makalah dermatitis endrik
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. A. LATAR BELAKANG
Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk
khusus dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan
inflamasi yang dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk
ekzema adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan
dermatitis seboroik 2,32% yang menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana
kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun
yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering
dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul
pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa
kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula
yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini
dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah
gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit.
Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun
tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada
orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah
menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan
mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau
lebih gelap.
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
2/20
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel,
skuama) dan keluhan gatal ( Djuanda, Adhi, 2007 ).
Dermatitis adalah peradangan pada kulit ( imflamasi pada kulit ) yang disertai
dengan pengelupasan kulit ari dan pembentukkan sisik ( Brunner dan Suddart 2000 ).
Jadi dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal.
2. Klasifikasi
1. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap
paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit.
Dermatitis kontaki terbagi 2 yaitu :
Dermatitis kontak iritan (mekanisme non imunologik)
Dermatitis kontak alergik (mekanisme imunologik spesifik)
Perbedaan Dermatitis kontak iritan dan kontak alergik
No. Dermatitis kontak iritan Dermatitis kontak alergik
1. Penyebab Iritan primer Alergen kontak S.sensitizer
2. Permulaan Pada kontak pertama Pada kontak ulang
3. Penderita Semua orang Hanya orang yang alergik
4. Lesi Batas lebih jelas
Eritema sangat jelas
Batas tidak begitu jelas
Eritema kurang jelas
5. Uji Tempel Sesudah ditempel 24 jam,
bila iritan di angkat reaksi
akan segera
Bila sesudah 24 jam bahan allergen di
angkat, reaksi menetap atau meluas
berhenti.
2. Dermatitis atopik
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
3/20
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
4/20
5. Manifestasi klinis
Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut
terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada
muka ( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.
a) Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan
eksudasi sehingga tampak basah.
b) Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi
kusta.
c) Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan
likenefikasi.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak
awal memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis.
http://1.bp.blogspot.com/-9Mi7Jq2aV3c/T5bmNISyDdI/AAAAAAAAAEs/2d-DZm_LGrk/s1600/pathway+dermatitis+kontak.jpg -
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
5/20
6. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik
1. Pemeriksaan penunjang :
a) Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000).
b) Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi
2. Laboratorium
a) Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin,
globulin
b) Urin : pemerikasaan histopatologi
7. Penatalaksanaan medis dan keperawatan
Penatalaksanaan medis dan keperawatan dermatitis melalui terapi yaitu :
a) Terapi sitemik Pada dermatitis ringan diberi antihistamin atau kombinasi
antihistamin, antiserotonin, antigraditinin, arit SRS A dan pada kasus berat
dipertimbangkan pemberian kortikosteroid.
b) Terapi topical Dermatitis akut diberi kompres bila sub akut cukup diberi
bedak kocok bila kronik diberi saleb.
c) Diet Tinggi kalori dan tinggi protein ( TKTP ) Contoh : daging, susu, ikan,
kacang-kacangan, jeruk, pisang, dan lain-lain
Manajemem keperawatan pada pasien Dermatitis seboroik
a. Sarankan pada pasien untuk menghindari iritasai dari luar, factor pemicu yang
menyebabkan muncul lagi dermatitis seboroik ulangan, dan menyarankan untuk
tidak sering menggaruk area yang gatal.
b. Diskusikan pada pasien untuk menghindari udara ke kulit dan selalu menjaga
kebersihan pelipatan pada kulit dan usahakan supaya tetap kering.
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
6/20
c. Instruksikan untuk menggunakan shampoo dan menghindari kebiasaan yang
buruk
d. Beritahu pasien bahwa dermatitis seboroik adalah masalah yang sangat kronik
dan tidak tertutup kemungkinan untuk muncul lagi.
e. Ajarkan pada pasien menempelkan cara-cara untuk mengghindari dermatitis.
8. Komplikasi
a. Infeksi saluran nafas atas
b. Bronkitis
c. Infeksi kulit
B. Asuha keperawatan pada klien dermatitis kontak
a. Pengkajian Identitas Klien
Nama :
MR :
Masuk ke RS :
Tanggal Lahir :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Alamat :
b.Pengkajian Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu
- Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat kesehatan sekarang
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
7/20
c. Pemerikasaan Penunjang
1. Pemeriksaan penunjang :
a. Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin
1/5000).
b. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi
2. Laboratorium
a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total,
albumin, globulin
b. Urin : pemerikasaan histopatologi
Pengkajian 11 Funggsional Gordon
1. Pola Persepsi Kesehatan
- Adanya riwayat infeksi sebelumya.
- Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
- Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.
- Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
- Hygiene personal yang kurang.
- Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.
2. Pola Nutrisi Metabolik
- Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan.
- Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.
- Jenis makanan yang disukai.
- Nafsu makan menurun.
- Muntah-muntah.
- Penurunan berat badan.
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
8/20
- Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
- Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.
3. Pola Eliminasi
- Sering berkeringat.
- tanyakan pola berkemih dan bowel.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
- Pemenuhan sehari-hari terganggu.
- Kelemahan umum, malaise.
- Toleransi terhadap aktivitas rendah.
- Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan
- Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.
5. Pola Tidur dan Istirahat
- Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.
- Mimpi buruk.
6. Pola Persepsi Kognitif
- Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.
- Pengetahuan akan penyakitnya.
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
- Perasaan tidak percaya diri atau minder.
- Perasaan terisolasi.
8. Pola Hubungan dengan Sesama
- Hidup sendiri atau berkeluarga
- Frekuensi interaksi berkurang
- Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran
9. Pola Reproduksi Seksualitas
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
9/20
- Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.
- Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.
10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
- Emosi tidak stabil
- Ansietas, takut akan penyakitnya
- Disorientasi, gelisah
11. Pola Sistem Kepercayaan
- Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah
- Agama yang dianut
Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
Sasaran : pemeliharaan integritas kulit
Hasil yang diharapkan :
Mempertahankan integritas kulit
Tidak ada laserasi
Tidak ada tanda tanda cedera termal
Tidak ada infeksi
Memberikan obat topical yang diprogramkan
Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
1. pantau keadaan kulit pasien
2. Jaga dengan cermat terhadap resiko
terjadinya cedera termal akibat
penggunaan kompres hangat dengan
Mengetahui kondisi kulit untuk
dilakukan pilihan intervensi yang
tepat
Penderita dermatosis dapat
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
10/20
suhu yang terlalu tinggi dan akibat
cidera panas yang tidak terasa
( bantalan pemanasan, radiator )
HE:
1. Anjurkan pasien untuk
menggunakan kosmetik dan preparat
tabir surya.
kolaborasi
1. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat anti histamine dan
salep kulit
mengalami penurunan sensitivitas
terhadap panas.
Banyak masalah kosmetika pada
hakekatnya semua kelainan
malignitas kulit dapat dikaitkan
dengan kerusakan kulit kronik.
Penggunaan anti histamine dapatmengurangi respon gatal serta
mempercepat proses pemulihan
2. Nyeri dan yang berhubungan dengan lesi kulit
Sasaran : peredaan ketidaknyamanan
Hasil yang diharapkan :
Mencapai peredaan gangguan rasa
Mengutarakan dengan kata kata bahwa gatal telah reda
Memperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan
Mematuhi terapi yang diprogramkan
Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit.
Menunjukkan kulit utuh ; kulit menunjukkan, kemajuan dalam penampilan yang
sehat.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
1. Periksa daerah yang Pemahaman tentang luas dan karakteristik
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
11/20
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
12/20
Avveno ).
9. Lepaskan kelebihan
pakaian atau peralatan di
tempat tidur.
10. Cuci linen tempat tidur dan
pakaian dengan sabun ringan
11. Hentikan pemajanan berulang
terhadap detergen, pembersih,
dan pelarut.
12. Gunakan tindakan perawatan
kulit untuk mempertahankan
integritas kulit dan meningkatkan
kenyamanan pasien.
13. lakukan kompres penyejuk
dengan air suam suam kuku
ataukompres dingin guna
meredakan rasa gatal.
14. Atasi kekeringan ( serosis
) sebagaimana
dipreskripsikan.
Kolaborasi:
1. Oleskan lotion dan krim
kulit segera setelah mandi
Meningkatkan lingkungan yang sejuk
Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi
kulit.
Setiap substansi yang mneghilangkan air,
lipid atau protein dari epidermis akan
mengubah fungsi barier kulit.
Kulit merupakan barier yang penting yang
harus dipertahankan keutuhannya agar dapat
berfungsi dengan benar.
Penghisapan air yang bertahap dari kasa
kompres akan menyejukkan kulit dan
meredakan pruritus.
Kulit yang kering dapat menimbulkan
daerah dermatitis dengan kemerahan, gatal,
deskuamasi dan pada bentuk yang lebih berat,
pembengkakan, pembentukan lepuh, keretakan dan
eksudat.
Hidrasi yang efektif pada stratum korneum
mencegah gangguan lapisan barier pada
kulit.
Tindakan ini membantu meredakan gejala
Masalah pasien dapat disebabkan oleh iritasi
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
13/20
2. Gunakan terapi topical seperti
yang dipreskripsikan.
3. Anjurkan pasien untuk
menghindari pemakaian
salep ayau lotion yang
dibeli tanpa resep dokter.
4. Jaga agar kuku selalu
terpangkas.
atau sensitisasi karena pengobatan sendiri.
Pemotongan kuku akan mengurangi
kerusakan kulit karena garukan.
3. perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus
Sasaran : Pencapaian tidur yang nyenyak.
Hasil yang diharapkan :
Mencapai tidur yang nyenyak
Melaporkan peredaan rasa gatal
Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat
Menghindari konsumsi kafein pada sore gari dan menjelang tidur pada malam hari.
Mengenali tindakan untuk mneingkatkan tidur.
Mengalami pola tidur / istirahat yang memuaskan.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :
1. Bantu pasien melakukan
gerak badan secara teratur
2. jaga kamar tidur agar tetap
memiliki ventilasi dan kelembaban
Gerak badan memberikan efek yang
menguntungkan untuk tidur jika
dilaksanakan pada sore hari.
Udara yang kering membuat kulit terasa
gatal. Lingkungan yang nyaman
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
14/20
yang baik.
Kolaborasi:
1. Cegah dan obati kulit yang
kering
HE:
1. Anjurkan kepada klien
menjaga kulit selalu lembab
2. Anjurkan klien Menghindari
minuman yang mengandung kafein
menjelang tidur di malam hari.
3. Anjurkan klien Mengerjakan
hal hal yang ritual dan rutin
menjelang tidur.
meningkatkan relaksasi.
Pruritus noeturnal mengganggu tidur
yang normal.
Tindakan ini mencegah kehilangan air.
Kulit yang kering dan gatal biasanya
tidak dapat disembuhkan tetapi bisa
dikendalikan.
Kafein memiliki efek puncak 2 4 jam
sesudah dikonsumsi
Tindakan ini memudahkan peralihan dari
keadaan terjaga menjadi keadaan
tertidur.
4. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
Sasaran : Pengembangan peningkatan penerimaan diri.
Hasil yang diharapkan :
Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
Mengikuti dan turut berpatisipasi dalam tindakan perawatan mandiri.
Melaporkan perasaan dalam penegndalian situasi.
Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.
Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
15/20
Tampak tidak begitu memperhatikan kondisi.menggunakan teknik
menyembunyikan kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan
penampilan.
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri:
1. Kaji adanya gangguan pada
citra diri pasien ( menghindari
kontak mata, ucapan yang
merendahkan diri sendiri,
ekpresi keadaan muak
terhadap kondisi kulitnya ).
2. Identifikasi stadium
psikososial tahap
perkembangan.
3. Berikan kesempatan untuk
pengungkapan. Dengarkan ( dengan
cara yang terbuka, tidak
menghakimi ) untuk mengekspresikan
berduka / ansietas tentang perubahan
citra tubuh.
4. Nilai rasa keprihatinan dan
Gangguan citra diri akan menyertai
setiap penyakit atau keadaan yang
tampak nyata bagi pasien. Kesan
sesorang terhadap dirinya sendiri akan
berpengaruh pada konsep diri.
Terhadap hubungan antara stadium
perkembangan, citra diri dan reaksi
serta pemahaman pasien terhadap
kondisi kulitnya.
Pasien membutuhkan pengalaman yang
harus didengarkan dan dipahami.
Tindakan ini memberikan kesempatan
pada petugas kesehatan untuk
menetralkan kecemasan yang tidak
perlu terjadi dan memulihkan realitas
situasi. Ketakutan merupakan unsure
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
16/20
ketakutan pasien. Bantu pasien
yang cemas dalam
mengembangkan kemampuan
untuk menilai diri dan
mengenali serta mengatasi
masalah.
5. dorong sosialisasi dengan
orang lain
yang merusak adaptasi pasien.
Meningkatkan penerimaan diri dan
sosialisasi.
5. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara cara menangani kelainan
kulit.
Sasaran : Pemahaman terhadap perawatan kulit
Hasil yang diharapkan :
Memiliki pemahaman terhadap perawatan diri
Mengikuti terapi seperti yang diprogramkan dan dapat mengungkapkan rasional
tindakan yang dilakukan.
Menjalankan mandi, pencucian, dan balutan basah sesuai yang diprogramkan.
Gunakan obat topical dengan tepat
Memahami pentingnya nutrisi unutk kesehatan kulit.
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
17/20
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri :
1. Tentukan apakah pasien
mnegetahui ( memahami dan salah
mengerti ) tentang kondisi dirinya.
2. Jaga agar pasien
mendapatkan informasi yang
benar ; memperbaiki
kesalahan konsepsi /
informasi
3. Peragakan penerapan terapi
yang diprogramkan
( kompres basah ; obat
topical )
4. Berikan nasihat kepada
pasien untuk menjaga agar
kulit tetap lembab dan
fleksibel dengan tindakan
hidrasi dan pengolesan krim
serta lotion kulit
5. Dorong pasien untuk
mendapatkan status nutrisi
yang sehat.
Memberikan data dasar untuk
mengembangkan rencana penyuluhan.
Pasien harus memiliki perasaan bahwa
ada sesuatu yang dapat mereka perbuat.
Kebanyakan pasien merasakan
manfaatnya.
Memungkinkan pasien memperoleh
kesempatan untuk menunjukkan cara
yang tepat unutk melakukan terapi.
Stratum korneum memerlukan air agar
fleksibilitas kulit tetap terjaga.
Pengolesan krim atau lotion untuk
melembabkan kulit akan memcegah agar
kulit tidak menjadi kering, kasar, retak,
dan bersisik.
Penampakan kulit mencerminkan
kesehatan umum seseorang. Perubahan
pada kulit dapat menandakan status
nutrisi yang abnormal.
6. Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak bercak merah pada kulit
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
18/20
Sasaran : tidak adanya komplikasi
Hasil yang diharapkan :
Tetap bebas dari infeksi
Mengungkapakn tindakan perawatan kulit yang mneingktakan kebersihan dan
mencegah kerusakan.
Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi untuk dilaporkan
Mengidentifikasi efek merugikan dari obat yang harus dilaporkan ke petugas
perawatan kesehatan
Berpartisipasi dalam tindakan perawatan kulit ( mis : penggantian balutan, mandi )
INTERVENSI RASIONAL
1. Miliki indeksi kecurigaan
yang tinggi terhadap suatu
infeksi pada pasien yang
system kekebalannya
teganggu.
2. Berikan petunjuk yagn jelas
dan rinci kepada pasien
mengenai program terapi
3. Laksanakan pemakaian kompres
basah seperti yang diprogramkan
untuk mengurangi intensitas
inflamasi
1. Setiap keadaan yang mneggangu status
imun akan memperbesar resiko terjadinya
infeksi kulit.
Pendidikan pasien yang efektif bergantung pada
ketrampilan ketrampilan interpersonal
professional kesehatan dan pada pemberian
instruksi yang jelas yang diperkuat dengan
instruksi tertulis.
3. Kompres basah akan menghasilkan
pendinginan lewat pengisatan yang
menimbulkan vasokontriksi pembuluh drah
kulit dan dengan demikian mengurangi
eritema serta produksi serum.
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
19/20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan
kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel,
skuama) dan keluhan gatal. Klasifikasi Dermatitis adalah dermatitis kontak, dermatitis
atopik, dermatitis numularis dan demertitis soboik. Penyebab dermatitis belum
diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen
misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa
menyebabkan dermatitis. Manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang
akut terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya
pada muka ( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia
eksterna. Pemeriksaan penunjang dan lab dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa
medis maupun keperawatan, komlikasi yang mungkin muncul pada penatalaksaan
medis dan keperawatan adalah infeksi.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan mencakup beberapa diagnosa yaitu
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit,
nyeri dan gatal yang berhubungan dengan lesi kulit, perubahan pola tidur yang
berhubungan dengan pruritus, perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak baik, kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan
cara cara menangani kelainan kulit, resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak
bercak merah pada kulit.
-
7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik
20/20
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarths. 2008. Textbook of Medical-Surgical Nursing. Penerbit :
LWW, Philadelphia.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Penerbit :
EGC, Jakarta.
Doenges, Marilynn E, et all. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Penerbit:
EGC, Jakarta
Djuanda, Adhi. 2005i Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Penerbit : Balai Penerbit FK
UI, Jakarta.
Mansoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Edisi 3. Penerbit : Media
Aesculapius FK UI, Jakarta.