powerpoint f3
TRANSCRIPT
BAB IBAB I
PENDAHULUANPENDAHULUAN Latar BelakangLatar Belakang
Salah satu bagian dari Salah satu bagian dari pembangunanpembangunan
KesehatanKesehatandan merupakan upaya yang dan merupakan upaya yang
mendukungmendukungpeningkatan sumber daya manusia peningkatan sumber daya manusia
sertasertamerupakan bagian dari upaya merupakan bagian dari upaya
pencegahan danpencegahan danpemberantasan penyakit menular pemberantasan penyakit menular
adalahadalahprogram pemberantasan penyakit program pemberantasan penyakit
ISPA (InfeksiISPA (InfeksiSaluran Pernafasan Akut)Saluran Pernafasan Akut)
.(Depkes RI, 2002)..(Depkes RI, 2002).
Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak terutama balita. Episode ISPA terjadi pada anak terutama balita. Episode ISPA (bukan pneumonia) sebagai batuk pilek pada (bukan pneumonia) sebagai batuk pilek pada anak di Indonesia diperkirakan sebesar 3-6 kali anak di Indonesia diperkirakan sebesar 3-6 kali pertahun. Ini berarti seorang anak menderita pertahun. Ini berarti seorang anak menderita serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali serangan batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun. Sebagai kelompok penyakit ISPA juga setahun. Sebagai kelompok penyakit ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan sebanyak kunjungan pasien di sarana kesehatan sebanyak 40-60% kunjungan berobat ke puskesmas dan 40-60% kunjungan berobat ke puskesmas dan 15%-30% kunjungan berobat dibagian rawat jalan 15%-30% kunjungan berobat dibagian rawat jalan dan rawat inap dirumah sakit. (Depkes RI, 2002).dan rawat inap dirumah sakit. (Depkes RI, 2002).
Untuk mencapai misi tersebut, telah Untuk mencapai misi tersebut, telah ditetapkan empat misi pembangunan ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan kesehatan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bermutu merata dan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau, serta memelihara dan terjangkau, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan. keluarga, masyarakat serta lingkungan. (Depkes, 2005). (Depkes, 2005).
B. Perumusan MasalahB. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui diatas penulis ingin mengetahui bagaimana Hubungan tingkat bagaimana Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah pada balita.pneumonia) dirumah pada balita.
C. Tujuan PenelitianC. Tujuan Penelitian
11. Tujuan Umum. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus2. Tujuan khusus
D. Manfaat PenelitianD. Manfaat Penelitian 1.1. Manfaat Bagi Puskesmas KramatwatuManfaat Bagi Puskesmas Kramatwatu
Melalui penelitian ini di harapkan suatu masukanMelalui penelitian ini di harapkan suatu masukan bagi Puskesmas Kramatwatu dalam pemberianbagi Puskesmas Kramatwatu dalam pemberian pelayanan atau asuhan keperawatan yang optimalpelayanan atau asuhan keperawatan yang optimal pada balita yang terkena penyakit ISPApada balita yang terkena penyakit ISPA
2. Manfaat Bagi Keperawatan anak2. Manfaat Bagi Keperawatan anak Dengan adanya penelitian ini di harapkan keluarga Dengan adanya penelitian ini di harapkan keluarga
dan masyarakat mengetahui materi tentang dan masyarakat mengetahui materi tentang perawatan anak,perawatan anak,
khususnya penyembuhan pada penyakit ISPA khususnya penyembuhan pada penyakit ISPA sehinggasehingga
mampu melakukan perawatan secara maksimal di mampu melakukan perawatan secara maksimal di rumah. rumah.
LANJUTAN……LANJUTAN……
3. Manfaat Penelitian Lain3. Manfaat Penelitian Lain Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah
wawasan danwawasan dan
pengalaman dalam meneliti tentang perawatan pengalaman dalam meneliti tentang perawatan ISPAISPA
BAB IIBAB IITINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
A.A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
1. Pengertian ISPA1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA2. Etiologi ISPA
terdiri dari 300jenis bakteri, virus terdiri dari 300jenis bakteri, virus dan riketsiadan riketsia
3. Klasifikasi ISPA 3. Klasifikasi ISPA ISPA (bukan pneumonia)ISPA (bukan pneumonia) PneumoniaPneumonia
4. Tanda dan gejala ISPA4. Tanda dan gejala ISPA
a. ISPA (Bukan Pneumonia)a. ISPA (Bukan Pneumonia) 1. Batuk1. Batuk 2. Serak2. Serak 3. Pilek3. Pilek
b. Pneumoniab. Pneumonia-- Pernafasan lebih dari 50x permenit Pernafasan lebih dari 50x permenit
pada anak berumur dari satu tahunpada anak berumur dari satu tahun- Tidak ada tarikan dinding dada ke - Tidak ada tarikan dinding dada ke
dalam tapi sertai adanya nafas cepatdalam tapi sertai adanya nafas cepat- Suhu lebih dari 390C- Suhu lebih dari 390C
5. Perawatan ISPA (Bukan 5. Perawatan ISPA (Bukan Pneumonia)Pneumonia)
DirumahDirumah
perawatan ISPA (Bukan Pneumonia) perawatan ISPA (Bukan Pneumonia) dirumah yang dikatakan baik adalah dirumah yang dikatakan baik adalah apabila ibu melaksanakan hal-hal apabila ibu melaksanakan hal-hal seperti : memberi makan anak untuk seperti : memberi makan anak untuk mencegah berat badan, karena apabila mencegah berat badan, karena apabila berat badan turun menurun maka akan berat badan turun menurun maka akan terjadi KEP (terjadi KEP (Kurang Energi ProteinKurang Energi Protein).). Dan meningkatkan pemberian minum Dan meningkatkan pemberian minum untuk mencegah dahidrasi.untuk mencegah dahidrasi.
6. Faktor-faktor 6. Faktor-faktor Terjadinya ISPA Pada Terjadinya ISPA Pada
BalitaBalitaa. Usiaa. Usia b. Jenis kelaminb. Jenis kelaminc. Berat Badanc. Berat Badand. Imunisasid. Imunisasie. Lama pemberian ASIe. Lama pemberian ASIf. Asupan vit. Af. Asupan vit. ADllDll
B. PengetahuanB. Pengetahuan
Pengertian PengetahuanPengertian Pengetahuan Tingkatan Pengetahuan Tingkatan Pengetahuan
didalam didalam domain kognitifdomain kognitif SikapSikap Berbagai Tingkatan SikapBerbagai Tingkatan Sikap Usia BalitaUsia Balita
BAB IIIBAB IIIKERANGKA KONSEPKERANGKA KONSEP
Variabel Independen Variabel Independen
Tingkat Tingkat Pengetahuan Pengetahuan IbuIbu
- Baik Baik - CukupCukup- KurangKurang
Variabel Variabel dependendependen
SikapSikap- PositifPositif- Negatif Negatif
NNoo
VariabelVariabel Devinisi Devinisi OperasionaOperasionall
Alat Alat UkurUkur
HasilHasil SkalaSkala
1.1. PengetahuPengetahuanan
Adalah Adalah merupakan merupakan hasil dari hasil dari tahu, dan tahu, dan hal ini hal ini terjadi terjadi setelah setelah orang orang melakukan melakukan penginderapenginderaan an terhadap terhadap suatu objek suatu objek tertentu.tertentu.
kuesionekuesionerr
1.Baik 1.Baik apabilaapabila
dapat hasildapat hasil
76%-100%76%-100%
2.Cukup 2.Cukup apabilaapabila
dapat 56%-dapat 56%-
75%75% 3.Kurang 3.Kurang
apabilaapabila
di dapat di dapat <55%<55%
OrdinaOrdinall
No No variabvariabelel
Devinisi Devinisi OperasionalOperasional
Alat ukurAlat ukur HasilHasil SkalaSkala
2.2. Sikap Sikap Informasi yang Informasi yang dimiliki responden dimiliki responden mengenai mengenai perawatan, perawatan, pencegahan, pencegahan, penanggulangan penanggulangan ISPA (bukan ISPA (bukan pneumonia) di pneumonia) di rumah pada balita.rumah pada balita.
Rating Rating scalescale
1.1. Positif Positif apabila apabila mendapmendapatkan atkan hasil hasil ≥ ≥ medianmedian
2.2. Negatif Negatif apabila apabila mendapatmendapatkan hasil kan hasil ≤ median≤ median
Sikap Sikap OrdinOrdinalal
HipotesisHipotesis
Ha : ada hubungan antara tingkat Ha : ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia)pneumonia)
BAB IVBAB IVMETODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
A. Jenis PnelitianA. Jenis Pnelitian
Menggunakan jenis penelitian Menggunakan jenis penelitian deskripsi yaitudeskripsi yaitu
penelitian yang dilakukan pada penelitian yang dilakukan pada variabelvariabel
mandiri tanpa membuat mandiri tanpa membuat perbandingan atauperbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lainmenghubungkan dengan variabel lain
(Sugiono, 1998) (Sugiono, 1998)
B. Lokasi Penelitian B. Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian dilakukan di 1. Lokasi Penelitian dilakukan di PuskesmasPuskesmas
KramatwatuKramatwatu
2. waktu Penelitian2. waktu Penelitian
C. Variabel PenelitianC. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independen 1. Variabel Bebas (Independen Variabel)Variabel)
“ “ pengetahuan ibu tantang pengetahuan ibu tantang perawatanperawatan
ISPAISPA
2. Variabel Terikat (Dependen 2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)Variabel)
“ “ sikap ibu tentang perawatan sikap ibu tentang perawatan ispaispa
D. Populasi dan SampelD. Populasi dan Sampel Populasi : dengan jumlah penderita Populasi : dengan jumlah penderita
ISPA (bukan pneumonia) Bulan Januari-ISPA (bukan pneumonia) Bulan Januari-Desember 2008 adalah 5990Desember 2008 adalah 5990
Sampel : 50 RespondenSampel : 50 Responden
E. Uji Validitas dan Uji ReabilitasE. Uji Validitas dan Uji Reabilitas G. Teknik Pengumpulan Data berupa G. Teknik Pengumpulan Data berupa
kuesioner kuesioner H. Teknik Analisa DataH. Teknik Analisa Data
1. Analisa Univariat1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat2. Analisa Bivariat
BAB VBAB VHasil PenelitianHasil Penelitian
A. Hasil Penelitian A. Hasil Penelitian dilakukan terhadap 50 orang ibu yang memiliki dilakukan terhadap 50 orang ibu yang memiliki anakanak
balita, dari hasil penelitian yang dilakukan balita, dari hasil penelitian yang dilakukan diperolehdiperoleh
data mengenai tingkat pengetahuan dengan sikapdata mengenai tingkat pengetahuan dengan sikap
ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) diibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di
rumah pada balita. Hasil data yang di peroleh rumah pada balita. Hasil data yang di peroleh dalamdalam
penelitian akan disajikan dalam bentuk analisapenelitian akan disajikan dalam bentuk analisa
univariat dan analisa bivariat. univariat dan analisa bivariat.
B. Analisa UnivariatB. Analisa Univariat
analisa ini bertujuan untuk memberikan analisa ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang frekuensi dan prosentase gambaran tentang frekuensi dan prosentase antara variabel independen dan variabel antara variabel independen dan variabel dependen. Analisa univariat dilakukan dependen. Analisa univariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik untuk dengan menggunakan uji statistik untuk melihat distribusi dari variabel dependen melihat distribusi dari variabel dependen yaitu tingkat pengetahuan dengan sikap ibu yaitu tingkat pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balita pada 14 Desadi rumah pada balita pada 14 Desa
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia)
pada balitapada balita
NoNo PengetahuanPengetahuan FrekuensiFrekuensi ProsentaseProsentase
11 KurangKurang 2727 54%54%
2.2. CukupCukup 1616 32%32%
3.3. BaikBaik 77 14%14%
JumlahJumlah 5050 100%100%
Dapat dilihat bahwa dari 50 respondenDapat dilihat bahwa dari 50 responden
dikatagorikan mempunyai pengetahuan dikatagorikan mempunyai pengetahuan yang baikyang baik
berjumlah 7 orang (14%), dan 27 orang berjumlah 7 orang (14%), dan 27 orang (54%),(54%),
Dan hasil diatas diketahui bahwa Dan hasil diatas diketahui bahwa sebagiansebagian
Responden mempunyai pengetahuan Responden mempunyai pengetahuan yang baik.yang baik.
Gambaran frekuensi sikap ibu terhadap Gambaran frekuensi sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah
pada balitapada balita
NoNo Sikap Sikap JumlahJumlah ProsentaseProsentase
1.1. Negatif Negatif 2424 48%48%
2.2. PositifPositif 2626 52%52%
JumlahJumlah 5050 100%100%
Menunjukan bahwa maih banyak (48%) Menunjukan bahwa maih banyak (48%) responden yang memiliki sikap negatif responden yang memiliki sikap negatif sedangkan (52%) memiliki sikap positif sedangkan (52%) memiliki sikap positif terhadap penyakit ISPA (bukan terhadap penyakit ISPA (bukan pneumonia)pneumonia)
C. Analisa BivariatC. Analisa Bivariat 1. Hubungan antara tingkat 1. Hubungan antara tingkat pengetahuanpengetahuan
dengan sikap ibu tentang perawatan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPAISPA
(bukan pneumonia) pada balita yang(bukan pneumonia) pada balita yang
disajikan sebagai berikut :disajikan sebagai berikut :
Hubungan antara tingkat pengetahuan Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA tentang perawatan ISPA
(bukan pneumonia) di rumah pada balita (bukan pneumonia) di rumah pada balita
Tingkat pengetahuan ibu terhadap penyakit ISPA (bukan pneumonia)
Sikap Total P. value
Negatif Positif
Kurang baik 9(33.3 %)
18(66.7 %)
27
0.029
Cukup 12(75 %)
4(25 %)
16
Baik 3(42.9 %)
4(57.1 %)
7
Total 24 26 50
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa secara deskriptif Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa secara deskriptif kelompok ibu yang memiliki pengetahuan kurang kelompok ibu yang memiliki pengetahuan kurang dengan sikap positif terhadap ISPA (bukan dengan sikap positif terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 66.7 %, sedangkan yang pneumonia) sebesar 66.7 %, sedangkan yang berpengetahuan cukup dengan sikap positif berpengetahuan cukup dengan sikap positif terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 25 % dan terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 25 % dan berpengetahuan baik juga dengan sikap yang positif berpengetahuan baik juga dengan sikap yang positif terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 57.1 %.terhadap ISPA (bukan pneumonia) sebesar 57.1 %.
Dari hasil uji bivariat diperoleh nilai p = 0,029 atau Dari hasil uji bivariat diperoleh nilai p = 0,029 atau P < α yang berarti secara statistik ada hubungan P < α yang berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia).pneumonia).
BAB VIBAB VIPEMBAHASANPEMBAHASAN
A. Pembahasan A. Pembahasan 1. Pengetahuan ibu tentang perawatan 1. Pengetahuan ibu tentang perawatan
ISPA (bukan pneumonia) di rumah ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balitapada balitaSecara umum hasil penelitian Secara umum hasil penelitian menggambarkan bahwa mayoritas menggambarkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang perawatan ISPA pengetahuan ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada katagorik (bukan pneumonia) di rumah pada katagorik kurang yaitu esbanyak 27 orang (54%). kurang yaitu esbanyak 27 orang (54%). Banyak hal yang di dapat menyebabkan Banyak hal yang di dapat menyebabkan pengetahuan ibu pada katagorik kurang pengetahuan ibu pada katagorik kurang karena faktor pendidikan ibu.karena faktor pendidikan ibu.
2.2. Sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukanSikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan
pneumonia) di rumah pada balitapneumonia) di rumah pada balita
Pada penelitian ini sikap ibu tentang perawatan Pada penelitian ini sikap ibu tentang perawatan ISPA pada balita sebagian besar bersikap positif ISPA pada balita sebagian besar bersikap positif (52%), artinya sebagian besar ibu menyatakan (52%), artinya sebagian besar ibu menyatakan dukungannya terhadap perawatan ISPA (bukan dukungannya terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balita secara nyata, pneumonia) di rumah pada balita secara nyata, dalam hal ini ibu memiliki kenyakinan yang positif dalam hal ini ibu memiliki kenyakinan yang positif terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) pada terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) pada balita. Karena itu logis kepercayaan di cerminkan balita. Karena itu logis kepercayaan di cerminkan dalam bentuk tendensi perilaku berupa sikap dalam bentuk tendensi perilaku berupa sikap perilaku berupa sikap positif.perilaku berupa sikap positif.
Hubungan pengetahuan dengan sikap Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan ibu terhadap perawatan ISPA (bukan pneumonia) dirumah pada balitapneumonia) dirumah pada balita
Berdasarkan uji statistik di dapatkan Berdasarkan uji statistik di dapatkan nilai P = nilai P = 0.029 berarti P < α (0.05) 0.029 berarti P < α (0.05) berarti : dapat berarti : dapat disimpulkan Ho di tolak. Hal disimpulkan Ho di tolak. Hal itu itu membuktikan membuktikan bahwa ada hubungan bahwa ada hubungan hubungan antara hubungan antara pengetahuan dengan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap sikap ibu terhadap perawatan ISPA (bukan perawatan ISPA (bukan
pneumonia) di rumah pneumonia) di rumah pada balita.pada balita.
BAB VIIBAB VIIKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanA. KesimpulanDari hasil penelitian tentang “Hubungan tingkat Dari hasil penelitian tentang “Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu tentang pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah perawatan ISPA (bukan pneumonia) di rumah pada balita di Puskesmas Kramatwatu pada balita di Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang” dapat diambil kesimpulan Kabupaten Serang” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :sebagai berikut :
1. Responden yang memiliki pengetahuan baik 7 1. Responden yang memiliki pengetahuan baik 7 orang (14%), sedangkan yang mempunyai orang (14%), sedangkan yang mempunyai pengetahuan cukup 16 orang pengetahuan cukup 16 orang
(32%), dan 27 orang (54%) mempunyai (32%), dan 27 orang (54%) mempunyai pengetahuan kurang.pengetahuan kurang.
2. Responden yang memiliki sikap 2. Responden yang memiliki sikap positif yaitu 26 oaran(52%), positif yaitu 26 oaran(52%), sedangkan yang negatif 24 orang sedangkan yang negatif 24 orang (48%)(48%)
3. 3. Ada hubungan yang bermakna Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang perawatan ISPA (bukan ibu tentang perawatan ISPA (bukan pneumonia)pneumonia)
B. SaranB. Saran