makalah f3 zita copy

Upload: irham-lubis

Post on 06-Mar-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asda

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya berterimakasih kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan,dan saya juga berterimakasi kepada Dosen Pengampu mata kuliah dasar-dasar ilmu politik Drs.Halking.M.si yang telah membimbing saya, dan juga rekan-rekan saya yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.Pada makalah ini saya akan membahas tentang Rekrutmen Politik di Indonesia berdasarkan refrensi yang saya kutip seperti Jurnal,Artikel,Buku yang berkaitan dengan judul makalah saya.Saya menyadari bahwa makalah yang saya selesaikan jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu saya harap kepada pembaca mau member kritik dan saran terhadap makalah yang sudah saya selesaikan ini.Terimakasih.Wassalamualaikum wr.wb.Senin,23 November 2015

Razita

iDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang Masalah 1B. Rumusan Masalah 3C. Tujuan Penulisan 3BAB II LANDASAN TEORI 4A. Pengertian rekrutmen politik 4B. Sistem Politik 4C. Partai Politik 6BAB III PEMBAHASAN 9A. Rekrutmen Politik 9B. Partai Politik Di Indonesia 11C. Partai Politik dan Pemilu 14D. Birokrasi Politik 15BAB IV PENUTUP 17A. Kesimpulan 17B. Saran 18DAFTAR PUSTAKA 19LAMPIRAN REFERENSI 20

iiBAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Rekrutmen dan kaderisasi yang dilakukan partai politik merupakan kelanjutan dari fungsi merebut, mempertahankan dan menggunakan kekuasaan. Fungsi tersebut dapat terlaksana jika partai politik mempunyai kekuatan dukungan yang kuat.(Gylang virgo penantang,Drs.Suwarno Winarno,Siti awaliyah,S.Pd,S.H,M.Hum:1).Indonesia adalah salah satu Negara ynag menjalankan sistem demokrasi, akan tetapi sistem pembangunan demokrasi di Indonesia seperti banyak mengalami rintangan dan halangan. Setelah perubahan reformasi politik atau reformasi, bangsa Indonesia sangat menikmati demokrasi yang di tunjukkan dengan terbentuknya kebebasan, ruang aspirasi public yang luas, serta sistem multi partai yang membuat ramai dan menjadi komperitif.Dalam melaksanakan proses rekrutmen politik diranah kekuasaan legislative atau dengan kata lain adalah perekrutan anggota legislatif, partai HANURA juga memiliki pola atau mekanismenya sendiri. Pola yang diterapkan yaitu pola rekrutmen yang terbuka dan semi. Pola rekrutmen anggota legislative dipartai HANURA dapat dikatakan terbuka karena beberapa alas an yang didapat dalam penelitian. Selain itu,dikatakan menggunakan pola atau mekanisme yang semi formal karena dalam aturannya proses rekrutmen anggota legislative partai HANURA terkadang menerapkan sistem yang formal baik dalam aturan ataupun pelaksanaan,akan tetapi terkadang juga ada pelanggaran dan penyimpangan dalam pelaksanaan.(Niko Efriza,M.Japar,dan Suhadi,vol.1,no.2:2013).

1Menurut Larson, Negara merupakan sebuah konsep inklusif yang merupakan sebuah proses inklusif yang meliputi semua aspek dan pelaksanaan pembuatan kebijakan dan pelaksanaan sanksi hukum, sementara birokrasi adalah agen yang melaksanakan kebijakan Negara dalam sebuah masyarakat politik. Sebenarnya gairah seperti ini pernah muncul diawalkemerdekaan sebagai buah dari revolusi panjang sebuah Negara dalam melawan penindasan kolonial. Pandangan awam selalu menyamakan Negara dengan birokrasi, padahal secar teoritis negara harus di bedakan denga birokrasi. Birokrasi memang merupakan pantulan Negara yang secara riil dirasakan semua orang. Namun dalam kenyataan ,sulit untuk menarik garis tegas antara birokrasi dan Negara dan kurang tepat pula untuk memposisikan birokrasi sekedar organ pelaksanaan kebijakan Negara semata.(Syamsul Ma`arif,vol.4,no.2:20013). Salah satu fungsi partai politik adalah sebagai sarana keikutsertaan dalam kegiatan melalui proses rekrutmen politik. Melalui proses ini,partai politik berusaha menjaring dan menemukan kader-kader partai yang dianggap bisa menjalankan kekuasaan dengan baik,terutama jika terpilih menjadi anggota dewan dalam pemilihan umum. (Sugeng,vol.2,no.2:2015). Salah satu rancangan undang-undang yang krusial dan telah disahkan oleh DPR adalah diterimanya kuoto perempuan 30% untuk calon legislative yang disebut dalam undang-undang dalam pemilu No.12 tahun 2003 pasal 65 ayat 1. (Kuswandi aos & Nuraini ,Jurnal Madani Edisi I/2005).

2Pasca reformasi gairah perpolitikan di Indonesia mulai berkembang lagi,partai politik yang dulu tidak berdaya ketika berhadapan dengan penguasa mulai saat itu sudah menampak kan kekuatannya sebagai pengontrol jalan nya kekuasaan.Banyak kalangan yang menilai bahwa pemilu pertama merupakan pemilu yang paling demokratis,dengan banyaknya peserta pemilu dan asas jurdil yang relative bisa dipertanggung jawabkan karena penguasa belum mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi proses pemilu, baik melalui mobilasi pemilihan untuk memilih partai penguasa,politik uang,permainan data pemilih dan juga permainan dari penyelenggaraan pemilu sendiri dalam menenangkan kandidat (PEMILU LEGISLATIF) tertentu.(Vol.1.No.1,2011Prasetya Yudhi Imam).B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah pengertian rekrutmen politik itu ?2. Bagaimana peran partai politik di indonesia ?3. Apa Hubungan Antara Partai Politik Dengan Pemilu ?4. Bagaimana Birokrasi Politik sebagai agen dalam kebijakan Suatu Negara ?

C. TUJUAN PENULISAN 1. Agar dapat mengetahui apa itu pengertian dari rekrutmen politik.2. Agar dapat memahami bagaimana peran partai politik di Indonesia.3. Mengetahi apa hubungan antara pertain politik dengan pemilu.4. Agar dapat mengetahui bagaimana birokrasi politik sebagai agen dalam kebijakan suatu Negara.

3BAB IIKONSEP TEORIA. Pengertian Rekrutmen PolitikRekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umum nya dan pemerintah pada khususnya. (Vol.1,No.1,2011 Imam Yudhi Prasetya).B. Sistem PolitikIde utama dari sistem politik menyatakan bahwa kita dapat memisahkan kehidupan politik dengan kegiatan social lainnya.Sistem tingkah laku politik merupakan suatu unit tersendiri,maka akan terlihat bahwa yang menjamin terusnya sistem itu adalah berbagai macam input.Sistem politik memiliki ciri-ciri tertentu.Ciri-ciri tersebut ialah sebagai berikut;1. Ciri-ciri identifikasi,yaitu unit-unit dasar yang berwujud tindakan-tindakan politik yang membentuk peran politik.2. Input dan Output,sistem politik memiliki konsekuensi yang penting bagi masyarakat,yaitu keputusan yang sah (Otoritatif).3.Diferensial dalam suatu sistem.Lingkungan membererikan energy untuk mengaktifkan suatu sistem serta informasi tentang arah penggunaan energy,dengan cara ini sistem dapat melakukan pekerjaannya.4. integrasi dalam suatu sistem fakta tentang diferensiasi mengatur kekuatan yang selalu berubah yang dapat merusak integrasi sistem. (Drs. Syahrial syahbaini, M.A.,Drs.A Rahman M.M. Drs. Monang Djahajo.2004:59).

4Sementara revolusi membawa tuntutaan yang besar kepada perubahan sistem dan kehidupan politin di Indonesia,masyarakat sendiri masih mempunyai kapasitas yang relative rendah untuk bisa melayani segala perubahan tersebut.Masyarakat yang secara minimal memperoleh kesempatan untuk mengenal berbagai sistem politik didunia ini dan mencoba mengurus diri sendiri dengan memperaktekkan salah satu atau kombinasi dari berbagai sistem politik yang dikenenal.Partai politik di Indonesia mempunyai hubungan yang mendasar dengan pendukungnya. Setiap partai dapat dikatakan mewakili paham yang ada di dalam masyarakat.Sifat masyarakat cenderung mendorong partai untuk mempergunakan dasar primodialdalam mengorganisir massa. Tidak dapat dikatakan bahwa hubungan social masyarakat Indonesia bersih dari penggaruh kepentingan ekomoni.Pola kepartaian memang kurang menyokong tumbuhnya suatu partai nasional dalam arti bahwa partai memperoleh dukungan secara relative merata dari mayoritas daerah.(Drs.Arbi Sanit.19;23.2003). Dalam kehidupan yang demokrasi seperti di Indonesia sekarang ini,partai politik merupakan instrument yang wajib ada disuatu Negara yang menjalankan demokrasi.Bahkan pendapat yang ekstrim yang mengatakan bahwa tidak ada demokrasi ketika tidak ada partai polik didalamnya,karena partai politik lah yang memainkan peran penting dalam sistem demokrasi.Menurut Carl J.Friedich mendefenisikan partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasa terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasa ini,memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat materil.(Imam Yudhi Prasetya.2011:1.1).

5Indonesia adalah salah satu Negara yang menjalani sistem demokrasi,akan tetapi pembangunan demokrasi di Indonesia seperti banyak mengalami rintangan dan halangan.Setelah mengalami suatu fase perubahan kehidupan politik yang sering kita kenal dengan reformasi,bangsa Indonesia saat ini merasa sedang menikmati demokrasi yang ditunjukan dengan terbukanya kebebasan,ruang aspirasi public yang luas,serta sistem multi partai yang membuat partai menjadi ramai dan kompetetif.(Erfiza,M.Jafar,dan Suhadi.2013:1:2).

C. Partai PolitikPartai politik sebagai suatu organisasi sangat berperan dalam mencetak prmimpin yang berkualitas dan berwawasan nasional. Pemimpin yang berkualitas ini tidak hanya berorientasi pada kepentingan partai politik yang diwakili.Tentunya orang-orang yang memiliki sistem nilai dan ideology sama serta memiliki potensi untuk dikembangkanlah yang perlu direkrut.(Teguh Adi Prasojo:2013.4,2).Partai politik ,sering diasosiasikan sebagai organisasi perjuangan,tempat seseorang/kelompok mencari atau memperjuangkan kedudukan politik dalam Negara. Bentuk yang dilakukan setiap partai politik tidak harus dengan kekerasan/kekuatan fisik,tetapi melalui berbagai konflik dan persaingan baik intern partai maupun antar partai yang terjadi secara melembaga dalam partai politik pada umumnya. Pemili 1955 mengangkat posisi NU dan PKI kepanggung politik dan mendepak PSI keluar,karena partai ini sangat merosot dalam perolehan suara. Karena tidak ada partai yang ,mayoritas dalam pemilu,membuka peluang adanya koalisi.kondisi semacam ini menjadi salah satu penyebab sering terjadi pergantian cabinet, dalam bahasa orde baru tidak mungkin menyelenggarakan pembangunan ekonomi karena perhatian lebih banyak ditunjukkan pada pembenahan bidang politik.(Arifin Rahman,91:2002).Penelitian mengenai partai politik merupakan kegiatan ilmiah yang relative baru.Kegiatan seseorang dalam partai politik merupakan suatu bentuk partisipasi politik.Partisipasi politik mencakup semua kegiatan sukarela melalui mana seseorang turut dalam proses pemilihan pimpinan-pimpinan politik dan turut serta secara langsung atau tidak langsung dalam pembentukan kebijakan umum.(Prof.Miriam Budiarjo:1985.159-160).

6Salah satu fungsi partai politik adalah sebagai sarana keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan politik melalui proses rekrutmen politik.Rekrutmen politik setiap partai politik memiliki pola rekrutmen yang berbeda.Pola perekrutan anggota partai disesuaikan dengan sistem politik yang dianutnya.Partai politik adalah wadah yang memiliki peran besar dalam sistem pemerintahan,partai mengumpulkan aspirasi masyarakat dan menepatkan wakilnya dan pemerintahan melalui mekanisme pemilu.Dalam menjalankan fungsi rekrutmen politik, partai politik berpedoman pada landasan hokum yaitu Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011tentang partai politik yang mana Undang-undang tersebut merupakan perubahan atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai politik. Proses rekrutmen politik dilakukan oleh seluruh partai yang mengikuti pemilu dengan memperhatikan keadaan calon anggota partai politik yang ingin direkrut dengan cara yang transparan,objektif dan demokratis serta tidak terikat dengan kepentingan salah satu pihak.(Sugeng.2015:2.2).Dengan terkelompoknya masyarakat kedalam partai-partai politik,maka sebenarnya mudah sekali menghimpun kekuatan rakyat melalui partai politikguna mengusir penjajah.(Pandomo wajono,Nazaruddin Sjamsuddin 2002:482). Partai politik merupakan pilar dalam demokrasi,yang mempunyai fungsi diantaranya sebagai sarana pendidikan politikFenomena yang terjadi belakangan ini partai politik cenderung lebih merekrut orang-orang diluar partai untuk dicalonkan menjadi calon legislative.Fenomena ini menjadi tanda ada permasalahan yang sangat mendasar didalam partai demokrasi yakni dalam hal pengkaderan,padahal partai democrat sudah menstabilkan dirinya adalah partai kader.Banyaknya kader partai yang masuk hanya memikirkan kepentingan pragmatis semata sehingga lupa dengan tugas-tugasnya untuk membesarkan partai dan bertanggung jawab pada bangsa dan Negara dengan demikin banyak kader partai democrat yang terlibat korupsi.

7Kesadaran akan pentingnya peran politik perempuan semakin nyaring disuarakan seiring dengan semakin terkuaknya sejumlah persoalan yang menimpa perempuan.Masalah-masalah yang menimpa perempuan tersebut mulai dari masalah kekerasan terhadap perempuan,kesehatan produksi perempuan perdagangan wanita dan anak-anak,dan sebagainya. Dalam rekrutmen partai politik untuk melibatkan kaum perempuan menjadi pengurus partai,terkesan hanya dipaksakan,karena sudah menjadi syarat khusus sesuai dengan regulasi yang ada, walaupun rekrutmen perempuan dalam kepengurusan partai politik dan calon legislative,bukanlah keinginan murni yang bersangkutan.( Kristin Langinusa;1-3).Partai-partai politik memainkan peran penting dalam mempengaruhi jumlah perempuan yang terpilih masuk keparlemen.saat ini dalam organisasi-organisasi mereka sendiri,partai-partai politik belum menunjukkan komitmen yang kuatdan rumusan-rumusan kebijakan mengenai kesempatan yang setara bagi anggota perempuan agar terpilih sebagaiFungsionarispartai dan anggota parlemen.(Francisia SSE Seda:95). Teori weber tentang tipe ideal birokrasi dapat ditelusuri akarnya pada pandangan filsafat Hegel yang memandang Negara sebagai sesuatu elemen netral yang seolah-olah terpisah dari kehidupan masing-masing individu warga masyarakat. Menurul Hegel,kalau warga sebuah Negara dibiarkan mengatur dirinya sendiri,maka akan terjadi kekacauan karena masing-masing warga akan memperjuangkan kepentingan subjektifnya melawan kepentingan subjektif warga lain. Hal ini adalah tesis dan antithesis yang sitesisnya ditemui dalam perwujudan warga Negara. Negara bagi Hegel merupakan penjelmaan kepentingan umum masyarakat. Kepentingan umum ini sebenarnya merupakan kepentingan warga juga, bukan sesuatu yang asing diluar individu tiap-tiap warga Negara. David Beethem (1975), seperti dikutip Thoha (2003),menyatakan bahwa weber memperhitungkan tiga elemen pokok dalam konsep birokrasinya. Tiga elemen tersebut yaitu:1. Birokrasi dipandang sebagai instrument teknis (technical instrument).2. Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam masyarakat,sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada penerapan fungsi sebagai instrument teknis tersebut.3. Pengembangan dari sikap ini karena para birokrasi tidak mampu memisahkan perilaku mereka dari kepentingannya sebagai suatu kelompok masyarakat yang particular. Dengan demikian birokrasi bisa keluar dari fungsinya nyang tepat karena anggotanya cenderung datang dari klas sosil yang pertikular tersebut.(syamsul Maarif,vol.4,no.2:2013).

8BAB IIIPEMBAHASAN

A. REKRUTMEN POLITIKRekrutmen politik ialah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang yang menjalankan kekuasaan politik.Rekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peran dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khusus nya.(Imam Yudhi Prasetya.2011:1.1). Rekrutmen politik juga dapat diartikan sebagai perselisihan individu-individu yang berbakat untuk dapat menduduki jabatan politik maupun jabatan pemerintah. Ada pun cara yang ditempuh melaksanakan perekrutan politik antara lain dapat ditempuh melalui kontak-kontak pribadi,persuasi,dan juga dapat dilakukan dengan menarik golongan muda untuk dididik menjadi kader ,yang diharapkan dimasa yang akan datang menduduki jabatan politik atau pemerintahan. Suatu metode perekrutan lain yang sudah berjalan cukup lama yang terdapat dalam banyak sistem politik adalah perebutan kekuasaan dengan jalan kekerasaan/kudeta,revolusi,intervensi militer dari luar,pembunuhan atau kerusuhan rakyat.(Arifin rahma:70-71:1993).Rekrutmen politik menurut para ahli:1.Menurut (Rush dan Althoff,2003:247) bahwa rekrutmen politik merupakan proses dengan mana individu-individu mencari atau menawarkan diri untuk menduduki suatu jabatan.

92. menurut rush dan althoff (dalam komarudin,2011:130) bahwa rekrutmen politik itu merupakan proses dua arah, dan sifatnya bisa formal maupun tidak formal. 3. menurut Ramlan Surbakti bahwa rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan atau seleksi pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peran dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. Dari teori yang dikemukakan Ramlan Surbakti diatas dapat dilihat bahwa unsur partai politik dipandang sebagai lembaga politi penting yang melaksanakan rekrutmen politik.(Niko Efriza,M.Japar,dan Suhadi,vol 1,no 2,2013).Menurut Czudnowski (dalam fadillah putra,2003)mekanisme rekrutmen politik antara lain:1.Rekrutmen terbuka,dimana syarat dan prosedur untuk menampilkan seseorang tokoh dapat diketahui secara luas.Dalam hal ini partai politik berfungsi sebagai alat bagi elit politik yang berkualitas untuk mendapatkan dukungan masyarakat.Adapun manfaat yang diharapkan dari rekrutmen terbuka yaitu:a. Mekanismenya demokratis b. Tingkat kompetensi politiknya sangat tinggi dan masyarakat akan mampu memilih pemimpin yang benar-benar mereka kehendaki.c. Tingkat angkuntabilitas pemimpin tinggi d. Melahirkan sejumlah pemimpin yang demokratis dan mempunyai nilai integritas pribadi dan tinggi.2.Rekrutmen tertutup,dalam rekrutmen tertutup syarat dalam prosedur pencalonan tidak dapat secara bebas diketahui umum.Pippa Norris (dalam Adlin,2014) menjelaskan bahwa ada 4 hal yang mempengaruhi pelaksanaan rekrutmen calon legislatef berbagai Negara yaitu;a. 10Sistem politik suatu Negara ,khususnya aturan hokum,sistem kepartaian dan sistem pemilu yang menggambarkan peluang kandidat dalam ruang pasar politik dinegara itu.b. Proses rekrutmen di internal partai,terutama sekali tingkat demokratitasi di internal partai dalam pembuatan dan pelaksanaan aturan seleksi kandidat legislative.c. motivasi dan modal politi yang mereka miliki.d. Permintaan kelompok penentukebijakan partai (demands of gatekeepers),misalnya e.pemilihan,anggota partai pemimoinan partai yang berhak menyeleksi dan menentukan hasil seleksi para calon legislative.B. PARTAI POLITIK DI INDONESIAPartai politik adalah merupakan alat yang pernah didesain oleh manusia dan paling ampuh untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya. Partai politik sebagai institusi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan masyarakat dalam mengendalikan kekuasaan. Partai politik sering dianggap sebagai salah satu atribut Negara demokrasi modern,dan tidak ada seorang ahli pun dapat membantahnya ,karena partai politik sangat diperlukan kehadirannya bagi Negara-negara yang berdaulat. Persaingan antara partai merupakan bagian integral dalam proses politik,guna memperoleh kemenangan dalam proses pemilu. Dengan suara mayoritas dalam pemilu,partai yang bersangkutan akan dapat berbuat banyak dalam mengendalikan Negara dan pemerintah ,memperkuat dan memperjuangkan ideology paartainya,mempertahankan elit dalam kekuasaan pemerintahan,serta merealisir tujuan lebih lanjut,yaitu mengawasi kebijakan umum.

11Bagi Negara-negara yang merdeka dan berdaulat eksistensi partai politik merupakan prasyarat baik sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi rakyat,juga terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan Negara melalui wakil-wakilnya yang duduk dalam badan-badan perwakilan rakyat. Partai politik berusaha untuk memperoleh kekuasaan dengan dua cara yaitu ikut serta dalam pelaksanaan pemerintah secara sah,dengan tujuan bahwa dalam pemilu memperoleh suara mayoritas dalam badan legislative,atau mungkin bekerja secara tidak sah/subfersif untuk memperoleh kekuasaan tertinggi dalam Negara yaitu melalui revolusi.(Arifan Rahman,90-94:2002).Partai memiliki pola rekrutmen dan kadernisasi yang berbeda-beda sesuai dengan sistem pemikiran politik yang dianut.pembinaan kualitas kader sampai dengan penempatan/penugasan kader-kader. Pola rekrutmen dan mekanisme kadernisasi meliputu segala aktifitas partai dari mulai penerimaan angssgota,pembinaan kualitas kader sampai dengan penepatan kader-kader partai dalam jabatan-jabatan strategis. (Gylang Virgo Panantang,Drs.Suwarno Winarno,Siti Awaliyah, S.Pd,S.H,M.Hum:3).Sementara revolusi membawa tuntutan yang besar kepada perubahan sistem dan perubahan kehidupan politik di Indonesia,masyarakat sendiri masih mempunyai kapasitas yang relative untuk bisa melayani segala perubahan tersebut.Masyarakat yang secara minimalmemperoleh kesempatan untuk mengenal berbagai sistem politik yang dikenalnya;didalam waktu yang singkat sekaligus dihadapkan kepada tanggung jawab untuk mengatasi segala keterbelakangannya. Demikian hal nya dengan partai politik. Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan, masalah yang menyangkut partai serta kehidupannya sudah menjadi salah satu pembicara utama dikalangan partai politisi Indonesia. (Drs. Arbit sanit:2003.19).Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,nilai-nilai dan cita-cita yang sama.Defenisi mengenai partai politik menurut para ahli:1.Carl J. Friedrich Partai politik ialah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasa terhadap pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan penguasa ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatannya yang bersifat materil.2.R.H.Soltau

12Partai politik adalah sekelompok warga Negara yang sedikitbanyak terorganisir,yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaanya untuk memilih bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka.Dalam Negara demokratis partai politik menyelanggarakan beberapa fungsi:1.partai sebagai sarana komunikasi politik2.partai sebagai sarana sosialisasi politik3.partai politik sebagai sarana rekrutmen politik4.partai politik sebagai sarana pengatur konflikDilain pihak partai politik berfungsi juga untuk memperbincangkan dan menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan pemerintah. Dengan demikian terjadi arus informasi serta dialog dari atas kebawah dan dari bawah keatas,dimana partai politik memainkan peran sebagai penghubung antara yang memerintah dan yang di perintah,antara pemerintah dengan warga masyarakat.dalam menjalankan fungsi ini partai politik sering disebut sebagai broker (perantaraan) dalam suatu bursa ide-ide . Kadang-kadang juga dikaatakan bahwa partai politik bagi pemerintah bertindak sebagai alat pendengar,sedangkan bagi warga masyarakat sebagai pengeras suara. (Prof.Miriam Budiarjo,160-164:1985).Ada sebanyak 10 partai politik yang tidak lolos dalam verifikasi partai peserta pemilu pada tahun 2014 memilih untuk berkualusi diri kedalam partai Hanura yaitu:1.partai damai sejahtera 2.partai kedaulatan3.partai republican4.partai peduli rakyat nasional5. partai pemuda Indonesia 6. Partai Indonesia sejahtera

137. partai penegak demokrasi indonesia8. partai nasional republic9. partai demokrasi pembaruan10. partai kongrespartai yang berkoalisi yaitu:1. Menjalani proses penjaringan caleg oleh DPC partai HANURA2. Pendidikan dan pelatihan oleh DPC partai HANURA terhadap calon legislative3. Menjalankan tugas DPC partai HANURA kota pekan baru(Sugeng,2.2:2015). Keadaan sistem politik pada periode awal semenjak merdeka hingga 1949,ditandai oleh ketidakstabilan politik.Ketidakstabilan politik ini terlihat dari ketidak mampuan cabinet untuk dapat bertahan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.Pada tahun 1949 digantikan dengan UUD-RIS yang berarti pula terjadi perubahan mendasar pada sistem politik Indonesia.Bentuk Negara berubah dari kesatuan menjadi federal,yang dilengkapi Negara-negara bagian yang berpemerintah sendiri.(Drs.Zulkyfly hamid,2002:480).C. PARTAI POLITIK DAN PEMILUSalah satu instrument paling penting dalam pemilu adalah dengan adanya peserta pemilu,yaitu partai politik. Partai politiklah yang berkompetisi baik partai politik itu sendiri ataupun anggota partai yang mencalonkan menjadi anggota legislatif atau pun menjadu presiden. Pemilu merupakan arena bagi partai politik dalam bersaing dengan partai politik lainnya untuk mendapatkan kekuasaan yang sah sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

14Dengan hadirnya system pemilihan langsung baik untuk tinggkat nasional ataupun didaerah maka fungsi rekrutmen yang dilakukan partai politik semakin penting peranannya. Penting disini adalah dari proses kadernisasi yang dilakukan oleh partai politik maka akan muncul calon-calon pemimpin yang memang telah teruji baik itu dalam kerja-kerja organisasi ataupun dalam bermasyarakat. Dengan semakin banyak partai politik hal ini membawa implikasi bahwabmasyarakat semakin bingung untuk memilih partai mana yang dipercaya dapat memperjuangkan atau mewujudkan kepentingannya. Dengan semakin banyak partai politik hal ini seakan menutup kemungkinan salah satu partai memenangkan pemilu secara mutlak. (Imam Yudhi Prasetya,vol 1,no1:2011).D. BIROKRASI POLITIKBirokrasi merupakan agen yang melaksanakan kebijakan Negara dalam sebuah masyarakat politik (dalam Budiman,1996:84). Secara umum birokrasi dapat diartikan sebagai keseluruhan organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas Negara dalam berbagai unit organisasi pemerintahan dibawah departemen dalam lembaga-lembaga non-departemen ,baik dipusat maupun didaerah. Setelah Indonesia memperolek kemerdekaan,dihadapkan pada suatu kebutuhan untuk menciptakan dan menerapkan sistem politik yang modern yang didukung oleh birokrasi pemerintahan sebagai kekuatan utamanya.(Arifin Rahman,135-136:2002).Birokrasi dapat dikelompokkan kedalam tiga kategoripertama, birokrasi dalam pengertian yang baik atau rasional seperti terkadung dalam pengertian Hegelian bureaucracy danweberian bureaucracy.Kedua, birokrasi dalam pengertian sebagai suatu penyakit Ketiga, birokrasi dalam pengertian netral ,artinya tidak terkait dengan pengertian baik atau buruk.Birokrasi weberian selama ini banyak diartikan sebagai fungsi sebuah biro. Suatu biro merupakan jawaban yang rasional terhadap rangkaian tujuan yang telah ditetapkan.(syamsul maarif,vol.4,no.2,2013).

15Pandangan Marx melahirkan model birokrasi Marxian yang memandang birokrasi sebagai bureau pathology. Birokrasi dalam pengertian bureau pathology selalu dikaitkan dengan kelambanan kerja dan prosedur yang berbelit-belit. Sering kali birokrasi dianggap sebagai organisasi yang kejam yang mempunyai peraturan yang aneh-aneh,dan sewenang-wenang dan menindas. Laski mencatat, bahwa birokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan dimanakekuasaan ada padapenjabat-penjabat Negara yang diselenggarakan sedemikian rupa sehingga merugikan atau membahagiakan warga Negara.(syamsul Maarif,vol.4,no.2:2013).Pernyataan Anthony B.L. Cheung (1997)ketika mengkritisi paradigm new public management terkait dengan reformasi administrasi public,yaitu instead of breaking up tbreaking up the lower of the public bureaucracy as some NPM rehotric seems to suggest,NPM inaction ascapable of helping preserve the bureaucracy though in different wrapping. The fundamental shift in debureaucrazation mayturn out tobe more cosmetic than real. Pernyataan itu mengandung makna bahwa paradigm New Publik Management (NPM) tidak akan dengan mudah merubah secara mendasar posisi birokrasi sebagai salah satu kekuatan politik dan menggantikannya dengan "public service delivery yang menepatkan warga Negara sebagai konsumen (customers is the king). Menurutnya birokrasi public selama ini justru mengganti bungkus (wrappings) lama dengan yang baru dan tidak ada perubahan signifikasi terkait dengan kekuasaan politik birokrasi,bebureaucratization may turn out to be more cosmetic then real. NPM merupakan pendekatan terhadap manejemen public yang muncul sebagai kritik terhadap birokrasi klasik dengan prinsip-prinsip pengaturannya dalam administrasi public. Birokrasi klasik selama ini dianggap memiliki kekuatan yang progresif ,system keputusan top-down,aturan hirarkis ,yang menyebabkan jauh dari harapan-harapan warganegara.Kajian paradigma politik birokrasi tidak bias lepas dari Allisons paradigm of bureaucracy politiks yang dikembangkan oleh Graham Allisons(1971) dan Allison dan Marton Halperin (1972) sebagai ulasan secara mendalam oleh H.George Frederickson (2003) dalam bukunya The public administration theory primer. Secara umumteori politik birokrasi adalah teori yang menjelaskan peran administrasi dan birokrasi dalam proses pembuatan kebijakan pulik sekaligus menolak pandangan dikotomi antara administrasi dan politik. Kemunculan teori politik birokrasi muncul sejak birokrasi memainkan peran dan perilaku politik dalam tataran empiris administrasi public. (syamsul maarif,vol.4,no.2,2013).

16BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULANRekrutmen politik ialah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik terutama partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang yang menjalankan kekuasaan politik.Sistem politik menyatakan bahwa kita dapat memisahkan kehidupan politik dengan kegiatan social lainnya. Sistem tingkah laku politik merupakan suatu unit tersendiri. Sistem politik memiliki ciri-cirisebagai berikut:1. Cirri identifikasi2. Input dan output3. Diferensial dalam suatu sistem 4. Integrasi dalam suatu sistem fakta tentang diferensial mengatur kekuatan yang selalu berubah yang dapat merusak integrasi sistem.Partai politik merupakan alat yang pernah didesain oleh manusia dan paling ampuh untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya. Dalam Negara demokrasi partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi :1. Partai sebagai sarana komunikasi politik2. Partai sebagai komunikasi politik3. Partai sebagai sosialisasi politik4. Partai sebagai rekrutmen politiBirokrasi merupakan agen yang melaksanakan kebijakan-kebijakan Negara dalam sebuah masyarakat politik.

17B. SARANKita ketahui bahwa dalam rektutmen politik itu terdapat berbagai lembaga-lembaga yang terdiri atas beberapa pemimpin dan berbagai perangkat beserta anggota. Kita sebagai rakyat bangsa Indonesia yang sistem perpolitikannya demokrasi harus perduli terhadap perkembangan perpolitikan di Negara kita saat ini.Jadi, sebelum kita terjun langsung untuk menganalisis terhadap perkembangan politik, ada baiknya bila kita mengetahui apa yang menjadi dasar masalah perpolitikan tersebut.

18DAFTAR PUSTAKA

Referensi BukuArbit Sanit,2003,Buku Sistem Politik Indonesia, Jakarta:Raja Grafindo Persada.Miriam Budiardjo,1997,Buku Dasar-Dasar Ilmu Politik,Jakarta; Gramedia.Zulkifly Hamid,2002,Buku Pengantar Ilmu Politik,Jakarta,Raja Grafindo Persada.Arifin Rahman,2002,Buku Sistem Politik Indonesia,Jakarta : SIC.Syahrial Syarbaini,A.Rahman,Monang Djihado,2004,Buku Sosiologi dan Politik, Bogor Selatan:Ghalia Indonesia.Referensi Artikelhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=19478&val=1231http://fisip.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Artikel-ILMU-PEMERINTAHAN-BARU-KOREKSI-last_36_46.pdfhttp://Artikelonline.um.ac.id/data/artikel/artikelFDF5F46038FAC5C43ED5A13982C9636E.pdfhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=140841&val=5797http://www.idea.int/publications/wip/upload/CS_Indonesia_SSE_Seda.pdf

19Referensi JurnalSugeng, Rekrutmen Politik Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Pada Pemilihan Umum Legislative Di Kota Pecanbaru Tahun2014Efriza,Niko. M.japar,Dansuhadi, The Political Recruitment Of Hanura Parti (Study Qualitative In The Brench Boarb Of Hanura Parti Bogor)Hermawan, dedy. New Public Management Dan Politik Birokrasi Dalam Repormasi Birokrasi IndonesiaPrasojo,adi,teguh. Pola Rekrutmen Calon Anggota Legislative (CALEG)Dari Partai GOLKAR Untuk DPRD JATENG Priode 2014-2019Ma`arif,Syamsul. Posisi strategis Birokrasi Dalam Transpormasi Govermen Ke Governance

2022