makalah case malabsorpi gis.docx

Upload: agneska-ernestia

Post on 09-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    1/98

    Kata Pengantar

    Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang dengan izinnya maka

    makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah rangkuman hasil

    belajar di tutorial.

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai laporan dan kesimpulan dari diskusi

    yang telah kami lakukan dalam pembahasan kasus di tutorial, serta syarat untuk

    mengikuti ujian.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari

    itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar

    kami dapat lebih baik lagi untuk kedepannya.

    Terima kasih atas segala perhatiannya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

    Jakarta, Juni 2013

    Penyusun

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    2/98

    Lembar Pengesahan

    Tutorial B3

    Makalah Case 3

    Ketua Sekretaris

    Adhiatma Yudhono Prithania Nurindra

    Mengetahui,

    dr. Nur Hajriya

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    3/98

    Case

    Anamnesis

    An I umur 3 tahun datang ke puskesmas tempat anda bekerja duantar oleh ibunya

    dengan keluhan yang didapat dari ibunya badannya sangat kurus dibandingkan dengan

    anak seusianya

    An I adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara,orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh

    bangunan.Sehari-hari anak I makan hanya 2 kali sehari tiap makan hanya kira-kira 5

    sendok dengan sayur dan lauk seadanya.

    An I pernah beberapa kali mengalami diare saat ia diberikan susu kental manis olehorang tuanya.Dokter menyarankan untuk mengganti susu formula yang lain tapi karena

    tidak mampu akhirnya An I tidak minum susu lagi.

    Riwayat Kelahiran

    Lahir normal,cukup bulan,ditolong oleh bidan,berat badan lahir 3000 gram,panjang 48

    cm,lingkar kepala 34 cm.An I hanya mendapat ASI selama 4 bulan karena ASI ibunya

    sedikit sekali dan sudah berhenti,mulai diberikan makanan padat berupa nasi pisang

    sejak umur 3 bulan.

    Riwayat penyakit dahulu: Sering mengalami diare

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    4/98

    Pemeriksaan fisik

    Keadaan umum: tampak sakit berat

    Kesadaran:compos mentis,cengeng

    BB: 8 kg TB: 85 cm

    BB/U: 57, 97%

    BB/TB: 67, 79%

    Wajah: tampak seperti orang tua

    Mata: konjungtiva anemis,sclera tidak ikterik

    Kepala:rambut jarang,distribusi tidak merata mudah di cabut

    Thoraks: Jantung/paru dalam batas normal

    Abdomen: I: cekung

    A: bising usus (+) normal

    P: supel,heoar/lien tidak teraba

    P: timpani pada seluruh lapang abdomen

    Ekstremitas: Baggy pants dan pitting udem (-)

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    5/98

    Laboratorium

    Darah:

    Hb:10 g/dl

    Leukosit:6000 cell/mm3

    Gula darah sewaktu:70 mg/dl

    Feces:telur cacing (+)

    RO:tidak ada kelainan

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    6/98

    Nutrisi Bayi dan Anak

    Anatomi Laktasi

    Letak

    1.

    Secara vertical payudara terletak diantara kosta II dan VI

    2. Secara horisonta lterletakmulaidaripinggir sternum sampailineaaksilarismedialis.

    Secaraanatomisdariluarpayudaramanusiaterdiridari:

    1.

    Korpusmammae

    2. Areola mammae

    3. Papilla mammae

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    7/98

    a. Korpusmammae:

    -stroma: jaringanikat, lemak, pembuluhdarah, syaraf,

    getahbening

    -parenchym: kelenjarsusu, terdiridariduktus, duktulus,

    lobus,lobulus, alveolus

    b. Areola:

    daerah yang hiperpigmentasi, di dalamdaerahinisaluransusumelebar

    (sinus laktiferus)

    c. Papilla mammae:

    muarapengeluaransusu,terdiridari:jaringanerektil, danujungsarafsensoris.

    1.

    Payudaramanusiatebagikuranglebih 10-15 lobusyang

    melingkarkeluardimulaidari papilla

    mammaedanterdiridarisekelompokkelenjaryang memproduksi air susu.

    2. Masing-

    masingkelompokmempunyaisaluransendiriduktuslaktiferus,yangkemudianm

    engumpulpadasuaturonggasinus laktiferusdi dekatpapilamammae.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    8/98

    Vaskularisasi (suplaidarah)

    1.

    Vaskularisasikepayudaraberasaldariarterimammariainterna,arterimamma

    riaexterna, &arteri-arteriaintercostalis superior.

    2. Drainase vena melaluipembuluh-pembuluhygsesuai,

    &akanmasukkedlmvena mammariainterna& vena axillaris.

    3. Drainaselimfatikterutamakedlmkelenjaraxillaris,

    &sebagianakandialirkankedalamfissuraportaehepar&kelenjar

    mediastinum.

    Pembuluhlimfatikdarimasing-masingpayudaraberhubungansatusam lain

    Persyarafan

    1. Fungsipayudaraterutamadikendalikanolehaktivitashormon,

    2.

    kulitnyadipersyarafiolehcabang2 nervusthoracalis.

    3.

    Jugaterdptsejumlahsarafsimpatis, terutamadi sekitar areola & papilla mammae

    Pembentukan Payudara

    1.Mammogenesis: yaitupembentukankelenjarpayudara

    2.Galaktogenesis: Yaitu proses pembentukanatauproduksiasi

    3.Galaktopoesis : Yaitu proses mempertahankanproduksi ASI

    Siklus Laktasi

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    9/98

    1. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan): penambahan&pembesaranlobulus-

    alveolus

    2.

    Laktogenesis Stadium 2 (AkhirKehamilansampaiPersalinan 2-3 hari): sekresiASI

    3. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis): mempertahankansekresi ASI dari 4-9

    hari, dst

    4. Involusi (berkurangnyakelenjarmamae): mulai 40 harisetelahberhentimenyusui

    Proses Pembentukan Payudara

    1. Embryo:18-19 minggu, calon duktus.

    2. Pubertas:

    3. premenses:estrogen dan growth hormon

    4.

    maturasidanpercabanganduktus

    5. setelahmens:estrogen danprogesteronlobus, lobulus,duktulus,

    alveolussekresi dan eksresi ASI dihambat

    6. Kehamilan:progesteron, prolaktinplasentamaturasi alveolus, mulaisekresisusu

    Akhirkehamilan: estrogen dan progestronmenurunmulai sekresi dan ekskresi

    7. Laktasi:

    - hormonprolaktin: sekresi ASI

    - hormonoksitosin : ekskresi ASI

    8. Involusi:

    Penyapihan, tidakadarangsanganprolaktin, produksisusuberhenti

    Apoptosis alveoli, diikuti dg pembentukankembalisepertisebelumhamil (remodelling )

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    10/98

    1. Saat kehamilan : Padamasainipengeluarankolostrommasihdihambatoleh

    estrogen

    danprogesteron,tetapijumlahprolaktinmeningkathanyaaktivitasnyadalampembuat

    ankolostrum yang ditekan.

    2. Setelahbayilahirestrogen

    danprogesteronakanmenurundratisdanprolaktinakanmeningkat,

    oxytosin(hipofise posterior)meningkatbilaadarangsangisap,selmioepiteliumbuah

    dada berkontraksi

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    11/98

    Fisiologi Laktasi

    Refleks Penting Pada Proses Laktasi (Ibu)

    1.

    RefleksProlaktin: merangsang produksi ASI

    Impuls saraf dari putting susuhipotalamushipofisis anterior prolaktin

    alveolus ASI

    2. Refleksaliran(let down reflex):sekresi ASI

    Impuls saraf putting susuhipofisis posterior oksitosinkontraksi otot

    polosASI keluar

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    12/98

    Penghambat Produksi ASI

    1.Feedback inhibitor :

    Suatu factor lokal, bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk

    mengurangi produksi. Cara mengatasi: Saluran dikosongkan secara teratur (ASI

    eksklusif dan tanpa jadwal).

    2. Stress/rasa sakit: inhibisi release oksitosin. Sinus laktiferus penuh.

    3. Penyapihan

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    13/98

    Mekanisme Menghisap Pada Bayi

    1. Refleks mencari( rooting refl ex)

    Bila pipi bayi disentuh menoleh ke arah sentuhan .

    Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulutdan menangkap putting

    susu.

    2. Refleks mengisap (sucking reflex)

    Putting dalam mulut bayi: langit-langit/ palatum molle tersentuh, bayi

    mengisap.Areola masuk, lidah menekan sinus laktiferus ASI terperas

    keluar.

    3. Refleksmenelan (swallowing reflex)

    ASI dlm mulut bayi menyebabkan gerakan menelan

    Mekanisme Menghisap Pada Bayi

    1. Menyusu:

    Lidahbayi memerah sinus laktiferusotot pipi, lidah, langit-langit, rahang bawah

    semuaaktif.

    2. Dot:

    Terutama otot bibir dan pipi keluarnya susu tergantung kemiringan botol dan

    besarnya lubang dot

    -Tidak memerlukan hispan yang kuat tetapi perlu menjaga agar tidak tersedak

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    14/98

    Ceklis Posisi Menyusui

    3. Ibu merasa santai dan nyaman waktu menyusui

    4. Tubuh bayi dekat dan menghadap ke payudara ibu

    5.

    Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus

    6. Dagu bayi menyentuh payudara ibu

    7. Badan belakang bayi ditopang

    Ceklis Perlekatan dan Menghisap

    8.

    Mulut bayi membuka lebar

    9. Bibir bawah bayi membuka keluar

    10. Pipi bayi membulat

    11. Lebih banyak areola terlihatdibagian atas mulut bayi daripada dibawahnya

    12.

    Bayi menghisap pelan dan dalam diselingi istirahat sebentar

    13. Dapatmelihatataumendengarbayimenelan

    14. Ibu tidak merasa sakit pada putting waktu menyusui

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    15/98

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    16/98

    ASI ( Air Susu Ibu)

    ASImerupakan makanan terbaik bagi bayi karena merupakan makanan

    alamiah yang sempurna,mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yangsesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan, kekebalan, dan mencegah

    berbagai penyakit serta untuk kecerdasan bayi , aman dan terjamin

    kebersihannya karena langsung diberikan kepad bayi agar terhindar dari

    gangguan pencernaan seperti diare , muntah, dsb.

    1. Pedoman Internasional menyarankan pemberian ASI Eksklusif selama 6

    bulan pertama

    2. ASI Eksklusif adalah memberikan hanya ASI tanpa makanan dan minuman lain

    sampai bayi berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin.

    Nilai Nutrisi ASI

    1.

    Enzim Pencernaan

    2. Karbohidrat, protein,lemak,vitamin dan ,mineral lengkap, sesuai untuk

    pertumbuhan dan perkembangan bayi

    3.

    90% terdiri dari air

    4. Volume dan Komposisi Nutrien ASI berbeda :

    1. Untuk setiap Ibu bergantung pada kebutuhan bayi

    2.

    Pada masa menyusui ( kolostrum, ASI transisi, ASI matang) dan saat

    penyapihan

    3. Pada awal dan akhir masa menyusui

    >>Kolostrum :

    4. Keluar pada hari-1 sampai hari ke-5 atau ke-7

    5. Kekuningan dan jernih

    6.

    Tinggi protein dan zat anti infeksi atau kekebalan

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    17/98

    7. Rendah laktosa dan lemak mudah dicerna

    8.

    Mengandung laksatif/pencahar untuk membersihkan mekoneum

    >> ASI Transisi (7-14 hari pasca melahirkan) :

    9.

    Banyak lemak dan gula susu (laktosa)

    10.

    ASI bayi prematur tinggi lemak dan protein, tapi rendah laktosa dibanding

    ASI pd bayi cukup bulan

    11.

    Pada penyapihan kadar lemak dan protein meningkat

    12. Total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi450-1200mL(rata-rata 750-

    850mL/hari)

    >>Laktosa : karbohidrat utama dalam ASI dan sumber energi utama untuk otak

    >> Kadar lemak ASI > susu sapi dan susu formula

    untuk pertumbuhan otakyang cepat pada masa bayi

    >> Banyak mengandung lemak omega 3,omega 6 asam dokosaheksanoik

    (DHA), dan asam arakidonat (ARA) untuk perkembangan jaringan saraf dan

    retina mata

    >> Mengandung vitamin K pada susu formula hanya dari vitamin K pada

    ASI

    Bayi yang diberi ASI kecil resiko perdarahan

    >> Mineral dalam ASI :

    13.

    Lebih mudah diserap

    14. Kalsiummineral utama pembentukan otot dan rangka,transmisi jaringan saraf

    dan pembuluh darah

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    18/98

    15. Zat Besi pada ASI lebih mudah diserap

    16.

    Zink penting untuk proses metabolisme tubuh

    17.

    Seleneum penting pada fase pertumbuhan anak yang cepat

    >> Pertahanan Saluran cerna :

    18.

    Pada masa janin sal. Cerna bayi steril

    19. Bayi yang mendapat ASI sal.cerna dihuni bakteri baik( bifidobacteria)

    pada susu formula dihuni bakteri patogen (E.coli,dll)

    20. ASI mengandung IgA pertahanan sal.cerna

    21. ASI mengandung lisozim, dan enzim pengikat vitamin B12

    Manfaat ASI

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    19/98

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    20/98

    Gizi

    Nutrient adalah substansi yang harus dicukupi dalam makanan karena tubuh

    tidak mensintesisnya dalam jumlah yang cukup.Untuk kesehatan tubuh, kita

    membutuhkan nutrisi sumber energi (protein, karbohidrat dan lemak), vitamin, mineral

    dan air. Kebutuhan nutrisi spesifik termasuk 9 asam amino esensial, beberapa asam

    lemak, 4 vitamin larut lemak, 10 vitamin larut air dan kolin. Beberapa substansi

    inorganik yang dibutukan termasuk mineral harus tercukupi dari makanan.

    1. Gizi Seimbang

    Gizi Seimbang adalahsusunan makanan seharihari yang

    mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan

    kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau

    variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi

    Seimbang divisualisasikan berupa piramida Gizi Seimbang.

    Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan

    budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk

    piramida terbalik sebagai bendera, dan di China sebagai pagoda

    dengan tumpukan rantang.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    21/98

    Gambar : piramida gizi seimbang

    Jika seseorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat

    asupan gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena

    penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi

    akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang

    padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit

    seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu,

    pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda

    pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.

    Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis

    dan jumlah yang tepat, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam

    bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-

    potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus

    dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan

    bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat

    dan aktif.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    22/98

    Gambar : tumpeng gizi seimbang

    TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan

    dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan

    menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai

    keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit)

    2. Kebutuhan Kalori

    Energi yang digunakan oleh tubuh bukan hanya diperoleh dari

    proses katabolisme zat gizi yang tersimpan di dalam tubuh, melainkanjuga berasal dari makanan yang kita konsumsi.

    Karbohidrat merupakan pemasok energi utama. Sebagai pemasok utama,

    karbohidrat harus dipasok terus karena kadarnya sedikit dalam tubuh.

    Pada pria dewasa (70 kg), hanya memiliki cadangan karbohidrat

    sebesar 100-150 gr (glikogen hati) dan 300-(350)400 gr (glikogen otot

    rangka). Sementara yang beredar di dalam aliran darah hanya sekitar 10

    gr.

    Jika dihitung dalam kalori, glikogen hati mampu memasok energi

    sebesar 400-600 kkal (1 gr KH = 4 kkal), yang artinya sekitar 1/3

    kebutuhan kalori total. Jumlah ini sanggup menyediakan energi untuk

    kegiatan (sedang) selama hari. Itulah mengapa KH harus di konsumsi

    secara teratur dan dlm interval yang tidak terlalu lama agar kebutuhan

    energi dapat terpenuhi secara konstan.

    Kebutuhan energi org yang sehat dapat diartikan sebagai tingkat

    asupan energi yang dapat dimetabolisasi dari makanan yg akan

    menyeimbangkan keluaran energi, ditambah dengan kebutuhan

    tambahan untuk pertumbuhan, kehamilan dan penyusuan.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    23/98

    Gambar : kontrol berat badan

    BMR (basal metabolic rate) : komponen terbesar dari keluaran energi

    harian

    metaboli k basal merupakan jumlah minimal energi yang

    dikeluarkan untuk mempertahankan fungsi alat pernapasan,

    sir kul asi darah, peristaltik usus, tonus otot, temperatur tubuh,

    kegiatan kelenjar, serta fungsi vegetatif lainnya

    Laju metabolisme dapat dihitung dengan kalorimeter tak

    langsung dan diartikan sebagai energi yg dikeluarkan oleh

    seseorang setelah 12-14 jam berpuasa (biasanya sepanjang

    malam) smntara mental dan fisik beristirahat pada

    lingkungan bersuhu netral. Banyak faktor yang mempengaruhi BMR. Faktor primer, antara

    lain luas permukaan tubuh, jenis kelamin, usia, komposisi tubuh,

    keaktifan kelenjar penghasil hormon serta kehamilan. Faktor

    sekunder, antara lain status gizi, tidur, demam dan kegiatan.

    Cara memperkirakan BMR

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    24/98

    Kalorimeter mahal, tidak efisien dan efektif jika mengukur

    org banyak. Prediktif dg rumus : rumus Harris-Benedict

    perhitungan ini lebih 10-15%, dg demikian hasilnya harus

    dikurangi kelebihan 10-15%nya.

    Faktor koreksi melalui perkalian faktor (0,9-1,0) dg BB

    selama 24 jam. Cth : LK (60kg) 1,0 x 60 x 24 jam = 1440

    kkal

    Kegiatan fisik

    Kegiatan fisik membutuhkan lebih banyak energi ketimbang tetap

    beristirahat. Karenanya penting utk mempertimbangkan derajat kegiatan

    fisik utk menentukan besaran kebutuhan akan energi.

    Metode perkiraan

    WHO/FAO/UNU

    Penelitian KLH dan puslitbang gizi Bogor (1968)

    WHO/FAO/UNU : kegiatan fisik dibagi menjadi :

    o Kerja ringan (20% BMR)

    o Kerja sedang (30% BMR)

    o Kerja berat (40% BMR)

    o Kerja sangat berat (50% BMR)

    KLH dan puslitbang : kerja staf, kerja ringan, sedang dan berat

    BMR LK = 66,42 + (13,75 BB) + (5 TB) (6,78U)

    BMR PR = 655,1 + (9,65 BB) + (1,85 TB)

    (4,68 U) Ket :

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    25/98

    3. Perhitungan Kalori Makanan

    Untuk menghitung nilai kalori bahan makanan diperlukanbeberapa instrumen antara lain :

    Nilai kalori makanan

    1 gram karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori

    1 gram Lemak menghasilkan 9 kalori

    1 gram protein menghasilkan 4 kalori

    Daftar kompoisi bahan makanan (DKBM)

    DKBM berupa tabel (lampiran 2) yang memuat berbagai jenis

    makanan beserta kandungan zat gizinya. Kandungan zat gizi

    yang terbaca dalam DKBM merupakan kandungan setiap 100Gram bahan makanan.

    Ukuran Rumah Tangga (URT)

    URT berupa daftar takaran bahan makanan yang dapat dilihat

    pada lampiran 3

    Gambar : tabel bahan makanan

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    26/98

    Gambar : tabel bahan makanan

    Gambar : tabel URT

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    27/98

    Gambar : penghitungan kalori satu gelas nasi

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    28/98

    gambar : Contoh menu makan rendah kalori senilai 1875 kalori

    Pria dengan AKE = 2000 kkal

    Ditanyakan = berapa kontribusi protein, KH dan lemak; dan terjemahkan

    besaran ketiga zat gizi makro itu ke dalam porsi santapan.

    Jawaban

    Protein 10-15%

    = (10-15%) x 2000= 200-300 kkal (1 gr pro = 4 kkal)

    = (200/4)-(300/4) gr

    = 50-75 gr

    KH 55-75%

    = (55-75%) x 2000

    = 1100-1500 kkal (1 gr KH = 4 kkal)

    = 275-375 gr

    Lemak 15-35%

    = (15-35%) x 2000

    = 300-700 kkal (1 gr lemak = 9 kkal)

    = 33,3-77,7

    = 33-78 gr

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    29/98

    Mikronutrien

    Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita

    yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh

    Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit dan melakukan fungsi

    metabolisme tertentu. Vitamin suplemen katalis dan bekerja hanya di hadapan baik

    waktunya makan

    Vitamin Fungsi Sumber makanan

    Vitamin A meningkatkan pertumbuhan dan

    perbaikan jaringan tubuh,

    pembentukan tulang, dan untuk

    kesehatan kulit dan rambut.

    Penting untuk penglihatan

    dimalam hari.

    Hati, kuning telur, jeroan,

    beberapa jenis keju, susu, mentega

    Beta karoten Sebagai antioksidan Wortel, ubi, asparagus, brokoli,

    daun anggur, cabe, semangka,

    pepaya, lobak hijau, bayam, winter

    squash, melon, kale, lobak, persik,

    sawi,

    Vitamin D Membantu penyerapan kalsium,

    membantu untuk membangun

    massa tulang dan mencegah

    keropos tulang. membantu

    Ikan (hering, salmon, ikan lele,

    tuna, sarden, udang, makarel,),

    susu, margarin, mentega, kuing

    telur, cereal sarapan yang telah

    Vitamin

    Larut dalam air

    Vit. B dan Vit. C

    Tidak larut dalam air

    Vit. A, D, E, K

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    30/98

    menjaga kadar kalsium darah dan

    fosfor.

    difortifikasi vitamin D

    Vitamin E Sebagai antioksidan Minyak (sayur, gandum),

    mayones, cereal sarapan pagi yang

    telah difortifikasi vitamin E,

    kacang-kacangan (almond,

    hazelnut,hickory, pistachio,

    kacang tanah) , margarin, gandum,

    mentega kacang tanah.

    Vitamin K diperlukan untuk pembekuan

    darah normal dan kesehatan

    tulang

    Kale, bayam, lobak, brokoli,

    strawberi, apel, persik, tomat,

    alpukat, wortel, asparagus, sawi

    hijau

    Vitamin C Meningkatkan pembentukan sel

    sehat, penyembuhan luka dan

    perlawanan terhadap infeksi.

    Sebagai antioksidan. diperlukan

    untuk konversi dari bentuk in-

    aktif asam folat ke bentuk aktif.

    membuat besi yang tersedia untuk

    sintesis hemoglobin

    Paprika manis, brokoli, stroberi,

    jeruk, sari buah jeruk, lemon,

    limau, buah anggur, sari buah

    anggur, pepaya, tomat, sari buah

    tomat, asparagus, nanas, bayam,

    cabai, kentang, bawang putih,

    raspberri.

    Tiamin (Vitamin B1) Koenzim untuk metabolisme

    karbohidrat. Dibutuhkan untuk

    menormalkan fungsi sistem

    syaraf dan otot, termasuk jantung.

    Sereal sarapan yang telah

    difortifikasi vitamin B1, biji bunga

    matahari, jeruk, sari buah jeruk,

    kacang poling, kemiri, beras

    Riboflavin Koenzim dalam pembentukan sel

    darah merah, fungsi sistem saraf,

    dan metabolisme karbohidrat,

    Hati, gandum, ragi bir, almond,

    keju, sereal sarapan yang

    diperkaya, protein whey, susu,

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    31/98

    protein dan lemak. Diperlukan

    untuk visi dan dapat membantu

    melindungi terhadap resiko

    katarak.

    telur, domba, sapi, daging sapi,

    brokoli, yoghurt.

    Niacin Koenzim untuk karbohidrat,

    protein, dan fungsi sistem saraf.

    Asupan tinggi dapat menurunkan

    kolesterol tinggi.

    Protein , tepung kedelai, daging

    sapi, kacang, selai kacang, biji

    bunga matahari, sereal

    Pyridoxine Koenzim untuk metabolisme

    protein dan fungsi sistem

    kekebalan tubuh. Terlibat dalam

    sintesis hormon dan sel-sel darah

    merah

    Hati, pisang, sereal, kedelai, ayam,

    tuna, wortel mentah, daging sapi,

    brokoli, bayam, kentang, kacang

    navy, selai kacang, kacang

    garbanzo, kenari, biji bunga

    matahari, alpukat, telur, kubis,

    salmon

    Asam folat Dibutuhkan untuk pertumbuhannormal dan pengembangan dan

    pembentukan sel darah merah,

    mengurangi risiko cacat lahir

    tabung dapat mengurangi risiko

    jantung dan dissease displasia

    serviks.

    Bir ragi, sereal, hati, kacangpolong hitam, kacang-kacangan

    (pinto, hitam, putih, garbanzo,

    kedelai) kacang, kacang mentega,

    bayam, lobak hijau, asparagus,

    sawi, rumput laut, telur, jus jeruk .

    Cobalamin Penting untuk pembentukan darah

    dan sistem saraf yang sehat.

    Hati, tiram, domba, telur, daging

    sapi, kerang, ikan, unggas, ayam,

    sereal.

    Biotin Membantu dalam metabolisme

    asam lemak dan pemanfaatan

    vitamin b.

    Kacang (kacang, hazelnut,

    almond, kacang mete,

    macadamia), kedelai, selai kacang,

    kacang polong, hati, susu, kuning

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    32/98

    telur,jamur, keju, kembang kol,

    wortel, alpukat, kentang manis.

    Asam pantotenat Membantu dalam pertumbuhan

    dan perkembangan normal.

    Hati, biji bunga matahari, fortifiled

    sereal breakfas, kuning telur,

    protein whey, protein kedelai,

    kacang, selai kacang, kemiri, sapi,

    brokoli.

    Mineral

    Merupakan suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki

    unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologis. Makromineral adalah mineral

    yang ditemukan dalam jumlah besar di dalam tubuh

    Sodium (Na)

    Komponen utama dalam darah & cairan tubuh

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    33/98

    Bersama dengan potasium mengatur keseimbangan elektrolit (asam dan basa)

    dalam cairan tubuh

    Sodium dan potasium juga berperan dalam proses penghantaran pesan darireseptor (alat indera) ke otak serta sebaliknya

    Potasium (K)

    Sumber: tomat, jeruk, buncis, sayuran, susu, pisang &semangka

    Berperan dalam respon pada rangsangan & kontraksi otot

    Dibutuhkan dalam proses sintesa protein dr makanan

    Kekurangan potasium megakibatkan penurunan kekuatan, dan akan merasa lelah

    pada permulaan olahraga.

    Fosfat

    Umumnya digunakan dalam produk olahan berbasis daging

    Memecah kompleks aktomiosin menjadi aktin dan myosin

    Meningkatkan pH, kekuatan ionic dan daya ikat air (WHC)

    Sebagai antioksidan, mencegah oksidasi dan pembentukan flavor tengik

    Kalsium

    Mineral yang amat penting bagi manusia

    Berperan dlm metabolisme tubuh dan pergerakan otot

    Penghubung antar saraf

    Menyeimbangkan tingkat keasaman darah

    Menjaga keseimbangan cairan tubuh

    Mencegah osteoporosis

    Magnesium (Mg)

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    34/98

    Penting bagi serangkaian proses dari tubuh manusia

    Memproduksi energy

    Menghasilkan DNA

    Menghantarkan pesan-pesan ke syaraf.

    Merelaxkan otot-otot jantung

    Digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, angina, arrhythmia

    Zinc (Zn)

    Mineral penting yang terdapat pada hampir setiap sel

    Mendukung sistem imunitas, penyembuhan luka, dan sintesis DNA.

    Sumber: tiram, biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian, gandum, sereal dan

    produk susu

    Selenium

    Bagian dari enzim antioksidan yang akan melindungi sel tubuh kita terhadap

    efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas

    Sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam oksidasi asam lemak dan

    penghancuran asam amino.

    Mencegah kanker kanker kulit akibat paparan matahari

    Sumber: tumbuhan dan daging hewan termasuk makanan laut

    Air

    Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: 1 molekul air tersusun atas

    2 atom H yang terikat secara kovalen pada 1 atom oksigen

    Contoh Peranan

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    35/98

    - Mengatur suhu tubuh

    - Melancarkan peredaran darah

    - Membuang racun dan sisa makanan

    - Mengatur struktur dan fungsi kulit

    - Melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot

    Air permukaan

    Yaitu air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai, danau atau laut

    Air tanah

    Yaitu air yang bergerak dalam tanah, terdapat diantara butir-butir tanah atau

    dalam retakan bebatuan

    Air angkasa

    Yaitu air yang berasal dari atmosfir seperti hujan dan salju

    Syarat Air Berkualitas

    Syarat Fisika

    Jernih atau tidak keruh

    Tidak berwarna

    Rasanya tawar

    Tidak berbau

    Temperaturnya normal

    Tidak mengandung zat padatan

    Syarat Kimia

    pH netral

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    36/98

    Tidak mengandung zat kimia beracun

    Kesadahan rendah

    Tidak mengandung bahan organik

    Elektrolit

    Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik

    yang disebut ion jika berada dalam larutan

    Elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca2+),

    magnesium (Mg2+), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-),fosfat(HPO4

    2-), sulfat

    (SO42-)

    Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh

    Yaitu distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh

    bagian tubuh

    Untuk mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh mengatur cairan antara lain

    melalui proses penguapan, ekspirasi, ginjal (urine), dan ekskresi pada prosesmetabolisme

    Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh

    Ketidakseimbangan Volume

    Kekurangan volume ECF (hipovolemia) : kehilangan cairan tubuh isotonik,

    disertai kehilangan Na dan air dalam jumlah relatif sama

    Kelebihan Volume ECF : Na dan air tertahan dengan proporsi hampir sama,

    sehingga cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial dan

    menyebabkan edema

    Contoh :

    Ketidakseimbangan osmolalitas

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    37/98

    Hiponatremia: rendahnya kadar Na dalam plasma

    Hipernatremia: tingginya kadar Na dalam plasma

    Hipokalemia: keadaan kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L

    Hiperkalemia: keadaan kadar kalium serum lebih dari atau sama dengan 5,5

    mEq/L

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    38/98

    Kwashiorkor

    Pendahuluan

    Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan salah satu dari empat masalah gizi

    utama di Indonesia. Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak di bawah umur lima

    tahun (balita) serta pada ibu hamil dan menyusui. Berdasarkan Riskesdas 2007, 13%

    balita menderita gizi kurang dan 5,4% balita menderita gizi buruk. Pada Risdesdas

    2010, 13% balita menderita gizi kurang sedangkan angka gizi buruk turun menjadi 4,9%

    1,2.

    Berdasarkan lama dan beratnya kekurangan energi protein, MEP

    diklasifikasikan menjadi MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang) dan MEP derajat

    berat (gizi buruk). Gizi kurang belum menunjukkan gejala klinis yang khas, hanya

    dijumpai gangguan pertumbuhan dan anak tampak kurus. Pada gizi buruk, di samping

    gejala klinis didapatkan kelainan biokimia sesuai dengan bentuk klinis. Pada gizi buruk

    didapatkan 3 bentuk klinis yaitu kwashiorkor, marasmus, dan marasmik kwashiorkor,

    walaupun demikian penatalaksanaannya sama 2.

    Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi protein berat

    dan asupan kalori yang tidak adekuat. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah

    inadekuatnya intake protein yang berlangsung kronis. Anak penderita kwashiorkor

    secara umum mempunyai ciri-ciri pucat, kurus, atrofi pada ekstremitas, adanya edema

    pedis dan pretibial serta asites 3,4.

    Pentingnya memperhatikan asupan makanan bagi anak harus disadari oleh

    semua orang tua agar tidak terjadi defisit kronis yang menyebabkan kwashiorkor. Di sisi

    lain orang tua tidak semua paham akan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan anak.

    Orang tua juga perlu mengetahui ciri-ciri bila anak menderita kwashorkor dan

    memerlukan tindakan kuratif 3,4.

    Klasifikasi MEP berdasarkan WHO-NCHS

    Menurut pengukuran berat badan:

    a. MEP Ringan (BB/U) 70-80% atau (BB/TB) 80-90%

    b.

    MEP Sedang (BB/U) 60-70% atau (BB/TB) 70-80%

    c. MEP Berat (BB/U)

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    39/98

    a. Marasmus

    b. Kwashiorkor

    c. Marasmus-Kwashiorkor

    Tanpa melihat berat badan bila disertai edema yang bukan karena penyakit lain

    adalah MEP berat/ gizi buruk tipe Kwashiorkor.

    Klasifikasi menurut McLarren

    Gejala klinis/laboratoris Angka

    Edema 3

    Dermatosis 2

    Edema disertai dermatosis 6

    Perubahan pada rambut 1

    Hepatomegali 1

    Albumin serum atau prot total serum

    7.75 0

    Definisi

    Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi protein berat

    dan asupan kalori yang tidak adekuat. Dari kekurangan masukan atau dari kehilangan

    yang berlebihan atau kenaikan angka metabolik yang disebabkan oleh infeksi kronik,

    akibat defisiensi vitamin dan mineral dapat turut menimbulkan tanda-tanda dan gejala-

    gejala tersebut. Kwashiorkor berarti anak tersingkirkan, yaitu anak yang tidak lagi

    Keterangan:

    0-3 = marasmus

    4-8 = marasmik kwashiorkor

    9-15 = kwashiorkor

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    40/98

    menghisap, dapat menjadi jelas sejak masa bayi awal sampai sekitar usia 5 tahun,

    biasanya sudah menyapih dari ASI. Walaupun pertambahan tinggi dan berat dipercepat

    dengan pengobatan, ukuran ini tidak pernah sama dengan tinggi dan berat badan anak

    yang secara tetap bergizi baik 3,4.

    Etiologi

    Etiologi dari kwashiorkor adalah

    1. Kekurangan intake protein

    2. Gangguan penyerapan protein pada diare kronik

    3.

    Kehilangan protein secara berlebihan seperti pada proteinuria dan infeksi kronik

    4.

    Gangguan sintesis protein seperti pada penyakit hati kronis.

    Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang

    berlangsung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain 8:

    1. Pola makan

    Protein (asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan

    berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak semua

    makanan mengandung protein / asam amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui

    umumnya mendapatkan protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak

    memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dll) sangatlah

    dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan

    penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan

    pengganti ASI.

    2. Faktor sosial

    Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan sosialdan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan makanan

    tertentu dan sudah berlangsung turun temurun dapat menjadi hal yang menyebabkan

    terjadinya kwashiorkor.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    41/98

    3. Faktor ekonomi

    Kemiskinan keluarga / penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi

    kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana

    ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.

    4. Faktor infeksi dan penyakit lain

    Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi.

    Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebaliknya MEP,

    walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi.

    Seperti gejala malnutrisi protein disebabkan oleh gangguan penyerapan protein,

    misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronis, kehilangan protein secara tidak

    normal pada proteinuria (nefrosis), infeksi saluran pencernaan, serta kegagalan

    mensintesis protein akibat penyakit hati yang kronis.

    Patofisiologi

    MEP adalah manifestasi dari kurangnya asupan protein dan energi, dalam

    makanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG), dan biasanya

    juga diserta adanya kekurangan dari beberapa nutrisi lainnya 9.

    Disebut malnutrisi primer bila kejadian MEP akibat kekurangan asupan nutrisi,

    yang pada umumnya didasari oleh masalah sosial ekonomi, pendidikan serta rendahnya

    pengetahuan di bidang gizi. Malnutrisi sekunder bila kondisi masalah nutrisi seperti di

    atas disebabkan karena adanya penyakit utama, seperti kelainan bawaan, infeksi kronis

    ataupun kelainan pencernaan dan metabolik, yang mengakibatkan kebutuhan nutrisi

    meningkat, penyerapan nutrisi yang turun dan/meningkatnya kehilangan nutrisi 10.

    Makanan yang tidak adekuat, akan menyebabkan mobilisasi berbagai cadangan

    makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup, dimulai denganpembakaran cadangan karbonhidrat kemudian cadangan lemak serta protein dengan

    melalui proses katabolik. Kalau terjadi stress katabolik (infeksi) maka kebutuhan

    protein akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan defisiensi protein yang relatif,

    kalau kondisi ini terjadi pada saat status gizi masih di atas -3 SD (-2SD- -3SD), maka

    terjadilah kwashiorkor (malnutrisi akut /decompensated malnutrition). Pada kondisi

    ini penting peranan radikal bebas dan anti oksidan. Bila stres katabolik ini terjadi pada

    saat status gizi di bawah -3 SD, maka akan terjadilah marasmik-kwashiorkor. Kalau

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    42/98

    kondisi kekurangan ini terus dapat teradaptasi sampai di bawah -3 SD maka akan

    terjadilah marasmik (malnutrisi kronik / compensated malnutrition) 11.

    Dengan demikian pada MEP dapat terjadi: gangguan pertumbuhan, atrofi otot,

    penurunan kadar albumin serum, penurunan hemoglobin, penurunan sistem kekebalan

    tubuh, penurunan berbagai sintesis enzim 9,11.

    Patologi

    Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat

    berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam dietnya.

    Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang

    disebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein dalam diet akan

    terjadi kekurangan berbagai asam amino dalam serum yang jumlahnya yang sudah

    kurang tersebut akan disalurkan ke jaringan otot, makin kurangnya asam amino dalam

    serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar yang kemudian

    berakibat timbulnya odema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta

    liprotein, sehingga transport lemak dari hati terganggu dengan akibat terjadinya

    penimbunan lemak dalam hati 6,8.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    43/98

    Gambar 1. Mekanisme edema pada kwashiorkor

    Manifestasi Klinis

    Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan malnutrisi energi protein

    kwashiorkor, antara lain :

    1. Wujud Umum

    Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi pada

    ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita ada tanda

    moon facedari akibat terjadinya edema. Penampilan anak kwashiorkor seperti anak

    gemuk (sugar baby).

    2. Retardasi Pertumbuhan

    Gejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu. Selain berat badan, tinggi

    badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat.

    3. Perubahan Mental

    Biasanya penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel. Pada stadium lanjut

    bisa menjadi apatis. Kesadarannya juga bisa menurun, dan anak menjadi pasif.

    Perubahan mental bisa menjadi tanda anak mengalami dehidrasi. Gizi buruk dapat

    mempengaruhi perkembangan mental anak. Terdapat dua hipotesis yang menjelaskan

    hal tersebut: karakteristik perilaku anak yang gizinya kurang menyebabkan penurunan

    interaksi dengan lingkungannya dan keadaan ini selanjutnya akan menimbulkan

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    44/98

    outcomeperkembangan yang buruk, hipotesis lain mengatakan bahwa keadaan gizi

    buruk mengakibatkan perubahan struktural dan fungsional pada otak.

    4. Edema

    Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun berat.

    Edemanya bersifatpitting. Edema terjadi bisa disebabkan hipoalbuminemia, gangguan

    dinding kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi ADH.

    Gambar 1. Edema pada kwashiokor

    5. Kelainan Rambut

    Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture), maupun

    warnanya. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala yang mudah

    tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor lanjut, rambut akan tampak

    kusam, halus, kering, jarang dan berubah warna menjadi putih. Sering bulu mata

    menjadi panjang. Rambut yang mudah dicabut di daerah temporal (Signo de la bandera)

    terjadi karena kurangnya protein menyebabkan degenerasi pada rambut dan kutikula

    rambut yang rusak. Rambut terdiri dari keratin (senyawa protein) sehingga kurangnya

    protein akan menyebabkan kelainan pada rambut. Warna rambut yang merah (seperti

    jagung) dapat diakibatkan karena kekurangan vitamin A, C, E.

    Gambar 2. Kelainan rambut pada kwashiorkor

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    45/98

    6. Kelainan Kulit

    Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit yang lebih

    mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit karena

    habisnya cadangan energi maupun protein. Pada sebagian besar penderita dtemukan

    perubahan kulit yang khas untuk penyakit kwashiorkor, yaitu crazy pavement

    dermatosis yang merupakan bercak-bercak putih atau merah muda dengan tepi hitam

    ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan. Terutama bila tekanan itu

    terus-menerus dan disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta, seperti pada bokong,

    fosa poplitea, lutut, buku kaki, paha, lipat paha, dan sebagainya. Perubahan kulit

    demikian dimulai dengan bercak-bercak kecil merah yang dalam waktu singkat

    bertambah dan berpadu untuk menjadi hitam. Pada suatu saat mengelupas dan

    memperlihatkan bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang

    masih hitam oleh hiperpigmentasi. Kurangnya nicotinamide dan tryptophan

    menyebabkan gampang terjadi radang pada kulit.

    Gambar 3. Crazy pavement dermatosis

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    46/98

    7. Kelainan Gigi dan Tulang

    Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi, osteoporosis, dan

    hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi penderita.

    8. Kelainan Hati

    Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati yang

    hampir semua sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering juga ditemukan tanda

    fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus. Perlemakan hati terjadi akibat

    defisiensi faktor lipotropik.9. Kelainan Darah dan Sumsum Tulang

    Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertai

    penyakit lain, terutama infestasi parasit (ankilostomiasis, amoebiasis) maka dapat

    dijumpai anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan kurangnya nutrien yang penting

    untuk pembentukan darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat, B6).

    Kelainan dari pembentukan darah dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang

    disebabkan defisiensi protein dan infeksi menahun. Defisiensi protein juga

    menyebabkan gangguan pembentukan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya terjadi defek

    umunitas seluler, dan gangguan sistem komplimen.

    10. Kelainan Pankreas dan Kelenjar Lain

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    47/98

    Di pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, saliva dan

    usus halus terjadi perlemakan. Pada pankreas terjadi atrofi sel asinus sehingga

    menurunkan produksi enzim pankreas terutama lipase.

    11. Kelainan Jantung

    Bisa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi jantung disebabkan

    hipokalemi dan hipomagnesemia.

    12. Kelainan Gastrointestinal

    Gejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting. Anoreksia kadang-

    kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak dan makanan

    hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. Diare terdapat pada sebagian besar

    penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama yaitu berupa infeksi atau infestasi

    usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak. Intoleransi laktosa disebabkan

    defisiensi laktase. Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi garam empedu, konjugasi

    hati, defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi mukosa usus halus. Pada anak dengan

    gizi buruk dapat terjadi defisiensi enzim disakaridase.

    13. Atrofi Otot

    Massa otot berkurang karena kurangnya protein. Protein juga dibakar untuk

    dijadikan kalori demi penyelamatan hidup.

    14. Kelainan Ginjal

    Malnutrisi energi protein dapat mengakibatkan terjadi atrofi glomerulus

    sehingga GFR menurun.

    Gambar 3. Manifestasi klinis kwashiorkor pada anak

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    48/98

    DIAGNOSIS

    Anamnesis

    Keluhan yang sering ditemukan adalah pertumbuhan yang kurang, anak kurus,

    atau berat badannya kurang. Selain itu ada keluhan anak kurang/tidak mau makan,

    sering menderita sakit yang berulang atau timbulnya bengkak pada kedua kaki, kadang

    sampai seluruh tubuh 6,7.

    Pemeriksaan Fisik

    1.

    Perubahan mental sampai apatis

    2. Anemia

    3. Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut / rontok

    4.

    Gangguan sistem gastrointestinal

    5. Pembesaran hati

    6.

    Perubahan kulit (dermatosis)

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    49/98

    7. Atrofi otot

    8. Edema simetris pada kedua punggung kaki, dapat sampai seluruh tubuh

    Marasmus:

    Marasmik-kwashiorkor: terdapat tanda dan gejala klinis marasmus dan kwashiorkor

    secara bersamaan. Gejala klinis marasmus antara lain: Penampilan wajah seperti orang

    tua, terlihat sangat kurus. Perubahan mental, cengeng. Kulit kering, dingin dan

    mengendor, keriput. Lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit berkurang. Otot

    atrofi sehingga kontur tulang terlihat jelas. Kadang-kadang terdapat bradikardi. Tekanan

    darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yang sebaya.

    Hasil pemeriksaan pada anak dengan MEP:

    1.

    Kondisi I

    Jika ditemukan:

    a. Renjatan (Shock)

    b. Letargis

    c. Muntah dan atau diare atau dehidrasi

    2.

    Kondisi II

    Jika ditemukan:

    a.

    Letargis

    b. Muntah dan atau diare atau dehidrasi

    3. Kondisi III

    Jika ditemukan: muntah dan atau diare atau dehidrasi

    4. Kondisi IV

    Jika ditemukan letargis5.

    Kondisi V

    Jika tidak ditemukan:

    a. Renjatan (Shock)

    b.

    Letargis

    c. Muntah/diare/dehidrasi

    Penyakit penyerta yang sering ditemui pada MEP:

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    50/98

    1. Gangguan mata

    2. Gangguan kulit

    3. Diare persisten

    4.

    Anemia berat

    5. Parasit/cacing

    6. Tuberkulosis

    7.

    Malaria

    8. HIV

    DIAGNOSIS BANDING

    Adanya edema serta ascites pada bentuk kwashiorkor perlu dibedakan dengan 4:

    1. Trauma

    2.

    Sindroma nefrotik

    3. Payah jantung kongestif

    4. Pellagra infantil

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan penunjang yang diperlukan:

    1.

    Pemeriksaan laboratorium: kadar gula darah, darah tepi lengkap, feses lengkap,

    elektrolit serum, protein serum (albumin, globulin), feritin.

    Pada pemeriksaan laboratorium, anemia selalu ditemukan terutama jenis

    normositik normokrom karena adanya gangguan sistem eritropoesis akibat

    hipoplasia kronis sumsum tulang di samping karena asupan zat besi yang kurang

    dalam makanan, kerusakan hati dan gangguan absorbsi. Selain itu dapat

    ditemukan kadar albumin serum yang menurun

    4

    .2.

    Pemeriksaan radiologi (dada, AP dan lateral) juga perlu dilakukan untuk

    menemukan adanya kelainan pada paru.

    3. Tes mantoux

    4.

    EKG

    KOMPLIKASI

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    51/98

    Anak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi dikarenakan

    lemahnya sistem imun. Tinggi maksimal dan kempuan potensial untuk tumbuh tidak

    akan pernah dapat dicapai oleh anak dengan riwayat kwashiorkor. Bukti secara statistik

    mengemukakan bahwa kwashiorkor yang terjadi pada awal kehidupan (bayi dan anak-

    anak) dapat menurunkan IQ secara permanen. Komplikasi lain yang dapat ditimbulkan

    dari kwashiorkor adalah 4,6:

    1.

    Defisiensi zat besi

    2. Hiperpigmentasi kulit

    3. Edema anasarka

    4.

    Imunitas menurun sehingga mudah infeksi

    5.

    Diare karena terjadi atrofi epitel usus

    6. Hipoglikemia, hipomagnesemia

    Refeeding syndromeadalah salah satu komplikasi metabolik dari dukungan nutrisi

    pada pasien malnutrisi berat yang ditandai oleh hipofosfatemia, hipokalemia, dan

    hipomagnesemia. Hal ini terjadi sebagai akibat perubahan sumber energi utama

    metabolisme tubuh, dari lemak pada saat kelaparan menjadi karbonhidrat yang

    diberikan sebagai bagian dari dukungan nutrisi, sehingga terjadi peningkatan kadar

    insulin serta perpindahan elektrolit yang diperlukan untuk metabolism intraseluler.

    Secara klinis pasien dapat mengalami disritmia, gagal jantung, gagal napas akut, koma

    paralisis, nefropati, dan disfungsi hati. Oleh sebab itu dalam pemberian dukungan

    nutrisi pada pasien malnutrisi berat perlu diberikan secara bertahap 6.

    TATA LAKSANA

    MEP berat ditata laksana melalui 3 fase (stabilisasi, transisi dan rehabilitasi)

    dengan 10 langkah tindakan seperti tabel di bawah ini

    10,11

    :

    Tabel 1. Sepuluh langkah tata laksana MEP berat

    No Fase Stabilisasi Transisi Rehabilitasi

    Hari ke 1-2 Hari ke 2-7 Minggu ke-2 Minggu ke 3-7

    1. Hipoglikemia

    2. Hipotermia

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    52/98

    3. Dehidrasi

    4. Elektrolit

    5. Infeksi

    6. Mulai Pemberian

    Makanan (F-75)

    7. Pemberian

    Makanan untuk

    Tumbuh Kejar (F-

    100)

    8. Mikronutrien Tanpa Fe Dengan Fe

    9. Stimulasi

    10. Tindak Lanjut

    Tabel 2. Komposisi F-75, F-100, dan F-135 beserta nilai gizi masing-masing formula

    Bahan makanan Per 1000 ml F-75 F-100 F-135

    Formula WHO

    Susu skim bubuk

    Gula pasir

    g

    g

    25

    100

    85

    50

    90

    65

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    53/98

    Minyak sayur

    Larutan elektrolit

    Air sampai

    Nilai gizi

    Energi

    Protein

    Laktosa

    Kalium

    Natrium

    Magnesium

    Seng

    Tembaga (Cu)

    % Energi protein

    % Energi lemak

    Osmolaritas

    g

    ml

    ml

    Kkal

    g

    g

    mmol

    mmol

    mmol

    mg

    mg

    -

    -

    mosm/l

    30

    20

    1000

    750

    9

    13

    36

    6

    4,3

    20

    2,5

    5

    36

    413

    60

    20

    1000

    1000

    29

    42

    59

    19

    7,3

    23

    2,5

    12

    53

    419

    75

    27

    1000

    1350

    33

    48

    63

    22

    8

    30

    3,4

    10

    57

    508

    Cara membuat formula WHO

    Formula WHO 75

    Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan larutan mineral

    mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi sedikit, aduk sampai kalis dan

    berbentuk gel. Encerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai

    homogen dan volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum. Masak

    selama 4 menit, bagi anak yang disentri atau diare persisten.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    54/98

    Formula WHO 100

    Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan larutan mineral

    mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi sedikit, aduk sampai kalis dan

    berbentuk gel. Encerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai

    homogen dan volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum atau

    dimasak dulu selama 4 menit.

    Medikamentosa

    1. Pengobatan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

    Rehidrasi secara oral dengan Resomal, secara parenteral hanya pada dehidrasi

    berat atau syok

    2. Atasi/cegah hipoglikemi

    GDA < 50 mg/dl 50 ml D10% bolus IV evaluasi tiap 2 jam beri makanan

    tiap 2 jam

    3. Atasi gangguan elektrolit

    Beri cairan rendah Na (resomal)

    Makanan rendah garam

    4.

    Atasi/cegah dehidrasi

    Penilaian dehidrasi denyut nadi, pernafasan, frekuensi kencing, air mata.

    Cairan resomal peroral 5 ml/kgbb

    5. Atasi/cegah hipotermi

    Suhu < 36 hangatkan, berikan makanan tiap 2 jam

    6.

    Antibiotika sebagai pengobatan pencegahan infeksi:

    a. Bila tidak jelas ada infeksi, berikan kotrimoksasol selama 5 hari

    b.

    Bila infeksi nyata: Ampisilin IV selama 2 hari, dilanjutkan dengan oralsampai 7 hari, ditambah dengan gentamisin IM selama 7 hari

    7. Mulai pemberian makanan

    Fase awal faali hemostasis kurang jadi harus hati-hati

    Pemberian porsi kecil, sering, rendah laktosa oral nasogastrik

    Kalori 80-100 kal?Kgbb/ hari, cairan 130 ml/hari

    8. Atasi penyakit penyerta yang ada sesuai pedoman

    a.

    Bila ada ulkus di mata diberikan:

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    55/98

    i. Tetes mata chloramphenicol atau salep mata tetracycline, setiap

    2-3 jam selama 7-10 hari

    ii. Teteskan tetes mata atropin, 1 tetes 3 kali sehari selama 3-5 hari

    iii.

    Tutup mata dengan kasa yang dibasahi larutan garam faali

    b. Dermatosis

    Dermatosis ditandai adanya hipo/hiperpigmentasi, deskwamasi (kulit

    mengelupas), lesi ulcerasi eksudatif, menyerupai luka bakar, sering

    disertai infeksi sekunder, antara lain oleh Candida.

    Tatalaksana:

    i.

    Kompres bagian kulit yang terkena dengan larutan KmnO

    (kalium-permanganat) 1% selama 10 menit

    ii. Beri salep atau krim (Zn dengan minyak katsor)

    iii.

    Usahakan agar daerah perineum tetap kering

    iv. Umumnya terdapat defisiensi seng (Zn): beri preparat Zn peroral

    c. Parasit/cacing

    Beri Mebendazole 100 mg oral, 2 kali sehari selama 3 hari, atau preparat

    antelmintik.

    d.

    Diare melanjut

    Diobati bila hanya diare berlanjut dan tidak ada perbaikan keadaan

    umum. Berikan formula bebas/rendah lactosa. Sering kerusakan mukosa

    usus dan Giardiasis merupakan penyebab lain dari melanjutnya diare.

    Bila mungkin, lakukan pemeriksaan tinja mikroskopik. Beri:

    Metronidazole 7,5 mg/kgBB setiap 8 jam selama 7 hari.

    e. Tuberkulosis

    Pada setiap kasus gizi buruk, lakukan tes tuberkulin/mantoux (seringkali

    alergi) dan Ro-foto toraks. Bila positif atau sangat mungkin TB, diobati

    sesuai pedoman pengobatan TB.

    9. Vitamin A (dosis sesuai usia, yaitu 1 tahun : 200.000 SI) pada awal perawatan dan hari ke-15 atau sebelum pulang

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    56/98

    10.Multivitamin-mineral, khusus asam folat hari pertama 5 mg, selanjutnya 1 mg

    per hari.

    11.Tindakan kegawatan

    a.

    Syok (renjatan)

    Syok karena dehidrasi atau sepsis sering menyertai KEP berat dan sulit

    membedakan keduanya secara klinis saja.

    Syok karena dehidrasi akan membaik dengan cepat pada pemberian

    cairan intravena, sedangkan pada sepsis tanpa dehidrasi tidak akan

    membaik dengan cepat. Hati-hati terhadap terjadinya overhidrasi.

    Pedoman pemberian cairan:

    Berikan larutan dextrosa 5% : NaCl 0.9% (1:1) atau larutan ringer

    dengan kadar dextrosa 5% sebanyak 15 ml/KgBB dalam satu jam

    pertama.

    Evaluasi setelah 1 jam:

    i. Bila ada perbaikan klinis (kesadaran, frekuensi nadi dan

    pernafasan) dan status hidrasi, maka syok disebabkan dehidrasi.

    Ulangi pemberian cairan seperti di atas untuk 1 jam berikutnya,

    kemudian lanjutkan dengan pemberian Resomal/penggantil, per

    oral/nasogastrik, 10 ml/kgBB/jam selama 10 jam, selanjutnya

    mulai berikan formula khusus (-75/pengganti).

    ii. Bila tidak ada perbaikan klinis maka anak menderita syok septik.

    Dalam hal ini, berikan cairan rumat sebanyak 4 ml/kgBB/jam dan

    berikan transfusi darah sebanyak 10 ml/kgBB secara perlahan-

    lahan (dalam 3 jam). Kemudian mulailah pemberian formula (F-

    75/pengganti).b.

    Anemia berat

    Tranfusi darah diperlukan bila:

    i. Hb < 4 g/dl

    ii.

    Hb 4-6 g/dl disertai distresspernafasan atau tanda gagal jantung

    Tranfusi darah:

    1. Berikan darah segar 10 ml/kgBB dalam 3 jam

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    57/98

    Bila ada tanda gagal jantung, gunakan packed red cells untuk

    transfusi dengan jumlah yang sama.

    2. Beri furosemid 1 mg/kgBB secara i.v pada saat transfusi dimulai.

    Perhatikan adanya reaksi tranfusi (demam, gatal, Hb-uria, syok).

    Bila pada anak dengan distres nafas setelah transfusi Hb tetap < 4

    g/dl atau antara 4-6 g/dl, jangan ulangi pemberian darah 4.

    12.

    Berikan stimulasi sensorik dan dukungan emosional

    Kasih sayang, lingkungan yang ceria, bermain

    13.Tindak lanjut di rumah

    Beri makanan sering energi dan protein padat

    Tabel 3. Cara membuat Resomal

    Terdiri dari:

    Bubuk WHO-ORS* /Oralit untuk 200 ml : 1 pak

    Gula pasir : 10 gram

    Larutan elektrolit/mineral mix** : 8 ml

    Ditambah air sampai larutan menjadi : 400 mlSetiap 1 liter cairan Resomal ini mengandung 37,5 mEq Na, 40 mEq, dan 1,5 mEq Mg

    *Bubuk WHO-ORS untuk 1 liter mengandung 2,6 g NaCl, 2,9 g trisodium citrat sesuai

    formula baru, 1,5 g KCl dan 13,5 gram glukosa.

    **Lihat Tabel 4.

    Tabel 4. Komposisi larutan mineral mix

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    58/98

    Kandungan Jumlah

    Kalium klorida

    Trikalium sitrat

    Magnesium klorida (MgCl2.6H2O)

    Seng asetat

    Tembaga sulfat

    Natrium selenate

    Kalium iodide

    Air sampai volume mencapai

    89,5 g

    32,4 g

    30,5 g

    3,3 g

    0,56 g

    10 mg

    5 mg

    1000 ml

    Suportif / Dietetik

    1. Oral (enteral): sesuai kebutuhan energi, protein dan cairan sesuai fase-fase tata

    laksana gizi buruk

    2.

    Intravena (parenteral): hanya atas indikasi tepat

    Tabel 5. Kebutuhan energi, protein dan cairan sesuai fase-fase tata laksana gizi buruk

    Stabilisasi (F75) Transisi (F75F100) Rehabilitasi (F100)

    Energi

    Protein

    Cairan

    80-100 kkal/kgbb/hr

    1-1,5 g/kgbb/hr

    100-130 ml/kgbb/hr

    Bila ada edema berat:

    100 ml/kgbb/hr

    100-150 kkal/kgbb/hr

    2-3 g/kgbb/hr

    Bebas sesuai kebutuhan

    energi

    15-220/kgbb/hr

    4-6 g/kgbb/hr

    Hal penting yang harus diperhatikan:

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    59/98

    1. Jangan beri Fe sebelum minggu ke-2

    2. Jangan berikan cairan IV, kecuali syok atau dehidrasi berat

    3. Jangan beri protein terlalu tinggi

    4.

    Jangan beri diuretik pada kwashiorkor

    5. Jangan beri infus albumin pada kwashiorkor

    Memberikan Stimulasi Sensorik dan Dukungan Emosional

    Pada anak gizi buruk terjadi perkembangan mental dan perilaku karenanya harus

    diberikan:

    1.

    Kasih sayang

    2.

    Lingkungan yang ceria

    3. Terapi bermain terstuktur selama 1530 menit/hari (permainan ci luk ba, dl)

    4.

    Aktifitas Fisik segera setelah sembuh

    5. Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain dan sebagainya.

    Kriteria Pemulangan Balita Gizi Buruk dari Ruang Rawat Inap

    1. Balita:

    a.

    Selera makan sudah bagus, makanan yang diberikan dapat dihabiskan

    b.

    Ada perbaikan kondisi mental

    c.

    Balita sudah dapat tersenyum, duduk, merangkak, berdiri atau berjalan,

    sesuai dengan umurnya

    d. Suhu tubuh berkisar antara 36,537,5 C

    e.

    Tidak ada muntah atau diare

    f. Tidak ada edema

    g.

    Terdapat kenaikan berat badan > 5 g/kgBB/hr selama 3 hari berturut-turut atau kenaikan sekitar 50 g/kgBB/minggu selama 2 minggu berturut-

    turut

    h. Sudah berada di kondisi gizi kurang (sudah tidak gizi buruk)

    2.

    Ibu / Pengasuh:

    a. Sudah dapat membuat makanan yang diperlukan untuk tumbuh kejar di

    rumah

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    60/98

    b. Ibu sudah mampu merawat serta memberikan makan dengan benar

    kepada balita

    3. Institusi Lapangan:

    Institusi lapangan telah siap untuk menerima rujukan pasca perawatan.

    Pemantauan

    1.

    Kriteria Sembuh: BB/TB > -2 SD

    2. Tumbuh Kembang:

    a. Memantau status gizi secara rutin dan berkala

    b.

    Memantau perkembangan psikomotor

    3.

    Edukasi

    Memberikan pengetahuan pada orang tua tentang:

    a.

    Pengetahuan gizi

    b. Melatih ketaatan dalam pemberian diet

    c. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

    Tindak Lanjut di Rumah Bagi Anak Gizi Buruk

    1. Bila gejala klinis dan BB/TB-PB -2 SD dapat dikatakan anak sembuh

    2. Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap dilanjukan di rumah

    setelah penderita dipulangkan

    Beri contoh kepada orang tua:

    1.

    Menu dan cara membuat makanan dengan kandungan energi dan zat gizi yangpadat, sesuai dengan umur, berat badan anak.

    2. Terapi bermain terstuktur

    Sarankan:

    1. Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai dengan umur anak

    2. Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur:

    Bulan I : 1x/minggu

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    61/98

    Bulan II : 1x/2 minggu

    Bulan III-IV : 1x/bulan

    3. Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)

    4.

    Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai umur)

    Langkah Promotif/Preventif

    Malnutrisi energi protein merupakan masalah gizi yang multifaktorial. Tindakan

    pencegahan bertujuan untuk mengurangi insidens dan menurunkan angka kematian.

    Oleh karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut,

    maka untuk mencegahnya dapat dilakukan beberapa langkah, antara lain 6:

    a.

    Pola Makan

    Penyuluhan pada masyarakat mengenai gizi seimbang (perbandingan jumlah

    karbonhidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral berdasarkan umur dan berat

    badan)

    b. Pemantauan tumbuh kembang dan penentuan status gizi secara berkala (sebulan

    sekali pada tahun pertama)

    c. Faktor sosial

    Mencari kemungkinan adanya pantangan untuk menggunakan bahan makanan

    tertentu yang sudah berlangsung secara turun-temurun dan dapat menyebabkan

    terjadinya MEP.

    d. Faktor ekonomi

    Dalam World Food Conferencedi Roma tahun 1974 telah dikemukakan bahwa

    meningkatnya jumlah penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan

    bertambahnya persediaan bahan makanan setempat yang memadai merupakan

    sebab utama krisis pangan, sedangkan kemiskinan penduduk merupakan akibatlanjutannya. Ditekankan pula perlunya bahan makanan yang bergizi baik di

    samping kuantitasnya.

    e. Faktor infeksi

    Telah lama diketahui adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi. Infeksi

    derajat apapun dapat memperburuk keadaan status gizi. MEP, walaupun dalam

    derajat ringan, menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    62/98

    Marasmus-Kwashiorkor (Defisiensi Energi-Protein)

    Definisi

    Marasmus adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan tampak sangat kurus,

    iga gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput. Kwashiorkor

    adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan edema seluruh tubuh terutama di

    punggung kaki, wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot mengecil,

    pandangan mata sayu dan rambut tipis / kemerahan. Marasmik-kwashiorkor adalah

    keadaan gizi buruk dengan tanda-tanda gabungan dari marasmus dan kwashiorkor.1

    Sedangkan menurut Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen

    Kesehatan RI 2003 marasmik-kwashiorkor adalah gizi buruk dengan gambaran

    klinik yang merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan

    marasmus dengan BB/U < 60 % baku median WHO-NHCS disertai edema yang

    tidak mencolok.5

    Klasifikasi

    Penentuan prevalensi KEP diperlukan klasifikasi menurut derajat beratnya KEP,

    klasifikasi demikian yang sering dipakai adalah sebagai berikut:

    Klasifikasi Berdasarkan Baku Median WHO-NCHS6

    Klasifikasi KEP BB/U BB/TB

    Ringan 70-80% 80-90%

    Sedang 60-70% 70-80%

    Berat

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    63/98

    BB/TB

    (berat menurut tinggi)

    TB/U

    (tinggi menurut umur)

    Mild 8090 % 9094%

    Moderate 7079 % 8589 %

    Severe < 70 %

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    64/98

    Gejala klinis / laboratoris Angka

    Edema 3

    Dermatosis 2

    Edema disertai dermatosis 6

    Perubahan pada rambut 1

    Hepatomegali 1

    Albumin serum atau protein total serum/g %

    7,75 0

    Tabel 4. Klasifikasi KEP menurut McLaren6

    Penentuan tipe berdasarkan atas jumlah angka yang dapat dikumpulkan tiap

    penderita:

    0-3 angka = marasmus

    4-8 angka = marasmic-kwashiorkor

    9-15 angka = kwashiorkor

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    65/98

    Cara demikian mengurangi kesalahan-kesalahan jika dibandingkan dengan

    cara Wellcome Trust, akan tetapi harus dilakukan oleh seorang dokter dengan

    bantuan laboratorium.

    Klasifikasi Menurut Wellcome Trust Party (1970)

    Cara klasifikasi ini dapat dipraktekkan dengan mudah, namun jika cara

    ini diterapkan pada penderita yang sudah beberapa hari dirawat dan mendapat

    pengobatan diet, maka akan dapat dibuat diagnose yang salah. Seperti pada

    penderita kwashiorkor (edema, berat >60%, gejala klinis khas kwashiorkor yang

    lain) yang sudah dirawat selama satu minggu, edema pada tubuh pasien sudah

    tidak terlihat lagi dan berat badan bisa turun sampai 60%, dengan gejala yang

    seperti itu akan didiagnosis sebagai penderita marasmus.6

    Berat badan %

    dari baku

    Edema

    Tidak ada Ada

    >60% Gizi kurang Kwashiorkor

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    66/98

    0 >95% >90%

    1 95-90% 90-80%

    2 89-85% 80-70%

    3

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    67/98

    terjadi hampir di semua Kabupaten dan Kota. Pada saat ini masih terdapat 110

    Kabupaten / Kota dari 440 Kabupaten / Kota di Indonesia yang mempunyai

    prevalensi di atas 30% (berat badan menurut umur). Menurut WHO keadaan ini

    masih tergolong sangat tinggi. Berdasarkan hasil surveilans Dinas Kesehatan

    Propinsi dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2005, total kasus gizi

    buruk sebanyak 76.178 balita.Pada tahun 2005 telah terjadi peningkatan jumlah

    kasus gizi buruk di beberapa propinsi dan yang tertinggi terjadi di dua propinsi yaitu

    Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.1,2,3

    Jumlah kasus gizi buruk yang meninggal dunia dilaporkan dari bulan Januari

    2005 sampai Desember 2005 adalah 286 balita. Kasus gizi buruk yang meninggal

    tersebut pada umumnya disertai dengan penyakit infeksi seperti ISPA, diare, TB,

    campak dan malaria.3

    Etiologi

    Penyebab KEP berdasarkan / bagan sederhana yang disebut sebagai model

    hirarki yang akan terjadi setelah melalui lima level seperti yang tertera sebagai

    berikut:7

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    68/98

    Bagan 1. Model Hirarki penyebab KEP7

    UNICEF (1988) telah mengembangkan kerangka konsep makro (Bagan 2)

    sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam

    kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh:7

    1. Penyebab langsung

    Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang.

    Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang,

    tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering

    menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada

    anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan

    melemah dan akan mudah terserang penyakit.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    69/98

    2. Penyebab tidak langsung

    Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :

    Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga

    diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota

    keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.

    Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat

    diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap

    anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.

    Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan

    kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan

    sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang

    membutuhkan.

    Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan

    keterampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan

    keterampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola

    pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan

    kesehatan.

    3.

    Pokok masalah di masyarakat

    Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber

    daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak

    langsung.

    4.

    Akar Masalah

    Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan

    sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi

    dan kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan

    sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Keadaan tersebut telah

    memicu munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan

    pangan keluarga yang tidak memadai.

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    70/98

    Bagan 2. Etiologi Gizi Buruk

    Hasil penelitian Erledis Simanjuntak menunjukkan bahwa banyak faktor

    resiko terjadinya KEP pada balita diantaranya: penyakit infeksi, jenis kelamin,

    umur, berat badan lahir rendah, tidak diberi ASI eksklusif, imunisasi tidak

    lengkap, nomor urut anak, pekerjaan ayah dengan tingkat sosial ekonomi yang

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    71/98

    rendah, ibu pekerja, tingkat pendidikan orang tua yang rendah, jumlah anggota

    keluarga yang besar dan lain- lain.8

    Hal ini berarti bahwa penyebab terjadinya KEP pada balita adalah sebagai

    berikut:

    Penyakit Infeksi

    Tingkat Pendapatan Orang Tua yang rendah

    Konsumsi Energi yang kurang

    Perolehan Imunisasi yang kurang

    Konsumsi Protein yang kurang

    Kunjungan Ibu ke Posyandu, hal ini berkaitan dengan pengetahuan ibu.

    Selain itu besarnya masalah gizi di Indonesia disebabkan oleh beberapa

    faktor penting, yaitu karena ketidaktahuan serta karena bagitu lekatnya tradisi

    dan kebiasaan yang mengakar di masyarakat khususnya dibidang makanan, cara

    pengolahan makanan, dan cara penyajian serta menu masyarakat kita dengan

    segala tabu-tabunya. Salah satu penyebab malnutrisi (kurang gizi) diantaranya

    karena faktor ekonomi yaitu daya beli yang rendah dari para keluarga yang

    kurang mampu. Nampaknya ada hubungan yang erat antara pendapatan keluarga

    dan status gizi anak-anaknya. Pengetahuan ibu juga merupakan salah satu faktor

    terjadinya kurang gizi pada balita, karena masih banyak orang yang

    beranggapan bahwa bila anaknya sudah kenyang berarti kebutuhan mereka

    terhadap gizi sudah terpenuhi.9

    Patogenesis

    Makanan yang tidak adekuat, akan menyebabkan mobilisasi berbagai cadangan

    makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup, dimulai dengan

    pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak serta protein dengan

    melalui proses katabolik. Kalau terjadi stres katabolik (infeksi) maka kebutuhan

    akan protein akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan defisiensi protein yang

    relatif, kalau kondisi ini terjadi pada saat status gizi masih diatas -3 SD (-2SD--3SD),

    maka terjadilah kwashiorkor (malnutrisi akut / decompensatedmalnutrition). Pada

    kondisi ini penting peranan radikal bebas dan anti oksidan. Bila stres katabolik ini

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    72/98

    terjadi pada saat status gizi dibawah -3 SD, maka akan terjadilah marasmik-

    kwashiorkor. Kalau kondisi kekurangan ini terus dapat teradaptasi sampai dibawah

    -3 SD maka akan terjadilah marasmik (malnutrisikronik / compensated

    malnutrition). Dengan demikian pada KEP dapat terjadi : gangguan pertumbuhan,

    atrofi otot, penurunan kadar albumin serum, penurunan hemoglobin, penurunan

    sistem kekebalan tubuh, penurunan berbagai sintesa enzim.10

    Penyakit marasmus-kwashiorkor memperlihatkan gejala campuran antara

    penyakit marasmus dan kwashiorkor. Makanan sehari-harinya tidak cukup

    mengandung protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal. Pada

    penderita demikian, di samping menurunnya berat badan di bawah 60% dari normal,

    memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor, seperti edema, kelainan rambut, kelainan

    kulit, sedangkan kelainan biokimiawi terlihat pula. Pada KEP terdapat perubahan

    nyata dari komposisi tubuhnya, seperti jumlah dan distribusi cairan, lemak, mineral,

    dan protein, terutama protein otot.11,12

    Kurangnya protein dalam diet akan menimbulkan kekurangan berbagai asam

    amino essensial yang dibutuhkan untuk sintesis albumin, sehingga terjadi

    hipoalbuminemia dan edema. Anak dengan marasmus kwashiorkor juga sering

    menderita infeksi multipel, seperti tuberkulosis dan gastroenteritis. Infeksi akan

    mengalihakan penggunaan asam amino ke sintesis protein fase akut, yang semakin

    memperparah berkurangnya sintesis albumin di hepar. Penghancuran jaringan akan

    semakin lanjut untuk memenuhi kebutuhan energi, memungkinkan sintesis glukosa

    dan metabolit essensial lainnya seperti asam amino. Kurangnya kalori dalam diet

    akan meningkatkan kadar kortisol dan menurunkan kadar insulin. Ha ini akan

    menyebabkan atrofi otot dan menghilangnya lemak di bawah kulit. Pada awalnya,

    kelaina ini merupakan proses fisiologis. Untuk kelangsungan hidup, jaringan tubuhmemerlukan energi yang dapat dipenuhi oleh makanan yang diberikan, jika hal ini

    tidak terpenuhi maka harus didapat dari tubuh sendiri sehingga cadangan protein

    digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan energi. Tubuh akan mengandung lebih

    banyak cairan sebagai akibat menghilangnya lemak dan otot sehingga tampak

    edema.11,12

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    73/98

    Bagan 3. Patogenesis Marasmik-Kwashiorkor

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    74/98

    Manifestasi Klinis

    Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor

    dan marasmus, dengan BB/U

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    75/98

    mental tersebut menandakan suksesnya pengobatan. Edema baik yang ringan

    maupun berat ditemukan pada sebagian besar penderita kwashiorkor. Walaupun

    jarang, asites dapat mengiringi edema. Atrofi otot selalu ada hingga penderita

    tampak lemah dan berbaring terusmenerus, walaupun sebelum menderita penyakit

    demikian sudah dapat berjalan-jalan. Gejala saluran pencernaan merupakan gejala

    penting. Pada anoreksia yang berat penderita menolak segala macam makanan,

    hingga adakalanya makanan hanya dapat diberikan melalui sonde lambung. Diare

    tampak pada sebagian besar penderita, dengan feses yang cair dan mengandung

    banyak asam laktat karena mengurangnya produksi laktase dan enzim disaharidase

    lain. Adakalanya diare demikian disebabkan pula oleh cacing dan parasit

    lain.Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture) maupun

    warnanya. Sangat khas bagi penderita kwashiorkor ialah rambut yang mudah

    dicabut. Misalnya tarikan ringan di daerah temporal menghasilkan tercabutnya

    seberkas rambut tanpa reaksi si penderita. Pada penyakit kwashiorkor yang lanjut

    dapat terlihat rambut kepala yang kusam, kering, halus, jarang, dan berubah

    warnanya. Warna rambut yang hitam menjadi merah, coklat kelabu, maupun putih.

    Rambut aslipun menunjukkan perubahan demikian, akan tetapi tidak demikian

    dengan rambut matanya yang justru memanjang. Perubahan kulit yang oleh

    Williams, dokter wanita pertama yang melaporkan adanya penyakit kwashiorkor,

    diberi namacrazy pavement dermatosis merupakan kelainan kulit yang khas bagi

    penyakit kwashiorkor. Kelainan kulit tersebut dimulai dengan titik-titik merah

    menyerupai petehia, berpadu menjadi bercak yang lambat laun menghitam. Setelah

    bercak hitam mengelupas, maka terdapat bagianbagian yang merah dikelilingi oleh

    batas-batas yang masih hitam. Bagian tubuh yang sering membasah dikarenakan

    keringat atau air kencing, dan yang terus-menerus mendapat tekanan merupakanpredeleksi crazy pavement dermatosis, seperti di punggung, pantat, sekitar vulva,

    dan sebagainya. Perubahan kulit lainpun dapat ditemui, seperti kulit yang kering

    dengan garis kulit yang mendalam, luka yang mendalam tanpa tanda-tanda inflamasi.

    Kadang-kadang pada kasus yang sangat lanjut ditemui petehia tanpa

    trombositopenia dengan prognosis yang buruk bagi si penderita.6

    Hati yang membesar merupakan gejala yang sering ditemukan. Kadang-

    kadangbatas hati terdapat setinggi pusar. Hati yang membesar denganmudah dapat

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    76/98

    dirabah dan terasa kenyal pada rabahan dengan permukaanyang licin dan pinggir

    yang tajam. Sediaan hati demikian jika dilihat dibawah mikroskop menunjukkan,

    bahwa banyak sel hati terisi dengan lemak. Pada kwashiorkor yang relatif ringan

    infiltrasi lemak itu terdapat terutama di segi tiga Kirnan, lebih berat penyakitnya

    lebih banyak sel hatiyang terisi dengan lemak, sedangkan pada yang sangat berat

    perlemakanterdapat pada hampir semua sel hati. Adakalanya terlihat juga adanya

    fibrinosis dan nekrosis hati. Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita

    demikian. Bilamana kwashiorkor disertai oleh penyakit lain, terutama

    ankylostomiasis, maka dapat dijumpai anemia yang berat. Jenis anemia pada

    kwashiorkor bermacam-macam, seperti normositik normokrom, mikrositik

    hipokrom, makrositik hiperkrom, dan sebagainya. Perbedaan macam anemia pada

    kwashiorkor dapat dijelaskan oleh kekurangan berbagai faktor yang mengiringi

    kekurangan protein, seperti zat besi, asam folik, vitamin B12, vitamin C, tembaga,

    insufisiensi hormon, dan sebagainya. Macam anemiayang terjadi menunjukkan

    faktor mana yang lebih dominan. Pada pemeriksaan sumsum tulang sering-sering

    ditemukan mengurangnya sel sistem eripoitik. Hipoplasia atau aplasia sumsum

    tulang demikian disebabkan terutama oleh kekurangan protein dan infeksi

    menahun.6

    Diagnosis

    Diagnosis untuk marasmus-kwashiorkor dapat ditegakkan berdasarkan

    manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan antropometrik.13,14

    1.

    Manifestasi klinis: anamnesis (terutama anamnesis makanan, tumbuh kembang,

    serta penyakit yang pernah diderita) dan pemeriksaan fisik. Manifestasi yang

    umumnya timbul adalah gagal tumbuh kembang. Di samping itu terdapat pulasatu atau lebih manifestasi klinis marasmus dan kwashiorkor lainnya.

    2. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan laboratorium darah tepiyaitu Hb

    memperlihatkan anemia ringan sampai sedang. Pada pemeriksaan faal hepar,

    kadar albumin serum sedikit menurun.Kadar elektrolit seperti Kalium dan

    Magnesium rendah, bahkan K mungkin sangat rendah, sedangkan kadar Natrium,

    Zinc, dan Cuprum bisa normal atau menurun. Kadar glukosa darah umumnya

    rendah, asam lemak bebas normal atau meninggi, nilai -lipoprotein dapat

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    77/98

    rendah ataupun tinggi, dan kolesterol serum rendah. Kadar asam amino esensial

    plasma menurun. Kadar hormon insulin umumnya menurun, tetapi hormon

    pertumbuhan dapar normal, rendah, maupun tinggi. Pada biopsi hati hanya

    tampak perlemakan yang ringan, jarang dijumpai kasus dengan perlemakan yang

    berat. Pada pemeriksaan radiologi tulang tampak pertumbuhan tulang yang

    terlambat dan terdapat osteoporosis ringan.

    3.

    Antropometrik: ukuran yang sering dipakai adalah berat badan, panjang / tinggi

    badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lipaan kulit. Diagnosis ditegakkan

    dengan adanya data antropometrik untuk perbandingan seperti BB/U (berat

    badan menurut umur), TB/U (tinggi badan menurut umur), LLA/U (lingkar

    lengan atas menurut umur), BB/TB (berat badan menurut tinggi badan),

    LLA/TB (lingkar lengan atas menurut tinggi badan). Dari pemeriksaan

    antropometrik dapat diklasifikasikan menurut Wellcome Trust Party, klasifikasi

    menurut Waterlow, klasifikasi Jelliffe, dan klasifikasi berdasarkan WHO dan

    Depkes RI.

    Penatalaksanaan

    Berikut ini adalah bagan langkah rencana pengobatan anak gizi buruk:4

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    78/98

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    79/98

    Bagan 4. Langkah Rencana Pengobatan Anak Gizi Buruk4

    Anak marasmus kwashiorkor berat memerlukan perawatan karena terdapat

    berbagai komplikasi yang membahayakan hidupnya. Tindakan yang dilakukan

    berdasarkan pada ada tidaknya tanda bahaya dan tanda penting, yang dikelompokkan

    menjadi 5, yaitu:4

    Kondisi I

    Jika ditemukan: Renjatan (syok), letargis, muntah dan atau diare atau

    dehidrasi.Lakukan Rencana I, dengan tindakan segera, yaitu:4

    1.

    Pasang O2 1-2L/menit

    2. Pasang infus Ringer Laktat dan Dextrosa / Glukosa 10% dengan

    perbandingan 1:1 (RLG 5%)

    3. Berikan glukosa 10% intravena (IV) bolus, dosis 5ml/kgBB bersamaan

    dengan

    4. ReSoMal 5ml/kgBB melalui NGT

    Kondisi II

    Jika ditemukan: letargis, muntah dan atau diare atau dehidrasi.Lakukan Rencana II,

    dengan tindakan segera, yaitu:4

    1.

    Berikan bolus glukosa 10 % intravena, 5ml/kgBB

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    80/98

    2. Lanjutkan dengan glukosa atau larutan gula pasir 10% melalui NGT

    sebanyak 50ml

    3. 2 jam pertama

    berikan ReSoMal secara Oral/NGT setiap 30 menit, dosis : 5ml/kgBB

    setiap pemberian

    catat nadi, frekuensi nafas dan pemberian ReSoMal setiap 30 menit

    Kondisi III

    Jika ditemukan: muntah dan atau diare atau dehidrasi.Lakukan Rencana III, dengan

    tindakan segera, yaitu:4

    1. Berikan 50ml glukosa atau larutan gula pasir 10% (oral/NGT)

    2.

    2 Jam pertama

    berikan ReSoMal secara oral / NGT setiap 30 menit, dosis 5ml/kgBB

    setiap pemberian

    catat nadi, frekuensi nafas dan beri ReSoMal setiap 30 menit

    Kondisi IV

    Jika ditemukan: letargis. Lakukan Rencana IV, dengan tindakan segera, yaitu:4

    1. Berikan bolus glukosa 10% intravena, 5ml/kgBB

    2.

    Lanjutkan dengan glukosa atau larutan gula pasir 10% melalui NGT

    sebanyak 50ml

    3. 2 jam pertama

    berikan F 75 setiap 30 menit, . dari dosis untuk 2 jam sesuai dengan berat

    badan (NGT)

    catat nadi, frekuensi nafas

    Kondisi V

    Jika tidak ditemukan: renjatan (syok), letargis, muntah dan atau diare atau dehidrasi.

    Lakukan Rencana V, dengan tindakan segera, yaitu:4

    1. Berikan 50ml glukosa atau larutan gula pasir 10% oral

    2. Catat nadi, pernafasan dan kesadaran

    Menurut Depkes RI pada pasien dengan gizi buruk dibagi dalam 4 faseyang

    harus dilalui yaitu fase stabilisasi (Hari 1-7), fase transisi (Hari 814),

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    81/98

    faserehabilitasi (Minggu ke 36), fase tindak lanjut (Minggu ke 726). Dimana

    tindakan pelayanan terdiri dari 10 tindakan pelayanan sbb:4

    *) Pada fase tindak lanjut dapat dilakukan di rumah, dimana anak secara berkala (1

    minggu/kali) berobat jalan ke Puskesmas atau Rumah Sakit

    Bagan 5. 10 Langkah Utama Tatalaksana Anak Gizi Buruk

    A. Prinsip Dasar Pengobatan Rutin Marasmus Kwashiorkor (10 Langkah

    utama)

    Langkah Ke-1: Pengobatan/Pencegahan Hipoglikemia

    Hipoglikemia dan hipotermia biasanya terjadi bersama-sama, seringkali

    sebagai tanda adanya infeksi. Periksa kadar gula darah bila ada hipotermia

    ( suhu ketiak

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    82/98

    Bila kadar gula darah dibawah 50 mg/dl, berikan:

    1. 50 ml bolus (pemberian sekaligus) glukosa 10% atau larutan sukrosa 10%

    (1 sdt gula dalam 5 sdm air )secara oral atau pipa naso-gastrik.

    2. Selanjutnya berikan larutan tsb. setiap 30 menit selama 2 jam (setiap kali

    berikan bagian dari jatah untuk 2 jam).

    3.

    Berikan antibiotika (lihat langkah 5).

    4. Secepatnya berikan makan setiap 2 jam, siang dan malam (lihat langkah 6).

    Pemantauan:

    Bila kadar glukosa darah rendah, ulangi pemeriksaan gula darah dengan darah

    dari ujung jari atau tumit setelah 2 jam.

    Sekali diobati, kebanyakan anak akan stabil dalam 30 menit

    Bila gula darah turun lagi sampai

  • 5/19/2018 Makalah case malabsorpi GIS.docx

    83/98

    Segera beri makanan cair/formula khusus (mulai dengan rehidrasi bila perlu)

    Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai menutup kepala,

    letakkan dekat lampu atau pemanas (jangan gunakan botol air panas) atau

    peluk anak di dada ibu, selimuti (metoda kanguru).

    Berikan antibiotika (lihat langkah 5).

    Pemantauan:

    Periksa suhu dubur setiap 2 jam sampai suhu mencapai >36,5C, bila

    memakai pemanas ukur setiap 30 menit

    Pastikan anak selalu terbungkus selimut sepanjang waktu, terutama malam

    hari

    Raba suhu anak

    Bila ada hipotermia, periksa kemungkinan hipoglikemia.

    Pencegahan:

    Segera beri makan / formula khusus setiap 2 jam (lihat langkah 6).

    Sepanjang malam selalu beri makan

    Selalu diselimuti dan hindari keadaan basah (baju, selimut, alas tempat tidur)

    Hindari paparan langsung dengan udara (mandi atau pemeriksaan medis

    terlal