makalah iv fluid

Upload: komdikkomdik

Post on 02-Jun-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    1/23

    1

    PT B Bra

    Fax :

    Revitalisasi Kelembagaan

    Menuju Progresifitas

    Berkelanjutan

    Semarang 10 - 11 September 2004

    H

    A

    N

    D

    O

    U

    T

    IV FLUID

    PT B Braun Medical IndonesiaPalma One Building, 14 th Floor Jl. HR Rasuna Said Kav.X-2 No.4 Jakarta 12950, IndonesiaTelepon : (62 21) 5290 7177 (Hunting)Fax : (62 21) 5290 7170Email :[email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    2/23

    2

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi

    A. DasarDasar Keseimbangan Cairan

    1. Komposisi cairan tubuh

    2. Distribusi cairan tubuh

    3. Keseimbangan cairan / hoemostasis

    4. Fungsi cairan tubuh

    5. Gangguan keseimbangan cairan

    - Kekurangan volume cairan ( fluid volume defisit )

    - Kelebihan volume cairan ( fluid volume excess )

    B. Cairan Parenteral (Therapy Intravenous )

    1. Alasan / tujuan pemberian cairan

    2. Cairan parenteral

    3. Kandungan cairan parenteral

    4. Peran perawat dalam pemberian terapi cairan parenteral

    5. Pengkajian kebutuhan cairan

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    3/23

    3

    A. DASAR-DASAR KESEIMBANGAN CAIRAN

    1. Komposisi Cairan Tubuh

    Cairan tubuh terdiri dari air sebagai pelarut dan elektrolit sebagai zat yang

    terlarut, Air merupakan komponen terbesar dari tubuh kita, hampIr 60% dari total

    berat badan tubuh kita adalah air untuk orang muda dewasa pria, dan 50-55%

    wanita muda dewasa.

    PRECENTAGES OF TOTAL BODY FLUID IN RELATION TO AGE AND GENDER

    Age % of water = Body WeightFull-term newborn 7080

    1-year-old 64

    Puberty to 39 years Men : 60

    Women : 55

    4060 years Men : 55

    Women : 47

    Over 60 years Men : 52

    Women : 46

    Source : Metheny,N.M.(2000). Fluid and electrolyte balance. In Metheny,N/M. (ed). Nursing

    consederations ( 4th ed).Philadelphia:Lippincott-Williams & Wilkins. Copyright 2000 by

    Lippincott-Williams & Wilkins.Reprinted with permission..

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    4/23

    4

    2. Distribusi Cairan Tubuh

    Keseimbangan cairan dalam tubuh tergantung pada intake cairan, elektrolit,

    faktor fisiologi (cth: fungsi organ,hormon,umur,jenis kelamin). Komposisi antara

    cairan dengan zat padat dalam tubuh manusia berbeda- beda, tergantung pada

    faktor usia dan jenis kelamin. Prosentase komposisi cairan berdasar faktor usia

    antara lain :

    a. Pada bayi prematur jumLah cairan tubuh sekitar 80% dari berat badannya.

    Pada bayi yang lahir cukup bulan, sekitar 70% dari berat badannya adalah

    cairan.

    b. Pada laki laki dewasa sekitar 60% dari berat badannya adalah cairan, dan

    pada wanita sekitar 50% dari berat badannya adalah cairan.

    c. Pada usia Lansia di atas 60 tahun, kira kira 4555% dari berat badannya

    adalah cairan.

    Sedangkan untuk distribusi cairan tubuh manusia dibagi dalam dua ruangan

    ( compartement ), yaitu :

    a) Cairan Intraselluler : cairan yang terdapat di dalam sel dengan jumLah

    sekitar 40% dari total cairan tubuh tempat terjadinya proses

    metabolisme tubuh.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    5/23

    5

    b) Cairan Ekstraselluler : cairan yang terdapat di luar sel dengan jumLah

    sekitar 20% dari total cairan tubuh berperan dalam memberi bahan

    makanan bagi sel dan mengeluarkan sampah sisa metabolisme tubuh.

    Adapun Cairan Ekstraselluler dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu :

    Cairan Intersitial : terdapat pada celah antar sel (cairan jaringan).

    BerjumLah sekitar 15% dari total CES. Fungsi : sebagai cairan

    pelumas, agar tidak terjadi gesekan pada saat dua jaringan

    bergerak. Contoh : Cairan pleura, cairan perikardial, cairan

    peritoneal.

    Cairan Intravaskuler : terdapat di dalam pembuluh darah, dan

    berupa plasma dengan komposisi 5% dari total CES.

    Gambran CESCI

    Pertukaran cairan antar ruang (compartement) ini terjadi secara terus menerus

    (continously), dan sangat dipengaruhi oleh intake dan output cairan ke dalam

    atau keluar tubuh. Perubahan cairan dalam intracelluler dan interstitial akan

    direspon oleh tubuh kita dengan merubah konsentrasi dari plasma dalam tubuh

    kita. Intake dan output akan diatur seimbang dalam tubuh kita secara relatif,

    selama tubuh dalam kondisi sehat, dan ini dijaga oleh sistem dalam tubuh kita

    yang disebut homeostasis. Apabila kondisi tubuh sedang dalam keadaan sakit,

    keseimbangan ini akan berubah. Output cairan dari tubuh kita dipengaruhi oleh

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    6/23

    6

    naiknya suhu tubuh, meningkatnya respirasi, adanya tindakan pemasangan

    drain, dan pengeluaran cairan lambung.

    3. Fungsi Cairan Dalam TubuhFungsi cairan tubuh dibagi menjadi beberapa fungsi penting. Cairan

    ekstraselluler misalnya berfungsi transportasi nutrient ke dalam sel dan

    mambawa produk sisa metabolisme keluar dari sel.

    Fungsi-fungsi cairan tubuh antara lain untuk:

    1. Mempertahankan volume darah

    2. Mengatur suhu tubuh

    3. Transportasi bahan-bahan dari dan kedalam sel

    4. Sebagai penyedia media aqueous untuk metabolisme tingkat selluler

    5. Membantu proses pencernaan makanan melalui proses hydrolisis

    6. Bertindak sebagai pelarut (solvent) apabila tersedia bahan terlarut untuk

    menjaga fungsi sel

    7. Sebagai media untuk ekskresi bahan-bahan sisa.

    4. Keseimbangan Cairan Tubuh / HOMEOSTASIS

    Homeostasis adalah suatu fenomena fisiologis dimana tubuh melakukan

    kompensasi untuk memelihara keseimbangan sistem yang ada dalam tubuh

    untuk menopang kehidupan. Keseimbangan cairan dalam tubuh manusia

    ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan berasal dari makanan dan

    minuman, dimana 1200 mL cairan berasal dari minuman, sedangkan 1000 mL

    dari makanan.

    Output cairan berasal dari urin sekitar 1200-1500 mL/hari, dari feses 100

    mL/hari, dari paru-paru/via uap pernafasan 300-500 mL dan dari keringat 600-

    800 mL/hari.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    7/23

    7

    FaktorFaktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit :

    a. Usia

    b. Temperatur lingkungan

    c. Diit

    d. Stress

    e. Sakit

    5. Gangguan Keseimbangan Cairan

    Gangguan keseimbangan cairan direfleksikan dengan naik atau turunnya jumLah

    total cairan tubuh atau perubahan distribusi cairan dalam tubuh, dan

    dikelompkkan kedalam dua kelompok perubahan keseimbangan cairan

    ekstraselluler : Kekurangan Volume Cairan (Fluid volume defisit / FVD) dan

    Kelebihan Volume Cairan (Fluid Volume Excess /FVE).

    a. Kekurangan Volume Cairan ( Fluid Volume Defisit )

    Defisit cairan ekstraselluler, yang diikuti dengan vasokonstriksi pembuluh darah,

    bisa disebabkan karena hilangnya cairan ekstraselluler keluar tubuh kita, atau

    terakumulasinya cairan kedalam ruang interstitial. Defisit cairan seperti ini

    disebut juga dengan Dehidrasi. Hal ini bisa terjadi karena berkuranganya cairan

    tubuh secara aktual; karena hilangnya cairan tubuh dalam jumLah tertentu, atau

    karena inadekuatnya intake cairan kedalam tubuh; atau karena berkurangnya

    jumLah cairan tubuh ( plasma ) secara relatif karena bergeser dari ruanganya.

    Cairan ekstraselluler banyak mengandung elektrolit, seperti sodium dan chlorida,

    dan kehilangan kedua elektrolit ini akan menyebabkan berkurangnya cairan juga.

    Gangguan Saluran cerna merupakan penyebab yang sering pada kasus ini,

    penyebab lainnya misalnya karena penggunaan diuretik dan karena diaphoresis.

    Defisit volume cairan ini bisa juga karena apa yang disebut dengan third

    spacing, yaitu terakumulasinya cairan tubuh diruang tertentu karena adanya

    penyebab atau kelainan tertentu seperti peritonitis, obstruksi saluran cerna,

    keadaan post operasi, thrombophlebitis, pankreatitis akut, ascites, tindakan

    pemasanga drain pada fistula, dan luka bakar. Third Space adalah

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    8/23

    8

    terakumulasinya cairan ekstracelluler pada ruang tertentu yang secara fisiologis

    tidak berguna. Beberapa tempat yang mungkin terjadi seperti ini ; Rongga

    abdomen, rongga pleura, rongga pada jaringan dan rongga perikardial ( Hogan &

    Wave, 2003 ).

    DEHIDRASI ISOTONIK

    Perdarahan menyebabkan kehilangan cairan, elektrolit, protein dan sel-sel

    darah , sehingga menyebabkan inadekuatnya volume intravaskuler.

    Gangguan saluran cerna : muntah, diare, pemasangan drain, pengeluaran

    cairan lambung dengan NGT, menyebabkan kehilangan cairan.

    Demam, lingkungan yang panas, dan berkeringat yang berlebih menyebabkan

    kehilangan cairan dan sodium.

    Luka bakar menyebabkan kerusakan jaringan kulit dan membran kapiler yang

    diikuti keluarnya cairan, elektrolit, dan protein. Dan menyebabkan inadekuatnya

    volume intravaskuler.

    Diuretik menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit

    Third space fluid terjadi bila cairan bergerak dari intravaskuler ke rongga-

    rongga tubuh seperti rongga pleura, peritonium, perikardial dll.

    Khusus untuk bayi dan anak-anak, kejadian dehidrasi harus lebih diwaspadai,

    karena turgor kulit baru akan terlihat berubah setelah kehilangan cairan tubuh

    sebesar 3 sampai 5 persen dari total berat badan. Tanda klinisnya kehilangan

    cairan ekstraselluler akut adalah turunnya berat badan, Perubahan fungsi

    kardiovaskuler, dan adanya keluhan mual dan muntah. Pengkajian fungsi

    kardiovaskuler menjadi hal yang sangat penting untuk bisa mengetahui

    perubahan volume plasma. Pada pasien dengan hipovolemi, nadi meningkat,

    tekanan darah menurun, dan nadi pada daerah perifer denyutnya terasa

    melemah. Derajat dehidrasi juga ditandai dengan sun ken eyebal ls, turgor kulit

    yang berkurang, dan oliguri (turunnya produksi urine). Dari pemeriksaan

    laboratorium ditandai dengan hemokonsentrasi dari serum hemoglobin,

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    9/23

    9

    hematokrit dan naiknya protein. BUN (blood urea nitrogen) naik mencapai 20

    mg/100 mL. Dan berat jenis urine 1.030.

    Tindakan

    Tindakan untuk pasien dengan defisit cairan ekstracelluler dimulai dengan

    mengganti cairan (melalui oral atau intrvena) sampai gejala oliguri bisa diatasi,

    fungsi kardiovaskuler dan neurologi stabil. Larutan elektrolit isotonik seperti NaCl

    0.9% atau Ringer Lactat digunakan untuk kondisi seperti ini. Larutan elektrolit

    hipotonik (0.45% NaCl) bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan elektrolit dan

    terutama air dengan tujuan membantu fungsi ekskresi bahan-bahan sisa

    metabolisme melalui ginjal ( Metheny,2000 ).

    6. Kelebihan Volume Cairan ( Fluid Volume Excess )

    Kelebihan cairan tubuh disebabkan terjadinya ekspansi cairan ke dalam ruang

    ekstraselluler. Penyebab primer dari keadaan ini adalah gangguan fungsi

    kardiovaskuler. Kelebihan cairan ekstraselluler merupakan efek sekunder dari

    kenaikan total sodium dalam tubuh, yang mana menyebabkan kenaikan jumLah

    cairan tubuh. Normalnya, kelenjer pituitari posterior akan menekan sekresi

    hormon ADH jika terjadi kelebihan cairan, dan ginjal akan mengeluarkan

    kelebihan air tersebut. Dan apabila pasien mengalami kelebihan sekresi hormon

    ADH, akan terjadi retensi air, sehingga pasien tersebut rawan terjadi kelebihan

    cairan. Kelebihan sekresi ADH bisa terjadi karena adanya rasa cemas, rasa

    nyeri, reaksi post operasi 12-24 jam setelah pembedahan, dan infeksi akut.

    Penyebab overhidrasi isotonik bisa karena tindakan penambahan cairan baik

    melalui oral maupun intravena yang berlebih, Tindakan irrigasi pada rongga-

    rongga tubuh atau organ, dan penggunaan cairan hipotonik untuk mengganti

    kehilangan cairan isotonik (Lee,1996). Kelebihan cairan hipotonik ini juga disebut

    intoksikasi air (water intoxication). Kondisi yang menyebabkan overload hipotonik

    ini adalah SIADH ( syndrome of inappropriate antidiuretic hormone ), kelebihan

    intake cairan dan kelainan jantung kongestif.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    10/23

    10

    Pada kondisi seseorang dengan fungsi jantung yang menurun, kelebihan cairan

    dapat mempercepat munculnya kelainan jantung kongestif, kondisi ini biasa

    terjadi pada orang tua, orang dengan kondisi dan riwayat kelainan jantung.

    Secara klinis, kelebihan cairan ekstracelluler akan memunculkan tanda dan

    gejala, dan yang paling jelas adalah penambahan berat badan. Edema biasanya

    belum muncul sampai pada penambahan 2-4 kg cairan. Perubahan respirasi dan

    fungsi jantung akan segera muncul termasuk kenaikan tekanan darah

    (hipertensi) dan meningkatnya denyut nadi (takikardi). Tanda tambahan yang

    bisa muncul seperti bingung (confusion), perubahan tingkat kesadaran,

    kelemahan muskoloskeletal dan miningkatnya bising usus. Pada kasus

    kelebihan cairan, hematokrit menurun karena hemodilusi. Serum sodium dan

    osmolaritas serum menurun apabila hipervolemi terjadi karena retensi cairan.

    OVERHIDRASI ISOTONIK

    Gangguan ginjal yang menyebabkan turunnya ekskresi air dan sodium

    Gangguan jantung yang menyebabkan terganggunya aliran darah dan

    bendungan aliran vena (venous congestion )

    Kelebihan intake larutan isotonik

    Tingginya level kortikosteroid dalam darah karena terapi, respon pada stres,

    atau adanya kelainan yang menyebabkan retensi sodium dan air

    Tingginya kadar aldosteron dalam darah (karena respon gangguan adrenal,

    kerusakan organ liver, dan gangguan metabolik).

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    11/23

    11

    OVERHIDRASI HIPOTONIK

    Kelebihan air

    Osmolaritas serum yang terlalu rendah, menyebabkan sel terlalu bengkak

    (sel otak sangat sensitif terhadap kondisi seperti ini).

    Penggunaan larutan hipotonik yang terlalu banyak

    SIADH menyebabkan ginjal meretensi air tanpa sodium

    In young children or infant, ingestion of appropriately prepare formula and/or

    excess water ( use of water bottle as pacifier )

    Repeated plain water enemas

    Tindakan

    Terapi kondisi kelebihan cairan ekstraselluler adalah directed toward sodium dan

    restriksi cairan, terapi diuretik, dan terapi berdasarkan gejala gejala yang

    muncul (Hudak, 1998). Evaluasi kondisi pasien untuk tanda potensial

    ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sebagai konsekuensi dari terapi

    tersebut.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    12/23

    12

    B. CAIRAN PARENTERAL - THERAPY INTRAVENA

    Definisi

    Parenteral : Suatu larutan berpelarut air atau dalam bentuk emulsi dalam air

    yang diberikan ke dalam tubuh tanpa melalui saluran cerna (Tractus

    Gastrointestinal )

    Aplikasi Parenteral

    Intra Vena ( IV ), melalui I.V. Catheter

    Intra Muskuler ( IM ), melalui Hypodermik Needle

    Sub Cutaneus (SC)

    Sejarah Cairan Parenteral (Terapi Cairan)

    Th. 1492 tranfusi pertama kali ( ).

    Th. 1628, William Harvey menemukan system sirkulasi, meskipun sebelumnya

    sudah ada laporan tranfusi.

    Th. 1660, Sir Chirstopher Wren & Robert Boyle hypodermic needle, injeksi IV.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    13/23

    13

    Th. 1662, dr. Johann Majors injeksi intra vena pada manusia pertama kali.

    Th. 1665, dr. Richard Lower tranfusi pada hewan.

    Th. 1667, dr. John Baptise Denis tranfusi pada manusia

    Th. 1818, dr. James Blundeltranfusi pertama kali, infeksi, kematian masih tetap

    tinggi, golongan darah (-)

    Th 1831, Epidemi Cholera di Eropa Barat, dr. Thomas Lattaterapi diare

    dengan saline Rational Intravenous therapy

    Th. 1873, dr. Edward Hadder, Canadainjeksi milk

    Th. 1901, dr. Carl Landsteiner, USA3 gol darah, Hadiah Nobel th 1930

    Th. 1904, DeCastillo & Sturligolongan darah ke 4

    Th. 1907, dr. John Jansky, Chekoklasifikasi golongan darah

    Th. 1910, William L. Mossklasifikasi yang sama

    Th. 1911, dr.Kauschinfus glukose selama operasi

    Th. 1914, HustinGlukosa & Natrium Sitras

    Th. 1915, Lawson & Wiledosis Natrium SitrasIndirek tranfusi

    Th. 1914, Henrique & Andersonintravena hidrolisat protein

    Th. 1915, Murlin & Riche intravena lipid ke hewan

    Th. 1920, Yamakawalipid pada manusia

    Th. 1923, dr. Florence Seibepyrogen pada distilasi air

    Th. 1925,Normal Saline.

    Untuk memahami terapi intra vena seorang perawat harus memahami dua konsep

    penting :

    - Alasan atau tujuan dari instruksi dokter atas pemberian I.V. therapy

    - Jenis dan komposisi cairan yang diberikan

    1.Alasan / tujuan dari pemberian terapi cairan

    Dapat digolongkan dalam 3 kategori :

    a) Maintenance Therapy, untuk kebutuhan cairan tubuh sehari-hari.

    b) Replacement Therapy, untuk cairan tubuh yang hilang

    c) Restoration Therapy, untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang secara

    kontinyu

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    14/23

    14

    a). Maintenance Therapy

    Air merupakan prioritas dalam maintenance therapy, dan tubuh kita memerlukan air

    untuk menggantikan IWL (insensible water loss / kehilangan cairan tubuh yang tidak

    kelihatan ) yang rata-rata 500 - 1000 mL selama 24 jam untuk dewasa, atau 15 - 30

    mL/kgBB perhari (Metheny,2000), tergantung pada umur, tinggi dan berat badan,

    dan jumLah lemak tubuh.

    Maintenance therapy bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari

    termasuk air, elektrolit dan glukosa.

    Terapi untuk tujuan maintenance ini bisa menggunakan cairan kristaloid yang

    didalamnya mengandung air, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan rutin akansodium dan potassium, dan glukosa. Glukosa adalah komponen penting dalam

    terapi maintenance, yang akan di konversi menjadi glycogen di hati/liver. Dan

    manfaat utama terapi ini adalah :

    1) Mempertahankan fungsi hepar

    2) Mensupply kebutuhan kalori

    3) Mempertahankan protein tubuh

    4) Meminimalisasi ketosis

    Kebutuhan dasar kalori tubuh untuk dewasa adalah 1600 kalori/hari ( untuk BB 70

    kg dewasa dan dalam kondisi normal. Dibutuhkan 100-150g karbohidrat perhari

    untuk meminimalisasi katabolisme protein dan mencegah starvation. 1 liter dextrose

    5% mengandung 50g dextrose (Metheny,2000).

    b). Replacement Therapy

    Replacement therapy sangat penting untuk menggantikan cairan, elektrolit atau

    produk darah yang hilang pada pasien dalam keadaan akut, dan diberikan dalam

    waktu lebih dari 48 jam. Contoh kasus pasien yang memerlukan replacementtherapy seperti :

    Perdarahan / Hemorrage ( terapi pengganti dengan RBC dan Plasma )

    Muntah dan Diare / Vomiting and Diarrhea ( terapi pengganti elektrolit dan air )

    Starvation ( terapi pengganti air dan elektrolit )

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    15/23

    15

    Pasien yang memerlukan terapi replacement, kecuali kasus syok, memerlukan

    potassium. Pasien yang dalam kondisi stres karena kerusakan jaringan, infeksi, atau

    pembedahan saluran cerna juga memerlukan potasium, dan kebutuhannya

    sejumLah 20 mEq/L perhari (Metheny,2000).

    Catatan: Jangan pernah memberikan lebih dari 120 mEq potassium dalam 24 jamtanpa memonitor status fungsi jantung pasiun secara terus menerus, karena sangat

    berbahaya.

    c). Restoration Therapy

    Pada terapi dengan tujuanRestoration Intake dan Output harus didokumentasikan

    secara akurat sabagai dasar untuk terapi cairan dan elektrolit. Pasien yang masuk

    katagori ini seperti pasien dengan drain fistula, abses, pengeluaran cairan dengan

    nasogastric tube, luka bakar dan trauma abdominal.

    Tipe cairan yang dipilih pada tipe terapi ini tergantung pada jenis cairan yang

    hilang, seperti cairan yang hilang dari gaster/lambung karena penggunaan

    nasogastic suction misalnya, maka cairan pengganti harus mengandung komposisi

    yang mendekati dari cairan yang hilang pada kondisi ini, chloride,potassium, dan

    sodium akan hilang secara kontinyu.

    Contoh Kasus:

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    16/23

    16

    Time 8 AM 9 AM 10 AM 11 AM 12 noo n 1 PM

    Gastic suction, mL 400 300

    Primary fluids, mL 125 125 125 125 125 125

    Restotarion fluids (

    lactated Ringerssolution), mL

    100 100 100 100 75 75

    Total, mL 225 225 225 225 200 200

    .

    2. Cairan parenteral

    Air

    Kebutuhan normal perhari untuk dewasa mencapai 1000mL/hari, dan jumLah ini

    meningkat apabila dalam kondisi kehilangan cairan tak terlihat (Insensible water

    loss/IWL) meningkat seperti pada pasien dengan rate pernafasan lebih dari 20

    kali/menit, kondisi demam, diaphoresis, seperti diruangan dengan kelembaban udara

    yang rendah.

    Karbohidrat ( Glukosa )

    Glukosa merupakan nutrient untuk terapi maintenance, restoration, an replacement,

    yang akan dikonversi menjadi glycogen oleh liver dan akan mempertahankan fungsi

    hepatic. Tambahan 100g glukosa perhari akan meminimalkan kondisi starvation.

    Setiap 2 liter Glukosa 5% mengandung 100g Glukosa.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    17/23

    17

    Asam Amino

    Asam Amino (protein) adalah body-building nutrients yang berfungsi untuk

    pertumbuhan dan perbaikan jaringan, mengganti sel-sel tubuh, penyembuhan

    jaringan dan, mensintesis vitamin dan enzim. Asam Amino adalah unit dasar dari

    protein. Ketika diberikan melalui infuse, maka protein langsung masuk malaluisirkulasi pembuluh darah, tanpa melalui saluran cerna (Metheny,2000).

    Kebutuhan protein 1 g/kgBB/hari. Misalkan seorang wanita dengan berat badan

    54kg, maka memerlukan protein 54g/harinya.

    Vitamin

    Vitamin ditambahkan untuk terapi restorativedan replacement. Vitamin ( A.D,E larut

    dalam lemak dan B,C larut dalam air )berfungsi untuk pertumbuhan juga berfungsi

    untuk katalisator pada proses metabolisme.

    Vitamin B dan C lebih sering digunakan pada terapi parenteral. Vitamin B komplek

    sangat penting untuk metabolisme karbohidrat dan mempertahankan fungsi gastro-

    intestinal/ saluran cerna, khususnya pada pasien dalam kondisi post-operasi. Dan

    Vitamin C membantu proses penyembuhan jaringan.

    Elektrolit

    Elektrolit merupakan tambahan utama pada terapi replacement dan restorative.

    Koreksi dalam kondisi terjadi ketidakseimbangan elektrolit sangat penting untuk

    mencegah terjadinya komplikasi yang serius akibat ketidak-seimbangan elektrolit.

    Ada 7 macam elektrolit utama dalam cairan tubuh dan 7 element utama yang bisa

    disupply melalui cairan intra vena, yaitu potassium, sodium, chloride, magnesium,

    phospore, calcium, bicarbonate atau ion acetat ( penting untuk keseimbangan asam-

    basa/ PH ).

    PH

    PH merefleksikan derajat asambasa dari sebuah larutan. Organ ginjal dalam kondisi

    normal dapat menerima kadar keseimbangan asam-basa selama ada suplay air yang

    cukup. Dalam kondisi normal standart USP menetapkan pH cairan antara 3,5 6,2.Umumnya cairan ber-pH 5.

    Larutan yang terlalu bersifat asam bersifat irritatif terhadap dinding vena

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    18/23

    18

    Osmolaritas

    Osmosis : difusi zat pelarut (air) melalui membran semipermiable dari konsentrasi

    tinggi ke konsentrasi rendah

    Tonisitas : ekuivalensi tekanan osmotik efektif secara fisiologis

    Osmolaritas ;

    Jumlah total ion molekul (partikel) yang terlarut dalam satu liter cairan

    Satuan : mOsm/L

    Plasma~ 300 mOsm/L

    Sebagai patokan adalah kadar Natrium ( Na )

    Vena Perifer : 300-900 mOsm/L

    Vena Central : > 900 mOsm/L

    Cairan Isotonik atau larutan osmolar

    Larutan isotonok memiliki osmolaritas 250-300 mOsmL/L. Darah dan cairan tubuh

    memiliki osmolaritas 285-295 mOsmL/L. Larutan ini digunakan untuk ekspansi

    cairan ke ruang ekstraselluler (CES). Beberapa larutan isotonic antara lain 0.9%

    sodium chloride, G5% dan Ringer lactate. Larutan isotonic biasanya digunakan

    untuk mengganti kehilangan cairan tubuh, dehidrasi dan hypernatremia

    Cairan Hipotonik

    Larutan hipotonik memiliki osmolaritas kurang dari 250 mOsmL/L.karena

    mempunyai osmolaritas yang lebih rendah menyebabkan air dapat keluar dari darah

    ke dalam sel dan ruang interstitial dan osmotic pressure ini menyebabkan cairan

    ekstraselluler masuk kedalam sel, dan menyebabkan sel kelebihan air/bengkak

    (swell)

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    19/23

    19

    Larutan Hipotonik digunakan pada pasien yang mengalami dehidrasi hipertonik,

    replacemen air, diabetic ketoasidosis setelah replacement sodium kloride

    (kraft,2000). Contoh cairan hipotonik seperti sodium chloride 0.45% (half-

    strength saline), sodium chloride 0,33%,dan D 2.5%.

    Permeabilitas membran sel

    Sel : Unit struktural dan fungsional terkecil pada organisme, tumbuhan atau

    hewan

    Tubuh terdiri dari jutaan sel yang sebagian besar tidak berhubungan dengan

    lingkungan.

    Cairan dalam tubuh :

    Cairan intraseluler

    Cairan ekstraseluler

    Membran Sel : Permeabelitas Selektif

    Permeabilitas Selektif

    Kemampuan membrane sel untuk menyeleksi beberapa materi untuk melewatimembran sel ke dalam atau keluar sel

    Membran sel seperti saringan yang berpori-pori kecil, sehingga molekul yangbesar tidak dapat melewatinya (protein)

    Hal lain yang berpengaruh pada transportasi adalah lemak, karena membranesel terdiri dari lapisan lemak, sehingga materi yang dapat larut dalam lemakdapat melewati membrane sel.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    20/23

    20

    Image sel darah merah

    Isotonic saline solution Hypotonic saline solution Hypertonic saline solution

    (0.9%) (0.65%) (1.01%)

    Isotonik Hipotonik Hipertonik

    Cairan HIpertonik

    Cairan hipertonik mempunyai osmolaritas lebih dari 375 mOsm/L. Osmotik pressure

    membuat cairan begerak dari ruang intracelluler ke ruang extracelluler meningkat dan

    menyebabkan sel mengkerut. Contoh cairan hypertonik termasuk G5% in 0.45% sodium

    cloride, G5% in 0.9% sodium cloride, G5% in Ringer Lactat, G10%, dan Colloid ( Albumin

    25%, FFP, Dextran, dan Hetastarch ).

    Perhatian: Bahaya pemberian cairan isotonik dapat menyebabkan overload, sehingga dapat

    menyebabkan terjadinya dilusi konsentrasi hemoglobin dan rendahnya level hematrokrit.

    Cairan Hipertonic bersifat irritatif pada dinding vena dan beberapa kasus menyebabkan

    hypertonic circulatory overload, dan beberapa kasus cairan hipertonik merupakan kontra

    indikatif seperti pada pasien dengan kelainan jantung, kelainan ginjal dan menyebabkan

    meningkatnya kelainan jantung kongestif dan odema paru. Jangan memberikan cairan

    hipertonik pada pasien dengan hipotensi karena dapat menyebabkan memburuknya

    hipotensi. Berikan cairan hipertonik secara perlahan untuk mencegah overload.

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    21/23

    21

    Tekanan Onkotic

    Hyperonkotic Hypoonkotic Iso - onkotic

    Isoonkotic Mengembaliakan volume darah tanpa volume ekspansi ( menarik cairan

    interstitil )

    3. Peran Perawat Dalam Terapi Intravena

    Garis terdepan dalam pelayanan Rumah Sakit Memastikan pemberian cairan dengan benar sesuai dengan permintaan dari

    dokter meliputi :

    1. Benar pasien

    2. Benar cairan/obat

    3. Benar dosis dan cara pemberian

    4. Benar waktu pemberian

    5. Cara pemakaian alat kesehatan yang benar

    6. Memastikan keadaan cairan & obat yang diberikan dalam keadaan baik ( tidan

    ada kontaminasi, perubahan warna, tidak ED.

    7. Benar Dokumentasi Memonitor keadaan pasien dan patensi jalur intra vena

    Memonitor efek samping dan abnormalitas lainnya

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    22/23

    22

    4. Pengkajian Kebutuhan Cairan & Elektrolit

    Sebelum memberikan terapi cairan bagi seorang pasien yang dirawat, seorang

    petugas kesehatan/perawat harus melakukan pengkajian awal terlebih dahulu.

    Aspekaspek yang harus dikaji antara lain :

    - Aspek Biologis, meliputi :

    Usia : mempengaruhi distribusi cairan dalam tubuh

    Jenis kelamin : prosentase cairan dalam tubuh antara laki laki dan

    perempuan berbeda.

    Berat badan : mengukur prosentase penurunan berat badan untukmenentukan derajat dehidrasi

    Riwayat kesehatan sebelumnya

    Tandatanda vital

    Pemeriksaan fisik : Head to Toe

    - Aspek Psikologis

    - Aspek Sosiokultural : berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi

    - Aspek Spiritual : keyakinan tertentu terhadap konsumsi makanan/minuman

    Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional harus tanggap dan cakap

    dalam mengatasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit ini. Setelah

    melakukan pengkajian dan menemukan permasalahannya, maka dilakukan

    perencanaan dan intervensi kolaboratif dengan terapi intravena menggunakan

    cairan infus sesuai dengan kondisi penyakit pasien.

    Tujuan Terapi Intra Vena

    1. Rehidrasi

    2. Mempertahankan keseimbangan elektrolit

    3. Terapi nutrisi ( protein, lemak & karbohidrat )

    4. Tranfusi darah & Plasma Volume Replacement

    5. Pemberian obat-obatan & zat kontras untuk pemeriksaan diagnostic

  • 8/10/2019 Makalah IV Fluid

    23/23

    23

    Keuntungan Terapi Intra Vena

    1. Efek terapi dapat segera tercapai, karena konsentrasi obat yang tinggi di

    dalam darah

    2. Penyerapan obat lebih cepat

    3. Dapat mengontrol efek terapi dengan cara mengatur laju titrasi4. Mengurangi rasa sakit pada golongan obat dan tindakan tertentu

    Kerugian Terapi Intra Vena

    1. Obat yang sudah masuk tidak dapat dikeluarkan lagi

    2. Komplikasi :

    Infeksidapat dicegah dengan penerapan hand hygiene yang adekuat dan

    tehnik aseptic dan mempertahankan close system pada system infuse (

    Close System Administration Infusion )

    Over hidrasi

    Emboli