makalah a.m-1

Upload: she-cutez

Post on 09-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah ACTIVITY BASED COSTING

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangUntuk dapat mencapai kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Untuk mewujudkan perlu suatu filosofi untuk menghilangkan pemborosan. Selain itu, usaha menghasilkan produk yang bermutu hanya dapat dicapai bila proses bermutu dapat dicapai. Perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan penghematan di berbagai bidang hanya dapat dilakukan dalam suatu proses yang berlangsung panjang dan terus menerus dan berkesinambungan.Metode ABC (Activity Based Costing ) merupakan alternatif lain terhadap metode pembiayaan tradisional atas biaya overhead. Menurut konsep ini pembebanan seperti itu tidak adil dan akan dapat memberikan informasi keliru dalam pemberian informasi mengenai biaya produksi, oleh karena itu ABC menawarkan agar pembebanan overhead ini juga didasarkan pada presentase proporsional kepada biaya lain atau kepada produk. Tetapi kepada kegiatan yang dilaksanakan untuk memproduksi barang itu, yang diperhatikan adalah unsur yang men drive biaya itu (cost driver) bukan produknya. Kalau konsep ini diterapkan maka keputusan yang diambil akan lebih tepat dan perusahaan tidak mengalami kerugian hanya karena kesalahan unit cost.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana konsep Activity Based Costing?2. Apa kelebihan dan kelemahan dari Activity Based Costing?C. Tujuan Masalah1. Untuk mengetahui konsep Activity Based Costing 2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari Activity Based Costing

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Activity Based Costing (ABC)ABC merupakan kependekan dari activity based costing (pembiayaan atau penetapan biaya berdasarkan aktivitas). Activity Based Costing (ABC) merupakan suatu sistem akuntansi yang berfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk dan jasa. Dalam ABC, harus dilakukan penelitian aktivitas apa saja yang dilakukan untuk memproduksi produk. Ketelitian penemuan aktivitas akan menyebabkan ketelitian perhitungan harga pokok produk. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan penggunaannya.Pengertian Activity Based Costing Menurut Para AhliABC (Activity Based Costing) menurut Garrison et al. terjemahan Hinduan (2006:440) adalah: metode perhitungan biaya (costing) yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategis dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap.Menurut Amin Wijaya Tunggal (2009:2) Activity-Based Costing adalah: Metode costing yang mendasarkan pada aktivitas yang didesain untuk memberikan informasi biaya kepada para manajer untuk pembuatan keputusan stratejik dan keputusan lain yang mempengaruhi kapasitas dan biaya tetap.Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2009:25) Activity-Based Costing adalah: Metode membebankan biaya aktivitas-aktivitas berdasarkan besarnya pemakaian sumber daya dan membebankan biaya pada objek biaya, seperti produk atau pelanggan, berdasarkan besarnya pemakaian aktivitas, serta untuk mengukur biaya dan kinerja dari aktivitas yang terikat dengan proses dan objek biaya.Menurut William K. Carter dan Milton F. Usry (2004:496) Activity-Based Costing adalah: Suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume-related factor).Pengertian ABC (Activity Based Cost) sistem dalam Mulyadi (2003:25) merupakan: sistem informasi biaya yang menyediakan informasi lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan personil perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Activity Based Costing sistem menurut Mulyadi (2003:94) mempunyai berbagai manfaat berikut ini:1. Menyediakan informasi berlimpah tentang aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer.2. Menyediakan fasilitas untuk menyusun dengan cepat anggaran berbasis aktivitas (activity-based budget).3. Menyediakan informasi biaya untuk memantau implementasi rencana pengurangan biaya.4. Menyediakan secara akurat dan multidimensi kos produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.Pada awal perkembangannya ABC sistem menurut Mulyadi (2003:51) dimanfaatkan untuk memperbaiki kecermatan perhitungan kos produk dalam perusahaan-perusahaan manufaktur yang menghasilkan banyak jenis produk. ABC sistem menawarkan dasar pembebanan yang lebih bervariasi, seperti batch-related drivers, product-sustaining drivers, dan facility-sustaining drivers untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pada perkembangan selanjutnya, ABC sistem tidak lagi terbatas pemanfaatannya hanya untuk menghasilkan informasi kos produk yang akurat, namun meluas sebagai sistem informasi untuk memotivasi personel dalam melakukan peningkatan terhadap proses yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk/jasa bagi customer.ABC sistem kemudian diterapkan ke semua biaya pada perkembangan yang lebih lanjut, mulai dari biaya desain, biaya produksi, biaya penjualan,biayapasca jual, sampai biaya administrasi dan umum. ABC sistem menggunakan aktivitas sebagai titik pusat (focal point) untuk mempertanggungjawabkan biaya.

B. Tujuan Aktivity Based CostingTujuan Activity Based Costing adalah untuk menglokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk.Full costing dan variable costing (konvensional) menitikberatkan penentuan harga pokok produk pada fase produk saja, sedangkan untuk Activity Based Costing menitikberatkan penentuan harga pokok produk pada semua fase pembuatan produk yang terdiri dari :1. Fase design dan pengembangan produk- Biaya design (design expenses)- Biaya pengujian (testing expenses)2. Fase produksi- Unit level activity cost- Batch level activity cost- Product sustaining activity cost- Facility sustaining activity cost3. Fase dukungan logistik- Biaya iklan (advertising expenses)- Biaya distribusi (distribution expenses)- Biaya garansi produk (product guarantee expenses)C. Manfaat Activity Based CostingManfaat yang dihasilkan oleh perusahaan yang menerapkan ABC adalah:a. Memperbaiki mutu pengambilan keputusan.Kemampuan ABC menghasiikan informasi biaya produksi yang lebih telitidapat mengurangi kemungkinan rnanajemen melakukan pengambilan keputusanyang salah. Informasi biaya produksi yang lebih teliti sangat penting artinya bagimanajemen jika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat tajam.Di Amerika, umumnya ABC digunakan oleh perusahaan-perusahaan yangdihadapkan pada keadaan persaingan yang semakin tajam.b. Memungkinkan manajemen melakukan perbaikan terus-menerus terhadapkegiatan untuk mengurangi biaya overhead.ABC megidentifikasi biaya overhead dengan kegiatan yang menimbukanbiaya tersebut. Dengan demikian informasi biaya yang dihasilkan oleh ABC dapatdigunakan oleh manajemen untuk memantau secara terus-menerus berbagaikegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk danmelayani konsumen. Perbaikan berbagai kegiatan untuk menghasilkan produk danpenghilangan kegiatan yang tidak bernilai tambah bagi konsumen dapatdipertimbangkan oleh manajemen berdasarkan informasi biaya yang disajikandengan ABC.c. Memberikan kemudahan dalam penentuan biaya relevan.ABC menyediakan informasi biaya yang dihubungkan dengan berbagaikegiatan untuk menghasilkan produk, sehingga manajemen akan memperolehkemudahan dalam mendapatkan informasi yang relevan dalam pengambilankeputusan yang menyangkut berbagai kegiatan bisnis mereka. Jika misalnyamanajemen mempertimbangkan untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan set upfasilitas produksi, ABC mampu dengan cepat menyediakan informasi batch relatedactivities cost sehingga memungkinkan manajemen mempertimbangkan akibatkeputusan mereka terhadap konsumsi sumber daya untuk kegiatan tersebut.D. Tahapan-tahapan dalam Perancangan Sistem Activity Based CostingMenurut Blocher dkk. (2000 : 123-126) tahap perancangan ABC dibagi dalam tiga tahap yaitu :1. Mengidentifikasikan Biaya Sumber Daya dan AktivitasTahap pertama dalam merancang sistem ABC adalah mengidentifikasikan biaya sumber daya dan melakukan analisis aktivitas. Biaya sumber daya adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan berbagai aktivitas. Sebagian besar biaya sumber daya ada dalam subrekening buku besar, seperti bahan, supplies, pembelian, penanganan bahan, pergudangan, ruang kantor, mebel, dan peralatan lain, bangunan, peralatan pabrik, utilitas gaji, dan tunjangan, teknik dan akuntansi.Analisis aktivitas adalah identifikasi dan deskripsi pekerjaan (aktivitas) dalam organisasi.Analisis aktivitas meliputi pengumpulan data dari dokumen dan catatan yang ada, dan penelitian/survei dengan menggunakan daftar pertanyaan, observasi, dan wawancara secara terus-menerus terhadap orang-orang kunci. Anggota tim proyek ABC biasanya menanyakan hal-hal ini kepada karyawan atau manajer kunci :a. Apa pekerjaan/aktivitas yang Anda lakukan?b. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut?c. Apa sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut?d. Nilai apa yang dimiliki oleh aktivitas tersebut bagi perusahaan?Tim proyek ABC juga mengumpulkan data aktivitas dengan cara melakukan observasi dan membuat daftar aktivitas/pekerjaan yang dilakukan.Proses pemanufakturan mempunyai empat kategori aktivitas:a. Aktivitas berlevel unit adalah aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi setiap satu unit produk. Contoh aktivitas berlevel unit (berdasarkan volume atau unit) adalah pemakaian bahan, pemakaian jam kerja langsung, memasukkan komponen, inspeksi setiap unit, dan aktivitas menjalankan mesin.b. Aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang dilakukan untuk setiap batch atau kelompok produk. Aktivitas berlevel batch dilakukan setiap satu batch ingin diproduksi. Contoh aktivitas berlevel batch adalah setup, mesin, pemesanan pembelian, penjadwalan produksi, inspeksi untuk setiap batch dan penanganan bahan.c. Aktivitas untuk mendukung produk. Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi produk yang berbeda. Contoh aktivitas untuk mendukung produk adalah merancang produk, administrasi suku cadang, penerbitan formulir pesanan untuk mengubah teknik rekayasa dan ekspedisi.d. Aktivitas untuk mendukung fasilitas. Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi secara umum. Contoh aktivitas ini adalah keamanan, keselamatan kerja, pemeliharaan, manajemen pabrik, depresiasi pabrik dan pembayaran pajak properti.2. Membebankan Biaya Sumber Daya ke AktivitasAktivitas menimbulkan biaya sumber daya. Driver sumber daya (Resources driver) digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Kriteria penting untuk memilih cost driver yang baik adalah hubungan sebab akibat. Driver sumber daya biasanya meliputi:a. meter untuk utilitasb. jumlah tenaga kerja untuk aktivitas yang berkaitan dengan penggajianc. jumlah setup untuk aktivitas setup mesind. jumlah pemindahan untuk aktivitas penanganan bahane. jam mesin untuk aktivitas menjalankan mesin danf. luas lantai untuk aktivitas kebersihan.3. Membebankan Biaya ke Objek BiayaJika aktivitas sudah diketahui, selanjutnya perlu untuk mengukur biaya aktivitas per unit. Hal ini dilakukan dengan cara mengukur biaya per unit untuk output yang diproduksi oleh aktivitas tersebut. Perbandingan selama beberapa waktu dengan organisasi lain dapat digunakan untuk menentukan efisiensi (produktivitas) untuk aktivitas-aktivitas tersebut.Output merupakan objek biaya yang membutuhkan aktivitas, output untuk sebuah sistem biaya, biasanya berupa produk, jasa, pelanggan, proyek, atau unit bisnis. Contohnya, dalam perusahaan asuransi, output dapat berupa produk atau jasa individual yang ditawarkan kepada pelanggan, pelanggan, agen asuransi atau divisi yang menerima manfaat dari sumber daya perusahaan.Driver aktivitas digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke objek biaya. Driver aktivitas biasanya berupa jumlah pesanan pembelian, jumlah laporan penerimaan barang, jumlah laporan, atau jam inspeksi, jumlah suku cadang yang disimpan, jumlah pembayaran, jam kerja langsung, jam mesin, jumlah setup dan waktu siklus produksi.E. Kelebihan dan Kelemahan Sistem ActivityBased Costing1. Kelebihan Sistem Activity Based Costinga) Memudahkan manajemen untuk mendapatkan informasi product cost-assignment secara akurat.b) Membantu manajemen untuk menelusuri dan mengidentifikasi cost-driver ke dalam Pool Activity.c) Mempermudah aktivitas perencanaan dan pengendalian overhead cost dengan adanya Pooling-Cost Activity.d) ABC memberikan peluang untuk melakukan desain cost-reduction activity terhadap produk yang akan diproduksi.e) Meningkatkan kemampuan manajemen dalam menyusun cashflow perusahaan dengan memisahkan biaya ke dalam Cost Pooling Activity.2. Kelemahan Sistem Activity Based Costinga) Mengharuskan manajer melakukan perubahan radikal dalam cara berfikir mereka mengenai biaya, yang pada awalnya sulit bagi manajer untuk memahami ABC.b) Tidak menunjukkan biaya yang akan dihindari dengan menghentikan memproduksi lebih sedikit produk.c) Memerlukan upaya pengumpulan data yang diperlukan guna keperluan persyaratan laporan keuangan.d) Implementasi sistem ABC belum dikenal dengan baik sehingga prosentase penolakan terhadap sistem ini cukup besar.

Contoh ABC :Pada Pabrik sepatu Maya menghasilkan produk, Barry dan Bally dan menggunakan system penetapan biaya di mana semua biaya tidak langsung dikumpulkan di dalam suatu pool biaya dan dialokasikan berdasar pada jam mesin. Manajemen Blaine memutuskan untuk menetapkan ABC karena studi tentang biaya mengungkapkan bahwa biaya umum berhubungan dengan aktivitas set up dan aktivitas desain.Banyaknya setup dan banyaknya jam mesin desain merupakan pendorong aktivitas untuk kedua biaya tersebut dan jam mesin selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk mengalokasi kan biaya tidak langsung. Berikut ini informasi operasi tahun sekarang dari pabrik sepatu Maya: Data Biaya BarryBally Total

Unit Yang di Produksi80017.00017.800

Biaya Bahan Langsung

Per UnitRp. 250Rp. 50

TotalRp. 200.000Rp. 850.000Rp. 1.050.000

Biaya Upah LangsungRp. 80.000Rp. 425.000Rp. 505.000

Jam Desain9.6004.40014.000

Setup12080200

Jam Mesin5.00045.00050.000

Overhead

DesainRp. 350.000

SetupRp. 250.000

Lain LainRp. 1.200.000

Total OverheadRp. 1.800.000

Menghitung total biaya dan biaya per unit yang dilaporkan untuk kedua produk dengan system perhitungan harga pokok ABC!Pabrik Sepatu MayaBiaya produksi dengan Sistem ABC

Tarif overhead : Desain : Rp 350.000 : 14.000 jam desain = Rp 25 per jam desain Setup : Rp 250.000 : 200 setup = 1.250 setup Overhead lainnya : Rp 1.200.000 : 50.000 jam mesin = Rp 24 per jam mesin.BarryBallyTotal

Bahan BakuRp. 200.000Rp. 850.000Rp. 1.050.000

Upah LangsungRp. 80.000Rp. 425.000Rp. 505.000

Overhead

Rp. 25 x 9600 jam Desain240.000

Rp. 25 x 4.400 Jam Desain110.000350.000

Biaya Setup

Rp. 1.250 x 120 Setup150.000

Rp. 1.250 x 80 Setup100.000250.000

Biaya Lainnya

Rp. 24 x 5.000 Jam MesinRp. 120.000

Rp. 24 x 45.000 Jam MesinRp. 1.080.000Rp. 1.200.000

Total BiayaRp. 790.000Rp. 2.565.000Rp. 3.355.000

Unit Yg DiProduksi80017.000

Biaya Per UnitRp. 987,50Rp. 150,88

BAB III PENUTUPA. KESIMPULANActivity based costing merupakan pendekatan yang dilakukan untuk penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Pada sistem ini biaya-biaya yang timbul dicatat, dikumpulkan, dan dikendalikan berdasar atas elemen-elemennya ke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban. Dengan cara semacam ini maka biaya-biaya produksi juga ditentukan menurut banyaknya sumber daya yang diserap oleh masing-masing pusat biaya.Manfaat yang dihasilkan oleh perusahaan yang menerapkan ABC yaitu memperbaiki mutu pengambilan keputusan,Memunglunkan manajemen melakukan perbaikan terus-menerus terhadap kegiatan untuk mengurangi biaya overhead dan memberikan kemudahan dalam penentuan biaya relevan.

B. DAFATAR PUSTAKAEti Rochaety dan Ratih Tresnati. 2005 Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta: PT Bumi Aksara.Kusnadi dkk. 2001. Akuntansi Manajemen (Komprehensif, Tradisional dan Kontemporer),Malang: Universitas Brawijayahttp://d-ekatnadi.blogspot.com/2010/11/makalah-paper-activity-based-costing.html http://www.aas-sv.com/2013/10/activity-based-costing-abc-dan-just-in.htmlhttp://gakmesti.wordpress.com/2009/12/03/activity-based-costing/http://www.slideshare.net/milatunnikmah/ak-28666360

9