nilai nilai anti-korupsi dalam agama
TRANSCRIPT
Matakuliah Anti-Korupsi
Nilai-nilai Anti-Korupsi dalam
Islam, Agama dan Tradisi Lain
Jakarta, 2010
Slide 2
Disclaimer:Materi ini merupakan bahan ajar mata kuliah wajib Anti-Korupsi di Universitas Paramadina, yang disusun oleh tim pengajar Universitas Paramadina bekerjasama dengan CSRC (Center for the Study of Religion and Culture) UIN Syarif Hidayatullah. Materi ini merupakan public goods, dimana publik dipersilakan untuk menggunakan materi ini sebagai bahan ajar atau sebagai referensi, tanpa dikenakan royalti dan tanpa perlu ijin dari penyusun materi. Materi ini akan disempurnakan dari waktu ke waktu, untuk meningkatkan effektifitas dan effisiensi pembelajaran Anti-Korupsi bagi para mahasiswa.
Satuan Acara Perkuliahan
1. Kontrak Belajar Pendidikan Anti Korupsi Pengertian Korupsi dan Prinsip-Prinsip Antikorupsi , Bentuk-Bentuk Korupsi
2. Faktor-faktor Penyebab Korupsi3. Studium General 1 : Korupsi dalam Politik4. Teknik Investigasi5. Dampak Masif Korupsi terhadap Eksistensi Bangsa dan Negara6. Pemberantasan Korupsi di Indonesia dalam Lintasan Sejarah
Lembaga-lembaga Anti-korupsi Non-pemerintah7. Studium General 2 : Perspektif Agama tentang Korupsi (enrichment, bukan materi SG)8. Pemberantasan Korupsi di Negara lain9. Pendidikan dan Korupsi10. Film dan Diskusi11. - 13 Presentasi Investigasi Report (3 batch)14. Kunjungan studi ke Pengadilan Tipikor 15. Presentasi Best Investigative Reports16. UAS
Slide 4
si Bahasan Hubungan antara Agama dan Korupsi Nilai-Nilai Normatif Islam Mengenai Anti-korupsi Hukuman Bagi Pelaku Korupsi dalam Islam Pemberantasan Korupsi dalam Sejarah Klasik Islam Keteladanan Tokoh Muslim Klasik Dunia Islam Kontemporer dalam Perspektif Anti-korupsi Nilai-Nilai Anti-korupsi dalam Agama dan Tradisi Lain
Content
Slide 5
ubungan Antara Agama & Korupsi Teten Masduki: “Keberhasilan negara-negara yang
dinilai bersih seperti Finlandia terkait dengan dua faktor: political will pemerintahnya yang kuat dan masyarakatnya yang tidak tolerans terhadap korupsi”.
Sikap tolerans atau tidaknya suatu kelompok sosial terhadap tindak korupsi terkait dengan kebudayaan (sistem kepercayaan/nilai/agama yang dipraktikkan).
Agama &Korupsi
Slide 6
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti Korupsi
Hadis Riwayat (HR) Ahmad: “Allah melaknat orang yang memberi suap, penerima suap, dan broker suap yang menjadi penghubung diantara keduanya”.
Suap mengkibatkan orang lemah kehilangan hak/kesempatan.
Suap karena terpaksa, menurut sebagian ahli, juga diharamkan, karena mencegah bahaya harus didahulukan daripada mengambil maslahat
LaranganSuap
HR Bukhari: Hadiah yang diperoleh Ibn al-Lutbiyyah sebagai pejabat publik dinilai Nabi sebagai milik negara.
HR Ahamad: “Hadiah bagi pejabat adalah ghulul (korupsi)”
LaranganHadiah bagi
Pejabat
1
2
Slide 7
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti-Korupsi
Korupsi dalam hal ini merusak sistem politik, ekonomi, dan hukum. QS. 7:55: “Janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya”. Lihat juga QS. 7: 85.
LaranganMerusak
QS 3: 161: “Barang siapa yang melakukan ghulûl dalam harta rampsasan perang, maka pada hari kiamat ia akan datang dg membawa apa yang telah dikhianatinya itu”
HR Abu Daud: “Barang siapa yang diangkat menjadi karyawan untuk mengerjakan sesuatu, dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih dari upah yang semestinya adalah korupsi (ghulûl)”.
HR Bukhari-Muslim: pelaku ghulûl haram baginya surga, walaupun barang yang dikorup senilai kayu siwâk (semacam sikat gigi).
LaranganMengambil
Harta OrgLain dgn
Cara Khianat
2
4
Slide 8
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti-Korupsi
Karena pejabat publik, dalam batas terentu, melanjutkan tugas kenabian, maka ia harus bersifat jujur
HR. Bukhari-Muslim: Berbohong ciri orang munafik HR. Bukhari-Muslim: Kebohongan akan melahirkan
kebohongan lain dan perbuatan dosa lainnya.
KeharusanJujur
QS. 28:26 (syarat minimal pejabat publik: al-qawiyy (kuat [memiliki kapasitas fisikal, emosional, dan intelektual]) dan al-amîn (terpercaya [Etis/tidak khianat).
QS 4:58 dan QS. 8: 27 dan QS. 4: 107 melarang tindak penyelewengan dari tanggungjawab
HR. Ahmad: Ketiadaan akuntabilitas adalah ketiadaan iman dan tidak komitmen dengan janji (termasuk kontrak sosial) adalah ketiadaan agama.
HR Bukhari: ... “Allah akan meminta pertangungjawaban setiap penguasa prihal hak-hak rakyatnya”.
KeharusanAmanah
5
6
Slide 9
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti-Korupsi
Keadilan (memberikan hak kepada yang berhak) harus ditegakkan, sekalipun kepada orang yang dibenci (QS. 16: 90, 4; 135, 60:8, dan 5: 8).
Menegakkan keadilan merupakan fungsi utama kenabian (QS. 57: 25)
Alam ini, baik alam raya (kauniyah) maupun alam sosial tercipta dan berjalan di atas keseimbangan (QS. 17: 16).
Keadilan akan membawa pada ketaqwaaan (QS. 5: 8) dan ketaqwaan membawa pd kemakmuran (QS 7:96)
KeharusanMenegakan
Keadilan
7
Slide 10
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti-Korupsi
Walaupun di depan Allah semua orang adalah sama, tetapi yang membedakannya adalah tingkat ketaqwaannya (QS. 49: 13).
QS. 18: 30: “Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang paling baik amal (karya)-nya”
Islam mengakui perbedaan capaian ekonomi karena usaha (QS. 16: 71, 43: 32), membedakan derajat orang yang berilmu dengan yang tidak (QS. 39: 9, 58: 11) dan menyebut reward berdasarkan upayanya (QS 6: 132, 17: 84, 55: 60).
Meski Islam mensunnahkan sedekah kepada kerabat (QS 2: 177), tetapi kekerabatan tidak berlaku untuk hal-hal publik (QS. 4: 135, 5: 8).
KeharusanMenegakanMeritokrasi
8
Slide 11
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti-Korupsi
“Jangan kalian memakan harta (yang diperoleh) secara batil” (QS. 2: 188).
Hadis Nabi: Tidaklah suatu daging yang tumbuh dalam diri seseorang dari harta haram, kecuali akan dilahap api Neraka.
Ada hubungan antara prilaku dg apa yang dimakan.
Larangan Memakan
BarangHaram
9
Meski Qur’an mengakui kecenderungan alamiah manusia pada kekayaan material (QS. 3:14), tetapi menyebut dunia (materi) sebagai tipuan, permainan, dan ujian (QS. 3: 185, 6:32). Manusia dianjurkan agar tidak terperdaya oleh dunia.
HR Ibn Majah: Nabi menganjurkan tidak tamak (rakus) & bersikap zuhud, karena hidup di dunia hanya sebentar (HR. Bukhari).
Larangan Memakan
BarangHaram
10
Slide 12
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti-Korupsi
HR Turmudzi dan Ahmad: “Dosa adalah sesuatu yang membuat hati gundah dan takut dilihat orang” (dilakukan tidak transparan).
Keharusan melibatkan publik (transparan) dalam memutuskan persoalan publik lewat musyawarah (QS. 3: 159 dan 42: 38).
Transparansi sebagai media akuntabiltas (amânah) Transaksi ekonomi dengan bukti tertulis tidak meragukan dan
lebih kuat dari persaksian (QS. 2: 282)
KeharusanTransparansi
11
Perintah amar ma’rûf dan nahyi munkar (QS3:104) sebagai prasyarat untuk menjadi umat terbaik (QS. 3: 110).
HR Ibn Majah: Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran di depan penguasa yang zalim.
Al-Qur’an menolak kediktatoran Namrudz dan Fir’aun (QS. 2: 258, 44: 31) dan mengecam rakyatnya yang membebek (QS. 28:8, 40, 11: 97-98).
Larangan Memakan
BarangHaram
12
Slide 13
ilai2 Normatif Islam mengenai Anti-Korupsi
HR. Abdurrahman bin Zubair: Penggajian ideal (dalam kontrak kerja) adalah gaji yang memungkinkan pekerja punya rumah, keluarga, pembantu, dan kendaraan. Pengambilan gaji di luar aturan kontrak adalah korupsi (ghulul).
KelayakanGaji dalam
Hadits
13
Slide 14
ukum Bagi Pelaku Korupsi
Prinsipnya hukuman bagi pelaku korupsi: ta’zîr (hukuman setimpal dan menjerakan menurut ijtihâd hakim)
Pelaku korupsi yang nilainya minimal 93,6 gram emas hukumannya: potong tangan. Ini dianalogkan dengan pencurian, meski karakternya agak berbeda (QS. 5:38).
Korupsi dalam jumlah besar = perampokan (hirâbah). Hukumannya: minimal potong tangan kanan dan kaki kiri, maksimal hukuman mati dan salib (QS. 5: 33).
Imam Syafi’i, Abu Yusuf, Malik, dan Ahmad: pelaku korupsi harus dijatuhi hukuman dan ganti rugi (mengembalikan uang yang dikorup).
Komisi isu-isu terkini NU membolehkan jenazah koruptor tidak disalatkan.
Penegakan hukum bagi pelaku korupsi dilarang tebang pilih (hanya dikenakan kepada yang lemah saja [HR Turmudzi])
HukumanBagi
Koruptor
Slide 15
emberantasan Korupsi dalam Sejarah Islam
Umar bin Khattab (634-644 M) menjatuhkan hukuman cambuk 100 kali dan penjara 1 tahun kepada Mu’iz bin Abdullah, karena memalsukan stempel dan mengambil harta negara.
Abdul Malik bin Marwan (685-705 M) mendirikan wilâyah al-mazhâlim (WM), yaitu lembaga pengawas yang berwenang menggelar peradilan terhadap kezaliman (termasuk korupsi) oleh pejabat publik dan keluarganya. WM dapat bertindak tanpa menunggu gugatan.
Kedudukan WM semakin kuat pada masa Umar bin Abdul Aziz (717-720 M). Ia mengembalikan seluruh harta rakyat yang diambil para penguasa sebelumnya.
Kelembagaan WM terus berfungsi pada masa Dinasti Abbasyiah (750-1258 M), terutama masa al-Mahdi, Harun ar-Rasyid, dan al-Ma’mun, hingga Dinasti Turki Usmani (1300 M-1924).
…..dalamSejarah
KlasikIslam
Slide 16
eteladanan Tokoh Muslim Klasik
Nabi yang hidup sederhana, tidak bergelimang harta, hingga wafatnya
Umat bin Khattab hanya mempunyai 2 pakaian dan hanya mengambil gaji untuk ukuran kebutuhan hidup orang biasa, meski pada masanya negara kaya raya
Umar bin ‘Abd al-Aziz mematikan lampu saat bekerja di kantornya, karena putranya datang untuk urusan keluarga
Para sufi yang zahid seperti Hasan al-Basri dan Ibrahim bin Adham
KeteladananTokoh
MuslimKlasik
Slide 17
unia Islam Kontemporer – Anti Korupsi Menurut laporan TI 2005, negara Muslim yang paling korup:
Bangladesh (terkorup I bersama Chad [skor 1,7]). Yang terkorup, bukan saja negara sekuler (Mesir, Syiria, Turki , dan Indonesia (skornya 2,2), tetapi juga neo Islam, yang menerapkan hukum pidana Islam (Pakistan dan Sudan).
Kecuali Saudi Arabia (nilai 3,4) dan Kuwait (4,7), negara kaya penghasil minyak agak/cikup bersih. Oman (skornya 6,3), UEA (6,2), Qatar (5,9), dan Bahrain (5,8).
KeteladananTokoh
MuslimKlasik
Mengapa KorupsiMarak?
Rendahnya standar penggajian. Lemahnya political will pemerintahannya dalam menciptakan
good governance Toleransi Masyarakatnya terhadap tindak korupsi Lemahnya kontrol terhadap pejabat publik. Dalam kontek Indonesia, faktor lainnya: lembaga legislatif
menjadi super body; otonomi daerah dan pilkada; lembaga peradilan yang korup.
Slide 18
ilai2 Anti-Korupsi Agama & Kepercayaan Lain
Kitab Eksodus: “Suap janganlah kau terima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikan perkara orang-orang yang benar”. Lihat juga Kitab Eksodus 23: 8.
Bible juga menegaskan bahwa ciri orang yang berada dalam jalan yang benar adalah tidak tersentuh uang suap dan ciri raja yang zalim adalah memakan harta suap.
Tradisi Kristiani juga menekankan hidup sederhana, bahkan para rahib Kristiani menjauhi kehidupan duniawi dengan mengasingkan diri di biara-biara dan padang pasir
Kristiani
Slide 19
ilai2 Anti-Korupsi Agama & Kepercayaan Lain
Soma Dewa, guru India abad ke-10: Uang suap: pintu masuk ke dosa. Raja yang penipu, akan ditinggalkan rakyat dan tidak akan hidup lama.
Pemikiran India: tinggi rendahnya korupsi lebih tergantung pada faktor sejarah, sosiologis, dan lainya daripada ancaman hukuman.
Ajaran Hindu menekankan hidup sederhana, bahkan mendorong untuk meninggalkan dunia dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan guna mencapai persatuan Atman dengan Brahman
Ajaran Budha menekankan pengendalian nafsu dan berusaha melepaskan diri dari nafsu demi mencapai Nirwana. Para biksu Budha pun, hidup sederhana
India & Hindu
Slide 20
ilai2 Anti-Korupsi Agama & Kepercayaan Lain
Konfusionisme (551-478 SM) lebih percaya pada upaya mendekatkan diri kepada Tuhan, pengendalian diri, dan pendidikan etika, daripada pembentukan dan penegakan hukum, dalam pembinaan moral bangsa.
Konfusianisme
Slide 21
ilai2 Anti-Korupsi Agama & Kepercayaan Lain
Hukum Hammurabi di Babilonia (naik tahta 1200 SM) mengancam tindak korupsi tertentu dengan hukuman mati.
Di Yunani Kuno, isu korupsi digunakan untuk menjatuhkan martabat seorang prajurit dan negarawan yang baik, seperti yang dilakukan seorang jaksa kepada seorang negarawan bernama Kimon 463 M.
Di Kerajaan Romawi Kuno dikenal kasus Gaius Verres (115-34 SM), gubernur yang melakukan korupsi dan berhasil menyuap para senator yang menjadi hakim. Namun, ia tidak dapat menyentuh hakim ketua, Cicero. Ia lalu meninggalkan Roma dan bermukim di Masilla dengan hidup mewah dari uang korupsi, sebelum dijatuhi hukuman.
Di Korea Selatan tahun 1996 telah terjadi pengadilan korupsi dua mantan presidennya
Di Cina akhir-akhir ini dikenal ungkapan Perdana Menteri Cina, Zhu Rongji (1998): “Peti mati untuk koruptor”.
Tradisi Lain