makalah 1

26
Makalah 1 "Sistem Hukum dan Peradilan Nasional" Sabtu, 22 Februari 2014 sistem hukum dan peradilan nasional MAKALAH 1 SISTEM HUKUMDAN PERADILAN NASIONAL Disusun Oleh : Umi Kulsum Kelas : X Keuangan 3 SMK NEGERI 4 JEMBER 2014 Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa , karena berkat rahmat dan hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan Makalah 1 yang berjudul “ Sistem Hukum dan Peradilan Nasional “.

Upload: vic-ollyf

Post on 24-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagusssssssssssssss

TRANSCRIPT

Makalah 1 "Sistem Hukum dan Peradilan Nasional" Sabtu, 22 Februari 2014sistem hukum dan peradilan nasional MAKALAH 1

SISTEM HUKUMDAN PERADILAN NASIONAL

Disusun Oleh : Umi Kulsum Kelas : X Keuangan 3

SMK NEGERI 4 JEMBER2014

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa , karena berkat rahmat dan hidayah- Nya saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan Makalah 1 yang berjudul Sistem Hukum dan Peradilan Nasional . Tujuan dari penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PKn, juga saya susun sebagai bahan pembelajaranuntuk teman teman yang lain . Namun di samping itu, saya menyadari betul bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para pembaca sekalian juga teman teman semua agar kekurangan dari makalah 1 ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna , selain untuk melanjutkan ke makalah selanjutnya yaitu Makalah 2 juga untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Jember , 22 Januari 2014 Penyusun

Umi Kulsum

i

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Makalah 1 yang berjudul Sistem Hukum dan Peradilan Nasional telah disahkan oleh SMK N 4 JEMBER , pada :

Hari : Sabtu Tanggal : 25 Januari 2014 Tempat : SMK N 4 JEMBER

Pembimbing Penyusun

Bpk. Marzuki S.pd. Umi KulsumNIP :

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i HALAMAN PENGESAHAN. ii DAFTAR ISI... iii BAB I . PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang.....1.2. Tujuan ...1.3. Rumusan Masalah.....1.4. Manfaat Pembahasan.....

BAB II . PEMBAHASAN ( ISI )2.1. Pengertian Hukum...... 12.2. Penggolongan Hukum... 12.3. Unsur Hukum22.4. Tata Hukum di Indonesia...22.5. Pengertian Sistem Hukum...... 2 2.6. Pengertian Peradilan Nasional 3 2.7. Lembaga Lembaga Peradilan......3 2.8. Peran Lembaga Lembaga Peradilan....4 2.9. Perbuatan yang sesuai ketentuan Hukum...4

BAB III . KESIMPULAN , SARAN , DAN PENUTUP 3.1. Kesimpulan.5 3.2. Saran...5 3.3. Penutup...5

BAB IV . DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental. Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara. Pengertian sistem hukum sendiri yaitu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan.1.2. Tujuan Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang Sistem hukum dan Peradilan Nasional. Menjelaskan pengertian Sistem Hukum dan Peradilan Nasional

1.3. Rumusan Masalaha. Apakah pengertian Hukum ?b. Bagaimanakah Penggolongan Hukum ?c. Apa saja unsur Hukum ?d. Bagaimana Tata Hukum di Indonesia ?e. Apakah pengertian Sistem Hukum ?f. Apakah pengertian Peradilan Nasional ?g. Apa saja Lembaga lembaga Peradilan ?h. Bagaimana peran Lembaga-lembaga Peradilan ?i. Apa saja perbuatan yang sesuai dengan ketentuan Hukum ?

1.4. Manfaat Pembahasan a. Memahami pengertian Hukum b. Memahami Sistem Hukum c. Memahami tentang Peradilan Nasionald. Memahami tentang Penggolongan Hukume. Memahami unsur Hukum f. Memahami Tata Hukum di Indonesiag. Memahami peran lembaga peradilan

BAB II

PEMBAHASAN ( ISI )

2.1. Pengertian Hukum

a) Menurut Achmad Ali, Hukum adalah seperangkat norma tentang apa yang benar dan apa yang salah yang dibuat atau diakui eksistensinya oleh pemerintah, yang dituangkan baik dalam aturan tertulis ( peraturan) maupun yang tidak tertulis, yang mengikat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya secara keseluruhan, dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan itu.b) Menurut Immanuel Kant, Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.c) Menurut Leon Duguit, Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat sebagai jaminan kepentingan bersama dan jika dilanggar akan menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.

2.2. Penggolongan Hukum Penggolongan Hukum Menurut Prof. Dr. C.S.T. Kansil, SHC.S.T. Kansil menggolongkan hukum menurut asas pembagian, yaitu sebagai berikut.a. Menurut sumbernya, hukum dapat dibagi dalam:1) Hukum Undang-Undang2) Hukum kebiasaan (adat)3) Hukum traktat4) Hukum jurisprudensib. Menurut bentuknya, hukum dapat dibagi dalam:1) Hukum tertuis, hukum ini dapat pula merupakan: a) Hukum tertulis yang dikodifikasikan b) Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan2) Hukum tak tertulis (hukum kebiasaan)c. Menurut tempat berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:1) Hukum nasional2) Hukum internasional3) Hukum asing4) Hukum gereja1

d. Menurut waktu berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:1) Ius Constitutum (hukum positif)2) Ius Constituendum3) Hukum asasi (hukum alam)e. Menurut cara mempertahankannya, hukum dapat dibagi dalam:1) Hukum material2) Hukum formalf. Menurut sifatnya, hukum dapat dibagi dalam:1) Hukum yang memaksa2) Hukum yang mengatur (hukum pelengkap)g. Menurut wujudnya, hukum dapat dibagi dalam:1) Hukum obyektif2) Hukum subyektifh. Menurut isinya, hukum dapat dibagi dalam:1) Hukum privat (hukum sipil)2) Hukum publik (hukum negara)

2.3. Unsur Hukum Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. Peraturan diadakan oleh badan badan resmi yang berwajib. Peraturan bersifat memaksa. Sanksi pelanggar peraturan tersebut adalah tegas.2.4. Tata Hukum Indonesia Tata Hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi seluruh masyarakat indonesia berpedoman pada undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan pelaksanaan tata hukum tersebut dapat dipaksakan oleh alat-alat negara yang diberi kekuasaan. 2.5. Pengertian Sistem Hukum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia. 2 Pasal 1 Ayat (3) menjelaskan Negara Indonesia adalah negara hukum. Karena itu untuk mewujudkan sebagai negara hukum maka segala penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan pada hukum. Sayangnya Indonesia belum secara keseluruhan memiliki hukum nasional yang dibuat oleh bangsa sendiri. Untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan hukum, maka hukum di Indonesia masih menggunakan hukum-hukum warisan kolonial yang disesuaikan dengan keadaan hukum di Indonesia atau sesuai dengan UUD 1945. 2.5. Pengertian Peradilan Nasional Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peradilan adalah segala sesuatu mengenai perkara pengadilan. Nasional adalah bersifat kebangsaan, berkenaan atas berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa. Jadi, peradilan nasional adalah segala sesuatu mengenai perkara pengadilan yang bersifat kebangsaan atau segala sesuatu mengenai perkara pengailan yang meliputi suatu bangsa, dalam hal ini adalah bangsa Indonesia. Dengan demikian, yang dimaksud disini adalah sistem hukum Indonesia dan peradilan negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, yaitu sistem hukum dan peradilan nasional yang berdasar nilai-nilai dari sila-sila Pancasila. Peradilan nasional berdasarkan pada Pasal 24 dan Pasal 25 UUD 1945. untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dibentuk kekuasaan kehakiman yang merdeka. Dalam hal ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan peradilan lain.

2.6. Lembaga-Lembaga Peradilan1. Peradilan Umum Badan peradilan yang mengadili rakyat Indonesia pada umumnya atau rakyat sipil. Peradilan umum sering disebut juga peradilan sipil.2. Peradilan Agama Merupakan peradilan agama islam, yang memeriksa dan memutuskan sengketa antara orang orang yang beragama islam.3. Peradilan Militer Peradilan yang mengadili anggota TNI baik angkatan darat, angkatan laut maupun angkatan udara.4. Peradilan Tata Usaha Negara Badan peradilan yang mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan administrasi pemeintah.

3

2.7. Peranan Lembaga-Lembaga Peradilan

Klasifikasi Lembaga PeradilanDalam UU no. 4 thn 2004, diuraikan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam empat lingkungan peradilan yaitu :

a. Peradilan umum, berwenang menyelesaikan perkara perdata dan perkara pidana.b. Peradilan Agama, berwenang menyelesaikan perkara perdata dibidang tertentu atas permohonan orang yang beragama islam.c. Peradilan militer, berwenang menyelesaikan perkara pidana militer/tentara.d. Peradilan Tata Usaha Negara, bew\rwenang menyelesaikan perkara tata usaha Negara/administrasi Negara.

2.8. Perbuatan Yang Sesuai Dengan Ketentuan Hukum Sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum adalah sikap yang mentaatii semua hukum dan Norma yang berlaku. Contoh Perilaku yang sesuai dengan ketentuan hukum:a. Di Keluarga- Mematuhi nasihat orangtua - Melaksanakan tugas sesuai dengan kesepakatan keluarga- Membersihkan rumah sesuai jadwal yang yelah ditetapkanb. Di Sekolah- Menghormati Guru- Mematuhi tata tertib sekolah- Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru- Tidak menyontek saat ulangan- Melaksanakan tugas piketc. Di Masyarakat- Ikut Melaksanakan ronda malam- Mengikuti kegiatan kerja bakti- Mentaati peraturan (adat istiadat) yang berlaku di masyarakat d. Di Negara- Turut sertamembela negara - Mentaati hukum yang berlaku di Negara

4

BAB III

KESIMPULAN , SARAN DAN PENUTUP

KesimpulanHukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan.

SaranAgar sistem hukum nasional benar-benar terarah untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan maka perlu adanya kesatuan sistem hukum yang memadai dalam masing-masing sistem dan adanya pengawasan independen yang berkualitas dan berintegritas dalam rangka menciptakan kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri Demi Keadilan Sosial berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.

PenutupDengan demikian , mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan , saya mohon maaf kepada para pembaca terutama kepada guru Pembimbing dan teman teman semua, apabila ada kesalahan penulisan kata dan ketidaksesuaian materi pada makalah yang telah saya susun. Saya juga berharap kepada guru Pembimbing dan teman teman semua akan kritik dan saran agar kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Sekian Terima Kasih

5

BAB IV

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Indonesia http://www.pn-yogyakota.go.id/pnyk/pengertian-peradilan.html http://just-alfin.blogspot.com/2012/03/peranan-lembaga-lembaga-peradilan.html

Diposkan oleh umi kulsum di 03.19 Lokasi: Jember, East Java, Indonesia Tidak ada komentar:

MAKALAH SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

KATA PENGANTARSalam sejahtera untuk kita semua. Ucapan terima kasih kami panjatkan yang pertama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan selanjutnya kepada orang tua dan guru yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.Penyajian makalah ini ada kekurangan dan juga ada kelebihan tak ada gading yang tak retak. Makalah ini sudah kami buat semaksimal mungkin, selanjutnya kami berharap semoga makalah ini berguna kepada pembaca, dan dapat menambah pengetahuan wawasan bagi pembaca.Dengan adanya makalah ini harapan kami mudah-mudahan pembaca menjadi warga negara yang patuh terhadap hukum. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi kebutuhan pembaca dalam mempelajari dan memahami materi mengenai sistem hukum dan peradilan nasional. Amin

Penyusun

I. PENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahBanyak warga negara Indonesia yang belum mengerti apa itu arti dari hukum. Sehingga banyak orang yang melanggar hukum dan berperilaku kurang tertib yang dapat mengakibatkan kerugian pada individu lain. Contohnya banyak pelanggar lalu lintas, padahal dari tindakan yang dia lakukan itu akan membahayakan dirinya dan membahayakan orang lain pula.Hukum itu adalah peraturan yang dibuat untuk mengatur tingkah laku manusia. Akan tetapi karena manusia itu tidak mengerti akan arti hukum cenderung mereka akan melanggarnya. Pada umumnya setiap mahluk hidup harus memiliki aturan agar tidak menimbulkan kerusuhan antar individu lainnya.B.PERUMUSAN MASALAH Apa yang dimaksud dengan sistem,hukum dan sistem hukum ? Siapa saja para ahli yang mengartikan penggolongan hukum ? Bagaimana upaya pemerintah meningkatkan kesadaran hokum ? Dimana kita dapat mencaritau informasi tentang hukum ? Kapan Mengapa kita harus menaati hukum yang ada ?

II. PEMBAHASANA. Sistem hukum dan peradilan nasional1. Pengertian system, hokum, system hukum Sistem : Perangkat unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk satu totalitas Hukum : Peraturan atau tata tertib yang mempunyai sifat memaksa,mengikat dan mengatur hubungan manusia dan manusia lainnya dalam masyarakat dengan tujuan menjamin keadilan dalam pergaulan hidup,bernegara dan pemerintah Sistem Hukum : Keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak di lakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia2. Unsur-Unsur Hukum a) Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.b) Peraturan itu dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.c) Peraturan itu bersifat memaksa.d) Sanksi terhadap pelanggar peraturan bersifat tegas.3. Sumber-Sumber Hukum Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan aturanyang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa.a) Undang-Undang (statuta)b) Kebiasaan (custom)c) Keputusan hakim (jurisprudensi)d) Traktat (treaty)e) Pendapat sarjana hukum (doktrin)ketetapan MPR No.III/MPR/2000 dikatakan sumber hukum nasional adalah pancasila sebagaimana yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 9454. Macam-macam Penggolongan Hukum Pengertian hukum menurut para ahli :a. Kamus Besar Bahasa Indonesiab. Prof.E.M.Meyers c. Leon Duguit d. Immanuel Kante. Drs.E.Utrecht,S.H Penggolongan hukum menurut Prof.Dr.C.S.T.Kansil,S.H A. Menurut sumber :1. Hukum UU2. Hukum Kebiasaan 3. Hukum Traktat 4. Hukum Jurisprodensi B. Menurut Bentuknya 1. Hukum tertulis: -Dikodifikasikan - Tidak Dikodifikasikan 2. Hukum tidak tertulis C. Menurut Tempat Berlakunya 1. Hukum Nasional 2. Hukum Internasional 3. Hukum Asing 4. Hukum Gereja D. Menurut Waktu Berlakunya 1. Ius Constitutum/Hukum Positif (hukum yang berlaku sekarang)2. Ius Constituendum (berlaku yang akan datang)3. Hukum Asasi (Hukum Alam) Hukum Duniawi E. Menurut Cara Mempertahankan 1. Hukum Material (berupa peraturan-peraturan)2. Hukum formal (hukum yang mengatur bagaimana cara melaksanakannya)F. Menurut Sifatnya 1. Hukum yang memaksa 2. Hukum yang mengatur G. Menurut Isinya 1. Hukum Privat (hukum sipil)2. Hukum Publik (hukum negara)

H. Menurut wujudnya 1. Hukum Obyektif (berlaku umum)2. Hukum Subyektif (timbul dari hukum obyektif berlaku terhadap seseorang tertentu,hukum ini jarang digunakan)5. Negara Hukum Dan Kekuasaan Kehakiman di Indonesiaa. Negara Hukum Beberapa ciri dari suatu negara hukum, yaitu :1. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia yang mengandung persamaan dalam bidang politik,hukum,ekonomi,sosial dan kebudayaan.2. Peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh suatu kekuasaan atau kekuatan apapun.3. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya.b. Kekuasaan kehakiman di Indonesia1. UUD 1945 pasal 1 ayat 32. UUD 1945 pasal 24 ayat 23. Undang-undang No.14 Tahun 1970 diubah Undang-undang No.35Tahun 1999 lalu diubah lagi Undang-undang No.4 Tahun 2004B. Peranan lembaga-lembaga peradilan di Indonesia1. Pengertian Peradilan Nasional Peradilan Nasional : segala sesuatu mengenai perkara pengadilan yang bersifat atau sesuatu mengenai perkara pengadilan yang meliputi suatu bangsa, dalam hal ini bangsa Indonesia. Alat penegak hukum ada 3,yaitu :1. Polisi 2. Kejaksaan3. Kehakiman

2. Landasan hukum badan-badan peradilan di Indonesia1. UU No.14 Tahun 1985 diubah UU No.5 Tahun 20042. UU No.2 Tahun 1986 diubah UU No.8 Tahun 20043. UU No.7 Tahun 1989 diubah UU No.31 Tahun 19974. UU No.5 Tahun 1986 diubah UU No.9 Tahun 20045. UU No.24 Tahun 20046. UU No.14 Tahun 1970 diubah UU No.35 Tahun 19997. UU No.14 Tahun 1970 tidak berlaku lagi dengan UU No.4 Tahun 2004

C. Macam-macam peradilan di IndonesiaKetentuan pasal 10 UU No.4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman badan peradilan yang ada dibawah mahkamah agung meliputi :a. Peradilan umum adalah pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya, termasuk peradilan umum : Pengadilan Negeri (berada di daerah tingkat II) Pengadilan Tinggi (berada di daerah tingkat I) Mahkamah Agung (berada di seluruh Indonesia)

B. Peradilan Agama diatur UU No.7 Tahun 1989 merupakan pengadilan bagi prang-orang Islam dalam perkara nikah,talak danrujuk. Bagi non Islam ditangani oleh pengadilan umum. C. Pengadilan Tata Usaha Negara (Administrasi Negara) mengadili masalah-masalah ketatausahaan atau keadministrasian.D. Pengadilan Militer terdiri dari : Mahkamah Militer Mahkamah Militer Tinggi Mahkamah AgungD. Peranan lembaga-lembaga peradilanSesuai ketentuan negara hukum adalah semua warga negara tanpa kecuali harus tunduk dan patuh pada hukum maka siapapun yang melanggar hukum harus di hukum sesuai kesalahannya serta tidak ada orang yang kebal hukum (termasuk lembaga-lembaga hukum). Kesadaran Hukum Warga Negara Indonesia3 prinsip kesadaran hukum yaitu : Pengakuan dan perlindungan HAM dalam bidang politik,hukum,sosial,ekonomi,kultural dan pendidikan. Peradilan yang bebas dan tidak memihak. Legalitas hukum dalam segala bentuknya. Upaya pemerintah meningkatkan kesadaran hukum Mengembangkan budaya hukum Menata sistem hukum nasional Menegakkan hukum secara konsisten Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional Meningkatkan integritas moral penegak hukum Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri Sanksi Hukum Agar supremasi hukum benar-benar ditegakkan maka setiap pelanggaran terhadap hukum harus ditindak tegas tanpa pandang bulu ssesuai dengan kesalahannya. Adapun ancaman atau sanksi hukum menurut pasal 10 KUHPadalah pidana pidana pokok dan pidana tambahan Pidana pokok terdiri atas :a. Pidana mati b. Pidana penjara, yang terdiri atas pidana seumur hidup dan pidana sementar (maksimal 20 tahun dan sekurang-kurangnya satu tahun)c. Pidana kurungan sekkurang-kurangnyasatu hari dan setinggi-tingginya satu tahun, dan d. Pidana denda E. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia1. pengertian Korupsi Pengertian korupsi (menurut KBBI) adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara,perusahaan dan sebagainya) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.Menurut RI No.31 Tahun 1999 : korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum melakukan kegiatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.Korupsi di Indonesia Asal mula korupsi :1. Adanya seorang pemimpin dalam menjalankan kekuasaan kurang berpedoman, yaitu: Tidak cerdas Tidak jujur Tidak amanah Tidak dapat dipercaya Upaya pemberantasan korupsi Mengefektifkan lembaga penegak hukum,polisi,kejaksaan dan pengadilan. UU RI No.21 Tahun 2001 Melindungi masyarakat yang menggunakan haknya Memberi penghargaan kepada masyarakat yang telah berjasa membantu upaya pencegahan dan pemberantasan UU RI No.30 Tahun 2002 tentang KPK

2.Landasan hukum pemberantasan korupsi di indonesiaperaturan perundangan yang merupakan instrumen-instrumen hukum yang menjadi landasan pemberantasan korupsi di Indonesia antara selain berikut:a. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelanggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)b. Undang-undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelanggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi , Nepotisme (KKN)c. Undang-undang No.31 Tahhun 1999 tentang Pembarantasan Tindak Pidana Korupsi d. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi e. Undang-undang No30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kekayaan Penyelanggara Negarag. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nop.66 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pengangkatan serta Pemberhentian Aggota Pemeriksa h. Peraturan Republik Indonesia No.67 Tahun 1969 Tentang Cara Pemantauan dan Evaluasi Tugas dan Wewenang Komisi Pemeriksa Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1999 Tentang Cara Pelaksan/aan Peran serta Masyarakat dalam Penytelanggaraan Negara3. Dampak negatif korupsi1. Ekonomi biaya tinggi 2. Kemiskinan 3. Pertumbuhan ekonomi turun 4. Peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di indonesia a. Peran organisasi non partai:1. LSM (lembaga swadaya masyarakat) 2. perguruan tinggi 3. lembaga riset b. Peran masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi :1. hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi 2. hak untuk memperoleh perlindungan hukum c. Peran media masa 1. memainkan peran dalam merumuskan agenda publik yang tidak selalu menjadi perhatian para politisi 2. Peran yang dimainkan media masa diharapkan akan memperkuat masyarakat.Penyebab korupsi Nafsu Jiwa pancasila yang belum mantap di setiap warga negara Indonesia Pengawasan yang belum memadai Mental dan rasa keagamaan yang rendah Gaji atau pendapatan yang rendah Dorongan keluarga Rasa malu yang rendah Kesadaran hukum yang rendah

4. Peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di indonesia a. Peran organisasi non partai:1. LSM (lembaga swadaya masyarakat) 2. perguruan tinggi 3. lembaga riset b. Peran masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi :1. hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi 2. hak untuk memperoleh perlindungan hukum c. Peran media masa 1. memainkan peran dalam merumuskan agenda publik yang tidak selalu menjadi perhatian para politisi 2. Peran yang dimainkan media masa diharapkan akan memperkuat masyarakat