makalah bintang-bintang dan cara pengamatannya
TRANSCRIPT
MAKALAH
BINTANG – BINTANG DAN CARA
PENGAMATANNYA
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat
bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak
menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari
bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.
Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan
cahaya sendiri (bintang nyata). Oleh sebab itu, bintang katai putih dan bintang
netron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai
bintang. Bintang terdekat dengan bumi adalah matahari pada jarak sekitar
149.680.000 kilometer, diikuti oleh proxima dan centauri dalam rasi bintang
Centaurus berjarak sekitar 4 tahun cahaya. Bintang terbentuk di dalam awan
molekul, yaitu sebuah daerah medium antar bintang yang luas dengan kerapatan
yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah
acuum chamber yang ada di bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen
dengan sekitar 23-28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi
awan dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big
Bang pada saat awal alam semesta. gravitasi mengambil peranan sangat penting
dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan
ketidakstabilan gravitasi dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan
kali matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari
supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai
kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan
tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasi sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-
sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu
awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual.
Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama
tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang. Begitu awan runtuh, akan terjadi
konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai
Globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali matahari.
Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi
gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika
awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang
akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini sering dikelilingi oleh
piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan
waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti,
protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti 'terbakar' menjadi
helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang
menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses
pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang
deret utama.
Energi yang dihasilkan bintang, sebagi hasil samping dari reaksi fusi
nuklir, dipancarkan ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi
partikel. Radiasi partikel yang dipancarkan bintang dimanifestasikan sebagai
angin bintang dan pancaran tetap neutrino yang berasal dari inti bintang. Hampir
semua informasi yang kita miliki mengenai bintang yang lebih jauh dari Matahari
diturunkan dari pengamatan radiasi elektromagnetiknya, yang terentang dari
panjang gelombang radio hingga sinar gamma. Namun tidak semua rentang
panjang gelombang tersebut diterima oleh teleskop landas bumi. Hanya
gelombgang radio dan gelombang cahaya yang dapat diteruskan oleh atmosfer
Bumi dan menciptakan 'jendela radio' dan 'jendela optik'. Teleskop- teleskop luar
angkasa telan diluncurkan untuk mengamati bintang-bintang pada panjang
gelombang lain. Banyaknya radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh
bintang dipengaruhi terutama oleh luas permukaan, suhu dan komposisi kimia
dari bagian luar (fotosfer) bintang tersebut. Pada akhirnya kita dapat menduga
kondisi di bagian dalam bintang, karena apa yang terjadi di permukaan pastilah
sangat dipengaruhi oleh bagian yang lebih dalam.
Bintang yang paling dekat dengan kita di jagad raya ini adalah matahari yang
berjarak sekitar 150 juta kilometer dari bumi, sedangkan bintang-bintang lain
yang jaraknya sangat jauh biasanya dihitungdalam satuan * Tahun Cahaya*
sehingga apabila kita lihat dari bumi terlihat sangat kecil. Bintang memiliki
kurang lebih 88 rasi bintang antara lain :
1. Aries
Aries adalah salah satu dari rasi bintang zodiak, yang berarti sang
domba. Rasi ini berada antara Pisces di sebelah barat dan Taurus di timur.
Rasi ini memiliki kependekan “ Ari” dan memilki genitive “ Arietis”. Rasi
bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain: Perseus,
Triangulum, Pisces, Taurus, Cetus.
2. Cancer
Cancer adalah salah satu dari rasi bintang zodiac yang berarti
kepiting. Cancer berukuran kecil dan redup, dan banyak orang
menganggap rasi ini tidak menyerupai kepiting. Rasi ini berada di antara
Gemini di sebelah barat dan Leo di sebelah timur, Lynx di sebelah Canis
Minor dan Hydra di sebelah selatan. Rasi bintang yang berbatasan dengan
rasi bintang ini antara lain: Lynx, Gemini, Canis Minor, Hydra, Leo.
3. Capricornus
Capricornus adalah salah satu dari rasi bintang zodiak yang berarti
kambing atau kambing laut. Biasanya dikenal sebagai Capricorn,
khususnya dalam astrologi. Rasi ini memiliki kependekan Cap dan genitif
Capricorni kemudian melambangkan kambing bertanduk, sekalipun
kadang banyak yang menyebutnya kambing laut. Rasi bintang yang
berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain: Aquarius, Sagitarius,
Aquila, Microscopium, Piscis Austrinus.
4. Gemini
Gemini adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti kembar,
memiliki kependekan Gem dan genetif Geminorum. Rasi ini adalah bagian
dari langit musim dingin, berada antara Taurus disebelah barat dan Cancer
yang redup disebelah timur dengan Auliga dan Lynx yang hamper tak
kelihatan di sebelah utara, serta Monoceros dan Canis Minor di sebelah
selatan. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain:
Auliga, Orion, Taurus, Lynx, Monoceros, Canis Minor.
5. Libra
Libra adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti timbangan,
memiliki kependekan Lib dan genetif Librae serta bersifat redup. Rasi ini
berada di antara Virgo di sebelah barat dan Scurpius di sebelah timur. Rasi
bintang yang berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain: Serpens
Caput, Virgo, Hydra, Lupus, Scorpius, Ophiuchus.
6. Orion
Orion adalah salah satu rasi bintang yang terkenal dan mudah
dikenali diangkasa. Rasi ini sering disebut-sebut sebagai Sang Pemburu.
Bintang-bintang terangnya terlihat pada equator langit dan terlihat di
seluruh dunia sehingga membuat rasi ini dikenal di seluruh dunia.
7. Pisces
Pisces adalah salah satu rasi bintang yang berarti ikan, berada
antara Aquarius di sebelah barat dan Aries di sebelah timur. Rasi memiliki
kependekan Psc dan genetif Piscium. Rasi ini merupakan lambing
astrologi ke-12 dalam sebuah zodiak. Rasi bintang yang berbatasan dengan
rasi bintang ini antara lain: Triangulum, Andromeda, Pegasus, Cetus,
Aries
8. Sagittarius
Sagittarius adalah salah satu rasi bintang zodiac yang berarti
pemanah, memiliki kependekan Sgr dan genetif sagitrarii. Rasi ini berada
antara Scorpius di sebelah barat dan Capriconus di sebelah timur. Rasi
bintang yang berbatasan dengan rasi ini antara lain: Aquila, Scutum,
Scorpius, Corona Australis, Telescopium, Microspium, Corona Australis,
Telescopium, Microscopium, Capriornus.
9. Scorpius
Scorpius adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti
kalajengking. Rasi ini berada diantara Libra di sebelah barat dan
Sagittarius di sebelah timur. Rasi ini memiliki kependekan Sco dan genetif
Scorpii. Rasi ini merupakan rasi besar yang terletak di belahan selatan
dekat pusat Bima Sakti. Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi ini
antara lain: Sagittarius, Ophiuchus, Libra, Lupus, Norma, Ara, Corona
Australis.
10. Leo
Leo adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti singa. Rasi
ini memiliki kependekan Leo dan genetif Leonis. Leo berada di antara
Cancer di sebelah barat dan Virgo di sebelah Timur. Rasi bintang yang
berbatasan dengan rasi bintang ini antara lain: Ursa Major, Leo Minor,
Cancer, Hydra, Sextans, Crater, Virgo, Coma Berenices.
11. Aquarius
Aquarius adalah salah satu rasi bintang zodiak yang berarti
pembawa air. Rasi ini memiliki kependekan “Aqr” dan genetif “Aquarii”.
Rasi bintang yang berbatasan dengan rasi ini antara lain adalah: Pisces,
Pegasus, Equuleus, Delphinus, Aquila, Capricornus, Piscis Austrinus,
Sculptor, Cetus.
Selain rasi bintang diatas terdapat beberapa rasi bintang lain yaitu:
1. Andromeda ( putri )
2. Antlia ( pompa air )
3. Apus ( cendrawasih )
4. Aquila ( Elang )
5. Ara ( attar )
6. Auriga ( chariotter )
7. Bootes ( sang penggembala )
8. Caelum ( pahat )
9. Camelopardalis ( jerapah )
10. Canes Venatia ( anjing pemburu )
11. Canis Major ( anjing besar )
12. Canis Minor ( anjing kecil )
13. Carina ( lunas kapal )
14. Cassiopea ( ratu )
15. Centaurus ( centaur )
16. Cepheus ( raja cepheus )
17. Cetus ( ikan paus / monster laut)
18. Coma Berenices ( rambut berenic )
19. Lorvus ( burung gagak )
20. Crux ( salib )
21. Cygnus ( angsa )
21. Hercules ( pahlawan )
22. Locerta ( kadal )
23. Lupus ( serigala )
24. Lyra ( alat musik )
25. Monocerus ( unicorn )
26. Norma ( tingkat )
27. Pavo ( merak)Pegasus ( kuda terbang )
28. Sagitta ( panah )
B. Pengamatan Bintang
Bintang tampak berkelip ketika diamati dengan mata. Namun,
dengan teleskop efek sama juga akan terjadi dari yaitu bintang juga
berkelip. Cahaya yang datang dari bintang yang sangat jauh membuat ia
hanya tampak sebagai titik cahaya. Ketika menerobos atmosfer bumi,
cahaya bintang diganggu oleh debu yang banyak bertebangan di atmosfer.
Satu debu yang lewat di lintasan cahaya akan membuat cahaya bintang
menjadi terhalang. Peritiwa penghalangan cahaya bintang oleh debu ini
terjadi sangat cepat sehingga hasilnya adalah binang akan tampak berkelip.
Bintang-bintang terang tampak membentuk benda-benda tertentu. Orang
Yunani kuno memiliki imajinasi tertentu ketika melihat kelompok bintang
di langit atau disebut Rasi. Mereka menghubungkannya dengan dewi-
dewi mereka dan member nama rasi sesuai nama dewa-dewi tersebut.hal
yang sama juga dilakukan oleh banyak bangsa di dunia termasuk bangsa
Indonesia. Terdapat 88 rasi yang sebagian besar namanya merupakan
warisan bangsa Yunani kuno. Hal ini dilakukan salah satunya untuk
menghargai jasa mereka yang telah melakukan pengamatan dan pencatatan
astronomi secara sistematis. Bintang-bintang dalam satu rasi hanyalah
bintang-bintang yang tampak mengelompok menurut arah pandang
manusia di bumi tidak ada hubungan fisis bintang-bintang tersebut.
Namun, pengenalan rasi adalah teknik yang sangat baik untuk mengenali
posisi benda-benda langit. Sebagai contoh ketika kita akan mengamati
Antares maka kita cukup mencari rasi Scorpius lalu melihat kea rah
jantungnya dan dengan mudah kita menemui bintang terang berwarna
merah di sana.
Pengamatan dengan teleskop tidak akan membuat bintang menjadi
lebih besar. Dengan teleskop kita akan melihat lebih banyak bintang
karena teleskop mampu mengumpulkan cahaya sehingga bintang-bintang
redup menjadi terlihat lebih terang. Teleskop juga tidak akan membuat
komet, nebula, gugus bola dan galaksi menjadi tampak berwarna. Gambar
yang sering kita lihat merupakan hasil pemotretan dan telah dilakukan
serangkaian teknik untuk memperindah gambar tersebut. Ketika diamati
diamati dengan teleskop semua nebula akan tampak berwarna putih.
Terdapat tiga cabang teknik yang mempelajari perubahan bintang yaitu:
a. Fotometri
Fotometri pada prinsipnya mempelajari perubahan intensitas
cahaya bintang. Perubahan cahaya bintang umumnya terjadi
secara periodic namun beberapa terjadi secara sporadic.
Perubahan yang terjadi secara periodic memiliki banyak
penjelasan antara lainkarena terjadi gerhana oleh bintang
pasangan, kontraksi bintang, okultasi planet dan lainnya.
Perubahan yang terjadi secara sporadik dan tiba-tiba terjadi
pada kasus nova, supernova dan lainnya. Untuk mengamati
fotometri diperlukan pencatatan cerlang bintanguntuk waktu-
waktu yang berbeda.
b. Astrometri
Astrometri berhubungan dengan pengukuran lokasi bintang .
bintang mengalami perubahan posisi di langit. Hal ini terjadi
karena pada dasarnya bintang bergerak dengan laju yang
berbeda-beda untuk setiap bintang. Pergerakan ini di ukur
dengan membandingkan posisi bintang terhadap sistem
koordinat yang telah kita tentukan.
c. Spekstrokopi
Spekstrokopi adalah usaha untuk mengetahui perubahan yang
terjadi pada spektrum bintang. Seperti yang telah kita ketahui
bahwa cahaya tersusun atas banyak panjang gelombang ataun
spektrum. Bintang sewaktu-waktu dapat saja mengalami
perubahan spektrum. Untuk melakukan spekstroskopi
dibutuhkan spektograf yang dipasangkan bersama teleskop.
Teropong /teleskop yang sering digunakan untuk mengamati bintang
adalah teleskop Galileo Galilei ( 1564-1642 ). Galileo Galilei dengan teleskop
refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati
benda yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Karena teleskop Galileo
bisa mengamatilebih tajam. Dia bisa melihat berbagai perubahan bentuk
penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi Venus terhadap matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan
oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens ( 1629 – 1695) yang menemukan
Titan, satelit Saturnus yang berada hamper 2 kali jarak orbit Bumi – Yupiter.
KESIMPULAN
Bintang adalah benda ruang angkasa yang jumlahnya tak terhitung dan
memancarkan cahaya sendiri atau ia merupakan sumber cahaya seperti halnya
matahari. Bintang merupakan pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-
planetnya. Bintang yang paling dekat adalah matahari. Bintang terbentuk daridari
dalam awan molekul yaitu sebuah daerah medium antar bintang yang luas dengan
kerapatan yang tinggi. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan
matahari dalam awan molekul yang dapat memilki massa ribuan kali massa
matahari. Ketidakstabilan ini sering dipicu oleh gelombang kejut dari tumbukan
antara dua galaksi. Bintang tidak terbentuk sendiri – sendiri melainkan dalam
kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan yang berada pada suatu awan
molekul yang besar kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Energi
yang dihasilkan bintang sebagai hasil samping dari reaksi fusi nuklir dipancarkan
ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Hampir
semua informasi yang kita miliki mengenai bintang yang lebih jauh dari matahari
diturunkan dari pengamatan radiasi elektromagnetik yang terentang dari panjang
gelombang radio hingga sinar gamma. Banyaknya radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan oleh bintang dipengaruhi terutama oleh luas permukaan, suhu dan
komposisi kimia dari bagian luar (fotosfer) bintang tersebut. Bintang memiliki 88
rasi bintang yang masing – masing dari rasi bintang tersebut memiliki arti,
singkatan, genetif, dan rasi bintang yang berbatasan.
DAFTAR PUSTAKA
Adminarto, Agustnus Gunawan.2009.Menjelajahi Bintang, Galaksi, dan
Alam Semesta.Yogyakarta: Kanisius
Azyress.wordpress.com
http//www.wikipedia.org/wiki/bintang