lux meter laporan

12
1 1. JUDUL LUX METER 2. TEORI SINGKAT 1. Flux Cahaya Flux cahaya adalah energi yang diradiasikan keluar dari suatu sumber cahaya setiap detiknya dalam bentuk gelombang cahaya. Jadi flux cahaya dapat dipancarkan oleh suatu sumber cahaya ialah seluruh jumlah cahaya yang dipancarkan dalam satu detik. Dalam hubungannya dengan penerangan telah dijelaskan bahwa 1 watt cahaya sama dengan 680 lumen. Jumlah lumen perwatt (lm/W), disebut flux cahaya spesifik Gambar 1 sudut ruang Misalnya, luasan A merupakan suatu bidang dari permukaan bola yang mempunyai jari-jari (r). kalau kita tentukan luas A, maka sudut ruang ω yang dipotong dari bola oleh jari-jari itu disebut dengan steradian, yang persamaannya dapat kita tuliskan sebagai berikut : Sumber cahaya yang ditempatkan dalam bola seperti gambar 1 memancarkan 1 cd ke setiap jurusan. Jadi permukaan bolanya akan mendapat penerangan merata. Kalau intensitas cahayanya 1 cd, melalui sudut ruang 1 sr akan mengalir flux cahaya 1 m. Jadi intensitas cahaya dapat juga diberi defenisi sebagai berikut :

Upload: fajar-siddik

Post on 04-Aug-2015

386 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lux Meter Laporan

1

1. JUDULLUX METER

2. TEORI SINGKAT1. Flux CahayaFlux cahaya adalah energi yang diradiasikan keluar dari suatusumber cahaya setiap detiknya dalam bentuk gelombang cahaya.Jadi flux cahaya dapat dipancarkan oleh suatu sumber cahaya ialahseluruh jumlah cahaya yang dipancarkan dalam satu detik.Dalam hubungannya dengan penerangan telah dijelaskanbahwa 1 watt cahaya sama dengan 680 lumen. Jumlah lumen perwatt(lm/W), disebut flux cahaya spesifik

Gambar 1 sudut ruangMisalnya, luasan A merupakan suatu bidang dari permukaanbola yang mempunyai jari-jari (r). kalau kita tentukan luas A, makasudut ruang ω yang dipotong dari bola oleh jari-jari itu disebut dengansteradian, yang persamaannya dapat kita tuliskan sebagai berikut :

Sumber cahaya yang ditempatkan dalam bola seperti gambar 1memancarkan 1 cd ke setiap jurusan. Jadi permukaan bolanya akanmendapat penerangan merata. Kalau intensitas cahayanya 1 cd, melalui sudut ruang 1 sr akan mengalir flux cahaya 1 m. Jadiintensitas cahaya dapat juga diberi defenisi sebagai berikut :

Page 2: Lux Meter Laporan

2

2. Intensitas PeneranganIntensitas penerangan atau iluminasi atau kuat penerangan adalahflux cahaya yang jatuh pada suatu bidang atau permukaan, sehinggasatuan Intensitas penerangan adalah lumen /m2 atau Lux (Lx).

Gambar 2 Intensitas penerangan pada suatu bidang kerjaJika suatu bidang yang luasnya A m2 (lihat gambar 2a), diterangidengan Φ lumen, intensitas penerangan rata-rata di bidang itu adalah :

Sedangkan untuk kasus seperti gambar 2.b dimana intensitaspenerangan di suatu bidang karena suatu sumber cahaya denganintensitas I, berkurang dengan kuadrat dari jarak antara sumbercahaya dengan bidang itu, disebut hukum kuadrat, dengan rumus :

Intensitas penerangan harus ditentukan di tempat di manapekerjaannya akan dilakukan. Bidang kerja umumnya diambil 80cm di atas lantai. Bidang kerja ini mungkin sebuah meja ataubangku kerja, atau juga suatu bidang horizontal khayalan, 80 cm diatas lantai.Intensitas penerangan yang diperlukan ikut ditentukan oleh sifatpekerjaan yang harus dilakukan. Suatu bagian menarik halusmisalnya, akan memerlukan intensitas penerangan yang jauh lebihbesar daripada yang diperlukan suatu galangan kapal.Juga panjangnya waktu kerja mempengaruhi intensitaspenerangan yang diperlukan. Pekerjaan yang lama denganpenerangan buatan, juga memerlukan intensitas penerangan yanglebih besar.Tabel 1 mencantumkan intensitas penerangan yang diperlukan

Page 3: Lux Meter Laporan

3

untuk penerangan yang baik.Φ = E x A lm.

Flux cahaya yang dipancarkan lampu-lampu tidak semuanyamencapai bidang kerja sebagian dari flux cahaya itu akandipancarkan ke dinding dan langit-langit (lihat gambar 3). Karenaitu untuk menentukan flux cahaya yang diperlukan harusdiperhitungkan efisiensi atau rendemennya :\

a. Pembagian flux cahaya dalam ruangan.Dalam hal ini flux cahayanya sebagian besar menujulangsung ke bidang kerja.b. Dalam ruangan tinggi ini hanya sebagian kecil dari fluxcahayanya menuju langsung ke bidang kerja.

a. Efisiensi Penerangan

DanΦg = E x A lmDidapat rumus flux cahaya :Dimana :A = luas bidang kerja dalam m2

E = intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerjaEfisiensi atau randemen penerangannya ditentukan dari tabeltabel(lihat misalnya tabel 2 sampai dengan tabel 6). Setiap tabelhanya berlaku untuk suatu armature tertentu dengan jenis lampudalam ruangan tertentu pula.Untuk menentukan efisiensi penerangannya harus

Page 4: Lux Meter Laporan

4

diperhitungkan :a. Efisiensi atau randmen armatrunya (v);b. Faktor refleksi didning (rw), faktor refleksi langit-langintya (rp)dan faktor refleksi bidang pengukuran (rm)c. Indeks ruangannyab. Efisiensi ArmaturEfisiensi atau randemen armatur v ialah :

efisiensi ini dibagi atas bagian flux di atas dan di bawah bidanghorizontal; misalnya dalam tabel 3 masing-masing 22% dan 65%.Efisiensi sebuah armatur ditentukan oleh konstruksinya danoleh bahan yang digunakan.

Dalam efisiensi penerangan selalu sudah diperhitungkanefisiensi armaturnya.c. Faktor-Faktor RefleksiFaktor-faktor refleksi rw dan rp masing-masing menyatakanbagian yang dipantulkan dari flux cahaya yang diterima olehdinding dan langit-langit, dan kemudian mencapai bidang kerja.Faktor refleksi semua bidang pengukuran atau bidang kerja rm,ditentukan oleh refleksi lantai dan refleksi bagian dinding antarabidang kerja dan lantai. Umumnya untuk rm ini diambil 0,1.Langit-langit dan dinding berwarna terang memantulkan 50-70% dan yang berwarna gelap 10-20%.Pengaruh dinding dan langit-langit pada sistem peneranganlangsung jauh lebih kecil daripada pengaruhnya pada sistemsistempenerangan lainnya. Sebab cahaya yaitu q jatuh di langitlangitdan dinding hanya sebagian kecil saja dari flux cahaya.Dalam tabel-tabel 2 sampai dengan 6 efisiensi penerangannyadiberikan untuk tiga nilai rp yang berbeda. Pada setiap nilai rp

terdapat tiga nilai rw.Untuk faktor refleksi dinding rw ini dipilih suatu nilai rata-rata,sebab pengaruh gorden dan sebagainya sangat besar.a. Menggunakan bahan yang tidak mengkilat untuk bidang kerjab. Menggunakan sumber-sumber cahaya yang permukaannyaluas dan luminansinya rendahc. Penempatan standar cahaya yang tepat

d. Indeks ruangan atau indeks bentukIndeks ruangan atau indeks bentuk k menyatakanperbandingan antara ukuran-ukuran utama suatu ruanganberbentuk bujur sangkar :

dimana :p = panjang ruangan dalam m

Page 5: Lux Meter Laporan

5

l = lebar ruangan dalam mh = tinggi sumber cahaya di atas bidang kerja, dinyatakan dalam mBidang kerja ialah suatu bidang horizontal khayalan, umumnya0,80 m di atas lantai.Kalau nilai k yang diperoleh tidak terdapat dalam tabel, efisiensipenerangannya dapat ditentukan dengan interpolasi. Kalaumisalnya k = 4,5 maka untuk ɳ diambil nilai tengah antara nilai-nilaik = 4 dan k = 5.Untuk k yang melebihi 5, diambil nilai ɳ untuk k = 5, sebabuntuk k di atas 5, efisiensi penerangannya hampir tidak berubahlagi.e. Faktor Penyusunan atau Faktor DepresiasiFaktor penyusutan atau faktor depresiasi d adalah :

Intensitas penerangan E dalam keadaan dipakai ialah intensitaspenerangan rata-rata suatu instalasi dengan lampu-lampu danarmatur-armatur, yang daya gunanya telah berkurang karena kotor,sudah lama dipakai atau karena sebab-sebab lain.

Efisiensi penerangan yang diberikan dalam tabel-tabel 2 sampaidengan 6 berlaku untuk suatu instalasi dalam keadaan baru. Kalaufaktor depresiasinya 0,8 suatu instalasi yang dalam keadaan barumemberi hanya 200 lux saja dalam keadaan sudah dipakai.Jadi untuk memperoleh efisiensi penerangannya dalamkeadaan dipakai, nilai rendmeen yang didapat dari tabel masihharus dikalikan dengan faktor depresiasinya. Faktor depresiasi inidibagi atas tiga golongan utama, yaitu untuk :a. Untuk potongan berat.Masing-masing golongan utama ini dibagi lagi atas tigakelompok, tergantung pada masa pemeliharaan lampu-lampudan armatur-armaturnya yaitu setelah 1, 2 atau 3 tahun.Potongan ringan terjadi di toko-toko, kantor-kantor dangedung-gedung sekolah yang berada di daerah-daerah yanghampir tidak berdebu.Potongan berat akan terjadi di ruangan-ruangan denganbanyak debu atau pengotoran lain, misalnya di perusahaanperusahaancor, pertambangan, pemintalan dan sebagainya.Potongan biasa terjadi di perusahaan-perusahaan lainnya.Kalau tingkat pengotorannya tidak diketahui, digunakanfaktor depresiasi 0,8.Selanjutnya efisiensi penerangannya juga dipengaruhi olehcara penempatan sumber-sumber cahayanya dalam ruangan.Jarak a antarsumber cahaya sedapat mungkin harus samauntuk dua arah. Jarak antar sumber cahaya yang paling luardan dinding harus 0,5 a. Sedapat mungkin a harus sama

Page 6: Lux Meter Laporan

6

dengan tinggi h sumber cahaya di atas bidang kerja.Kalau ketentuan-ketentuan di atas mengenai penempatansumber cahaya dipenuhi, untuk efisiensi penerangannya dapat

digunakan nilai-nilai yang diberikan dalam tabel 2 sampaidengan tabel 6.Kalau a lebih kecil daripada h, misalnya kalau ruangannyakecil, maka untuk penerangan umum yang biasanya digunakanempat armatur.Di samping pengaruh pengotoran, dalam faktor depresiasitelah juga diperhitungkan pengaruh usia lampu-lampunya.Pengaruh ini tergantung pada jumlah jam nyalanya. Untuklampu-lampu TL diperhitungkan 1500 jam nyala per tahun, danuntuk lampu pijar 500 jam nyala per tahun. Angka-angka inisesuai dengan angka rata-rata di perusahaan-perusahaan.Kalau intensitas penerangannya menurun sampai 20% dibawah yang seharusnya, lampu-lampunya harus diganti ataudibersihkan. Penggantian lampu-lampu ini sebaiknya dilakukankelompok demi kelompok, supaya tidak terlalu mengganggukegiatan perusahaan.

f. Tabel-Tabel PeneranganTabel 2 sampai dengan tabel 6 berikut ini dikutip dari buku“Tabellen voor verlentign’ (tabel-tabel penerangan), yangditerbitkan oleh Philips.

Page 7: Lux Meter Laporan

7

3. ALAT DAN BAHAN

Berikut ini adalah peralatan/bahan yang di butuhkan untuk instalasi saklar tunggal :

LUX meter Penggaris

4. LANGKAH KERJA1. persiapkan alat dan bahan pada meja kerja.2. ukur jarak lampu dengan tempat yang ingin diukur kuat penerangannya.3. atur range pada lux meter sesuai intensitas kuat penerangan. Pada range terdapat

300, 1000, dan 3000.4. Kemudian letakkan penangkap cahaya pada tempat yang ingin diukur.5. jangan tutupi penangkap cahaya dengan bayangan tubuh atau bayangan objek lain.6. Kemudian baca hasil yang terukur pada lux meter.

Page 8: Lux Meter Laporan

8

5. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJASebaiknya dalam melaksanakan praktikum, mahasiswa harus sangat menjaga kesehatan dan keselamatan kerjanya. Adapun kesehatan dan keselamatan kerja tersebut dapat ditempuh dengan cara berikut ini:

1. Pakailah baju praktikum sebelum melaksanakan praktikum.2. Persiapkan alat dan bahan secara baik dan benar.3. Bersihkan tempat kerja dari sampah dan kotoran.4. Gunakan alat dan bahan sesuai kegunaan.5. Jangan gunakan alat dan bahan untuk bermain.6. Pastikan menggunakan alas kaki selama praktikum berlangsung.

6. GAMBAR KERJA

7. HASIL PRAKTIKUM

No Nama Ruangan Jarak Jumlah lampu Besar lux di 3 titik Rata - rata1. Ruang Dosen 3 m Hidup semua 350, 400, 400 383,32. Ruang Dosen 3 m Hidup sebagian 308, 340, 340 332,23. Ruang Dosen 3 m Mati semua 250, 300, 500 313,34. Ruang Kelas 3 m Hidup semua 300, 400, 450 383,35. Ruang Kelas 3 m Hidup sebagian 200, 300, 400 3006. Ruang Kelas 3 m Mati Semua 200, 250, 250 233,37. Ruang Instalasi 1,5 m Hidup Semua 240, 240, 240 2408. Ruang Instalasi 1,5 m Hidup sebagian 150, 150, 170 156,69. Ruang Instalasi 1,5 m Mati semua 50, 60, 70 133,3

Page 9: Lux Meter Laporan

9

8. ANALISISPada penerangan di ruang dosen, dari tabel data penerangan dari PHILIPS dapat dikategorikan sebagai ruang kantor yang tidak terus menerus digunakan untuk pekerjaan (ruang tunggu). Dan berdasarkan perbandingan hasil pengukuran praktikum dan data penerangan dari PHILIPS, kuat penerangan di ruang dosen dinyatakan sangat bagus.

Pada penerangan di ruang kelas, dari tabel data penerangan dari PHILIPS dapat dikategorikan sebagai ruang kelas. Dan berdasarkan perbandingan hasil pengukuran praktikum dan data penerangan dari PHILIPS, kuat penerangan di ruang kelas hampir mendekati kategori sangat bagus.

Pada penerangan di ruang industri, dari tabel data penerangan dari PHILIPS dapat dikategorikan sebagai ruang industri pekerjaan biasa. Dan berdasarkan perbandingan hasil pengukuran praktikum dan data penerangan dari PHILIPS, kuat penerangan di ruang instalasi dinyatakan tidak bagus dan kurang terang.

9. KESIMPULAN/SARANa. Kesimpulan

Intensitas penerangan atau iluminasi atau kuat penerangan adalah flux cahaya yang jatuh pada suatu bidang atau permukaan, sehingga satuan Intensitas penerangan adalah lumen /m2 atau Lux (Lx).

Dari beberapa ruangan yang terdapat pada gedung elektro, masih ada ruang yang tidak memenuhi syarat, atau dengan kata lain penerangannya tidak bagus.

a. Saran

Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum, mahasiswa harus benar – benar menjaga keselamatan kerja, dan menggunakan alat dan bahan sesuai kegunaannya. Dan mahasiswa juga diharapkan lebih teliti dan hati – hati dalam melaksanakan praktikum.