korupsi ( pkn )

52
TUGAS PKn Kelas 9-E Mengapa Korupsi Merupakan Ancaman Yang berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara SMPN 1 KEDIRI Tahun Ajaran 2012/2013

Upload: prakasita-mayura-sari

Post on 22-Jun-2015

1.572 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Korupsi ( PKn )

TUGAS PKn

Kelas 9-EMengapa Korupsi Merupakan Ancaman Yang berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara

SMPN 1 KEDIRITahun Ajaran 2012/2013

Page 2: Korupsi ( PKn )

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : :

Elsa Efrina Nurfaida 6Prakasita Mayura Sari 21

Rheza Alif Diva Risky 22

Toifatul Ulma 24

Page 3: Korupsi ( PKn )

Motto

Page 4: Korupsi ( PKn )
Page 5: Korupsi ( PKn )

I Arti Korupsi

Menurut kelompok• Korupsi adalah sikap atau tindakan individu maupun kelompok yang

merugikan orang lain maupun pihak-pihak tertentu yang melawan hukum dengan memiliki tujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau kelompok. Tindakan ini bisa tercipta dengan memanfaatkan kesempatan yang ada didukung oleh peluang-peluang yang tercipta sedemikian mungkin. Sasarannya bisa siapa saja tanpa pandang bulu. Korupsi belum tentu berkaitan dengan keuangan negara, namun bisa saja hal kecil, seperti mengambil yang bukan haknya itu juga termasuk korupsi.

• Sebagai contoh seseorang yang memiliki profesi bendahara. Setiap acap kali ia akan berhubungan dengan yang namanya uang, ketika ia lengah dan termakan tipu daya setan ia bisa saja menyelipkan selembar atau dua lembar uang yang dibawanya ke dalam kantongnya sendiri. Dan juga sebagai contoh lain, siswa yang telat itu juga merupakan korupsi. Yang dimaksud dalam kontek ini ialah korupsi waktu, karena ia tidak bisa menepati waku yang telah ditentukan.

Page 6: Korupsi ( PKn )

Bertentangan dengan :

• Sila ke-1 : KETUHANAN YANG MAHA ESASesuai dengan butir-butir Pancasila, yakni “ Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan Kepercayaaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.” berarti koruptor tidak percaya dan bertaqwa kepada Tuhan karena ia tidak mematuhi perintah dan larangan Tuhan.

Page 7: Korupsi ( PKn )

• Sila ke-2 : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADABSesuai dengan butir-butir Pancasila, yakni “Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.” berarti jika para koruptor mengkorupsi uang negara maka ia telah merampas hak orang lain yang tidak semestinya ia miliki.

Page 8: Korupsi ( PKn )

• Sila ke-4 : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILANSesuai dengan butir-butir Pancasila, yakni “Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan permusyawaratan.” berarti mereka sebagai wakil-wakil rakyat yang dipercaya tidak bisa menjalankan tugasnya sesuai yang diharapkan oleh masyarakat.

Page 9: Korupsi ( PKn )

• Sila ke-5 : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIASesuai dengan butir-butir Pancasila, yakni “Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.” berarti para koruptor telah membohongi rakyat yang telah membayar pajak, dengan cara mengkorupsi uang negara yang semestinya digunakan untuk kepentingan rakyat dan negara.

Page 10: Korupsi ( PKn )

Menurut pakar• Secara etimologi, kata korupsi berasal dari bahasa Latin ,

yaitu corruptus yang merupakan kata sifat dari kata kerja corrumpere yang bermakna menghancurkan (com memiliki arti intensif atau keseungguh-sungguhan, sedangkan rumpere memiliki arti merusak atau menghancurkan. Dengan gabungan kata tersebut, dapat ditarik sebuah arti secara harfiah bahwa korupsi adalah suatu tindakan menghancurkan yang dilakukan secara intensif.

Di Indonesia, korupsi diartikan sebagi suatu penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Selain itu ada pula pengertian korupsi menurut beberapa ahli diantaranya :

Page 11: Korupsi ( PKn )

• Huntington (1968)Korupsi adalah perilaku pejabat publik yang

menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi.

• Nye, J.S. (1967) dalam “Corruption and political development”

Korupsi adalah perilaku yang menyimpang dari aturan etis formal yang menyangkut tindakan seseorang dalam posisi otoritas publik yang disebabkan oleh motif pertimbangan pribadi, seperti kekayaan, kekuasaan dan status.

Page 12: Korupsi ( PKn )

• Eep Saefulloh Fatah (1998) Korupsi adalah penyelewengan uang negara

untuk kepentingan pribadi ataupun keluarga yang melampaui batas-batas yang dibuat oleh hukum.

• Waterbury (1994) Korupsi merupakan tingkah laku pejabat

pemerintah yang melanggar batas-batas hukum untuk mengurus kepentingan sendiri dan merugikan orang lain.

Page 13: Korupsi ( PKn )

• Kartono (1983) Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara.

• Mochtar Mas’oed (1994) : Korupsi adalah transaksi dimana satu pihak memberikan sesuatu yang berharga untuk memperoleh imbalan berupa pengaruh atas keputusan-keputusan pemerintah.

Page 14: Korupsi ( PKn )

KPK

Page 15: Korupsi ( PKn )

Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:

• Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.

• Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.

• Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.

• Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.

• Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Page 16: Korupsi ( PKn )

Dalam melaksanakan tugas koordinasi, Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang :

• Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi.

• Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi.

• Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait.

• Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.

• Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

Page 17: Korupsi ( PKn )

Undang-Undang yang mengatur

UU No 30 Tahun 2002

Page 18: Korupsi ( PKn )

Undang-Undang yang mengatur tentang Korupsi• UU no 20 tahun 2001Perubahan atas UU no 31 tahun 1999 bahwa tindak pidana korupsi. Isinya larangan

penyalahgunaan wewenang untuk keuntungan diri sendiri / orang lain yang merugikan keuangan negara dan gratifikasi*.

*pemberian yang meliputi barang, uang, diskon, komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan sarana elektronik maupun tidak kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara. Tetapi berdasarkan UU no 20 tahun 2001 gratifikasi yang diperoleh tidak berlaku apabila penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada KPK paling lambat 30 hari kerja sejak menerima gratifikasi.

• UU no 28 tahun 1999Penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. • UU no 30 tahun 2002Komisi pemberantasan tindak pidana korupsi.

Page 19: Korupsi ( PKn )

Mengapa orang berbuat korupsi

• Ambisius / nafsu yang terlalu tinggi

• Keinginan yang terlalu tinggi untuk memperoleh keuntungan secara diam-diam dan mengambil sesuatu yang bukan hak/miliknya. Meskipun ia sudah memiliki kekayaan namun selalu menginginkan yang lebih dan lebih. Ambisi yang terlalu tinggi untuk memiliki segalanya.

• Bertentangan dengan butir-butir pancasila, sila ke-5 :

• “Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah”

Page 20: Korupsi ( PKn )

• Rasa ingin balas dendam

• Seseorang atau kelompok yang mempunyai rasa dendam kepada pemerintah atau instansi terkait. Contohnya seperti terdakwa yang sakit hati karena dikalahkan oleh hakim dalam suatu persidangan karena hakim tersebut menerima penyuapan dari rival sang terdakwa. Akhirnya sang terdakwa memiliki hasrat ingin membalaskan dendamnya, ketika ia memiliki jabatan tinggi ia ingin balas dendam dengan cara korupsi di bidangnya.

• Bertentangan dengan butir-butir pancasila, sila ke-1 :

• “Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mematuhi segala perintah dan larangannya”

Page 21: Korupsi ( PKn )

• Egois dan adanya persaingan

• Individu atau kelompok pasti melakukan persaingan terhadap individu ataupun kelompok yang lain karena dalam kehidupan nyata ini, persaingan pasti ada / berlangsung. Dalam mencari kekuasaan / jabatan pada zaman sekarang hampir setiap orang melakukan berbagai cara. Dengan melakukan korupsi orang bisa sikut kanan, kiri, depan dan belakang untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya. Melakukan penyuapan kepada intansi-intansi terkait. Serta rasa egois, namun tergantung kadar egois yang ada. Orang yang memiliki kadar egois tinggi, berusaha untuk menyingkirkan semua halangan. Korupsi merupakan salah satu cara yang digunakan, dengan melakukan tindak korupsi bisa digunakan untuk modus penyuapan.

• Bertentangan dengan butir-butir pancasila, sila ke-2 :• “Mengembangkan sikap tenggangrasa dan tepa selira serta

tidak egois.”

Page 22: Korupsi ( PKn )

• Iman kurang kuat

• Agama merupakan landasan yang paling kuat dan besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup kita. Termasuk dalam hal melaksanakan pemerintahan, khususnya bagi para pemerintah jika para pejabat negara landasan agamanya tidak kuat maka akan mudah tergoda akan rayuan-rayuan maut. Saah satunya tindak pidana korupsi. Godaan itu bisa berasal dari atasan, teman setingkat, bawahannya, atau pihak yang lain yang memberi kesempatan untuk itu.

• Bertentangan dengan butir-butir pancasila, sila ke-1 :• “Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan

ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.”

Page 23: Korupsi ( PKn )

• Penghasilan kurang mencukupi

• Penghasilan seorang pegawai dari suatu pekerjaan selayaknya memenuhi kebutuhan hidup yang wajar. Bila hal itu tidak terjadi maka seseorang akan berusaha memenuhinya dengan berbagai cara. Tetapi bila segala upaya dilakukan ternyata sulit didapatkan, keadaan semacam ini yang akan memberi peluang besar untuk melakukan tindak korupsi, baik itu korupsi waktu, tenaga, pikiran dalam arti semua curahan peluang itu untuk keperluan di luar pekerjaan yang seharusnya.

Page 24: Korupsi ( PKn )

Dampak korupsi terhadap kelangsungan kehidupan

• Nama baik akan tercemar Orang yang melakukan tindak pidana korupsi akan dicap oleh masyarakat bahwa ia sudah melanggar norma-norma yang ada serta nama baiknya tentu akan tercoreng. Seseorang yang tercoreng nama baiknya akan sulit untuk memperbaikinya. Butuh berbagai upaya untuk mengembalikan nama baik.

Page 25: Korupsi ( PKn )

• Dilaknat Tuhan (berdosa) menurut agama• Karena Tuhan tidak menyukai dan

melarang umatnya untuk bertindak kejahatan serta merugikan orang lain. Tuhan akan melaknat orang yang berbuat keburukan. Orang yang melanggar larangan Tuhan akan mendapatkan dosa dan siksa yang pedih di akhirat.

• Bertentangan dengan pancasila, sila ke-1 :

• “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Page 26: Korupsi ( PKn )

• Merugikan baik diri sendiri maupun orang lain• Bahwa meskipun seseorang melakukan

tindak korupsi demi keluarganya, namun itu dapat menjerumuskan ke dalam jurang kehancuran yakni masuk neraka. Berbagai masalah akan timbul dan secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan dirinya dan orang lain merugi.

• Bertentangan dengan pancasila, sila ke-2 :• “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

Page 27: Korupsi ( PKn )

• Tidak mendapat kepercayaan• Orang yang berbohong atau berdusta,

akan tidak dipercaya orang lain. Karena dia sudah dipercaya tetapi dia tidak melaksanakan tugasnya sendiri, melainkan korupsi,, berbuat jahat, dan lain-lain. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat itu susah.

Page 28: Korupsi ( PKn )

• Hatinya resah / tidak mendapat ketenangan• Sudah dijelaskan bahwa, para koruptor

melakukan korupsi karena landasan agama/ imannya tidak kuat. Itu berarti, jika ia tidak percaya Tuhan, maka hatinya akan selalu resah dan tidak mendapat ketenangan jika telah berkorupsi.

Page 29: Korupsi ( PKn )

• Dihukum / dijatuhi sanksi• Korupsi merupakan salah satu tindakan

melanggar hukum. Dan hal ini sudah dijelaskan dalam UU RI No. 20 Tahun 2001, bahwa orang yang korupsi akan dijatuhi sanksi atau hukuman.

• Sesuai dengan pancasila, sila ke-5 :• “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.” adil karena dihukum sesuai perbuatan yang dilakukannnya.

Page 30: Korupsi ( PKn )

• Hartanya disita negara untuk mengganti nilai yang dikorupsi

• Para koruptor telah mencuri kekayaan negara, sehingga apabila ketahuan dan dalam persidangan terbukti bersalah, maka harta hasil korupsinya akan disita untuk mengganti. Bahkan bisa dikenai denda.

Page 31: Korupsi ( PKn )

Cara penanggulangan korupsi

• Mengutamakan peran dan tugas KPK• KPK merupakan lembaga yang berwewenang dan bertugas

melakukan pemberantasan korupsi. Jadi, demi ketuntasan kasus korupsi sekaligus menghilangkan tindakan korupsi di antara para pejabat pemerintah, maka peran KPK harus diutamakan sebagaimana tugasnya. Dengan ditunjang UU RI yang mengatur tentang upaya pemberantasan korupsi, guna mendukung peran KPK. Namun masyarakat juga turut menyumbang sumbangsihnya dengan apabila mengetahui koruptor wajib melaporkan kepada KPK dan akan diproses melalui hukum yang sesuai dengan tindakan yang dilakukannya.

• Sesuai dengan UU No 30 Tahun 2002 : Komisi Pemberantasan Korupsi

Page 32: Korupsi ( PKn )

• Menguatkan Iman dan Landasan Agama• Semakin majunya peradaban zaman, manusia

senantiasa lupa akan kodratnya sebagai makhluk Tuhan, demikian juga mereka yang lalai terhadap larangan Tuhan yakni larangan mencuri. Para koruptor seakan-akan tidak mengindahkan segala akibat yang bisa ditimbulkan dari perbuatan haramnya tersebut. Oleh karena itu, kita masyarakat Indonesia yang berjiwa Pancasila harus senantiasa menjunjung tinggi sila I yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, dengan cara beribadah sesuai keyakinan masing-masing.

Page 33: Korupsi ( PKn )

• Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Dampak Korupsi• Sesuai ketentuan hukum yang telah berlaku, bahwa seseorang

yang melakukan korupsi akan dikenai sanksi, maka pasti mereka akan merasa takut akan dampak dari korupsi tersebut. Sangat banyak dampak yang diperoleh dari kegiatan berdosa itu. Para koruptor sungguh tidak menyadari apa yang telah mereka lakukan selayaknya akan ditiru oleh generasi di masa depan. Untuk itu, diperlukan kesadaran masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan korupsi seperti mengakibatkan kerusakan moral bangsa yakni perilaku mencuri yang bukan haknya atau miliknya. Tentu saja, tidak hanya dampak itu saja, tetapi perilaku tersebut juga dapat mencemari nama keluarga kita. Dan juga bisa membuat keluarga para koruptor terkucilkan dalam pergaulan masyarakat.

• Sesuai dengan sila ke 3 Pancasila : “Persatuan Indonesia.”• Sadar akan berkembangnya rasa cinta tanah air dan bangsa.

Page 34: Korupsi ( PKn )

• Katakan Tidak Pada Korupsi• Tidak hanya Narkoba yang perlu dituntaskan perkaranya, namun

demikian juga pada permasalahan yang berkaitan dengan korupsi. Korupsi pada dewasa ini, mungkin atau sudah mengakar dan mendarah

• daging dalam kebudayaan para pemimpin dan masyarakat di Indonesia.

• Masyarakat Indonesia yang dulunya terpandang terhormat dan kebudayaannya terjunjung tinggi, harus rela tercemar namanya akibat tindakan haram yang dinamakan korupsi. Memang apa hebatnya korupsi dibanding tindakan jujur? Tentu di mata para koruptor, korupsi dipandang sebagai salah satu jalan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya terhadap harta yang dimilikinya. Apa mereka tidak pernah menyadari kalau harta itu bukan harta yang diperolehnya secara sah? Memang bukan, harta itu adalah kepunyaan rakyat. Dan para koruptor tidak berhak memilikinya. Maka dari itu serentak kita teriakan, “KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI ! ”.

Page 35: Korupsi ( PKn )

Kesimpulan• Pesan kepada pemerintah• “Kami hanya mengharapkan kejujuran dan kemurnian tindakan yang baik

dari pejabat-pejabat di pemerintahan, laksanakanlah tugas anda sebagaimana mestinya. Kami selaku warga negara Indonesia yang cinta tanah air berharap pejabat pemerintah dapat mengamalkan butir-butir Pancasila sebagai pedoman dalam melaksanakan setiap tugasnya. Gunakanlah uang negara kita sebagaimana mestinya. Masih banyak fasilitas-fasilitas di negeri ini yang belum terpenuhi. Makmurkanlah hidup rakyat Indonesia. Jangan jadikan kekuasaan atau jabatan sebagai ladang untuk mencari laba. Bagaimana bisa para pejabat yang korupsi hingga dana menyentuh angka sekian Triliyun hanya dikurung di jeruji besi selama kurang dari 5 tahun, sedangkan seseorang yang hanya buruh di perkebunan mengambil dua biji coklat langsung diadili di persidangan dan mendapat hukuman 3 tahun dan harus membayar denda. Dimana hati nurani para petinggi negara kita? Hakim adalah orang yang memiliki tugas berat sekali, karena apabila ia salah mengadili atau memberi keputusan dengan menjatuhkan hukuman yang ditandai dengan diketoknya palu, maka tanggungjawabnya di akhirat amatlah pedih. Ingatlah bahwa kehidupan di dunia tidaklah abadi, jangan hanya berlomba-lomba untuk membuat dosa. Namun ingatlah kepada sang Khaliq bahwa balasan akan setiap tindakan yang kita lakukan itu pasti ada sesuai dengan hal yang kita lakukan. ”

Page 36: Korupsi ( PKn )

Pesan kepada koruptor“Janganlah memakan uang negara lagi, kalian mengatakan bahwa korupsi itu

kejam tetapi kenyataannya kalian melakukannya. Janganlah munafik di depan umum. Berusaha untuk jujur dan tidak hanya memberikan gombalan-gombalan maut. Hanya ketika ada event-event tertentu kalian berbuat begitu wow dengan turun ke pemukiman kumuh yang padat penduduk dengan mengundang para wartawan. Agar di depan publik kalian terlihat sangat berbudi mulia. Namun pada kenyataannya tidaklah lebih dari sandiwara yang amat apik. Apalagi ketika di persidangan soal korupsi, kalian pasti akan salam tempel (memberi uang di dalam amplop, kalau tidak seperti itu lewat ajudan serta bawahannya) dengan para wartawan, agar wartawan hanya menuliskan di koran atau media-media informasi lainnya informasi yang menguntungkan bagi para tersangka. Sungguh mengenaskan hati para koruptor, sudah berbuat korupsi masih saja melakukan hal-hal kecil yang nilainya sama dengan korupsi. Memang tidak dipungkiri pada zaman sekarang memanglah semua hal memakai uang. Namun tidak berarti uang adalah segalanya. Jangan beri makan keluarga dengan uang yang tidak halal (uang korupsi), karena hasilnya tidak akan barokah (apabila menjalani sesuatu hal hasilnya tidak akan maksimal karena di dalam darahnya mengalir uang hasil kerja yang tidak semestinya). Segera bertobatlah selagi masih ada kesempatan!”

Page 37: Korupsi ( PKn )

Pesan kepada WNI• “Selalu sadarilah akan dampak korupsi , demi Generasi Indonesia yang

lebih maju dan makmur jaya sentosa. Waspadalah, jangan terbuai dengan kehidupan yang fana ini. Jangan meniru tindakan-tindakan yang tidak terpuji dari para koruptor. Bukannya membela yang lemah, namun malah memakan yang lemah. Hati-hati dengan para tikus-tikus (para koruptor yang senang menggerogoti harta negara) di kalangan pejabat kita. Tegakkan hukum seadil-adilnya sesuai dengan profesi warga masing-masing. Sebagai contoh apabila menjadi pengacara, haruslah adil. Maksudnya, apabila client memang benar ya harus dicari bukti dan keterangan-keterangan yang menguatkan. Namun apabila client tersebut memanglah bersalah, ya tidak boleh suap-menyuap dengan jaksa ataupun hakim. Namun dicari hak-hak yang masih ia dapatkan, harus diperjuangkan hak-haknya. Dan harus menerima bahwa dalam persidangan tersebut ia pasti kalah. Karena meskipun ia bersalah pasti masih ada hak-hak untuk ia. Dan kita tidak boleh mengupayakan segala cara untuk memenangkan persidangan. Haruslah adil dalam setiap profesi apapun. ”

Page 38: Korupsi ( PKn )

Harapan sebagai siswa• “ Sebagai pelajar kami berharap, negara Indonesia bisa lebih maju lagi

tanpa adanya korupsi, pemerintah lebih bisa membenahi keadaan bangsa yang kacau, hilangkanlah budaya korupsi. Terutama harapan kami ialah dalam setiap jenjang pendidikan, penguatan karakter bangsa dan cinta tanah air lebih dioptimalkan disamping pendidikan ilmu agama. Karena apabila sejak dini sudah dibekali ilmu-ilmu tentang semangat cinta tanah air, maka apabila ia orang yang berbudi luhur akan mengingat itu dan menanamkan dalah nuraninya bahwa tindakan-tindakan yang merugikan orang banyak serta melawan hukum ialah hal yang salah luar biasa. Ketika sudah menjadi pejabat maka ia akan takut akan dosa dan tidak akan berani memakan hal ataupun uang yang bukan menjadi hak miliknya. Jadi, semoga kelak ketika kita semua sukses menjadi orang besar kita tidak akan terperdaya dengan rayuan-rayuan maut yang hanya enak di dunia namun pedih di akhirat. ”

Page 39: Korupsi ( PKn )

kORUPTOR

Page 40: Korupsi ( PKn )
Page 41: Korupsi ( PKn )
Page 42: Korupsi ( PKn )
Page 43: Korupsi ( PKn )
Page 44: Korupsi ( PKn )
Page 45: Korupsi ( PKn )
Page 46: Korupsi ( PKn )
Page 47: Korupsi ( PKn )
Page 48: Korupsi ( PKn )
Page 49: Korupsi ( PKn )
Page 50: Korupsi ( PKn )
Page 51: Korupsi ( PKn )
Page 52: Korupsi ( PKn )