makalah iptek pak ot

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dalam uraian di atas, dapat penulis rumuskan masalah dalam makalah ini sebagai berikut. 1. Apakah pengertian HIV dan flu burung? 2. Apakah penyebab HIV dan flu burung? 3. Bagaimanakah mekanisme penularan HIV dan flu burung? 4. Bagaimanakah akibat HIV dan flu burung? 5. Bagaimanakah cara penanggulangan HIV dan flu burung? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi dengan khamir. 2. Mendeskripsikan peranan mikroba (jenis khamir) dalam industri pangan. 3. Mendeskripsikan syarat hidup mikroba (jenis khamir) dalam makanan fermentasi. 1

Upload: shelilya-marisha

Post on 30-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ddsdsd

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Iptek Pak Ot

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam uraian di atas, dapat penulis rumuskan

masalah dalam makalah ini sebagai berikut.

1. Apakah pengertian HIV dan flu burung?

2. Apakah penyebab HIV dan flu burung?

3. Bagaimanakah mekanisme penularan HIV dan flu burung?

4. Bagaimanakah akibat HIV dan flu burung?

5. Bagaimanakah cara penanggulangan HIV dan flu burung?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi dengan khamir.

2. Mendeskripsikan peranan mikroba (jenis khamir) dalam industri pangan.

3. Mendeskripsikan syarat hidup mikroba (jenis khamir) dalam makanan

fermentasi.

4. Mendeskripsikan perubahan yang terjadi selama proses fermentasi dengan

khamir.

5. Mendeskripsikan pembuatan makanan fermentasi dengan khamir.

D. Manfaat Penulisan

BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

1

Page 2: Makalah Iptek Pak Ot

A. Kajian Pustaka

1. Fermentasi dengan Khamir

a. Pengertian dan Hakikat Fermentasi

Fermentasi berasal dari bahasa latin fervere, yang berarti mendidih,

menggambarkan aksi ragi pada ekstrak buah selama pembuatan minuman

beralkohol. Pengertian fermentasi agak berbeda antara ahli mikrobiologi dan ahli

biokimia. Ahli mikrobiologi memperluas pengertian fermentasi menjadi segala

proses untuk menghasilkan suatu produk dari kultur mikroorganisme.

Fermentasi juga dapat diartikan sebagai suatu disimilasi senyawa-senyawa

organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Disimilasi merupakan

reaksi kimia yang membebasan energi melalui perombakan nutrient. Pada proses

disimilasi, senyawa substrat yang merupakan sumber energ diubah menjadi

senyawa yang lebih sederhana atau tingkat energinya lebih rendah. Reaksi

disimilasi merupakan aktifitas metabolik sel.

Fermentasi secara teknik sendiri dapat didefenisikan sebagai suatu proses

oksidasi anaerobik dari karbohidrat dan menghasilkan alkohol serta beberapa

asam. Namun banyak proses fermentasi yang menggunakan substrat protein dan

lemak. Mikroorganisme yang memegang peranan dalam fermentasi makanan

mulai dari khamir, kapang sampai bakteri. Jenis fermentasi yang disebabkan oleh

mikroba tertentu sangat berbeda dengan jenis mikroba lainnya dimana satu jenis

kadang-kadang mendahului jenis lainnya.

Banyak penelitian yang dilakukan para ahli dan melahirkan istilah baru dari

fermentasi yaitu reaksi oksidasi-reduksi, di mana zat yang dioksidasi (pemberi

elektron) maupun zat yang direduksi (penerima elektron) adalah zat organik

2

Page 3: Makalah Iptek Pak Ot

dengan melibatkan mikroorganisme (bakteri, kapang dan ragi). Zat organik yang

digunakan umumnya glukosa yang dipecah menjadi aldehida, alkohol atau asam.

Penemuan cara fermentasi ini diawali dengan pembuatan bir sekitar 6.000

tahun sebelum masehi. Selain itu pembuatan roti dengan bantuan khamir atau ragi

sekira 4.000 tahun sebelum masehi (SM). Pembuatan produk fermentasi kecap

dan tauco di Cina sejak 722 SM. Kira-kira abad ke-17 mulai berkembang

fermentasi anggur menggunakan bakteri Acetobacter menghasilkan asam asetat

(asam cuka). Lantas tahun 1817, mulai diproduksi enzim dari tumbuhan dan

jaringan hewan yang dapat memecah zat pati menjadi gula maltose (diastase).

Kemudian tahun 1860, suatu enzim dari khamir dapat memecahkan sukrosa

menjadi glukosa dan fruktosa.

Proses fermentasi mendayagunakan aktivitas suatu mikroba tertentu atau

campuran beberapa spesies mikroba. Mikroba yang banyak digunakan dalam

proses fermentasi antara lain khamir, kapang, dan bakteri. Teknologi fermentasi

merupakan suatu upaya manusia dalam upaya manusia dalam memanfaatkan

bahan-bahan yang berharga relatif murah bahkan kurang berharga menjadi produk

yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna bagi kesejahteraan hidup manusia.

Secara umum, ada 4 kelompok fermentasi yang penting secara ekonomi

1. Fermentasi yang memproduksi sel mikroba (biomass)

Produksi komersial dari biomass dapat dibedakan menjadi produksi yeast

untuk industry roti dan produksi sel mikroba untuk digunakan sebagai makanan

manusia dan hewan

2. Fermentasi yang menghasilkan enzim dari mikroba

3

Page 4: Makalah Iptek Pak Ot

Secara komersial, enzim dapat diproduksi oleh tanaman, hewan, dan

mikroba. Namun, enzim yang diproduksi oleh mikroba memiliki beberpa

keunggulan yaitu, mampu menghasilkan dalam jumlah besar dan mudah untuk

meningkatkan produktifitas bila dibandingkan dengan tanaman atau hewan

3. Fermentasi yang menghasilkan metabolit mikroba

Metabolit mikroba dapat dibedakan menjadi metabolit primer dan metabolit

sekunder. Produk metabolism primer yang dianggap penting contohnya etanol,

asam sitrat, polisakarida, aseton, butanol, dan vitamin, sedangkan metabolit

sekunder yang dihasilkan mikroba contohnya antibiotic, pemacu pertumbuhan,

inhibitor enzim, dll.

4. Proses transformasi

Sel mikroba dapat digunakan untuk mengubah suatu senyawa menjadi

senyawa lain yang masih memiliki kemiripan struktur namun, memiliki nilai

komersial yang lebih tinggi.

Berdasarkan sumber mikroorganisme, proses fermentasi dibagi 2 (dua)

yaitu:

1. Fermentasi spontan, adalah fermentasi bahan pangan dimana dalam

pembuatannya tidak ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter atau

ragi, tetapi mikroorganisme yang berperan aktif dalam proses fermentasi

berkembang baik secara spontan karena lingkungan hidupnya dibuat sesuai

untuk pertumbuhannya, dimana aktivitas dan pertumbuhan bakteri asam laktat

dirangsang karena adanya garam, contohnya pada pembuatan sayur asin.

2. Fermentasi tidak spontan adalah fermentasi yang terjadi dalam bahan pangan

yang dalam pembuatannya ditambahkan mikrorganisme dalam bentuk starter

4

Page 5: Makalah Iptek Pak Ot

atau ragi, dimana mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan berkembangbiak

secara aktif merubah bahan yang difermentasi menjadi produk yang

diinginkan, contohnya pada pembuatan temp dan oncom.

Fermentasi dapat dilakukan dengan metode kultur permukaan dan kultur

terendam. Medium kultur permukaaan dapat berupa medium padat,semi padat

atau cair, sedangkan kultur terendam dilakukan dalam medium cair. Medium cair

memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1. Jenis dan konsentrasi kompoinen-komponen medium dapat diatur sesuai yang

diinginkan

2. Dapat memberikan kondisi yang optimum untuk pertumbuhan

3. Pemakai medium lebih efisien.

Fermentasi permukaan medium cair merupakan cara fermentasi yang telah

sejak lama di praktekkan untuk memproduksi berbagai produk

fermentasi,misalnnya produk asam asetat secara tradisional.

Fermentasi permukaan medium cair ini mulai ditinggalkan sejak

fermentasi terendam terbukti lebih efisien,khususnya dalam memproduksi

produk-produk fermentasi yang bernilai ekonomis tingggi dan menghendaki

sterilitas yang tinggi, seperti misalnnya produksi antibiotic.

Kondisi yang optimum untuk suatu proses fermentasi tergantung pada

jenis organismenya. Pengendalian faktor-faktor fermentasi bertujuan untuk

menciptakan kondisi yang optimum bagi pertumbuhan dan produksi metabolit

yang diinginkan dari suatu mo tertentu. Fermentasi medium cair lebih

memungkinkan untuk mengendalikan faktor-faktor kebutuhan oksigensik dan

kimia yang mempengaruhi proses fermentasi seperti suhu dan pH.

5

Page 6: Makalah Iptek Pak Ot

b. Pengertian dan Hakikat Khamir

Khamir adalah mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran anatara 5

dan 20 mikron. Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Sel-

sel kamir sering dijumpai secara tunggal tetapi apabila anak-anak sel tidak

dilepaskan darji sel induknya setelah pembelahan akan terjadi bentuk yang disebut

pseudomiselium. Kamir tidak bergerak karena itu tidak memiliki struktur

tambahan dabagian luarnya seperti flagela.

Khamir dapat tumbuh dalam media cair dan padat dengan cara yang sama

seperti bakteri. Pembelahan sel terjadin secara asseksusal dengan pembentukan

tunas. Bagi kebanyakan khamir seperti Sacharomyces Cerevisae, tunas dapat

berkenbang dari tiap bagian permukaan sel induk tetapi bagi bebarapa spesies

hanya pada bagian tertentu saja.

Khamir didefenisikan sebagai fungi ekasel (uniselular) yang beberapa

jenis spesiesnya umum digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman

beralkohol, dan bahkan digunakan percobaan sel bahan bakar. Kebanyakan

khamir merupakan anggota divisi Ascomycota, walaupun ada juga yang

digolongkan dalam Basidiomycota. Beberapa jenis khamir, seperti Candida

albicans, dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis).

Lebih dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi. Khamir yang paling

umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae, yang dimanfaatkan untuk

produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun yang silam dalam bentuk

ragi.

Istilah khamir umumnya digunakan untuk menyebut bentuk-bentuk yang

menyerupai jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi

6

Page 7: Makalah Iptek Pak Ot

uniseluler dengan bentuk ovoid atau spheroid. Khamir ada yang bermanfaat dan

ada pula yang membahayakan manusia. Fermentasi khamir banyak digunakan

dalam pembuatan roti, bir, wine. Khamir yang tidak diinginkana dalah yang ada

pada makanan dan menyebabkan kerusakan pada juice buah, sirup, molase, madu,

jelly, daging dan sebagainya.

Khamir mempunyai peranan penting dalam industri makanan. Banyak

kegiaatannya dalam makanan memang dikehendaki dan banyak dimanfaatkan

dalam pembuatan bir, anggur, minuman keras, roti dan produk makanan

fermentasi, juga merupakan sumber potensial dari proteil sel tunggal untuk

fortifikasi makanan ternak. Ragi Sacharomyces Cerevisiae, merupakan jenis ragi

yang biasa tumbuh pada tape singkong, ragi merupakan suatu makan tradisional

singkong yang difermentasi .

Bahan yang dipakai dalam industry khamir adalah bahan yang terbaik

molasses (tetes) dari gula bit (yang ditambah vitamin, biotin) atau tetes dari gula

tebu, diencerkan sampai mengandung kira-kira 10% gula. Gram-garam

ammonium dan fosfor ditambahkan , juga magnesium sulfat untuk mensuplai zat-

zat gizi lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan khamir pH harus diatur

sekitar 4,5 dan media inokulasi dengan benih khamir yang diperoleh dari kultur

murni. Volume inokulum b iasanya sekitar 5% dari jumlah akhir volume

keseluruhan (Buckle, 1985).

Ada berbagai khamir yang memiliki fungsi penting dalam fermentasi,

diantaranya adalah :

a. Saccharomyces cerevisiae, merupakan khamir yang paling popular dalam

pengolahan makanan. Khamir ini telah lama digunakan dalam industry wine

7

Page 8: Makalah Iptek Pak Ot

dan bir. Dalam bidang pangan, khamir digunakan dalam pengembangan

adonan roti dan dikenal sebagai ragi roti. Khamir ini melakukan reproduksi

vegetatif dengan membentuk tunas. Sel terbentuk ellipsoid atau silinder. Dapat

membentuk pseudohifa tetapi hifa tidak bersepta. Askospora berbentuk

ellipsoid pendek dengan dinding halus, biasanya 1-4, kadang-kadang lebih,

per askos. Khamir ini tidak mampu tumbuh pada nitrat sebagai satu-satunya

sumber nitrogen.

b. Saccharomyces roxii, adalah khamir yang digunakan dalam pembuatan kecap

dan berkontribusi dalam pembentukan aroma.

2. Peranan Mikroba dalam Industri Pangan

3. Syarat Hidup Mikroba dalam Makanan Fermentasi

Dalam fermentasi makanan tentunya membutuhkan mikroba sebagai

media yang diharapkan akan menghasilkan suatu produk baru dengan nilai yang

tinggi. Persiapan atau pengawetan bahan pangan dengan cara fermentasi

tergantung pada produksi mikroorganisme tertentu. Perubahan-perubahan

biokimia yang terjadi karena fermentasi mikroba ada yang bersifat

menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan, oleh karena itu dalam

melakukan fermentasi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar dapat

membuat mikroba dapat bekerja dengan optimal, yaitu :

1. Murni

Mikroba yang akan di biakkan harus dalam keadaan murni atau steril hal

ini bertujuan untuk membantu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

Dalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni (dari satu strain

8

Page 9: Makalah Iptek Pak Ot

tertentu) yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan tetap

murni dalam proses maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril.

Penggunaan kultur tunggal mempunyai resiko yang tinggi karena kondisi

harus optimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat digunakan biakan campuran.

Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah mengurangi resiko apabila

mikrobia yang lain tidak aktif melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan

penggunaan biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik.

2. Unggul

Mikroba yang digunakan haruslah memiliki sifat unggul yang berarti

bahwa mikroba yang diharapkan adalah mikroba yang menguntungkan. Pada

kondisi fermentasi yang diberikan, mikrobia harus mampu menghasilkan

perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dan hasil yang besar. Sifat

unggul yang ada harus dapat dipertahankan. Hal ini berkaitan dengan kondisi

proses yang diharapkan. Proses rekayasa genetik dapat dilakukan untuk

memperbaiki sifat jasad dengan maksud mempertinggi produk yang diharapkan

dan mengurangi produk-produk ikutan.

3. Stabil

Kestabilan mikroba sangatlah dibutuhkan karena jika mikroba hidup tidak

stabil maka proses penanganan dan produksi akan terganggu, bisa saja dalam

proses pemanfaatannya mikroba sewaktu-waktu akan mati. Pada kondisi yang

diberikan, mikroba harus mempunyai sifat-sifat yang tetap, tidak mengalami

perubahan karena mutasi atau lingkungan.

4. Bukan pathogen

9

Page 10: Makalah Iptek Pak Ot

Mikroba yang akan digunakan bukanlah mikroba yang bersifat patogenik

baik bagi manusia maupun hewan. Mikrobia yang digunakan adalah bukan

patogen bagi manusia maupun hewan, kecuali untuk produksi bahan kimia

tertentu. Jika digunakan mikrobia patogen harus dijaga, agar tidak menimbulkan

akibat samping pada lingkungan.

5. Mampu tumbuh cepat dalam substrat dan lingkungan yang cocok untuk

memperbanyak diri

6. Mudah dibudidayakan dalam jumlah yang besar

7. Memiliki kemampuan untuk mengatur ketahan fisiologi dan memiliki enzim

esensial yang mudah dan banyak supaya perubahan-perubahan kimia yang

dikehendaki dapat terjadi

8. Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan harus sesuai supaya

produksi maksimum

4. Perubahan yang Terjadi Selama Proses Fermentasi

Proses fermentasi makanan alami biasa dilakukan oleh lebih dari satu jenis

mikroorganisme yang bersifat sinergistik. Pertumbuhan beberapa jenis

mikroorganisme pada beberapa jenis makanan fermentasi bersifat suksesi, artinya

proses perubahan fermentasi dilakukan oleh beberapa jenis mikroorganisme yang

tumbuh secara bergantian. Perubahan yang terjadi selama fermentasi meliputi:

1. Perubahan pati menjadi komponen gula oleh enzim amilase yang dihasilkan

oleh kapang (seperti Amylomices rouxii, Aspergillus oryzae, Mucor rouxii

dll); khamir (seperti Candida); dan bakteri (seperti Bacillus Subtilis).

(C6H10O5)n + nH2O ---> C6H12O6

pati glukosa

10

Page 11: Makalah Iptek Pak Ot

(C6H10O5)n + n/2 H2O ---> n/2(C12H22O11)

pati maltosa

2. Perubahan komponen disakarida menjadi monosakarida oleh enzim maltase

atau invertase.

C12H22O11 + H2O ---> C6H12O6 + CH12O6

maltosa glukosa glukosa

C12H22O11 + H2O ---> C6H12O6 + C6H12O6

sukrosa glukosa fruktosa

3. Perubahan komponen gula menjadi etanol oleh sel-sel khamir

C6H12O6 ---> 2C5H5OH +2CO2

glukosa etanol

4. Perubahan gula menjadi asam laktat oleh bakteri asam laktat yang mempunyai

sifat heterofermentatif atau homofermentatif

homofermentatif:

C6H12O6 ---> 2CH3CHOHCOOH

glukosa asam laktat

heterofermentatif :C6H12O6 ---> CH3CHOHCOOH + CO2 + C2H5OH

glukosa asam laktat etanol

5. Perubahan gula menjadi asam asetat oleh bakteri asam asetat Acetobacter

C6H12O6 ---> 2C2H5OH + 2CO2

glukosa etanol

C2H5OH + H2O + O2 ---> 2CH3COOH + H2

etanol asam asetat

11

Page 12: Makalah Iptek Pak Ot

6. Perubahan protein oleh mikroorganisme proteolitik menghasilkan protein

dengan berat molekul lebih kecil

protein ---> polipeptida ---> peptida ---> asam-asam amino

contoh mikroorganisme proteolitik R.oligosporus, A. oryzae, A.sojae,

B.subtilis, B.aco, Mucor

5. Pembuatan Makanan Fermentasi

a. Roti

Roti merupakan salah satu makanan yang diproses secara awal oleh

manusia. Di museum inggris ada contoh roti buatan Mesir yang dibuat 2000 tahun

sebelum masehi. Roti dibuat dari campuran tepung, garam(kadang gula), air dan

yeast untuk dijadikan adonan. Yeast yang umum digunakan adalah

Saccharomyces cereviseae. Saccharomyces memfermentasikan karbohidrat dalam

adoanan dan memproduksi CO2 dan etanol. Suhu optimum pertumbuhan dan

fermentasi yeast adalah 280C dan 320C, dengan pH optimal antara 4 dan 5

(Sardjoko,1991).

Dengan memurnikan tepung, gula juga harus ditambahkan sehingga yeast

tidak mempunyai kemampuan mensintesa amilase untuk memecah butir-butir

tepung untuk berlangsungnya fermentasi karbohidrat. CO2 menyebabkan roti

mengembang dan memberikan produk akhir yang ringan, tekstur porous yang

karakteristik yang lambat laut mempengaruhi roti. Roti kemudian dipanggang

dalam oven dan etanol menguap. Walaupun yeast mati selama pengovenan,

produk metabolik tertinggal dalam roti dan menambah rasa pada roti.(Ristiati,

2008)

12

Page 13: Makalah Iptek Pak Ot

            Dalam kondisi anaerobik dalam adonan, khamir roti mengubah gula dalam

adonan menjadi etanol dan karbondioksida. Gula yang defermentasikan berupa

monosakarida glukosa dan fruktosa serta disakarida sukrosa dan maltosa.

(Sardjoko, 1991).

b. Tuak

Tuak merupakan minuman tradisional yang mengandung alkohol (etil

alkohol). Tuak berbeda dengan arak, dimana tuak tidak tahan lama. Tuak paling

enak diminum ketika baru diturunkan dari pohonnya. Tuak yang tersimpan lebih

dari tiga hari akan menjadi cuka. Tuak yang baru turun dari pohonnya akan terasa

manis. Maka untuk membuat rasanya lebih gurih, tuak dicampur dengan ramuan

khusus yang disebut lau. Secara umum lau berpengaruh pada rasa dan kadar

alkohol tuak. Lau yang digunakan sebagai campuran nira berbeda-beda di setiap

daerah, dimana ada yang menggunakan sabut kelapa dan kulit tanaman cabai

(tabia bun) (Sunarta, 2008).

Sehingga apabila diminum terlalu banyak dapat menyebabkan mabuk.

Keberadaan Tuak di Bali selain sebagai minuman, tuak juga tidak terlepas dari

upacara keagamaan. Tuak di Bali digunakan sebagai sajian yaitu sebagai tabuhan

bersama dengan minuman lainnya seperti arak dan brem.

            Rasa manis pada tuak disebabkan karena adanya gula-gula reduksi seperti

dextrose, fruktosa, dan sukrosa (Wahyu, 2006). Rasa manis dari tuak lama-

kelamaan akan hilang atau akan berkurang karena gula yang terdapat dalam tuak

akan segera difermentasi oleh mikroorganisme menjadi alcohol dan

karbondioksida. Hal inilah yang menyebabkan rasa tuak menjadi keras, atau

13

Page 14: Makalah Iptek Pak Ot

disebut dengan tuak wayah. Dengan berlangsungnya kegiatan fermentasi oleh

mikroorganisme terhadap tuak maka akan terjadi perubahan kimiawi pada tuak.

            Pembuatan tuak tidak terlepas dari proses fermentasi. Fermentasi adalah

suatu proses penghasilan energi utama dari berbagai mikroorganisme yang hidup

dalam keadaan anaerob (Campbell; Recee; Mitchell. 2003). Dalam keadaan

anaerob asam piruvat tidak dirubah  menjadi Asetil-KoA tetapi akan dirubah

menjadi etanol (etil alcohol) dalam 2 langkah. Langkah pertama dengan

melepaskan CO2 dari piruvat, yang diubah menjadi senyawa asetal dehida

berkarbon 2. Dalam langkah kedua, asetal dehida direduksi oleh NADH menjadi

etanol. Hal ini bertujuan untuk meregenerasi pasokan NAD+ yang dibutuhkan

untuk glikolisis.

Enzim yang mengkatalisis adalah karboksilase dan dehidrogenase. Dalam

fermentasi glukosa menjadi alkohol hanya dihasilkan 2-ATP. Respirasi dilakukan

secara anaerob yang secara umum dikatakan sebagai fermentasi seperti yang telah

diungkap diatas bahwa kandungan tuak dan wujud dalam keadaan cair sangat baik

untuk pertumbuhan mikroba. Saccharomyces dalam keadaan anaerob  akan

mengubah gula menjadi senyawa etanol dan karbondioksida. Oleh bakteri

Acetobacter etanol akan dirubah menjadi asam cuka dan air dalam keadaan aerob.

Adapun reaksi perubahan glukosa menjadi alcohol dan alcohol menjadi

asam asetat sebagai berikut.

    C6H12O6  -------------> 2 C2H5OH  +  2CO2

C2H5OH  + O2      ---------->        CH3COOH + H2O

14

 

Page 15: Makalah Iptek Pak Ot

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

15

Page 16: Makalah Iptek Pak Ot

Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, berikut dapat

disimpulkan lima hal sehubungan dengan hubungan kebiasaan makan dengan

pemeliharaan kesehatan gigi.

1.

B. Saran

Hasil pembahasan dapat memberikan saran kepada berbagai pihak, yaitu

sebagai berikut.

1. Hendaknya

DAFTAR PUSTAKA

Rahayu W. P., Slamet M., Suliantari, Srikandi. F. (1992). Teknologi Fermentasi Produk Perikanan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bogor: Pusat Antar-Universitas Pangan dan Gizi, IPB.

16

Page 17: Makalah Iptek Pak Ot

Rahman . A, Srikandi. F, Winiati P.R, Suliantari; C.C. Nurwitri. (1987/1988). Teknologi Fermentasi Susu. Institut Pertanian Bogor: Laboratorium Mikrobiologi Pangan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB.

Rahman.A. 1992. Teknologi Fermentasi. Jakarta: Arcan.

Suriawiria U. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Angkasa.

Waluyo,Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang Press: Malang.

17