenis sling yang dapat digunakan untuk mencegah klavikula

patah dari kerusakan lebih lanjut. Sling di ikatkan di lengan dan

digantungkan ke leher untuk kenyamanan dan keamanan.

c. Terapi pendukung

Paket es dapat ditempatkan pada klavikula yang patah untuk mengurangi

pembengkakan, nyeri, dan kemerahan. Latihan yang meningkatkan

jangkauan gerak dapat dilakukan setelah rasa sakit berkurang. Hal ini

membantu untuk membawa kembali kekuatan dan kekuatan bahu dan

lengan.

d. Pembedahan

Mungkin memerlukan pembedahan untuk mengembalikan tulang kembali

ke posisi normal jika patah atau fraktur parah. Pembedahan juga mungkin

diperlukan untuk memperbaiki klavikula yang menonjol keluar keluar

melalui kulit. Pemasangan Plate screw atau pen dapat digunakan untuk

menahan tulang lebih stabil. Masalah lebih lanjut, seperti cedera pada saraf

atau pembuluh darah juga dapat diobati dengan operasi.

13

Page 14: MAKALAH Fraktur Klafikula

2.11 PROSES PENYEMBUHAN TULANG

Penyembuhan fraktur merupakan proses biologis yang sangat luar biasa.

Tidak seperti jaringan lainnya, fraktur dapat sembuh tanpa jaringan parut.

Pengertian tentang reaksi tulang yang hidup dan periosteum pada penyembuhan

fraktur merupakan dasar untuk mengobati fragmen fraktur. Proses penyembuhan

pada fraktur mulai terjadi segera setelah tulang mengalami kerusakan apabila

lingkungan untuk penyembuhan memadai sampai terjadi konsolidasi. Selain

factor biologis, faktor mekanis yang penting seperti imobilisasi secara fisik

fragmen fraktur sangat penting dalam penyembuhan.:

a. Fase hematoma

Akibat robekan pembuluh darah kecil yang melewati kanalikuli-kanalikuli

system haversi sehingga terjadi ekstravasasi ke dalam jaringan lunak, yang

menimbulkan suatu daerah cincin avaskuler tulang yang mati pada sisi-sisi

fraktur segera setelah trauma.

b. Fase proliferasi seluler subperiosteal dan andosteal

Terjadi reaksi jaringan lunak sekitar fraktur sebagai suatu reaksi

penyembuhan. Terbentuk kalus eksterna yang belum mengandung tulang

sehingga secara radiology bersifat radiolusen

c. Fase pembentukan kalus

14

Page 15: MAKALAH Fraktur Klafikula

Terbentuk woven bone atau kalus yang telah mengandung tulang. Fase ini

merupakan indikasi radiologik pertama terjadinya penyembuhan fraktur

d. Fase konsolidasi

Woven bone membentuk kalus primer

e. Fase remodeling

Union telah lengkap dan terbentuk tulang kompak yang berisi system

haversi dan terbentuk rongga sumsum.

Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pemulihan :

a. Usia klien

b. Immobilisasi

c. Komplikasi atau tidak misalnya infeksi biasa menyebabkan penyembuhan

lebih lama.

d. Keganasan lokal, penyakit tulang metabolik dan kortikosteroid.

BAB III

15

Page 16: MAKALAH Fraktur Klafikula

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 PENGKAJIAN

a. Data demografi/ identitas klien

Antara lain nama, umur, jenis kelamin, agama, tempat tinggal, pekerjaan,

dan alamat klien.

b. Keluhan utama

Adanya nyeri dan sakit pada daerah punggung

c. Riwayat kesehatan keluarga

Untuk menentukan hubungan genetik perlu diidentifikasi misalnya adanya

predisposisi seperti arthritis, spondilitis ankilosis, gout/ pirai (terdapat pada

fraktur psikologis).

d. Riwayat spiritual

Apakah agama yang dianut, nilai-nilai spiritual dalam keluarga dan

bagaimana dalam menjalankannya.

e. Aktivitas kegiatan sehari-hari

Identifikasi pekerjaan klien dan aktivitasnya sehari-hari, kebiasaan

membawa benda-benda berat yang dapat menimbulkan strain otot dan

jenis utama lainnya. Orang yang kurang aktivitas mengakibatkan tonus

otot menurun.

f. Pemeriksaan fisik

1. Pengukuran tinggi badan

2. Pengukuran tanda-tanda vital

3. Integritas tulang, deformitas tulang belakang

4. Kelainan bentuk pada dada

5. Adakah kelainan bunyi pada paru-paru, seperti ronkhi basah atau

kering, sonor atau vesikuler, apakah ada dahak atau tidak, bila ada

bagaimana warna dan produktivitasnya.

6. Kardiovaskuler: sirkulasi perifer yaitu frekuensi nadi, tekanan

darah, pengisian kapiler, warna kulit dan temperatur kulit.

16

Page 17: MAKALAH Fraktur Klafikula

7. Abdomen tegang atau lemas, turgor kulit, bising usus, pembesaran

hati atau tidak, apakah limpa membesar atau tidak.

8. Eliminasi: terjadinya perubahan eliminasi fekal dan pola berkemih

karena adanya immobilisasi.

9. Aktivitas adanya keterbatasan gerak pada daerah fraktur

10. Apakah ada nyeri, kaji kekuatan otot, apakah ada kelainan bentuk

tulang dan keadaan tonus otot.

3.2 DIAGNOSA

a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan pergeseran fragmen tulang

c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan sekiar

luka

d. Shock hipovolemik berhubungan dengan perdarahan akibat terputusnya

vena atau arteri

e. Gangguan perfusi jaringan berhubungaan dengan penurunan perfusi

jaringan

17

Page 18: MAKALAH Fraktur Klafikula

3.3 INTERVENSI DAN RASIONAL

DIAGNOSA NOC NIC

Nyeri akut Nyeri akut berhubungan dengan

agen injuri fisik

NOC :

Pain Level

Pain control

Comfort level

Kriteria hasil:

Mampu mengontrol nyeri (tahu

penyebab nyeri, mampu menggunakan

tehnik nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang

dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala,

intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri

berkurang

Tanda vital dalam rentang normal

NIC :

Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan

Ajarkan tentang teknik non farmakologi:

napas dala, relaksasi, distraksi, kompres

hangat/ dingin

Berikan analgetik untuk mengurangi

nyeri

Tingkatkan istirahat

Monitor vital sign sebelum dan sesudah

pemberian analgesik pertama kali

18

Page 19: MAKALAH Fraktur Klafikula

Gangguan mobilitas fisik berhubungan

dengan pergeseran fragmen tulang

NOC :

Joint Movement : Active

Mobility Level

Self care : ADLs

Transfer

Kriteria hasil:

Klien meningkat dalam aktivitas fisik

Mengerti tujuan dari peningkatan

mobilitas

Memverbalisasikan perasaan dalam

meningkatkan kekuatan dan

kemampuan berpindah

Memperagakan penggunaan alat Bantu

untuk mobilisasi

NIC :

Exercise therapy : ambulation

Monitoring vital sign sebelum/sesudah

latihan dan lihat respon pasien saat

latihan

Konsultasikan dengan terapi fisik

tentang rencana ambulasi sesuai dengan

kebutuhan

Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan

lain tentang teknik ambulasi

Kaji kemampuan pasien dalam

mobilisasi

Latih pasien dalam pemenuhan

kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai

kemampuan

Dampingi dan Bantu pasien saat

mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan

ADLs

Kerusakan integritas kulit berhubungan NOC : NIC : Pressure Management

19

Page 20: MAKALAH Fraktur Klafikula

dengan kerusakan jaringan sekitar luka Tissue Integrity : Skin and

Mucous Membranes

Wound Healing : primer dan

sekunder

Kriteria hasil:

Integritas kulit yang baik bias

dipertahankan (sensasi, elastisitas,

temperatur, hidrasi, pigmentasi)

Perfusi jaringan baik

Menunjukkan pemahaman dalam proses

perbaikan kulit dan mencegahterjadinya

cedera berulang

Mampu melindungi kulit dan

mempertahankan kelembaban kulit dan

perawatan alami

Menunjukkan terjadinya proses

penyembuhan luka

Anjurkan pasien untuk menggunakan

pakaian yang longgar

Hindari kerutan pada tempat tidur

Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih

dan kering

Monitor kulit akan adanya kemerahan

Kaji lingkungan dan peralatan yang

menyebabkan tekanan

Observasi luka : lokasi, dimensi,

kedalaman luka, karakteristik,

warnacairan, granulasi, jaringan

nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal,

formasi traktus

Ajarkan pada keluarga tentang luka dan

perawatan luka

Lakukan tehnik perawatan luka dengan

steril

Berikan posisi yang mengurangi tekanan

pada luka

20

Page 21: MAKALAH Fraktur Klafikula

Intoleran aktivitas berhunungan dengan

edema

NOC :

Self Care : ADLs

Toleransi aktivitas

Konservasi energi

Kriteria hasil :

Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan tekanan darah, nadi

dan RR

Mampu melakukan aktivitas sehari hari

(ADLs) secaramandiri

Keseimbangan aktivitas dan istirahat

NIC :

Monitor respon kardivaskuler terhadap

aktivitas (takikardi, disritmia, sesak

nafas, diaporesis, pucat, perubahan

hemodinamik)

Monitor pola tidur dan lamanya

tidur/istirahat pasien

Kolaborasikan dengan Tenaga

Rehabilitasi Medik dalam merencanakan

progran terapi yang tepat.

Bantu klien untuk mengidentifikasi

aktivitas yang mampu dilakukan

Bantu untuk memilih aktivitas konsisten

yang sesuai dengan kemampuan fisik,

psikologi dan sosial

Bantu untuk mengidentifikasi dan

mendapatkan sumber yang diperlukan

untuk aktivitas yang diinginkan

Bantu klien untuk membuat jadwal

21

Page 22: MAKALAH Fraktur Klafikula

latihan diwaktu luang

Bantu pasien untuk mengembangkan

motivasi diri dan penguatan

Monitor respon fisik, emosi, social dan

spiritual

Resiko Infeksi berhubungan dengan paparan

mikroorganisme

NOC :

Immune Status

Knowledge : Infection control

Risk control

Kriteria hasil:

Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

Menunjukkan kemampuan untuk

mencegah timbulnya infeksi

Jumlah leukosit dalam batas normal

Menunjukkan perilaku hidup sehat

NIC :

Pertahankan teknik aseptif

Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah

tindakan keperawatan

Tingkatkan intake nutrisi

Berikan terapi antibiotik

Monitor tanda dan gejala infeks sistemik

dan lokal

Inspeksi kulit dan membran mukosa

terhadap kemerahan, panas, drainase

Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan

gejala infeksi

22

Page 23: MAKALAH Fraktur Klafikula

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan

sekitarnya. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan

yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak

langsung.

Clavicula merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial

melengkung lebih besar dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih

kecil dan menghadap ke posterior.

Gejala yang tampak pada fraktur klavikula adalah kelemahan lengan pada

sisi yang terkena, krepitasi, ketidakteraturan tulang mungkin dapat diraba,

perubahan warna kulit pada bagian atas yang terkena fraktur serta menghilangnya

refleks Moro pada sisi tersebut.

4.2 SARAN

Sebagai seorang perawat, sudah menjadi kewajiban untuk memberikan

tindakan perawatan dalam asuhan keperawatan yang diarahkan kepada

pembentukan tingkat kenyamanan pasien, manajemen rasa sakit dan keamanan.

Perawat harus mampu mamahami faktor psikologis dan emosional yang

berhubungan dengan diagnosa penyakit, dan perawat juga harus terus mendukung

pasien dan keluarga dalam menjalani proses penyakitnya.

23

Page 24: MAKALAH Fraktur Klafikula

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito-Moyet, Lynda Jaull. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC:

Jakarta.

Doenges, Marilynn E, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed.3. EGC:

Jakarta

Guyton dan Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta.

Mansjoer A, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga, Jilid 2. Fakultas

Kedokteran UI: Media Aesculapius

Suddart, & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC:

Jakarta.

24