makalah eldas i

41
MAKALAH ELEKTRONIKA DASAR I KOMPONEN AKTIF DAN PASIF DISUSUN OLEH : ISKANDAR (F1051131014) MUHAMMAD ARRIZAL (F1051131021) MUHAMMAD RIFA’I (F1051131017) TARIK TAMARA (F1051131056) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013/2014

Upload: alexandria-iskandar

Post on 16-Aug-2015

62 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah eldas i

MAKALAH

ELEKTRONIKA DASAR I

KOMPONEN AKTIF DAN PASIF

DISUSUN OLEH :

ISKANDAR (F1051131014)

MUHAMMAD ARRIZAL (F1051131021)

MUHAMMAD RIFA’I (F1051131017)

TARIK TAMARA (F1051131056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2013/2014

Page 2: Makalah eldas i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “Komponen Aktif dan Pasif” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah

Elektronika Dasar I di Universitas Tanjungpura Pontianak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya kepada

Bapak Naim Sulaiman selaku dosen mata kuliah Elektronika Dasar I, yang telah

memberikan tugas dan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data. Oleh karena itu, penulis

mengahrapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca.

Pontianak, 27 September 2014

Penulis

i

Page 3: Makalah eldas i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, penggunaan sistem elektronika telah dikenal luas dan maju

dengan pesatnya. Seiring dengan munculnya beragam inovasi yang tiada hentinya.

Perlu juga kita perhatikan, bahwa penggunaan komponen elektronika secara luas

telah mencakup kesegala bidang kehidupan manusia yang semakin canggih dan

semakin simple/kecil penggunaan komponen elektronika seperti

dioda,transistor,kapasitor,serta alat ukur osiloskop sering kita jumpai dalam

peraktikum komponen komponen alat elektronika seperti di atas akan sering kita

jumpai karena merupakan komponen utama dalam rangkaian alat elektronika.

Dalam melakukan suatu praktikum hal yang mendasar kita harus mengetahui

tentang macam- macam alat ukur. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan

dibahas berbagai macam pengenalan alat ukur. Pada dasarnya,mengukur adalah

membandingkan suatu besaran dengan satuannya. Pemilihan alat ukur yang

digunakan harus disesuaikan dengan besaran yang hendak diukur. Simbol-simbol

yang terdapat dalam alat ukur memiliki arti masing-masing yang menjelaskan

penggunaan alat ukur.

Dalam elektronika terdapat dua komponen yaitu komponen aktif dan

komponen pasif. Komponen aktif merupakan komponen yang dapat bekerja

apabila ada catu daya dulu, contohnya: transistor dan dioda. Sedangkan komponen

pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa ada catu daya, contohnya:

resistor, potensio, kapasitordaninduktor

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian komponen aktif ?

2. Apa pengertian komponen pasif ?

3. Apa saja yang termasuk komponen aktif ?

4. Apa saja yang termasuk komponen pasif ?

1

Page 4: Makalah eldas i

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami pengertian komponen aktif

2. Untuk memahami pengertian komponen pasif

3. Untuk mengetahui benda yang termasuk komponen aktif

4. Untuk mengetahui benda yang termasuk komponen pasif

1. 4 Manfaat Penulisan

Agar pembaca memahami pengertian komponen aktif dan pasif. Mengetahui

karakteristik, komponen, cara kerja, dan fungsi dari jenis-jenis komponen

aktif dan pasif.

2

Page 5: Makalah eldas i

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komponen Aktif

Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam

pengoperasiannya memerlukan sumber arus atau sumber tegangan tersendiri.

Yang termasuk komponen aktif antara lain :

1. Transistor

Transistor merupakan jenis komponen semikonduktor yang banyak

digunakan di berbagai ragkaian elektronika, seperti rangkaian amplifier,

switching, dan sebagainya (Sugiri, 2004).

a. Sejarah Transistor

Transistor berasal dari kata transfer resistor yang dikembangkan oleh

Berdeen, Schokley, dan Brittam pada tahun 1948 di perusahaan elektronik

Bell Telephone Laboratories. Penamaan tersebut berdasarkan prinsip

kerjanya yaitu mentransfer atau memindahkan arus (Sugiri, 2004).

b. Komponen Transistor

Sebagai salah satu jenis komponen aktif, transisitor dibuat

menggunakan bahan semikonduktor seperti jenis silicon atau germanium.

Untuk dapat beroperasi atau bekerja, transistor memerlukan tegangan

pemicu dan dibantu oleh komponen pasif seperti resistor dan kapasitor

(Sugiri, 2004:52).

c. Fungsi Transistor

Adapun kegunaan transistor adalah sebagai penguat, penyearah,

pencampur, osilator, saklar elektronik, dan lain-lain. Sebagai penguat,

3

Page 6: Makalah eldas i

transistor digunakan untuk menguatkan tegangan, arus, atau daya, baik itu

bolak balik maupun searah. Sebagai penyearah, transistor digunakan untuk

mengubah tegangan bolak balik menjadi tegangan searah. Sebagai

pencampur, transistor digunakan untuk mencampur dua macam tegangan

bolak balik atau lebih yang mempunyai frekuensi berbeda. Sebagai

osilator, transistor digunakan untuk membangkitkan getaran-getaran

listrik. Sedangkan sebagai saklar elektronik, transistor digunakan utntuk

menghidup-matikan rangkaian secara elektronik (Sugiri, 2004).

d. Prinsip Kerja Transistor

Prinsip kerja transistor yaitu mentransfer atau memindahkan arus

(Sugri, 2004). Prinsp kerja transistor adalah arus bias base-emiter yang

kecil mengatur besar arus kolektor-emiter (Wordpress, 2012).

e. Jenis-jenis Transistor

1. Transistor Bipolar

Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan

kutub.

2. Transistor Unipolar

Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah

persambungan kutub.

4

Page 7: Makalah eldas i

2. Dioda

Diode adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah

saja (Budiharto & Firmansyah, 2010).

a. Sejarah Dioda

Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda.

Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris

yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.

5

Page 8: Makalah eldas i

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Struktur dan skema dari dioda dapat dilihat pada gambar di atas.

Pada dioda, plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda

sedangkan heater disisipkan di dalam katoda. Elektron pada katoda

yang dipanaskan oleh heater akan bergerak dari katoda menuju plate.

b. Komponen Dioda

Diode terbuat Dario germanium atau silicon yang lebih dikenal

dengan diode junction. Struktur dari diode ini, sesuai dengan namanya,

adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor

tipe N. semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan

semikonduktor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur seperti

ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N (Budiharto &

Firmansyah, 2010:41).

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang dibuat dari

bahan semikonduktor. Mula-mula diode dibuat dari germanium.

Namun karena germanium mempunyai kelemahan, yaitu akan rusak

bila suhunya naik, maka diganti dengan silicon. Diode tersebut

dibungkus dengan plastic, logam, atau gelas (Sugiri, 2004:41).

6

Page 9: Makalah eldas i

c. Fungsi Dioda

Ada banyak fungsi dioda antara lain :

1. Untuk penyearah arus Ini akan dibicarakan pada minggu yang akan

dating

2. Untuk penyetabil tegangan Menggunakan dioda Zener. Operasinya

dalam rangkaian akan dibicara minggu depan.

3. Untuk indicator Dapat menggunakan LED, misalnya untuk

indikator angka-angka pada kalkulator menggunakan LED yang

disusun sesuai peraga sevent segment

4. Sebagai saklar Dapat menggunakan photo dioda sambungan P-N,

misalnya digunakan sebagai saklar dari rangkaian yang

menggerakan motor untuk menarik pintu garasi. Jika dioda kena

sorot lampu mobil tahanannya baliknya turun sehingga terdapat

arus yang menggerakkan motor melalui relay (Jumadi,2012).

d. Prinsip Kerja Dioda

Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat

meninjau 3 situasi sebagai berikut ini yaitu :

1. Dioda Diberi Tegangan Nol

Gambar 3.2. Dioda Diberi Tegangan Nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang

menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada

katoda hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh

7

Page 10: Makalah eldas i

dari katoda dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak

mampunya elektron melompat menuju katoda disebabkan karena energi

yang diberikan pada elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup

untuk menggerakkan elektron menjangkau plate.

2. Dioda Diberi Tegangan Negative

Gambar 3.3 Dioda Diberi Tegangan Negative

Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang

ada pada plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan

ruang sehingga elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate

sebaliknya akan terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada

arus yang mengalir.

3. Dioda Diberi Tegangan Positive

Gambar 3.4 Dioda Diberi Tegangan Positive

8

Page 11: Makalah eldas i

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang

ada pada plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari

katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik

baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir

tergantung daripada besarnya tegangan positif yang dikenakan pada

plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus

listrik yang akan mengalir. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu

hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain

adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah

semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N.

Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P

menuju sisi N (Wordpress, 2007).

e. Jenis-jenis Dioda

1) Dioda Detector

2) Dioda Rectifier

3) Dioda Zener

4) LED ( Light Emitting Diode)

5) Dioda Kapasitor

6) Dioda Terobosan

7) Dioda Scottky

(Sugiri, 2004:42-48).

3. Trysistor

a. Sejarah Trysistor

Trysistor dikembangkan oleh Bell Laboatories tahun 1950-an dan

mulai digunakan secara komersial oleh General Electric tahun 1960-an.

Trysistor atau SCR (Silicon Controlled Rectifier) termasuk dalam

komponen elektronik yang banyak dipakai dalam aplikasi listrik industry,

salah satu alasannya adalah memiliki kemampuan untuk bekerja dalam

tegangan dan arus yang besar (Wordpress, 2011).

9

Page 12: Makalah eldas i

b. Komponen Thyristor

Thyristor adalah suatu bahan semikonduktor yang tersusun atas 4

lapisan (layer) yang berupa susunan P‐N‐P‐N junction, sehingga thyristor

ini disebut juga sebagai PNPN diode.

Ciri-ciri utama dari sebuah thyristor adalah komponen yang terbuat

dari bahan semikonduktor silikon. Walaupun bahannya sama, tetapi

struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding

transistor bipolar atau MOS. Komponen thyristor lebih digunakan sebagai

saklar (switch) ketimbang sebagai penguat arus atau tegangan seperti

halnya transistor (Wordpress, 2011).

c. Fungsi Trysistor

Berikut ini adalah Fungsi SCR yang lainnya, diantaranya :

- Sebagai rangkaian saklar (switch control)

- Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

- sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus yang otomatis

(Gunawan, 2013).

d. Cara Kerja Trysistor

Jika sumber tegangan masukan yang digunakan tegangan searah, SCR

(Silicon Controlled Rectifier/Trysistor) akan konduksi (ON) jika potensial

pada anoda lebih positif daripada potensial pada katoda dan pada terminal

gate dialirkan arus pulsa positif. Kondisi ON SCR ini ditentukan oleh

besar arus pulsa positif pada gate. Tetapi, SCR akan terus ON meskipun

arus pulsa pada gate diputus. SCR akan putus (OFF) dengan cara membuat

potensial pada anoda sama dengan katoda. Proses pengaliran arus listrik

pada terminal gate ini disebut penyulutan/ pemicu (triggering), sedangkan

proses pemutusan (OFF) dari kondisi ON ini disebut komutasi

(commutation).

Selanjutnya, jika sumber tegangan masukan yang digunakan tegangan

bolak-balik, SCR akan ON ketika tegangan bolak-balik pada polaritas

positif dan akan OFF pada polaritas negatif, tetapi pada terminal gate

harus selalu dialirkan arus pulsa positif. Berbeda dengan karakteristik

10

Page 13: Makalah eldas i

sebelumnya, SCR akan OFF ketika arus pulsa pada gate diputus. Hal ini

berarti, arus pulsa pada gate harus selalu dihubungkan dengan terminal

gate agar rangkaian dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.

Jika SCR dalam kondisi ideal, ketika SCR dalam kondisi ON memiliki

karakteristik tegangan pada SCR sama dengan nol dan arus yang mengalir

sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, SCR dalam kondisi OFF

memiliki karakteristik tegangan pada SCR sama dengan tegangan

sumbernya dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi SCR

ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada SCR

(Pratama, 2002).

4. Transduser

Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih

mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan

arus dimana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya.

a. Sejarah Transduser

Pada tahun 1942, Per V. Bruel dan Viggo Kjaer membentuk sebuah

perusahaan. Perusahaan ini awalnya dirancang untuk menganalisis dan

generator untuk rentang frekuensi audio. Pada tahun 1943 perusahaan

bercabang ke transduser getaran dan pada tahun itu pertama Model 4301

accelerometer mereka dijual. Gambar ini adalah foto dari apa model yang

mungkin tampak seperti. Ini adalah pertama accelerometer piezoelektrik

komersial. Bahan piezoelektrik adalah Rochelle garam tumbuh dari bahan

kimia terlarut. Garam Rochelle memiliki banyak kekurangan sebagai

bahan transduksi. Di antara mereka adalah bahwa itu tidak bisa beroperasi

pada suhu di atas 120-130 derajat F, dan kelembaban juga terdegradasi

kinerjanya. Kalibrasi model pertama ini didasarkan pada uji 1G-obrolan

avibrated bola logam.

11

Page 14: Makalah eldas i

(Walter, 2011).

b. Komponen Transduser

Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam transduser ialah :

a. LDR (Light Dependent Resistance)

LDR adalah resistor yang dapat berubah-ubah nilai

resistansinya jika permukaannya terkena cahaya. Kondisinya ialah jika

terkena cahaya nilai resistansinya kecil, sedangkan jika tidak terkena

cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya besar.

b. NTC (Negative Temperature Coeffisient)

Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai

dengan perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin

tinggi maka nilai resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya

makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar.

12

Page 15: Makalah eldas i

c. PTC (Positive Temperature Coeffisient)

Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah

sesuai dengan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi

maka nilai resistansinya semakin besar sedangkan bila temperaturnya

makin rendah maka nilai resistansinya pun semakin kecil.

c. Fungsi Transduser

transducer adalah alat yang biasa pada elektonika, kelistrikan, mekanik

elektronik, elektromagnetik, digunakan mengubah energi dari satu energi

ke bentuk energi yang lain untuk berbagai pengukuran atau transfer

informasi (Arifin, 2013).

d. Cara Kerja Transduser

Transduser Pasif (daya dari luar) yaitu transduser yang dapat

bekerja bila mendapat energi tambahan dari luar. contohnya adalah

thermistor. Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu

tegangan listrik, maka thermistor harus dialiri arus listrik. Ketika

hambatan thermistor berubah karena pengaruh panas, maka tegangan

listrik dari thermistor juga berubah. Transduser Aktif (tanpa daya luar)

Transducer aktif yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energi

dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri.

Contohnya adalah termokopel. Ketika menerima panas, termokopel

langsung menghasilkan tegangan listrik tanpa membutuhkan energi dari

luar (Sarkity, 2012).

13

Page 16: Makalah eldas i

5. IC (Integrated Circuit)

IC merupakan suatu rangkaian terpadu yang dibuat pada sekeping kecil

silicon dalam bentuk kemasan tunggal (Sugiri, 2004).

a. Sejarah IC

Teknologi Integrated Circuit (IC) atau Sirkuit Terpadu ini pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja untuk Texas

Instrument, setengah tahun kemudian Robert Noyce berhasil melakukan

fabrikasi IC dengan sistem interkoneksi pada sebuah Chip Silikon.

Integrated Circuit (IC) merupakan salah satu perkembangan Teknologi

yang paling signifikan pada abad ke 20.Sebelum ditemukannya IC,

peralatan Elektronik saat itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai

komponen utama yang kemudian digantikan oleh Transistor yang

memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah

rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen

Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat

Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok

untuk dapat dibawa berpergian (portable).Teknologi IC (Integrated

Circuit) memungkinkan seorang perancang Rangkaian Elektronika untuk

membuat sebuah peralatan Elektronika yang lebih kecil, lebih ringan

dengan harga yang lebih terjangkau. Konsumsi daya listrik sebuah IC juga

lebih rendah dibanding dengan Transistor. Oleh karena itu, IC (Integrated

14

Page 17: Makalah eldas i

Circuit) telah menjadi komponen Utama pada hampir semua peralatan

Elektronika yang kita gunakan saat ini.Tanpa adanya Teknologi IC

(Integrated Circuit) mungkin saat ini kita tidak dapat menikmati peralatan

Elektronika Portable seperti Handphone, Laptop, MP3 Player, Tablet PC,

Konsol Game Portable, Kamera Digital dan peralatan Elektronika yang

bentuknya kecil dan dapat dibawa bepergian kemana-mana (Dickson,

2014).

b. Komponen IC

Sebagai komponen semikonduktor, IC terdiri atas beberapa

komponen elektronika yang disatukan. Komponen- komponen tersebut

adalah transistor, resistor, kapasitor, dan dioda. Namun, resistor dan

kapasitor biasanya tidak dipergunakan lagi karena membutuhkan ruangan

yang lebih besar sehingga harganya lebih mahal (Sugiri, 2004: 53).

Komponen IC dibuat dari beberapa bahan yang disatukan, yaitu

bahan P-, bahan P+, bahan N-, bahan N+, emas dan gelas atau kwarts.

Bahan P- adalah silicon yang dikotori dengan bahan tertentu sehingga

diperoleh muatan-muatan positif bebas. Bahan P+ adalah silicon yang

sangat dikotori agar tahanannya rendah. Bahan N- adalah silicon yang

dikotori agar diperoleh electron-elektron bebas. Bahan N+ adalah silicon

yang sangat dikotori agar tahanannya sangat rendah. Emas adalah bahan

yang berfungsi sebagai penyambungan komponen dalam IC. Sedangkan

gelas atau kwarts dipakai dalam proses pembuatan, karena gelas

mempunyai daya tahan yang sangat tinggi dan bersifat isolasi sehingga

dipakai pada saat silicon dipanaskan pada suhu tinggi (Sugiri, 2004:55).

c. Fungsi IC

Fungsi IC sendiri ada bermacam-macam sesuai dengan kode atau

type IC tersebut. Tapi, Fungsi IC secara umum yaitu:

1. Mengatur tegangan input dan out put

2. Sebagai jantung pada suatu rangkaian. Karena IC-lah yang mengatur

kerja dari setiap blok rangkaian dengan membagi tugas masing-masing

blok rangkaian tertentu (Nizbah, 2013).

15

Page 18: Makalah eldas i

d. Cara Kerja IC

Cara kerja IC yaitu sebagai penghubung antara komponen-komponen

sehingga menjadi suatu system yang solid

2.2 Komponen Pasif

komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat bekerja tanpa

membutuhkan arus listrik.

1. Transformator

Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang

berbentuk gulungan kawat dan berfungsi memindahkan tenaga dari input

ke output (Sugiri, 2004).

a. Sejarah Transformator

- 1831, Michael Faraday mendemonstrasikan sebuah koil dapat

menghasilkan tegangan dari koil lain.

- 1832, Joseph Henry menemukan bahwa perubahan flux yang cepat

dapat menghasilkan tegangan koil yang cukup tinggi

- 1836, Nicholas Callan memodifikasi penemuan Henry dengan dua

koil.

- 1850 – 1884, era penemuan generator AC dan penggunaan listrik AC

- 1885, Georges Westinghouse & William Stanley mengembangkan

transformer berdasarkan generator AC.

- 1889, Mikhail Dolivo-Dobrovolski mengembangkan transformer 3

fasa pertama

b. Komponen Transformator

Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:

1. Kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input,

2. Kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan

16

Page 19: Makalah eldas i

3. Inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang

Dihasilkan (Putra, 2012).

c. Fungsi Transformator

Adapun fungsi transformator adalah menaikkan atau menurunkan

tegangan bolak balik, menyesuaikan impedensi, menyekat sirkit dan

sebagainya (Sugiri, 2004:56).

d. Prinsip Kerja Transformator

Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama(mutual

induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet.

Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua buah

kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet

dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai relaktansi yang rendah.

Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika

salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik,

fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan

kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak

listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum

faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul

gaya gerak listrik (ggl) (Nainggolan, 2010).

e. Jenis-jenis Transformator

1) Transformator Adaptor

2) Transformator Input

3) Transformator Output

4) Transformator Frekuensi Antara

(Sugiri, 2004).

17

Page 20: Makalah eldas i

2. Resistor

Resistor adalah sebuah komponen yang bersifat pasif, berguna untuk

mengatur serta menghambat arus listrik (Sugiri, 2004).

a. Sejarah Resistor

Resistor ditemukan pada tahun 1827 dari Georg Simon Ohm, ahli listrik

Jerman. Ohm lahir di Jerman, di kota Erlangen di 1787 dan meninggal

pada 1854 (Lazaridis, 2012).

b. Komponen Resistor

Resistor dibuat dari berbagai macam bahan, seperti arang, nikelin,

lilitan kawat, pita, film metal film oksida metal, cermet, unsure karbon,

dan sebagainya. Resistor dengan bahan unsure karbon adalah yang paling

banyak dipakai di pasaran. Resistor-resistor yang dibuat oleh pabrik

mempunyai harga bervariasi, mulai dari 0.47 Ω, 0.56 Ω, 1 Ω, 1 kΩ, 100

kΩ, 1 M, bahkan 22 M. sedangkan yang digunakan untuk tegangantinggi

ada yang mencapai 106 MΩ. resistor ini terbuat dari elemen gelas

semikonduktor dan sering dipakai pada detector radiasi dan electrometer

(Sugiri, 2004:20-21).

c. Fungsi resistor

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus

yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor

menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan.

Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan

kebutuhan suatu rangkaian elektronika.

2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh rangkaian elektronika.

3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

18

Page 21: Makalah eldas i

4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi

rendah dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor) (Dedo,

2013).

d. Cara Kerja Resistor

Resistor yang digunakan dalam elektronika dibedakan menjadi dua, yaitu

resistor linear dan resistor nonlinear. Resistor linear bekerja sesuai dengan

hokum ohm, yaitu V = I.R. jika nilai tahanannya semakin besar maka

arusnya semakin kecil dan sebaliknya. Sedangkan resistor nonlinear

adalah resistor yang tahanannya dapat berubah-ubah akibat pengaruh

factor-faktor luar seperti fotoresistor, thermistor, dan sebagainya (Sugiri,

2004:18).

e. Jenis-jenis Resistor

1) LDR (Light Dependent Resistor)

2) VDR (Voltage Dependent Resistor)

3) PTC (Positive Temperature Coefficient)

4) NTC (Negative Temperature Coefficient)

5) Trimmer Potensio

6) Potensiometer

(Sugiri, 2004:22-27).

3. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi menyimpan muatan

listrik (Sugiri, 2004).

a. Sejarah Kapasitor

Kapasitor pertama kali dibuat pada tahun 1745 oleh ilmuwan Jerman

Ewald Georg von Kleist dan secara terpisah juga di buat oleh ilmuwan

Belanda Pieter van Musschenbroek pada tahun 1746. Pieter van

Musschenbroek membuat kapasitor pertamanya di universitas Leyden

19

Page 22: Makalah eldas i

(University of Leyden) dan menamakannya sebagai kapasitor Leyden atau

lebih dikenal dengan sebutan Leyden Jar (Helong, 2013).

b. Komponen Kapasitor

Kapasitor memiliki struktur bahan yang berbeda dari komponen yang

lain. Kapasitor terbuat dari plat metal yang dipisahkan oleh bahan

dielektrik, seperti keramik, gelas, udara vakum, dan sebagainya. Ketika

tegangan listrik diberikan pada kedua elektrodanya, maka muatan-muatan

positif akan mengumpul pada elektroda yang satu dan muatan-muatan

negative pada elektroda yang lain. Di dalam kapasitor terdapat bahan

dielektrik yang menyebabkan muatan positif tidak bisa mengalir ke kutub

negative dan sebaliknya (Sugiri, 2004:30).

c. Fungsi Kapasitor

Kapasitor atau sering juga disebut kondensator berfungsi

menyimpan tenaga listrik untuk sementara. Selain itu, kondensator juga

dimanfaatkan untuk penapisan (filtering), penalaan (tuning), pembangkit

gelombang bukan sinus, pengopelan sinyal dari satu rangkaian ke

rangkaian lain, dan sebagainya (Sugiri, 2004:29). Kapasitor adalah

komponen elektronika yang sering digunakan sebagai penyearah arus,

penahan arus searah, filter, dan lain-lain (Sugiri, 2004:30).

d. Cara Kerja Kapasitor

Bila kapsitor dihubungkan ke baterai, kapasitor terisi hingga beda

potensial antara kedua terminalnya sama dengan tegangan baterai. Jika

baterai dicabut, muatan-muata listrik akan habis dalam waktu yang sangat

lama, terkecuali bila sebuah konduktor dihubungkan pada kedua terminal

kapasitor (Budiharto & Firmansyah, 2010).

e. Jenis-jenis Kapasitor

1) Kapasitor Elektrolit

2) Kapasitor Solid Tantalum

3) Kapasitor Trimmer

4) Kapasitor Film

5) Kapasitor Polyester

20

Page 23: Makalah eldas i

6) Kapasitor Variabel

4. Kumparan/Induktor

Inductor adalah elemen dinamik yang berbasis pada variasi medan magnet

yang ditimbulkan oleh arus (Budiharto & Firmansyah, 2010).

a. Sejarah Induktor

Ketika induktor ditemukan pada tahun 1830-an oleh Joseph Henry dan

Michael Faraday (secara terpisah dan di benua yang berbeda), teknologi

telah merevolusi. Induktor pertama kali ditemukan oleh Faraday dengan

cara yang masih aneh dan sederhana: dia membungkus silinder kertas

dengan kawat, melekat ujung kawat untuk galvanometer (sebuah

perangkat yang digunakan untuk mengukur arus listrik), dan pindah

magnet masuk dan keluar dari silinder . Galvanometer bereaksi terhadap

ini, dan mengungkapkan arus menjadi kecil. Tak lama setelah penemuan

ini, Pendeta Nicholas Calland Irlandia menemukan kumparan induktor.

Versi awal dari induktor terdiri dari sebuah kumparan dengan dua terminal

di ujung yang disimpan energi di dalam medan magnet ketika arus

diperkenalkan.

b. Komponen Kumparan/Induktor

Kumparan/inductor dibuat dari kawat inductor yang dililitkan pada

suatu inti yang terbuat dari bahan magnetis atau tanap inti (berinti udara)

(Budiharto & Firmansyah, 2010:40).

21

Page 24: Makalah eldas i

c. Fungsi Induktor

Dari pengertiannya bisa diambil kesimpulan bahwa fungsinya adalah

wadah lahirnya gaya magnet; melipat tegangan; dan membangkitkan

getaran. Dari fungsi ini kita bisa menggunakannya untuk memproses

sinyal pd rangkaian berupa analog; menghilangkan dengungan (noise);

pencegah intrusi frekuensi radio; komponen terpenting untuk membuat

transformator; Alat filter pd rangkaian berupa power supply. (Salsabila,

2013).

d. Cara Kerja

Induktor menyimpan energi kinetik dari elektron yang bergerak dalam

bentuk medan magnet, induktor ini memiliki sifat yang berbeda dengan

resistor (resistor akan menyerap energi menjadi panas) pada suatu

rangkaian. Energi yang tersimpan pada sebuah induktor merupakan fungsi

dari nilai arus yang melewatinya. Kemampuan induktor dalam menyimpan

energi dalam fungsi arus menghasilkan suatu kecenderungan bagi induktor

untuk mempertahankan nilai arus yang melewatinya. Dengan kata lain,

induktor cenderung untuk menahan perubahan nilai arus. Ketika nilai arus

yang melewati suatu induktor bertambah atau berkurang, induktor itu akan

“menahan (resist)” perubahan itu dengan cara menghasilkan tegangan

diantara kedua terminalnya.

5. Relay

Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan

magnet.

a. Sejarah Relay

Ilmuwan Amerika, Joseph Henry menemukan relay pada tahun 1835 dalam rangka meningkatkan versinya telegraf listrik , yang dikembangkan pada awal 1831. Hal ini menyatakan bahwa penemu Inggris Edward Davy

22

Page 25: Makalah eldas i

" tentu menemukan relay listrik "di telegraf c.1835 listrik nya (Wikipedia, 2012).b. Komponen Relay

Konstruksi dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat (coil) yang dililitkan pada inti besi lunak.

c. Fungsi Relay

Transistor tidak dapat berfungsi sebagai switch (saklar) tegangan AC

atau tegangan tinggi. Selain itu umumnya tidak digunakan sebagai

switching untuk arus besar (>5 A). dalam hal ini penggunaan relay

sangatlah tepat. Relay berfungsi sebagai saklar yang bekerja berdasarkan

input yang dimilikinya.

d. Prinsip Kerja Relay

Relay terdiri dari kumparan (coil), kontak relay dan lidah pegas.

Ketika kumparan dialiri arus maka terjadi perubahan magnet di sekitar

kumparan, sehingga besi lunak yang terdapat dalam inti kumparan (coli)

berubah menjadi magnet dan berubah menjadi pegas sehingga kontak

Normally Closed (NC). Jika arus diputuskan maka kumparan kehilangan

arus maka sifat magnet pada besi lunak hilang dan tertarik oleh pegas

sehingga kontak Normally Open (NO) (Muhammad, 2010).

e. Keuntungan dan Kekurangan Relay

Keuntungan Relay:

- Dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC

- Relay dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat

- Relay pilihan yang tepat untuk switching arus yang besar

- Relay dapat switch banyak kontak dalam 1 waktu

Kekurangan Relay:

- Relay ukurannya jauh lebih besar daripada transistor

- Relaytidak dapat switch dengan cepat

- Relay butuh daya lebih besar disbanding transistor

- Relay membutuhkan arus input yang besar

(Budiharto & Firmansyah, 2010:47).

23

Page 26: Makalah eldas i

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komponen listrik pada rangkaian listrik dapat dikelompokkan kedalam

elemenatau komponen aktif dan pasif. Komponen aktif adalah elemen yang

menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus.

Sedangkan komponen pasif adalah dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan

energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi.

Dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga yang

menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan komponen pasif yang

dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau

elemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini induktor

atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L,

dan kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal

ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan kondensator dengan simbol

C, pembahasan mengenai ketiga komponen pasif tersebut nantinya akan

dijelaskan pada postingan berikutnya.

24

Page 27: Makalah eldas i

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Indro. 2013. Transduser. (Online).

(https://www.academia.edu/8082946/tranduser, diakses tanggal 26

September 2014).

Budiharto & Firmansyah. 2010. Elektronika Digital Mikroprosesor. Yogyakarta:

Andi.

Dickson. 2014. Pengertian Integrated Circuit. (Online).

(http://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-

fungsi-ic/, diakses tanggal 26 September 2014).

Femmy. 2013. Induktor. (Online). (http://femmy.web.id/femmyweb-

induktor.html, diakses tanggal 26 September 2014).

Gunawan. 2013. Teknik Ketenagalistrikan. (Online). (http://teknik-

ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-fungsi-scr-

sillicon.html, diakses tanggal 26 September 2014).

Helong, Dedo. 2013. Pengertian dan Fungsi Resistor. (Online).

(http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/, diakses

tanggal 26 September 2014).

Jumadi. 2012. Operasi Jenis dan Fungsi Dioda. (Online).

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Jumadi,%20M.Pd.,

%20Dr./Operasi,%20jenis%20%26%20fungsi%20dioda.pdf, diakses

tanggal 26 September 2014).

Lazaridis, Giorgos. 2013. The Resistor. (Online).

((http://www.pcbheaven.com/wikipages/theresistor/, diakses tanggal 26

September 2014).

Muhammad. 2010. Komponen Elektronika. (Online).

(http://digilib.polsri.ac.id/files/disk1/105/ssptpolsri-gdl-muhamadokt-

5213-3-babii.pdf, diakses tanggal 26 September 2014).

Nainggolan. 2010. Materi Komponen Elektronika. (Online).

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20976/3/Chapter%20II.pdf,

diakses tanggal 26 September 2014).

25

Page 28: Makalah eldas i

Nizbah, Faizal. 2013. Macam Bentuk dan Fungsi IC. (Online).

(http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/07/macam-bentuk-dan-fungsi-dari-

ic.html, diakses tanggal 26 September 2014).

Pratama.2002. Komponen Elektronika Daya. (Online).

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Materi%20Elektronika%20Daya

%20(Komponen%20Elektronika%20Daya%202).pdf, diakses tanggal 26

September 2014).

Putra, Dwi S. 2012. Transformator. (Online).

(http://dwisudarnoputra.files.wordpress.com/2012/11/transformator.pdf,

diakses tanggal 26 September 2014).

Salsabila, Emmy. 2013. Kapasitor. (Online).

(https://www.academia.edu/4890577/Kapasitor, diakses tanggal 26

September 2014).

Sarkity, Dios. 2012. Makalah Transduser. (Online).

(http://diosphytagoras.blogspot.com/2012/05/makalah-transduser.html,

diakses tanggal 26 September 2014).

Sugiri. 2004. Elektronika Dasar & Peripheral Komputer. Yogyakarta: Andi.

Walter, Patrick L. 2011. History Evaluation Modal Tranducers. (Online).

(http://sem-proceedings.com/20i/sem.org-IMAC-XX-Conf-S18P01-A-

History-Evolution-Modal-Transducers.pdf, diakses tanggal 26 September

2014).

Wikipedia. 2012. Relay History. (Online).

(http://en.wikipedia.org/wiki/Relay#History, diakses tanggal 26 September

2014).

Wordpress. 2012. Transistor.(Online).

(http://elektroftunp.files.wordpress.com/2012/02/transistor.pdf, diakses

tanggal 26 September 2014).

Wordpress. 2011. Elektro. (Online).

(http://elektroftunp.files.wordpress.com/2011/10/scr.pdf,diakses tanggal 26

September 2014).

26

Page 29: Makalah eldas i

Wordpress. 2007. Dioda. (Online).

(http://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf, diakses

tanggal 26 September 2014).

27