makalah 1
DESCRIPTION
dededededededeTRANSCRIPT
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN
MENINGKATKAN MUTU DAN SUMBER DAYA GURU MELALUI PROFESIONALISASI DAN KOMPETENSI
NAMA : JOKO FANTONI
NPM : A1B012052
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
1
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................................................................................ 2
Kata Pengantar................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Profesional........................................................................................................4
2.2. Pengertian Profesionalisme Guru.......................................................................................4
2.3. Aspek Profesionalisme Guru ..............................................................................................5
2.4. Sertifikasi Guru...................................................................................................................7
2.5. Tujuan Sertifikasi Guru .......................................................................................................8
2.6. Cara Mendapatkan Sertifikat Guru ....................................................................................9
2.7. Kompetensi Manajemen Pendidikan .................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................11
3.2. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. makalh ini disusun
dengan tujuan agara bisa menanmbah wawasan mahasiswa khususnya jurusan keguruan di Universitas
Bengkulu.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung hingga
rampungnya makalah ini. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Demikianlah, semoga bermanfaat.
Bengkulu, 7 Januari 2014
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangGuru memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya membentuk watak bangsa
dan mengembangkan potensi siswa dalam kerangka pembangunan pendidikan di Indonesia. Tampaknya kehadiran guru hingga saat ini bahkan sampai akhir hayat nanti tidak akan pernah dapat digantikan oleh yang lain, terlebih pada masyarakat Indonesia yang multikultural dan multibudaya, kehadiran teknologi tidak dapat menggantikan tugas-tugas guru yang cukup kompleks dan unik.
Oleh sebab itu, diperlukan guru yang memiliki kemampuan yang maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan diharapkan secara berkesinambungan mereka dapat meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun profesional. Profesional artinya dilaksanakan secara sungguh- sungguh dan didukung oleh para petugas secara profesional. Petugas yang profesional adalah petugas yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
Untuk meningkatkan profesionalisme yang dimiliki guru, pemerintah menerapkan sertifikasi bagi guru prajabatan maupun guru dalam jabatan. Penilaian sertifikasi dilakukan melalui pendidikan profesi maupun dengan portofolio. Guru yang memiliki sertifikasi pendidik akan mendapat tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok.
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa arti profesional?2. Apakah yang dimaksud dengan profesionalisme guru?3. Apakah yang dimaksud dengan aspek profesionalisme guru?4. Apakah yang dimaksud dengan sertifikasi guru?5. Apakah tujuan sertifikasi guru?6. Bagaimanakah cara mendapatkan sertifikat guru?7. Apa yang dimaksud dengan kompetensi guru?8. Apa yang dimaksud dengan kompetensi manajemen pendidikan?
1.3 Tujuan PenulisanAdapun yang menjadi tujuan penulisan ini antara lain :
1. Mengetahui arti profesional.2. Untuk mengetahui profesionalisme guru.3. Untuk mengetahui aspek profesionalisme guru.4. Untuk mengetahui sertifikasi guru.5. Untuk mengetahui tujuan sertifikasi guru.6. Untuk mengetahui cara mendapatkan sertifikat guru, kompetensi, dan manajemen guru.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesional
Menurut Good’s Dictionary of Education (dalam Alben Ambarita 105:2006) mendefinisikan
sebagai ”suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan tinggi dan
dikuasai oleh suatu kode etik khusus.”
2.2 Pengertian Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan
ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang
diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara
khusus.
Sahertian dalam bukunya Profil Pendidik Profesional berpendapat bahwa :
“Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka (to profess artinya
menyatakan), yang menyatakan seseorang mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan,
karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu” (Sahertian, 1994 : 26).
Definisi ini memperlihatkan beberapa pengertian : 1) profesi sebagai suatu pernyataan atau suatu
janji terbuka, 2) profesi mengandung unsur pengabdian, dan 3) profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan.
5
Profesi menunjukkan lapangan yang khusus dan mensyaratkan studi dan penguasaan pengetahuan
khusus yang mendalam, seperti bidang hukum, militer, keperawatan, kependidikan dan sebagainya.
Seseorang yang mempunyai profesi dituntut untuk profesional, seperti yang dijelaskan dalam Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu :
“Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi”. (Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen)
Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
khusus dipersiapkan untuk ibu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak dapat
memperoleh pekerjaan lain.
Kusnandar berpendapat bahwa “profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang” (Kusnandar,
2011:46). Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan
kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang
menjadi mata pencaharian.
2.3 Aspek Profesionalisme Guru
Guru profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, membedah aspek profesionalisme guru
berarti mengkaji kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.
Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik
yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Pengertian ini mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat
digunakan dalam dua konteks, yakni : pertama, sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan
kepada perbuatan yang diamati. Kedua, sebagai konsep-konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif,
afektif, dan perbuatan serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh. Kompetensi dapat diartikan
sebagai pengetahuan keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya.
6
Sedangkan Payong berpendapat bahwa :
“Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang akibat dari pendidikan maupun pelatihan atau
pengalaman belajar informal tertentu yang didapat sehingga menyebabkan seseorang dapat
melaksanakan tugas tertentu dengan hasil yang memuaskan” (Payong, 2011 : 17).
Pengertian kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar
dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi guru tersebut meliputi : 1)
kompetensi intelektual yaitu berbagai perangkat pengetahuan yang ada dalam diri individu yang
diperlukan untuk menunjang berbagai aspek kinerja sebagai guru. 2) kompetensi fisik yaitu perangkat
kemampuan fisik yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas sebagai guru dalam berbagai
situasi. 3) kompetensi pribadi yaitu perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu
dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukan transformasi diri, identitas
diri, dan pemahaman diri. Kompetensi pribadi meliputi kemampuan-kemampuan dalam memahami diri,
mengelola diri, mengendalikan diri, dan menghargai diri. 4) kompetensi sosial yaitu perangkat perilaku
tertentu yang merupakan dasar dari pemahaman diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
lingkungan sosial serta tercapainya interaksi sosial yang efektif. Kompetensi sosial meliputi kemampuan
interaktif dan pemecahan masalah kehidupan sosial. 5) kompetensi spiritual yaitu pemahaman,
penghayatan serta pengamalan kaidah-kaidah keagamaan.
Standar kompetensi guru meliputi empat komponen yaitu (1) pengelolaan pembelajaran, (2)
pengembangan potensi, (3) penguasaan akademik, (4) sikap kepribadian. Secara keseluruhan standar
kompetensi guru terdiri dari tujuh kompetensi yaitu (1) penyusunan rencana pembelajaran, (2)
pelaksanaan interaksi belajar mengajar, (3) penilaian prestasi belajar peserta didik, (4) pelaksanaan
tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, (5) pengembangan profesi, (6) pemahaman
wawasan pendidikan, (7) penguasaan bahan kajian akademik.
7
2.4 Pengertian Sertifikasi Guru
Surakhmad berpendapat bahwa “sertifikasi merupakan sebuah gagasan yang baik ditinjau dari sudut
pandang birokrasi” (Surakhmad, 2009 : 245). Hal ini karena sertifikasi sedikitnya terkait dengan sistem
manajemen kinerja yang diterapkan dalam birokrasi. Sertifikasi merupakan cara untuk memonitor
kinerja guru dengan pendekatan-pendekatan manajemen birokratis.
Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi
standar kualifikasi dan standar kompetensi. Sertifikasi dilakukan oleh perguruan tinggi penyelenggara
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikasi pendidik
dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan. Kegiatan sertifikasi profesi guru
meliputi peningkatan kualifikasi dan uji kompetensi. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu
guru disertai dengan peningkatan kesejahteraan guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Bentuk peningkatan
kesejahteraan guru berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki
sertifikasi pendidik.
Sertifikasi guru berbentuk uji kompetensi yang terdiri atas dua tahap, yaitu tes tertulis dan tes kinerja
yang dibarengi dengan self appraisal dan portofolio serta peer appraisal (penilaian atasan). Materi tes
tertulis, tes kinerja, dan self appraisal dipadukan dengan portofolio didasarkan pada indikator esensial
kompetensi guru sebagai agen pembelajaran. Materi tes tertulis mencakup kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional, sedangkan tes kinerja berbentuk penilaian kinerja guru dalam mengelola
pembelajaran yang mencakup keempat kompetensi secara terintegrasi. Self appraisal yang dipadukan
dengan portofolio merupakan penilaian terhadap kegiatan dan prestasi guru di sekolah dalam kegiatan
profesional atau di masyarakat sepanjang relevan dengan tugasnya sebagai guru. Peer appraisal dalam
bentuk penilaian atasan dimaksudkan untuk memperoleh penilaian dari kinerja sehari-hari yang
mencakup keempat kompetensi. Dengan empat bentuk penilaian tersebut diharapkan penilaian
kompetensi guru dilakukan secara komprehensif.
8
2.5 Tujuan Sertifikasi Guru
Tujuan diadakannya sertifikasi guru antara lain :
a. Sertifikasi dilakukan untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Melalui sertifikasi maka akan
dilakukan seleksi terhadap guru manakah yang berkelayakan untuk mengajar dan mendidik dan
manakah yang tidak. Sertifikasi dalam konteks ini sebagai suatu mekanisme terhadap seleksi guru-guru
unggul yang diharapkan dapat menunaikan tugas sebagai guru profesional untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
b. Sertifikasi juga dilakukan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan. Guru merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan siswa dan menjadi salah satu komponen penting dalam proses
pembelajaran. Guru juga menjadi salah satu aset penting yang menjadi penentu kualitas pendidikan
secara nasional sehingga melalui sertifikasi guru diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan.
c. Sertifikasi untuk meningkatkan martabat guru. Melalui sertifikasi, wibawa dan martabat guru sebagai
seorang profesional dapat dijaga bahkan ditingkatkan. Selama ini, guru dipandang sebagai pekerjaan
massal yang dapat dimasuki oleh siapa saja dari berbagai latar belakang. Karena itu ada kecenderungan
publik melihat guru secara berat sebelah dan profesi yang disandangnya dianggap sebagai sebuah
pekerjaan yang lumrah. Sertifikasi justru untuk menjamin dan memastikan bahwa pekerjaan guru adalah
pekerjaan yang berwibawa dan guru melalui pengalaman pendidikan dan pelatihan relatif lama dapat
memberikan layanan yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja-pekerja pengajaran yang amatir.
d. Sertifikasi untuk meningkatkan profesionalisme guru. Untuk memastikan apakah guru sudah benar-
benar kompeten dan profesional, maka perlu dilakukan uji kompetensi sebagai seorang profesional
melalui sertifikasi. Sertifikasi tidak berlaku seumur hidup sehingga sertifikasi dan resertifikasi dapat
menjadi salah satu mekanisme untuk memastikan bahwa guru penyandang sertifikat masih tetap
profesional dan memiliki kompetensi yang dapat diandalkan. Sertifikasi dapat menjadi sebuah bentuk
post quality control yakni pengendalian mutu terhadap output yang dilakukan sebelum output itu
digunakan dalam masyarakat.
9
2.6 Cara Mendapatkan Sertifikat Guru
Sertifikasi guru ada dua jalur yaitu sertifikasi guru prajabatan dan sertifikasi guru dalam jabatan. Guru
prajabatan adalah lulusan S1 atau D4 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) atau non LPTK
yang berminat dan ingin menjadi guru, dimana mereka belum mengajar pada satuan pendidik baik
diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat. Guru dalam jabatan adalah guru
PNS maupun non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik baik yang diselenggarakan
pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau
kesepakatan kerja bersama.
Sertifikasi guru prajabatan dilaksanakan melalui pendidikan profesi di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, uji kompetensi dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio yang
merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan
dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.
Guru dalam jabatan yang lulus penilaian portofolio mendapat sertifikat pendidik. Guru dalam jabatan
yang tidak lulus penilaian portofolio dapat melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi dokumen
portofolio agar mencapai lulus atau mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru dan diakhiri
dengan ujian. Ujian tersebut mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Guru dalam jabatan yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru mendapat sertifikat pendidik. Guru
dalam jabatan yang belum lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru diberi kesempatan untuk
mengulang ujian materi pendidikan dan pelatihan yang belum lulus.
2.7 Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan sesuatu yang harus dapat dipahami dan dilakukan oleh seseorang
berkaitan dengan tugas atau pekerjaannya.Seseorang yang kompeten berarti dapat melaksanakan
tugasnya secara baik baik segi kualitas maupun kuantitasnya.
10
1. Standardisasi Kompetensi Guru
Menurut Alben Ambarita (122:2006), standar kompetensi guru adalah suatu pernytaan tentang kriteria
yang dipersyaratkan, ditetapkan, dan disepakati, bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten.
2. Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru
Menurut Alben Ambarita (122:2006), tujuan adanya standar kompetensi guru adalah sebagai jaminan
dikuasianya tingakat kompetensi minimal oleh guru, sehingga yang bersangkuatan dapat dibina secara
efektif dan efisien, serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses pembelajaran,
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugasnya. Sementara itu, manfaat standar kompetensi
guru adalah sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan,
maupun acuan bagi pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru terhadap kompetensi guru
untuk evaluasi, pengembangan bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
2.8 Kompetensi Manajemen Pendidikan
Kompetensi manajemen pendidikan bagi guru dalam mengajar di kelas sangat diperlukan untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien. Hasilpenelitian Erni Cave dan Cyril
Wilkinson dalam Alben Ambarita (128:2006) menunjukkan ada tiga kompetensi manajemen yang harus
dimiliki guru: 1.) pengetahuan, informasi relevan yang berkaitan dengan konteks sekolah, fungsi, dan
proses yang perlu dimiliki atau pun siap dimasuki oleh manajer, 2.) keterampilan, teknik-teknik yang
dapat dicapai melalui pelatihan dan dapat ditingkatkan melalui praktik, dan 3.) kapasitas tingkat tinggi,
kepampuan kognitif generic yang menentukan tindakan yang tepat.
1. Portofolio Pengembangan Profesional
Menurut Hall (dalam Alben Ambarita, 129:2006), portofolio pengembangan profesional adalah
kumpulan bahan, yang dibuat oleh seorang profesional, yang mencatan dan merefleksikan kejadian-
kejadian, dan proses-proses penting di dalam karier profesional yang bersangkutan.
2. Manfaat Portofolio bagi Guru
Manfaat pembuatan portofolio bagi gurur yaitu sebagai bahan evaluasi diri sendiri sehingga dapat terus
meningkatkan kualitas keprofesionalannya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan prmbahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan
ditekuni oleh seseorang. Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian
dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang. Profesionalisme guru merupakan
kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.
2. Aspek profesionalisme guru adalah kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Kompetensi guru
adalah seperangkat kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya
secara tepat dan efektif.
3. Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi
standar kualifikasi dan standar kompetensi.
4. Tujuan diadakannya sertifikasi guru antara lain :
a. Sertifikasi dilakukan untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Sertifikasi juga dilakukan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan.
c. Sertifikasi untuk meningkatkan martabat guru.
d. Sertifikasi untuk meningkatkan profesionalisme guru.
5. Sertifikasi guru ada dua jalur yaitu sertifikasi guru prajabatan dan sertifikasi guru dalam jabatan.
Sertifikasi guru prajabatan dilaksanakan melalui pendidikan profesi di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi.
3.2 Saran
Makalah ini memiliki banyak kelemahan maka dari itu penyusun menyarankan pada pembaca yang
ingin mendalami masalah profesionalisme guru, setelah membaca makalah ini membaca sumber lain
yang lebih lengkap. Marilah kita belajar untuk menjadi calon guru yang profesional.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kusnandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Payong, Marselus R. 2011. Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya.
Jakarta: PT Indeks.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Sahertian, Piet A. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.
Surakhmad, Winarno. 2009. Pendidikan Nasional Strategi dan Tragedi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
https://www.google.com/search?q=makalah+profesi+guru&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
US:official&client=firefox-a&channel=fflb&safe=high
13