makalah blok 4
DESCRIPTION
FisiologiTRANSCRIPT
Komunikasi Saraf pada Tubuh Manusia
Diah Ayu Lestari
102014106 / B7
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta barat 11510
Telp: 021 569 42061, Fax : 021 563 1731
E-mail: [email protected]
Abstrak
Komunikasi adalah hal penting bagi kelangsungan hidup sel-sel yang secara kolektif
membentuk tubuh. Sel saraf dan otot dianggap sebagai jaringan peka rangsangan karena
jika tereksitasi, keduanya mengubah potensial istrahatnya untuk menghasilkan sinyal listrik.
Sel saraf, yang dikenal sebagai neuron ,menggunakan sinyal-sinyal listrik untuk menerima,
memproses , memulai dan mengirimkan pesan. Perubahan pada sel tubuh berpengaruh
dengan potensial membran yakni depolarisasi, repolarisasi dan heperpolarisasi. Dan pada
peristiwa sinaps ada 2 jenis sinaps berdasarkan sifatnya. Jadi kita harus menjaga agar
proses dan komunikasi di dalam tubuh kita ini dapat berlangsung dengan baik.
Kata kunci : komunikasi , potensial membran, peristiwa sinaps.
Abstract
Communication is essential for the survival of cells that collectively make up the
bod . Nerve cells and muscle tissue is considered as a receptor as if excited , they change the
resting potential to generate an electrical signal . Nerve cells , known as neurons , using
electrical signals to receive , process , initiate and send messages . Changes in body cells
that affects the membrane potential depolarization , repolarization and heperpolarisasi .
And in the event there are two types of synapse synapse by its nature. So we have to keep the
process and communication in our bodies can take place properly .
Keywords : communication , membrane potential , events synapse
Pendahuluan
Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan yang saling berhubungan , sangat
khusus dan kompleks. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur aktivitas sebagian besar
sistem tubuh lainnya. Komunikasi adalah hal penting bagi kelangsungan hidup sel-sel yang
secara kolektif membentuk tubuh. Kemampuan sel untuk berkomunikasi satu sama dengan
yang lain sangat penting bagi koordinasi beragam aktivitas untuk mempertahankan
homeostatis serta mengontrol pertubuhan dan perkembangan tubuh keseluruhan. Tubuh
mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf
diantara berbagai sistem.Sel saraf dan otot dianggap sebagai jaringan peka rangsangan karena
jika tereksitasi, keduanya mengubah potensial istrahatnya untuk menghasilkan sinyal listrik.
Sel saraf, yang dikenal sebagai neuron , menggunakan sinyal-sinyal listrik untuk menerima ,
memproses,memulai dan mengirimkan pesan.1 Tujuan penulisan makalah ini agar mahasiswa
kedokteran mengetahui cara kerja sistem saraf di dalam tubuh manusia.
Sistem saraf
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.1
Hubungan antara saraf
Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit.
a. Dalam jalur yang berbeda, salah satu cabang neuron presinaptik mempengaruhi sebagian besar neuron postsinaptik
b. Dalam jalur konvergen , banyak neuron presinaptik memberikan masukan untuk mempengaruhi sebagian besar neuron postsinaptik.1
Komunikasi sel saraf
Sel-sel di dalam tubuh memiliki potensial membran akibat adanya distribusi tidak
merata dan perbedaan permeabilitas Na+, K+, dan anion besar intrasel. Sel saraf dan sel otot
memanfaatkan adanya potensial membran istrahat untuk berkomunikasi. Dengan cara
mengubah permeabilitas membran terhadap ion-ion menjadi sinyal listrik. Ada dua macam
perubahan potensial membral :
1. Potensial berjenjang yakni sinyal jarak yang cepat menghilang atau sinyal jarak
pendek.
2. Potensial aksi merupakan pembalikan cepat potensial membran akibat perubahan
permeabilitas membran. Potensial aksi berfungsi sebagai sinyal jarak jauh.2
Perubahan yang dapat terjadi pada potensial membran
Depolarisasi yakni penurunan besar potensial membran negatif ; membran menjadi
kurang terpolarisasi dibandingkan dengan potensial istirahat. Selama depolarisasi potensial
membran istirahat berberak mendekati 0 mV. Dapat terjadi akibat masuknya ion Na+ atau Ca+
atau permeabilitas K+ berkurang.
Repolarisasi yakni membran yang kembali ke potensial istirahatnya setelah
mengalami depolarisasi. Dapat terjadi akibat keluarnya ion K+
Hiperpolarisasi yakni peningkatan besar potensial membran negatif ; membran
menjadi lebih terpolarlisasi dibandingkan pada potensial istirahat. Dapat terjadi akibat
masuknya ion Cl- atau keluarnya K+ yang berlebihan ( contoh pada keadaan hipokalemi)3
Potensial berjenjang
Potensial berjenjang (potensial bertingkat) adalah perubahan lokal potensial membran
yang terjadi dalam berbagai derajat atau tingkat kekuatan. Sebagai contoh, potensial
membran berubah dari -70 menjadi -60 mV (suatu potensial berjenjang 10 mV) atau dari -70
menjadi -50 (potensial berjenjang 20 mV). Meskipun potensial berjenjang memiliki
jangkauan sinyal yang terbatas namun potensial ini sangat penting bagi fungsi tubuh, berikut
ini adalah contoh potensial berjenjang : potensial pascasinaps, potensial reseptor, potensial
end-plate, potensial pemacu (pacemaker), potensial gelombang lambat.3
Potensial aksi
Potensial aksi adalah perubahan potensial membran yang berlangsung singkat , cepat
dan besar (100 mV) saat potensial sebenarnya berbalik, sehingga bagian dalam sel peka
rangsangan secara sesaat menjadi lebih positif dari pada bagian luar. Seperti potensial
berjenjang , satu potensial aksi hanya melibatkan sebagian kecil dari keseluruhan membran
sel peka rangsangan.3
Siklus hodgkin
Siklus hodgkin merupakan umpan balik yang positif di mana membran depolarisasi
awal menyebabkan defleksia(dalah proses hilangnya infleksi.) tidak terkendali potensial
membran mendekati Vna . Depolarisasi awal harus mencapai atau melampaui ambang batas
untuk mengaktifkan tegangan - gerbang Na + . Pembukaan saluran Na + memungkinkan Na
+ masuk yang , pada gilirannya , lanjut mendepolarisasi membran . Depolarisasi tambahan
mengaktifkan tambahan saluran Na + . Siklus ini menyebabkan kenaikan yang sangat pesat
dalam Na + konduktansi ( g Na ) , yang bergerak membran potensial dekat VNA . Ini umpan
balik positif berarti bahwa semakin dekat Na + saluran tegangan - masuk ini satu sama lain ,
semakin rendah ambang aktivasi .Hal ini penting untuk memahami membran fisiologi untuk
memahami bagaimana sel berkomunikasi satu sama lain. 4
Gambar 1. Siklus hodgklin4
Masa refrakter
Periode reflakter ialah periode waktu tertentu saat sel saraf tidak dapat menanggapi
rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya. Untuk dapat menanggapi rangsang , sel harus
sudah kembali ke dalam keadaan polar, refrakter yaitu otot yang kehilangan sistem
irritabilitas untuk sementara, ada 2 macam periode refrakter dibagi menjadi 2 yakni :
1. Periode refrakter absolut ialah jangka waktu tertentu saat sel saraf benar-benar
tidak dapat menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya, apapun
jenis rangsangnya dan berapa pun kekuatan rangsang yang diberikan. Periode ini
biasanya berlangsung pada awal repolarisasi.
2. Periode refrakter relatif ialah jangka waktu pada akhir repolarisasi, yang mana sel
saraf kemungkinan sudah dapat kembali menanggapi rangsang, asalkan rangsang
yang diberikan lebih kuat daripada rangsang sebelumnya atau jenis rangsangnya
berbeda.5
Peristiwa sinaps
Sinaps adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinaps terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung
akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang
berfungsi dalam penyampaian implus saraf pada sinaps.6
Terdapat 2 jenis sinaps berdasarkan sifatnya
1. Potensial pasca sinaps eksitatorik (EPSP) yang di timbulkan oleh pengaktifan
sebuah prasinaps eksitatorik menyebabkan neuron pascasinaps mendekati
potensial ambang .
2. Potensial pascasinaps inhibitorik (IPSP) yang timbul pengaktifan masukan
prasinaps inhibitorik menyebakan neuron pascasinaps semakin menjauhi potensial
ambang . 6
Kesimpulan
Secara umum, sistem saraf bertanggung jawab untuk mengkoordinasi respon yang
cepat san cermat. Sinyal - sinyal saraf dalam bentuk potensial aksi secara cepat merambat di
sepanjang serat-serat sel saraf, menyebabkan pelepasan suatu neurotransmitter di ujung saraf
yang akan berdifusi hanya dalam jarak yang sangat dekat ke sel sasarannya sebelum respon
timbul.Komunikasi saraf dalam tubuh kita ini sangat penting dalam tubuh kita. Jika proses
komunikasi di dalam tubuh kita terganggu maka tubuh kita tidak berada dalam kondisi yang
normal.
Daftar pustaka
1. Sherwood L.Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.Ed-6.Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2011.h.95-137
2. http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/neurosains/mekanisme-impuls-saraf/
di unduh tanggal 26 Januari 2015
3. Sherwood L.Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2001.h.78-100
4. http://www.physiologyweb.com/lecture_notes/neuronal_action_potential/
neuronal_action_potential_important_features.html#wu8F4AFWa0UMIVPS96TvtNz
efAQJBUo6 Di unduh pada tanggal 27 Januari 2015
5. Ganong, William F.Fisiologi Kedokteran.Ed-22.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2008.h.80-7
6. Snell RS. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. In: Dimanti A,Editors.
Pendahuluan dan Organisasi Susunan Saraf, 5th ed. Jakarta: EGC; 2007;p.4-31