makalah pkn (korupsi)

27
Kata Pengantar Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. karena tanpa rahmat dan ridho- Nya, saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu untuk memenuhi tugas ISBD Dalam Makalah ini saya memaparkan tentang Korupsi di Kalangan Pejabat. Pembuatan Makalah ini diselesaikan dengan bantuan dari beberapa sumber, baik dari sumber tertulis seperti buku- buku yang terkait dengan judul makalh, maupun dari sumber elektronik seperti internet. Makalah ini merupakan makalah yang masih jauh dari kesempurnaan, serta banyak kekurangan dalam penyusunannya, sehingga penulis mengharapkan atas kritik yang membangun dan saran-saran demi kebaikan dalam penyusunan makalah ini. Meskipun makalah ini masih banyak kekurangan, diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang Ilmu Politik, khususnya mengenai politik dan korupsi itu sendiri. Makalah ini dapat bermanfaat bagi kami

Upload: aden-sigit

Post on 02-Oct-2015

233 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

DOKUMEN

TRANSCRIPT

LAPORAN PEMELIHARAAN TANAMAN

Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. karena tanpa rahmat dan ridho-Nya, saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu untuk memenuhi tugas ISBD Dalam Makalah ini saya memaparkan tentang Korupsi di Kalangan Pejabat.Pembuatan Makalah ini diselesaikan dengan bantuan dari beberapa sumber, baik dari sumber tertulis seperti buku-buku yang terkait dengan judul makalh, maupun dari sumber elektronik seperti internet. Makalah ini merupakan makalah yang masih jauh dari kesempurnaan, serta banyak kekurangan dalam penyusunannya, sehingga penulis mengharapkan atas kritik yang membangun dan saran-saran demi kebaikan dalam penyusunan makalah ini. Meskipun makalah ini masih banyak kekurangan, diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang Ilmu Politik, khususnya mengenai politik dan korupsi itu sendiri. Makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terima kasih.

Ciamis, Maret 2015

Penyusun

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya dasar dimana makalah ini mengambil pokok bahasan mengenai KORUPSI DI KALANGAN PEJABAT. Pada jaman yang dimana teknologi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat ini, banyak perilaku-perilaku yang menyimpang yang terjadi. Perilaku menyimpang yang tidak hanya terjadidikalangan biasa, namun juga terjadi didalam kalangan politik. Walaupun kebanyakan dikenal sebagai orang-orang yang berpendidikan tinggi, tetapi tidak sedikit orang yang bergelut dibidang politik melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan. Kebanyakan tindakan menyimpang yang dilakukan oleh orang yang bergelut dibidang politik tindakan korupsi. Tindakan tersebut kerap kali ditemui di dalam dunia perpolitikan, khususnya di Indonesia sendiri. Banyaknya kasus yang terungkap belakangan ini menandakan bahwa di Indonesia banyak terjadi tindakan korupsi. Memang tidak semua tindak korupsi dilakukan oleh para pejabat, tetapi kebanyakan kasus yang ditemukan dilakukan oleh pejabat-pejabat kita. Dunia perpolitikan yang dipandang sebagai dunia elit, tidak selamanya dapat dipandang sebagai dunia yang elit, dikarenakan tindakan-tindakan yang dilakukan banyak yang menyimpang dari hukum yang sudah ditentukan. Seperti yang sudah diuraikan diatas, bahwa kasus korupsi yang dilakukan kebanyakan pelakunya adalah orang yang berasal dari kaum elit, sebagai contoh para pejabat dan pengusaha. Namun, dalam makalah ini akan lebih menekankan tindak korupsi yang dilakukan oleh para pejabat kita. Para pejabat ataupun orang-orang yang memutuskan untuk bergelut didunia perpolitikan seharusnya memiliki komitmen untuk tidak melakukan tindakan korupsi, dimana mereka seharusnya mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat kita. Tetapi pada kenyataannya, banyak pejabat yang justru menjadi dalang dari kebanyakan kasus yang ditemukan. Dalam makalah ini, juga membahas mengenai kaitan antara dunia perpolitikan dengan kenyataan yang sering terjadi belakangan ini seperti tindakan yang korupsi. Diawali dengan pembahasan mengenai pengertian dari politik itu sendiri, serta pengertian dari tindak korupsi serta hukuman atau sanksi yang seharusnya diberika kepada orang yang melakukan tindakan korupsi tersebut.

BAB IPENDAHULUAN

Mendengar kata korupsi dan politik tidak lagi asing bagi kebanyakan orang, khususnya dijaman yang kental dengan majunya teknologi dan semakin banyaknya kebutuhan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut dapat juga menjadi salah satu penyebab dari adanya korupsi didalam tubuh politik pada jaman sekarang, walaupun sebenarnya orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi yang bergelut dalam sistem politik bias dikatakan sebagai orang yang memiliki kedudukan serta kekuasaan. Penulis mengambil tema Politik dan Korupsi ini karena ingin membahas mengenai keadaan politik di Indonesia khususnya yang belakangan ini banyak bermunculan kasus-kasus tindak korupsi. Kasus yang muncul pun bukan hanya sekedar kasus korupsi kecil atau dapat dikatakan kasus mudah, tetapi kasus yang muncul adalah kasus yang dapat dikatakan besar dimana membutuhkan penanganan yang tidak hanya dapat diselesaikan oleh satu lembaga saja. Penyelesaian yang saat ini dikerahkan oleh lembaga-lembaga tertentu yang memang khusus untuk memberantas tindak korupsi tersebut tidak cukup mampu untuk membuka dalang awal dari terjadinya tindakan korupsi tersebut, sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar dapat memecahkan masalah atau kasus tersebut. Kesulitan yang dialami oleh lembaga-lembaga pemberantas tindak korupsi tersebut, membuat proses pemecahan masalah pun menajadi tidak maksimal sehingga lambat laun akan hilang dengan sendirinya kasus tersebut. Tetapi kasus tersebut akan seketika muncul kembali jika ada kasus korupsi lain muncul, sehingga kasus yang harus diselesaikan bertambah tetapi tidak satupun masalah terselesaikan. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini dapat mengembangkan pengetahuan para pembaca mengenai korupsi di kalangan kaum elit politik, sehingga ada gagasan bagaimana cara memperkecil atau menghentikan tindak korupsi khususnya dikalangan elit politik. Terlebih diharapkan agar pesan dari penulisan makalah ini dapat menjadi gambaran bagi generasi muda untuk tidak lagi mengulang tindakan yang sangat tidak tepat ini, dan mampu menciptakan lingkungan perpolitikan yang bersih.

BAB IIPEMBAHASANA. PengertianKata Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu cor-ruption atau coruptus. Corruption itu sendiri berasal dari kata Corrumpere yang merupakan bahasa latin yang tertua.Dari bahasa latin inilah baru bermunculan istilah-istilah yang sama dengan coruptio, coruptus atau corumpere seperti di Inggris dikenal dengan corruption, dan di Belanda dikenal dengan Coruptie ( kurrptie), Dari bahasa Belanda inilah turun ke bahasa Indonesia.Didalam buku The Lexion Webster Dictionary secara harfiah korupsi atau koruptio dapat diartikan suatu kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata yang memfitnah atau menghina. Begitu luas arti korupsi itu, tapi sering juga disamakan artinya dengan penyimpangan seperti yang disebut dengan enskilopedia Grote Winkler Prins. Di Malaysia tidak mengenal korupsi, akan tetapi kata korupsi disana dikenal dengan Peraturan Anti Kerakusan , juga dikenal dengan kata lain resuah yang berasal dari bahsa Arab ( Riswah).Menurut kamus bahasa Arab-Indonesia arti Riswah itu sama dengan korupsi. Kata korupsi yang telah dimaksukkan kedalam perbendagaraan kata Indonesia, oleh Purwardaminta yang dituangkan kedalam kamus umum Bahasa Indonesia, diartikan sebagai berikut ; korupsi adalah perbuatan yang sangat buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya. Dengan melihat pengertian-pengertian diatas yang dilihat secara harfiah dapat diambil kesimpulan, bahwa korupsi tersebut sesungguhnya sangat luas pengertiannya. Juga dapat kita lihat dari Encyklopedia Amer Ikana, korupsi adalah sesuatu hal yang buruk dengan bermacam ragam artinya, bervariasi menurut waktu, tempat dan bangsa.B. Permasalahan KorupsiPemberitaan dimedia-media massa tentang masalah korupsi begitu banyak. Apalagi adanya pernyataan dari dua tokoh pimpinan Negara di Bidang Pengawasan Pembangunan dan lingkungan Hidup Prof. Dr. Emil Salim dan ketua Badan Pemeriksa Keuangan yaitu Umar Wirahadikusuma berturut turut pada tanggal 23 September 1981 dan tanggal 3 Oktober 1981 tentang banyaknya terjadi korupsi, pendapat-pendapat, tulisan-tulisan, tajuk rencana surat kabar serta berita-berita tentang korupsi semakin ramai. Sebagaimana diberitakan, Emil Salim pada rapat kerja Departemen Pekerjaan Umum dibalai sidag senayan Jakarta, pada tanggal 29 September 1981 mengatakan Apabila Korupsi dan Penyelewengan di Departemen Pekerjaan Umum dapat diatasi, ini berarti sebagian besar uang Negara dapat diselamatkan, karena Pekerjaan Umum merupakan Departemen.Demikian juga nama-nama dulu sering menguasai halaman-halaman muka surat kabar di Negara kita ini, seperti : Budiarji, Roby Cahyadi, Endang Wijaya dan lain-lainnya. Itu menggelapkan uang Negara milyaran rupiah. Belum lagi yang dilakukan kecil-kecilan berupa pungutan liar. C. Penyebab Timbulnya KorupsiKorupsi sebagaimana suatu gejala yang umum didunia yang sulit diberantas. Belajar dari sejarah dapat kita ketahui bahwa Negara tindak pidana beserta ancaman-ancaman dari Undang-Undang yang telah dibuat terdahulu tidak dapat diberantas kejahatan korupsi. Untuk memberantas kejahatan harus dicari-cari sebab-sebabnya dan menghapuskannya. Dengan demikian kejahatan seperti korupsi pun tidak akan terbatas atau berkurang kecuali kita dapat menemukan sebabnya, kemudian sebab itu harus dihapuskan dan dikurangi.Di Indonesia ini ada Undang-Undang yang mengatur tentang pelanggaran tindakan korupsi, yaitu Undang-Undang Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Pidana Korupsi, yang memberikan sanksi terhadap pelanggaran korupsi. Adanya sebab orang melakukan korupsi di Indonesia dapat dibagi atas :1. Kurangnya gaji atau pendapatan pegawai Negeri2. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia.3. Manajemen yang kurang baik.4. Kurangnya modernisasi. Mengenai kurangnya pendapatan atau gaji pegawai negeri di Indonesia telah dikupas oleh B. Sudarsono yang menyatakan antara lain : Pada umumnya orang menghubungkan tumbuh suburnya dengan sebab-sebab yang paling gampang dihubungkan, misalnya kurangnya gaji pejabat-pejabat, buruknya mental pejabat, administrasi dan manajemen yang kacau. Namun B Sudarsono, sebab yang dikemukakan tidak mutlak, banyak factor yang bekerja dan saling mempengaruhi satu sama lain, sampai mencapai keadaan yang kita hadapi. Yang dapat dikemukakan hanyalah faktor-faktor yang berperan. Buruknya ekonomi belum tentu dengan sendirinya menghasilkan wabah korupsi dikalangan pejabat-pejabat kalau tidak ada faktor-faktor lain yang bekerja. Kurangnya gaji atau pendapatan pegawai negeri juga factor yang menentukan. Orang-orang yang berkecukupan juga banyak yang melakukan korupsi. Korupsi juga meluas kebagian-bagian yang sangat sederhana, dikelurahan, dikantor-kantor pengusaha kecil, diperusahaan ketera api dan lain sebagainya. Namun demkian, kurangnya gaji dan pendapatan pegawai negeri memang factor yang menonjol dalam arti yang meratadan meluasnya korupsi di Indonesia. Kurangnya gaji pegawai negeri ini dibandingkan dengan kebutuhan, semakin gawat manakala diperhatikan kebutuhan yang semakin meningkat kemajuan teknologi. Sebelum Tahun 1980-an kebutuhan Televisi di Indonesia menjadi barang yang luxs dan hanya dimiliki oleh orang-orang yang tertentu. Apabila kemajuan teknologi tidak sepesat bertambahnya gaji mereka, misalnya perkembangan teknologi di bidang elektronik yang pada umumnya didambakan seperti perubahan Televisi dari hitam putih ke warna, disussul pula dengan muculnya Video Cassete dan sebagainya, mungkin pola hidup manusia akan biasa-biasa saja dari hari kehari. Justru, hal inilah yang membuat mereka gelap mata, kalau seandainya tiap bulan mereka akan memenuhi kebutuhan yang lain, anak-anak yang sekolah, bayar sewa rumah, bayar listrik dan lain-lain.D. Dampak Dari PolitisasiPara ahli berpendapat bahwa korupsi ini membawakan akibat bagi masyarakat yang luas maupun diri pribadi. Akibat dari korupsi in tidak selalu berakibat negatif yang apabila korupsi itu dijadikan pelican bagaikan fungsi minyak pelumas bagi mesin , Namun banyak juga para ahli berpendapat bahwa korupsi banyak membawa dampak negative, yang antara lain :1. Bagi ini jelas kurangnya masuk atau devisa Negara dan menimbulkan kerugian.2. Korupsi mempertajam masalah masyarakat yang plural dengan bersamaan dengan itu Negara bertambah lemah. Juga karena turunya martabat pemerintah, tendensi-tendensi itu membahayakan stabilitas politik.3. Korupsi memantapkan dan memperbesar masalah-masalah yang menyangkut kurangnya hasrat untuk terjun di Bidang usaha dan mengenai kurang tumbuhnya pasaran nasional.4. Korupsi mengakibatkan turunnya disiplin social. Uang suap itu bukan hanya memperlancar administrasi, tpai bisa berakibat akan adanya proses penghambatan administrasi.Dalam hal ini ada pihak yang dirugikan, yang jelas korupsi sangat merugikan kelangsungan hidup bangsa dan pembangunan di Negara manapun.E. Jenis-Jenis KorupsiPada umumnya korupsi dibagi menjadi dua bagian besar:a. administrative corruption adalah suatu kegiatan korupsi yang dilakukan dengan cara mempergunakan system administrasi yang dilegalkan dengan berbagai macam cara dengan alasan segala sesuatu dijalankan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, akan tetapi individu tertentu memperkaya dirinya sendiri.b. against the rule corruption adalah korupsi yang dilakukan sepenuhnya bertentangan dengan hukum yang berlaku. Menurut Andi Hamzah korupsi bukan hanya berbentuk material atau keuangan saja, tetapi juga meliputi politik, ilmu sastra dan seni .Di Amerika korupsi pilitik itu justru mendaptkan perhatian yang besar sekali, sedang di Indonesia mempunyai sangsi yang cukup berat bagi pelanggarnya. Yaitu nepotisme.

E. Korupsi dan UUPTPKDibandingkan dengan ancaman PKI, korupsi di Indonesia juga lebih berbahaya dan menyentuh langsung ke sendi-sendi kehidupan masyarakat. Hal sesuai dengan hasil poling pendapat umum yang menunjukkan 36,8 % responden berpendapat perlunya pembersihan pemerintah 83,8 % korupsi dan penyalahgunaan wewenang, merupakan ancaman terbesar.Undang- Undang yang mengatur mengenai tindak Pemberantasan tindak Pidana korupsi pada saat ini adalah: UUPTPK No: 31 tahun 1999 dan UUPTPK NO: 20 tahun 2001.Tapi perlu kita ketahuio juga bahwa dalam melakukan pemberantasan korupsi tentunya pendekatan sosilogis perlu diterapkan dengan baik sehingga korupsi benar-benar tuntas danm selesai sebagaimana mestinya. Namun cara pendekatan seperti itu bukan berartio kita mengabaikan proses normative ( sesuai dengan hokum yang berlaku).Ada beberapa pendekatan normative yang sempit yang artinya ditujukan kepada hukum dengan beberapa jalur :1. Jalur hukum perdata. Dengan gugatan perdata kepada para korupsi berupa ganti rugi kepada Negara atas perbuatannya.2. Jalur Hukum Administrasi. Yang mengatur cara rekanan dan masalah komisi dan sebagainya.3. Jalur Hukum Pidana. Jalur ini pun luas ruang lingkupnya karena kita ketahui bahwa korupsi itu tidak saja mencakup uang dan material saja tetapi juga menckaup politik ekonomi, serta sastra dan seni.Yang dimaksud dengan delik Korupsi adalah :a. Perbuatan seseorang yang sengaja menggunakan uang Negara (uang rakyat, red) dimana tujuannya hanya untuk memperkaya diri sendirib. Perbuatan yang dimaksudkan diatas yang mana dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas dalam sebuah kelembagaan Negara untuk melakukan korupsi.F. Upaya Menghapus Kegiatan Korupsi Setiap Negara merdeka pasti menginginkan kehidupan rakyatnya yang adil dan makmur, maju dan terpelajar. Demikian pula Negaa Indonesia ini dalam usia yang muda dan masih tergolong Negara yang masih berkembang, yang penuh dengan kekurangan meskipun kaya akan sumber daya alam.Menutut hematnya ada empat jalan didalam upaya pemberatasan korupsi agar tidak menjalar bak Ubio Jalar :1. Dengan memberi contoh yang baik.2. Dengan persuasi dan penerangan.3. Dengan memberi perangsang yang cocok.4. Dengan pembinaan dan pengasuhan generasi yang baru untuk masa datingsejak kcil dalam kalangan keluarga.Disamping itu masih ada beberapa cara dalam mengatasi penyakit social budayaterutama korupsi :1. Adanya hukum yang mengatur tentang atau tindakan terhadap pelaku korupsi, para korupsi tersebut, ditangkap da dimajukan ke Pengadilan Negeri, dipecat dari jabatannya, supaya orang lain takut melakukan korupsi.2. Adanya kerja sama antara apa ahli-ahli kebuadayaan, politik, ekonomi, hokum, karena masalah korupsi adalah masalah social yang mempunyai banyak segi.3. Meniru cara-cara yang dilakukan oleh Negara lain yang sudah maju dalam memberantas dan menghapuskan korupsi di masa pembangunan.4. Menaikkan gaji pegawai Negeri, baik pada tingkat golongan menengah maupun ke bawah, karena hal tersebut juga merupakan salah satu peyebab timbulnya korupsi di Kelembagaan Daerah dan Pusat.5. Meningkatkan moral pegawai Negeri dengan memberikan bimbingan dan pelatihan tentang akibat dan dan dampak korupsi secara spesik.G. Tindakan tindakan hukum terhadap pelaku korupsi Indonesia adalah Negara Hukum dengan sumbenya adalah Pancasila dan UUD 1945. apabila seseorang melanggar hukum dan norma-norma serta aturan-aturan tersebut jelas akan mendapatkan sanksi yang besar dan tegas tentunya.Berlainan dengan kurun waktu antara tahun 1971 sampai 1981, dimana dapat ditemukan perkara korupsi yang besar sampai ke yang kecil-kecilnya. Para koruptor yang melakukan korupsi itu dihukum melalui jalur-jalur hukum : 1. Jalur Hukum Perdata Kemungkinan gugatan perdata terhadap koruptor berupa ganti rugi kepada Negara sesuai dengan kettentuan UUPTPK yang berlaku terutama terhadap koruptor yang telah meninggal.2. Jalur Hukum PidanaSeseuai dengan kesalahan pelaku dan ganjaran yang berlaku dalam UUPTPK.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARANKesimpulanKata Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu COR-RUPTION atau CORUPTUS. Corruption itu sendiri berasal dari kata Corrumpere yang merupakan bahasa latin yang tertua. Menurut kamus bahasa Arab-Indonesia arti Riswah itu sama dengan korupsi. Kata korupsi yang telah dimaksukkan kedalam perbendagaraan kata Indonesia, oleh Purwardaminta yang dituangkan kedalam kamus umum Bahasa Indonesia, diartikan sebagai berikut ; korupsi adalah perbuatan yang sangat buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainyaKorupsi sebagaimana suatu gejala yang umum didunia yang sulit diberantas. Belajar dari sejarah dapat kita ketahui bahwa Negara tindak pidana beserta ancaman-ancaman dari Undang-Undang yang telah dibuat terdahulu tidak dapat diberantas kejahatan korupsi.Tentang sebab orang melakukan korupsi di Indonesia dapat dibagi atas :1. Kurangnya gaji atau pendapatan pegawai Negeri2. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia.3. Manajemen yang kurang baik.4. Kurangnya modernisasipara ahli berpendapat bahwa korupsi banyak membawa dampak negative, yang antara lain :1. Bagi ini jelas kurangnya masuk atau devisa Negara dan menimbulkan kerugian.2. Korupsi mempertajam masalah masyarakat yang plural dengan bersamaan dengan itu Negara bertambah lemah. Juga karena turunya martabat pemerintah, tendensi-tendensi itu membahayakan stabilitas politik.3. Korupsi memantapkan dan memperbesar masalah-masalah yang menyangkut4. kurangnya hasrat untuk terjun di Bidang usaha dan mengenai kurang tumbuhnya pasaran nasional.5. Korupsi mengakibatkan turunnya disiplin social. Uang suap itu bukan hanya memperlancar administrasi, tpai bisa berakibat akan adanya proses penghambatan administrasi.Ada beberapa pendekatan normative yang sempit yang artinya ditujukan kepada hukum dengan beberapa jalur :1. Jalur hukum perdata. Dengan gugatan perdata kepada para korupsi berupa ganti rugi kepada Negara atas perbuatannya.2. Jalur Hukum Administrasi. Yang mengatur cara rekana dan masalah komisi bdiscoun dan sebagainya.3. Jalur Hukum Pidana. Jalur ini pun luas ruang lingkupnya karena kita ketahui bahwa korupsi itu tidak saja mencakup uang dan material saja tetapi juga menckaup politik ekonomi, serta sastra dan seni.Yang dimaksud dengan delik Korupsi adalah :a. Perbuatan seseorang yang sengaja menggunakan uang Negara (uang rakyat, red) dimana tujuannya hanya untuk memperkaya diri sendiri.b. Perbuatan yang dimaksudkan diatas yang mana dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas dalam sebuah kelembagaan Negara untuk melakukan korupsi.Para koruptor yang melakukan korupsi itu dihukum melalui jalur-jalur hukum : 1. Jalur Hukum Perdata 2. Jalur Hukum Administrasi3. Jalur Hukum Pidana

SARAN Terjadinya korupsi dikarenakan adanya kekuasaan yang dimonopoli. Dan hal ini didukung adanya kewenangan menentukan kebijakan ditengah peraturan yang tidak jelas, serta tidak adanya mekanisme pertanggungjawaban. ( Robert Klitgard, Penuntun Pemberantasan Korupsi di Daerah, 2002 )Sebagai kepala Pemerintahan baik di pusat maupun didaerah tentunya memiliki kedudukan dan peran yang strategis dalam membangun integritas nasional dan daerah. Sebagai pengelola tata pemerintahan didaerah, tentu sikap dan prilaku mereka menjadi sorotan bahkansuri tauladan bagi masyarakatnya. Untuk itu dengan banyaknya Peraturan mengenai Pemberantasan Korupsi hendaknya seorang pemimpin mampu menanamkan nilai-nilai prilaku anti korupsi kepada pegawai bawahannya. Jika ini telah terlaksana dengan baik. Sulit lah bagi kita untuk mencari pelaku korupsi di Negara ini.

DAFTAR PUSTAKA http://yofikapratiwi.blogspot.com/2013/04/makalah-tindak-pidana-korupsi_24.html http://www.academia.edu/8921219/Makalah_Ilmu_Politik_Politik_dan_Korupsi_ file:///C:/Users/Downloads/FILUM%20korupsi%20Sub%20Filum%20Crustacea%20~%20Okha_Danjhu.htm file:///C:/Users/SIGIT/Downloads/GAMBAR%20pikiran takyat%20BATANG%20TUMBUHAN%20%20%20..html file:///C:/Users/SIGIT/Downloads/KILAS%20ilmu sosial%20%20Crustacea%20%20Udang%20.htm file:///C:/Users/SIGIT/Downloads/oDon%20paidz%20%20keanekaragaman%20Arthropoda%20permukaan%20tanah.html