agama islam, budaya, seni, filsafat dan iptek fmipa ui

24
AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK Disusun Oleh : HOME GROUP 4 Alisha Safira 1406602362 Amalia Aisyah 1406529582 Deyana Lutfita Kanos 1406570594 Ludi Jalaludin 1406529531 Nadhifa Varania 1406602545 Riza Amalia 1406564566 Siti Annissa Andrani 1406529891 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Upload: nadhifavr

Post on 09-Aug-2015

172 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK

Disusun Oleh :

HOME GROUP 4

Alisha Safira 1406602362

Amalia Aisyah 1406529582

Deyana Lutfita Kanos 1406570594

Ludi Jalaludin 1406529531

Nadhifa Varania 1406602545

Riza Amalia 1406564566

Siti Annissa Andrani 1406529891

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia

2015

Page 2: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan, karena berkat rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Agama Islam,

Budaya, Seni, Filsafat dan IPTEK”.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami

menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,

dan bimbingan dari orang-orang di sekitar kami, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi

dapat teratasi.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,

khususnya kepada :

1. Bapak DR. KH Zakky Mubarak, MA selaku fasilitator Mata Kuliah MPK Agama

2. Rekan-rekan di Kelas E MPK Agama Islam FMIPA Universitas Indonesia

3. Kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta

pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini

Makalah yang kami sajikan, berdasarkan peninjauan dari berbagai sumber

informasi, referensi dan sumber bacaan. Semoga dengan pembuatan makalah ini dapat

menambah lebih banyak wawasan dan menjadi sumbangan pemikiran kepada para

pembaca. Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembaca untuk perbaikan

dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal

pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini

sebagai ibadah, Amiin YRA.

Depok, Mei 2015

Tim Penulis

Page 3: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

ABSTRAK

Islam merupakan agama yang luas dan fleksibel. Islam mempelajari banyak hal. Kajian ilmu dalam islam tidak hanya pada inti ajaran islam itu sendiri, melainkan juga pada ilmu lain yang relevan terhadap ajaran islam. Semua aspek dan hal dalam kehidupan manusia diatur oleh islam. Cakupan kajian islam sangatlah luas karena tidak ada satupun hal yang tidak diatur dan dibahas dalam islam, mulai dari keindahan dalam hal ini seni dan budaya, ilmu pengetahuan, hingga cara berpikir dengan filsafat. Islam agama yang mencintai keindahan sehingga dalam islam terdapat aspek hubungan islam dengan seni dan budaya.. Namun hal ini perlu dipikirkan secara lebih mendasar, logis dan menyeluruh sehingga perkembangan yang terjadi tidak bertentangan dengan inti ajaran islam.

Kata kunci: Agama Islam, Budaya, Filsafat, Iptek dan Seni

Page 4: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada abad sekarang ini merupakan abad kemajuan akan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) dan seni yang sangatlah memberikan dampak bagi kehidupan umat

manusia. Manusia sebaiknya mampu menghadapi derasnya arus perkembangan IPTEK

saat ini.

Peran Islam dalam perkembangan iptek ada dua. Pertama, menjadikan Aqidah

Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki

umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini

menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah)

bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber

segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu

pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima

dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh

diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai

standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah

yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat

(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur,

bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram

(hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah

dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan

oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia

menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh

perdaban barat satu abad terakhir ini sangat mencengangkan. Kesejahteraan dan

kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern

membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup barat tanpa dibarengi

sikap selektif trhadap dampak negatif yang diakibatkanya.

Page 5: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat pada pembahasan makalah ini adalah :

1. Apa pengertian, ruang lingkup budaya dan seni?

2. Bagaimana perspektif al-Quran dan al-Sunnah tentang budaya dan seni?

3. Bagaimana konsep pengembangan budaya dan seni dalam Islam?

4. Apa pengertian dan ruang lingkup filsafat?

5. Bagaimana perspektif al-Quran dan al-Sunnah tentang Filsafat dan kegunaan

filsafat dalam pemikiran Islam

6. Apa motivasi Islam dalam pengembangan Iptek dan perspektif al-Quran dan al-

Sunnah tentang Iptek

7. Bagaimana konsep pengembangan Iptek?

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup budaya, seni, filsafat dan Iptek,

perspektif al-Quran dan al-Sunnah dalam memandang hal tersebut serta konsep

pengembangannya.

D. Metode Penulisan

Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan. Referensi makalah ini

bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web,

blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.

E. Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan,

dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan

makalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab

pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan Agama Islam, Budaya,

Seni, Filsafat dan IPTEK. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan dan saran.

Page 6: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa pengertian, ruang lingkup budaya dan seni?

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta budhaya yaitu bentuk jamak

dari budhi yang berarti budi atau akal.

Kebudayaan mengandung pengertian meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,

moral, hukum, dan adat istiadat dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota

masyarakat (Munandar Soelaiman, 1992 dalam Zakky Mubarak, 2010).

Bentuk kebudayaan selalu ditentukan oleh nilai-nilai kehidupan yang diyakini

dandirasakan oleh pembentuk kebudayaan tersebut. Kebudayaan yang berdasarkan pada

nilai-nilai Islam disebut kebudayaan Islam. Dalam pandangan  ajaran Islam, aktivitas

kebudayaan manusia harus memperoleh bimbingan agama yang diwahyukan oleh Allah

SWT melalui para Nabi dan RasulNya. Akal dan fikiran manusia tidak mampu

menentukan semua kebaikan/keburukan, karena itu banyak hal yang dianggap baik oleh

akal pikiran ternyata buruk menurut agama. Dengan demikian, agar kebudayaan terlepas

dari jalan yang sesat maka harus dilandasi oleh ajaran agama.

Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang menekankan pada persoalan nilai

kehidupan. Seni merupakan ekspresi dari jiwa yang halus dan indah yang lahir dari

bagian yang terdalam dari jiwa menusia. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia/

fitrah yang dianugerahkan Tuhan. Seni dikaitkan dengan keindahan, bagus, cantik, elok,

molek, dan sebagainya.

B. Bagaimana perspektif al-Quran dan al-Sunnah tentang budaya dan seni?

Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin juga menjadi salah satu bagian dari

perkembangan budaya dan seni. Banyak seni yang memasukkan nilai-nilai islam dalam

karya seninya, misalnya seni kaligrafi, nasyid, dan lainnya. Dalam setiap karya yang

dihasilkan, nilai-nilai Islam yang juga merupakan sebagai syiar Islam di kehidupan

bermasyarakat. Budaya pun berkembang dengan nilai-nilai Islam didalamnya.

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk

selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini

menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam

Page 7: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “berbudaya“. Dan dalam satu waktu

Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman.

Agama Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai

agama. Sebaliknya apabila seni itu bertentangan dengan ajaran agama dilarang secera

keras. Kesenian dalam islam diwujudkan dalam seni bangunan, arsitektur, lukis, ukir,

suara, tari dan berbagai macam seni lainnya. Apabila seni membawa manfaat bagi

manusia, memperindah  hidup dan  hiasannya yang dibenarkan agama, mengabadikan

nilai-nilai luhur dan menyucikannya, serta mengembangkan serta memperhalus rasa

keindahan dalam jiwa manusia, maka sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya..

C. Bagaimana konsep pengembangan budaya dan seni dalam Islam?

Nilai-nilai kebudayaan Islam yang ada harus terus dikembangkan dan diterapkan

dalam kehidupan bermasyarakat sangat banyak, pada kajian ini akan dibahas beberapa

hal yang dianggap sangat penting dan relevan dalam kehidupan masa kini, yaitu:

1. Bersikap Ikhlas

Dalam mengembangkan kebudayaan dan peradaban, manusia muslim diarahkan

agar melakukannya dengan ikhlas karena Allah SWT dan diarahkan agar memberikan

manfaat yang besar bagi hidup dan kehidupan umat manusia.

2. Berorientasi Ibadah

Ikrar yang terdapat dalam doa iftitah, mengantarkan setiap muslim agar

melakukan berbagai kegiatannya dengan berorientasi pada ibadah, baik ibadah mahdhah

maupun ibadah sosial. Dalam melakukan aktivitasnya diarahkan agar melaksanakan

kegiatannya untuk hal yang lebih bermakna.

3. Bekerja Secara Profesional

Bekerja secara profesional dan memiliki etos kerja yang tinggi merupakan

perwujudan dari ajaran Islam yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’an dengan perintah

bekerja secara baik dengan etos kerja yang tinggi dan mengarah pada profesionalisme.

4. Kejujuran dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Kejujuran merupakan sikap terpuji yang harus dimiliki oleh setiap orang agar

tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Kejujuran amat dibutuhkan dalam segala aspek

diantaranya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

5. Berpikir Rasional dan Filosofis

Page 8: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

Salah satu ciri berpikir filosofis adalah kritis dan argumentatif. Berpikir kritis

adalah berpikir yang dilakukan secara aktif, argumentatif, dam mempertimbangkan

apakah sesuatu itu bisa diterima atau ditolak. Dengan berpikir rasional dan filosofis,

akan mengantarkan seseorang bersikap arif, dan memiliki wawasan yang luas.

6. Bersikap Obyektif

Pengembangan kebudayaan yang ditekankan pada sains, teknologi dan seni

harus diarahkan pada kondisi yang obyektif secara maksimal. Setiap kegiatan harus

dilakukan seobyektif mungkin, sehingga memberikan manfaat yang lebih menyeluruh.

D. Apa pengertian dan ruang lingkup filsafat?

Istilah filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis. Segi semantik

perkataan filsafat berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani,

philosophia yang berarti philos = cinta, suka (loving) dan Sophia = pengetahuan,

hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada

kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafah akan menjadi bijaksana. Orang

yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher dalam bahasa Arab disebut failasuf.

Dari segi praktis filsafat berarti alam pikiran atau alam berfikir. Berfilsafat artinya

berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat maknanya berpikir

secara mendalam dan sungguh-sungguh.

Menurut Robert Ackerman filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan

kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap

kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat

ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara actual..

Pada dasarnya , setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek material

dan objek formal. Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan adil juga

memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang

ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak.

Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada

dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan.

Pada bagian lain dikatakan bahwa filsafat dalam usahanya mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan pokok yang kita ajukan harus memperhatikan hasil-hasil ilmu

Page 9: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam usahnya menemukan rahasia kodrat alam

haruslah mengetahui anggapan kefilsafatan mengenai alam kodrat tersebut.

E. Bagaimana perspektif al-Quran dan al-Sunnah tentang Filsafat dan

kegunaan filsafat dalam pemikiran Islam

Alquran adalah kitab petunjuk dan sekaligus sebagai mukjizat terbesar bagi

kebutuhan hidup manusia yang diturunkan untuk memberikan bimbingan dan petunjuk

kepada umat manusia yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan ilmu dan

pengetahuan dan teknologi dakam rangka meningkatkan keimanan dan kesejahteraan

umat manusia. Dari segi pengetahuan, al quran merupakan peletak landasan filosofi

manusia dalam memandang dan memahami alam semesta. Sedangkan al sunnah yang

merupakan tafsian dari al quran di dalamnya terdapat hadis yang menjelaskan lebih rinci

terhadap ayat ayat al quran yang menjadi sumber ilmu pengetahuan.

Perkembangan iptek membawa dampak positif dan negatif kepada manusia. Jika

manusia menyalahgunakan iptek maka manusia tersebut akan terjerumus ke dalam

dampak yang negatif. Maka dari itu ajaran islam memiliki peran yang sangat penting

dalam membimbing manusia menuju ke jalan yang benar. Sehingga menjadikan aqidah

islam dan syariah islam sebagai landasan pemikiran bagi iptek.

Kesimpulanya, menurut perspektif islam, ilmu pengetahuan yang sesuai dengan

aqidah dan telah di sahkan syariah islam dapat diterima,diamalkan dan dikembangkan,

sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.

Sebagaimana diketahui bahwa manusia adalah sebagai khalifah di alam. Sebagai

khalifah, berkah berupa akal untuk berpikir. Perkembangan pemikiran filsafat dalam

dunia Islam telah menghasilkan berbagai macam alternatif jawaban terhadap berbagai

macam pertanyaan hakiki problema hidup dan kehidupan manusia. Ijtihad adalah

menggunakan segenap daya akal dan potensi manusia wilainnya untuk mencari

kebenaran dan mengambil kebijaksanaan dengan bimbingan Al-Quran dan Surah Nabi

SAW.

MusthafaAbd.Al-Raziq menyatakan bahwa al-ijitihadu bi al-ra

‘yihuwabidayatu al-nadhari al-‘aqli, ijtihad dengan menggunakan daya kemampuan akal

merupakan dasar dan terbentuknya pola pikir rasional. Metode ijtihad sebagai metode

Page 10: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

khas filsafat. Islam memang telah mengalami perkembangan dan para ulama serta

filosof Islam menggunakannya secara bervariasi. Pada dasarnya ijtihad bersumber pada

Al-Quran sebagai wahyu Allah dan Al-Sunah sebagai penjelasan dan penjabarannya,

tetapi para ulama dan filosof Islam berbeda-beda dalam cara penggunaannya sebagai

sumber pemikiran dan ijtihadnya. Oleh karenaitu, penafsiran terhadap Al Quran pun

dapat berkembang. Sedangkan kalangan Ahlu al-Sunah pada umumnya berpandangan

bahwa hakikat Al-Quran adalah kalamullah yang qadim (abadi). Ijtihad hanya

diperbolehkan selama tidak menyentuh hal-hal yang sudah tercantum dalam Al-Quran

dan sudah dijelaskan dalam Al-Sunah. Dari uraian di atas tampak jelas bahwa dalam

filsafat Islam telah berkembang metode-metode filosofis dan aliran-aliran filsafat yang

beranekaragam, yang kesemuanya memberikan arah dan mempengaruhi jalannya

pertumbuhan dan perkembangan umat Islam, baik secara individual maupun secara

ijtima’i (dalam arti umat islam). Dengan kata lain, metode dan sistem serta aliran

filsafat Islam tersebu tmempengaruhi, bahkan mengarahkan jalannya pendidikan di

kalangan umat Islam.

Dalam Al-Quran, Allah sering menberikan anjuran-anjuran yang keras agar

manusia menggunakan akalnya secara efektif untuk memperoleh hasil yang maksimal. 

Jadi, selain kita diharuskan mengikuti petunjuk dari perintah Allah, juga diwajibkan

mematuhi petunjuk dan perintah dengan mencontoh Rasulullah SAW. Jika kita

menggunakan filsafat dalam pemikiran, seharusnya kita mematuhi perintah Allah dan

menjauhi larangannya-Nya, karena kita sendiri sudah diajarkan mengenai akibat

melakukan hal-hal yang buruk. Hal ini menunjukkan masih banyak muslim yang belum

menggunakan filsafat dalam pemikirannya tentang Islam.

F. Apa motivasi Islam dalam pengembangan Iptek dan perspektif al-Quran

dan al-Sunnah tentang Iptek

Peran agama dalam sejarah kebudayaan manusia sangat berpengaruh. Kuat atau

lemahnya peranan suatu agama dalam kebudayaan umat manusia, sangat bergantung

pada kemampuan dari para juru dakwahnya. Abad modern yang mengutamakan ilmu

pengetahuan seperti sekarang ini, ditandai dengan pemikiran rasional dan filosofis serta

kemajuan-kemajuan luar biasa di bidang sains dan teknologi, akan meninggalkan ajaran

agama yang tidak menghargai akal fikiran, tidak mengarahkan umatnya untuk mencapai

Page 11: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

ilmu pengetahuan. Sebaliknya, agama yang mengajarkan umatnya agar menggunakan

akal dan fikirannya semaksimal mungkin, memerintahkan untuk meraih ilmu

pengetahuan dan mengarah pada keluhuran akhalak, akan diterima dengan baik oleh

masyarakat modern.

Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘alima = mengetahui, mengerti. Ilmu menurut

pandangan Islam adalah tiang, pondasi bagi kebangkitan suatu bangsa, sarana untuk

mencapai kemajuan baik bagi individu ataupun kelompok masyarakat. Al-Qur’an turut

mengarahkan umat manusia dalam menuntut ilmu, menggunakan akal dan fikiran,

menghargai tulis menulis, membaca, penelitian dan mengarahkan umat manusia pada

keluhuran akhlak dan budi pekerti.

Ilmu pengetahuan menyediakan suatu cara dalam menyingkap kehebatan dalam

ciptaan Allah sehingga pengetahuan ini dapat disampaikan kepada seluruh umat

manusia. Di dalam firman Allah pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 31, Allah

mengajarkan kepada Adam mengenai sifat-sifat alam, bagaimana alam berperilaku.

Islam adalah agama yang menggunakan akal dan hati nurani. Manusia memahami

kebenaran yang diberitakan oleh agama dengan menggunakan kearifan, serta menarik

kesimpulan dari alam sekitar dengan hati nurani. Allah menyeru manusia untuk

merenungi dan meneliti tanda-tanda penciptaan di sekeliling mereka. Barang siapa yang

menyelidiki hakikat, cara kerja alam semesta, makhluk hidup dan benda mati,

memikirkan serta meneliti apa yang ada disekelilingnya akan sampai pada pengetahuan

tentang kearifan, ilmu tanpa tara, serta kekuasaan dari Allah SWT.

Sebagai kitab yang berisi petunjuk dan pedoman yang lengkap untuk memimpin

seluruh segi kehidupan manusia, Al-Qur’an juga mengandung ayat-ayat yang dapat

dijadikan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka

mempertebal keimanan dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Banyak ayat-

ayat Al-Qur’an yang memberikan petunjuk kepada manusia tentang masalah-masalah

ilmiah. Menurut DR. Dawud al-Aththar dalam kitabnya Mu’jaz Ulum Al-Qur’an

mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada kitab yang bisa menandingi Al-Qur’an, yang

menunjukkan jalan kepada ilmu, lalu mengembangkan, meneguhkan, serta mendorong

manusia untuk berkarya, melakukan penemuan, penelitian, penyelidikan, memuliakan

para ilmuwan, mengangkat derajat mereka, baik ilmu tentang agama, aqidah, ibadah

Page 12: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

ataupun ilmu kesehatan, ilmu bumi, dan lainnya yang dicanangkan oleh ayat-ayat Al-

Qur’an. Hal ini bertujuan memberi petunjuk kepada manusia mengenai masalah-

masalah ilmiah, seperti yang terdapat dalam firman Allah SWT pada Al-Qur’an surat

Luqman ayat 10-11 dan juga surgat Yasin ayat 40. Oleh sebab itu, setiap ilmuwan harus

melakukan usaha terus-menerus untuk mengkaji Al-Qur’an, dalam tujuannya

melakukan penelitian terhadap alam semesta. Dengan demikian, Al-Qur’an merupakan

sumber ilmu pengetahuan yang harus terus diteliti dan dikembangkan, sehingga

melahirkan berbagai disiplin ilmu yang islami.

Al-Sunnah yang terdiri dari ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi SAW yang

berkaitan dengan hukum, merupakan penjelasan atau tafsir dari Al-Qur’an sehingga

menjadi sumber ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, persoalan yang berhubungan

dengan lingkungan hidup, dijumpai dalam hadis yang menjelaskan dalam aspek

kebersihan, kesehatan, pemeliharaan lingkungan hidup, usaha penghijauan, perhatian

terhadap kekayaan hewani dan pelestarian jenis-jenis alam hayati dari kepunahan.

Manusia diperintahkan membaca, meneliti segala peristiwa dalam alam semesta,

kemudian menganalisis, memilih dan memilah, untuk selanjutnya mengambil

kesimpulan-kesimpulan yang bisa dipahami secara nyata. Dari kegiatan tersebut

melahirkan berbagai macam disiplin ilmu yang dikembangkan secara luas di berbagai

belahan dunia. Cabang ilmu seperti matematika, geografi, humaniora, kedokteran dan

lainnya adalah merupakan hasil penelitian terhadap alam semesta.

G. Bagaimana konsep pengembangan Iptek

Agama islam adalah agama yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Ilmu

pengetahuan timbul berdasarkan sunatullah dari rasa ingin mengetahui akan sesuatu.

Islam mendorong umatnya agar terus menuntut ilmu dalam segala aspek kehidupan.

Islam adalah agama yang selalu sesuai dengan perkembangan zaman dan dapat

diterapkan dalam segala tempat. Allah memerintahkan hamba-Nya melalui ayat Al-

Qur’an untuk terus meningkatkan kemampuan ilmiahnya. Rasulullah dalam sabdanya

menyatakan: “Ada dua keinginan yang tidak pernah terpuaskan, yaitu keinginan untuk

mencari ilmu dan mencari harta. (M. Quraihs Shihab, 1996: 447).

Page 13: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

Pengetahuan dalam pandangan Islam, baik yang diperoleh dengan ilmu

pengetahuan maupun yang berasal dari wahyu Illahi melalui agama, keduanya berasal

dan bersumber dari Allah s.w.t., pengetahuan apapun yang dimiliki manusia, semua

bersal dari karunia Allah s.w.t. hal ini bisa dipahami dari ayat al-Quran yang

menjelaskan firman Allah, ketika Allah s.w.t. mengajarkan kepada Adam berbagai

macam ilmu pengetahuan dialam semesta, dengan firman-Nya:

Ilmu pengetahuan menyediakan suatu cara untuk meneliti alam semesta dan

segala isinya guna menyingkap kehebatan Allah, sehingga pengetahuan tersebut dapat

disampaikan pada seluruh manusia. Dengan demikian agama mendorong ilmu

pengetahuan, menjadikannya sebagai alat untuk mempelajari seluk-beluk ciptaan

Tuhan.

Islam mengajarkan hidup yg dinamis, menghargai akal pikiran melalui

pengembangan IPTEK, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan

spiritual, menghargai waktu, bersifat terbuka, mengutamakan persaudaraan dan sikap-

sikap positif lainnya. Anugerah terbesar yg sangat berharga bagi umat Islam adalah Al

Qur’an. Keluarbiasaan Al Qur’an itu terletak pada aspek-aspek di dalamnya antara lain

bahasa & gaya bahasanya, substansinya, jangkauannya yg tiada terbatas, dan

multifungsinya bagi umat manusia. Banyak hikmah yg dapat di ambil dari Al Qur’an

Al Qur’an mempunyai multifungsi bagi umat manusia, yg terlihat pada ayat-

ayatnya dan dikuatkan oleh hadits, yang menyebutkan bahwa Al Qur’an adalah sebagai

berikut:

Pedoman hidup yg harus dipegang erat oleh kaum muslimin

Petunjuk bagi umat manusia

Pembeda antara yang benar dan yang salah

Bacaan utama yang bernilai ibadah

Inspirator dan pemacu terhadap kemajuan IPTEK

Rahmat bagi orang-orang mukmin

Pemberi peringatan bagi orang-orang yg lalai

Page 14: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang. Di era

globalisasi seperti sekarang ini, manusia memang perlu mengembangkan IPTEK dalam

kehidupan yang semakin modern. Perkembangan IPTEK dapat memperbaiki kualitas

hidup manusia. Berbagai sarana modern industri, komuikasi dan transportasi, misalnya

terbukti sangat bermanfaat. Namun, di sisi lain IPTEK tidak jarang berdampak negatif

karena merugikan dan membahayakan kehidupan manusia.

Disinilah peran Al Qur’an menjadi sangat penting dengan menjadikan Al Qur’an

sebagai pedoman hidup agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif sebagai dampak

berkembangnya IPTEK. Al Qur’an dan agama harus senantiasa kita jadikan sebagai

tuntunan untuk menjalani kehidupan. Jika manusia menjadikan aqidah islam sebagai

landasan IPTEK, bukan berarti bahwa konsep IPTEK wajib bersumber kepada Al

Qur’an dan Al-Hadits namun harus didasarkan pada ayat tertentu dalam Al Qur’an,

tetapi yg dimaksud adalah konsep IPTEK wajib berstandar pada Al-Qur’an dan Al-

Hadits. IPTEK tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an.

Terhambatnya kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

saat ini disebabkan umat Islam tidak memahami konsep dan mengoptimalkan fungsinya

sebagai khalifah di Bumi. Seharusnya, dengan memahami konsep dan fungsinya sebagai

khalifah di Bumi, umat Islam mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam rangka menguasai dan memanfaatkan alam demi kebahagiaan di dunia dan

akhirat. Terlebih lagi, umat Islam adalah umat pilihan Allah yang dianugerahi iman dan

petunjuk berupa Al Quran dan sunnah rasul.

Page 15: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

BAB III

Penutup

A. KESIMPULAN

Agama islam adalah agama yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Ilmu

pengetahuan timbul berdasarkan sunatullah dari rasa ingin mengetahui akan sesuatu.

Islam mendorong umatnya agar terus menuntut ilmu dalam segala aspek kehidupan.

Islam adalah agama yang selalu sesuai dengan perkembangan zaman dan dapat

diterapkan dalam segala tempat. Allah memerintahkan hamba-Nya melalui ayat Al-

Qur’an untuk terus meningkatkan kemampuan ilmiahnya.

Ilmu pengetahuan menyediakan cara dalam menyingkap kehebatan ciptaan

Allah sehingga pengetahuan ini dapat disampaikan kepada seluruh umat manusia.

Sehingga manusia hendaknya memahami kebenaran yang diberitakan oleh agama

dengan menggunakan kearifan, serta menarik kesimpulan dari alam sekitar dengan hati

nurani.

B. SARAN

Diharapkan dengan tebentuknya makalah ini, pembaca memahami bagaimana

Agama Islam menyikapi perkembangan Ilmu pengetahuan, Teknologi, seni dan filsafat.

Karena semakin berkembangnya zaman, keberadaan Iptek dan seni sangat

berpengaruh terhadap kepribadian hidup manusia. Untuk itu diperlukan pedoman yang

berfungsi sebagai pengendali akan adanya perubahan dalam kehidupan manusia pada

zaman sekarang ini.

Page 16: AGAMA ISLAM, BUDAYA, SENI, FILSAFAT DAN IPTEK FMIPA UI

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Zakky. 2007. Menjadi Cendekiawan Muslim. Jakarta: PT Magenta

Bhakti Guna.

https://alshafa.wordpress.com/2011/06/16/konsep-pengembangan-IPTEK-

dalam-islam-2/ (diunduh pada 1 mei 2015)

http://gurutrenggalek.blogspot.com H.A Mustofa, 2004, Filsafat Islam, hal. 9

http://filsafat-ilmu.blogspot.com H.A Mustofa, 2004, Filsafat Islam, hal. 9

http://gurutrenggalek.blogspot.com H.A Mustofa, 2004, Filsafat Islam, hal. 14

Al- Maududi, Abdul A’la. Islmaic Way Of Life, (Terjemahan).

Islam  SebagaiPandanganHidup. SinarBaru, Bandung, 1983.

Ahmad, Sa’adMursa. Dr, Tathawwaur Al-fikry al-Tarbawy, Matabi’ Sabjal Al-

Arabi, Kairo, 1975.

Al-abrasy, Mohammad Athiyyah.Dr, At-Tarbiyah Al-Islamiyah (Terjemah Prof.

H. Bustami A. GanidanDjoharBachry. LisDasar-DasarpokokPendidikan Islam,

BulanBintang, Jakarta 1974