makalah korupsi dalam pandangan agama

25
MAKALAH KORUPSI “BAGAIMANA PENDAPAT DAN SARAN ANDA TENTANG KORUPSI KETIKA MELIHAT BAHWA PRAKTEK KORUPSI ITU JUSTRU DILAKUKAN OLEH PEMUKA AGAMA?” DISUSUN OLEH 1.AMIRUDDIN 2.DARDIANSYAH 3.JHON KOMAN 4.MARLIANTO 5. MARSIA ENDANG D 6. MAIRIZAL M. NUR 7.MARWANSYAH 8. SEKAR SULISTIAWATI 9.SUYITNO 10. YUNITA TATO KELOMPOK 2 POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN D-IV KEPERAWATAN ANESTESI

Upload: amir-ekha

Post on 02-Dec-2015

697 views

Category:

Documents


101 download

DESCRIPTION

perawat

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

MAKALAH KORUPSI

“BAGAIMANA PENDAPAT DAN SARAN ANDA TENTANG KORUPSI KETIKA

MELIHAT BAHWA PRAKTEK KORUPSI ITU JUSTRU DILAKUKAN OLEH

PEMUKA AGAMA?”

DISUSUN OLEH

1. AMIRUDDIN2. DARDIANSYAH3. JHON KOMAN4. MARLIANTO5. MARSIA ENDANG D

6. MAIRIZAL M. NUR7. MARWANSYAH8. SEKAR SULISTIAWATI9. SUYITNO10.YUNITA TATO

KELOMPOK 2

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN D-IV KEPERAWATAN ANESTESI

TAHUN 2015

Page 2: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta

taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Korupsi yang dilihat dari aspek

agama”.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari korupsi tersebut. Kami juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami

buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang

membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami

memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, 10 September 2015

Penyusun

KELOMPOK 2

Page 3: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………

C. Tujuan………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi………………………………………………………….

B. Jenis – Jenis Korupsi………………………………………………………..

C. Faktor Penyebab terjadinya korupsi………………………………………

D. Hukum dan UU Korupsi……………………………………………………

E. Data dan Fakta Korupsi…………………………………………………….

F. Dampak korupsi…………………………………………………………….

BAB III PANDANGAN AGAMA TERHADAP KORUPSI

A. Pandangan Korupsi Menurut Agama Islam……………………………..

B. Pandangan Korupsi Menurut Agama Kristen…………………………..

G. Cara Penanggulangan Korupsi…………………………………………….

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..

B. Saran………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….....

Page 4: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

BAB 1

KORUPSI

1.1 LATAR BELAKANG

Tentunya kata korupsi sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Korupsi kini sudah menjadi

suatu budaya baru yang berkembang di dalam masyarakat. Tidak hanya kalangan pejabat

pemerintah saja namun di berbagai bidang budaya korupsi nampaknya mulai mewabah tidak

hanya di Indonesia tapi di dunia. Banyak upaya yang sudah dilakukan tentunya , namun sampai

saat ini upaya pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan kemajuan signifikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, indeks persepsi korupsi di Indonesai tidak banyak berubah.

Praktik korupsi telah merugikan negara hingga lebih dari Rp100 triliun.

Data Lembaga Transparancy Internasional menyebutkan tahun 2011 Indonesia memiliki indeks

persepsi korupsi 2,8, dengan skala 0 hingga 10, Indonesia dipersepsikan sangat korup. Indeks itu

tidak berubah dari indeks tahun 2009 dan 2010

Tentunya bukan suatru prestasi yang bisa kita banggakan kita menjadi Negara peringkat

ke 4 terkorup dan menyebabkan kerugian besar tentunya . Potensi kerugian negara akibat korupsi

berdasarkan data Indonesia Corruption Watch (ICW), mencapai Rp619 miliar. Kerugian tersebut

berasal dari sektor energi Rp204 miliar, infrastruktur Rp146 miliar, keuangan daerah Rp99

miliar, kesehatan Rp93 miliar. Sisanya adalah sektor perbankan Rp51 miliar dan sosial

kemasyarakatan sebesar Rp24 miliar. Jika terus begini tanpa ada suatu langkah yang pasti dan

jelas tentunya ini akan sangat meresahkan dan merugikan bagi Indonesia sendiri.

Melihat fakta dari data di ataskita perlu tahu apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan

korupsi ? apa saja yang dapat digolongkan sebagai tindakan korupsi ? mengapa orang sangat

gemar melakukan budaya korupsi ? serta bagaimanan pandangan agama mengenai hal ini ?

tentunya juga mencoba mencari jalan keluar atau langkah-langkah yang paling optimal untuk

dapat meminimalisasi korupsi di dunia terutama di Indonesia sendiri.

Page 5: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

1.2 RUMUSAN MASALAH :

Pengertian korupsi ?

Faktor penyebab Korupsi

Pandangan agama terhadap korupsi ?

Page 6: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

BAB II

PENGERTIAN KORUPSI

Secara etimologi, kata korupsi berasal dari bahasa Latin, yaitu corruptus yang merupakan

kata sifat dari kata kerja corrumpere yang bermakna menghancurkan (com memiliki arti intensif

atau keseungguh-sungguhan, sedangkan rumpere memiliki arti merusak atau menghancurkan.

Dengan gabungan kata tersebut, dapat ditarik sebuah arti secara harfiah bahwa korupsi adalah

suatu tindakan menghancurkan yang dilakukan secara intensif. Dalam dictionary.reference.com,

kata corruption diartikan sebagai to destroy the integrity of.

Sebenarnya ada banyak pengertian dari korupsi yang disampaikan oleh para ahli. Di

antaranya adalah Huntington (1968) memberikan pengertian korupsi sebagai perilaku pejabat

publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku

menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi. Menurut Dr. Kartini

Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna

mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum. Korupsi juga sering dimengerti

sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan untuk keuntungan pribadi. Namun korupsi

juga bisa dimengerti sebagai perilaku tidak mematuhi prinsip “mempertahankan jarak”.

“Mempertahankan jarak” ini maksudnya adalah dalam mengambil sebuah keputusan, baik di

bidang ekonomi, politik, dan sebagainya, permasalahan dan kepentingan pribadi atau keluarga

tidak memainkan peran (Agus Suradika, 2009: 2). Selain itu, korupsi juga dapat dikatakan

sebagai representasi dari rendahnya akuntabilitas birokrasi publik (Wahyudi Kumorotomo, 2005:

V)

Nye, J.S. (1967) dalam “Corruption and political development” mendefiniskan korupsi sebagai

prilaku yang menyimpang dari aturan etis formal yang menyangkut tindakan seseorang dalam

posisi otoritas publik yang disebabkan oleh motif pertimbangan pribadi, seperti kekayaan,

kekuasaan dan status.

Page 7: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

Jenis-jenis korupsi :

korupsi ekstortif (extortive corruption), yaitu korupsi yang merujuk pada situasi di mana

seseorang terpaksa menyogok agar dapat memperoleh sesuatu atau mendapatkan proteksi

atas hak dan kebutuhannya. Misalnya, seorang pengusaha dengan sengaja memberikan

sogokan pada pejabat tertentu agar bisa mendapat ijin usaha, perlindungan terhadap usaha

sang penyogok, yang bisa bergerak dari ribuan sampai miliaran rupiah.

korupsi manipulatif (manipulative corruption), yaitu korupsi yang merujuk pada usaha

kotor seseorang untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan atau keputusan pemerintah

dalam rangka memperoleh keuntungan setinggi-tingginya. Misalnya pemberian uang

kepada bupati, gubernur, menteri dan sebagainya agar peraturan yang dibuat dapat

menguntungkan pihak tertentu yang memberikan uang tersebut Peraturan ini umumnya

dapat merugikan masyarakat banyak.

korupsi nepotistik (nepotistic corruption), yaitu perlakuan istimewa yang diberikan pada

keluarga: anak-anak, keponakan atau saudara dekat para pejabat dalam setiap eselon.

Dengan perlakuan istimewa itu para anak, menantu, keponakan dan istri sang pejabat

juga mendapatkan keuntungan.

korupsi subversif (subversive cossuption), yaitu berupa pencurian terhadap kekayaan

negara yang dilakukan oleh para pejabat negara dengan menyalahgunakan wewenang dan

kekuasaannya.

FAKTOR PENYEBAB :

Perilaku hidup mewah dan hedonism

Sifat manuasia yang tidak pernah puas

Minimnya kualitas dan pengetahuan agama

Kualitas moral dan kualitas karakter manusia yang buruk sehingga mudah tergoda oleh

kemewahan korupsi

Lemahnya penegakkan hukum, baik sistem yang ada dan personil pelaku penegakkan

hukum baik polisi, jaksa dan hakim

Page 8: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

HUKUM KORUPSI

Di indonesia peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur tentang tindak pidana

korupsi sudah ada. undang-undang tentang tindak pidana korupsi sudah 4 (empat) kali

mengalami perubahan. Adapun peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang korupsi,

yakni :

1. Undang-undang nomor 24 Tahun 1960 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,

2. Undang-undang nomor 3 Tahun 1971 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,

3. Undang-undang nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,

4. Undang-undang nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang

pemberantasan tindak pidana korupsi.

Berdasarkan ketentuan undang-undang nomor 31 Tahun 1999 undang-undang nomor 20 tahun

2001, jenis penjatuhan pidana yang dapat dilakukan hakim terhadap terdakwa tindak pidana

korupsi adalah sebagai berikut.

Terhadap Orang yang melakukan Tindak Pidana Korupsi

1. Pidana Mati

Dapat dipidana mati karena kepada setiap orang yang secara melawan hukum melakukan

perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat

merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebagaimana ditentukan dalam

Pasal 2 ayat (1) Undang-undang nomor 31 tahun 1999 jo Undang-undang nomor 20

tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, yang dilakukan dalam keadaan

tertentu.

2. Pidana Penjara

1. Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan

paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua

ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi

setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri

Page 9: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara

atau perkonomian Negara. (Pasal 2 ayat 1)

2. Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun

dan/atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling

banyak satu Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi setiap orang yang dengan

tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,

menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena

jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian

Negara (Pasal 3)

3. Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun

dan/atau denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan

paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta) bagi setiap orang yang dengan

sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak

langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di siding pengadilan terhadap

tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi. (Pasal 21)

4. Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun

dan/atau denda paling sedikit Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan

paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) bagi setiap orang

sebagaimana dimaksud dalam pasal 28, pasal 29, pasal 35, dan pasal 36.

 

3. Pidana Tambahan

1. Perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau barang

tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi,

termasuk perusahaan milik terpidana dimana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu

pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut.

2. Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta

yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.

3. Penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun.

Page 10: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

4. Pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh atau

sebagian keuntungan tertentu yang telah atau dapat diberikan oleh pemerintah kepada

terpidana.

5. Jika terpidana tidak membayar uang pengganti paling lama dalam waktu 1 (satu)

bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang

pengganti tersebut.

6. Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar

uang pengganti maka terpidana dengan pidana penjara yang lamanya tidak memenuhi

ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai ketentuan undang-undang nomor

31 tahun 1999 jo undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak

pidana korupsi dan lamanya pidana tersebut sudah ditentukan dalam putusan

pengadilan.

DATA DAN FAKTA

Menurut data dari “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) – Hongkong dan

Transfarency Internasional – Jerman. ternyata Indonesia merupakan  negara paling korup dari 16

negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi para pelaku bisnis.Penilaian didasarkan atas

pandangan ekskutif bisnis yang menjalankan usaha di 16 negara terpilih. Total responden adalah

2,174 dari berbagai kalangan eksekutif kelas menengah dan atas di Asia, Australia, dan Amerika

Serikat.

Page 11: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

Berikut ini adalah daftar 16 Negara Terkorup di Asia Pasifik

1. Indonesia (terkorup)

2. Kamboja (korup)

3. Vietnam (korup)

4. Filipina (korup)

5. Thailand

6. India

7. China

8. Taiwan

9. Korea

10. Macau

11. Malaysia

12. Jepang

13. Amerika Serikat (bersih)

14. Hong Kong (bersih)

15. Australia (bersih)

16. Singapura (terbersih)

Catatan * :  Negara Asia-Pasifik yang disurvei adalah negara yang memiliki kemajuan ekonomi

cukup pesat di kawasannya dalam  beberapa tahun terakhir.

DAMPAK KORUPSI

Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintah

Berkurannya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat

Menyusutnya pendapatan Negara

Rapuhnya keamanan dan ketahanan Negara

Perusakan mental pribadi

Hukum tidak lagi dihormati

Page 12: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

BAB 11I

PANDANGAN AGAMA TERHADAP KORUPSI

11.1 PANDANGAN AGAMA ISLAM TERHADAP KORUPSI

Islam sebagai agama yang (syamil) sangat mengharamkan praktik suap-menyuap bahkan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutuk (melaknat) para pelaku hingga penghubung

suap-menyuap sebagaimana hadits tersebut.

Suap-menyuap dalam Islam disebut juga ar-Risywah (وة ْش� Ibnu Atsir dalam ,(الِّر� an-

Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar mendefiniskan; ar-Risywah adalah usaha memenuhi hajat

(kepentingannya) dengan membujuk. Kata ar-Risywah sendiri berasal dari ْشاء�الِّر yang berarti

Tali yang menyampaikan timba ke air. Jadi, ar-Risywah adalah pemberian apa saja (berupa uang

atau yang lain) kepada penguasa, hakim atau pengurus suatu urusan agar memutuskan perkara

atau menangguhkannya dengan cara yang bathil.Dengan cara bathil inilah sebuah ketentuan

berubah, sehingga menyakiti banyak orang dan wajarlah jika Rasulullah mengutuk/melaknat

para pelaku suap-menyuap.

Dalil al-Quran tentang Keharamannya :

Allah Ta’ala berfirman,

بالباطل بينكم أموالكم تأكلوا وال

“Dan janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian dengan cara yang bathil” [QS.

Al-Baqarah: 188]

Imam al Qurthubi mengatakan, ”Makna ayat ini adalah janganlah sebagian kalian memakan

harta sebagian yang lainnya dengan cara yang tidak benar.” Dia menambahkan bahwa

barangsiapa yang mengambil harta orang lain bukan dengan cara yang dibenarkan syariat maka

sesungguhnya ia telah memakannya dengan cara yang batil. Diantara bentuk memakan dengan

Page 13: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

cara yang batil adalah putusan seorang hakim yang memenangkan kamu sementara kamu tahu

bahwa kamu sebenarnya salah. Sesuatu yang haram tidaklah berubah menjadi halal dengan

putusan hakim.” (al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz II hal 711)

Diakui atau tidak, praktik suap-menyuap merupakan cara-cara bathil memakan harta kaum

muslimin.

Allah Ta’ala juga berfirman,

� الناسجميعا قتل األرضفكأنما في فساد أو نفٍس+ بغيِّر �نفسا قتل من

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang

lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah

membunuh manusia seluruhnya” [QS. al-Maidah: 32]

Praktik suap-menyuap jika kita pahami lebih mendalam akan dampak negatifnya, sebenarnya

merupakan pembunuhan terhadap kesempatan orang lain dan artinya ia telah membunuh seluruh

manusia. Karenanya pantas jika ayat tersebut diatas diarahkan kepada para pelaku suap-menyuap

yang telah curang dalam suatu urusan sehingga menyebabkan orang lain kehilangan jiwanya dan

kehilangan kesempatannya.

Dan firman-Nya,

تعبدون إياه كنتم إن الله واْشكِّروا رزقناكم ما طيبات من كلوا آمنوا الذين أيها يا

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan

kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”

[QS. al-Baqarah: 172]

Ayat tersebut merupakan dalil umum yang memerintahkan orang-orang yang mengaku beriman

untuk mencari rezki yang halal dengan cara-cara yang halal, bukan malah sebaliknya mencari

yang halal dengan cara yang haram atau mencari haram dengan cara yang haram pula. Dan suap-

menyuap -tidak diragukan lagi- adalah cara yang bathil dalam mencari rezki sehingga praktik

tersebut diharamkan oleh Allah Ta’ala.

Page 14: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

Dalil as-Sunnah tentang Keharamannya

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata,

والمِّرتشي الِّراْشي وسلم عليه الله صلى الله رسول لعن

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang menyuap dan yang menerima

suap.” [HR. Abu Daud no. hadits 3580]

Juga hadits,

: يعني والِّرائش والمِّرتشي الِّراْشي الله رسول لعن قال عنه الله رضي ثوبان وعن

بينهما يمشي الذي

Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

melaknat/mengutuk orang yang menyuap, yang menerima suap dan orang yang menghubungkan

keduanya.” [HR. Ahmad dalam bab Musnad Anshar radhiyallahu ‘anhum]

Sementara dalam Sunan at-Tirmidzi,

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

الحكم في والمِّرتشي الِّراْشي وسلم عليه الله صلى الله رسول لعن

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melaknat orang yang menyuap dan yang

menerima suap dalam masalah hukum”. [HR. at-Tirmidzi no hadits 1351]

Setelah mengetahui dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah yang menegaskan tentang keharaman

praktik suap-menyuap (ar-Risywah) maka sudah dapat dipastikan bahwa pelaku, penerima dan

orang-orang yang terlibat dalam praktik suap tersebut tidak akan mendapatkan keuntungan

melainkan kecelakaan yang akan Allah berikan kepadanya, jika tidak di dunia tapi pasti di

akhirat.

Page 15: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

Kesimpulan

Sebagai seorang muslim yang mengaku tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum Allah dan

Rasulullah maka sepatutnyalah kita membenci praktik suap-menyuap (ar-Risywah) yang telah

meracuni pikiran kaum muslimin sehingga mereka tidak lagi percaya kepada qadha dan qadar

dari Allah, dengan akhirnya mereka menempuh jalan pintas untuk kemudian memutarbalikkan

kebenaran, merubah yang bathil menjadi haq. Tidak hanya itu, laknat dari Rasulullah seharusnya

menjadi bahan pertimbangan bagi orang-orang yang akan dan membudayakan praktik suap-

menyuap tersebut.

المقبوحين من هم القيامة ويوم لعنة الدنيا هذه في وأتبعناهم

“Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka

termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).” [QS. Al-Qashash: 42]

11.2 PANDANAGAN AGAMA KRISTEN TERHADAP KORUPSI

Korupsi merupakan tindakan yang buruk pada pembahasan pertama telah dijelaskan arti

korupsi dari penjelasan tersebut telah dimengerti bahwa tindakan korupsi tersebut adalah

tindakan yang tidak baik , baik secara hukum maupun sosial telah dijelaskan pula sebab dan

akibat yang ditimbulkan korupsi bahwa akibat yang ditimbulkan dari korupsi tidak penah

berdampak  positif melainkan berdampak negatif

Pada sudut pandang iman kristen jelas bahwa korupsi merupakan tindakan yang salah

karena pada Keluaran 20 : 15 pada Kesepuluh Firman dimana menjelasakan “Jangan

mencuri”[7] mengapa timdakan korupsi ini berhubungan dengan firman Allah “jangan mencuri”,

karena korupsi termasuk mencuri yaitu mencuri uang rakyat . Hak seorang pejabat pemerintah

telah ada yaitu menerima pendapatan sesuai yang ditentukan oleh negara , mendapat fasilitas dari

negara , namun masih saja kurang dan korupsi maka pejabat tersebut mencuri uang rakyat yang

dimana seharusnya uuang rakyat itu di seharusnya untuk membantu rakyat-rakyat yang miskin .

Page 16: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

Mengapa terjadi nya korupsi ? karena iman yang dianut tidak teguh . Seharusnya perlu

direnungkan atau dimaknai pada Matius 4: 4 tertulis bahwa “manusia hidup bukan dari roti saja ,

tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” [8]artinya bahwa manusia hidup bukan

untuk makan, mengumpulkan harta tetapi memaknai firman Allah yaitu menjalankan

perintahnya . Namun pada modern ini manusia lebih mementing kepentingan individualismenya.

11.3 CARA PENAGGULANGAN KORUPSI

Mengenalkan kepada anak sejak dini mengenai apa itu korusi dan apa saja yang

dikategorikan sebagai tindak korupsi. Jadi akan tertanam sejak dini jiwa anti korupsi pada

generasi-generasi penerus bangsa.

Memberiakn pendidikan Moral, Agama, serta kejujuran kepada anak-anak sejak awal.

Dengan memberikan pendidikan moral sejak dini diharapkan anak-anak dapat

mempunyai mental yang baik, jujur juga pendidikan agama mengenai perbuatan yang

dilarang agama ini. sehingga kedepan dapat menjadi pemimpin bangsa yang menjunjung

tinggi nilai moral serta nilai-nilai agama.

Menanamkan pendidikan aklhak pengetahuan agama kepada masyarakat , dengan

melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian dan ceramah mengenai

hukum agama dari korupsi tentunya akan memberikan pengetahuan dan memberi rasa

takut aklan tuhan kepada masyarakat dan diharapkan dari sini dapat menimbulkan

kesadaran dari dalam diri masyarakat sendiri untuk tetap menjaga amanat dan tidak

melakukan tindakan korupsi.

Memperkuat dan mempertegas Hukum Negara yang mengatur tentang korupsi sehingga

akan memberikan efek jera atau takut untuk melakukan tindakan korupsi .

Page 17: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

BAB 1V

KESIMPULAN

Korupsi adalah kejahatan atau penyimpangan berupa pelanggaran hukum yang dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya demi kepentingan pribadi, di

mana tindakan tersebut menimbulkan kerugian yang besar bagi negara dan masyarakat.

Korupsi pada dasarnya dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, menyentuh semua

kalangan  di dalam masyarakat. Korupsi muncul bukan tanpa sebab. Korupsi merupakan akibat

dari sebuah situasi kondisi di mana seseorang membutuhkan penghasilan lebih, atau merasa

kurang terhadap apa yang dia peroleh jika menjalankan usaha dengan cara-cara yang sah.

Korupsi merupakan tindakan yang tidak lepas dari pengaruh kekuasaan dan kewenangan yang

dimiliki oleh individu maupun kelompok, dan dilaksanakan  baik sebagai kejahatan individu

(professional) maupun sebagai bentuk dari kejahatan korporasi (dilakukan denga kerjasama

antara berbagai pihak yang ingin mendapatkan keuntungan sehingga membentuk suatu struktur

organisasi yang saling melindungi dan menutupi keburukan masing-masing).

Semua faktor-faktor itu sangat mempengaruhi diri individu untuk melakukan kejahatan:

korupsi. Hal ini disebabkan kurangnya rasa kesadaran akan pentingnya tanggung jawab moral

bagi mereka yang memiliki jabatan dan kekuasaan juga kurangnya pendidikan agama

pengetahuan agama mengenai hukum agama tentang perbuatan korupsi yang jelas-jelas

merupakan tindakan yang dilarang bahkan dibenci oleh agama.

Maraknya korupsi di Indonesia disebabkan masih banyaknya orang Indonesia yang

mengalami krisis akhlak. Jadi Obat yang paling pas dan manjur untuk mengobati dan

memberantas penyakit korupsi adalah dengan pendidikan akhlak, pendidikan moral, dan

pendidikan etika. Meskipun terkesan klise, tetapi memperbaiki kesadaran seseorang dan

mengembalikan rasa tanggung jawab moralnya serta agamanya memang salah satu cara yang

paling ampuh untuk mencegah dan menghentikan korupsi di negeri ini. Pendidikan agama dan

Page 18: Makalah Korupsi Dalam Pandangan Agama

memperkuat iman adalah metode yang harus ditingkatkan demi mendapatkan orang-orang yang

memiliki hati nurani bersih dan jujur berlandaskan Hukum Negara maupun hukum Agama.

DAFTAR PUSTAKA :

Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik, cetakan ke duapuluh tujuh. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2005

Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

http://sai.ugm.ac.id/site/artikel/korupsi-definisi-dan-jenisnya

http://alatsar.wordpress.com/2009/07/08/hukum-suap-menyuap