makalah dermatitis endrik

Upload: eendrick

Post on 14-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. A. LATAR BELAKANG

    Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk

    khusus dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan

    inflamasi yang dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk

    ekzema adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan

    dermatitis seboroik 2,32% yang menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.

    Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana

    kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun

    yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering

    dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul

    pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa

    kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula

    yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini

    dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

    Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah

    gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit.

    Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun

    tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain.

    Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada

    orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah

    menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan

    mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau

    lebih gelap.

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    2/20

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Definisi

    Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon

    terhadap pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan

    kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel,

    skuama) dan keluhan gatal ( Djuanda, Adhi, 2007 ).

    Dermatitis adalah peradangan pada kulit ( imflamasi pada kulit ) yang disertai

    dengan pengelupasan kulit ari dan pembentukkan sisik ( Brunner dan Suddart 2000 ).

    Jadi dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal.

    2. Klasifikasi

    1. Dermatitis kontak

    Dermatitis kontak adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap

    paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit.

    Dermatitis kontaki terbagi 2 yaitu :

    Dermatitis kontak iritan (mekanisme non imunologik)

    Dermatitis kontak alergik (mekanisme imunologik spesifik)

    Perbedaan Dermatitis kontak iritan dan kontak alergik

    No. Dermatitis kontak iritan Dermatitis kontak alergik

    1. Penyebab Iritan primer Alergen kontak S.sensitizer

    2. Permulaan Pada kontak pertama Pada kontak ulang

    3. Penderita Semua orang Hanya orang yang alergik

    4. Lesi Batas lebih jelas

    Eritema sangat jelas

    Batas tidak begitu jelas

    Eritema kurang jelas

    5. Uji Tempel Sesudah ditempel 24 jam,

    bila iritan di angkat reaksi

    akan segera

    Bila sesudah 24 jam bahan allergen di

    angkat, reaksi menetap atau meluas

    berhenti.

    2. Dermatitis atopik

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    3/20

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    4/20

    5. Manifestasi klinis

    Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut

    terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada

    muka ( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.

    a) Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan

    eksudasi sehingga tampak basah.

    b) Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi

    kusta.

    c) Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan

    likenefikasi.

    Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak

    awal memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis.

    http://1.bp.blogspot.com/-9Mi7Jq2aV3c/T5bmNISyDdI/AAAAAAAAAEs/2d-DZm_LGrk/s1600/pathway+dermatitis+kontak.jpg
  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    5/20

    6. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik

    1. Pemeriksaan penunjang :

    a) Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000).

    b) Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi

    2. Laboratorium

    a) Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin,

    globulin

    b) Urin : pemerikasaan histopatologi

    7. Penatalaksanaan medis dan keperawatan

    Penatalaksanaan medis dan keperawatan dermatitis melalui terapi yaitu :

    a) Terapi sitemik Pada dermatitis ringan diberi antihistamin atau kombinasi

    antihistamin, antiserotonin, antigraditinin, arit SRS A dan pada kasus berat

    dipertimbangkan pemberian kortikosteroid.

    b) Terapi topical Dermatitis akut diberi kompres bila sub akut cukup diberi

    bedak kocok bila kronik diberi saleb.

    c) Diet Tinggi kalori dan tinggi protein ( TKTP ) Contoh : daging, susu, ikan,

    kacang-kacangan, jeruk, pisang, dan lain-lain

    Manajemem keperawatan pada pasien Dermatitis seboroik

    a. Sarankan pada pasien untuk menghindari iritasai dari luar, factor pemicu yang

    menyebabkan muncul lagi dermatitis seboroik ulangan, dan menyarankan untuk

    tidak sering menggaruk area yang gatal.

    b. Diskusikan pada pasien untuk menghindari udara ke kulit dan selalu menjaga

    kebersihan pelipatan pada kulit dan usahakan supaya tetap kering.

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    6/20

    c. Instruksikan untuk menggunakan shampoo dan menghindari kebiasaan yang

    buruk

    d. Beritahu pasien bahwa dermatitis seboroik adalah masalah yang sangat kronik

    dan tidak tertutup kemungkinan untuk muncul lagi.

    e. Ajarkan pada pasien menempelkan cara-cara untuk mengghindari dermatitis.

    8. Komplikasi

    a. Infeksi saluran nafas atas

    b. Bronkitis

    c. Infeksi kulit

    B. Asuha keperawatan pada klien dermatitis kontak

    a. Pengkajian Identitas Klien

    Nama :

    MR :

    Masuk ke RS :

    Tanggal Lahir :

    Umur :

    Jenis kelamin :

    Agama :

    Alamat :

    b.Pengkajian Riwayat Kesehatan

    - Riwayat kesehatan dahulu

    - Riwayat kesehatan keluarga

    - Riwayat kesehatan sekarang

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    7/20

    c. Pemerikasaan Penunjang

    1. Pemeriksaan penunjang :

    a. Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin

    1/5000).

    b. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi

    2. Laboratorium

    a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total,

    albumin, globulin

    b. Urin : pemerikasaan histopatologi

    Pengkajian 11 Funggsional Gordon

    1. Pola Persepsi Kesehatan

    - Adanya riwayat infeksi sebelumya.

    - Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.

    - Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.

    - Adakah konsultasi rutin ke Dokter.

    - Hygiene personal yang kurang.

    - Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.

    2. Pola Nutrisi Metabolik

    - Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan.

    - Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.

    - Jenis makanan yang disukai.

    - Nafsu makan menurun.

    - Muntah-muntah.

    - Penurunan berat badan.

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    8/20

    - Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.

    - Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.

    3. Pola Eliminasi

    - Sering berkeringat.

    - tanyakan pola berkemih dan bowel.

    4. Pola Aktivitas dan Latihan

    - Pemenuhan sehari-hari terganggu.

    - Kelemahan umum, malaise.

    - Toleransi terhadap aktivitas rendah.

    - Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan

    - Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.

    5. Pola Tidur dan Istirahat

    - Kesulitan tidur pada malam hari karena stres.

    - Mimpi buruk.

    6. Pola Persepsi Kognitif

    - Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat.

    - Pengetahuan akan penyakitnya.

    7. Pola Persepsi dan Konsep Diri

    - Perasaan tidak percaya diri atau minder.

    - Perasaan terisolasi.

    8. Pola Hubungan dengan Sesama

    - Hidup sendiri atau berkeluarga

    - Frekuensi interaksi berkurang

    - Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran

    9. Pola Reproduksi Seksualitas

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    9/20

    - Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan.

    - Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.

    10. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress

    - Emosi tidak stabil

    - Ansietas, takut akan penyakitnya

    - Disorientasi, gelisah

    11. Pola Sistem Kepercayaan

    - Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah

    - Agama yang dianut

    Diagnosa Keperawatan

    1. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit

    Sasaran : pemeliharaan integritas kulit

    Hasil yang diharapkan :

    Mempertahankan integritas kulit

    Tidak ada laserasi

    Tidak ada tanda tanda cedera termal

    Tidak ada infeksi

    Memberikan obat topical yang diprogramkan

    Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.

    INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri:

    1. pantau keadaan kulit pasien

    2. Jaga dengan cermat terhadap resiko

    terjadinya cedera termal akibat

    penggunaan kompres hangat dengan

    Mengetahui kondisi kulit untuk

    dilakukan pilihan intervensi yang

    tepat

    Penderita dermatosis dapat

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    10/20

    suhu yang terlalu tinggi dan akibat

    cidera panas yang tidak terasa

    ( bantalan pemanasan, radiator )

    HE:

    1. Anjurkan pasien untuk

    menggunakan kosmetik dan preparat

    tabir surya.

    kolaborasi

    1. Kolaborasi dengan dokter dalam

    pemberian obat anti histamine dan

    salep kulit

    mengalami penurunan sensitivitas

    terhadap panas.

    Banyak masalah kosmetika pada

    hakekatnya semua kelainan

    malignitas kulit dapat dikaitkan

    dengan kerusakan kulit kronik.

    Penggunaan anti histamine dapatmengurangi respon gatal serta

    mempercepat proses pemulihan

    2. Nyeri dan yang berhubungan dengan lesi kulit

    Sasaran : peredaan ketidaknyamanan

    Hasil yang diharapkan :

    Mencapai peredaan gangguan rasa

    Mengutarakan dengan kata kata bahwa gatal telah reda

    Memperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan

    Mematuhi terapi yang diprogramkan

    Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit.

    Menunjukkan kulit utuh ; kulit menunjukkan, kemajuan dalam penampilan yang

    sehat.

    INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri:

    1. Periksa daerah yang Pemahaman tentang luas dan karakteristik

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    11/20

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    12/20

    Avveno ).

    9. Lepaskan kelebihan

    pakaian atau peralatan di

    tempat tidur.

    10. Cuci linen tempat tidur dan

    pakaian dengan sabun ringan

    11. Hentikan pemajanan berulang

    terhadap detergen, pembersih,

    dan pelarut.

    12. Gunakan tindakan perawatan

    kulit untuk mempertahankan

    integritas kulit dan meningkatkan

    kenyamanan pasien.

    13. lakukan kompres penyejuk

    dengan air suam suam kuku

    ataukompres dingin guna

    meredakan rasa gatal.

    14. Atasi kekeringan ( serosis

    ) sebagaimana

    dipreskripsikan.

    Kolaborasi:

    1. Oleskan lotion dan krim

    kulit segera setelah mandi

    Meningkatkan lingkungan yang sejuk

    Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi

    kulit.

    Setiap substansi yang mneghilangkan air,

    lipid atau protein dari epidermis akan

    mengubah fungsi barier kulit.

    Kulit merupakan barier yang penting yang

    harus dipertahankan keutuhannya agar dapat

    berfungsi dengan benar.

    Penghisapan air yang bertahap dari kasa

    kompres akan menyejukkan kulit dan

    meredakan pruritus.

    Kulit yang kering dapat menimbulkan

    daerah dermatitis dengan kemerahan, gatal,

    deskuamasi dan pada bentuk yang lebih berat,

    pembengkakan, pembentukan lepuh, keretakan dan

    eksudat.

    Hidrasi yang efektif pada stratum korneum

    mencegah gangguan lapisan barier pada

    kulit.

    Tindakan ini membantu meredakan gejala

    Masalah pasien dapat disebabkan oleh iritasi

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    13/20

    2. Gunakan terapi topical seperti

    yang dipreskripsikan.

    3. Anjurkan pasien untuk

    menghindari pemakaian

    salep ayau lotion yang

    dibeli tanpa resep dokter.

    4. Jaga agar kuku selalu

    terpangkas.

    atau sensitisasi karena pengobatan sendiri.

    Pemotongan kuku akan mengurangi

    kerusakan kulit karena garukan.

    3. perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus

    Sasaran : Pencapaian tidur yang nyenyak.

    Hasil yang diharapkan :

    Mencapai tidur yang nyenyak

    Melaporkan peredaan rasa gatal

    Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat

    Menghindari konsumsi kafein pada sore gari dan menjelang tidur pada malam hari.

    Mengenali tindakan untuk mneingkatkan tidur.

    Mengalami pola tidur / istirahat yang memuaskan.

    INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri :

    1. Bantu pasien melakukan

    gerak badan secara teratur

    2. jaga kamar tidur agar tetap

    memiliki ventilasi dan kelembaban

    Gerak badan memberikan efek yang

    menguntungkan untuk tidur jika

    dilaksanakan pada sore hari.

    Udara yang kering membuat kulit terasa

    gatal. Lingkungan yang nyaman

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    14/20

    yang baik.

    Kolaborasi:

    1. Cegah dan obati kulit yang

    kering

    HE:

    1. Anjurkan kepada klien

    menjaga kulit selalu lembab

    2. Anjurkan klien Menghindari

    minuman yang mengandung kafein

    menjelang tidur di malam hari.

    3. Anjurkan klien Mengerjakan

    hal hal yang ritual dan rutin

    menjelang tidur.

    meningkatkan relaksasi.

    Pruritus noeturnal mengganggu tidur

    yang normal.

    Tindakan ini mencegah kehilangan air.

    Kulit yang kering dan gatal biasanya

    tidak dapat disembuhkan tetapi bisa

    dikendalikan.

    Kafein memiliki efek puncak 2 4 jam

    sesudah dikonsumsi

    Tindakan ini memudahkan peralihan dari

    keadaan terjaga menjadi keadaan

    tertidur.

    4. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.

    Sasaran : Pengembangan peningkatan penerimaan diri.

    Hasil yang diharapkan :

    Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.

    Mengikuti dan turut berpatisipasi dalam tindakan perawatan mandiri.

    Melaporkan perasaan dalam penegndalian situasi.

    Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.

    Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat.

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    15/20

    Tampak tidak begitu memperhatikan kondisi.menggunakan teknik

    menyembunyikan kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan

    penampilan.

    INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri:

    1. Kaji adanya gangguan pada

    citra diri pasien ( menghindari

    kontak mata, ucapan yang

    merendahkan diri sendiri,

    ekpresi keadaan muak

    terhadap kondisi kulitnya ).

    2. Identifikasi stadium

    psikososial tahap

    perkembangan.

    3. Berikan kesempatan untuk

    pengungkapan. Dengarkan ( dengan

    cara yang terbuka, tidak

    menghakimi ) untuk mengekspresikan

    berduka / ansietas tentang perubahan

    citra tubuh.

    4. Nilai rasa keprihatinan dan

    Gangguan citra diri akan menyertai

    setiap penyakit atau keadaan yang

    tampak nyata bagi pasien. Kesan

    sesorang terhadap dirinya sendiri akan

    berpengaruh pada konsep diri.

    Terhadap hubungan antara stadium

    perkembangan, citra diri dan reaksi

    serta pemahaman pasien terhadap

    kondisi kulitnya.

    Pasien membutuhkan pengalaman yang

    harus didengarkan dan dipahami.

    Tindakan ini memberikan kesempatan

    pada petugas kesehatan untuk

    menetralkan kecemasan yang tidak

    perlu terjadi dan memulihkan realitas

    situasi. Ketakutan merupakan unsure

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    16/20

    ketakutan pasien. Bantu pasien

    yang cemas dalam

    mengembangkan kemampuan

    untuk menilai diri dan

    mengenali serta mengatasi

    masalah.

    5. dorong sosialisasi dengan

    orang lain

    yang merusak adaptasi pasien.

    Meningkatkan penerimaan diri dan

    sosialisasi.

    5. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara cara menangani kelainan

    kulit.

    Sasaran : Pemahaman terhadap perawatan kulit

    Hasil yang diharapkan :

    Memiliki pemahaman terhadap perawatan diri

    Mengikuti terapi seperti yang diprogramkan dan dapat mengungkapkan rasional

    tindakan yang dilakukan.

    Menjalankan mandi, pencucian, dan balutan basah sesuai yang diprogramkan.

    Gunakan obat topical dengan tepat

    Memahami pentingnya nutrisi unutk kesehatan kulit.

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    17/20

    INTERVENSI RASIONAL

    Mandiri :

    1. Tentukan apakah pasien

    mnegetahui ( memahami dan salah

    mengerti ) tentang kondisi dirinya.

    2. Jaga agar pasien

    mendapatkan informasi yang

    benar ; memperbaiki

    kesalahan konsepsi /

    informasi

    3. Peragakan penerapan terapi

    yang diprogramkan

    ( kompres basah ; obat

    topical )

    4. Berikan nasihat kepada

    pasien untuk menjaga agar

    kulit tetap lembab dan

    fleksibel dengan tindakan

    hidrasi dan pengolesan krim

    serta lotion kulit

    5. Dorong pasien untuk

    mendapatkan status nutrisi

    yang sehat.

    Memberikan data dasar untuk

    mengembangkan rencana penyuluhan.

    Pasien harus memiliki perasaan bahwa

    ada sesuatu yang dapat mereka perbuat.

    Kebanyakan pasien merasakan

    manfaatnya.

    Memungkinkan pasien memperoleh

    kesempatan untuk menunjukkan cara

    yang tepat unutk melakukan terapi.

    Stratum korneum memerlukan air agar

    fleksibilitas kulit tetap terjaga.

    Pengolesan krim atau lotion untuk

    melembabkan kulit akan memcegah agar

    kulit tidak menjadi kering, kasar, retak,

    dan bersisik.

    Penampakan kulit mencerminkan

    kesehatan umum seseorang. Perubahan

    pada kulit dapat menandakan status

    nutrisi yang abnormal.

    6. Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak bercak merah pada kulit

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    18/20

    Sasaran : tidak adanya komplikasi

    Hasil yang diharapkan :

    Tetap bebas dari infeksi

    Mengungkapakn tindakan perawatan kulit yang mneingktakan kebersihan dan

    mencegah kerusakan.

    Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi untuk dilaporkan

    Mengidentifikasi efek merugikan dari obat yang harus dilaporkan ke petugas

    perawatan kesehatan

    Berpartisipasi dalam tindakan perawatan kulit ( mis : penggantian balutan, mandi )

    INTERVENSI RASIONAL

    1. Miliki indeksi kecurigaan

    yang tinggi terhadap suatu

    infeksi pada pasien yang

    system kekebalannya

    teganggu.

    2. Berikan petunjuk yagn jelas

    dan rinci kepada pasien

    mengenai program terapi

    3. Laksanakan pemakaian kompres

    basah seperti yang diprogramkan

    untuk mengurangi intensitas

    inflamasi

    1. Setiap keadaan yang mneggangu status

    imun akan memperbesar resiko terjadinya

    infeksi kulit.

    Pendidikan pasien yang efektif bergantung pada

    ketrampilan ketrampilan interpersonal

    professional kesehatan dan pada pemberian

    instruksi yang jelas yang diperkuat dengan

    instruksi tertulis.

    3. Kompres basah akan menghasilkan

    pendinginan lewat pengisatan yang

    menimbulkan vasokontriksi pembuluh drah

    kulit dan dengan demikian mengurangi

    eritema serta produksi serum.

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    19/20

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon

    terhadap pengaruh faktor eksogen atau pengaruh faktor endogen, menimbulkan

    kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel,

    skuama) dan keluhan gatal. Klasifikasi Dermatitis adalah dermatitis kontak, dermatitis

    atopik, dermatitis numularis dan demertitis soboik. Penyebab dermatitis belum

    diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen

    misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa

    menyebabkan dermatitis. Manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang

    akut terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya

    pada muka ( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia

    eksterna. Pemeriksaan penunjang dan lab dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa

    medis maupun keperawatan, komlikasi yang mungkin muncul pada penatalaksaan

    medis dan keperawatan adalah infeksi.

    Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan mencakup beberapa diagnosa yaitu

    Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit,

    nyeri dan gatal yang berhubungan dengan lesi kulit, perubahan pola tidur yang

    berhubungan dengan pruritus, perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan

    penampakan kulit yang tidak baik, kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan

    cara cara menangani kelainan kulit, resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak

    bercak merah pada kulit.

  • 7/28/2019 Makalah Dermatitis Endrik

    20/20

    DAFTAR PUSTAKA

    Brunner and Suddarths. 2008. Textbook of Medical-Surgical Nursing. Penerbit :

    LWW, Philadelphia.

    Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Penerbit :

    EGC, Jakarta.

    Doenges, Marilynn E, et all. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Penerbit:

    EGC, Jakarta

    Djuanda, Adhi. 2005i Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Penerbit : Balai Penerbit FK

    UI, Jakarta.

    Mansoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Edisi 3. Penerbit : Media

    Aesculapius FK UI, Jakarta.