makalah agama islam_hubungan iptek dan islam

26
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam 1

Upload: hertian

Post on 08-Apr-2016

172 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Hubungan Iptek dengan Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,

menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang

seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.

Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran

(qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam

sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala

ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat

diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak

boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai

standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah

yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat

(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur,

bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-

hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh

Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka

tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat

untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh

perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru

dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh

perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup

peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang

diakibatkanya.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah

SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan

menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “

1

Page 2: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”.

Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.

2. PERUMUSAN MASALAH

Yang menjadi permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :

1. Apakah pengertian iptek dan apa kaitannya dengan islam?

2. Seberapa wajibkah manusia dituntut mencari ilmu?

3. Apa sajakah keutamaan mencari ilmu?

4. Seberapa besarkah tanggung jawab ilmuwan terhadap alam?

3. TUJUAN

Yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang iptek dalam paradigma islam.

2. Untuk melatih penulis agar dapat menulis karya ilmiah.

3. Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Materi PAI.

2

Page 3: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian iptek dan kaitannya dengan Islam

Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu

pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses

yang disebut metode ilmiah (scientific method) .Sedang teknologi adalah pengetahuan dan

ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia

sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk

memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek

Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus

dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam)

wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek

yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan

iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.

2. Kewajiban mencari ilmu

Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada

Allah. Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan

Al-Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh

perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang muslim ada

3, sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah

ayatun muhkamatun (ayat-ayat Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah

dari Al-hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh

yang adil)

Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi setiap

muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan

menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)

3

Page 4: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri cina”.

Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam hadist ini rasulullah

menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu haru tetap

dikejar.

Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut

trlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang dseketika itu pasti digunakan dal

diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Apabila

kedua bidang ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lainya, misalnya ilmu

kedokteran, fisika, matematika, dan lainya.

Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih

mengutamakan ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka anak menjadi orang yang

buta agama dan menyepelekan kewajiban-kewajiban agamanya. Dalam hal ini orang tua

perlu sekali memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya mempelajari ilmu-ilmu

umum.

Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama adalah

orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang

lain.”(HR. Ibnu Majah)

Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu

kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dianding

sedekah harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti

menenan amal yang muta’adi (dapat berkembang) yang manfaatnya bukan hanya

dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi dapat dinikmati orang lain.

3. Keutamaan orang yang berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan

masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia dan

terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah

SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7),

“Ulul al-Ilmi” (Al Imran : 18), “Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami'

4

Page 5: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

“ (Hud : 24), “al-A'limun” (al-A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir :

35) dan berbagai nama baik dan gelar mulia lain.

Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159) Rasulullah saw juga bersabda: "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini sahih). Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau mengamalkan pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.

4. Hubungan al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan

Dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an mengenai hubungan Islam dengan IPTEK

antara lain :

a. Surat Al Mujadilah ayat 11

5

Page 6: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Artinya :  “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu

berlapang-lapanglah pada majlis-majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah

akan melapangkan bagi kamu. Dan jika dikatakan kepada kamu ; Berdirilah ! ",

maka berdirilah Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara

kamu dan orang~rang yang diberi ilmu beberapa derajat ; Dan Allah dengan

apapun yang kamu kerjakan adalah Maha Mengetahui.”

Kandungan

Surat Al-Mujadalah:11 menerangkan tentang etika (sopan santun) bila berada

dalam suatu majlis dan kedudukan orang yang beriman, serta orang yang berilmu

pengetahuan. Dalam buku pembelajaran Al-Quran Hadits dan Tafsir Al-Mishbah,

dijelaskan bahwa Surat Al-Mujadalah ini turun pada hari jum’at. Ketika itu Rasul berada

di satu tempat yang sempit (Shuffah) dan menjadi kebiasaan bagi beliau memberikan

tempat khusus buat para sahabat yang terlibat dalam perang Badr, karena besarnya jasa

mereka. Ketika majlis tengah berlangsung datanglah beberapa orang sahabat yang

mengikuti perang Badr. Kemudian datang pula yang lainnya. Mereka yang baru datang

memberi salam, dan Rasulpun serta sahabat menjawab salam tersebut. Tapi mereka yang

telah datang lebih dahulu (yang sudah duduk) tidak bergeser sedikitpun dari tempat

duduknya, sehingga mereka yang baru datang berdiri terus. Maka Nabi SAW

memerintahkan kepada sahabat-sahabat yang lain yang tidak terlibat dalam perang Badr

untuk mengambil tempat lain agar para sahabat yang berjasa itu duduk di dekat Nabi

SAW. Perintah Nabi itu, mengecilkan hati mereka yang disuruh berdiri, dan ini yang

digunakan oleh kaum munafik untuk memecah belah dengan berkata : ”Katanya

Muhammad berlaku adil, tetapi ternyata tidak.” Nabi yang mendengar kritik itu bersabda:

”Allah merahmati siapa yang memberi kelapangan bagi sandaranya.” Kaum beriman

menyambut tuntunan Nabi dan ayat di ataspun turun mengukuhkan perintah dan sabda

Nabi itu. Hal ini juga diperjelas dalam Asbabun nuzul (2001:549).

6

Page 7: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Apa yang dilakukan Rasul terhadap para sahabat dikenal juga dalam pergaulan

internasional seperti istilah peraturan protokoler, dimana orang-orang terhormat memiliki

tempat-tempat yang terhormat disamping Kepala Negara, hal ini sebagimana tertuang

dalam Quran Surat An-Nisa :95 Artinya : ”Tidaklah sama antara mu’min yang duduk-

selain yang mempunyai uzur-dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan

harta mereka dan jiwa mereka. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta

dan diri mereka atas orang-orang yang duduk, satu derajat. Kepada masing-masing, Allah

menjanjikan pahala yang besar (Q.S An-Nisa : 95).

Adapun bebrapa hal yang bisa diperoleh dari Quran surah Al-Mujadalah: 11 ini

antara lain :

1.Etika Dalam Majlis

Etika dalam majlis ini maksudnya adalah bahwasanya ketika berada dalam suatu

majlis, hendaklah kita memberikan kelapangan tempat duduk bagi yang baru datang.

Dalam buku pembelajaran Al-Quran Hadits dikatakan bahwasanya yang sempit itu

bukanlah tempatnya melainkan hatinya. Tabiat manusia yang mementingkan diri sendiri,

membuat enggan memberikan tempat kepada orang yang baru datang, jadi dalam hal ini

hati sangat berperan.

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwasanya sebagai orang yang beriman kita

(manusia) harus melapangkan hati demi saudaranya yang lain. Dengan kita memberikan

kelapangan kepada orang lain, maka ” niscaya Allah akan melapangkan bagimu”. Artinya

karena hati telah dilapangkan terlebih dahulu menerima sahabat, hati kedua belah pihak

akan sama-sama terbuka dan hati yang terbuka akan memudahkan segala urusan.

Jadi sekurang-kurangnya etika dalam suatu majlis adalah memberikan kelapangan tempat

duduk, maka dengan demikian Allah juga akan melapangkan pula bagi kita pintu-pintu

kebajikan di dunia dan di akhirat. Sebagaimana. Sabda Nabi : Artinya : ”Allah akan

menolong hamba-Nya, selama hamba itu mau menolong sesama saudaranya. (H.R.

Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi) 

2.Manfaat beriman dan berilmu pengetahuan 

Selanjutnya dalam ayat tersebut dijelaskan ” Niscaya Allah akan mengangkat

derajat orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang –orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat”. Artinya ada orang yang akan diangkat derajatnya oleh

Allah, yaitu orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan,

dengan bebrapa derajat. 

7

Page 8: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan menunjukkan sikap yang arif

dan bijaksana. Iman dan ilmu tersebut akan membuat orang mantap dan agung. Ini berarti

pada ayat tersebut membagi kaum beriman kepada dua kelompok besar, yang pertama

sekedar berimnan dan beramal saleh, dan yang kedua beriman dan beramal saleh serta

memiliki pengetahuan. Derajat kelompok kedua ini menjadi lebih tinggi, bukan saja karena

nilai ilmu yang disandangnya, tetapi juga amal dan pengajatrannya kepada pihak lain baik

secara lisan, tulisan maupun dengan keteladanan. (Quraish Shihab 2002:79-80)

Kita bisa saksikan, orang-orang yang dapat menguasai dunia ini adalah orang-orang yang

berilmu, mereka dengan mudah mengumpulkan harta benda, mempunyai kedudukan dan

dihormati orang. Ini merupakan suatu pertanda bahwa Allah mengangkat derajatnya.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Allah mengangkat derajat orang-orang

yang beriman dan berilmu pengetahuan jika ilmu tersebut dimanfaatkan untuk

kemaslahatan umat.. tetapi jika pengetahuan yang dimiliki tersebut hanya digunakan untuk

mencelakakan atau membahayakan orang lain maka hal tersebut tidak dibenarkan. 

Jadi antara iman dan ilmu harus selaras dan seimbang, sehingga kalau menajdi ulama, ia

menjadi ulama yang berpengetahuan luas, kalau ia menjadi dokter, maka akan menajdi

dokter yang yang beriman dan sebagainya.

Pada akhir ayat juga dijelaskan bahwasanya Allah itu selalu melihat apa yang kamu

kerjakan, jadi tidak ada yang samar dihadapan Allah. Dan Allah akan mebalas semua apa

yang kita kerjakan. Orang yang berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan dan yang jahat

akan dibalas sesuai dengan kejahatannya.

3.Contoh semangat keilmuan

Adapun yang dapat dijadikan sebagai contoh dari semangat keilmuan adalah:

Rasulullah itu sendiri merupakan contoh teladan yang tidak mengenal lelah

dalam mencari ilmu, Beliau senantiasa membaca dan menimba ilmu dari alam

rasa dan yang semuanya bersumber dari Allah SWT.

Apabila ada suatu majlis maka bergabunglah karena pasti disana akan

didapatkan suatu pengetahuan baru yang akan emnambah wawasan dan

referensi sehingga kita dapat mengaplikasikan apa yang didapatkan. Seperti

contoh sahabat Nabi yang pulang dari medan perang. Beliau tetap bergabung

dalam majlis ilmu yang dilaksanakan oleh Nabi. Dalam dunia kita saat ini

yaitu seringlah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak-pihak yang

peduli dengan bidang-bidang keilmuan.

8

Page 9: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Ikutilah jejak para tokoh-tokoh agamawan, ilmuan, tokoh pemikir yang selalu

berupaya untuk menciptakan iklim yang baru sehingga saat ini kita dapat

menikmatinya dan dimasa mendatang.

b. Surat Al Baqarah ayat 164

Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan

siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan

apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan

bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,

dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh

(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

(QS Al Baqarah : 164)

Kandungan Surat Al Baqarah ayat 164

Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia.

Sudah seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha

suci itu. Karena dengan begitu, akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan

Nya, akan bertmabha luas pulalah ilmu pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan

dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh

Allah yang maha mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang

tersebut dalam ayat ini, yaitu :

1. Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah

habis baik didarat maupun dilaut

9

Page 10: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

2. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut

tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu

3. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada

beberapa negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan

manfaat yang amat besar bagi manusia

4. Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri yang

lain dan untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan

perekonomian

5. Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang

telah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan

dapat pula melangsungkan hidupnya

6. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke tempat yang lain adalah

tanda dan bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmatnya bagi manusia

7. Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada

manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya,

semua rahmat yang diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini

patut dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti untuk meresapkan

keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk memajukan ilmu pengetahuan

yang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan kebesaran Allah.

Al-Qur’an adalah kitab petunjuk demikian hasil yang kita peroleh dari mempelajari sejarah turunnya. Jika demikian apakah hubungan al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan.

c. Ciri khas ilmu pengetahuan

Ciri khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat diingkari-meskipun oleh para ilmuan –adalah bahwa ia tidak mengenal kata “kekal”. Apa yang dianggap salah di masa silam mislanya dapat diakui kebenarannya di abad modern.

Persolan ilmiah silih berganti, bukan saja dalam lapangan pembhasan satu ilmu saja, tetapi juga dalam teori-teori setiap cabang ilmu pengetahuan. Dahulu persolan moral tidak mendapat perhatian ilmuwan, tetapi kini penggunaan senjata nuklir, misalnya tidak dapat

10

Page 11: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

dipisahkan dari pesolan tersebut; mereka tidak mengabaikan persolan moral dalam penggunaan senjata nuklir yang merupakan dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan.

Teori bumi datar yang merupakan satu hukum aksioma disatu masa misalnya, dibatalkan oleh teori bumi bulat yang kemudian dibatalkan oleh teori lonjong seperti lonjongnya telur. Mungkin tidak sedikit orang yang yakin bahwa pertimbangan logila atau ilmiah terutama menurut ilmu pasti adalah benar sedangkan keadaannya belum tentu demikian.

d. Al-Qur’an di tengah perkembangan ilmu

Sebelum berbicara tentang masalah tersebut, terlebih dahulu perlu diperjelas pengertian ilmu yang dimaksud dalam tulisan ini.Al-Qur’an menggunakan kata ‘ilm dalam berbagai bentuk dan artinya sebanyak 854 kali.ara lain sebagai “peroses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan” (QS. 2:31-32). Pembicaraan tentang ilmu mengantarkan kita kepada pembicaraan tentang sumber-sumber ilmu di samping klasifikasi dan ragam disiplannya.

Berbeda dengan klasifikasi ilmu yang digunakan oleh para filosof muslim atau non-muslim pada masa-masa silam, atau klasifikasi belakangan ini di kenal seperti antara lain, ilmu-ilmu sosial, maka pemikiran Islam pada abad XX, khususnya setelah seminar internasional pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977 M, pengklasifikasian ilmu menjadi dua kategori :1. Ilmu abadi (perennial knowledge) yang berdasarkan wahyu ilahi

yang tertera dalam al-Qur’an dan hadis serta segala yang yang dapat diambil dari keduanya.

2. Ilmu yang dicari (acquired knowledge)termasuk sains ke alaman dan terapannya yang dapat berkembang secara kualitatif dan penggadaan, variasi terbatas dan pengalihan antar budaya selama tidak bertentangan dengan syari’ah sebagai sumber nilai.

11

Page 12: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Dewasa ini diakaui oleh ahli-ahli sejarah dan filsafat sains bahwa sejumlah gejala yang dipilih untuk dikaji oleh komunitas ilmuwan sebenarnya di tentukan oleh pandangan terhadap realitas atau kebenaran yang telah diterima oleh komunitas tersebut. Dalam hal ini, satu-satunya yang menjadi tumpuan perhatian sains mutakhir adalah materi Alam.

e. Korelasi antara al-Qur’an dan ilmu pengetahuan

Membahas hubungan antara al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dari banyak atau tidaknya cabang-cabagn ilmu pengetahuan yang dikandungnya, tetapi yang lebih utama adalah melihat: adalah al-Qur’an atau jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu pengetahuan dan mendorongnya, karena kemajuan ilmu pengetahuan tidaknya diukur melalui sumbangan yang diberikan kepada masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembaangkannya, tetapi sekumpulan syarat-syarat pesikologi dan sosial yang diwujudkan, sehingga mempunyai pengaruh (positif ataupu negatif) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

Dalam al-Qur’an ditemukan kata-kata “ilmu” dalam berbagai bentuknya yang terulang sebanyak 854 kali. Di samping itu banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang menganjurkan untuk menggunakan akal, pikiran, penalaran, dan sebagainya, sebagaimana yang dikemukakan oleh ayat-ayat yang menjelaskan hamatan ilmu pengetahuan. Antara lain:

1.        Sujektivitas: (a) suka tidak suka (baca antara lain, QS 43:78; 7:79); (b) taqdid atau mengikuti tanpaalasan, (baca antara lain, QS 36:67; 2:170).

2.        Angan-angan dan dugaaanyang tak beralasan (baca antara lain, QS 10:36).

3.        Bergegas gegas dalam mengambil atau kesimpulan (baca antara lain, QS 21:37).

12

Page 13: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

4.        Sikap angkuh (enggang untuk mencari atau menerima kebenaran) (baca antara lain, QS 7:146),Di samping itu, terdapat tuntutan-tuntutan antara lain :

1.        Jangan bersikap terhadap sesuatu tampa dasar pengetahuan (QS 17:36), dalam arti tidak menetapkan sesuatu kecuali benar-benar telah mengetahui duduk persoalan (baca antara lain, QS 36:17), atau menolaknya sebelum ada pengetahuan (baca antara lain QS 10:39).

2.        Jangan menilai sesuatu karena faktor ekstren apapun-walaupun dalam pribadi tokoh yang diagungkan seperti Nabi Muhammad s.a.w. Ayat macam inilah yang mewujudkan iklim ilmu pengetahuan dan

yang telah melahirkan pemikir-pemikir dan ilmuwan-ilmuwan Islam dalam berbagai disiplin ilmu. Korelasi kedua dapat ditemukan pada iyarat-isyarat ilmiah yang tersebar sekian banyak ayat al-Qur’an yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya.

f. Tanggung jawab ilmuwan terhadap alam

Manusia, sebagaimana makhluk lainnya, memiliki ketergantungan terhadap alam.

Namun, di sisi lain, manusia justru suka merusak alam. Bahkan tak cukup merusak, juga

menhancurkan hingga tak bersisa.

Tiap sebentar kita mendengar berita menyedihkan tentang kerusakan baru yang

timbul pada sumber air, gunung atau laut. Para ilmuwan mengumumkan ancaman

meluasnya padang pasir, semakin berkurangnya hutan, berkurangnya cadangan air minum,

menipisnya sumber energi alam, dan semakin punahnya berbagai jenis tumbuhan dan

hewan.

Sayangnya, meski nyata terasa dampak akibat kerusakan tersebut, sebagian besar

manusia sulit menyadarinya. Mereka berdalih apa yang mereka lakukan adalah demi

kepentingan masa depan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya; tragedi masa depan itu

sedang berjalan di depan kita. Dan, kitalah sesungguhnya yang menjadi biang kerok dari

tragedi masa depan tersebut.

13

Page 14: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan

kerusakan di bumi. Namun, manusia mengingkari peringatan tersebut.

Allah SWT menggambarkan situasi ini dalam Al-Qur’an:

“Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di

muka bumi’, mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan

perbaikan.” (QS Al-Baqarah:11)

Allah SWT juga mengingatkan manusia: “Telah tampak kerusakan di darat dan di

laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada

mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar)’. Katakanlah, ‘Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana

kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang

mempersekutukan (Allah).’’ (QS Ar-ruum: 41-42)

Pada masa sekarang pendidikan lingkungan menjadi mutlak diperlukan. Tujuannya

mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga jangan sampai berbagai unsur lingkungan

menjadi hancur, tercemar, atau rusak.

Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dan sebagai ilmuwan harus bisa

melestarikan alam. Mungkin bisa dengan cara mengembangkan teknlogi ramah

lingkungan, teknologi daur ulang, dan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan

bijak.

g. Bukti-bukti ilmu pengetahuan yang telah di jelaskan dalam al qur’an.

1) Nebula

“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi mawar merah seperti (kilapan)

minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar

Rahmaan:37-38)

Nebula adalah kumpulan 100 milyar galaksi yang berbentuk seperti bunga mawar.

2) Kesempurnaan Di Alam Semesta

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak

melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.

Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu

14

Page 15: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan

payah.” (QS. Al Mulk: 3-4)

Di alam semesta, miliaran bintang dan galaksi yang tak terhitung jumlahnya

bergerak dalam orbit yang terpisah. Meskipun demikian, semuanya berada dalam

keserasian. Bintang, planet, dan bulan beredar pada sumbunya masing-masing dan

dalam sistem yang ditempatinya masing-masing. Terkadang galaksi yang terdiri

atas 200-300 miliar bintang bergerak melalui satu sama lain. Selama masa

peralihan dalam beberapa contoh yang sangat terkenal yang diamati oleh para

astronom, tidak terjadi tabrakan yang menyebabkan kekacauan pada keteraturan

alam semesta.

3) Orbit

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.

Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”(QS. Al

Anbiya: 33)

Bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam sistemnya,

dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur. Semuanya bergerak pada

orbit tertentu.

4) Perjalanan Matahari

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang

Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”(QS. Yasin:38)

Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita,

matahari berjalan dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex, suatu

tempat pada bidang angkasa yang dekat dengan bintang Vega.

5) Langit Tujuh Lapis

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” (QS. Ath-

Thalaq:12)

Atmosfer bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Berdasarkan

Encyclopedia Americana (9/188), lapisan-lapisan yang berikut ini bertumpukan,

bergantung pada suhu, yaitu lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer,

ionosfer, eksosfer, dan magnetosfer.

6) Gunung Mencegah Gempa Bumi

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan

gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu;

15

Page 16: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang.” (QS.

Luqman:10)

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-

gunung sebagai pasak?” (QS. An-Naba:7)

Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi tentang gunung

sangatlah sesuai dengan ayat Al Quran. Salah satu sifat gunung yang paling

signifikan adalah kemunculannya pada titik pertemuan lempengan-lempengan

bumi, yang saling menekan saat saling mendekat, dan gunung ini “mengikat”

lempengan-lempengan tersebut. Dengan sifat tersebut, pegunungan dapat

disamakan seperti paku yang menyatukan kayu.

Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi ternyata mencegah

pengaruh aktivitas magma di pusat bumi agar tidak mencapai permukaan bumi,

sehingga mencegah magma menghancurkan kerak bumi.

7) Air Laut Tidak Saling Bercampur

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara

keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.” (QS. Ar-

Rahman:19-20)

Pada ayat di atas ditekankan bahwa dua badan air bertemu, tetapi tidak

saling bercampur akibat adanya batas. Bagaimana ini dapat terjadi? Biasanya, bila

air dari dua lautan bertemu, diduga airnya akan saling bercampur dengan suhu dan

konsentrasi garam cenderung seimbang. Namun, kenyataan yang terjadi berbeda

dengan yang diperkirakan. Misalnya, meskipun Laut Tengah dan Samudra

Atlantik, serta Laut Merah dan Samudra Hindia secara fisik saling bertemu, airnya

tidak saling bercampur. Ini karena di antara keduanya terdapat batas. Di Selat

Gibraltar lebih terlihat lagi. Antara air di Selat Gibraltar dengan Laut Mediteran

terdapat perbedaan warna yang jelas yang menjadi batas antara keduanya.

BAB III

PENUTUP

16

Page 17: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk

memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.Dari uraian di atas dapat

dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek setidaknya ada 2

(dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu

pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek . Jadi,

syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan

tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk

perkembangan iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada.

Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada

syari’at Islam.

17

Page 18: Makalah Agama Islam_hubungan iptek dan islam

DAFTAR PUSTAKA

Munawar, Said Aqil, 2002. Al-Quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta :

Ciputat Press

Shihab, Quraish, 1999. Mukjizat Al-Quran. Bandung :Mizan

al-Farmawi, Abd al-Hayy, al-Bidayah fi al-Tafsir al-Mawdhu’i, Dirasat Manhajiyyah

Mawdhu’iyyah, 1977

Mustafa, 2010, Quraish Shihab Membumikan kalam di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar,

Shihab, M. Quraish. dkk., Sejarah dan Ulum al-Qur’an, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1999.

Shihab, M. Quraish. dkk.,Tafsir Al-Misbah, Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an,

Volume XIV, Jakarta: Lentera Hati. 2006

Shihab, M. Quraish. dkk.,Wawasan Al-Qur’an, (Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan

Umat), Bandung: Mizan, 2007,

Shihab, M. Quraish. dkk., Membumikan al-Qur’an, Fungsi dan Peran wahyu dalam

kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1994.

http://tafsiralmishbah.wordpress.com/biografi-m-quraish-shihab/ diunggah pada tanggal 24

November 2013

18