makalah aika iv
DESCRIPTION
aikaTRANSCRIPT
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, dan tidak lupa
kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan
kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam.
Dalam mata kuliah “Al-Islam Kemuhammadiyahan” ini, kami mendapatkan tugas untuk membuat makalah
yang berjudul “Tanggung Jawab Ilmuwan Muslim dalam Berbangsa dan Bernegara”.
Kami harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai tanggung jawab ilmuwan dalam berbangsa dan bernegara, khususnya
bagi penulis. Makalah ini memang masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tangerang 22 april 2015
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………................................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan……………………………………………………………….............................1
1.4 Manfaat………………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..2
2.1 Pengertian ilmuwan
2.2 Tanggung jawab ilmuwan
2.3 Kewajiban ilmuwan terhadap masyarakat
2.4 Kewajiban ilmuwan terhadap umat dan bangsa
2.5 Nama-Nama tokoh ilmuwan muslim
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT berfirman dalam QS. Al- Mudattsir ayat 38 yang artinya :
“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya”.
Dari kontek ayat ini, kita mengetahui bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan segala
potensinya memiliki “tugas” untuk tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum Allah SWT dan suatu saat
nanti pada saat yang ditentukan oleh Allah semua manusia akan diminta pertanggung jawabannya sebagai
bukti bahwa manusia sebagai pengemban amanah Allah SWT.
Dalam melakukan misinya, manusia diberi petunjuk bahwa dalam hidup ada dua jalan yaitu, jalan
baik dan jalan yang buruk. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Balad ayat 10 yang artinya :
“ Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ( kebaikan dan keburukan)”
Proses menerima petunjuk ini adalah bagaimana manusia mengembangkan kemampuan potensi akal
( ratio ) nya dalam memahami “alam” yang telah diciptakan dan disediakan oleh Allah SWT sebagai saran
dan sumber belajar, kemudian ketika “ilmu” sudah dimiliki diharapkan manusia dapat berkarya (beramal)
dengan ilmunya untuk terus membina hubungan vertical dan horizontal.
Manusia yang mau mengembangkan potensi akalnya dapat memanfaatkan pengetahuannya tersebut
untuk pencerahan dirinya dan memiliki tanggung jawab moral dan menyebarkan kepada sesama, mereka
biasa disebut ilmuwan, cendikiawan atau intelektual.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis mengangkat masalah yaitu “Bagaimana tanggung
jawab berupa kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim dalam berbangsa dan bernegara?”
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai tugas mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan IV
untuk mendeskripsikan tanggung jawab berupa kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim dalam berbangsa
dan bernegara.
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai tanggung jawab berupa
kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim dalam berbangsa dan bernegara.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmuwan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia hal. 325, Ilmuwan adalah :
Ø orang yang ahli,
Ø orang yang banyak pengetahuan mengetahui suatu ilmu,
Ø orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan
Ø orang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan tekun dan sungguh-sungguh.
Menurut Webster Dictionary, Ilmuwan ( Sciantist ) adalah seorang yang terlibat dalam kegiatan
sistematis untuk memperoleh pengetahuan ( ilmu )
Ensiklopedia Islam mengartikan ilmuwan sebagai orang yang ahli dan banyak pengetahuannya
dalam suatu atau beberapa bidang ilmu.
Ilmuwan merupakan profesi, gelar atau capaian professional yang diberikan masyarakat kepada
seorang yang mengabdikan dirinya. Pada kegiatan penelitian ilmiah dalam rangka mendapatkan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang alam semesta, termasuk fenomena fisika, matematis dan kehidupan social.
Istilah ilmuwan dipakai untuk menyebut aktifitas seseorang untuk menggali permasalahan ilmuwan
secara menyeluruh dan mengeluarkan gagasan dalam bentuk ilmiah sebagai bukti hasil kerja mereka kepada
dunia dan juga untuk berbagi hasil penyelidikan tersebut kepada masyarakat awam, karena mereka merasa
bahwa tanggung jawab itu ada dipundaknya.
Ilmuwan memiliki beberapa ciri yang ditunjukkan oleh cara berfikir yang dianut serta dalam perilaku
seorang ilmuwan. Mereka memilih bidang keilmuan sebagai profesi.
Untuk itu yang bersangkutan harus tunduk dibawah wibawa ilmu. Karena ilmu merupakan alat yang
paling mampu dalam mencari dan mengetahui kebenaran. Seorang ilmuwan tampaknya tidak cukup hanya
memiliki daya kritis tinggi atau pun pragmatis, kejujuran, jiwa terbuka dan tekad besar dalam mencari atau
menunjukkan kebenaran pada akhirnya, netral, tetapi lebih dari semua itu ialah penghayatan terhadap etika
serta moral ilmu dimana manusia dan kehidupan itu harus menjadi pilihan juga sekaligus junjungan utama.
Banyak yang mengartikan ilmuwan sama dengan intelektual, namun pada dasarnya berbeda.
Intelektual adalah pemikir-pemikir yang memiliki kemampuan penganalisaan terhadap masalah tertentu.
B. Tanggung Jawab Ilmuwan
Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu sekurang-kurangnya berdimensi religious atau
etis dan social. Pada intinya, dimensi religious atau etis seorang ilmuwan hendaknya tidak melanggar
kepatutan yang dituntut darinya berdasarkan etika umum dan etika keilmuan yang ditekuninya. Sedangkan
dimensi sosial pengembangan ilmu mewajibkan ilmuwan berlaku jujur, mengakui keterbatasannya bahkan
kegagalannya, mengakui temuan orang lain, menjalani prosedur ilmiah tertentu yang sudah disepakati dalam
dunia keilmuan atau mengkomunikasikan hal baru dengan para sejawatnya atau kajian pustaka yang sudah
ada untuk mendapatkan konfirmasi, menjelaskan hasil-hasil temuannya secara terbuka dan sebenar-benarnya
sehingga dapat dimengerti orang lain sebagaimana ia juga memperoleh bahan-bahan dari orang lain guna
mendukung teori-teori yang dikembangkannya. Karena tanggung jawab ilmuwan merupakan ikhtiar mulia
sehingga seorang ilmuwan tidak mudah tergoda, apalagi tergelincir untuk menyalahgunakan ilmu.
“ Ilmu Pengetahuan tanpa Agama lumpuh
Agama tanpa Ilmu Pengetahuan Buta “
DR. Yususf Al-Qaradawi menjelaskan ada tujuh sisi tanggung jawab seorang ilmuwan muslim, yaitu:
1. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada (tidak hilang),
2. Bertanggung jawab dalam hal memperdalam dan meraih hakekatnya, agar ilmu itu menjadi meningkat,
3. Bertanggung jawab dalam mengamalkannya, agar ilmu itu berbuah,
4. Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya, agar ilmu itu menjadi
bersih (terbayar zakatnya),
5. Bertanggung jawab dalam menyebarluaskan dan mempublikasikannya agar manfaat ilmu itu semakin
luas,
6. Bertanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan mewarisi dan memikulkan agar mata rantai
ilmu tidak terputus, lalu, terutama, bahkan pertama sekali
7. Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT semata, agar ilmu itu diterima
oleh Allah SWT.
4
C. Kewajiban ilmuwan terhadap masyarakat
Ilmu merupakan hasil karya seseorang yang dikomunikasikan dan dikaji secara luas oleh masyarakat.
Jika hasil karyanya itu memenuhi syarat-syarat keilmuan, maka karya ilmiah itu, akan menjadi ilmu
pengetahuan dan digunakan oleh masyarakat luas. Maka jelaslah jika ilmuwan memiliki tanggung jawab
yang besar, bukan saja karena ia adalah warga masyarakat, tetapi karena ia juga memiliki fungsi tertentu
dalam masyarakat. Fungsinya selaku ilmuwan, tidak hanya sebatas penelitian bidang keilmuan, tetapi juga
bertanggung jawab atas hasil penelitiannya agar dapat digunakan oleh masyarakat, serta bertanggung jawab
dalam mengawal hasil penelitiannya agar tidak disalah gunakan.
Selain itu pula, dalam masyarakat seringkali terdapat berbagai masalah yang belum diketahui
pemecahannya. Maka ilmuwan sebagai seorang yang terpandang, dengan daya analisisnya diharapkan
mampu mendapatkan pemecahan dari masalah tersebut. Seorang ilmuwan dengan kemampuan berpikirnya
mampu mempengaruhi opini masyarakat terhadap suatu masalah. Ilmuwan mempunyai kewajiban sosial
untuk menyampaikan kepada masyarakat dalam bahasa yang mudah dicerna. Tanggung jawab sosial
seorang ilmuwan adalah memberikan perspektif yang benar: untung dan rugi, baik dan buruknya, sehingga
penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.
Tanggung jawab sosial lainnya dari seorang ilmuwan adalah dalam bidang etika. Dalam bidang etika
ilmuwan harus memposisikan dirinya sebagai pemberi contoh. Seorang ilmuwan haruslah bersifat obyektif,
terbuka, menerima kritik dan pendapat orang lain, kukuh dalam pendiriannya, dan berani mengakui
kesalahannya. Semua sifat ini beserta sifat-sifat lainnya, merupakan implikasi etis dari berbagai proses
penemuan ilmiah. Seorang ilmuwan pada hakikatnya adalah manusia yang biasa berpikir dengan teratur dan
teliti. Seorang ilmuwan tidak menolak atau menerima sesuatu secara begitu saja tanpa pemikiran yang
cermat. Disinilah kelebihan seorang ilmuwan dibandingkan dengan cara berpikir orang awam. Kelebihan
seorang ilmuwan dalam berpikir secara teratur dan cermat inilah yang menyebabkan dia mempunyai
tanggung jawab sosial. Dia mesti berbicara kepada masyarakat sekiranya ia mengetahui bahwa berpikir
mereka keliru, dan apa yang membikin mereka keliru, dan yang lebih penting lagi harga apa yang harus
dibayar untuk kekeliruan itu.Sudah seharusnya pula terdapat dalam diri seorang ilmuwan sebagai suri
tauladan dalam masyarakat.
Dengan kemampuan pengetahuannya seorang ilmuwan harus dapat mempengaruhi opini masyarakat
terhadap masalah-masalah yang seyogyanya mereka sadari. Dalam hal ini, berbeda dengan menghadapi
masyarakat, ilmuwan yang elitis dan esoteric, dia harus berbicara dengan bahasa yang dapat dicerna oleh
orang awam. Untuk itu ilmuwan bukan saja mengandalkan pengetahuannya dan daya analisisnya namun
juga integritas kepribadiannya.
Dibidang etika tanggungjawab sosial seseorang ilmuwan bukan lagi memberi informasi namun
memberi contoh. Dia harus tampil didepan bagaimana caranya bersifat obyektif, terbuka, menerima kritikan,
menerima pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar dan berani mengakui kesalahan.
Tugas seorang ilmuwan harus menjelaskan hasil penelitiannya sejernih mungkin atas dasar rasionalitas dan
metodologis yang tepat.
D. Kewajiban ilmuwan terhadap umat
Sebagai seorang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan tekun dan sungguh-sunggu,
seorang ilmuwan memiliki tanggung jawab sebagai penyeru ke jalan Allah SWT dan petunjuk ke jalan yang
benar (amar ma’ruf nahi mungkar).
Allah berfiraman dalam QS. Al-Ahzab : 46 yang artinya:
“Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi”
E. Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa
Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa yaitu sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Karena
sebagai hamba yang dipercayai oleh Allah SWT, maka seorang ilmuwan harus bertanggung
jawab atas amanat yang dipikulnya.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuwan muslim mempunyai tanggung jawab, dan ia akan
dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikinya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tidak bergeser kedua telapak kaki
seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia ditanya tentang umurnya; dalam hal apa ia
menghabiskannya, tentang ilmunya; dalam hal apa ia berbuat, tentang hartanya; dari mana ia
mendapatkannya dan dalam hal apa ia membelanjakannya, dan tentang pisiknya; dalam hal apa ia
mempergunakannya”. (HR At-Tirmidzi, dan ia berkata: “Ini hadits hasan shahih”, hadits no. 2417).
5
Kontribusi bagi kemajuan bangsa
Aspek-aspek yang membawa kemajuan bangsa sangatlah banyak diantaranya :
a. Aspek Idiologi
ü Memelihara keyakinan dan kebudayaan bangsa
ü Berupaya membangun jaringan-jaringan yang kuat untuk memfilter budaya yang masuk akibat globalisasi
ü Memberikan pemahaman
b. Aspek politik
Kompleksitas masyarakat dan kepentingan-kepentingannya menuntut adanya pemikiran-pemikiran untuk
membina dan membangun masyarakat agar tidak terjadi instabilitasi politik sehingga dalam bernegara para
ilmuwan dapat memberikan solusi terhadap problem-problem yang terjadi.
c. Aspek ekonomi
Idealnya bagi bangsa yang maju adalah adanya pembelajaran di sektor ekonomi yang adil dan merata karena
keberhasilan ekonomi akan meningkatkan taraf hidup bangsa. Maka para ilmuwan merencanakan
pertumbuhan ekonomi dengan cermat dan dapat memberikan solusi agar pertumbuhan tersebut
berkesinambungan serta tercipta kesetiakawanan agar terhindar dari kecemburuan.
6
F. Tokoh Ilmuwan Muslim
N
O
NAMA NAMA LATIN KARYANYA DAN
TERJEMAHAN
1 Abu Abas Alfarghani Alfraganus Pengantar Kepada
Ilmu Bintang
2 Abu Ali Al Haitsam Alchazen Kamus Optika
3 Jabir Ibn Hayyan Geber Ilmu Kimia
4 Ali ibn Isa Jeru Haly Catatan Bagi
Dokter Mata
5 Al Uqlidisi Ahli Matematika
6 Abbas Az-zahrawi Abulcasis Ilmu Bedah
7 Dst.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, begitupun seorang ilmuwan. Seorang
ilmuwan memiliki komitmen yang tinggi untuk membina dan membangun masyarakat. Sebagian tanggung
jawab moralnya terhadap keilmuan yang dimiliki serta tanggung jawab perannya sebagai bagian dari
masyarakat. Sebagai seorang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan tekun dan sungguh-
sunggu, seorang ilmuwan memiliki tanggung jawab sebagai penyeru ke jalan Allah SWT dan petunjuk ke
jalan yang benar (amar ma’ruf nahi mungkar).
Kewajiban ilmuwan terhadap bangsa yaitu sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Karena sebagai hamba
yang dipercayai oleh Allah SWT, maka seorang ilmuwan harus bertanggung jawab atas amanat yang
dipikulnya.
B. Saran
Penulis berharap pembaca lebih mendalami lagi mengenai tanggung jawab ilmuwan dalam berbangsa dan
bernegara karena ilmuwan mempunyai peran yang penting dalam membentuk opini dan moral masyarakat,
umat, serta proses pembangunan bangsa supaya maju dan bermartabat.
DAFTAR PUSTAKA
Winarto, Joko. 2011. Tugas dan Tanggung Jawab
Ilmuan. http://filsafat.kompasiana.com/2011/05/29/tugas-dan-tanggung-jawab-ilmuan-368478.html diakse
s tgl 11 Maret 2015
Arif. 2011. Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap
Alam. http://ariefsmartguy.blogspot.com/2011/01/tanggung-jawab-ilmuwan-terhadap-alam.html
8