makalah akuntansi syariah salam mudharabah

31
B. Akun-akun Laporan Laba Rugi Akun-akun yang digunakan dalam akuntansi pembeli untuk penyusunan laporan laba rugi antara lain: 1. Keuntungan Penyerahan Aset Salam Akun ini digunakan untuk mencatat keuntungan yang diperoleh karena nilai tercatat modal non kas lebih kecil dari nilai wajarnya saat penyerahan. Akun ini dikredit saat penyerahan dan didebet saat tutup buku. 2. Kerugian Penyerahan Aset Salam Akun ini digunakan untuk mencatat kerugian yang diperoleh karena nilai tercatat modal non kas lebih tinggi dari nilai wajar saat penyerahan. Akun ini didebet saat penyerahan dan dikredit saat tutup buku. 5.3.2 Penyerahan modal salam kepada produsen Karakteristik salam adalah pembayaran harga barang sebagai modal pembuat (modal salam) harus diserahkan seluruhnya pada saat akad ditanda tangani. Modal salam bisa berbentuk tunai (kas) dan barang (non kas). Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: 05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Jual Beli Salam dijelaskan ketentuan salam sebagai berikut: Pertama - Ketentuan tentang Pembayaran 1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau manfaat.

Upload: renny-nadianti

Post on 16-Apr-2017

163 views

Category:

Economy & Finance


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

B. Akun-akun Laporan Laba Rugi

Akun-akun yang digunakan dalam akuntansi pembeli untuk penyusunan laporan laba rugi

antara lain:

1. Keuntungan Penyerahan Aset Salam

Akun ini digunakan untuk mencatat keuntungan yang diperoleh karena nilai tercatat

modal non kas lebih kecil dari nilai wajarnya saat penyerahan. Akun ini dikredit saat

penyerahan dan didebet saat tutup buku.

2. Kerugian Penyerahan Aset Salam

Akun ini digunakan untuk mencatat kerugian yang diperoleh karena nilai tercatat modal

non kas lebih tinggi dari nilai wajar saat penyerahan. Akun ini didebet saat penyerahan

dan dikredit saat tutup buku.

5.3.2 Penyerahan modal salam kepada produsen

Karakteristik salam adalah pembayaran harga barang sebagai modal pembuat (modal

salam) harus diserahkan seluruhnya pada saat akad ditanda tangani. Modal salam bisa berbentuk

tunai (kas) dan barang (non kas).

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: 05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Jual Beli Salam

dijelaskan ketentuan salam sebagai berikut:

Pertama - Ketentuan tentang Pembayaran

1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau

manfaat.

2. Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati.

3. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.

PSAK 103 tentang Akuntansi Salam Paragraf 11 dan 12 mengatur pengakuan dan pengukuran

modal salam sebagai berikut:

(11) Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual

(12) Modal usaha salam dapat berupa kas dan aset nonkas. Modal usaha salam dalam bentuk kas

diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas

Page 2: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

diukur sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat modal usaha nonkas yang

diserahkan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut.

A. Jika penyerahan modal salam dalam bentuk uang tunai (kas)

Modal dalam bentuk kas adalah penyerahan modal salam oleh pembeli kepada

penjual dalam bentuk kas (uang tunai) atau setara kas. Jika modal salam dalam bentuk

kas, maka diakui sebagai Piutang Salam saat modal kas dibayarkan atau dialihkan dari

pembeli kepada penjual sebesar jumlah yang dibayarkan.

Contoh:

Tanggal 8 Oktober 2016 LKS Amanah menyerahkan modal salam atas harga barang

salam yang dipesan kepada Kelompok Petani Rezeki, yaitu “jagung hibrida bisi-16 super

type-A” dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 80.000.000,00

Piutang salam Rp. 80.000.000,00

Kas Rp. 80.000.000,00

Jika pada saat penyerahan, terjadi perubahan harga pasar, tidak boleh membawa

dampak terhadap penyerahan barang. Misalnya jika harga pasar lebih tinggi dari harga

dalam akad, penjual tidak diperkenankan mengurani jumlah barang atau menuntut

tambahan harga. Sedangkan, jika harga pasar lebih rendah dari harga akad, pembeli tidak

diperkenankan meminta tambahan jumlah barang atau menuntut pengurangan harga.

B. Jika penyerahan modal salam dalam bentuk non kas (barang)

Modal salam dapat berbentuk non kas (barang) yang berkaitan dengan kebutuhan

pembuatan barang yang dipesan. Jika modal salam berbentuk non kas harus dilakukan

penilaian harga wajar atau harga pasar saat penyerahan. Selisih nilai wajar dengan nilai

tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian.

Page 3: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

1. Nilai wajar > nilai tercatat

Jika nilai wajar modal non kas lebih tinggi dari nilai tercatat maka akan timbul

keuntungan dan diakui pada saat penyerahan.

Contoh:

Tanggal 8 Oktober 2016 LKS Amanah menyerahkan modal salam kepada Kelompok

Petani Rezeki atas pesanan jagung hibrida bisi-16 super type-A seharga Rp.

80.000.000,00 yang terdiri dari

a. Uang kas Rp. 60.000.000,00

b. Modal non kas (bibit dan pupuk) sebesar Rp. 20.000.000,00 yang harga perolehannya Rp.

18.000.000,00

Piutang salam Rp. 80.000.000,00

Kas Rp. 60.000.000,00

Persediaan Rp. 18.000.000,00

Keuntungan penyerahan aset salam Rp. 2.000.000,00

2. Nilai wajar < nilai tercatat

Jika nilai wajar modal non kas lebih rendah dari nilai tercatat maka akan timbul kerugian

dan diakui pada saat penyerahan.

Contoh:

Harga perolehan modal non kas (bibit dan pupuk) yang diserahkan kepada Kelompok

Petani Rezeki Rp. 25.000.000,00

Piutang salam Rp. 80.000.000,00

Kerugian penyerahan aset salam Rp. 5.000.000,00

Kas Rp. 60.000.000,00

Persediaan Rp. 25.000.000,00

Page 4: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

5.3.3 Penerimaan barang pesanan dari produsen (pembuat)

Karakteristik salam adalah penyerahan barang dilakukan kemudian. Transaksi

salam akan selesai jika pembeli telah menerima seluruh barang yang dipesan sesuai

spesifikasi yang disepakati dalam akad. Pada prinsipnya barang salam yang diterima

harus sesuai spesifikasi yang tercantum dalam akad, tetapi pembeli dapat juga menerima

barang pesanan dengan kualitas yang berbeda.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: 05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang

Jual Beli Salam dijelaskan ketentuan salam sebagai berikut:

Keempat - Penyerahan Barang Sebelum atau pada Waktunya

1. Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah

yang telah disepakati.

2. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, penjual tidak

boleh meminta tambahan harga.

3. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah, dan pembeli

rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut pengurangan harga (diskon).

4. Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati dengan

syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, dan ia tidak boleh

menuntut tambahan harga.

5. Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau

kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua

pilihan:

a. membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya,

b. menunggu sampai barang tersedia.

PSAK 103 tentang Akuntansi Salam Paragraf 13 dan 16 mengatur pengakuan dan pengukuran

barang pesanan sebagai berikut:

13. Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sebagai berikut:

(a) jika barang pesanan sesuai dengan akad, maka dinilai sesuai nilai yang disepakati;

(b) jika barang pesanan berbeda kualitasnya, maka:

Page 5: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

(i) barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai akad, jika nilai wajar dari

barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai barang pesanan

yang tercantum dalam akad;

(ii) barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai wajar pada saat diterima dan

selisihnya diakui sebagai kerugian, jika nilai wajar dari barang pesanan yang diterima

lebih rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad;

(c) jika pembeli tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal jatuh

tempo pengiriman, maka:

(i) jika tanggal pengiriman diperpanjang, maka nilai tercatat piutang salam sebesar bagian

yang belum dipenuhi sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad;

(ii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah

menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak dapat

dipenuhi; dan

(iii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli mempunyai

jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai

piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan

jaminan tersebut diakui sebagai piutang kepada penjual yang telah jatuh tempo.

Sebaliknya, jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang

salam maka selisihnya menjadi hak penjual.

16. Barang pesanan yang telah diterima diakui sebagai persediaan. Pada akhir periode pelaporan

keuangan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya

perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi

lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

A. Penerimaan barang salam dengan kualitas sama dengan kontrak

Pada prinsipnya kewajiban pembuat atau produsen adalah menyerahkan barang

sesuai spesifikasi yang telah disepakati dalam akad.

Contoh:

Page 6: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Tanggal 8 Oktober 2016 LKS diterima barang pesanan salam sebanyak 25 ton jagung

hibrida sesuai dengan kualifikasi yang telah disepakati dalam akad, yaitu jagung hibrida

bisi-16 super type-A dengan harga kontrak sebesar Rp. 20.000.000,00

Persediaan Rp. 20.000.000,00

Piutang salam Rp. 20.000.000,00

B. Penerimaan barang salam dengan kualitas berbeda dengan kontrak

• Dalam transaksi salam tunggal kebijakan penerimaan barang dengan spesifikasi berbeda

dengan yang tercantum dalam akad merupakan keputusan pemesan sendiri dengan naluri

bisnisnya, karena barang yang diterima dapat dijual di pihak lain

Penyerahan Barang sebelum atau pada waktunya

• 1.  Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah

yang telah disepakati.

• 2. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, penjual tidak

boleh meminta tambahan harga.

• 3. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah, dan pembeli rela

menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut pengurangan harga (diskon).

• 4.  Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati dengan

syarat: kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, dan ia tidak boleh

menuntut tambahan harga.

• 5. Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau

kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua

pilihan:

– Membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya,

– Menunggu sampai barang tersedia.

• Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sebagai berikut:

• (a) jika barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai nilai yang disepakati;

• (b) jika barang pesanan berbeda kualitasnya, maka:

– Barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai akad, jika nilai pasar

(nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) dari barang pesanan yang diterima

Page 7: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam

akad;

– Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai pasar (nilai wajar jika nilai

pasar tidak tersedia) pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian,

jika nilai pasar dari barang pesanan lebih rendah dari nilai barang pesanan yang

tercantum dalam akad;

1. Penerimaan barang dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan nilai wajar

sama dengan nilai akad

• Jika barang yang diterima tersebut dengan kualitas yang berbeda, maka saat penyerahan

barang diakui sebesar nilai wajar atau nilai pasar saat penyerahan. Salah satu

kemungkinan yang terjadi adalah nilai wajar atau nilai pasar sama dengan nilai akad,

pengakuan aset sebesar nilai wajarnya

Jurnal :

• Dr. persediaan/aset salam xxx

• Cr. Piutang salam xxx

2. Penerimaan barang dalam dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan nilai

wajar lebih tinggi dari nilai akad

• Barang pesanan yang diterima berbeda kualitasnya dan diakui sebesar nilai wajar atau

nilai pasar saat penyerahan, maka kemungkinan lain adalah barang pesanan yang diterima

mempunyai nilai pasar lebih tinggi dari nilai yang tercantum dalam akad.

Jurnal :

• Dr. Persediaan/ aset salam xxx

• Cr. Piutang salam xxx

3. Penerimaan barang salam dengan kualitas yang berbeda dengan akad dan nilai

wajar lebih rendah dari nilai akad

• Kemungkinan lain yang terjadi barang yang terima oleh pemesan dengan kualitas

berbeda dan barang pesanan yang diterima mempunyai nilai wajar atau pasar lebih

rendah dari nilai dlam akad. Jika terjadi demikian maka barang yang diterima diukur

sesuai nilai pasar pada saat diterima karena nilai wajar atau nilai pasar lebih rendah dari

niai akad dan selisihnya diakui sebagai kerugian

Page 8: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Jurnal :

• Dr. Persediaan/ aset salam xxx

• Dr. Kerugian penyerahan brg saham xxx

• Cr. Piutang salam xxx

5.3.4. Pada saat jatuh tempo tidak ada penerimaan barang

• jika pembeli tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal

jatuh  tempo pengiriman, maka:

(i)     jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat piutang salam sebesar bagian yang

belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad;

(ii)   jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah menjadi

piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi; dan

(iii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli mempunyai jaminan atas

barang pesanan serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka

selisih antara nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai

piutang kepada penjual yang telah jatuh tempo.Sebaliknya, jika hasil penjualan jaminan tersebut

lebih besar dari nilai tercatat piutang salam maka selisihnya menjadi hak penjual.

a. Memperpanjang jangka waktu pengiriman barang kepada pembeli

• Jika LKS tidk menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal jatuh tempo

pengiriman, alternatif pertama yang terjadi adalah memperpanjang jangka waktu

penyerahan barang kepada pembeli. Jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat

piutang salam sebear bagian yang belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang

tercantum dalam akad.

b. Pembatalan pesanan dan penjual tidak dapat melunasi hutangnya

• Jika LKS tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal jatuh tempo

pengiriman dan akad dalam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam

berubah menjadi piutang uang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak

dapat dipenuhi.

c. Pembatalan pesanan dan penjual melunasi kewajibannya dari hasil penjualan

jaminan salam

Page 9: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

• Jika dilakukan penjualan jaminan, maka kemungkinan yang terjadi adalah

– Hasil penjualan sama dengan hutang penjual

– Hasil penjualan jaminan lebih kecil dari hutang penjual maka selisih antara nilai

tercatat piutang saham dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebgai piutang

kepada nasabah yang telah jatuh tempo

– Hasil penjualan jaminan lebih tinggi dari hutang penjual maka selisihnya menjadi

hak nasabah

1. Hasil penjualan jaminan sama dengan hutang penjual

• Kemungkinan pertama yang mungkin terjadi dalam penjualan jaminan adalah hasil

penjualan sama dengan hutang penjual, sehingga seluruh hasil penjualan barang jaminan

tersebut dipergunakan untuk melunasi hutang penjual.

Jurnal :

• Dr. kas xxx

• Cr. Piutang salam xxx

2. Hasil penjualan jaminan lebih kecil dari hutang penjual

• Kemungkinan yang lain dalam melakukan penjualan barang jaminan adalah hasil

penjualan lebih kecil dari hutang penjual, sehingga untuk melakukan pembayaran hutang

penjual masih kurang. Atas kekurangan tersebut diakui sebagai hutang penjual dalam

bentuk piutang uang/ modal

Jurnal :

• Dr. kas xxx

• Dr. piutang petani xxx

• Cr. Piutang Salam xxx

3. Hasil penjualan jaminan lebih tinggi dari hutang penjual

• Kemungkinan lainnya dari penjualan barang jaminan adalah hasil penjualan barang

jaminan lebih tinggi dari hutang penjual, sehingga dari hasil penjualan barang tersebut

setelah dilakukan pembayaran hutang penjual masih terdapat kelebihan atau sisa. Atas

kelebihan hasil penjualan barang jaminan tersebut harus dikembalikan kepada penjual

Jurnal :

• Dr. kas xxx

Page 10: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

• Cr. Piutang salam xxx

• Cr. Rekening Petani xxx

5.3.5. Denda

• Pembeli dapat mengenakan denda kepada penjual, denda hanya boleh dikenakan kepada

penjual yang mampu menyelesaikan kewajibannya, tetapi sengaja tidak melakukannya.

Hal ini tidak berlaku bagi penjual yang tidak mampu menunaikan kewajibannya karena

force majeur. Denda dikenakan jika penjual lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai

dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.

Jurnal :

• Dr. Rekening Petani xxx

• Cr. Rekening dana kebajikan xxx

5.4. Akuntansi Penjual (produsen/pembuat)

Sebagaimana diatrur dalam ruang lingkup PSAK 103 tentang Akuntansi salam,bahwa yang

dibahas dalam PSAK tersebut selain mengatur Akuntansi dari pihak pembeli,diatur juga

akuntansi salam dari sisi penjual.Ketentuan akuntansi salam pada penjual hanya membahas

tentang penerimaan modal dan penyerahan barang.

5.4.1 Akun-akun pada Penjual

Akun-akun yang di pergunakan dalam akuntansi salam ini mencerminkan transaksi salam dan

salam paralel yang disajikan dalam laporan posisi keuangan(neraca) atau laporan laba rugi.

A. Akun-akun laporan posisi keuangan

Akun-akun yang di pergunakan dalam transaksi salam untuk kepentungan pembuatan laporan

posisi keuangan antara lain dan idak terbatas pada:

1. Hutang Salam

tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli barang dengan cara pemesanan

dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu.

2. Persediaan (aset salam)

Akun ini di pergunakan untuk mencatat barang salam yang di terima kemudian

diserahkan kepada pembeli akhir.

Page 11: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

3. Hutang kepda KKS

Akun ini dipergunakan untuk mencatat hutang produsen atas tidak dapat diserahkannya

barang yang di pesanpada saat jatuh tempo.

B. Akun-akun Laba Rugi

Akun-akun dalam akuntansi salam dan salam paralel yang dipergunakan untuk penyusunan

laporan laba rugi antara lain dan tidak terbatas pada:

1. Keuntungan penyerahan aktiva

Akun ini dipergunakan untuk mencatat keuntungan penyerahan modal salam dalam

bentuk non kas dimana nilai wajar atau nilai pasar lebih besar dari nilai perolehan.

2. Kerugian penyerahan aktiva

Akun ini dipergunakan mencatat kerugian penyerahan modal salam dalam bentuk non

kas dimana nilai wajar atau niali pasar lebih kecil dari nilai perolehan.

3. Kerugian salam

Akun ini dipergunakan untuk mencatat kerugian yang timbul daam transaksi salam.Akun

ini di debit pada saat timbul kerugian salam dan dikredit pada saat dipindahkan ke laba

rugi tutup buku akhir tahun.

4. Keuntungan salam

Akun ini dipergunakan untuk mencatat keuntungan yang terjadi dalam transaksi salam.

5.4.2 Penerimaan modal salam dari pembeli/pemesan

Alam Karakteristik salam penyerahan barang dilakukan kemudian dan harga barang

dilakukan segera pada saat akad ditandatangani.Modal salam yang diterima dapat berupa kas dan

aset non kas misalnya seperti bibit,pupuk,alat-alat pertanian dan sebagainya.

A. Penerimaan modal salam dalam bentuk kas/tunai

Jika penjual menerima modal salam dalam bentuk kas,diakui sebagai kewajiban sebesar

jumlah yang diterima.kewajiban salam ini merupakan kewajiban untuk menyerahkan barang

salam kepada pembeli,sehingga kewajiban salam ini akan berakhir setelah penyerahan barang.

Page 12: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Contoh: Pada tanggal 12 maret 2007 LKS amanah gusti penerimaan dana dari pabrik tepung

Rasapati sebesar Rp.500.000.000 atas pesanan tepung patioka(tepung kitela pohon)serbanyak

100 ton,atas pelunasan pembayaran harga barang ,dijurnal sebagai berikut:

Kas/Rekening Pabrik Tepung Rp.500.000.000

Hutang salam Rp.500.000.000

B. Penerimaan modal salam dalam bentuk non kas

Dalam transaksi islam penyerahan modal salam oleh pembeli kepda penjual tidak hanya

dalam bentuk kas tapi diperkenankan juga untuk menyerahkan modal salam dalam bentuk barang

(non kas) disinilah perbedaan mendasar dengan lembaga keuangan Konvensional (khususnya

bank syariah)karena dalam lembaga keuangan perbankan hanya diperkenankan untuk

menyerahkan uang,karena lembaga keuangan perbankan hanya diperkenankan menjalankan

keagiatan usahanya dibidang keuangan.

Contoh: Pada tanggal 12 maret 2007 LKS sebagai penjual menerima pembayaran harga salam

sebesar Rp.500.000.000 yang terdiri dari:

a) Uang tunai (kas) Rp.100.000.000

b) Modal non kas (barang berupa)

Nama barang Harga wajar

Alat pertanian Rp.200.000.000

5 ton pupuk Rp.100.000.000

100 obat-obatan Rp.100.000.000

Jumlah modal non kas Rp.400.000.000

Jumlah modal salam (kas dan non kas) Rp.500.000.000

Dengan penerimaan harga barang salam yang merupakan modal LKS dalam memproduksi

barang maka dilakukan jurnal sebagai berikut:

Persediaan / aset salam Rp.400.000.000

Kas Rp.100.000.000

Page 13: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Kewajiban salam Rp.500.000.000

5.4.3 Penyerahan barang salam kepada pembeli / pemesan

Penyerahan barang berkaitan dengan kewajiban salam karena dalam transaksi salam yang

terutang atau yang menjadi kewajiban dari pembuat adalah menyerahkan barang sesuai dengan

spesifikasi yang telah disepakati dalam aset.

A.Penyerahan barang dengan kualitas yang sama dalam akad

Dengan di serahkan barang (walaupun dengan kualitas yang berbeda) maka kewajiban penjual

kepada pembeli sudah selesai.

B.Penyerahan barang dengan kualitas yang berbeda

Kewajiban penjual sebagai produsen adalah kewajiban untuk menyerahkan barang (bukan

kewajiban uang) oleh karena itu kewajiban tersebut selesai jika telah dilakukan penyerahan

barangnya.Baik dengan kualitas yang sama dengan akad atau dengan kualitas yang berbeda

dengan akad (jika pembeli menyetujui dan berkenan untuk menerimanya).

5.5 Akuntansi Salam Paralel

LKS dapat bertindak seabagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi salam,jika LKS

bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang

pesanan dengan cara salam, maka hal ini disebut dengan salam paralel.

Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat:

1. Akad kedua antara Bank dan pembuat terpisah dari akad pertama antara bank dan

pembeli akhir.

2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.

B. Penyerahan modal kepada KUD Berkah (sebagai pembuat)

Page 14: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Modal salam yang diserahkan kepada KUD Berkah Sukabumi ialah modal kas dan modal

nonkas. Untuk dapat melakukan penyerahan modal salam dalam nonkas, LKS Aminah Gusti

harus mengadakan barangnya dengan cara membeli, membuat sendiri, dan sebagainya.

Contoh05 Februari 2007 LKS Amanah Gusti menyerahkan modal salam kepada KUD Berkah

Sukabumi sebesar Rp40.000.000,00 atas pesanan barang yang dilakukan yaitu 100 ton gabah

padi Pandanwangi kadar air 12%. Modal salam yang diserahkan terdiri dari alat pertanian dengan

harga wajar saat penyerahan sebesar Rp30.000.000,00 dan uang tunai sebesar Rp10.000.000,00.

Tercatat harga perolehan alat pertanian yang diserahkan sebesar Rp29.500.000,00.

Jurnal atas pembelian alat pertanian sebesar Rp29.500.000,00 tunai:

Dr. Persediaan Rp29.500.000,00

Cr. Kas Rp.29.500.000,00

LKS Amanah Gusti melakukan jurnal atas penyerahan modal kas dan nonkas tersebut:

Dr. Piutang Salam (barang) Rp40.000.000,00

(100 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

Cr. Kas Rp10.000.000,00

Cr. Persediaan/Aktiva Rp29.500.000,00

Cr. Pendapatan penyerahan aktiva Rp 500.000,00

Perubahan posisi buku besar dan laporan posisi keuangan bank syariah sebagai berikut.

PIUTANG SALAM

Debet

Kredit

Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah

05/02

05/02

Modal kas

Alat pertanian

10.000.000

30.000.000

Saldo 40.000.000

40.000.000 40.000.000

NERACA

Per 05 Ferbruari 2007

Aktiva

Pasiva

Page 15: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Piutang Salam 40.000.000 Utang Salam 50.000.000

C. Penerimaan barang salam dari KUD Berkah Sukabumi

Dalam salam paralel, kualitas atau spesifikasi barang yang diterima oleh LKS sebagai pembeli

(akad kedua) harus sama dengan yang tercantum dalam akad untuk mengurangi risiko ditolak

oleh pembeli akhir saat penyerahan barang tersebut. Jika demikian maka nilai barang diakui

sebesar harga yang tercantum dalam akad, walaupun nilai pasar lebih rendah atau lebih tinggi

dari harga kontrak.

Contoh Tanggal 05 Juni 2007 diterima oleh LKS Amanah Gusti barang yang dipesan dari KUD

Berkah Sukabumi, 100 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12% (sesuai dengan spesifikasi

yang disepakati) seharga Rp40.000.000,00.

Dr. Persediaan Rp40.000.000,00

(100 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

Cr. Piutang Salam Rp40.000.000,00

(100 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

Perubahan posisi buku besar dan laporan posisi keuangan bank syariah sebagai berikut:

PIUTANG SALAM

Debet

Kredit

Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah

05/02

05/02

Modal kas

Alat pertanian

10.000.000

30.000.000

05/06 Penyerahan barang

Saldo

40.000.000

0

40.000.000 40.000.000

NERACA

Per 05 Juni 2007

Aktiva

Pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Page 16: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Piutang Salam 0 Utang Salam 50.000.000

Sesuai ketentuan PSAK 103 tentang akuntansi salam, apabila pembeli menerima barang dengan

kualitas yang berbeda maka diukur mana yang lebih rendah antara nilai wajar/pasar saat

penyerahan dengan nilai akadnya.

a. Jika pemesan bersedia menerima barang dengan kualitas berbeda dan nilai wajar sama

dengan nilai kontrak, maka tidak menimbulkan keuntungan atau kerugian.

Contoh LKS Amanah Gusti sebagai pembeli menerima 25 ton gabah padi Pandanwangi kadar

15% (kualitas yang berbeda dengan akad) dengan nilai wajar sebesar Rp10.000.000,00.

Dr. Persediaan salam Rp10.000.000,00

(25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 15%)

Cr. Piutang salam Rp10.000.000,00

b. Jika pemesan bersedia menerima barang pesanan dengan kualitas berbeda dan harga

pasar saat penyerahan lebih tinggi dari nilai kontrak, maka barang tersebut dalam

persediaan diakui sebesar harga kontrak, karena harga yang lebih rendah adalah harga

kontrak.

ContohLKS Amanah Gusti sebagai pembeli menerima 25 ton gabah Padi Pandanwangi kadar air

15% dengan nilai pasar Rp12.500.000,00. Dalam akad disepakati kualitas barang yang harus

diserahkan adalah 25 ton gabah Padi Pandanwangi kadar air 12% dengan harga

Rp10.000.000,00.

Dr. Persediaan salam Rp10.000.000,00

(25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 15%)

Cr. Piutang salam Rp10.000.000,00

c. Jika pemesan bersedia menerima barang pesanan dengan kualitas berbeda dannilai wajar saat

penyerahan lebih rendah dari nilai kontrak, maka barang tersebut diakui sebagai persediaan

sebesar nilai wajarnya, karena harga yang lebih rendah adalah nilai wajar.Selisih antara nilai

kontrak dengan nilai wajar diakui sebagai kerugian saat terjadinya.

Contoh LKS Amanah Gusti sebagai pembeli menerima 25 ton gabah padi Pandanwangi kadar

air 15% dengan harga pasar Rp8.000.000,00. Dalam akad disepakati kualitas barang yang harus

diserahkan adalah 25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12% dengan harga

Rp10.000.000,00.

Page 17: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Dr. Persediaan salam Rp8.000.000,00

(25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 15%)

Dr. Kerugian salam Rp2.000.000,00

Cr. Piutang salam Rp10.000.000,00

Ketika sampai dengan jatuh waktu penyerahan pembuat (KUD Berkah Sukabumi) tidak dapat

menyerahkan barang yang dipesan oleh LKS Aminah Gusti sebagai pembeli, maka alternatif

yang diambil antara lain sebagai berikut.

a. Jika pada saat jatuh tempo penyerahan pembuat tidak dapat menyerahkan barang dan

atas kegagalan tersebut dilakukan perpanjangan jangka waktu penyerahan barang

penyerahan, maka tidak mengakibatkan perubahan transaksi.

Contoh Pada saat jatuh tempo tahap ke-4 barang pesanan sebanyak 25 ton gabah padi

Pandanwangi kadar air 12% seharga Rp10.000.000,00 KUD Berkah Sukabumi tidak dapat

diserahkan. Sesuai kesepakatan LKS Amanah Gusti memberikan perpanjangan waktu

penyerahan selama 2 bulan lagi.

LKS Amanah Gusti tidak melakukan jurnal apapun yang terkait dengan nilai piutang salam.

b. Jika pada saat jatuh tempo penyerahan barang pembuat tidak mampu menyerahkan

barang pesan dan atas kegagalan tersebut akad salam dibatalkan, maka piutang salam

pemesan kepada pembuat berubah dari piutang salam (piutang barang) menjadi piutang

kepada produsen (piutang uang).

Contoh Saat jatuh waktu penyerahan barang KUD Berkah Sukabumi tidak dapat menyerahkan

barang pesanan yaitu 25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12% seharga Rp10.000.000,00.

Dr. Piutang petani Rp10.000.000,00

Cr. Piutang salam Rp10.000.000,00

(25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

c. Jika atas kegagalan penyerahan barang pesanan produsen bersedia untuk menjual

jaminan dan hasil penjualan jaminan sama dengan jumlah utangnya, maka seluruh hasil

penjualan jaminan dipergunakan untuk melunasi utang produsen.

Contoh Saat jatuh waktu penyerahan barang KUD Berkah Sukabumi tidak dapat menyerahkan

barang pesanan yaitu 25 ton gabah padi Pandanwangi kadar 12% seharga Rp10.000.000,00. Atas

Page 18: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

kegagalan tersebut KUD Berkah sepakat untuk menjual jaminan yang diserahkan kepada LKS

Amanah Gusti. Hasil penjualan jaminan sesuai nilai pasarnya adalah sebesar Rp10.000.000,00.

Dr. Kas Rp10.000.000,00

Cr. Piutang salam Rp10.000.000,00

(25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

d. Jika atas kegagalan penyerahan barang pesanan pembuat bersedia untuk menjual

jaminan dan hasil penjualan jaminan lebih rendah dari jumlah utangnya, maka hasil

penjualan jaminan dipergunakan untuk melunasi utangnya dan selisihnya masih menjadi

utang pembuat.

Contoh Saat jatuh waktu penyerahan barang KUD Berkah Sukabumi tidak dapat menyerahkan

barang pesanan yaitu 25 ton gabah padi Pandanwangi kadar 12% seharga Rp10.000.000,00. Atas

kegagalan tersebut KUD Berkah sepakat untuk menjual jaminan yang diserahkan kepada LKS

Amanah Gusti. Hasil penjualan jaminan sesuai nilai pasarnya adalah sebesar Rp7.500.000,00.

Dr. Kas Rp7.500.000,00

Dr. Piutang petani Rp2.500.000,00

Cr. Piutang salam Rp10.000.000,00

(25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

e. Jika atas kegagalan penyerahan barang pesanan pembuat bersedia untuk menjual

jaminan dan hasil penjualan jaminan lebih tinggi dari jumlah utangnya, maka hasil

penjualan jaminan dipergunakan untuk melunasi utangnya dan sisanya dikembalikan

kepada pembuat.

Contoh Saat jatuh waktu penyerahan barang KUD Berkah Sukabumi tidak dapat menyerahkan

barang pesanan yaitu 25 ton gabah padi Pandanwangi kadar 12% seharga Rp10.000.000,00. Atas

kegagalan tersebut KUD Berkah sepakat untuk menjual jaminan yang diserahkan kepada LKS

Amanah Gusti. Hasil penjualan jaminan sesuai nilai pasarnya adalah sebesar Rp15.000.000,00.

Dr. Kas Rp15.000.000,00

Cr. Piutang salam Rp10.000.000,00

(25 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

Cr. Kas/Rekening petani Rp 5.000.000,00

D. Penyerahan barang salam kepada Bulog (pemesan akhir)

Page 19: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Transaksi salam paralel berakhir ketika masing-masing pihak telah menyelesaikan kewajibannya,

yaitu petani menyerahkan barang yang dipesan (akad kedua) dan LKS menyerahkan barang

pesanan kepada pembeli akhir (akad pertama).

Contoh Tanggal 01 Agustus 2007 LKS Amanah Gusti menyerahkan barang salam kepada Bulog

sesuai dengan kualitas yang disepakati yaitu 100 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%

seharga Rp50.000.000,00.

Dr. Utang salam Rp50.000.000,00

(100 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

Cr. Persediaan salam Rp40.000.000,00

(100 ton gabah padi Pandanwangi kadar air 12%)

Cr. Keuntungan salam Rp10.000.000,00

Perubahan posisi buku besar dan laporan posisi keuangan bank syariah sebagai berikut:

UTANG SALAM

Debet

Kredit

Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah

01/08 Penyerahan barang

salam

Saldo

50.000.000

0

01/0

2

100 ton gabah padi

Pandanwangi ka 12%

50.000.000

50.000.000 50.000.000

NERACA

Per 05 Juni 2007

Aktiva

Pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Piutang Salam 0 Utang Salam 0

Ilustrasi contoh kedua

Untuk meningkatkan usaha petani, Departemen Pertanian memiliki program “Petani

Mandiri” dengan ketentuan bahwa setiap satu ha sawah diberikan:

Bibit padi INTANI-2 5 kg

Page 20: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Pupuk Urea 300 kg

Obat-obatan 1 lt

Modal kerja Rp5 juta

Dari hasil penelitian dan kajian yang mendalam dengan bantuan tersebut, dapat meningkatkan

produktivitas petani yaitu setiap satu ha sawah dapat menghasilkan 2,5 ton gabah INTANI-2

kadar air 12%. Untuk melaksanakan program tersebut Deptan membutuhkan 200 ton Gabah

INTANI-2 kadar air 12% untuk mengisi gudang BULOG dan telah menunjuk LKS Amanah

Ummat sebagai pelaksana program dan disepakati bahwa setiap satu ha sawah petani diminta

untuk menyerahkan gabah INTANI-2 kadar air 12% sebanyak 2 ton seharga 10 juta. LKS

Amanah Ummat memesan kepada Kelompok Tani Usaha Mandiri 200 ton gabah INTANI-2

kadar air 12% sebagai koordinator dari petani anggotanya yang memiliki sawah sebanyak 100 ha

yang harus diserahkan paling lambat 6 bulan setelah ditandatangani akad. Diserahkanlah untuk

setiap satu ha sawah sesuai ketentuan Deptan diatas. Barang-barang tersebut dibeli oleh bank

syariah dan memiliki nilai wajar saat penyerahan:

Nama barang kwtas harga wajar nilai tercatat

Bibit padi INTANI-2 5 kg Rp0,5 juta Rp0,5 juta

Pupuk Urea 300 kg Rp2 juta Rp1,5 juta

Obat-obatan 1 lt Rp1juta Rp1 juta

Jumlah Rp3,5 juta Rp3 juta

LKS Amanah Ummat melakukan jurnal atas transaksi itu sebagai berikut.

1. Penerimaan harga barang (modal) dari Bulog sebesar: 200 ton / 2 x Rp10.000.000,00 =

Rp1.000.000.000,00.

Dr. Kas Rp1.000.000.000,00

Cr. Utang salam Rp1.000.000.000,00

(200 ton gabah INTANI-2 ka 12%)

2. Pembelian barang modal non kas oleh LKS untuk keperluan pertanian sebanyak 100 ha sawah,

dan setiap satu ha dibutuhkan:

Nama barang kwtas nilai tercatat

Bibit padi INTANI-2 5 kg Rp0,5 juta

Pupuk Urea 300 kg Rp1,5 juta

Obat-obatan 1 lt Rp1 juta

Page 21: Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah

Jumlah Rp3 juta

Dr. Persediaan Rp300.000.000,00

Cr. Kas/Rekening suplier Rp300.000.000,00

3. Penyerahan modal oleh LKS kepada KUD untuk 100 ha sawah dalam bentuk kas sebesar

Rp5.000.000,00 dan modal non kas dengan nilai wajar saat penyerahan sebesar Rp3.500.000,00

setiap ha sawah dengan rincian:

Nama barang kwtas harga wajar nilai tercatat

Bibit padi INTANI-2 5 kg Rp0,5 juta Rp0,5 juta

Pupuk Urea 300 kg Rp2 juta Rp1,5 juta

Obat-obatan 1 lt Rp1juta Rp1 juta

Jumlah modal non kas Rp3,5 juta Rp3 juta

Modal kas (uang tunai) Rp5 juta

Jumlah modal Rp8,5 juta

Dr. Piutang salam Rp850.000.000,00

(200 ton gabah INTANI-2 ka 12%)

Cr. Kas Rp500.000.000,00

Cr. Persediaan Rp300.000.000,00

Cr. Keuntungan penyerahan aktiva Rp 50.000.000,00

4. Penerimaan gabah dengan kadar air 12% sebanyak 200 ton dari KUD oleh LKS (sesuai

pesanan) dengan nilai kontrak sebesar Rp850.000.000,00.

Dr. Persediaan Rp850.000.000,00

Cr. Piutang salam Rp850.000.000,00

(200 ton gabah INTANI-2 ka 12%)

5. Dilakukan penyerahan pesanan Bulog gabah INTANI-2 kadar air 12% sebanyak 200 ton

(sesuai spesifikasi dalam kontrak) oleh LKS dengan nilai kontrak sebesar Rp1 miliar.

Dr. Utang salam Rp1.000.000.000,00

(200 ton gabah INTANI-2 ka 12%)

Cr. Persediaan Rp850.000.000,00

Cr. Keuntungan salam Rp150.000.000,00