makalah agama korupsi
TRANSCRIPT
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
P A N D A N G A N A G A M A K R I S T E N
T E R H A D A P K O R U P S I
OLEH:
ROSS SHIELD RENTI BELLINDA
WULANDARI
XI IPA 5
SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunianya kamu dapat menyelesaikan penulisan makalah Pendidikan Agama Kristen ini yang
berjudul “Pandangan Agama Kristen Terhadap Korupsi”. Tak lupa juga kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun
dari para pembaca akan kami terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran
agar kelak lebih baik lagi. Semoga makalah Pandangan Agama Kristen Terhadap Korupsi ini
memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat
membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia
tercinta ini.
Palangkaraya, 24 Januari 2013
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………. ..…………………………………………………….1
Daftar Isi……………………………………...…………………………………………………...2
Pembahasan Singkat
A. Pengertian……………………...………………………………………………….........3
B. Makna Korupsi Menurut Alkitab……………………………..………………..............3
C. Jenis-Jenis Korupsi Dalam Alkitab………………………………………………….....5
D. Contoh-Contoh Korupsi Dalam Alkitab…………………………………………….....6
E. Gratifikasi Menurut Pandangan Umat Kristen………………………………………....7
F. Mengapa Korupsi Sering Dilakukan Umat Beragama?...................................................8
Sumber…………………………………………………………………………………………...10
2
PEMBAHASAN SINGKAT
A. PENGERTIAN
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk,
rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) atau rasuah adalah tindakan pejabat publik,
baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang
secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada
mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut:
Perbuatan melawan hukum,
Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, namun bukan semuanya, adalah
Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),
Penggelapan dalam jabatan,
Pemerasan dalam jabatan,
Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan
Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah, pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan
pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat
yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya
pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
B. MAKNA KORUPSI MENURUT ALKITAB
Yesus dan keteladanannya adalah contoh nyata perang terhadap korupsi dan Allah Bapa
menjamin umatnya untuk hidup berkecukupan dengan syarat mengikuti jalannya. Di dalam
agama Kristen, baik Katolik maupun Protestan korupsi sangat dilarang karena:
3
1. Korupsi Identik Dengan Mencuri.
Dalam 10 Perintah Tuhan, larangan kedelapan adalah larangan untuk mencuri. 10 Perintah
Tuhan adalah salah satu norma yang dituangkan di Alkitab Perjanjian Lama dan
merupakan inti dari etika Alkitab Perjanjian Lama. Dalam Keluaran 20:15, Allah
berfirman: Jangan mencuri. Demikian jelasnya larangan Tuhan untuk tidak mencuri.
Sementara itu korupsi adalah mencuri dengan cara diam-diam, dengan cara halus
mengurangi hak negara atau orang lain demi kepentingan pribadi. Larangan mencuri juga
dikemukakan Yesus dalam bentuk yang berbeda, yaitu hukum mengasihi sesame manusia
seperti diri sendiri ( Matius 22:39; Markus 12:31; Lukas 10:27 ). Hukum ini sama dengan hukum
`pertama, yaitu hukum untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan dengan
segenap akal budi.
2. Korupsi Adalah Perbuatan Melanggar Hukum.
Firman Allah yang tertulis lengkap dalam Alkitab juga menyebutkan bahwa orang Kristen
pun selain wajib taat perintah-Nya, juga berlaku sama terhadap hukum yang berlaku. Ini
jelas tertulis dalam Roma13:3 , yang menyatakan ketika seorang berbuat baik, ia tidak usah
takut kepada pemerintah (hukum), hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa
takut terhadap pemerintah (hukum)? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh
pujian dari padanya.
3. Korupsi Adalah Pengingkaran Kepada Tuhan Yang Maha Memelihara Umatnya
Dari sisi iman Kristen, Allah telah tegas menyebutkan bahwa burung di udara saja
dipeliharanya, apalagimanusia. Demikian umat tak perlu ragu akan usaha yang
dijalankannya selama berada di jalan Tuhan.Karena itu, korupsi jelas merupakan
pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan dan jaminannya.Jaminan-jaminan Tuhan
dituliskan di Alkitab di ayat-ayat berikut ini :
a. Paulus menyatakan menasehati Timotius dalam Timotius 6:6 : “Adalah benar bahwa
melayani Allah membuat orang menjadi sangat kaya jika mereka telah merasa puas
dengan yang dimilikinya”.
b. Di Matius 6:25-26 disebutkan “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting
dari pada makanan dan tubuh itu lebih pentingdari pada pakaian? Pandanglah burung-
4
burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal
dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh
melebihi burung-burung itu?”
4. Korupsi Adalah Tanda Ketamakan Manusia
Tuhan sangat mengutuk manusia yang tamak. Dalam cerita-cerita di Alkitab, orang-orang
tamak akan diberikan hukuman karena ketamakannya itu. Seperti pada cerita Gehazi,
pelayan Nabi Elisa yang mengambil pemberian Panglima Kerajaan Aram, yakni Naaman,
atas kesembuhannya dari penyakit kusta. Alih-alih ingin mendapatkan hadiah yang ditolak
Nabi Elisa, Gehazi malah mendapat tulah berupa kusta yang sebelumnya diderita Naaman
(II Raja-raja 5:1-27).
C. JENIS-JENIS KORUPSI DI DALAM ALKITAB
Dalam Perjanjian lama maupun Baru, disebutkan jenis-jenis korupsi menurut stratanya:
1. Korupsi Karena Kebutuhan (By Need)
Merupakan jenis korupsi yang paling ringan. Karena dilakukan dalam keadaan terpaksa
atau karena kebutuhan yang mendesak. Contoh pada saat ini misalnya pembantu yang
mengambil kembalian uang belanja untuk memberi uang saku kepada anaknya. Meskipun
demikian, korupsi tidak boleh dilakukan meskipun untuk mencukupi kebutuhan. Karena
Allah menjamin akan penghidupan umat yang mau percaya kepadanya. Korupsi karena
kebutuhan akan gaya hidup mewah tidak termasuk dalam kriteria korupsi by need.
2. Karena Kesempatan (By Chance)
Merupakan jenis korupsi yang tercipta karena ada kesempatan, lemahnya sistem atau
kurangnya pengawasan. Pada dasarnya kesempatan bisa ada atau diada-adakan. Jadi bisa
jadi manusia karena kebutuhan atau ketamakannya menciptakan kesempatan untuk
terjadinya korupsi. Sebesar apapun kesempatan yang terbuka, korupsi tetap tergolong
pencurian dan dilarang oleh agama Kristen.
3. Karena Ketamakan (By Greed)
Merupakan jenis korupsi yang terberat. Pelaku korupsi biasanya sudah kaya, namun tetap
melakukan korupsi untuk mempertahankan gaya hidupnya yang foya-foya. Seperti yang
disebutkan tadi bahwa Tuhan akan mengutuk orang-orang yang tamak dan akan
memberikan hukuman kepada mereka. Terutama apabila yang dikorupsi adalah harta
5
orang-orang miskin yang jauh lebih membutuhkan daripada mereka. Maka hukuman yang
terberat akan diberikan kepadanya.
D. CONTOH-CONTOH KORUPSI DALAM ALKITAB
Banyak contoh-contoh korupsi dalam Alkitab baik dalam perjanjian lama dan perjanjian
baru, diantaranya adalah:
1. Peristiwa disuapnya Yudas Iskariot, salah satu murid Yesus untuk mengkhianatinya yang
diceritakan oleh Alkitab dalam Matius 26:14-16: “Kemudian pergilah seorang dari kedua
belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata:
"Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?"
Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari
kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus”. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa
penyuapan dan pengkhianatan termahsyur dan terkeji yang terjadi dalam sejarah umat
Kristen.
2. Umat Israel yang keluar dari Mesir dan mengindahkan perintah Tuhan yang memelihara
mereka dengan datangnya burung puyuh pada waktu senja dan roti dari surga (manna).
Umat Israel bukannya mengambil sesuai perintah Tuhan, yakni segomer seorang,
melainkan mengambil berlebihan. Upahnya, makanan yang mereka simpan malah menjadi
busuk dan berulat ( Keluaran 16:11-21 ).
3. Kasus korupsi lainnya terdapat dalam Kisah Para Rasul 5:1-11 yang menceritakan kisah
Ananias dan Safira. “Demikianlah Firman Tuhan “Ada seorang lain yang bernama
Ananias. Ia beserta istrinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu istrinya ia
menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lagi dibawa dan diletakkannya di
depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata :”Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis,
sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah
itu? 4Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual,
bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan
itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah.” Ketika
mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah
ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda;
mereka mengapani mayat itu, mengusungnya keluar dan pergi menguburnya. Kira- kira
6
tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.
Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu
jual?” Jawab perempuan itu: “ Betul sekian.” Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua
bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur
suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga keluar.” Lalu
rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya.
Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka
mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Maka sangat ketakutanlah
seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu”. Kisah tersebut dengan jelas
menceritakan bahwa Ananias dan Safira berbuat tidak jujur karena ingin mengambil
keuntungan yang bukan haknya dan melebihi porsi yang seharusnya. Dengan kata lain
berbuat kecurangan berupa korupsi. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa perbuatan
Ananias dan Safira bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah dan akhirnya
menghasilkan maut bagi Ananias dan Safira seperti yang tertulis dalam Roma 6:23 yaitu
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita”.
Selain itu, dalam Firman Tuhan juga mengatakan bahwa “Jika ya, hendaklah kamu
katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak, Apa yang lebih dari pada itu
berasal dari si jahat” (Matius 5:37). Ayat ini berhubungan dengan dusta dan biasanya
korupsi selalu disertai dengan dusta karena pasti ada hal yang disembunyikan yang
disebabkan mengambil sesuatu atau lebih yang bukan porsi hak kepemilikannya.
E. GRATIFIKASI MENURUT PANDANGAN UMAT KRISTEN
Dalam 2 Raja-Raja 5:1-27 diceritakan tentang Panglima Kerajaan Aram, Naaman dan Nabi
Elisa beserta pelayannya, Gehazi. Diceritakan bahwa seorang panglima Kerajaan Aram yang
bernama Naaman adalah seorang yang berpenyakit kusta. Lalu dia datang kepada Nabi Elisa.
Nabi Elisa memerintahkannya untuk mandi sebanyak tujuh kali di sungai Yordan untuk
menghilangkan kustanya. Dan benarlah sembuh kustanya. Naaman yang bergembira datang
menghadap Nabi Elisa lagi untuk berterima kasih karena telah menyembuhkannya. Naaman
menghadiahinya dengan bermacam-macam hadiah. Namun Nabi Elisa menolaknya dan berkata
7
"Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan,sesungguhnya aku tidak
akan menerima apa-apa."
Cerita di atas menjelaskan bahwa Nabi Elisa tidak mau menerima gratifikasi atau hadiah
dari Naaman karena menyembuhkan kustanya. Karena pada dasarnya Nabi Elisa adalah pelayan
Tuhan yang tujuannya adalah melayani umatNya, bukannya dilayani oleh umatNya. Adapun bila
Naaman ingin berterimakasih, maka dia dapat menyedekahkan hartanya (melalui perpuluhan
atau kolekte ke gereja).
Demikian jelaslah bahwa agama Kristen melarang adanya pemberian/gratifikasi kepada
pelayan masyarakat. Lalu dalam cerita yang sama, Gehazi, pelayan daripada Nabi Elisa berbuat
curang dengan menyusul Naaman yang sudah pergi dan mengatakan bahwa Nabi Elisa
menginginkan hadiah-hadiah yang Naaman ingin berikan tersebut padahal Gehazi ingin
menyimpannya untuk dirinya sendiri. Ini adalah contoh penyelewengan jabatan. Gehazi, sebagai
pelayan Nabi Elisa memakai nama Nabi Elisa untuk memperkaya dirinya sendiri. Lalu kemudian
apa yang terjadi pada Gehazi? Dia kemudian menderita penyakit yang dulu diderita Naaman,
yaitu kusta.
F. MENGAPA KORUPSI SERING DILAKUKAN UMAT BERAGAMA?
Ada permasalahan teologis terletak di sini, yaitu orang-orang secara keseluruhan belum
memahami dan menyadari arti Salib yang sesungguhnya. Pengertian Salib ialah Yesus yang
menderita untuk keselamatan ciptaan-Nya. Orang yang bersedia menderita dengan tidak
mengikut cara duniawi untuk memperoleh kehidupan “layak, mewah, serba wah” itulah hidup
dalam Salib. Salib berarti menderita. Untuk mencapai kepuasan di dunia, kita tidak mengikuti
arus duniawi. Korupsi, jelas merupakan “penanggalan” atas penghayatan kita tentang Salib sebab
kebahagiaan/kepuasan tidak dapat terpenuhi hanya dari segi materi saja.
Tuhan Yesus sudah memberi teladan bagi kita bagaimana hidup yang berarti bagi orang
lain yaitu melalui jalan salib. Sekarang, kita pun diundang mengikuti-Nya. Yesus Kristus dalam
pengajaran-Nya, menyatakan “Berbahagialah orang yang menderita oleh sebab kebenaran,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:10). “Janganlah kamu menjadi
hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah
berfirman:”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)
8
Sumbangan agama Kristen yang paling berharga bagi moral anti-suap adalah
memproyeksikan Tuhan sebagai contoh hakim yang adil. Tuhan tak akan korupsi atau
terpengaruh oleh hadiah atau kedudukan seorang terdakwa. Seorang hakim yang adil dan tak
berpihak, tidak akan memperoleh berkat (materi) dari si pemberi suap di dunia fana, melainkan
dari Tuhan.
9
SUMBER
http://bungfernando.blogspot.com/2009/02/korupsi-menurut-sudut-pandang-
kristiani.html
http://dpp13jptipikor.blogspot.com/2011/07/pandangan-agama-kristen-tentang-
korupsi_1758.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
10