makalah boraks kel 6 - copy

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan Tambahan Pangan (BTP) memegang peranan yang sangat penting di dalam proses pengolahan pangan. Berbagai fungsi yang dibutuhkan untuk menciptakan makanan yang bermutu memerlukan bantuan BTP ini.Saat ini beredar beberapa jenis BTP di pasaran tanpa ada penjelasan mana BTP yang aman/diizinkan dan mana yang tidak aman/terlarang.Hal ini juga yang merupakan salah satu penyebab terjadinya penyalahgunaan BTP, disamping mahalnya harga BTP yang menyebabkan para pedagang/produsen makanan memilih BTP yang lebih murah harganya. Salah satu BTP yang sering digunakan adalah zat pengawet yang berfungsi untuk menghambat ataupun menghentikan aktivitas mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir sehingga produk makanan dapat disimpan lebih lama.Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk industry makanan seperti pada pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso, bahkan dalam pembuatan kecap.Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di 1

Upload: anggita-silk-carolina

Post on 07-Dec-2014

135 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahan Tambahan Pangan (BTP) memegang peranan yang sangat

penting di dalam proses pengolahan pangan. Berbagai fungsi yang

dibutuhkan untuk menciptakan makanan yang bermutu memerlukan

bantuan BTP ini.Saat ini beredar beberapa jenis BTP di pasaran tanpa ada

penjelasan mana BTP yang aman/diizinkan dan mana yang tidak

aman/terlarang.Hal ini juga yang merupakan salah satu penyebab

terjadinya penyalahgunaan BTP, disamping mahalnya harga BTP yang

menyebabkan para pedagang/produsen makanan memilih BTP yang lebih

murah harganya.

Salah satu BTP yang sering digunakan adalah zat pengawet yang

berfungsi untuk menghambat ataupun menghentikan aktivitas

mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan khamir sehingga produk

makanan dapat disimpan lebih lama.Boraks sejak lama telah digunakan

masyarakat untuk industry makanan seperti pada pembuatan mie basah,

lontong, ketupat, bakso, bahkan dalam pembuatan kecap.Dalam

pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM) di sejumlah sekolah di Depok Jawa Barat, ditemukan adanya zat

pengawet yang diduga boraks di dalam jajanan berupa lontong yang

berbahan dasar beras.

Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung

berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi

sedikit dalam organ hati, otak dan testis.Sering mengkonsumsi makanan

berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal.

Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak

terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan

depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan

bahkan kematian.

1

Page 2: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

Dengan demikian sebagai farmasis kita perlu mengetahui bahaya

boraks tersebut terhadap kesehatan dan cara menganalisis keberadaan

boraks tersebut dalam makanan.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan boraks?

b. Apakah fungsi boraks sebenarnya?

c. Apa saja penyalahgunaan boraks sebagai pengawet pada makanan?

d. Bagaimana efek boraks terhadap kesehatan?

e. Bagaimana cara menganalisis boraks pada makanan?

1.3. Tujuan

a. Untuk mengetahui definisi boraks.

b. Untuk mengetahui fungsi boraks sebenarnya

c. Untuk mengetahui penyalahgunaan boraks sebagai pengawet pada

makanan

d. Untuk mengetahui efek boraks terhadap kesehatan.

e. Untuk mengetahui cara menganalisis boraks pada makanan.

2

Page 3: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

BAB II

ISI

2.1 Bahan Tambahan Pangan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan dengan

sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan untuk

memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur dan memperpanjang daya

simpan.Selain itu, juga dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral

dan vitamin.

BTP memegang peranan yang sangat penting di dalam proses pengolahan

pangan. Berbagai fungsi yang dibutuhkan untuk menciptakan makanan yang

bermutu memerlukan bantuan BTP ini.Saat ini beredar beberapa jenis BTP di

pasaran tanpa ada penjelasan mana BTP yang aman/diizinkan dan mana yang

tidak aman/terlarang.Hal ini juga yang merupakan salah satu penyebab

terjadinya penyalahgunaan BTP, disamping mahalnya harga BTP yang

menyebabkan para pedagang/produsen makanan memilih BTP yang lebih

murah harganya.

2.2 Bahan Tambahan Pangan yang Tidak Diizinkan

BTP yang tidak diizinkan atau dilarang digunakan dalam

makanan menurut Permenkes RI No.1168/Menkes/Per/X/1999

adalah (Cahyadi, 2008):

a. Natrium tetraborat (boraks)

b. Formalin (formaldehyd)

c. Minyak nabati yang dibrominasi (brominated vegetable oils)

d. Kloramfenikol (chloramphenicol)

e. Kalium klorat (potassium chlorate)

f. Dietilpirokarbonat (diethylepirokarbonate DEPC)

g. Nitrofurazon (nitrofurazone)

h. P-Phenetilkarbamida (p-phenethycarbamide, dulcin, 4-ethoxyphenyl

urea)

3

Page 4: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

i. Asam salisilat dan garamnya (salicylic acid andm its salt)

j. Rhodamin B (pewarna merah)

k. Methanil yellow (pewarna kuning)

l. Dulsin (pemanis sintesis)

m. Potasium bromat (pengeras).

2.3 Boraks

Boraks atau dalam nama ilmiahnya dikenal sebagai sodium

tetraborate decahydrate merupakan bahan pengawet yang

dikenal masyarakat awam untuk mengawetkan kayu,

antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Tampilan fisik boraks

adalah berbentuk serbuk kristal putih. Boraks tidak memiliki

bau jika dihirup menggunakan indera pencium serta tidak

larut dalam alkohol. Indeks keasaman dari boraks diuji dengan

kertas lakmus adalah 9,5, ini menunjukkan tingkat keasaman

boraks cukup tinggi (Bambang, 2008).

Asam borat atau boraks (boric acid) merupakan zat

pengawet berbahaya yang tidak diizinkan digunakan sebagai

campuran bahan makanan. Boraks adalah senyawa kimia

dengan rumus Na2B4O7 10H2O berbentuk kristal putih, tidak

berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Dalam air,

boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat

(Syah, 2005).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI

No.722/Menkes/IX/1988, asam borat dan senyawanya

merupakan salah satu dari jenis bahan tambahan makanan

yang dilarang digunakan dalam produk makanan.Karena

asam borat dan senyawanya merupakan senyawa kimia yang

mempunyai sifat karsinogen.Meskipun boraks berbahaya bagi

kesehatan ternyata masih banyak digunakan oleh masyarakat

4

Page 5: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

sebagai bahan tambahan makanan, karena selain berfungsi

sebagai pengawet, boraks juga dapat memperbaiki tekstur

bakso dan kerupuk hingga lebih kenyal dan lebih disukai

konsumen (Mujianto, 2003).

Asam borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal

juga dengan nama borax. Di Jawa Barat dikenal juga dengan

nama “bleng”, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan

nama “pijer”. Digunakan/ditambahkan ke dalam

pangan/bahan pangan sebagai pengental ataupun sebagai

pengawet (Cahyadi, 2008).

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan diperoleh

data bahwa senyawa asam borat ini dipakai pada lontong

agar teksturnya menjadi bagus dan kebanyakan ditambahkan

pada proses pembuatan bakso. Komposisi dan bentuk asam

borat mengandung 99,0% dan 100% H3BO3. Mempunyai bobot

molekul 61,83 dengan B = 17,50% ; H = 4,88% ; O = 77,62%

berbentuk serbuk hablur kristal transparan atau granul putih

tak berwarna dan tak berbau serta agak manis (Cahyadi,

2008).

Karakteristik boraks antara lain:

a. Warna adalah jelas bersih

b. Kilau seperti kaca

c. Kristal ketransparanan adalah transparan ke tembus

cahaya

d. Sistem hablur adalah monoklin

e. Perpecahan sempurna di satu arah

f. Warna lapisan putih

g. Mineral yang sejenis adalah kalsit, halit, hanksite,

colemanite, ulexite dan garam asam bor yang lain.

5

Page 6: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

h. Karakteristik yang lain: suatu rasa manis yang bersifat

alkali.

Senyawa asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia

sebagai berikut: jarak lebur sekitar 171°C, larut dalam 18

bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian gliserol 85%

dan tak larut dalam eter. Kelarutan dalam air bertambah

dengan penambahan asam klorida, asam sitrat atau asam

tetrat.Mudah menguap dengan pemanasan dan kehilangan

satu molekul airnya pada suhu 100°C yang secara perlahan

berubah menjadi asam metaborat (HBO2).Asam borat

merupakan asam lemah dan garam alkalinya bersifat

basa.Satu gram asam borat larut sempurna dalam 30 bagian

air, menghasilkan larutan yang jernih dan tak berwarna.Asam

borat tidak tercampur dengan alkali karbonat dan hidroksida

(Cahyadi, 2008).

2.4 Kegunaan Boraks Sebenarnya

Boraks bisa didapatkan dalam bentuk padat atau cair (natrium hidroksida

atau asam borat).Baik boraks maupun asam borat memiliki sifat antiseptik dan

biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat, misalnya dalam

salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata. Selain

itu boraks juga digunakan sebagai bahan solder, pembuatan

gelas,bahanpembersih/pelicin porselin, pengawet kayu dan antiseptik kayu

(Aminah dan Himawan, 2009)

2.5 Penyalahgunaan Boraks Sebagai Pengawet pada Makanan

Bahan pengawet berarti setiap bahan yang dapat menghambat,

memperlambat, menutupi atau menahan proses fermentasi, pembusukan,

pengasaman atau dekomposisi lainnya di dalam atau pada setiap bahan

pangan.

6

Page 7: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan

sebagai pengawet makanan.Selain sebagai pengawet, bahan ini berfungsi pula

mengenyalkan makanan.

Boraks bersifat sangat beracun, sehingga peraturan pangan tidak

membolehkan boraks untuk digunakan dalam pangan.

Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan

sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Bakso

yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari

kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang

mengandung boraks sangat renyah dan disukai dan tahan lama sedang kerupuk

yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk,

teksturnya bagus dan renyah.

Sama seperti formalin, cukup sulit menentukan apakah suatu makanan

mengandung boraks.Hanya lewat uji laboratorium, semua bisa jelas.Namun,

penampakan luar tetap memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang

bisa dijadikan pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks

atau tidak.

a. Bakso

1) Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks. Bila digigit akan kembali

ke bentuk semula.

2) Tahan lama atau awet beberapa hari.

3) Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarna abu-abu

segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah.

4) Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul.

5) Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel.

b. Gula Merah

1) Sangat keras dan susah dibelah.

2) Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

c. Lontong

1) Tahan lama

2) Tekstur kenyal

7

Page 8: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

3) Warna putih bersih

4) Rasanya getir

2.5 Pengaruh Boraks terhadap Kesehatan

Boraks merupakan racun bagi semua sel. Pengaruhnya terhadap organ

tubuh tergantung konsentrasi yang dicapai dalam organ tubuh. Karena kadar

tertinggi tercapai pada waktu diekskresi maka ginjal merupakan organ yang

paling terpengaruh dibandingkan dengan organ yang lain. Dosis tertinggi yaitu

10-20 gr/kg berat badan orang dewasa dan 5 gr/kg berat badan anak-anak akan

menyebabkan keracunan bahkan kematian. Sedangkan dosis terendah yaitu

dibawah 10-20 gr/kg berat badan orang dewasa dan kurang dari 5 gr/kg berat

badan anak-anak (Saparinto dan Hidayati, 2006).

Efek negatif dari penggunaan boraks dalam pemanfaatannya yang salah

pada kehidupan dapat berdampak sangat buruk pada kesehatan manusia.

Boraks memiliki efek racun yang sangat berbahaya pada sistem metabolisme

manusia sebagai halnya zat-zat tambahan makanan lain yang merusak

kesehatan manusia.

Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat

buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam

organ hati, otak dan testis.Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan

namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh

dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat

sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim

metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria (Artika, 2009).

Sering mengkonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan

otak, hati, lemak dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan

demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf

pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan

ginjal, pingsan bahkan kematian (Widyaningsih dan Murtini, 2006).

Keracunan kronis dapat disebabkan oleh absorpsi dalam waktu

lama.Akibat yang timbul diantaranya anoreksia, berat badan turun, muntah,

8

Page 9: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

diare, ruam kulit, alposia, anemia dan konvulsi.Penggunaan boraks apabila

dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu gerak pencernaan usus,

kelainan pada susunan saraf, depresi dan kekacauan mental.Dalam jumlah

serta dosis tertentu, boraks bisa mengakibatkan degradasi mental, serta

rusaknya saluran pencernaan, ginjal, hati dankulit karena boraks cepat

diabsorbsi oleh saluran pernapasan dan pencernaan, kulit yang luka atau

membran mukosa (Saparinto dan Hidayati, 2006).

Gejala awal keracunan boraks bisa berlangsung beberapa jam hingga

seminggu setelah mengonsumsi atau kontak dalam dosis toksis. Gejala klinis

keracunan boraks biasanya ditandai dengan hal-hal berikut (Saparinto dan

Hidayati, 2006):

a. Sakit perut sebelah atas, muntah dan mencret

b. Sakit kepala, gelisah

c. Penyakit kulit berat

d. Muka pucat dan kadang-kadang kulit kebiruan

e. Sesak nafas dan kegagalan sirkulasi darah

f. Hilangnya cairan dalam tubuh

g. Degenerasi lemak hati dan ginjal

h. Otot-otot muka dan anggota badan bergetar diikuti dengan kejang-kejang

i. Kadang-kadang tidak kencing dan sakit kuning

j. Tidak memiliki nafsu makan, diare ringan dan sakit kepala

k. Kematian

2.6 Analisis Boraks

a. Analisis Kualitatif

1. Asam Klorida Pekat

Tak terjadi sesuatu kerja yang dapat dilihat dalam keadaan dingin,

meskipun asam ortoborat (H3BO3) dibebaskan. Namun, ketika

dipanaskan, asap putih asam borat dilepaskan. Jika asam klorida pekat

ditambahkan kepada larutan boraks yang pekat, asam borat mengendap.

Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O → 4 H3BO3 ↑ + 2 Na+ + Cl-

9

Page 10: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O → 4 H3BO3 ↓ + 2 Na+ + Cl-

2. Asam Sulfat Pekat dan Alkohol (uji nyala api).

Jika sedikit boraks dicampurkan dengan 1 ml asam sulfat pekat 5 ml

metanol atau etanol (yang pertama lebih disukai karena lebih mudah

menguap) dalam sebuah cawan porselen kecil, dan alkohol ini

dinyalakan ; alkohol akan terbakar dengan nyala yang pinggirannya

hijau, disebabkan oleh pembentukan metilborat B(OCH3)3 atau etil

borat B(OC2H5)3. Kedua ester ini beracun.Garam tembaga dan barium

mungkin memberi nyala hijau yang serupa.

H3BO3 + 3 CH3OH → B(OCH3)3 ↑ + 3 H2O

3. Uji Kertas Kunyit (turmerik)

Jika sehelai kertas kunyit dicelup ke dalam larutan suatu borat yang

diasamkan dengan asam klorida encer.Lalu dikeringkan pada 1000C,

kertas ini menjadi coklat-kemerah-merahan.Kertas dikeringkan paling

sederhana dengan melilitkannya sekeliling sisi luar dekat tepi mulut

suatu tabung uji yang mengandung air, dan mendidihkan air itu selama

2-3 menit.Setelah kertas dibasahi dengan larutan natrium hidroksida

encer, kertas menjadi hitam-kebiruan atau hitam-kehijauan.Kromat,

klorat, nitrit, iodide, dan zat pengoksid lain mengganggu, karena

aksinya yang memutihkan kunyit itu.

10

Page 11: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

4. Larutan Perak Nitrat

Endapan putih perak metaborat (AgBO2) dari larutan boraks yang

cukup pekat, yang larut baik dalam larutan ammonia encer maupun

dalam asam asetat.Dengan mendidihkan endapan dengan air, endapan

dihidrolisis sempurna, dan diperoleh endapan coklat perak

oksida.Endapan coklat perak oksida dihasilkan langsung dalam larutan-

larutan yang sangat encer.

B4  + 4Ag+ + H2O → 4AgBO2 ↓+ 2H+

2AgBO2 ↓ + 3H2O → Ag2O ↓ + 2 H3BO3

Asam borat yang terbentuk dalam reksi ini, praktis tak terdisosiasi.

5. Larutan Barium Klorida

Endapan putih barium metaborat, Ba(BO2)2, dari larutan-larutan yang

cukup pekat, endapan larut dalam reagensia berlebihan, dalam asam-

asam encer, dan dalam larutan garam-garam ammonium. Larutan

kalsium dan stronsium klorida bertindak serupa.

B4  + 2Ba2+ H2O → 2Ba(BO2)2 ↓ + 2H+

6. Kerja oleh panas

Boraks yang telah dijadikan bubuk, bila dipanaskan dalam tabung pijar,

atau diatas sebatang platinum, akan mengembang banyak sekali, dan

lalu menyusut, meninggalkan suatu keeping kaca yang tak berwarna

dari garam anhidratnya. Kaca ini mempunyai sifat melarutkan banyak

oksida ketika dipanaskan, dengan membentuk metaborat, yang sering

mempunyai warna-warna yang khas.Ini merupakan dasar dari uji manik

boraks terhadap berbagai logam.

(Rahmawati, 2010)

b. Analisis kuantitatif

Beberapa uji kuantitatif untuk boraks, yaitu: metode titrimetri; titrasi

asam basa; titrasi dengan penambahan manitol; dan metode

spektrofotometri.

11

Page 12: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

Penetapan kadar asam borat dalam pangan dengan metode titrimetri,

yaitu dengan titrasi menggunakan larutan standar NaOH dengan

penambahan gliserol akan menghasilkan warna merah muda yang mantap

pada titik akhir titrasi (Helrich, 1990). Penetapan kadar boraks dalam

sampel berdasarkan titrasi asam basa dengan menggunakan larutan standar

HCl (USP, 1990). Penetapan Kadar boraks dalam sampel dengan

penambahan manitol dan indikator phenolftalein dititrasi menggunakan

larutan NaOH menghasilkan larutan merah muda pada titik akhir titrasi

(British Pharmacopoeia, 1988). Penetapan kadar boraks dengan

spektrofotometri, dengan mengukur serapan dari destilasi larutan sampel

yang diberi larutan kurkumin dan etanol menggunakan spektrofotometer

pada panjang gelombang maksimum 542 nm (Panjaitan, 2010).

c. Uji Perolehan Kembali

Uji perolehan kembali (recovery test) adalah ukuran yang menunjukkan

derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Uji

perolehan kembali dinyatakan sebagai % perolehan kembali (recovery)

yang ditentukan dengan menghitung beberapa % analit yang ditambahkan

dapat diperoleh kembali dalam suatu pengukuran

Dalam metode penambahan baku, sampel dianalisis lalu sejumlah

tertentu analit yang diperiksa ditambahkan ke dalam sampel dicampur dan

dianalisis lagi. Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang

sebenarnya (hasil yang diharapkan)

Dalam metode tersebut, persen perolehan kembali dinyatakan sebagai

rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya. Persen

perolehan kembali ditentukan dengan menetukan berapa persen analit

yang ditambahkan tadi dapat ditemukan (Panjaitan, 2010)

d. Metode spot test

Analisa kimia penetapan kandungan boraks dapat dilakukan dengan

metode spot test. Yaitu metode analisa kimia dengan menggunakan reagen

Kit (Kit tester). Metode ini mempunyai keistimewaan antara lain cepat,

murah, pasti, tidak memerlukan peralatan yang rumit, dapat dilakukan

12

Page 13: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

kapan saja, dan dimana saja dan masyarakat luas bisa melakukannya.

Prinsip kerjanya adalah dengan menambahkan cairan (reagen) pada bahan

makanan yang diduga mengandung bahan yang diselidiki (boraks), dengan

hasil akhir terjadinya perubahan warna khas. Metode ini juga dapat

digunakan untuk analisis kandungan formalin dan rodhamin b. Metode ini

bisa dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif (Mahdi, dkk, 2008).

13

Page 14: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Boraks (Na2B4O7) merupakan senyawa kimia yang berbentuk kristal

dan berwarna putih dan jika dilarutkan dalam air menjadi natrium

hidroksida serta asam boraks.Meskipun bukan pengawet makanan,

boraks sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan.

b. Boraks berguna sebagai antiseptik dan sebagai bahan solder, pembuatan

gelas,bahan pembersih/pelicin porselin, pengawet kayu dan antiseptik

kayu

c. Boraks sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan. Makanan

yang diduga sering mengandung boraks antara lain bakso, lontong, mie,

dan lain-lain

d. Boraks dapat menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan,

diantaranya akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal.

e. Analisis kadar boraks pada makanan dapat dilakukan dengan berbagai

uji diantaranya analisis kualitatif, analisis kuantitatif, uji perolehan

kembali, dan metode spot test

14

Page 15: Makalah Boraks Kel 6 - Copy

DAFTAR PUSTAKA

Aminah, MS. Dan Chandra H. 2009. Bahan-Bahan Berbahaya dalam Kehidupan. Salamadani; Bandung.

Bambang. 2008. Dampak Penggunaan Formalin dan Borax. Diakses pada tanggal 17 November 2011 melalui http://smk.putraindonesiamalang.or.id/dampak-penggunaan -formalin-dan-borax

Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara; Jakarta

Fardiaz, S. 2007. Bahan Tambahan Makanan. Institut Pertanian Bogor; Bandung.

Mahdi, dkk. 2008. Uji Kandungan Formalin, Boraks, dan Pewarna Rodhamin B pada Produk Perikanan dengan Metode Spot Test. Berkala Ilmiah Perikanan Vol.3 No.2, November 2008.

Oliveoile. 2008. Formalin dan Boraks. Diakses pada tanggal 12 November 2011 melalui http://oliveoile.wordpress.com

Rahmawati, Irma.2010. Analisis Kualitatif Natrium Tetraborat (Boraks). Diakses pada tanggal 17 November 2011 melalui http://irizlovely.blogspot.com/2010/08/analisis-kualitatif-natrium-tetraborat.html

Sapriyanto, C. dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius; Yogyakarta.

Panjaitan, Labora. 2010. Pemeriksaan dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso di Kota Madya Medan. Diakses pada tanggal 17 november 2011 melalui http://repository.usu.ac.id/handle/123456789

Syah, D, dkk. 2005. Manfaat dan Bahaya Tambahan Pangan. Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian; Bandung.

Winarno, F.G. 2006. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.

15