laporan kkl sistem an berita tvri

Upload: adin-nerazurra

Post on 12-Jul-2015

1.699 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

SISTEM PENAYANGAN BERITA TVRI Di JAWA TIMURDi Susun Oleh : Nama Nim Progdi Fakultas : Ade Maulana : 2008-53-091 : Sistem Informasi : Teknik

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

20101

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS PENGAJUAN JUDUL LAPORAN KKL

NAMA NIM PROGRAM STUDI FAKULTAS DOSEN PEMIBIMBING JUDUL

: ADE MAULANA : 2008-53-091 : SISTEM INFORMASI : TEKNIK : EKO DARMANTO S.Kom, M.Cs : SISTEM PENAYANGAN BERITA TVRI DI JAWA TIMUR Kudus, 11 Desember 2011 Yang Mengusulkan

Ade Maulana

Menyetujui: Koordinator KKL Pembimbing

Arif Setiawan, S.Kom, M.Cs

Eko Darmanto, S.Kom, M.Cs

2

KATA PENGANTAR Alhamdulillah wasyukurillah, Segala puja dan puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala petunjuk-Nya untuk kita semua. Tak lupa kepada keharibaan Beliau Baginda Rasulullah SAW, yang pastinya kita semua tunggu syafaatnya. Amin ya rabbalalamin. Berkat pertolongan-Nya sehingga dengan penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, dengan JUDUL SISTEM PENAYANGAN BERITA TVRI DI JAWA TIMUR kami dapat menyelesaikan dengan baik tanpa kekurangan suatu apapun. Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak khususnya : 1. Bapak Sugeng Slamet ST, MT selaku dekan fakultas teknik universitas muria kudus dan penanggung jawab pelaksanaan kuliah kerja lapangan. 2. Bapak Arif Setiawan S.Kom, M.Cs selaku ketua program studi sistem infomasi fakultas teknik universitas muria kudus. 3. Bapak Eko Darmanto S.Kom, M.Cs selaku dosen pembimbing. 4. Bapak Sugeng Riyanto yang telah bersedia menerima dan menfasilitasi tempat pelaksanaan kuliah kerja lapangan.5. Keluarga dan teman-temanku yang telah membantu kali ini.

Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin. Kudus, 11 Desember 2011 Penulis

Ade Maulana

3

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI .............................................................................................. DAFTAR GAMBAR................................................................................... BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1.1.1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7.

i ii iii iv vi 1 1 1 2 2 2 3 3 4 4 7

Latar Belakang............................................................................... Perumusan Masalah....................................................................... Batasan Masalah............................................................................ Tujuan Laporan.............................................................................. Manfaat Laporan............................................................................ Tinjuan Pustaka.............................................................................. Sistematika Penulisan....................................................................

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ............................................................. 2.1.2.2. 2.3.

Sejarah Berdirinya Perusahaan...................................................... Visi dan Misi Perusahaan.............................................................. Struktur 8 Organisasi TVRI Jawa Timur

BAB III PEMBAHASAN............................................................................3.1. 3.2. 3.3. 3.4.

9 9 9 11 12

Pengertian Berita Acara Siaran Langsung/Khusus........................ Analisis Sistem Penayangan Berita di Televisi............................. Berita Siaran Langsung Sebagai Media Komunikasi.................... Satuan Kerja Penayangan Berita Acara Siaran Langsung Televisi................................................................................. Persiapan dan kelengkapan yang dibutuhkan penayangan4

3.5.

berita TVRI Jawa Timur...................................................... BAB IV PENUTUP.....................................................................................5.1. 5.2.

15 19 19

Kesimpulan.................................................................................... Saran ..............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. LAMPIRAN

20

5

DAFTAR GAMBARGambar 2.1.Siaran TVRI Hitam Putih...................................................................... Halaman

5 6 8 9

2.2. Siaran TVRI Berwarna....................................................................... 2.3. Struktur Organisasi............................................................................. 3.1. Sistem..................................................................................................

6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi media dewasa ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Media cetak seperti surat kabar dan majalah, radio dan televisi juga termasuk sebagai media elektronik. Kita dapat mendengar dan melihat informasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Media komunikasi yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia adalah media televisi, semua orang hampir memiliki televisi dirumahnya. Tayangan-tayangan di televisi menyuguhkan hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar 5-7 jam dalam sehari. Mengenai manfaat yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya adalah: melalui program-program televisi yang bermutu, yang dibuat sesuai dengan kebudayaan bangsa, seperti siaran televisi TVRI di Jawa Timur. Dilihat dari segi penayangan berita televisi, televisi termasuk media komunikasi untuk penyampaian informasi, pendidikan, dan hiburan. Salah satu media visual dan auditif yang mempunyai jangkauan yang sangat luas adalah media televisi. Luasnya jangkauan siaran dan cakupan pemirsanya, menjadikan media televisi sebagai media pembawa informasi yang besar dan cepat pengaruhnya terhadap perkembangan pengetahuan sikap dan perilaku anggota masyarakat serta perubahan sistem dan nilai yang ada.1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, maka dapat diambil perumusan masalah yaitu sistem penayangan berita TVRI di Jawa Timur dengan media komunikasi melalui program-program televisi yang bermutu.

7

1.3 Batasan Masalah

Permasalahan yang ada pada sistem di penayangan berita TVRI Jawa Timur, diperlukan suatu batasan masalah untuk dapat memberikan gambaran yang terarah, terperinci dan tidak menyimpang dari apa yang telah diuraikan dalam perumusan masalah serta dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Batasan masalah yang diambil dalam hal ini adalah: sistem penayangan berita acara siaran langsung atau khusus. 1.4 Tujuan Penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini mempunyai beberapa tujuan antara lain: a. sesungguhnya. b. c. dapat meningkatkan kemampuan yang nantinya sebagai bekal terjun ke dunia usaha. d. Universitas dengan tempat tujuannya. 1.5 Manfaat Penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini mempunyai beberapa manfaat antara lain:a. Bagi Penulis

Untuk mengetahui secara nyata keadaan perusahaan yang Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Untuk meningkatkan kemampuan dalam menganalisis yang

Untuk menambah pengalaman dan hubungan kerjasama antar

8

Menambah wawasan dan pengalaman dalam menganalisis sebuah sistem penayangan, khususnya mengenai sistem penayangan berita acara siaran langsung atau khusus.b. Bagi Universitas Muria Kudus

Sebagai tambahan informasi dan referensi khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun laporan Kerja Kuliah Lapangan. 1.6 Tinjauan Pustaka Menurut Jogianto, HM, 1995 sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling beriteraksi, yang artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Menurut Everet E Dennis, 1985 penyiaran adalah: kegiatan pemancara luasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana tranmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum radio melalui udara, kabel dan media lainnya untuk diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Kegiatan penyiaran meliputi dua bagian: penyiaran radio dan penyiaran televisi. Berita merupakan sumber Informasi yang penting bagi kehidupan masyarakat. Berita adalah suatu pesan yang disampaikan kepada khalayak luas.berita bisa bersumber dari fakta ataupun dari opini yang sedang berkembang dimasyarakat.

1.7 Sistematika Penulisan Sebagai acuan bagi penyusun agar laporan Kuliah Kerja Lapangan ini terarah sesuai dengan yang penyusun harapkan, sehingga akan disusun sistematika penulisan sebagai berikut:

9

BAB I PENDAHULUAN, bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK KUNJUNGAN, bab ini berisi tentang Sejarah Singkat Surabaya Post, Visi dan Misi serta Struktur Organisasi. BAB III PEMBAHASAN, bab ini berisi tentang Analisis Sistem Penayangan Berita TVRI Jawa Timur. BAB IV PENUTUP, bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran. BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Pertama kali siaran televisi di Jawa Timur ialah pada waktu stasiun pemancar relay di Comorosewu dan Surabaya diresmikan. Kedua stasiun pemancar relay ini mulai di operasikan pada bulan Juni dan Juli 1971 dengan merelay sepenuhnya siaran dari Jakarta. TVRI Stasiun Surabaya diresmikan pada tanggal 3 Maret 1978, TVRI Stasiun Surabaya sejak itu memulai siaran secara resmi. Siaran pertama televisi di Indonesia berupa siaran percobaan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1962, bentuk siaran langsung Upacara Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta. Siaran secara teratur baru dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan upacara pembukaan ASIAN GAMES IV. Tanggal tersebut kemudian di tetapkan sebagai hari jadi TVRI. 2.1.1 Periode Hitam Putih Masyarakat Jawa Timur pertama kali menikmati siaran TVRI secara baik baru sekitar bulan Juni 1971, berada diwilayah Kabupaten Magetan,10

Madiun dan Kabupaten Ponorogo yang masih terbatas, sejak diresmikanya Stasiun Pemancar TVRI Comorrosewu yang berkedudukan di desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Gubernur Jawa Timur Mochamad Noer meresmikan Stasiun Pemancar TVRI pada tanggal 1 Juli 1971 yang berkedudukan di kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Karang Pilangan, Kotamadya Surabaya. Dana pembangunannya selain dari Pemerintah Pusat juga memperoleh bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur serta sumbangan masyarakat pemilik Pesawat Televisi di Jawa Timur. Tanah yang menjadi lokasi itu merupakan sumbangan pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya yang pada waktu itu Walikotamadya Surabaya adalah Soekatjo. Tuntutan masyarakat Jawa Timur untuk dapat menerima siaran TVRI semakin tinggi, khususnya yang berada di luar wilayah Kotamadya Surabaya. Menyadari tuntunan dan peran televisi sebagai media masa yang mampu menggelorakan dan menggalang partisipasi aktif warga Jawa Timur dalam pembangunan, maka Pemerintah daerah Tingkat I Jawa Timur bekerjasama dengan Fakultas Teknik Elektro Institut 10 November Surabaya (ITS) mengadakan Sigi keberbagai daerah di Jawa Timur yang tidak dapat menerima siaran TVRI. Kemudian di usulkan kepada pihak TVRI agar di daerah yang bersangkutan didirikan stasiun-stasiun pemancar. Sebagai langkah awal pada tanggal 22 Desember 1972 daya pemancar TVRI Surabaya ditingkatkan dari 100 Watt menjadi 2000 Watt, wilayah Gerbang Kertasusila sehingga mampu menjangkaunya. Stasiun Jabung yang berlokasi di desa Jabung. Kacamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto pada tanggal 9 Maret 1973 secara resmi digunakan. Stasiun ini berfungsi sebagai penghubung siaran TVRI Stasiun Pusat Jakarta dari Cemorosewu ke Surabaya, sehingga siaran TVRI Stasiun Pusat Jakarta dapat di terima lebih baik di banding sebelumnya. Stasiun Relay di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang pada tanggal 1 Desember 1973 di resmikan11

penggunaanya yang diarahkan ke kota Malang dan Lawang. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1974 berkat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri telah diresmikan penggunaan Stasiun Pemancar relay di Pare yang di arahkan ke kota Kediri dan sekitarnya. Pemerintah daerah Tingkat I Propinsi Jawa Timur, berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Radio Televisi dan Film, nomor 04/KEP/DIRJEN/RTF/76, telah ditetapkan Pengelola Pembangunan Stasiun Persiapan Surabaya dan Stasiun-stasiun lain di Jawa Timur. Sebagai pimpinan proyek, waktu itu ditunjukkan Drs. Sadullah yang bertugas mengelola kegiatan proyek-proyek pembangunan Stasiun TVRI dan perluasan jaringan TVRI di Jawa Timur sekaligus mempersiapkan kegiatan yang berhubungan dengan Organisasi dan Operasional siaran di wilayah Jawa Timur. Departemen Penerangan telah membangun Studio Televisi Hitam Putih di Surabaya pada tahun 1975-1977, tempat-tempat Stasiun dan Pemancar terletak di Gunung Banono (Tulungagung), Gunung Brengik (Pamekasan), Gunung Gending (Jember) dan Gunung Duk (Probolinggo) serta Stasiun Link di Saradan. Sedangkan daya Pemancar Stasiun Surabaya di tingkatkan menjadi 10 Killowatt, sehingga jangkauan penyiaranya lebih luas lagi.

Gambar 2.1: Siaran TVRI Hitam Putih Sumber: situs.tvrijatim, 2010

12

TVRI melakukan seleksi calon pegawai pada tahun 1975. Sekitar 85 orang calon pegawai hasil seleksi kemudian di kirim untuk mengikuti Pendidikan dan Latihan di Balai Diklat TVRI di Jakarta selama 1 tahun dan praktek kerja di TVRI Stasiun Pusat Jakarta untuk berbagai profesi selama 1 tahun. Produksi dilakukan di dalam maupun di luar Studio dengan peralatan untuk siaran Hitam-Putih. Siaran percobaan selama 1 Jam, dilakukan pada tanggal 27 Pebruari 1978 pada pukul 16.40 WIB, acara selebihnya hanya merelay siaran dari TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Siaran percobaan ini di nilai berhasil karena berlangsung mulus tanpa kesulitan teknis. Kemudian pada hari jumat tanggal 3 Maret 1978 TVRI Stasiun Surabya diresmikan menjadi Stasiun Produksi dan Penyiaran oleh Sekjen Departemen Penerangan Bapak Soetikno Lukitodisastro. Berdasarkan Surat keputusan Mentri Penerangan R.I Nomor 28/SK/BK1978, ditetapkan Sadullah sebagai Kepala TVRI Stasiun Surabaya yang pertama. TVRI Stasiun Surabaya telah memiliki 26 mata acara yang setiap hari mengudara rata-rata 52 menit dalam siaran Hitam-Putih pada tahun 1978. Jumlah mata acara meningkat menjadi 40 mata Acara dengan total jam siaran 88 menit setiap hari yang seluruhnya masih dalam siaran Hitam-Putih pada tahun 1979. Di banding dengan tahun 1978, komposisi siaran sedikit mengalami perubahan. Kelompok acara Berita Penerangan menurun dari 18 persen menjadi 13 persen. Kelompok Musik Hiburan juga menurun dari 30% menjadi 21%, sedang acara Bapora Drama (Budaya, Agama, Pendidikan, Olahraga dan Drama) meningkat dari 42% menjadi 49%. Untuk siaran iklan meningkat dari 7% menjadi 16% dari total jam siaran. Pada tahun 1980, jam siaran rata-rata mencapai 110 menit dengan mata acara yang seluruhnya mencapai 55 mata acara. Kelompok siaran iklan meningkat menjadi 21%, kelompok acara lainnya yakni Berita Penerangan, Musik Hiburan dan Bapora Drama hanya sedikit mengalami perubahan.

13

2.1.2 Periode Siaran Berwarna Siaran berwarna penuh setelah dilakukan TVRI Stasiun Pusat Jakarta sejak tanggal 1 September 1979. Diharapkan Stasiun daerah, termasuk Stasiun Surabaya secara bertahan memproduksi dan menyiarkan acara-acara berwarna, sebagai salah satu upaya untuk menarik pemirsa. Siaran iklan di TVRI ditiadakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomer 30/1981 pada tanggal 1 April 1981. Secara keseluruhan jumlah mata acara meningkat menjadi 65 mata acara dengan jam siaran setiap hari mencapai 121 menit.

Gambar 2.2: Siaran TVRI Berwarna Sumber: situs.tvrijatim, 2010 Pada tahun 1983, produksi acara siaran berwarna semakin ditingkatkan baik di dalam maupun di luar studio, sehingga presentase penyiaran acara berwarna meningkat menjadi 39% dan jam siaran yang ratarata mencapai 117 menit setiap hari. Jumlah acara mencapai 66 mata acara dan 66% diantaranya masih disiarkan dalam bentuk hitam-putih. Penyiar continuity dan penyiaran berita berwarna pada tahun 1984, box penyiar mulai di pasang kamera berwarna, sehingga siaran acara-acara pedesaaan mulai di produksi dengan camera berwarna dan meningkat menjadi 48% dari total jam siaran rata-rata mencapai 135 menit setiap hari.

14

Jumlah acara waktu itu mencapai 81 mata acara yang 52% diantaranya masih disiarkan dalam bentuk hitam-putih. Stasiun Pemancar Relay Oro-oro Ombo oleh Menteri Penerangan Harmoko diresmikan pada tanggal 26 Oktober 1985, berlokasi di Desa OroOro Ombo, Kecamatan Batu, Kabupaten Malang. Pada Tahun 1986, berkat Keterampilan dan Kreativitas Teknisi TVRI Stasiun Surabaya serta bantuan 2 buah camera berwarna dari Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur, mampu merekayasa peralatan operasional sehingga pada bulan 19 Agustus 1986 telah berhasil menyelenggarakan siaran berwarna penuh. Jumlah mata acara menurun menjadi 76 mata acara yang rata-rata penyiaranya mencapai 120 menit setiap hari. Pada tahun 1987 tidak banyak mengalami perubahan. TVRI Stasiun Surabaya pada era sekarang, telah di dukung dengan 20 Stasiun Pemancar dan 2 Stasiun Penghubung mampu menjangkau 95% Wilayah Jawa Timur, sebagaian Wilayah Propinsi Jawa Tengah dan acara terdapat 79 mata acara yang meliputi 11 Mata Acara Berita atau Penerangan (26,6%), 30 Mata Acara Pendidikan/Olahraga (26,2%), 17 Mata Acara Budaya/Drama (13,3%), 21 Mata Acara Musik atau Hiburan (18,9%) dan 16% Kelompok Mata Acara pendukung. Peningkatan Kualitas dan Bobot acara selalu diupayakan sebagai jawaban atas tuntutan masyarakat pemirsa terhadap acara-acara yang ditawarkan di TVRI stasiun Surabaya. TVRI Surabaya tidak berjalan sendirian, melainkan selelu bekerjasama dengan berbagai pihak dalam memproduksi acara-acara bermutu. Sasaranya jelas, yaitu memenuhi selera masyarakat yang serba Bhineka terhadap berbagai acara yang ditayangkan TVRI Stasiun Surabaya.

15

2.2 Visi dan Misi Perusahaan A. VISI Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat persatuan nasional. B. MISI 1. 2. 3. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan. 4. Membudayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional.

16

2.3 Struktur Organisasi TVRI Jawa Timur Kepala TVRIStatiun Jawa Timur Drs. Tribowo Kriswinarso Kepala Bidang Program & Pengembangan Usaha Suindro, S.Sos Seksi Pengembangan Usaha Drs. Mudjianto

Seksi Program Asmajadi

Kepala Bidang Berita Drs. Khaerul Andy Anom Seksi Produksi Berita Moc. Arief Misgianto, S.PT Seksi Current Fair dan Siaran Olahraga Ir. Yoyok Setyowidodo

Kepala Bagian Keuangan Drs. Nono Susilo I Sub Bagian Perbendaharaan Drs. Suradi

Sub Bagian Akuntansi Dra. Susilowati

Kepala Bidang Teknik Drs. Haryo Agung Sekarhadi Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran Harsono

Seksi Teknik Transmisi Yuswo Basuki

Seksi Fasilitas Transmisi Tri Djoko Setijono

Drs. 17 Sentot Mudjion, MM Sub Bagian PerlengkapanGondo Sumonohandi, S.Sos

Kepala Bagian Umum

Sub Bagian SDM Sularno, SE

Gambar 2.2: Siaran TVRI Berwarna Sumber: situs.tvrijatim, 2010

BAB III PEMBAHASAN3.1 Pengertian Berita Acara Siaran Langsung atau Khusus Berita merupakan sumber Informasi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Berita juga disebut dengan kabar atau suatu info-info dalam peliputan siaran fakta maupun opini. Siaran langsung atau khusus merupakan tayangan khusus yang berupa laporan langsung dari lokasi kejadian berbagai pristiwa yang berskala Regional/Nasional maupun yang bersifat kenegaraan. Siaran langsung atau khusus dapat berupa hajat publik serta pentingnya yang disampaikan secara segera atau langsung dan disimpulkan kepada masyarakat luas, lazimnya di hadiri oleh kepala negara serta pejabat tinggi negara. Berita siaran langsung atau khusus ditayangkan di televisi baik secara regional maupun nasional. Durasi berita siaran langsung adalah: 55 menit, Dialog (Live) Interaktif, 1 x / Minggu, Rabu, Minggu I IV, ditayangkan pada pukul 18.00-19.00 WIB 3.2 Analisis Sistem Penayangan Berita di Televisi

18

Pertama kita harus tahu bahwa dunia televisi adalah kumpulan dari suatu sistem. Sistem terdiri dari input, proses dan output.

Dari kategori Kamera televisi, studio, pengarah televisi, semua adalah sistem. Dalam hal ini kita mengenal dua sistem living system (contoh: pengarah televisi) dan machine system (contoh: kamera, studio). Seorang Pengarah televisi adalah suatu sistem yang hidup. Kamera dan monitor itu adalah sistem mesin. Kedua sistem dapat berfungsi bersama-sama. Kamera televisi dan operatornya membentuk suatu sistem manusia dan mesin. Studio televisi adalah juga suatu sistem manusia dan mesin. Ada suatu perbedaan di dalam tingkatan antara suatu sistem operator kamera dan sistem studio televisi. Sistem operator kamera saling berinteraksi dengan sistem operator kamera yang lain, sistem mikropon, sistem pencahayaan, para aktor, dengan direktur, dan seterusnya. Semua operasi berinteraksi dan memungkinkan sistem studio menyiarkan suatu acara televisi. Televisi merupakan bagian dari suatu sistem yang besar yang disebut Trilogi Televisi. Televisi dapat menjalankan semua fungsinya dengan baik jika semua komponen sistemnya berfungsi dengan baik pula. Adapun komponen tersebut adalah stasiun televisi, pemancar dan pesawat televisi. Kita tidak dapat membayangkan jika tiba-tiba seluruh stasiun televisi yang ada tidak dapat memancarkan siarannya, karena pemancarnya rusak atau semua stasiun televisi ditutup. Lalu apa yang kita tonton, meskipun kita masih bisa memanfaatkan televisi untuk memutar VCD/DVD, tetapi tetap saja akan sangat terbatas fungsi pesawat televisi yang dimanfaatkan.

19

Sebelum internet ditemukan, televisi adalah alat yang dapat menghadirkan peristiwa aktual. Baik itu berupa acara hiburan (live musik), berita, sidang pemerintah, dll. Peliputan berita siaran langsung di televisi dibutuhkan seseorang reporter dan kameramen, yang mempunyai peranan sebagai pencari berita. Di sini kami akan membahas mengenai definisi televisi, berita, reporter dan kameramen yang termasuk dalam sistem penayangan berita acara siaran langsung atau khusus1. Televisi adalah suatu alat komunikasi massa yang mempunyai audio visual

( suara dan gambar ) dan berfungsi sebagai penyampai pesan ke audience/ khalayak luas.2. Berita adalah suatu pesan yang disampaikan kepada khalayak luas. berita

bisa bersumber dari fakta ataupun dari opini yang sedang berkembang dimasyarakat3. Reporter

adalah

sesorang

yang

mempunyai

tugas

mencari

dan

mengumpulkan berita yang sedang berkembang dimasyarakat baik itu berdasarkan fakta atau opini.4. Kameramen adalah seseorang yang mempunyai tugas mengambil atau

mengabadikan gambar, dan bekerja bersama dengan reporter. 3.3 Berita Siaran Langsung/Khusus Sebagai Media Komunikasi Televisi juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi, lebih tepatnya komunikasi massa. Karena pasti disaksikan oleh masyarakat yang jumlahnya tidak sedikit. Oleh karenanya televisi adalah media yang sangat ideal untuk mempromosikan sesuatu. Jika diamati televisi dapat menjalankan fungsinya untuk komunikasi massa sebagai media penerangan, pendidikan, hiburan, dan iklan. Menurut teori sosiologis dari media komunikasi, media massa memiliki fungsi penting bagi kita sebagai masyarakat dan sebagai individu.20

Bertahannya setiap masyarakat dibeberapa fungsi komunikasi harus dijalankan. Kita harus terus mengikuti apa yang terjadi di sekeliling kita, para sosiolog menyebutnya surveillance. Kita harus meletakkan pengamatan dan ide-ide secara bersama, menghubungkannya, dan menginterpretasi apa yang mereka maksudkan dengan sebutan interpretation. Kita harus trasmit value dari satu generasi atau kelompok kepada yang lain dengan maksud untuk mengelola masyarakat. 3.4 Satuan Kerja Penayangan Berita Acara Siaran Langsung Televisi 1. Stasiun televisi Stasiun televisi merupakan suatu tempat pusat kegiatan penyiaran program dan acara televisi. Suatu stasiun penyiaran melakukan kegiatan produksi acara dan program kemudian menyiarkan acara tersebut atau bisa juga mengirimkan ke stasiun pusatnya. 2. Studio televisi Stasiun televisi terdapat studio televisi yang digunakan sebagai tempat kegiatan produksi acara televisi. Studio dapat berupa ruangan tertutup atau pun di alam terbuka. 3. Acara televisi Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya bergantung pada konsep penyutradaraan atau kreativitas penulisan naskah, melainkan sangat tergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok kerja. Format acara televisi yang terencana akan sangat membantu kelancaran tayangan acara televisi. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaiakan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

21

Terdapat lima acuan dasar untuk produksi acara televisi yaitu: Ide, Pengisi acara, peralatan, kerabat kerja, audience. A. Ide Ide merupakan buah pikiran dari seorang perancang acara siaran dalam hal ini seorang produser. Ide merupakan rencana pesan yang akan disampaikan kepada penonton dengan tujuan tertentu. B. Pengisi acara Pengisi acara sangat beragam sesuai dengan jenis acaranya, misalnya pembaca berita, presenter, host , penyanyi, model, penari, artist, pelawak, dll. Jumlah pengisi acara juga tergantung ide acara/rancangan acara. C. Peralatan Peralatan yang harus disediakan dalam suatu studio sangat kompleks dan tergantung kebutuhan. Bisa jadi acara yang satu dengan yang lain membutuhkan peralatan yang berbeda dan dalam jumlah yang berbeda pula. Namun yang biasa ada dalam suatu studio adalah kamera dengan tripod-nya, lampu-lampu, mikrofon, setting/latar, monitor, mixer, dll. D. Kerabat kerja Kerabat kerja ini merupakan satuan kerja yang akan menangani kerja produksi bersama-sama sebagai suatu tim. Masing-masing anggota tim memiliki bidang tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Namun tujuan mereka adalah sama yaitu untuk menghasilkan suatu karya produksi berupa program acara, film, dll. 4. Gramatika televisi 1. Visualisasi Visualisasi adalah pengungkapan ide atau gagasan ke dalam bentuk visual atau gambar. Hal penting dalam visualisasi adalah setiap22

pengambilan gambar dalam proses produksi harus dilandasi dengan adanya motivasi tertentu satu dengan yang lain. Masalah visualisasi tidak lepas dari cara dan teknik pengambilan gambar. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu untuk dicermati. 2. Komposisi gambar Komposisi gambar untuk mendapatkan gambar yang bagus sangat tergantung dari bakat dan pengalaman seseorang. Untuk melatihnya dapat kita lakukan dengan sering mengamati objek-objek yang berkaitan dengan pengambilan gambar seperti lukisan, foto, surat kabat, majalah, terutama film. Jika kita sering melakukan pengamatan tersebut maka akan timbul cita rasa yang tinggi dalam hal komposisi gambar. 3. Teknik pembingkaian Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik pembingkaian: A. Keseimbangan Keseimbangan adalah objek dalam bingkai gambar nampak seimbang posisinya. Dengan perimbangan ratio layar 2/5 sampai 3/5 atau 1/3 sampai 2/3. B. Simetri Menempatkan C. Equilibrium Keseimbangan pada setiap gambar menyebabkan komposisi gambar menjadi stabil, netral, dan labil. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam teknik pembingkaian adalah head room, nose room, walking room, efek 3 dimensi dan lainlain.23

dan

pengambilan

gambarnya harus

ditunjukkan sejelas mungkin dan dengan sinkronisasi antar gambar

objek

tepat

di

tengah

layar

tidak

akan

menghasilkan gambar yang menarik.

4. Piktuarisasi Piktuarisasi adalah teknik menghubungkan gambar satu dengan yang lain sehingga menjadi satu seri gambar yang menarik dan berkelanjutan. Agar gambar terlihat dinamis maka perlu adanya gerakan baik dari pemain ataupun kameranya 3.5 Persiapan dan kelengkapan yang dibutuhkan penayangan berita TVRI Jawa Timur. 3.4.1 Personil 1. Tenaga Operasional TVRI Stasiun Jawa Timur memiliki personil-personil handal yang ahli dan berpengalaman dibidangnya. Personil-personil tersebut bekerja sesuai dengan kemampuan dan pengembangan secara individu, walaupun dalam masa peralihan sistem dari sistem analog menjadi sistem digital. personilpersonil tersebut cepat beradaptasi dengan teknologi-teknologi canggih diera globalisasi saat ini, mengikuti tuntutan zaman yang semakin cepat dan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Profesional kerja mereka ditunjukkan dalam menyuguhkan acara anak-anak, remaja hingga orang tua dengan tampilan yang sejalan dengan usia. Tampilan-tampilan 3D juga ditampilkan untuk menambah cantiknya penyiaran. Personil TVRI Stasiun Jawa Timur tersebut dibagi menjadi 2 yaitu: Tenaga Operasional dan Tenaga Non Operasional. Tenaga Operasional meliputi tenaga yang bergerak dibidang teknik, program, siaran, dan berita. Tenaga Operasional TVRI Stasiun Jawa Timur sebagai berikut: Teknisi : 93 orang (Tehnik, Program, Berita) Andalan : 34 orang (Berita, Program) Adikara : 24 orang (Siaran, Berita) 2. Tenaga Non Operasional

24

TVRI Stasiun Jawa Timur selain mempunyai Tenaga Operasional juga memliki Tenaga Non Operasional. Tenaga-tenaga Non Operasional tersebut antara lain Bagian Keuangan dan Bagian Umum. Tenaga Non Operasional tersebut berperan penting dalam hal perlengkapan, SDM, perbendaharaan, dan akuntansi. Tenaga Non Operasional berjumlah 177 orang yang terdiri dari:a.

Bagian Keuangan: Sub Bagian Perbendaharaan Sub Bagian Akuntansi : 14 orang : 11 orang : 17 orang : 28 orang

b.

Bagian Umum: Sub Bagian SDM Sub Bidang Perlengkapan

3.4.2 Peralatan a. Studio I 1. Standar 3 kamera 2. System Digital Format (4.2.2) 3. Luas Ruangan: (12 X16) m2 b. Studio II 1. Standar 3 kamera 2. System Analog Format (Composite Format) 3. Luas Ruangan: (24 X 18) m2 c. Studio III 1. DV PRO 2 buah 2. System Digital Format (4.2.2) 3. Luas Ruangan: (10 X 8) m 2 d. Pasca Produksi1. Bidang Berita:

- 3 unit NLE (Non Linear Editing) - 1 Unit komputer grafis 2. Bidang Teknik :25

-

NLE (Non Linear Editing):o o o

1 unit PC 2 unit PC 1 unit PC Play List

: Targa 3000 : Adobe premiere 6.5 : Global Tech

-

Linear Editing: o 2 unit Betacam system ENG ENG (Electronic News Gathering) merupakan suatu peliputan

e.

berita/news menggunakan peralatan elektronik. Kamera yang digunakan yaitu kamera rekam atau Camcoder (Camera recorder). TVRI Jawa Timur memiliki beberapa kamera ENG yang sering digunakan, antara lain: 1. DV PRO 2 buah 2. Mini DV AG 62 4 buah f. EFP EFP (Electronic Field Porduction) merupakan suatu peliputan program acara menggunakan peralatan elektronik. Proses produksi dilakukan didalam studio/indoor maupun diluar studio/outdoor, menggunakan waktu yang panjang/lama, biasanya digunakan pada beberapa acara yang prosesnya dengan cara direkam (taping). EFP Bidang Program di TVRI Stasiun Jawa Timur: 1. Kamera 2. Ikegami, HC 400 1 buah 3. Ikegami, HC 340 2 buah 4. JVC : GY 6 buah dan Z ONE 2 buah 5. Panasonic : Mini DV 9200 1 buah 6. Sony : HDV 1080i / Mini DV 1 buah h. SNG

26

Secara harfiah bisa diartikan sebagai pengumpul berita melalui satelit. SNG merupakan piranti (alat) untuk transmisi satelit yang portable, yang berarti SNG lebih praktis untuk dibawa kemana-mana (mudah berpindah tempat/mobile). SNG di TVRI Stasiun Jawa Timur selalu digunakan untuk kepentingan pemberitaan secara live, dari TVRI Stasiun Jawa Timur dikirim melalui SNG ke TVRI Stasiun Pusat (TVRI NASIONAL). i. OB Van OB Van merupakan Control Room Studio yang portable. Didalam OB Van itu biasanya dilengkapi dengan SNG. TVRI Stasiun Jawa Timur memiliki 2 unit mobil OB Van.

BAB IV PENUTUP1.1 Kesimpulan Pilihan program tayangan televisi menentukan arah pengaruh positif atau negatif seluruh pemirsa pada umumnya dan generasi muda pada khususnya. Karena itu perlu adanya usaha yang sengaja untuk mendidik masyarakat (termasuk murid, guru dan orang tua murid) agar dapat secara selektif menerima pesan-pesan media massa yang mereka terima. Oleh karena itu, peranan para ahli dari berbagai disiplin ilmu (seperti psikologi, ahli kebudayaan, ahli pendidikan, ahli hukum) sangat diperlukan untuk menyeleksi program-program tayangan televisi. 1.2 Saran

27

Agar TVRI Jawa Timur terus meningkatkan pelayanan beritanya, serta memberikan upaya-upaya yang lebih baik lagi kepada penonton untuk meningkatkan mutu dan kwalitas penayangan perfilman.

DAFTAR PUSTAKA Wawan Kuswandi, 1996, Komunikasi massa: Sebuah Analisis Media Televisi, Rhineka Cipta Karya, Jakarta. http://www.tvrijatim.com http://tvri-jatim.blogspot.com/2009/08/tvri-nasional-gusur-jatim.html http://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/337/jiptummpp-gdl-s1-2009-trionohadi16833-PENDAHUL-N.pdf http://www.bppndik.com

28