makalah obligasi syariah mudharabah

25
KATA PENGANTAR Atas berkat rahmat Allah SWT, penulis telah menyelesaikan makalah ini. Makalah yang penulis susun berjudul “Obligasi Syariah Mudharabah”, makalah ini berisi pemaparan teori dan contoh aplikasi obligasi mudharabah dalam transaksi syariah. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua penulis yang telah membantu secara moral dan materi. 2. Bapak Muhammad Muflih,MA selaku wali kelas dan dosen mata kuliah fiqih muamalah. 3. Teman-teman 2 KS A yang turut memberikan semangat sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung, mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulis makalah ini, masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga makalah ini dapat berguna, khusunya bagi penulis dan umumnya dapat memperluas pengetahuan bagi pembaca. Bandung, Januari 2010 Penulis 1

Upload: yayuyyourach6390

Post on 20-Jun-2015

5.655 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Allah SWT, penulis telah menyelesaikan makalah ini. Makalah yang

penulis susun berjudul “Obligasi Syariah Mudharabah”, makalah ini berisi pemaparan teori

dan contoh aplikasi obligasi mudharabah dalam transaksi syariah. Makalah ini tidak akan

terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang telah membantu secara moral dan materi.

2. Bapak Muhammad Muflih,MA selaku wali kelas dan dosen mata kuliah fiqih

muamalah.

3. Teman-teman 2 KS A yang turut memberikan semangat sehingga makalah ini dapat

selesai tepat pada waktunya.

Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini secara

langsung maupun tidak langsung, mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulis makalah ini, masih jauh dari sempurna,

mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga makalah ini

dapat berguna, khusunya bagi penulis dan umumnya dapat memperluas pengetahuan bagi

pembaca.

Bandung, Januari 2010

Penulis

1

Page 2: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................................................3

1.3 Ruang Lingkup.................................................................................................................3

1.4 Sistematika Penulisan.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

2.1 Pengertian Obligasi Syariah Mudharabah........................................................................5

2.2 Dasar Hukum....................................................................................................................6

2.3 Syarat dan Ketentuan Penerbitan Obligasi Syariah Mudharabah.....................................6

2.4 Mekanisme Obligasi Syariah Mudharabah......................................................................8

2.5 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah.................................................................9

2.5.1 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah di Dunia Nasional.............................9

Tabel 1: Obligai Syariah Mudharabah di Indonesia7..........................................................9

2.5.2 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah di Dunia Internasional....................10

Tabel 2: Global Sukuk yang diterbitkan Pemerintah........................................................10

Tabel 3: Beberapa Sukuk Perusahaan Internasional.........................................................11

BAB III APLIKASI.................................................................................................................12

3.1 Aplikasi Obligasi Mudharabah di PT Indosat Tbk dan PTPN.......................................12

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................15

4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15

4.2 Saran...............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

2

Page 3: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obligasi syariah adalah salah satu instrumen investasi syariah yang mampu

mengembangkan pasar modal syariah. Penerbit pertama obligasi syariah di Indonesia adalah

PT Indosat pada tahun 2002, kemudian disusul 10 emiten lain yang menerbitkan obligasi

syariah1. Perkembangan obligasi mudharabah di Indonesia masih terhambat dalam masalah

teknis dan pemahaman masyarakat tentang obligasi mudharabah. Selama masyarakat masih

berpandangan bahwa obligasi sariah dan konvensional adalah sama, pola pikir seperti itulah

yang menghambat perkembangan obligasi syariah. Maka, diperlukan pemahaman yang benar

tentang obligasi syariah.

Obligasi syariah terdiri dari beberapa jenis, tergantung akad yang digunakan. Akad-akad

yang biasa digunakan dalam obligasi adalah mudharabah, ijarah, musyarakah, dan istishna.

Dalam kesempatan ini, penulis akan membahas tentang obligasi syariah mudharabah, dasar

hukum, mekanisme, hingga perkembangan obligasi syariah mudharabah di tingkat nasional

dan internasional.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui secara teori tentang obligasi syariah mudharabah.

2. Memperluas pemahaman tentang obligasi syariah secara umum dan obligasi

mudharabah secara khusus.

3. Mengetahui mekanisme yang sah dan halal menurut perspektif fiqh.

4. Mengetahui praktek riil obligasi syariah mudharabah dari contoh yang dipaparkan.

5. Memperluas pemahaman fiqh muamalah dalam bidang investasi.

1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang, maka ruang lingkup penulisan makalah ini dibatasi pada

masalah obligasi syariah mudharabah yang merupakan salah satu jenis obligasi yang ada

dalam obligasi syariah. Kemudian, penulis mengembangkannya ke dalam pokok-pokok

kajian berupa, dasar hukum, syarat dan ketentuan untuk menerbitkan dan mentransaksikan

obligasi mudharabah, mekanisme obligasi syariah mudharabah, dan perkembangan obligasi

syariah mudharabah tingkat nasional hingga tingkat internasional.

3

1Anto. Obligasi Syariah Mudharabah.2009. http://www.idx.co.id/MainMenu/TentangBEI/OurProduct/SyariahProducts/tabid/142/language/id-ID/Default.aspx. [23 Desember 2009]

Page 4: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Bab 1 Pendahuluan

Berisikan latar belakang studi dari objek masalah yang diamati, tujuan, ruang lingkup

serta sistematika penulisan.

b. Bab 2 Pembahasan

Bab ini memuat teori-teori yang berhubungan langsung dengan masalah obligasi

syariah mudharabah, meliputi dasar hukum, syarat dan ketentuan, mekanisme

pelaksanaan obligasi syariah mudharabah dan perkembangan obligasi syariah

mudharabah di tingkat nasional dan internasional.

c. Bab 3 Aplikasi

Bab ini berisi tentang aplikasi obligasi syariah mudharabah yang dilakukan di

lembaga pasar modal syariah, atau JII. Juga secara umum memberikan data-data yang

dimuat di JII terutama tentang obligasi syariah secara umum.

d. Bab 4 Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan penulis dari seluruh isi makalah.

e. Daftar Pustaka

Merupakan daftar acuan yang dipergunakan untuk menunjang penyusunan makalah

ini.

4

Page 5: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obligasi Syariah Mudharabah

Menurut Fatwa DSN MUI No 33/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah adalah suatu surat

berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada

pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada

pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana

obligasi pada saat jatuh tempo. Sedangkan Obligasi Syariah Mudharabah adalah Obligasi

Syariah yang berdasarkan akad Mudharabah dengan memperhatikan substansi Fatwa Dewan

Syariah Nasional MUI No. 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah.

Obligasi syariah mudharabah dikeluarkan oleh perusahaan (sebagai mudharib) kepada

investor (sebagai shahib al maal) dengan tujuan pendanaan proyek perusahaan, kemudian

keuntungannya didistribusikan secara periodik kepada investor menurut prosentase yang

telah disepakati saat akad (basis profit-loss sharing)2. Dalam hal ini, investor mendapatkan

bagi hasil yang sesuai besarnya dengan prosentase yang disepakati, dan jika mendapatkan

kerugian maka akan menanggung kerugian itu bersama, tidak membebankan salah satu pihak.

Obligasi mudharabah juga terbagi atas3 :

a. Obligasi Syariah Mudharabah muqayyadah

Hasil pengumpulan dana dari investor pemegang obligasi mudharabah

muqayyadah, digunakan untuk pembiayaan proyek tertentu, karena itu investor

memiliki hak untuk memilih proyek mana yang ia inginkan untuk penggunaan

hartanya. Obligasi ini dibangun berdasarkan pemikiran mengaitkan antar sumber

pembiayaan, bidang penggunaan, jangka waktu, jatuh tempo bagi hasil dan

gelombang pembayaran. Obligasi ini juga terbagi 2 yaitu :

1) Obligasi Mudharabah Muqayyadah bi masyru’mua’ayyan (terbatas atas

proyek tertentu)

2) Obligasi Mudharabah Muqayyadah bi majal mu’ayyan (terbatas atas bidang

tertentu)

b. Obligasi Syariah Mudharabah mutlaqah

Hasil pengumpulan dana dari investor pemegang obligasi mudharabah mutlaqah,

digunakan untuk pembiayaan segala macam bentuk proyek yang diyakini oleh

5

2Achsien,Iggi.Investasi Syariah di Pasar Modal (Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah). 3Buwana,Teja. Akad-akad Muamalat Dalam Obligasi.2009.herman-notary.blogspot.com/2009/06/akad-akad-muamalat-dalam obligasi.html. [4 Januari 2010].

Page 6: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

perusahaan bahwa proyek tersebut penting dan dapat menguntungkan baik

perusahaan maupun pemegang saham.

2.2 Dasar Hukum

Dasar hukum obligasi syariah mudharabah adalah :

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.”

(Q.S Al-Maidah:1)

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan

diusahakannya besok.” (Q.S Luqman:34)

“Allah memberikan rahmat-Nya pada setiap orang yang bersikap baik ketika menjual,

membeli dan membuat suatu pernyataan.” (HR Bukhari)

Fatwa DSN-MUI No: 32/DSN-MUI/IX/2002 tentag Obligasi Syariah

Fatwa DSN-MUI No: 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

Fatwa DSN-MUI No: 7/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan Mudharabah

2.3 Syarat dan Ketentuan Penerbitan Obligasi Syariah Mudharabah

Dalam melaksanakan transaksi atau berakad, perlu dipenuhi syarat dan ketentuan.

Menurut Fatwa DSN-MUI No: 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

Kedua tentang Ketentuan Khusus, yaitu;

1. Akad yang digunakan dalam Obligasi Syariah Mudharabah adalah akad Mudharabah;

2. Jenis usaha yang dilakukan Emiten (Mudharib) tidak boleh bertentangan dengan

syariah dengan memperhatikan substansi Fatwa DSN-MUI Nomor

20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana

Syariah;

3. Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan Emiten (Mudharib) kepada pemegang

Obligasi Syariah Mudha-rabah (Shahibul Mal) harus bersih dari unsur non halal;

6

Page 7: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

4. Nisbah keuntungan dalam Obligasi Syariah Mudharabah ditentukan sesuai

kesepakatan, sebelum emisi (penerbitan) Obligasi Syariah Mudharabah;

5. Pembagian pendapatan (hasil) dapat dilakukan secara periodik sesuai kesepakatan,

dengan ketentuan pada saat jatuh tempo diperhitungkan secara keseluruhan;

6. Pengawasan aspek syariah dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah atau Tim Ahli

Syariah yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional MUI, sejak proses emisi Obligasi

Syariah Mudharabah dimulai;

7. Apabila Emiten (Mudharib) lalai dan/atau melanggar syarat perjanjian dan/atau

melampaui batas, Mudharib berkewajiban menjamin pengembalian dana

Mudharabah, dan Shahibul Mal dapat meminta Mudharib untuk membuat surat

pengakuan hutang;

8. Apabila Emiten (Mudharib) diketahui lalai dan/atau melanggar syarat perjanjian

dan/atau melampaui batas kepada pihak lain, pemegang Obligasi Syariah Mudharabah

(Shahibul Mal) dapat menarik dana Obligasi Syariah Mudharabah;

9. Kepemilikan Obligasi Syariah Mudharabah dapat dialihkan kepada pihak lain, selama

disepakati dalam akad.

Pedoman Syariah5 ;

Tidak semua emiten dapat menerbitkan investasi syariah. Emiten harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut :

1. Aktivitas utama (core business) yang halal, tidak bertentangan dengan substansi

Fatwa No: 20/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa tersebut menjelaskan bahwa jenis kegiatan

usaha yang bertentangan dengan syariah Islam di antaranya adalah:

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang.

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan

asuransi konvensional.

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan

dan minuman haram.

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan barang-

barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

2. Peringkat Investment Grade:

a. Memiliki fundamental usaha yang kuat.

b. Memiliki fundamental keuangan yang kuat.

7

Page 8: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

c. Memiliki citra yang baik bagi publik

2.4 Mekanisme Obligasi Syariah MudharabahSebelum melakukan transaksi obligasi, emiten harus menerbitkan obligasinya, langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut :

Menyiapkan dokumen-dokumen, antara lain6

1. Laporan Keuangan2. Legal Opini3. Legal Audit4. Prospektus singkat5. Prospektus awal6. Surat-surat pernyataan7. Surat keterangan fiscal8. Perjanjian-perjanjian9. Rating10. Bursa11. KSEI12. Tax Clearance13. Surat Dewan Syariah

Setelah melengkapi kelengkapan administrasi kemudian mendaftar ke BAPEPAM dan

menunggu konfirmasi apakah dinyatakan layak atau tidak menerbitkan obligasi. Setelah

diterbitkan, maksimum 10 hari kerja, emiten melakukan portofolio, penawaran obligasi, dan

penjatahan bagi investor yang berminat dengan obligasi perusahaan tersebut.

Sedangkan mekanisme antara emiten dan investor digambarkan dalam gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Mekanisme Obligasi Syariah Mudharabah

8

5Cakwawan.Bentuk dan Praktik investasi Syariah (Manajemen Investasi Syariah Bag.2).2007. http://www.nggersik.com/bentuk-dan-praktik-investasi-syariah-manajemen-investasi-syariah-bag-2.htm. [23 Desember 2009]

Investor Emiten

Proyek atau aktifitas perusahaan

HasilLaba/rugi

Pengembalian Modal kerja

Rp mengelola

Nisbah Nisbah

Pengembalian modal kerja

Page 9: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

2.5 Perkembangan Obligasi Syariah MudharabahSeiring kemajuan waktu, obligasi syariah mudharabah semakin berkembang walaupun di

Negara kita sendiri belum cukup mengalami tingkat yang signifikan. Perkembangan Obligasi

syariah dibagi dalam dua perspektif. Dalam makalah ini, kita mencoba melihat

perkembangan ini dari dua perspektif yang berbeda yaitu perkembangan obligasi syariah

mudharabah di dunia nasional dan internasional.

2.5.1 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah di Dunia NasionalMenurut data emisi sukuk oleh Bursa Efek Surabaya (sekarang telah menyatu dengan

Bursa Efek Jakarta dan menjadi Bursa Efek Indonesia) hingga tahun 2005, baru ada 18 emisi

obligasi dengan nilai Rp. 2,2 Triliun atau sekitar dua persen dari total obligasi nasional. Pada

tahun 2002 hanya ada satu obligasi syariah dari indosat dengan nilai Rp. 175 Miliar. Tahun

2003, terjadi enam emisi obligasi syariah dengan nilai Rp. 665 Miliar. Tahun 2004 ada

delapan emisi obligasi syariah dengan nilai Rp. 970 Miliar dan tahun 2005 terdapat emisi

senilai Rp. 345 milyar. Barulah pada tahun 2006, PLN berencana mengumumkan emisi

obligasi dengan nilai Rp. 200 Miliar.

Tabel 1: Obligai Syariah Mudharabah di Indonesia7

 

Tahun

 

Emiten

Sektor

 

Rating

 

Nilai Emisi

 

Return

2002

2003

 

 

 

 

Indosat

Berlian Laju Tanker

Bank Bukopin

Syariah Mandiri

Ciliandra Perkasa

Bank Muamalat

Pembangunan

Telekomunikasi

Transportasi

Perbankan

Perbankan

Perkebunan

Perbankan

AA+

A-

BBB+

BBB

BBB

BBB-

Rp. 175 Miliar

Rp. 60 Miliar

Rp. 45 Miliar

Rp. 200 Miliar

Rp. 60 Miliar

Rp. 200 Miliar

15.75%

14.75%

13.75%

13.00%

17.70%

17.00%

9

6AAA Securities (underwriter)

Page 10: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

 

2004

Perumahan (MTN)

Perkebunan Nusantara

Konstruksi

Perkebunan

BBB

BBB+

Rp. 100 Miliar

Rp. 75 miliar

13.75%

13.875%

Dalam perkembangannya berikutnya terjadi pergeseran akad yang melandasi obligasi

tersebut. Obigasi yang terbit pada tahun 2004 dan 2005 sebagian besar mulai menggunakan

akad ijarah. Sedangkan obligasi yang terbit pada tahun pertama 2002 dan 2003 menggunakan

akad mudharabah. Dari total 18 obligasi yang diterbitkan tersebut, delapan obligasi

diterbitkan dengan akad mudaharabah dengan nilai sekitar 0,9 triliun, sedangkan sepuluh

obligasi lainnya menggunakan akad ijarah dengan nilai Rp. 1,2 triliun.

2.5.2 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah di Dunia Internasional

Perkembangan Oblogasi Syariah di dunia internasional sangat pesat. Hasil survey dari

Islamic Finance Service Malaysia (ISFM), pasar obligasi syariah dunia tahun 2005

mengalami pertumbuhan hingga 300 %. Hasil ini didasarkan pada kenyataan pasar sebagai

berikut : (1) Outstanding obligasi syariah di Malaysia yang pada akhir tahun 2004 telah

berhasil mencapai US$ 6,7 milyar; (2) Kenyataan dari penjualan obligasi pemerintah Pakistan

pada bulan Januari 2005 yang mencapai US$ 600 juta dan oversubcribed (kelebihan

permintaan) dua kali lipat atau US$ 1,2 milyar; (3) Pada tahun 2005, IDB mengeluarkan

obligasi syariah sebesar US$ 500 juta; (4) penjualan obligasi syariah di Bahrain sebesar U$

152,2 juta; dan (5) penjualan obligasi syariah oleh dua underwriter global ternama seperti

CitiGroup dan HSBC Bank, pada kuartal pertama telah mencapai US$ 600 juta.

Tabel 2: Global Sukuk yang diterbitkan Pemerintah

Beneficiary Nilia Emisi Tahun Emisi

Malaysia $ 600 M Juni, 2002

IDB $ 400 M Agustus, 2003

Qatar $ 700 M September, 2003

Bahrain $ 250 M February, 2004

Sarawak, Malaysia $ 350 M November, 2004

10

7Pramono, Sigit.Obligasi Syariah (Sukuk) untuk pembiayaan infrastruktur: Tantangan dan inisiatif strategis. http://konsultasimuamalat.wordpress.com/2008/03/11/obligasi-syariah-sukuk-untuk-pembiayaan-infrastruktur-tantangan-dan-inisiatif-strategis/. [5 Januari 2010]

Page 11: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

Pakistan $ 600 M December, 2004

Dubai (DCA) $1 BN December, 2004

Source: Nathif J. Adam (2005)

Tabel 3: Beberapa Sukuk Perusahaan Internasional

Perusahaan/Negara Nilai

EmisiKeterangan

Guthrie, Malaysia US$ 250

M

First corporate Sukuk – December,

2002

FIIB, Bahrain (Arcapita) US$ 75 M July, 2003

Hanco, Saudi Arabia US$ 26 M Fleet securitization

Tabreed, UAE US$ 100

Emaar, UAE US$ 65 M  

Durat Al Khaleej, Bahrain US$ 120

MDevelopment Sukuk

The Investment Dar (TID) US$ 50 M Musharaka Sukuk

Emirate Airlines, UAE US$ 550

MFirst ever Sukuk by an Airline

Amlak Finance, UAE US$ 200

Dubai Metals & Commodities, UAE US$ 200

Bahrain Financial Harbour, Bahrain US$ 134

MDevelopment Sukuk

Commercial real estate company,

KuwaitUS$ 100

Source: Nathif J. Adam (2005)

11

Page 12: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

Dalam perkembangannya di dunia internasional, obligasi syariah mudharabah sudah

lebih berkembang di banding di Indonesia. Namun obligasi yang paling sering di gunakan

berdasarkan data-data diatas adalah obligasi syariah ijarah yang mecapai 18 sukuk sebesar

US$5.650.

BAB III APLIKASI

3.1 Aplikasi Obligasi Mudharabah di PT Indosat Tbk dan PTPNSetelah membahas secara khusus tentang obligasi mudharabah, maka penulis menelusuri

referensi kemudian akan memaparkan contoh nyata penawaran obligasi syariah yang

dilakukan oleh PT Indosat Tbk pada tahun 2002. Pertama-tama PT Indosat Tbk menyiapkan

ulasan sekilas tentang perusahaan, yang terdiri dari :

1. Profil perusahaan

2. Ulasan kinerja perusahaan

3. Ulasan kinerja keuangan

4. Strategi bisnis

5. Tinjauan industri telekomunikasi

6. Rencana penggunaan dana

Dalam hal ini, PT Indosat Tbk telah memenuhi syarat-syarat untuk menerbitkan obligasi

syariah mudharabah. Syarat umumnya itu adalah, bentuk usaha tidak menyimpang dari Fatwa

DSN-MUI No: 20/DSN-MUI/IV/2001, Termasuk dalam komponen Jakarta Islamic Index

(JII), dan peringkat Investment grade yaitu, memiliki fundamental usaha yang kuat, memiliki

fundamental keuangan yang baik, serta memiliki image yang baik di depan publik.

Sebagai salah satu anggota JII pada tahun 2002, PT Indosat Tbk memiliki tujuan dalam

menerbitkan obligasi syariah mudharabah, tujuannya antara lain :

1. Mengembangkan akses pendanaan untuk masuk ke dalam institusi keuangan non

konvensional.

2. Memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif.

3. Memberikan alternative investasi bagi masyarakat pasar modal.

4. Sebagai peeoner pengembangan instrument syariah.

Berikut ini, adalah skema emisi obligasi syariah mudharabah yang dilakukan PT

Indosat Tbk

12

Page 13: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

Akad dalam obligasi mudharabah ini adalah akad mudharabah muqayyadah, karena PT

Indosat Tbk membatasi proyek yang membutuhkan pendanaan adalah proyek satelit Indosat

dan Internet (IM2).

Dalam penerbitan obligasi syariah mudharabah, PT Indosat Tbk melibatkan lembaga-

lembaga terkait dalam melaksanakan penerbitan obligasi, lembaga-lembaganya yaitu :

1. Akuntan publik : Menyiapkan laporan keuangan bagi emiten dan investor

2. Underwriter : Simsar Koordinasi keseluruhan proses penerbitan, prospectus

administrasi dan dokumentasi, berperan dalam penjualan obligasi

3. Notaris : Menyusun perjanjian-perjanjian.

4. Bapepam : Pengatur dan pengawas pasar modal

5. Lembaga pemeringkat : Menilai resiko emiten dan obligasinya.

6. Konsultan hukum : Legal audit dan opini hukum

7. DSN : Opini Syariah

8. KSEI : Agen Pembayaran obligasi dan pokok bagi hasil.

9. Bursa Efek Surabaya: Pencacatan dan transaksi di pasar sekunder.

10. Wali Amanat : Wakil investor, terlibat dalam penyusunan perjanjian

perwaliamanatan

Ilustrasi Perhitungan bagi hasil

Tanggal pencacatan obligasi syaraiah mudharabah : 8 November 2002

Pendapatan bagi hasil pertama : 8 Februari 2003

Misalnya, pendapatan dari sewa satelit sebesar Rp 61,9 Miliar

Dan pendapatan dari penggunaan fasilitas interner sebesar Rp 26,5 Miliar

Nilai emisi sebesar Rp 100 Miliar, investor mendapatkan prosentase bagi hasil pada

tahun 2003 sebesar 3,95% untuk penyewaan satelit dan 6,14% untuk pendapatan

penggunaan internet.

13

Investor Emiten

Underwriter

Tim Ahli Syariah DSN MUI

Akad mudharabah muqayyadah

Page 14: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

Maka, pada tahun 2003 investor akan menerima pendapatan bagi hasil:

(3,95% x 61,95 miliar) + (6,14% x 26,5 miliar) = Rp 4,07 miliar

Pada tahun 2004 PTPN VII menerbitkan obligasi yang emisinya sebesar Rp 75 miliar,

mendapatkan penghargaan Investor Syariah Award 2006 untuk kategori obligasi syariah, hal

ini terbukti bahwa obligasi syariah unggul daripada obligasi konvensional, hal itu dibuktikan

karena, obligasi syariah PTPN memiliki prestasi7,

a. Kepercayaan investor terhadap BUMN agrobisnis meningkat, kemudian menyusul

membaiknya harga beberapa komoditas di pasar dunia.

b. Ketepatan PTPN dalam jatuh tempo bagi hasil, dengan jumlah yang besar.

c. Bagi hasil obligasinya sebesar 25%, lebih besar dibandingkan obligasi PTPN VII

konvensional yang tingkat bunganya hanya 13,875%.

3.2 Peranan Obligasi Syariah Mudharabah

Sebagai instrumen investasi, obligasi syariah mudharabah memiliki peranan yang cukup

penting baik bagi pasar modal maupun bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi.

Peranan obligasi mudharabah bagi pasar modal, antara lain :

1. Alternatif insterumen investasi syariah, seiring berkembangnya institusi-institusi

keuangan syariah.

2. Bentuk pendanaan yang inovatif dan kompetitif.

3. Pengembangan instrumen-instrumen syariah baik di pasar primer maupun pasar

sekunder.

4. Berkembangnya pasar modal syariah secara luas.

Peranan obligasi mudharabah bagi perusahaan yang menerbitkannya :

1. Mengembangkan akses pendanaan untuk masuk ke dalam institusi keuangan non

konvensional.

2. Memperoleh sumber dana yang kompetitif.

3. Memberikan alternatif investasi kepada masyarakat pasar modal.

4. Sebagai pioner dalam pengembangan instrumen syariah.

14

Page 15: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

BAB IVPENUTUPAN

4.1 KesimpulanObligasi syariah mudharabah adalah obligasi syariah yang dilakukan berdasarkan akad

mudharabah. Obligasi ini merupakan instrument investasi syariah berupa surat berharga

jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh perusahaan (sebagai

mudharib) kepada investor (sebagai shahib al maal) dengan tujuan pendanaan proyek

perusahaan, kemudian keuntungannya didistribusikan secara periodik kepada investor

menurut prosentase yang telah disepakati saat akad (basis profit-loss sharing). Dalam hal ini,

investor mendapatkan bagi hasil yang sesuai besarnya dengan prosentase yang disepakati,

dan jika mendapatkan kerugian maka akan menanggung kerugian itu bersama, tidak

membebankan salah satu pihak. Bahkan pilihan obligasi syariah sebagai investasi yang halal

memberikan peranan, dari sisi pasar modal dan dari sisi perusahaan.

Obligasi syariah telah cukup berkembang di dalam negeri berdasarkan hasil penelitian

dalam beberapa aplikasinya. Namun permasalahan yang masih berkembang di masyarakat

seperti kurangnya sosialisasi dan pemahaman yang lebih jauh mengenai obligasi syariah ini

masih menjadi hambatan bagi perkembangannya.

Sedangkan perkembangan di luar negeri telah lebih baik di banding dalam negeri, karena

pemahaman masyarakat yang cukup tinggi tentang obligasi syariah mudharabah. Selain itu

aset luar negeri mempunyai daya tarik bagi investasi syariah.

4.2 SaranBerdasarkan paparan dan kesimpulan, masyarakat di Indonesia khususnya perlu

memahami lebih jauh tentang keberadaan obligasi syariah mudharabah. Perkembangannya

dapat lebih baik jika proyek-proyek infrastruktur di Indonesia di jadikan asset untuk

mengembangkan obligasi syariah mudharabah. Sehingga perkembangannya akan terus

meningkat di tahun-tahun yang akan datang.

15

Page 16: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

DAFTAR PUSTAKAAchsien,Inggi H. Investasi Syariah di Pasar Modal:Menggagas Konsep da Praktek

Manajemen Portofolio Syariah.2000.Jakarta:PT SUN.

Al-Qur’an dan terjemahannya.Departemen Agama.2005. Bandung: PT Syaamil Cipta Media.

As-Sa’di,Abdurrahman,et al.Fiqh al Bay’ wa asy-Syira’ (Fiqih Jual Beli:Panduan Praktis Bisnis Syariah).2008. Arab Saudi:Maktabah Madinah.

BAPEPAM.Panduan Reksa Dana.1997.Jakarta: Bapepam.

Buwana,Teja. Akad-akad muamalat dalam obligasi.14 Juni 2009.herman-notary. Blogspot.com/2009/06/akad-akad-muamalat-dalam-obligasi.htm. [4 Januari 2010]

Cakwawan.Bentuk dan Praktik investasi Syariah (Manajemen Investasi Syariah Bag.2).2007. http://www.nggersik.com/bentuk-dan-praktik-investasi-syariah-manajemen-investasi-syariah-bag-2.htm. [23 Desember 2009]

Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah.Mengenal Sukuk:Instrumen Investasi & Pembiayaan Syariah.2004.Jakarta: Direktorat Jenderal Pengelola Utang.

Direktori Syariah.”Istilah Ekonomi Syariah”.Maret 2007.Harian Republika. Hal 28-29

Fardiansyah,Tedy.Investasi Halal via Obligasi di Pasar Modal. 5 Oktober 2002. www.infoanda.com/id/link.php?lh=VgdWAAAIVVgF. [23 Desember 2009]

Frank,Vogel dan Hayes Samuel L. Hukum Keuangan Islam (Konsep,teori dan praktik).2007.Bandung:Nusamedia.

Indonesia Stock Exchange. Syariah Product. http://www.idx.co.id/MainMenu/ TentangBEI/OurProduct/SyariahProducts/tabid/142/language/id-ID/Default.aspx. [23 Desember 2009].

Karnaen,Perwataatmadja dan Tanjung Hendri.Bank Syariah (Teori, praktik dan peranannya)..2007.Jakarta:Celestial Publishing.

Malaysia International Islamic Financial Centre. Islamic Capital Market Products. www.mifc.com/060401_icap_products.htm. [4 Januari 2010]

Manan,Abdul.Obligasi Syariah.www.badilag.com/pdf. [23 Desember 2009].

Majelis Ulama Indonesia.Fatwa No:33/DSN-MUI/IX/2002.www.mui.or.id/mui_in/ product_2/fatwa.php. [8 Desember 2009].

16

Page 17: Makalah Obligasi Syariah Mudharabah

Ngapon (Staf Bagian Riset Bapepam).Semarak Syariah.19 April 2005.www.bapepam .go.id/pasar_modal/publikasi_pm/fwarta/f2005_april/2fsemarak.pdf. [23 Desember 2009]

Paramadina Graduate School of Business.Pasar Modal Syariah:Obligasi Syariah (Bagian II). shariacapital.files.wordpress.com/2009/11/pjbs_sukukii.ppt. [4 Januari 2010]

Pramono, Sigit.Obligasi Syariah (Sukuk) untuk pembiayaan infrastruktur: Tantangan dan inisiatif strategis. 11 Maret 2008. http://konsultasimuamalat.wordpress.com/2008/03/11/ obligasi-syariah-sukuk-untuk-pembiayaan-infrastruktur-tantangan-dan-inisiatif-strategis/.[5 Januari 2010]

Rodoni,Ahmad dan Abdul Hamid.Lembaga Keuangan Syariah.2008. Jakarta: Zikrul Hakim.

Roikhan. Perkembangan Transaksi Syariah Muamalah pada Sukus/ISBN di Indonesia dan Malaysia dalam Konsep Kaffah Thinking.3 Juni 2009. http://www.ekonomisyariah.org/ download/artikel/Makalah%20DR.IR.H.Roikhan%20MA.MM..%20Perkembangan%20Transaksi%20Syariah.pdf. [5 Januari 2010]

Suwiknyo,Dwi. Kamus Lengkap Ekonomi Islam.2009.Yogyakarta: Total Media.

Wibowo,Hendro.Obligasi Mudharabah.20 Juni 2008.hndwibowo.blogspot.com /2008/06/obligasi-mudharabah.html. [4 Januari 2010]

17