majalah monitor tvri 72/1-2015

24

Upload: ghufranaka-aldrien-nanang

Post on 07-Oct-2015

144 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

majalah pertelevisian.

TRANSCRIPT

  • 2Pemimpin UmumDIREKTUR UTAMA LPP TVRI

    Penanggung JawabDIREKTUR UMUM LPP TVRI

    Pemimpin RedaksiESTRIYANI

    Wakil Pemimpin RedaksiWIWIN SRI SUNDARI

    Redaktur PelaksanaVICTORIEN LIMASWARI

    RedakturAGIL SAMAL, GANEF DJATITOMO,

    WAHYUNI, FITRIA HERBIYANTI Reporter

    ADE WANDINA, MARTILIA DP

    UmumNURLINA TARIGAN, PURWANING

    Desain GrafisAMAL JAMALUDIN

    NURDIAN NS.

    Alamat Redaksi :Ruang Kesekretariatan dan Kelembagaan TVRI

    JL. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta Tlp. (021) 574 3314 Fax, (021) 573 3122

    E-Mail: [email protected]

    Facebook: majalah monitor-TVRI

    Redaksi menerima artikel yang dapat dikirimkan melalui email: [email protected]. Naskah

    yang tidak dimuat menjadi hak milik redaksi. Re-daksi juga berhak mengedit naskah sesuai dengan

    kebijakan LPP TVRI.

    Salam Hangat Redaksi !

    Selamat Tahun Baru TVRI!

    Memasuki tahun 2015, sepertinya masih banyak PR yang harus diselesaikan di TVRI, baik dari sisi tayangan programnya dan juga manajerialnya. Meski belum terlihat tanda-tanda akan ada gebrakan baru di layar, tetapi pihak manajemen kini tengah ancang-ancang untuk mempersiapkan produksi baru dan perbaikan layar melalui program-program yang dirancang. Di rubrik Cerita Sampul edisi tahun baru ini, redaksi sengaja menghadirkan tulisan dari senior yang menunjukkan cintanya kepada TVRI dengan memberikan masukan-masukan yang positif demi perbaikan layar dan manajemen tentunya. Semoga masukan itu mendapat tanggapan yang positif pula. Di rubrik Liputan, redaksi mengangkat cerita tim liputan Pemberitaan Jakarta yang terjun langsung meliput perkembangan evakuasi AirAsia QZ 8501di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah. Jangan lewatkan pula rubrik khas MONITOR Catatan Perjalanan. Kali ini oleh-oleh reporter TVRI Aceh dari perjalanan hajinya. Redaksi Monitor TVRI tetap menanti tulisan Anda disertai foto-foto yang menarik untuk dimuat dalam terbitan selanjutnya. Manfaatkan email : [email protected] dan akun FB : Majalah Monitor_TVRI wadah interaksi antar kita. Selamat membaca!

    Salam MONITOR!

    1 Cover Depan/Belakang Agil Samal2 Salam Redaksi3 Cerita Sampul Selamat tahun baru, TVRI?5 liputan Liputan Musibah Airasia QZ-85017 nonton yuk ! INDONESIA MALAM8 nonton yuk ! Program Acara Bulan Januari 201512 info sdm Terima Kasih Pak13 info sdm Suara dari daerah14 info sdm Berbagi kebahagiaan bersama anak-anak Yatim15 liputan Kami mengurus orang dari kelahiran sampai kematian

    16 profil tvri daerah Membangun budaya organisasi penyiaran di Bumi Malaqbi18 KOLOM MANAJEMEN Monitoring Marketing 19 halaman kita Pers boleh tajam, tetapi jangan menyakiti20 halaman kita TVRI; Totalitas, Vitalitas, Religiusitas, Integritas21 halaman kita DWP LPP TVRI peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H22 Suara pemancar Menggali potensi studio alam dalam bingkai kebersamaan23 catatan perjalanan Blusukan ala Gubernur Mekkah

    DAFTAR ISI

    SUSUNAN REDAKSI

    NOVEMBER

    702014

    DESEMBER

    712014

    SURAT PEMBACAPuspita SariSeneng nonton acara Ayo Sekolah di TVRI. Ayo Sekolah di TVRI semakin menarik bagi anak-anak, dan senantiasa menjadi tontonan yang tidak hanya menghibur, namun juga sehat serta mendidik. Ayo Sekolah di TVRI juga berani menawarkan konsep berbeda yang menjadikan anak sebagai pelaku belajar itu sendiri. Mudah-mudahan Ayo Sekolah di TVRI terus ditayangkan dengan konsep-konsep dan sajian yang segar dan terus diperbaharui.

    email baru Majalah Monitor TVRI:

    [email protected]

  • 3CERITA SAMPUL

    Selamat Tahun Baru. Semoga dengan sudah lengkapnya jajaran Direksi, TVRI di tahun 2015 bisa bekerja maksimal dalam pelaksanaan (pelayanan) Siarannya, aamiin...... Banyak acara TVRI yang baik, sangat baik malah. Dari mulai buka siaran sampai dengan pukul 10.00 WIB sudah pasti ditonton pemirsa TVRI. Tapi yang namanya penonton selalu tidak akan pernah terpuaskan, karena memang tidak semua segmen penyiaran akan bisa memenuhi harapan pemirsa TVRI yang sangat beragam baik budaya dan tingkat pendidikannya. Tapi, Televisi Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik tentu harus bisa memenuhi tujuan dari penyiaran, yaitu untuk membina watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan, memajukan kesejahteraan umum secara demokratis serta adil terutama bagi kaum marjinal, minoritas, anak-anak dan usia lanjut. Terlalu banyak tugas dan fungsi TVRI, semuanya sangat mulia. Semoga kinerja TVRI di tahun 2015 ini bisa lebih tinggi dibanding tahun 2014, selamat bekerja! Nah, sebagai bukti bahwa penulis sangat suka TVRI, maka disampaikanlah ini dengan penuh cinta.

    Front OfficeBeranda terdepan TVRI sudah pasti Layar, tetapi masih ada lagi beranda samping yang belum tertata secara benar, misalnya: Lobby, tidak ada penerima yang ramah menyapa tamu

    yang datang. Tidak ada layar sentuh tersedia yang bisa memberi apapun yang dibutuhkan karyawan dan terutama bagi para tamu. Tidak ada layar televisi dengan siaran dari seluruh TVRI Daerah;

    Sentral Telepon, belum pernah ada lagi kemudahan bisa menelepon TVRI. Yang ada hanya nada sibuk dan/atau tidak ada yang menjawab. Tidak ada suara merdu yang bisa membantu berkomunikasi dengan insan TVRI. Tidak ada nada tunggu baik lagu maupun berupa suara isi acara siaran TVRI. Saatnya TVRI mempunyai sentral telepon yang baik, dengan sentral yang mumpuni ke daerahpun bisa berkomunikasi telpon gratis, bisa ber-audio conference bagi para pimpinan TVRI.

    Kurang Berani TVRI dalam penyelenggaraan siarannya banyak mengisi waktu dengan promo-promo acara, tentang Judul Acara, Hari dan Waktu Tayang, mungkin tidak dan/atau belum pernah menyampaikan bahwa TVRI adalah lembaga penyiaran yang independen dan netral, serta mempunyai fungsi memberikan layanan untuk kepentingan publik. Nyatakan dalam tayangan, bahwa TVRI Independen, Netral, dan tidak Memihak!

    Tidak Taat Azas Sayang TVRI saat ini lebih suka menempelkan huruf (f) dan gambar (burung) di layar siarannya dari pada huruf dan angka seperti P, A, R, D18+, dan SU2+ . Padahal penggolongan program siaran, klasifikasinya, peringatan dan himbauan tambahan tentang arahan serta bimbingan orangtua mengenai program dan isi siaran lebih layak untuk ikut tampil. Ini wajib lho. Hallo DKI TVRI DKI sejak masa jaringan FTP sampai dengan penggunaan VPN saat ini masih belum berlaku adil dalam Berita Megapolitan. Masa hanya Jabanustra sedangkan semua suku bangsa Nusantara sudah bermukim di Daerah Khusus Ibukota Indonesia ini dan tidak terlayani.

    Lembaga Penyiaran Publik Lembaga penyiaran swasta sudah mulai berpaling dan mengambil tugas kepublikan dalam penyelenggaraan penyiarannya, kearifan lokal akan menjadi menu utamanya bila kewajiban berjaringan sudah diharuskan. Stasiun Penyiaran TVRI di daerah akan bersaing sangat berat dalam tugas penyiarannya (bersaing dengan teve lokal dan swasta nasional), maka TVRI tidak boleh mengingkari dan menjauhi tugas utamanya. Jangan selalu menghitung jumlah kepala, tapi isilah kepalanya.

    Pembinaan Pembinaan penonton TVRI sudah dimulai dengan semakin banyaknya acara untuk anak-anak di TVRI. Bila TVRI punya acara untuk Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan/atau buat Mahasiswa berupa

    pemupukan kecerdasan, kecepatan, ketangkasan, dan

    p e m b e l a j a r a n

    3

  • 4CERITA SAMPUL

    teknologi tepat guna. Penontonnya bisa dihitung dengan tepat tanpa riset dan mereka selalu akan menjadi terbiasa menonton TVRI, walaupun mungkin hasilnya baru lima tahun kemudian bisa terwujud. Pembinaan melalui kegiatan Off Air dari Pengembangan Usaha , Puslitbang (FGD,Riset non Rating, dll), dan Pusdiklat (pelatihan di kampus, pemda, dll) bisa perbanyak lagi.

    Riset Penyiaran Untuk mengukur kinerja, TVRI perlu melaksanakan riset penyiaran guna mengetahui respon penonton terhadap program acara yang sudah disiarkan (riset rating) maupun upaya untuk mengetahui prospek program acara yang akan disiarkan serta perbaikan untuk program unggulan (riset non rating, FGD misalnya). Umpan balik dari penonton bisa diperoleh (salah satunya) melalui riset penyiaran. Puslitbang TVRI bisa melaksanakan dan melakukannya, bisa bersama TVRI Daerah, lembaga riset independen, dan/atau dengan Perguruan Tinggi yang ada di daerah. Tentu hasil riset lebih dipercaya bila bekerjasama dengan perguruan tinggi dibanding bila hanya dilaksanakan sendiri.

    Peluang Penyelenggara penyiaran komersial sangat tidak suka menyiarkan acara olahraga Multi Events. tugas Pemerintah bersama TVRI melaksanakan penyiarannya. Kita kembalikan pajak dari rakyat berupa tontonan olahraga yang mungkin bisa memupuk prestasi dunia olahraga Indonesia. Host Broadcaster TVRI bersama Pemerintah, tanpa iklan komersial, pasti nikmat ditonton.

    TVRI Hebat Ya, TVRI hebat bila bisa menjadi Host Broadcaster Sea Games 2015, PON Jabar 2016, dan Asian Games 2018. Masih banyak kesempatan untuk menganggarkan pengadaan peralatan, tinggal kemauan dan

    kepiawaian meyakinkan Pemerintah. Lembaga penyiaran tertua wajar dong bisa mengkoordinir semua lembaga penyiaran televisi baik lokal maupun swasta untuk pelaksanaanya.

    Three in One Banyak cara mengefektifkan anggaran yang ada dan bagaimana kita membuat siaran ulang yang terencana, di antaranya: Three in one, adalah salah satu cara untuk menyiasati bagaimana dengan biaya yang sama besarnya bisa menghasilkan suatu produksi acara televisi dengan kualitas dan bobot yang yang tinggi dalam penyiarannya. Caranya, 3 (tiga) paket biaya produksi acara dihimpun dalam 1 (satu) pelaksanaan produksi acara televisi, untuk 3 (tiga) kali penyiaran. Pertama, siaran live, kedua siaran ulang, dan ketiga disiarkan kembali setelah dilakukan pasca produksi (remix, montage, dll). Jadi tiga biaya produksi, satu kali produksi, dan tiga kali penyiaran. Keuntungannya, hemat biaya dekorasi/listrik, bisa mendapatkan artis mahal berkualitas, lokasi yang bagus, iklan sponsor lebih banyak dan pelaksana bisa dibayar tinggi. Bisa juga pelaksanaan produksi/penyiaran acara ini secara Twenty One (Two in One).

    Jadi Jadi, tidak sulit menjadi pelayan publik. Ada Undang-Undang tentang Penyiaran, walau katanya akan di revisi. Peraturan Pemerintah No.11 dan 13 Tahun 2007 serta P3 dan SPS Komisi Penyiaran Indonesia. Tinggal ikuti, taati, dan laksanakan, cukup!

    Catatan Akhir Tahun 2014 Bumper in/out, masih banyak yang

    tidak diisi promo dan/atau iklan (ataukah memang tidak pernah diketahui keberadaan bumper ini).

    Anchor, terlalu sering menyebut TVRI Stasiun A, B, C, padahal

    cukup singkat dan hemat bila hanya dengan menyebut TVRI ABC, tanpa penyebutan kata Stasiun.

    Tulisan/Caption, seharusnya tidak semua dibiarkan tanpa suara bacaannya, karena ada pemirsa yang berkebutuhan khusus. Jadi tidak hanya diiringi musik /ilustrasi saja, tapi bacalah!

    AC Sentral, harus terpelihara dengan baik, kalau tidak akan banyak sekali penambahan AC Split yang tidak terkendali. Selain susah menghitung beban listrik terpakai juga membuat kumuh ruangan/kantor, terutama di tangga darurat (apalagi dengan banyaknya barang tidak terpakai berserakan di tangga). Padahal tangga darurat adalah jalur evakuasi bila terjadi kebakaran dan/atau gempa bumi.

    Dokumentasi, seyogyanya TVRI yang sudah akan berusia 53 tahun mempunyai sistem dokumentasi yang sangat lengkap, bukan saja mengenai sejarah bangsa tetapi juga kumpulan-kumpulan kearifan lokal suku bangsa di Nusantara. Sayang sistem peralatan yang memadai untuk pendokumentasian kegiatan dan produk acara TVRI belum pernah punya. Seharusnya TVRI mempunyai data (dokumentasi) centre management sendiri (menyewa juga bisa) yang canggih/besar, bisa menerima dan saling berkirim dokumen dengan daerah, dan bisa memberi baik gratis ataupun berbayar (VOD) bagi masyarakat.

    Akhirul kallam Profesional, perlu. Lebih perlu lagi adalah kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Bekerja Ikhlas tanpa Pamrih bisa bernilai lebih dibanding pekerja profesional, bekerja ikhlas tanpa pamrih adalah lebih dari profesional..............

    @tjartasim

  • 5LIPUTAN

    Panggilan Tugas Mendadak Selasa sore 30 Desember 2014, tim live TVRI di Basarnas sedang persiapan on air berita penemuan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ-8501 di perairan Kumai untuk Info Terkini. Tiba-tiba HP di saku bergetar, ada panggilan masuk dari Bambang Eko Sroyo, intinya, Rif kamu siap-siap ke Pangkalan Bun, bisa jadi malam ini berangkat. Langsung saya jawab OK

    Pangkalan Bun. Cuaca cerah sepanjang malam.Namun setibanya di Pangkalan Bun, kami disambut awan yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Awan tebal membentuk garis lurus horisontal sangat panjang. Sayang tak terdokumentasikan. Beberapa menit kemudian hujan. Sesampai di Posko Utama Lanud Iskandar Pangkalan Bun sudah ada puluhan wartawan lokal, nasional dan asing. Semua tampak segar. Hanya kami yang kelihatan kusut setelah perjalanan darat 10 jam dari Palangkaraya. Tapi itu tak mengendurkan semangat kami. Jaringan wifi di uji coba, instalasi peralatan terpasang, data cukup, jadilah kami live skype sepanjang hari. Melihat TVRI sukses live skype, banyak televisi lain yang juga mencoba live skype, sehingga jaringan makin berat. Hari berikutnya tim SNG dari TVRI Sumatera Selatan tiba bersama tim teknik TVRI Kalimantan Tengah. Sore harinya live SNG sudah bisa terlaksana. Makin hari instalasi peralatan makin meyakinkan, krew liputan tambahan pun berdatangan. Titik liputan kami pun semakin luas hingga ke pelabuhan Kumai. Sementara David Soplanit dan Agni Widyasmara sering mengirim berita dari KRI Banda Aceh dengan titip visual pada pilot helikopter pengevakuasi jenazah. Perubahan cuaca di Pangkalan Bun benar-benar ekstrim. Panas, hujan, gerimis silih berganti sepanjang hari. Reporter TVRI Aria Dhanu pernah mengawali laporan dalam kondisi panas, di tengah live harus memakai mantel karena tiba-tiba turun hujan. Reporter Dianjar Putri mukanya makin keling terkena panasnya matahari langsung. Sunblock? Jangankan sunblock, sabun mandi saja patungan.

    Uji Nyali TNI di Laut dan Udara Jauh di tengah lautan, tim TNI Angkatan Laut harus berjuang mengevakuasi jenazah. Mereka harus melawan badai, hujan deras, angin kencang dan ombak tinggi. Bukan perkara mudah mengevakuasi

    Padahal tanpa persiapan apapun, baju melekat di badan, jaket tipis, dan sepatu pantofel. Tapi itulah panggilan tugas jurnalis, sekaligus misi kemanusiaan jatuhnya pesawat AirAsia QZ-8501. Lima orang tim dari TVRI Pusat Jakarta berangkat. Setibanya di bandara Soekarno Hatta sudah ada kameraman Fath Mursa, editor senior Karyanta dan dua jagoan teknik Dwi Yuliarsa dan Fan Fredly Purba. Sesampai di Palangkaraya, kami sempatkan koordinasi dengan TVRI Kalimantan Tengah mengenai kebutuhan penunjang liputan dan siaran. Malam itu juga kami lanjutkan perjalanan darat ke

    5

  • 6LIPUTAN

    6

    jenazah di permukaan saat ombak tinggi. Apalagi kondisi jenazah (maaf) yang sudah rusak. Tak cukup dengan keberanian, namun juga perhitungan. Dari atas KRI Banda Aceh, tim penyelam sudah tak sabar untuk nyemplung ke laut. Mereka berharap koordinat kotak hitam atau badan pesawat dipastikan. Mereka ingin segera memberikan kepastian kepada masyarakat khususnya keluarga korban bahwa serpihan pesawat sudah ditemukan. Sementara di Lanud Iskandar, pemantauan cuaca dilakukan tanpa berkedip. Ketika cuaca dilaporkan membaik, helikopter segera berangkat menjemput jenazah. Namun tak jarang Helikopter harus kembali karena cuaca buruk, atau harus menembus cuaca buruk jika secara perhitungan, helikopter ini mampu menembus. Itulah perjuangan tim SAR kita dalam misi AirAsia QZ-8501, yang harus bertaruh nyawa. Namun mereka tetap berprinsip, jangan sampai tim SAR yang malah di-SAR.

    berhasil menemukan banyak jenazah, karena kecanggihan teknologi dan juga posisi operasi yang tepat. Kapal Jepang, Singapura dan Korea Selatan juga berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah. Tapi jangan salah TNI angkatan laut dengan KRI nya juga berhasil menemukan banyak jenazah. Bahkan yang menemukan titik koordinat ekor pesawat dan kotak hitam, bukan pesawat atau kapal asing. Ekor pesawat ditemukan kapal Maritim Geosurvey, sedangkan kotak hitam dideteksi kapal Baruna Jaya. Setelah itu satuan elit Kopaska, Denjaka, dan Intai Amfibi dari TNI Angkatan Laut bertaruh nyawa mengambil kotak hitam di tengah cuaca tak menentu.

    Semangat Tinggi, Tapi Fisik Mulai Menurun Di tengah tekanan yang besar dan cuaca ekstrim, kami tetap bisa bekerja dengan optimal dan gembira. Dengan segala kelemahan dan kelebihannya, tim liputan live TVRI tetap siap head to head dengan televisi lain dari Pangkalan Bun. Kami sering mendapatkan informasi off the record dari berbagai pihak yang lebih percaya kepada TVRI. Informasi itu kami jadikan pegangan tanpa disiarkan, hingga sore harinya dikonfirmasi kebenarannya oleh Basarnas. TVRI berusaha semaksimal mungkin mengedepankan etika jurnalistik dengan visual jenazah long shot, penggunaan efek blur, dan pencantuman courtesy visual. Apa yang kami laporkan murni untuk keperluan jurnalistik, bukan mendramatisasi, bukan pula memanfaatkan musibah untuk mengangkat rating. Untuk keperluan redaksional dan penyegaran, dilakukan penyegaran krew. Tim kedua dipimpin produser Arif Dharmawan, masih dengan dukungan TVRI Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.

    TNI Kita Luar Biasa Sejumlah negara terpanggil untuk membantu Indonesia dalam mengevakuasi jenazah dan menemukan kotak hitam pesawat AirAsia QZ-8501 yang naas akhir tahun lalu. Helikopter Sea Hawk yang berpangkalan di kapal perang Amerika Serikat USS Sampson

    LIPUTAN

    6

  • 7MALAM. Tayang setiap hari pukul 19.00 WIB, program berita berdurasi 50 menit itu senantiasa berupaya menyajikan berita terbaru menyangkut berbagai peristiwa politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya dari seluruh tanah air. Selain hasil liputan dari kru Pemberitaan Jakarta, redaksi juga mengolah berita-berita hasil liputan teman-teman dari stasiun daerah. Hasil liputan daerah itu dikirim via FTP dan juga ditayangkan secara LIVE Cross. Dalam kasus-kasus tertentu, redaksi juga memanfaatkan jaringan internet untuk laporan langsung dari berbabgai lokasi seperti live streaming dan skype. Bahkan mengerahkan SNG untuk mendukung laporan LIVE dari lokasi peristiwa. Untuk menggali lebih dalam peristiwa yang menjadi agenda topic of the day, maka redaksi INDONESIA MALAM sejak bulan Januari 2015 juga menghadirkan narasumber yang kompeten. Buletin berita INDONESIA MALAM ini merupakan salah satu program berita yang menjadi unggulan TVRI Nasional.(M-03)

    Suhu politik di tanah air dalam beberapa pekan terakhir terus memanas. Eskalasi politik itu terasa kian seru pasca penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Kapolri lama Jendral Sutarman yang mestinya baru akan berakhir bulan Oktober mendatang. Gejolak politik kian panas setelah KPK menetapkan BG sebagai tersangka dalam kasus rekening gendut polisi. Tak cukup sampai di sini, peristiwa penangkapan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim membuat media massa di tanah air harus bekerja ekstra keras, untuk bisa menghadirkan update berita yang menyedot perhatian publik itu. Demikian juga dengan redaksi TVRI yang senantiasa berusaha menyajikan berita-berita yang aktual, faktual tetapi tetap menjaga keberimbangan. Salah satu bulletin berita yang diproduksi oleh tim redaksi TVRI adalah INDONESIA

    NONTON YUK !

    7

    foto: Ganef

  • 8

  • 9

  • 10

  • 11

  • 12

    INFO SDM

    Terima kasih Pak........Terima Kasih...sudah berjuang untuk kami di daerah.... Suara itu terdengar dari tangis terbata-bata..... Malam itu, petugas pemancar TVRI di perbatasan NTT dan Australia, Pak Andre kembali menghubungi koordinator kami melalui telepon. Telepon dari Pak Andre kami terima saat NIP untuk teman-teman Honorer K-1 di TVRI Maluku sudah terbit seluruhnya di BKN September lalu. Tangisan terbata-bata dari seberang samudera itu terdengar tulus di telinga kami .... Betapa tidak... untuk mengurus pemberkasan, ia terpaksa menempuh waktu hingga 2 pekan untuk sampai ke kota Ambon, karena harus menunggu jadwal Kapal Pelni yang melintas di daerahnya bertugas.... Sepenggal kata yang menjadi judul tulisan ini, selayaknya memang harus kami ucapkan untuk pihak-pihak yang telah banyak membantu kami menjadi PNS. Penantian kami sangat panjang. Bahkan, di antara kami ada yang menunggu hingga hampir tiga dasawarsa. Terlebih, sudah

    beberapa kali kami dinyatakan TMK (Tidak Memenuhi Kriteria) oleh KemenPANRB dan BKN. Terakhir, 26 September 2013, BKN melayangkan surat ke Kominfo yang menyebut kami TMK. Namun, upaya-upaya gigih yang dilakukan berbagai pihak selama sekitar satu tahun, akhirnya membuahkan hasil. Terima kasih terutama kami sampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2009-2014, Bapak Azwar Abubakar. Beliaulah yang telah melicinkan jalan bagi kami Honorer K1 TVRI menjadi PNS. PP No. 48/2005, PP No. 43/2007 dan PP 56/2012 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS, menjadi landasan hukum bagi kami untuk menjadi PNS, sekaligus memuluskan impian kami. Langkah awal yang dilakukan teman-teman Honorer K1 TVRI Aceh yang menemui beliau di kediamannya di Banda Aceh, kami teruskan dengan pengawalan intensif melalui pendekatan layar dan pendekatan dialogis. Tentu saja, Pendekatan layar maupun dialogis kami lakukan setelah Dirut LPP TVRI ketika itu Farhat Syukri memanggil seluruh Kepsta TVRI seluruh daerah pada Rabu, 6 November 2013. Point utama dalam pertemuan tersebut memutuskan agar jajaran Direksi dan seluruh Kepsta mendukung sepenuhnya perjuangan Honorer K1 menjadi PNS. Dirum LPP TVRI ketika itu, Tribowo Kriswinarso memimpin tim penyelesaian HK1 menjadi PNS, sementara implementasi di lapangan, dilaksanakan sepenuhnya oleh GM SDM, Tituk beserta jajaran Manager di bawahnya. Uniknya, pengawalan juga melibatkan kami perwakilan karyawan Honorer di dalam tim. Sebuah langkah yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Berbekal surat tugas dari Dirum LPP TVRI kami terus bergerak mencari informasi melalui pendekatan layar dan dialogis. Bahkan, tak jarang, dalam pengawalan, GM SDM dihardik oleh pihak-pihak tertentu di KemenPAN-RB, ketika menanyakan perkembangan dan kejelasan nasib kami. Namun, kami melihat dengan mata kepala sendiri, betapa tegarnya ia terus melangkah memperjuangkan kami...... tak sepatah katapun mengeluh...... besok, kita kemari lagi ya... Manajemen SDM terus berusaha meyakinkan kami.... tak jarang air mata kami menetes melihat keteguhan dan ketulusan mereka yang juga senantiasa memberikan semangat kepada kami untuk terus berjuang dan tekun berdoa.... Pengawalan yang kami lakukan memang tidak tanggung-tanggung. Teman

    kami Honorer K1 yang bertugas liputan di Istana Negara, juga seringkali berdikusi dengan Azwar Abubakar maupun dengan Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring. Biasanya, diksusi dengan Pak Azwar dan Pak Tif berlangsung usai Sidang Kabinet Paripurna. Dari sanalah kabarnya, Pak Azwar dan Pak Tif berkomunikasi untuk menyelesaikan masa depan kami. Belum lagi, teman-teman Honorer K1 di daerah, mungkin terdengar agak cerewet untuk terus menanyakan nasib kami langsung kepada Pak Tif dan Pak Azwar yang berkunjung ke daerah mereka. Sementara pendekatan lain juga kami lakukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara, Eko Sutrisno, melalui pendekatan layar yang dipimpin Kepsta TVRI DKI Micco Kassah beserta seluruh crew TVRI DKI. Selain itu dukungan juga diberikan oleh para pimpinan di jajaran Pemberitaan Pusat, yakni Pipit Irianto dan Endah... Pendekatan khusus juga dilakukan kepada Anggota DPD-RI asal Sulawesi Utara Aryanthie Baramuli. Beliau tidak pernah menolak kehadiran kami di kantornya. Kepada kami, ia mengaku melakukan pendekatan langsung kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk memuluskan impian kami. Dalam Rapat Paripurna DPD dengan MenPANRB dan Kepala BKN, Aryanthie Baramuli dan Anggota DPD Kaltim, Bambang Sulistyo juga mengajukan pertanyaan mengenai kejelasan nasib kami. Empat bulan lamanya kami melakukan pendekatan kepada MenPAN RB, Azwar Abubakar, Menkominfo Tifatul Sembiring dan Kepala BKN, Eko Sutrisno. Secarik surat yang kami tunggu-tunggu itu akhirnya sampai juga. Menkominfo menerbitkan Surat pada tertanggal 28 Februari 2014, yang mengusulkan 779 Tenaga Honorer Kategori-1 TVRI menjadi CPNS Kominfo. Gayungpun bersambut... Jajaran Direksi dibawah pimpinan Dirut Iskandar Achmad, menindaklanjuti surat tersebut. Pada hari Kamis, tanggal 13 Maret 2014, jajaran Direksi bertemu dengan MenPAN RB, Azwar Abubakar di Kantor KemenPAN-RB. Saat itulah, Pak Azwar menandatangani disposisi surat untuk segera dikirmkan ke BKN, yang disaksikan oleh seluruh Direksi LPP TVRI. Tanggal 17 Maret 2014, MenPAN-RB melayangkan surat persetujuan pengangkatan Honorer K1 TVRI menjadi CPNS Kominfo kepada Badan Kepegawaian Negara. Setelah menunggu selama sekitar dua setengah bulan, BKN akhirnya menerbitkan Persetujuan Teknis Pengangkatan Tenaga Honorer K1 TVRI menjadi CPNS Kominfo. Kepala BKN Eko Sutrisno menandatangani Daftar Nominatif Tenaga Honorer K1 Yang Memenuhi Kriteria Berdasarkan Hasil Verifikasi dan Validasi setebal 76 halaman, berisikan daftar lengkap 765 Nama yang berhak diajukan sebagai CPNS. Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan seleksi ketat di bawah kendali Manager Data SDM LPP TVRI

    Budi Handaka - Staff Produksi Program TVRI Pusat

  • 13

    INFO SDM

    Pusat, Heryanto. 7 Agustus 2014, Kominfo melalui Ka Biro Kepegawaian dan Organisasi, Cecep Ahmed Faisal, melayangkan surat kepada Dirut LPP TVRI dengan No: B-543/SJ.2/KP.03.03/08/2014, perihal Penetapan Pengangkatan CPNS Tenaga Honorer K-1 LPP TVRI. Berdasarkan surat tersebut, kami mulai menyiapkan pemberkasan. Proses pemberkasan berlangsung cepat. Kami mendapat keleluasaan untuk menyelesaikan berkas di ruang SDM lantai 8. Kamipun tekun menyelesaikan pemberkasan dan mengisinya dalam format SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian) BKN. Sekitar dua pekan kami begadang mengejar waktu di lt.8 GPO, seluruh berkaspun rampung. Dan segera dilakukan pengawalan ke Kominfo dan BKN. Pengawalanpun kami lanjutkan di BKN. Atas izin dari Tim Penyelesaian K1 yang dipimpin Estriyani, Erwin, dan Manager Data, Heryanto, kami diberikan keleluasaan untuk bisa keluar masuk BKN untuk mengurus berkas. Keberadaan kami di BKN juga diperkuat oleh Surat Tugas dari Dirut LPP TVRI Iskandar Achmad. Tak sia-sia, setelah melewati serangkaian proses pemberkasan yang sangat rumit, pengawalan pemberkasan yang kami lakukan di Direktorat Pengadaan Aparatus Sipil Negara di BKN selama hampir dua bulan akhirnya membuahkan hasil. NIP untuk 761 Tenaga Honorer K1 akhirnya terbit seluruhnya. Sayang memang, dua orang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena tidak bisa melengkapi berkas, sedangkan dua orang sahabat kami, wafat ketika proses pemberkasan berlangsung. Sehingga, dari 765 orang yang masuk Daftar Nominatif BKN, 761 orang yang akhirnya mendapatkan NIP dari BKN. Puncak kebahagiaan kami, tentu saja terjadi pada Kamis, 11 Desember 2004 lalu, ketika SK CPNS Kominfo sudah kami terima dari Dirut LPP TVRI Iskandar Achmad, setelah sebelumnya secara simbolis diterima dari Sekjen Kominfo Suprawoto. Kami mohon maaf, jika ada pihak-pihak tertentu yang tidak bisa kami sebutkan satu per-satu dalam tulisan ini, namun kami yakin, semua pihak telah berjasa besar untuk mewujudkan impian kami menjadi PNS,...karena sejatinya, perjuangan ini adalah perjuangan kolektif yang telah berlangsung cukup lama..... Begitu banyak memang pihak yang telah berjasa mewujudkan impian kami..... impian sahabat-sahabat kami para penjaga transmisi di perbatasan, sekaligus garda depan negara...... Terima Kasih...Pak.. Hanya Allah yang akan membalas kemurahan dan ketulusan hati Bapak dan Ibu.....Semoga, NIP yang telah tersemat, menjadi motivasi bagi kami, untuk berkarya lebih baik di satuan kerja kami masing-masing, demi memajukan TVRI yang kami cintai....

    Pasca pertemuan teman-teman K1 Pusat dengan Dirut LPP TVRI Farhat Syukri pada Jumat, 1 November 2013, kami Honorer K1 TVRI Aceh juga ikut bergerak. Jumat, 8 November 2013, Pkl. 06.30 WIB, kami menyambangi kediaman MenPANRB, Azwar Abubakar di Banda Aceh. Setelah menunggu sekitar dua jam, Pak Azwar akhirnya berkenan menerima kami pada pkl 08.30. Kepada Pak Menteri, kami menyampaikan informasi bahwa lebih dari 700 karyawan honorer K1 di LPP TVRI belum diangkat menjadi CPNS. Pak Menteri terkejut... Beliau menyangka bahwa tidak ada lagi honorer K1 di TVRI. Kepada kami, beliau berjanji akan membantu proses Honorer K1 TVRI menjadi CPNS. Bahkan, saat itu juga, Pak Menteri meminta agar data seluruh tenaga Honorer K1 dikirim ke Banda Aceh. Melalui Kasubag Kepegawaian TVRI Aceh, Evi, kami akhirnya terhubung dengan Koordinator K1 Pusat, Yusuf. Dari sanalah, sinergitas dan kerjasama kami dengan tim di Pusat terjalin. Teman-teman K1 di Pusat sangat membantu kami. Kabarnya, Yusuf meminta izin langsung kepada Dirum, Tribowo, agar bisa mengirim data-data yang diminta Pak Menteri. Setelah mendapatkan data dari Manajer Data SDM Heryanto, malam itu juga, seluruh data bisa terkirim melalui fax. Kesigapan teman-teman di Pusat patut diacungkan jempol, mengingat, dalam waktu singkat, data-data yang dibutuhkan, bisa dikirim secepat mungkin ke Banda Aceh.. Waktupun terus berjalan.... sekitar setahun perjuangan dilakukan oleh Tim Pusat, akhirnya NIP yang kami tunggu-tunggu terbit. Kami berharap, semoga perjuangan dan kekompakan ini dapat terus terbina, agar TVRI dapat terus eksis dan berjaya menjalankan misinya, Mempererat Persatuan Bangsa...

    Pengawalan pemberkasan di lantai 8, gedung GPO, menjadi hal yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup saya. Bersama Ida Ayu, Kabag Umum TVRI Bali, saya tiba lebih awal dibandingkan teman-teman daerah lain, namun uniknya, berkas kami Honorer K1 TVRI Bali justru yang paling banyak masalah...Untunglah, melalui teman-teman di Pusat di bawah Komando Yusuf, masalah kami bisa diselesaikan. Belum lagi, kebaikan hati GM SDM, Tituk dan jajarannya, Hery, Musim dan Dira, sangat membantu kami menyelesaikan

    berkas. Uniknya, kami sendirilah yang mengisi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) BKN, meskipun tentu saja, semuanya berjalan di bawah arahan dan bimbingan Manajemen SDM Pusat. Mohon maaf Bu Tituk, Pak Hery, Pak Musim, Bu Dira dan teman-teman di SDM, ruangan Bapak/Ibu telah kami bajak selama sekitar dua pekan, untuk keperluan pemberkasan. Merekalah yang telah membuat kami menjadi Hebat dan Istimewa... Semoga dengan keluarnya SK CPNS akan menambah semangat kinerja kita semua, untuk kemajuan TVRI dan menjadikan TVRI yang HEBAT. Bravo......

    Bagi teman-teman yang bertugas di transmisi, jarak menjadi kendala utama dalam proses pemberkasan.Meski demikian, masalah tersebut tidak menyurutkan langkah kami. Kami harus bolak-balik demi melengkapi pemberkasan. pada satu tujuan, yakni mengabdikan diri pada nusa dan bangsa di bidang penyiaran dengan menjadi PNS TVRI. Sekali lagi kami K1 Bali mengucapkan banyak terimakasih kepada Direksi dan Manajemen TVRI, Kementrian PAN dan RB, Kementrian Kominfo, BKN, dan Teman teman K1 Pusat khususnya M.Yusuf, Salam Perjuangan dan Persahabatan selalu, Semoga kita semua selalu bisa mengemban Tugas dan Tanggung Jawab yang diberikan... Aamiin..

    Proses pemberkasan menjadi pengalaman tidak terlupakan bagi kami dari daerah, khususnya ketika kami harus ikut serta mengawal pemberkasan ke BKN Pusat. Di bawah komando Yusuf, kami bisa ikut serta mengawal pemberkasan di BKN. Sungguh sebuah pengalaman berharga. Bahkan, ketika orang banyak mencibir, mana mungkin karyawan kontrak bisa mengurus ke BKN..? tapi, faktanya kami bisa mengawal bersama-

    Andrea SabarinoKoordinator K1 TVRI Aceh

    Bersama...Meretas Asa...

    Yadi SupriyadiKoordinator K1 TVRI Bali

    K1 TVRI, Memang Unik dan Istimewa....

    I Gusti Ngurah PutraK1 TVRI Bali

    Atas Izin dan KehendakNya....Semua Bisa Terjadi...

    Darius TariganKoordinator K1 TVRI Kalbar

    Pengawalan Berkas di BKN...Tak Terlupakan...

  • 14

    INFO SDM

    sama dengan Manajemen SDM TVRI Pusat. Dari pengalaman ini kami sekali lagi memberikan apresiasi kepada teman-teman K1 Pusat yang bisa menciptakan suasana di BKN seperti kantor kita sendiri...... Tentu saja, peran manajemen TVRI Pusat sangat krusial dalam memberikan ruang bagi kami untuk ikut mengawal pemberkasan...

    Setelah berkali-kali Honorer K1 TVRI dinyatakan Tidak Memenuhi Kriteria, secercah harapan muncul, ketika Tim K1 Pusat mengabarkan kepada kami di Kalteng mengenai perkembangan yang terjadi. Dukungan dan kerja keras dari manajemen TVRI Pusat serta teman-teman K1 di Jakarta, menghidupkan semangat kami yang sempat meredup. Setelah berjuang sekitar satu tahun, akhirnya perjuangan menembus batas penghalang dan tantangan yang cukup berat. Air mata ini tumpah mengalir ke pangkuan ibu...... betapa bahagianya kami, akhirnya SK CPNS kami terima.... Kesabaran memang selalu Berbuah Indah....

    Sejak awal kehadiran kami menjadi keluarga besar TVRI, kita sering diiming imingi untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Entah sudah berapa kali kami harus mengumpulkan berkas, namun impian menjadi PNS tak kunjung datang... Loyalitas sampai mati...mungkin itulah kata-kata yang tepat untuk kami... terus bekerja dan hanya bisa berharap menjadi PNS... Sampai akhirnya, harapan yang kami impikan itupun datang... Kesabaran dan keikhlasan itupun berbuah manis. 15 tahun bahkan ada yang lebih dari 20 tahun mengabdi, status honorerpun berubah menjadi CPNS, dan ini menjadi babak baru dalam kehidupan kami dan keluarga. Dengan harapan semakin meningkatkan kinerja untuk TVRI tercinta. Trimakasih kepada semua pihak yang telah membantu perjuangan ini, yakinlah ini perjuangan kita bersama dan pasti akan mendapat imbalan setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.. teruslah berjuang untuk TVRI.

    Akhirnya Tuhan mendengarkan doa-doa kami, para petugas pemancar di perbatasan negara, wilayah pelosok dan daerah terpencil.... Kami mungkin hanyalah pentil dalam sebuah sistem mekanik roda, namun tanpa kami, tentulah roda tidak akan bisa menggerakkan sepeda motor... Kami memang hanya orang kecil di perbatasan, menjaga

    garda depan negara melalui layar TVRI... tapi kami kini bangga, dengan NIP yang telah kami peroleh.... Sungguh pengalaman berharga ketika saya bisa berkumpul dengan teman-teman K1 di Jakarta, dan mengikuti kegiatan Yasinan dan Doa Bersama setiap malam Jumat, yang sampai saat ini masih terus berlangsung.... Doa memang memiliki kekuatan luar biasa... K1 memang bukan sekedar mendapatkan NIP, tapi kebersamaan, kekompakan dan keikhlasan yang ditunjukkan teman-teman di Jakarta, sungguh menjadi pengalaman luar biasa dalam hidup saya... tetes air mata ini, pertanda betapa kami semua mensyukuri setiap NikmatMu Ya Allah....

    Sungguh berat menggambarkan betapa bahagianya hati saya, saat menghadiri Tasyakuran dan Santunan Yatim bersama-sama teman-teman CPNS K1 Pusat di Jakarta 13 Desember lalu. Momen bahagia yang tidak akan pernah terlupakan dalam perjalanan hidup saya. Penantian panjang ini sayangnya tidak bisa dilihat langsung oleh Ibu saya, Marah Thahir, karena beliau menghadap keharibaan Allah SWT, pada Ahad 2 November 2014, dalam usia 81 tahun. Ingin rasanya menangis di pangkuan beliau, dan menyodorkan SK CPNS ke hadapannya..... Ibu...kasihmu tiada batas... Doa-doa yang kau panjatkan telah diijabah oleh Allah SWT... Maafkan saya ibu, tak bisa membahagiakanmu.... Jika ibu masih hidup, pasti ibu menangis bersamaku, karena penantian panjang ini akhirnya terjawab... Sungguh Nikmat Allah begitu besar.... Terima Kasih untuk semua pihak yang telah banyak membantu...khususnya Yusuf, koordinator K1 TVRI Pusat beserta seluruh Tim, yang telah banyak membantu saya ketika menyiapkan pemberkasan untuk K1 Sulsel....

    Syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, kami wujudkan melalui Tasyakuran dan Pemberian Santunan untuk 140 anak-anak Yatim se-Jabodetabek. Tasyakuran berlangsung khidmat di Masjid Al-Manar Kantor LPP TVRI Pusat, dihadiri Direktur Umum LPP TVRI, Eka Muhammad Taufani, Kepsta TVRI Jawa Tengah, Kemas Thalib, beberapa pejabat struktural Pusat dan Daerah, serta Tribowo Kriswinarso. Tasyakuran juga dihadiri perwakilan dari Direktorat Pengadaan ASN BKN, serta lebih dari 350 orang CPNS yang datang dari seluruh Indonesia.

    Dalam sambutannya, Dirum LPP TVRI, Eka Muhammad Taufani meminta para CPNS yang baru saja menanggalkan statusnya sebagai karyawan Honorer, untuk mematuhi pesan-pesan yang disampaikan Sekjen Kominfo Suprawoto, agar semakin giat bekerja serta memajukan TVRI yang sama-sama kita cintai. Sementara Tribowo Kriswinarso, meminta para CPNS untuk meningkatkan kapabilitas dan integritas, agar bisa menjadi andalan bagi kemajuan TVRI ke depan... Sementara itu, Ustadz KH Hasyim Adnan, LC, dalam ceramahnya menjelaskan, berbagi kebahagiaan bersama anak-anak Yatim merupakan anjuran yang sering dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang memuliakan anak Yatim, maka Allah SWT akan memuliakannya di akhirat. Ia juga mendoakan agar seluruh CPNS dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, untuk memajukan TVRI. Pada awal perjuangan, kami juga telah menyantuni anak-anak Yatim di Pondok Yatim Piatu Al-Abror, Kp. Cidokom, desa Kopo, Cisarua, Bogor, tepatnya 11 Januari 2014 lalu. Saat itu, kami menyantuni 120 anak yatim yang diasuh oleh pengasuh Pondok Pesantren dan Pondok Yatim Piatu, KH. Basuni. Insya Allah, berbagi kebahagiaan bersama anak-anak yatim, akan kami jadikan sebagai kebiasaan secara periodik, agar kami senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan untuk kami khususnya, dan keluarga besar TVRI pada umumnya.... Tangis haru kami tak tertahankan....ketika kami mengusap dan mencium kening anak-anak yatim.... dan Allah akan menjawan doa-doa yang dipanjatkan anak-anak yatim....

    Wiryanto HadiK1 TVRI Kalsel

    Loyalitas Sampai Mati....

    Ghuffranaka AldirenK1 TVRI Riau

    Suara Dari Pemancar....

    Arham RK1 TVRI Sulsel

    Maaf Ibu.....

    Herlis Hotmaida, Rishinta Ambar Orcihidanti, Neni Maria

    (K1 TVRI Kalteng)

    Kesabaran Berbuah Indah...

    M. BacheramsyahStaff Dokumentasi dan Kepustakaan

    LPP TVRI Pusat

  • 15

    INFO SDM

    Rabu 17 Desember 2014 merupakan hari yang menjadi kenangan bagi karyawan/i LPP TVRI Stasiun NTT, pukul 06.30 Wita. Seluruh karyawan dengan berseragam dinas sudah menanti di halaman kantor menunggu Kepala LPP TVRI Stasiun NTT Bapak Drs. Miswaruddin, M.Ap yang akan memimpin upacara apel kesadaran yang sudah menjadi rutinitas setiap tanggal 17, namun apel kesadaran kali ini tidak seperti bulan bulan sebelumnya, karyawan begitu antusias tepat waktu dan tidak ada yang absen. Selain menjadi apel terakhir di tahun 2014 yang sekaligus menjadi rapat umum terakhir di tahun 2014 pada apel kali ini ada agenda yang sudah dinantikan selama puluhan tahun yaitu penyerahan SK CPNS kepada teman teman K1 LPP TVRI Stasiun NTT yang berjumlah dua puluh satu orang. Suasana kegembiraan pagi ini sedikit luntur karena cuaca yang tidak bersahabat hujan turun begitu lebat. Tepat pukul 08.00 Wita, hujan mulai reda dan apel bisa dilakukan di halaman kantor tempat upacara. Apel kesadaran yang dipimpin langsung Kepala Stasiun berlangsung begitu hikmatnya, setelah penyerahan SK CPNS langsung Kepada ke- 21 orang pegawai ini. Dalam sambutannya Kepala Stasiun memberikan profisiat kepada para CPNS yang

    baru. Menurutnya perjuangan yang panjang dan melelahkan ini hampir gagal, tetapi berkat dukungan dan doa dari semua pihak akhirnya bisa berhasil. Beliau sangat mengharapkan dengan diterimanya SK ini juga menjadi semangat baru untuk lebih giat dan kreatif membangun TVRI Stasiun NTT sebagai salah satu media yang menjaga kesatuan NKRI dengan berbagai program acara yang berkualitas karena TVRI Stasiun NTT berbatasan langsung dengan dua Negara yakni Timor Leste dan Australia. Dalam suasana penuh kegembiraaan ini langsung diadakan rapat umum. Rapat ini sudah menjadi rutinitas setiap bulan setelah apel kesadaran, pemimpin rapat bergilir dari setiap kepala seksi / sub bagian sekaligus membahas kinerja dari seksi/sub bagian itu. Kali ini Sub Bagian umum yang mendapat giliran untuk memimpin rapat. Dinamika berkembang begitu luas dan membutuhkan waktu yang begitu lama dalam rapat ini. Banyak masukan dan kritikan mengenai kinerja Sub Baian Umum. Maklum sub bagian menjadi muara dari semuanya. Selain itu juga rapat ini merupakan rapat akhir tahun membahas semua pekerjaan di tahun 2014. Dinamika mulai panas ketika banyak kritikan yang sedikit menyinggung sub bagian umum sampai salah satu staf sub bagian umum yang khusus mengurus SDM dengan nada keras mengatakan kami orang umum mengurus orang itu dari kelahiran sampai kematian pernyataan ini disambut tepuk tangan yang meriah dari seluruh peserta rapat. Menurutnya dengan segala keterbatasan yang kami miliki kami tetap bekerja sesuai hati nurani, jadi mari kita saling mendukung membangun TVRI yang kita cintai ini. Akhirnya sebelum menutup rapat Kepala Stasiun TVRI NTT mengajak jajarannya untuk menjaga layar bersama sama. Layar sebagai panglima tidak boleh ada ego sektoral dan sekat sekat di antara seksi, dengan segala keterbatasan yang kita miliki kita bangun NKRI dari NTT. Suasan rapat yang sedikit tegang itu kembali berubah penuh keceriaan dengan datangnya kue ulang tahun, tumpeng, dan diiringi lagu selamat ulang tahun sebuah kejutan dari kayawan yang dimotori Ina Djara dan Elmi Bowakh untuk Kepala Stasiun Drs. Miswaruudin, M.Ap yang pada tanggal 17 Desember 2014 juga merayakan hari bahagianya yang ke- 51. Selamat ulang tahun Bapak Kepala Stasiun, panjang umur sehat dan bijaksana selalu dalam memimpin TVRI Stasiun NTT, Semoga bersama Bapak kita membangun TVRI Stasiun NTT menjadi lebih baik dengan semangat TVRI Sebagai Saluran Pemersatu Bangsa . Dari kupang, Timor Nusa Tenggara Timur, seluruh karyawan/i LPP TVRI Stasiun NTT Mengucapkan salam damai Natal untuk semua keluarga Kristiani semoga Damai Natal selalu menjadi Damai dalam pekerjaan kita dan selamat Tahun baru 2015!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Erasmus Nagi Noi, S.SosStaf Umum TVRI NTT

    Penyerahan SK CPNS Kepada Salah Seorang Pegawai LPP K1 LPP TVRI Stasiun NTT (Bpk. Petrus Bana) Oleh Kepala Stasiun TVRI NTT Drs. Miswaruddin, M.Ap

    Merayakan HUT ke 51 Kepala TVRI Stasiun NTT, Drs. Miswaruddin, M.Ap

  • 16

    PROFIL TVRI DAERAH

    Bumi malaqbi adalah impian bagi semua komponen masyarakat Sulawesi Barat, yaitu bumi yang masyarakatnya makmur, sejahtera, dan agamis saling memuliakan. Suatu cita cita luhur yang wajib dipahami sekaligus diamalkan termasuk oleh organisasi penyiaran TVRI Sulawesi Barat. Sebagai media penyiaran televisi daerah satu satunya di Sulawesi Barat, peran memberikan informasi, pendidikan dan hiburan untuk mewujudkan Sulawesi Barat malaqbi menjadi amanat sekaligus tugas utama yang harus diemban oleh insan TVRI Sulawesi Barat. Pada awal tahun terbentuknya TVRI Sulawesi Barat secara definitif, masalahpun muncul. Budaya organisasi belum berjalan sebagaimana layaknya organisasi penyiaran. Mayoritas SDM yang direkrut masih minim pengetahuan tentang pertelevisian. Alokasi anggaran pada tahun pertama definitif juga masih kecil, jangankan untuk uang produksi dan penyiaran, apalagi perjalanan dinas ke Jakarta, uang gaji karyawanpun dulu masih kurang. Kerjasama pendapatan non APBN masih jauh dari kata cukup. Bisa dibayangkan betapa sulitnya kepsta pertama Widodo,SH,MHi (alm) mengurus TVRI Sulawesi Barat waktu itu. Seiring perjalanan waktu, masa sulit itu telah berlalu.

    Membangun Budaya Organisasi Penyiaran Sejak Pak Arif Suriansyah,SE,ME dipercaya menjadi kepsta TVRI Sulawesi Barat tangal 6 Januari 2012, secara perlahan namun pasti banyak kemajuan telah dicapai oleh TVRI Sulawesi Barat terutama dirasakan oleh masyarakat dan pegawai. Aktivitas stasiun penyiaran mulai terasa. Budaya organisasi penyiaran dibangun dan telah berjalan sebagaimana mestinya. Jam tayang

    terus ditambah. Di awal tahun definitif 19 Agustus 2011 siaran hanya 1 jam setiap hari dan terus ditingkatkan. Mulai tahun 2015 TVRI Stasiun Sulawesi Barat bersiaran selama 4 jam memenuhi alokasi waktu siaran yang diberikan kepada stasiun penyiaran daerah. Mengelola Stasiun Penyiaran Daerah Type C dengan Sumber Daya Manusia hanya berjumlah 59 orang untuk tetap siaran lokal rutin 4 jam setiap hari dan ditambah beban Produksi Program Acara Terpadu serta Semangat Pagi Nusantara membutuhkan vitalitas tinggi, bukan saja ditingkat manajemen, akan tetapi juga semua profesi penyiaran. Bandingkan dengan Stasiun Penyiaran Type B dengan jumlah SDM antara 95 orang sampai dengan 115 orang, dan Stasiun Penyiaran type A dengan SDM antara 200 orang hingga 350 orang dengan beban kerja yang sama.

    Visi dan Misi Manajemen dan Karyawan TVRI Stasiun Sulawesi Barat telah menetapkan visi Menjadi TVRI stasiun penyiaran daerah masuk 10 besar berkontribusi siaran nasional. Visi tersebut dikembangkan dalam misi setiap seksi dan sub bagian sebagai berikut :1. Mengembangkan SDM yang handal, kreatif dalam lingkungan kerja

    yang sehat, kompetitif, profesional dan harmonis.2. Mengembangkan kualitas sistem pengelolaan keuangan yang akurat,

    transparan dan akuntabel.3. Mendukung Program TVRI Nasional, serta melakukan siaran lokal

    dengan program yang Inovatif, sehat, dan mencerdaskan.4. Menyajikan informasi faktual, akurat, cepat dan berimbang, tetap

    menjalankan fungsi kontrol sosial serta perekat NKRI.5. Meningkatkan kualitas teknis Siaran yang menjangkau Seluruh

    Wilayah Sulawesi Barat.6. Meningkatkan Kerjasama dengan mitra kerja dan mitra usaha dalam

    peningkatan kualitas program acara dan peningkatan pendapatan non APBN.

    Progres Pencapai Visi dan MisiDari Visi dan Misi tersebut, progres yang telah dicapai sebagai berikut :1. Telah terbentuknya budaya organisasi penyiaran yang dipatuhi oleh

    setiap SDM yang ada sesuai dengan tugas dan beban kerja masing-masing. SDM ini menjadi aset utama TVRI Sulawesi Barat, namun jika salah dalam pembinaan akan menjadi beban dan menyulitkan pengembangan organisasi di masa depan. Inilah pentingnya meletakkan budaya organisasi penyiaran secara benar di Stasiun Penyiaran yang baru berumur 3 tahun ini.

    2. Telah terselenggaranya tata kelola keuangan secara baik dan akuntabel. Tim pemeriksa Satuan Pengawas Intern pada Agustus tahun 2014, TVRI Sulawesi Barat mendapat apresiasi kemajuan pengelolaan aset dan keuangan.

    3. Telah dipenuhinya Program Acara Terpadu untuk siaran nasional

  • 17

    PROFIL TVRI DAERAH

    tepat waktu setiap bulan, dan terselenggaranya siaran rutin yang mulai mendapat apresiasi dari pemirsa. Telah dimanfaatkannya Studio baru yang dibangun oleh Pemda Provinsi Sulawesi Barat, peremajaan penyiar dan presenter menjadikan program acara yang ditayangkan semakin menarik.

    4. Telah terselenggaranya siaran live cross secara aktif hampir setiap hari menyumbangkan berita daerah untuk konsumsi nasional. Warta Sulbar juga selalu ditunggu pemirsa.

    5. Telah terjadi perbaikan kualitas teknis siaran, baik teknik studio maupun pemancar. Adanya pemancar UHF dan radio link microwave digital yang menghubungkan studio TVRI di Rangas dengan Pemancar Gunung Patidi menambah ketajaman kualitas siaran TVRI Sulbar diterima televisi pemirsa di Rumah. Pada Tahun 2015 ini juga akan diperluas jaringan siaran hingga sampai ke seluruh kabupaten yang ada di Sulawesi Barat. Ini dapat terlaksana atas kerjasama dengan beberapa Pemda di Sulawesi Barat memanfaatkan jalur Fiber Optic dan Astinet dari PT.Telkom.

    6. Dukungan pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten sejak sebelum TVRI Stasiun Sulawesi Barat definitif menjadi modal utama meningkatkan pendapatan non APBN. Pendapatan non APBN TVRI Sulawesi Barat menunjukkan tren peningkatan positif dalam tiga tahun terakhir. Fakta Ini membuktikan TVRI Sulawesi Barat sudah dilirik sebagai media sosialisasi program, dan promosi yang tepat oleh instansi pemerintah dan perusahaan swasta.

    Meskipun dengan SDM terbatas secara kuantitas dan kualitas, semangat pantang menyerah mampu mengubah dari sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Revitalisasi pemancar menjadi salah satu prioritas TVRI Sulawesi Barat. Tiga pemancar yang masih aktif yaitu Pemancar Gunung Patidi Mamuju, Pemancar Salabose di Majene dan Pemancar Bukit Malotong di Mamassa menjadi pilar utama sampainya siaran TVRI di Sulawesi Barat. Direncanakan juga dibangun pemancar TVRI di Pasang Kayu Kabupaten Mamuju Utara. Kini Pemancar Patidi tidak hanya ditingkatkan secara teknis transmisi, Gedung kantor pemancar telah mentereng menjadi Villa di tengah alam Pegunungan yang sejuk. Sudah menjadi agenda tetap jika ada tamu yang datang ke TVRI Sulawesi Barat dibawa berkunjung ke Pemancar Patidi, selain menikmati keindahan perairan laut di sekitar Pulau Karampuang.

    HM Joni

  • 18

    Pelaksanaan monitoring marketing merupakan variable penting dari penerapan strategi sales marketing Direktorat Pengembangan dan Usaha, dalam upaya mendapatkan data-data akurat yang berasal dari sumbernya langsung sekaligus menjalankan peran edifikasi rekan-rekan pengembangan usaha di TVRI Stasiun daerah. Direktur Pengembangan dan Usaha LPP TVRI menegaskan bahwa kegiatan monitoring marketing harus mampu memberikan outcome yang berkualitas dan menghasilkan akurasi data yang spesifik terhadap strategi marketing. Adapun beberapa hal prioritas yang menjadi fokus perhatian Direktur Pengembangan dan Usaha untuk meningkatkan kinerja operasionalisasi sales marketing dalam kegiatan monitoring marketing adalah;1. Seberapa besar potensi pasar (market-mitra) di setiap propinsi baik

    di pemerintahan maupun swasta (industri), dihitung persentase dan perencanaannya berdasarkan wilayah kabupaten kota yang selanjutnya dikaitkan dengan kekuatan yang dimiliki oleh TVRI Stasiun daerah yang bersangkutan.

    2. Mendata kinerja setiap personal sales marketing TVRI Stasiun daerah selama bulan berjalan dengan mitra-mitra yang telah menjalin

    KOLOM MANAJEMEN

    kerjasama.3. Melakukan pembinaan dan kerjasama pengembangan

    dan usaha yang sinergi agar membuka peluang terciptanya potensi pasar yang semakin luas dan berlangsung sesuai ketentuan yang telah disepakati bersama.

    4. Seluruh data dan informasi potensi pasar yang tersebar disetiap kabupaten kota akan di cross check dengan kinerja sales marketing TVRI Stasiun daerah, sehingga terlihat keunggulan dan kelemahan yang ada disetiap TVRI Stasiun daerah yang di-monitoring.

    5. Data-data hasil monitoring marketing akan menjadi bahan untuk dianalisa dan dievaluasi seluruh kegiatan berkaitan sales marketing, yang akan mendeteksi potensi pasar yang berhasil dikelola dengan baik serta yang belum digarap atau menjadi titik kelemahan TVRI Stasiun daerah dan Direktorat Pengembangan dan Usaha.

    6. Pada akhirnya analisa hasil kegiatan monitoring marketing akan menentukan bisnis master plan yang kredibel untuk pemasaran dan penjualan jasa siaran dan non siaran LPP TVRI.

    Pada kegiatan monitoring marketing bulan Desember 2014 ini, Direktorat Pengembangan dan Usaha mendapatkan sambutan dan apresiasi kerjasama yang harmonis dengan rekan-rekan Pengembangan dan Usaha TVRI Stasiun Bali, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Lampung, Bengkulu dan Manado. Insya Allah pada monitoring marketing selanjutnya akan memberikan peningkatan kualitas outcome yang signifikan terhadap konsep master plan yang tepat sesuai target market LPP TVRI.

    Andi Fachruddin

    18

  • 19

    HALAMAN KITA

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menyampaikan bahwa informasi yang disampaikan pers boleh tajam tetapi jangan menyakiti. Informasi pers diperlukan ketajaman dan keakuratan namun harus diperhitungkan dampaknya jangan sampai menyakiti pihak-pihak tertentu apalagi sampai memecah belah bangsa. Media diharapkan bisa bersikap netral dan tidak mementingkan dan berpihak pada kepentingan tertentu. Untuk itu pers harus tetap menjunjung tinggi professional jurnalistik agar masyarakat dapat menerima informasi yang benar sehingga tidak bingung dan salah dalam menafsirkan suatu berita. Hal ini disampaikan Menkominfo, Rudiantara dalam acara Silaturahmi Hari Pers Nasional 2015 di Auditorium TVRI, Jakarta, Selasa 23 Desember 2014 lalu. Silaturahmi Hari Pers Nasional kali ini mengangkat tema Pers Sehat, Bangsa Hebat. Dalam acara ini beberapa tokoh penting pers seperti Margiono dan pakar komunikasi politik Prof. Tjipta Lesmana, Marah Sakti Siregar, Amir Siregar serta anggota PWI membahas tentang kesiapan pelaksanaan peringatan Hari Pers Nasional yang akan diadakan tanggal 9 Februari 2015 di Kepri Batam dan bagaimana menyikapi berbagai isu hangat yang terjadi di tahun 2014 ini tentang adanya media massa yang berpihak pada kepentingan tertentu. Diharapkan ke depan pers bisa bersikap lebih netral, independen dan kembali menjunjung tinggi profesionalisme di bidang jurnalistik. Untuk itu pendidikan di bidang jurnalistik dan pengalaman sangat dibutuhkan bagi setiap insan pers. Upaya peningkatan profesionalitas wartawan perlu dilakukan, untuk itu Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) menjadi langkah antisipasi untuk sertifikasi kompetensi wartawan. Ke depan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berupaya meningkatkan perluasan kesempatan untuk jurnalis di 33 provinsi agar bisa mengikuti SJI. Pendidikan ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap perubahan sikap kerja dan praktek wartawan, yaitu dapat meningkatkan kompetensi wartawan dan melahirkan jurnalis yang professional. Akhirnya upaya peningkatan kompetensi wartawan diharapkan bisa mencetak jurnalis yang tidak hanya menguasai teknik mencari berita tapi juga memahami kode etik jurnalistik. Memang benar, independensi media tidak mutlak dipengaruhi oleh kepemilikan media, tetapi tidak bisa dipungkiri, kepemilikan media menentukan konten yang bisa atau tidaknya disiarkan. Dengan silaturahmi ini diharapkan insan pers dapat lebih bersikap netral, independen dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik demi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai ini.

    Dwi S. & Sukendro

  • 20

    HALAMAN KITA

    Sukacita Natal Menjadikan Insan TVRI pelayan di Masyarakat. Itulah sub tema dari perayaan Natal LPP TVRI yang berlangsung hari Selasa petang tanggal 30 Desember lalu. Memang tak banyak karyawan yang hadir saat itu, (mungkin masih banyak yang cuti akhir tahun), tetapi toh acara itu bisa berlangsung hikmat walau sangat sederhana. Apalagi ibadah natal bersama juga dihadiri Direktur Program dan Berita Markus R. Prasetyo, Direktur Keuangan Tellman W. Roringpandey, Kapusdiklat dan Kespta TVRI Papua. Ditambah lagi kehadiran Romo Jost Kokoh Prihartanto, Pr yang memang dikenal dengan kepiawaiannya mengolah kata itu mampu membuka wawasan hati dan nurani kita lewat kotbahnya yang segar dan menarik. Mengacu pada sub tema Natal , Romo Jost Kokoh mengawali kotbahnya dengan syaloom. Tetapi bukan syaloom biasa. Ini adalah syaloom khusus untuk karyawan TVRI. TVRI mengajak kita untuk menyebarkan syaloom damai sejati. Ya. Menurut Romo Jost Kokoh, TVRI itu sarat makna, bukan hanya sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan saja. Ia kemudian menjabarkan TVRI sebagai akronim baru. Huruf T adalah TOTALITAS. Jika ingin menjadi pelayan masyarakat sesuai dengan sub tema Natal tahun ini, maka karyawan TVRI harus total dalam melayani. Huruf kedua adalah V yang diartikan sebagai VITALITAS atau daya hidup/ kehidupan. R adalah RELIGIUSITAS yang dimaknai keimanan. Dan huruf terakhir adalah I - INTEGRITAS yaitu kecakapan. Maka, kata romo Jost Kokoh, sudah sangat gamblang apa yang harus dilakukan oleh insan TVRI, yakni TOTALITAS, VITALITAS, RELIGIUSITAS dan INTEGRITAS dalam menjalankan tugas pelayanannya kepada masyarakat. Selain pesan yang disampaikan Romo Jost Kokoh kepada karyawan TVRI, Direktur Utama LPP TVRI Iskandar Achmad yang hadir bersama jajaran direksi lainnya setelah kegiatan ibadah berakhir, selain menyampaikan selamat natal, juga berharap agar sub tema natal 2014 Sukacita Natal Menjadikan Insan TVRI pelayan di Masyarakat itu menjadi dasar dalam menjalankan tugas agar TVRI semakin dicintai publik. Direktur Utama juga berharap, agar karyawan TVRI senantiasa bersemangat dengan menciptakan kreasi baru yang mampu menarik minat masyarakat. Usai memberikan sambutan, Direktur Utama LPP TVRI berkesempatan menyerahkan bingkisan natal untuk anak-anak Panti Asuhan Yayasan El Safan yang sudah 3 tahun terakhir setia hadir merayakan natal bersama karyawan TVRI. Selain paduan suara El Safan, perayaan natal bersama juga dimeriahkan oleh trio NULIFE, Vocal group BETAWI BERMAZMUR, penyanyi Nadine Waworuntu dan sejumlah penyanyi lainnya. SELAMAT NATAL 2014, Semoga Sukacita Natal Menjadikan Insan TVRI pelayan di Masyarakat.

    (M-03)

    20

    foto: Roland Mikail

  • 21

    Dharma Wanita Persatuan (DWP) LPP TVRI melaksanakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1436 H. Acara dilaksanakan di GPO Lantai XI, Rabu, 14 Januari 2015. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dimaksudkan sebagai wujud tanda syukur atas kelahiran Nabi besar kita dan mengajak seluruh pengurus dan anggota DWP LPP TVRI agar dapat meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, sehingga diharapkan kita semua dapat memperoleh keselamatan dunia akherat. Disamping itu peringatan Maulid Nabi SAW dapat dijadikan sebagai wadah untuk mempererat tali silaturrahim antara sesama pengurus maupun anggota DWP LPP TVRI khususnya dan karyawan LPP TVRI umumnya. Pada peringatan Maulid Nabi SAW ini diisi dengan siraman rohani yang disampaikan oleh Dr. Ahmad Lutfi

    HALAMAN KITA

    Fatullah, MA. Dalam tausyiahnya Dr. Ahmad Lutfi Fatullah, MA mengajak umat Islam untuk merenungkan, sudahkah kita benar benar mencintai Rasullullah dan meneladani akhlak mulianya. Indikasinya bisa terlihat, salah satunya adalah jika kita mencintai nabi Muhammad SAW maka kita memahami dan menerapkan hadist nabi dalam kehidupan sehari-hari, bersalawat di setiap hari-hari yang kita lalui. Dikatakan juga, bahwa wanita adalah makhluk yang paling mudah untuk masuk surga, di antaranya adalah para isteri yang patuh kepada suami, dan menjaga lisannya dari perbuatan gibah dan mengalihkannya dengan selalu berzikir. Dalam peringatan ini Ketua DWP LPP TVRI, Ibu Tuty Micco Kasah, menyampaikan bahwa saat ini kita telah memasuki bulan Rabiul Awal, bulan ketika Rasulullah SAW dilahirkan, yaitu kurang lebih 15 abad yang lalu. Kita berharap dengan peringatan Maulid Nabi SAW ini dapat meneladani akhlak mulianya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu peringatan ini diisi oleh siraman rohani agar dapat memotivasi kita semua untuk melaksanakan perintah Allah SWT dan Nabi Muhammmad SAW, ungkapnya. Peringatan Maulid Nabi SAW ini dihadiri Ketua Penasehat DWP LPP TVRI, Ibu Zusy Iskandar, anggota Penasehat DWP LPP TVRI, Ibu Ira Safrullah, Ibu Tia Adam, Ibu Erni Tellman dan Ibu Rina Kepra. Ketua DWP LPP TVRI, Ibu Tuty Micco Kasah dan Kepsta Sumbar Ibu Umi Wisnu dan Kepsta Gorontalo Ibu Netty Sukirman serta pengurus dan anggota DWP LPP TVRI. Diharapkan peringatan ini dapat memacu semangat juang kaum muslimin dalam membela agamanya dan di dalam menyebarkan dakwah Islam serta dapat menyegarkan kembali ingatan kita akan ajaran Nabi Muhammad SAW yang senantiasa harus diteladani.

    Dwi Susilowati

    21

    foto: Roland Mikail

  • 22

    SUARA PEMANCAR

    melakukan koordinasi internal dalam rangka menciptakan suasana kebersamaan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari sisi penjualan, pemasaran Non Teknik, tanggal 13 Januari 2015 yang lalu. Diawali dengan jalan bersama berkeliling di lokasi studio alam yang begitu asri. Pepohonan yang rindang menambah kesejukan suasana. Kami begitu menikmati suasana alam pedesan yang begitu alami. Setelah melihat-lihat beberapa rumah-rumah yang kerapkali digunakan sebagai lokasi shooting oleh beberapa managemen rumah produksi, acara dilanjutkan dengan tasyakuran dan makan siang bersama sebagai ungkapan rasa syukur kami dengan telah diangkatnya 16 karyawan LPP menjadi calon PNS di lingkungan LPP TVRI. Dalam kesempatan itu pula kami membuka diskusi tanya jawab untuk menghimpun masukan dari dan untuk karyawan yang sehari-hari bertugas di studio alam sebagai bahan evaluasi kinerja 2014, serta bahan masukan rencana kerja Penjualan, Pemasaran Non Teknik yang akan dilaksanakan tahun 2015. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir penjualan, pemasaran non teknik memperoleh pendapatan sebesar 1,2 milliyar/tahun. Untuk itu upaya rencana renovasi beberapa set rumah dan pembuatan set rumah baru yang belum terealisasi di tahun 2014 harus tetap dilaksanakan. Renovasi itu dilakukan selain memenuhi permintaan dari para managemen rumah produksi juga akan berujung pada program-program pengembangan studio alam yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi LPP TVRI. Studio Alam Depok sebenarnya mempunyai potensi yang luar biasa jika dikelola dan dikembangkan secara serius. Selain sebagai pusat lokasi shooting, studio alam juga dapat dikembangkan sebagai pusat rekreasi hiburan masyarakat Depok khususnya. Dengan lahan seluas 29 hektar bukan tidak mungkin studio alam akan menjadi alternaf tujuan rekreasi keluarga jika dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. (DB).

    Bidang Penjualan, Pemasaran Teknik dan Non Teknik, Direktorat Pengembangan dan Usaha LPP TVRI adalah sebuah unit bisnis yang mengelola kegiatan Non Siaran. Antara lain kerjasama penyewaan lahan dan menara yang berada di seluruh Satuan Transmisi di Indonesia. Selain itu, bidang ini juga mengelola kerjasama non teknik, di antaranya penyewaan lahan/asset LPP TVRI seluruh Indonesia dan pengelolaan Studio Alam, Depok. Mengawali tahun 2015, Bidang Penjualan, Pemasaran Teknik dan Non Teknik

    foto: Januar

  • 23

    CATATAN PERJALANAN

    Di dalam negeri, kita sering melihat blusukan ala Jokowi yang langsung turun ke tengah masyarakat dan berbaur dengan masyarakat kelas bawah serta mendengarkan berbagai keluhan dan masukan dari warga masyarakatnya terhadap sesuatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh warganya. Ini sering dilakukan oleh Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Blusukan lainnya juga sering dilakukan oleh SBY ketika menjabat Presiden RI dengan melakukan kunjungan ke sejumlah perkampungan nelayan dan pasar untuk melihat secara langsung kondisi kehidupan masyarakatnya. Blusukan juga dilakukan oleh sejumlah menteri dalam kabinet Jokowi - JK. Model blusukan ternyata juga ada di negeri Arab, meski sangat jarang dilakukan para petinggi di negeri kaya minyak tersebut. Saat musim haji tahun 1345 Hijriah yang juga merupakan haji Akbar dengan jumlah jemaah haji mencapai 3 juta orang lebih, maka dibutuhkan persiapan matang dan koordinasi yang tepat untuk kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji. Gubernur Mekkah Pangeran Misyal bin Abdullah bin Abdul Azis selaku ketua komisi penyelenggara haji Arab Saudi tahun 1345 H mempunyai kiat tersendiri untuk mengontrol dan melihat secara langsung kesiapan pelaksanaan persiapan haji yang dilakukan oleh para petugas haji kerajaan Arab Saudi, salah satunya dengan melakukan blusukan atau turun langsung ke sejumlah lokasi pelaksanaan ibadah haji pada beberapa hari sebelum pelaksanaan ibadah haji. Adapun lokasi yang di kunjungi Sang Pangeran di antaranya Muzdalifah,

    Arafah dan Mina. Ketika Sang Pangeran melakukan blusukan ia juga berbincang dengan para jemaah haji dari berbagai negara. Sang pangeran menanyakan berbagai hal kepada para jemaah haji. Informasi yang didapatkan tersebut langsung menjadi bahan masukan bagi pihak penyelenggara ibadah haji kerajaan Arab Saudi untuk ditindaklanjuti. Namun sayangnya sang Pangeran tidak melakukan dialog dengan para jemaah haji asal Indonesia. Jika ada kesempatan dialog Penulis akan meminta kepada Sang Pangeran untuk dapat menambah kuota Haji Indonesia yang saat ini daftar tunggunya mencapai lima belas tahun lebih. Namun sayang kesempatan tersebut tidak Penulis dapatkan. Dari apa yang telah dilakukan oleh pihak penyelenggara ibadah haji kerajaan Arab Saudi tahun ini banyak hal menyangkut pelayanan ibadah haji yang terus ditingkatkan sehingga para tamu Allah nyaman dalam melaksanakan ibadahnya dengan baik dan tertib. Dari data yang penulis dapatkan dari beberapa media masa setempat menyebutkan untuk penyelenggaraan pelaksanaan ibadah haji tahun ini pihak kerajaan Arab Saudi mengerahkan 33.000 petugas keamanannya yang didukung dengan 50 ribu jenis peralatan militernya. Sementara untuk tim medis pihak kerajaan Arab Saudi mengerahkan 24.800 tenaga medis yang dimobilisasi ke sejumlah lokasi tempat pelaksanaan ibadah haji, serta menyediakan 25 Rumah Sakit rujukan di Mekkah dan Madinah. Tahun ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mulai menggunakan perangkat

    elektronik yang mampu mendeteksi data lengkap seorang jemaah haji. Dengan hanya mengambil sidik jarinya saja perangkat ini mampu menyajikan data lengkap seorang jemaah haji. Penggunaan peralatan canggih ini untuk mendeteksi jemaah haji illegal karena selama ini disinyalir banyak dari para Mukimin ( orang asing yang menetap di wilayah Arab Saudi ) memasuki wilayah kota Mekkah dengan cara menerobos atau melalui jalur jalan tikus. Mereka melakukan ibadah haji tanpa ada izin resmi dari pihak Pemerintah Arab Saudi. Jika kedapatan ada orang yang masuk kota Mekkah tanpa ada izin resmi maka kepadanya akan diberikan sanksi berupa larangan melakukan ibadah haji selama 10 tahun. Perangkat canggih itu juga digunakan untuk membantu para jemaah haji yang tersesat. Jika ada jemaah haji yang tersesat maka cukup diambil sidiknya jari maka selanjutnya akan diketahui namanya, negara asalnya dan lokasi hotelnya. Selain beberapa hal yang telah penulis sebutkan tadi yang tak kalah penting dan menarik yang menjadi perhatian serius pemerintah kerajaan Arab Saudi tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu penyediaan fasilitas layanan telekomunikasi. Tahun ini perusahaan Telekomunikasi Arab Saudi telah meningkatkan layanan telekomunikasi dengan menghahdirkan Tehnologi generasi keempat ( 4G ) sehingga para jemaah haji dapat berinterkasi di dunia maya secara bebas selama berada di Arafah, Muzdalifah ataupun di Mina.

    MAHYAR JAMALReporter TVRI Stasiun Aceh