makalah metpen kelompok iv

30
Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner ( Menentukan Tujuan Penelitian ) MAKALAH Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Blok Metodologi Penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Disusun oleh : Kelompok IV 1

Upload: afifannisa-dienda-r

Post on 17-Feb-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metedologi penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah METPEN Kelompok IV

Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner ( Menentukan Tujuan Penelitian )

MAKALAH

Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Blok Metodologi Penelitian

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Disusun oleh :

Kelompok IV

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

1

Page 2: Makalah METPEN Kelompok IV

2015

2

Page 3: Makalah METPEN Kelompok IV

Anggota Kelompok IV:

1. Karina Saraswati Ichwani (131610101006)

2. Alfin Tiara Shafira (131610101007)

3. Ni Putu Yogi Wiranggi (131610101008)

4. Yas’a Nuuruha (131610101009)

5. Eni Ilmiatin Husniah (131610101010)

6. Tita Sistyaningrum (131610101011)

7. Dewi Muflikhah (131610101012)

8. Afifannisa Dienda Rifani (131610101013)

9. Farah Adibah (131610101014)

10. Richa Arum Widya Sakti (131610101015)

11. Faiqatin Cahya Ramadhani (131610101016)

12. Fitriana Wadianur (131610101017)

13. Jerry Daniel (131610101018)

3

Page 4: Makalah METPEN Kelompok IV

4

Page 5: Makalah METPEN Kelompok IV

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah “Langkah / Tahap Pembuatan

Kuesioner ( Menentukan Tujuan Penelitian)” dengan baik serta tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas blok metodologi

penelitian dengan didukung oleh referensi-referensi yang bisa

dipertanggungjawabkan. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman

yang lebih jelas tentang tujuan penelitian

Penulis menyusun makalah ini melalui berbagai tahap baik dari pencarian

bahan, pembahasan, dan lain-lain. Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa

adanya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak yang terlibat.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang

membacanya.Tiada gading yang tak retak,apabila ada yang kurang sempurna

dalam laporan ini,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca guna

perbaikan lebih lanjut pada masa yang akan datang.

Jember, 4 November 2015

Penulis

5

Page 6: Makalah METPEN Kelompok IV

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………...1

Kata Pengantar………………………………………………….………………..3

Daftar Isi………………………………………………………………………….4

BAB I. Pendahuluan……………………………………………………………..5

BAB II. Pembahasan……………………………………………………………..7

2.1 Pengertian Kuesioner………………………………………………….7

2.2 Tujuan Kuesioner……………………………………………………...8

2.3 Macam-macam Kuesioner…………………………………………….8

3.4 Langkah Pembuatan Kuesioner………………………………………10

BAB III. Penutupan…………………………………………………………….18

3.1 Simpulan…………………………………….……………………….18

3.2 Saran …………………………………………...…………………….18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...19

6

Page 7: Makalah METPEN Kelompok IV

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata Penelitian seringkali mudah diucapkan, namun faktanya harus

memiliki pedoman yang tepat untuk melaksanakannya. Penelitian merupakan

suatu proses yang harus dirancang secara teliti, prosedural, dan rasional. Tujuan

dilakukan Penelitian anadal Menemukan Pengetahuan, Mengembangkan

Pengetahuan, dan Menguji Kebenaran suatu Pengetahuan (Sutrisno Hadi, 2001).

Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap

permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan pemecahan masalah.

Kajian penelitian sangatlah luas, salah satunya adalah penelitian pendidikan.

Penelitian pendidikan adalah inkuiri yang ilmiah dan teratur menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam memecahkan masalah-masalah

pendidikan (Millan, 2001, halaman 4). Dengan demikian, dalam penelitian

pendidikan dua pendekatan tersebut sering digunakan, tergantung pilihan mana

yang akan kita lakukan, apakah pendekatan kualitatif atau kuantitatif.

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif harus dilakukan pada situasi yang

bersifat natural setting (kondisi ilmiah), sumber data primer, dan teknik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan

observation), wawancara mendalam (depth interviewe), serta dokumentasi

(Sugiyono, 2009, halaman 63). Ada beberapa teknik pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif, antara lain; observasi, wawancara (interviewe), dokumentasi,

dan triangulasi. Pada penelitian kuantitatif, pengumpulan data dapat dilakukan

menggunakan kuesioner. Pembahasan pada makalah ini akan dibatasi pada topik

dalam penelitian kuantitatif, yaitu topik “Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner

(Menentukan Tujuan Penelitian)”.

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analis memperlajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan

karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh

7

Page 8: Makalah METPEN Kelompok IV

oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dalam pembuatan

kuesioner yang baik, dilakukan langkah – langkah pembuatan kuesioner. Langkah

yang pertama adalah menentukan tujuan penelitian.

Menentukan tujuan Penelitian, dilakukan untuk menetapkan informasi

yang ingin diketahui. Dalam menentukan tujuan penelitian, sebelumnya harus

memiliki pemahaman yang baik tentang suatu isu yang ingin diketahui agar

pertanyaan – pertanyaan dalam kuesioner dapat tersusun dengan baik.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dijawab dan dibahas

dalam tulisan ini adalah

1. Apa Macam – macam Kuesioner ?

2. Bagaimana Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner ?

1.3 Tujuan

Tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui

1. Macam – macam Kuesioner

2. Langkah / Tahap Pembuatan Kuesioner

8

Page 9: Makalah METPEN Kelompok IV

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kuesioner

Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi  dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia

ketahui. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2008). Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah jenis

kuesioner atau kuesioner langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal

memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.

Kelebihan kuesioner sebagai berikut:

Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing

menurut waktu senggang responden.

Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu

menjawab.

Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama.

9

Page 10: Makalah METPEN Kelompok IV

Kekurangan kuesioner adalah sebagai berikut:

Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan

yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali

padanya.

Seringkali sukar dicari validitasnya

Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan

jawaban yang tidak betul atau tidak jujur

Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya

sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat

pos menurut penelitian

Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada

yang terlalu lama sehingga terlambat

2.2 Tujuan Kuesioner

Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian

yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap

responden. Yang menjadi dasar pembatasan menentukan variabel-variabel

tersebut adalah harus dapat dimengerti dan dirasakan manfaatnya. Kuesioner

dapat berfungsi sebagai alat dan sekaligus teknik pengumpulan data yang berisi

sederet pertanyaan dalam wujud konkrit.

2.3 Macam- macam Kuesioner

1. Kuesioner Terstruktur Yang Terbuka

Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang

diterapkan pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur yang terbuka

dimana pertanyaan- pertanyaan diajukan dengan susunan kata-kata dan urutan

yang sama kepada semua responden ketika mengumpulkan data. Contoh:

Apakah anda merasa bahwa Negara kita membutuhkan lebih banyak atau

lebih sedikit tenaga medis di daerah terpencil?

10

Page 11: Makalah METPEN Kelompok IV

a. Membutuhkan lebih banyak

b. Membutuhkan lebih sedikit

c. Tidak lebih maupun kurang

d. Tidak memberikan pendapat

Pertanyaan diatas merupakan contoh baik tentang pertanyaan terstruktur

yang terbuka, karena: pertama, tujuannya jelas, pertanyaan diatas berusaha

untuk menentukan sikap subjek terhadap kebutuhan tenaga medis di daerah

terpencil secara langsung. Kedua, pertanyaan diatas menggunakan format

yang sangat terstruktur, para responden dibatasi untuk memilih salah satu

diantara empat jawaban.

2. Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Terbuka

Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi adalah jelas

tetapi respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka.

Perhatikan pertanyaan berikut: “Bagaimana pendapat anda mengenai

kebutuhan tenaga medis di daerah terpencil?” Pertanyaan diatas mempunyai

tujuan yang jelas. Selanjutnya pewawancara mencoba untuk membuat subjek

berbicara dengan bebas mengenai sikapnya terhadap kesehatan. Hal ini

merupakan pertanyaan dengan tujuan terbuka, dan seringkali berakhir dengan

jawaban yang sangat tidak terstruktur.

3. Kuesioner Tidak Terstruktur Yang Tersamar

Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada riset

motivasi. Peneliti telah mencoba untuk mengatasi keengganan responden

untuk membahas perasaan mereka dengan cara mengembangkan teknik-teknik

yang terlepas dari masalah kepedulian dan keinginan untuk membuka diri.

Teknik tersebut dikenal dengan metode proyektif. Kekuatan utama dari

metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama riset dengan

menggunakan stimulus yang disamarkan. Metode proyektif merupakan cara

yang digunakan untuk menggambarkan kuesioner yang mengandung stimulus

yang memaksa para subjek untuk menggunakan emosi, kebutuhan, motivasi,

sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam memberikan suatu

11

Page 12: Makalah METPEN Kelompok IV

jawaban atau respon. Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi

kata, kelengkapan kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita.

4. Kuesioner Terstruktur Yang Tersamar

Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang paling jarang

digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan sebagai cara

untuk menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan

motif dan sikap dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta

tabulasi jawaban. Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa

pengetahuan, persepsi, dan ingatan individu akan suatu subjek disesuaikan

oleh sikapnya terhadap subjek tersebut. Jadi untuk mendapatkan informasi

mengenai sikap seseorang apabila pertanyaan langsung akan menghasilkan

jawaban yang bias, teori ini menyarankan agar kita hanya menanyakan hal-hal

yang mereka ketahui, bukan apa pendapat mereka. Jadi dapat disimpulkan

bahwa pengetahuan yang lebih banyak mungkin mencerminkan kekuatan dan

arah dari suatu sikap

2.4 Langkah Pembuatan Kuesioner

Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam menyusun kuesioner

penelitian. Cara penyusunan kuesioner dapat mengikuti beberapa saran berikut:

a. Kesesuaian antara isi dan tujuan yang ingin dicapai kuesioner.

b. Jumlah indikator atau dimensi cukup untuk mengukur variabel.

c. Skala pada kuesioner. Penggunaan skala pengukuran yang tepat,

dalam hal datanya nominal, ordinal, interval dan ratio lebih

disarankan menggunakan pertanyaan tertutup. Skala dapat

berjumlah genap atau ganjil. Untuk penelitian di Indonesia

disarankan menggunakan skala Likert genap misalnya dengan 4

tingkat (berarti skala genap) yaitu: 1 (sangat setuju), 2 (setuju), 3

(kurang setuju) dan 4 (tidak setuju). Sebab terdapat kecenderungan

bahwa individu di Indonesia cenderung bersikap netral, apabila

demikian responden lebih mempunyai sikap kepada setuju atau

tidak setuju. Namun apabila menggunakan skala Likert ganjil,

misalnya lima tingkat skala Likert maka individu di Indonesia

12

Page 13: Makalah METPEN Kelompok IV

dikhawatirkan akan cenderung memilih tiga (yang mencerminkan

sikap netral). Lima tingkatan skala Likert tersebut adalah: 1 (sangat

setuju), 2 (setuju), 3 (netral), 4 (kurang setuju) dan 5 (tidak setuju).

d. Jumlah pertanyaan memadai, tidak terlalu banyak. Jumlah

pertanyaan yang terlalu banyak menimbulkan responden bosan,

namun apabila terlalu sedikit dikhawatirkan kurang mencerminkan

opini responden. Jogianto (2005) menyarankan waktu untuk

menyelesaikan kuesioner tidak melebihi 10 menit.

e. Jenis dan bentuk kuesioner: tertutup dan terbuka, disesuaikan

dengan karakteristik sampelnya. Cooper dan Emory (1995)

menyatakan terdapat lima faktor yang yang mempengaruhinnya,

yaitu: pertama, dari sisi tujuannya antara sekedar klarifikasi atau

menggali informasi. Kedua, tingkat informasi responden (degree of

knowledge) terkait topik penelitian. Ketiga, derajad pemikiran

responden terkait dengan derajad intensitas ekspresi responden.

Keempat, kemudahan komunikasi dan motivasi responden.

Kelima, derajad pemahaman peneliti sehingga semakin kurang

paham semakin diperlukan pertanyaan terbuka.

f. Bahasa yang dipakai disesuaikan dengan kemampuan berbahasa

responden. Kondisi responden terkait dengan: tingkat pendidikan,

budaya, kerangka referensi. Kalau responden kurang memahami

kuesioner, selayaknya (apabila memungkinkan) peneliti bisa

membagikannya secara langsung kepada responden. Bila demikian

peneliti dapat memberikan penjelasan langsung apabila terjadi

ketidakpahaman responden.

g. Untuk melihat keseriusan responden perlu dinyatakan dalam

pertanyaan (pernyataan) yang positif maupun negatif sehingga

informasi bias dapat diminimalisir. Misalnya: pertanyaan adalah:

“saya sangat menikmati perawatan gigi pada bulan kesehatan gigi

nasional ”. Misalnya pada pernyataan berikutnya (dibuat lagi):

13

Page 14: Makalah METPEN Kelompok IV

“saya merasa jenuh perawatan gigi pada bulan kesehatan gigi

nasional”.

h. Pernyataan bukan hal yang sudah lama, masa lalu cenderung bias

dan sudah dilupakan.

i. Pernyataan tidak bersifat mengarahkan, tidak bersifat menggiring..

j. Jumlah dan urutan pertanyaan memberikan semangat responden

untuk menyelesesaikannya sampai tuntas

2.4.1 Menentukan Tujuan Penelitian

Hal ini digunakan untuk mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui

proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas. Tujuan penelitian

adalah suatu indikasi kerah mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai

melalui penelitian itu. Tujuan penelitian juga memuat uraian yang menyebutkan

secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang

dilakukan. Maksud-maksud yang terkandung di dalam kegiatan tersebut baik

maksud utama maupun tambahan, harus dikemukakan dengan jelas. Tujuan

penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret dapat diamati

(observable) dan dapat diukur (measurable). Misal :

1. Memperoleh informasi (data) tentang tingkat karies di kecamatan “X” selama

kehamilan.

2. Memperoleh informasi tentang hubungan antara frekuensi pemeriksaan

KESGILUT dengan tingkat karies

Tujuanpenelitiandapatdibagimenjadi :

a) Tujuan umum

Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin

dicapai melalui penelitian.

b) Tujuan khusus

14

Page 15: Makalah METPEN Kelompok IV

Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum,

sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai,

maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata-kata operasional dalam

tujuan khusus adalah: mengukur, mengidentifikasi, menganalisa,

membandingkan, menilai, mengetahui, dll.

Langkah menetapkan tujuan :

1. Pastikan bahwa memiliki pemahaman yang baik tentang sesuatu isu dan

apa yang ingin diketahui. Susunlah pertanyaan sedemikian rupa, jangan

sampai mengulang pertanyaan.

2. Buatlah daftar pertanyaan riset, rview pertanyaan secara periodik ketika

menyusun kuesioner.

3. Gunakan tabel contoh atau clummy ketika akan melakukan analisis data

guna menentukan pertanyaan yang akan dicantumkan dalam kuesioner.

4. Lakukan pencarian atas pertanyaan mengenai isu – isu yang ada

5. Revisilah pertanyaan tentang isu – isu yang ada, dan susunlah pertanyaan

baru mengenai isu yang akan dibahas dalam riset.

2.4.2 Menentukan Jenis Pertanyaan

Wawancara pada dasarnya adalah suatu dialog yang memungkinkan suatu

pihak pewawancara membimbing arah percakapan melalui serangkaian

pertanyaan. Adapun macam-macam pertanyaan, yaitu pertanyaan terbuka,

pertanyaan tertutup, pertanyaan primer, pertanyaan menyelidik, pertanyaan

menggiring, pertanyaan netral, pertanyaan membebani, pertanyaan yang

mencurigakan dan cara mengatasinya. Pada umumnya dalam wawancara

menggunakan pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka

tidak membatasi panjangnya jawaban responden, sering digunakan dalam bagian

awal wawancara untuk membuat responden santai dan menyampaikan informasi

pribadi, respon dapat berupa dua kata atau dua paragraf, contohnya : bagaimana

awal mula terjadinya penyakit anda?. Pertanyaan tertutup biasanya membutuhkan

jawaban yang lebih pendek dan lebih langsung, bersifat lebih spesifik, dapat

membatasi responden lebih jauh dengan memintanya menjawab dengan dua

15

Page 16: Makalah METPEN Kelompok IV

pilihan jawaban seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju,

contoh : berapa kali anda melakukan kontrol?

2.4.3Cara Menyusun Pertanyaan

Dalam menyusun pertanyaan. jenis pertanyaan dapat disusun terstruktur

dan tidak struktur. Pertanyaan terstruktur merupakan jenis pertanyaan yang sudah

tersusun dalam suatu format sehingga memudahkan responden untuk

menjawabnya. Jenis pertanyaan tersebut dapat berupa pilihan berganda, atau

hanya dua pilihan (pertanyaan dikotomi – ya atau tidak), atau pertanyaan

berjenjang (a scale question). Sedangkan, jenis pertanyaan tidak terstruktur

merupakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden menjawab dengan

kata-kata sendiri.

Pada tahap ini diasumsikan bahwa kita sudah menentukan jenis data,

merumuskan tujuan, dan menentukan kelompok respondennya. Pertanyaan

dimulai dengan pertanyaan demografi responden. Data ini digunakan untuk

mengkorelasikan antar kelompok untuk melihat kekonsistenan jawaban. Dalam

pertanyaan demografi jangan tanyakan pertanyaan yang bersifat rahasia pribadi

yang tidak ada kaitannya dengan penelitian. Seperti misalnya besarnya gaji,

padahal yang kita teliti kemampuan menggunakan sistem. Jika perlu bertanya

pertanyaan pribadi, maka susunlah kata-kata sehingga tidak menyinggung

perasaan responden, sehingga memberikan jawaban yang tidak benar.

2.4.4Cara Pembuatan Pertanyaan yang Terstruktur dalam Kuesioner

Kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan formal untuk memperoleh

informasi dari responden. Dalam pembuatan kuesioner terdapat tiga tujuan.

Pertama, untuk menerjemahkan kebutuhan informasi peneliti ke dalam satu set

pertanyaan spesifik bahwa responden bersedia dan mampu menjawab. Kedua,

kuesioner yang ditulis mampu untuk memotivasi responden untuk terlibat dan

bekerja sama. Ketiga, kuesioner yang dibuat harus dapat meminimalkan

kesalahan jawaban. Terdapat sepuluh langkah sebagai berikut :

16

Page 17: Makalah METPEN Kelompok IV

1. Langkah pertama didalam menuyusun kuisioner adalah menentukan

informasi yang dibutuhkan. Setiap informasi yang diperoleh harus dapat

menjawab masalah penelitian sehingga dengan demikian, kuesioner yang

diajukan kepada responden akan lebih fokus.

2. Menentukan jenis metode kuesioner yang akan digunakan. Menurut

Zikmund dan Babin membagi metode kuesioner menjadi lima jenis, yaitu

kuesioner melalui e-mail, kuesioner melalui faks, kuesioner melalui surat,

kuesioner personal dan kuesioner gabungan

3. Menentukan jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.

Hindari pertanyaan yang mengandung dua pengertian yang berbeda atau

pertanyaan dua makna (double-barreled question). Responden akan sulit

menjawab pertanyaan ini.

4. Membuat pertanyaan yang membuat responden mampu atau ingin

menjawab. Beberapa pertanyaan yang tidak dapat dijawab, sebaiknya

peneliti bersedia membantu responden dengan menjelaskan maksud

pertanyaan tersebut.

5. Menyusun struktur pertanyaan. Jenis pertanyaan dapat disusun terstruktur

dan tidak struktur. Pertanyaan terstruktur merupakan jenis pertanyaan

yang sudah tersusun dalam suatu format sehingga memudahkan responden

untuk menjawabnya. Jenis pertanyaan tersebut dapat berupa pilihan

berganda, atau hanya dua pilihan (pertanyaan dikotomi – ya atau tidak),

atau pertanyaan berjenjang (a scale question). Sedangkan, jenis pertanyaan

tidak terstruktur merupakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan

responden menjawab dengan kata-kata sendiri.

6. Menentukan kata-kata didalam kuesioner yang mudah dipahami oleh

responden. Tujuannya adalah untuk menghindari salah persepsi yang

menimbulkan jawaban yang bias sehingga jawaban tersebut dapat

mengarah kepada jawaban yang salah. (Malhotra, 2012: 343).

7. Menyusun urutan pertanyaan. Dalam menyusun pertanyaan kuesioner,

menurut urutan pertanyaan tersebut, peneliti mempertimbangkan beberapa

hal seperti pertanyaan terbuka, jenis informasi yang diperlukan, tingkat

17

Page 18: Makalah METPEN Kelompok IV

kesulitan pertanyaan, dan pengaruh pertanyaan lanjutan. Pertanyaan

tersebut disusun menurut urutan yang logis dan sesuai dengan topik

penelitian tentang produk perawatan tubuh .

8. Mengidentifikasi format dan rancangan kuesioner. Karakteristik kuesioner

seperti halnya format, spasi, dan posisi kalimat, memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap jawaban-jawaban yang diperoleh dari responden.

Sehingga jelas bahwa format dan rancangan kuesioner harus tersusun rapi

dan mudah dalam pengisian kuesioner.

9. Penyusunan ulang format kuesioner. Format kuesioner harus dibuat

ringkas dan jelas. Tetapi, penyusunan ulang ini tidak membuat kalimat

dalam kuesioner menjadi kalimat yang tidak utuh, sehingga cenderung

menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu,

pertanyaan dalam kuesioner harus diusahakan untuk dimasukkan dalam

satu lembar saja, hal ini untuk menghindari asumsi responden bahwa

pertanyaan yang diberikan banyak.

10. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, uji coba kuesioner.

dilakukan pada sekelompok responden tertentu yang sama dengan

responden yang akan diteliti baik dengan latar belakang usia, jenis

kelamin, frekuensi pembelian.

2.4.5Cara Mengurutkan Pertanyaan

Pengurutan pertanyaan kuesioner dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama

berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden. Bagian kedua berisi

pertannyaan menegenai tujuan dari penelitian. Bentuk pertanyaan dapat berupa

terbuka dan tertutup. Pada pertanyaan tertutup resonden menentukan pilihan

jawaban berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh peneliti. Pertanyaan

diurutkan dari pertanyaan yang umum ke pertanyaan khusus.

2.4.6 Uji Coba Kuesioner

18

Page 19: Makalah METPEN Kelompok IV

Uji Validitas Kuesioner Penelitian: adalah prosedur untuk memastikan

apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian

valid atau tidak

Kuesioner yang valid berarti kuesioner yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data itu valid. Valid berarti kuesioner tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Cara Menguji Kuesioner

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur

2. Melakukan uji coba kuesioner tersebut pada sejumlah responden,

disarankan jumlah responden untuk uji coba minimal 30 responden

(mendekati kurve normal)

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

4. Menghitung korelasi antara masing-masing item dalam kuesioner dengan

skor total, dengan menggunakan teknik korelasi product moment

2.4.7Menganalisis data Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang

dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan. Kuisioner yang baik

seyogianya telah melewati dua jenis tes, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

Kedua jenis uji ini telah disedikan dalam menu analisis SPSS.

Pengertian Validitas dan Reliabelitas

Validitas adalah kemampuan suatu instrumen/item untuk mengukur sesuatu

dengan benar.

Reliabelitas adalah kemampuan suatu instrumen untuk konsisten mengukur

sesuatu beberapa kali dengan benar 

Memilih Metode Analisis

Sifat Data :

19

Page 20: Makalah METPEN Kelompok IV

- Skala Nominal & Ordinal : Statistik Non Parametrik.

- Skala Interval & Ratio : Statistik Parametrik

Jumlah Variabel :

- Satu : Analisis Univariat

- Dua : Analisis Bivariat

- > Dua : Analisis Multivariat

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Simpulan

a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab.

b Tujuan penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap

kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden

c. Macam-macam kuesioner terdiri dari kuesioner terstruktur yang terbuka,

kuesioner tidak terstruktur yang terbuka, kuesioner tidak terstruktur Yang

tersamar, dan kuesioner terstruktur yang tersamar

d. Langkah pembuatan kuesioner terlebih dahulu menentukan tujuan penelitian

lalu disusun pertanyaan yang aka diajukan.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami susun. Kami dengan senang hati apabila

pembaca mempunyai saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah

ini.

20

Page 21: Makalah METPEN Kelompok IV

DAFTAR PUSTAKA

Kasnodiharjo. 1993. Langkah-langkah menyusun kuesioner, Libangkes

(online)

Naseh, Syahrudji.dkk. 1992. Membuat Kuesioner dengan Baik dan Benar

(online)

Pujihastuti, Isti.2010.Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian.:Jurnal

Agribisnis dan Pengembangan Wilayah (online)

21