llapaporanoran tugas akhirtugas...
TRANSCRIPT
Backhoe Dredger Backhoe Dredger SebagaiSebagai MetodeMetode AlternatifAlternatif PengerukanPengerukan UntukUntukPersiapanPersiapan permukaanpermukaan PengeboranPengeboran Di Daerah Di Daerah EksploitasiEksploitasi
BLOK MIGASBLOK MIGASKalimantan Kalimantan TimurTimur-- Indonesia Indonesia
Backhoe Dredger Backhoe Dredger SebagaiSebagai MetodeMetode AlternatifAlternatif PengerukanPengerukan UntukUntukPersiapanPersiapan permukaanpermukaan PengeboranPengeboran Di Daerah Di Daerah EksploitasiEksploitasi
BLOK MIGASBLOK MIGASKalimantan Kalimantan TimurTimur-- Indonesia Indonesia
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIRLAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIRJUDUL TUGAS AKHIRJUDUL TUGAS AKHIR
PENGUSUL : 1. FAUJI NEHRU SUSANTOPENGUSUL : 1. FAUJI NEHRU SUSANTO (6107 030 053)(6107 030 053)2. ANDRIANTO2. ANDRIANTO (6107 030 043)(6107 030 043)
JURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPALJURUSAN : TEKNIK BANGUNAN KAPALPRODI : TEKNIK PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI KAPALPRODI : TEKNIK PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYAPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYAINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
20201010
LAPORANLAPORAN TUGAS TUGAS AKHIRAKHIR
PENDAHULUANPENDAHULUANLATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Pengerukan merupakan suatu tahap persiapan dalam proses pembuatansumur (drilling) di ladang-ladang minyak dan gas di daerah exploitasiBlok Migas (Minyak dan Gas) khususnya didaerah Kalimantan Timur-Indonesia.
PPNSPPNS--ITSITS
Blok Migas (Minyak dan Gas) khususnya didaerah Kalimantan Timur- Indonesia sementara ini hanya menggunakan metode ” clamp shell” excavation sebagai satu – satunya metode pengerukan yang dilibatkan dalam proses persiapan permukaan lapisan dasar dibawah air sebelum pengeboran.
LAPORANLAPORAN TUGAS TUGAS AKHIRAKHIR
PERUMUSAN MASALAHPERUMUSAN MASALAH Pemilihan dan modifikasi backhoe excvator.Perencanaan ukuran utama kapal pontoon untuk kapal dredger yang sesuai untuk kondisi perairan daerah eksploitasi Blok Migas Kalimantan Timur- Indonesia.Perencanaan bentuk lines plan dan rencana umum untuk kapal pontoon dengan pertimbangan kondisi - kondisi seperti di atas.Perhitungan stabilitas kapal pontoon sebagai kapal dredger.
.
PPNSPPNS--ITSITS
LAPORANLAPORAN TUGAS TUGAS AKHIRAKHIR
BATASAN MASALAHBATASAN MASALAHMetode pemilihan tipe excavator di sesuaikan dengan kondisi data survey di blok eksploitasi Kalimantan Timur IndonesiaPerencanaan di lakukan hanya pada rencana garis dan rencana umum tanpa perhitungan konstruksi.Modifikasi lengan dan mud bucket di lakukan sesuai dengan kebutuhan data survey.Perhitungan kapasitas siklus hingga cutting speed di lakukan dengan acuan section 13 A 6, Productivity- komatsu
PPNSPPNS--ITSITS
LAPORANLAPORAN TUGAS TUGAS AKHIRAKHIR
TUJUANTUJUANMendapatkan kapasitas soil yang mampu dikeruk perhari denganmethode backhoe dredger.Mendapatkan ukuran utama kapal pontoon yang sesuai denganmetode backhoe dredgerMendapatkan bentuk lines plan yang sesuai dengan ukuran utama.Mengetahui karakteristik kestabilan kapal pontoon sebagai kapaldredger
PPNSPPNS--ITSITS
MAANFAATMAANFAATLAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Pengaktualisasian potensi mahasiswa dalam wujud nyata.Menyiapkan mental dan semangat bersaing dalammenghadapi era globalisasi(AFTA).Mengembangkan dan menciptakan teknologi tepat guna yangbermanfaat dan bisa diterima di industri- indusri besarkhusunya indusri dredger.Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia(SDM).
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
METODELOGI
STARTSTARTSTARTSTART
IdentifikasiIdentifikasi dandanperumusan masalahmasalah
IdentifikasiIdentifikasi dandanperumusan masalahmasalah
StudiStudi literature literature mengenaimengenaimetodemetode pengerukanpengerukan
StudiStudi literature literature mengenaimengenaimetodemetode pengerukanpengerukan
--BukuBuku
--Internet Internet
--JurnalJurnal
--WawancaraWawancaraPengumpulanPengumpulan data yang data yang
dibutuhkandibutuhkan untukuntukpemilihanpemilihan bbackhoe ackhoe
excavatorexcavator ::
PanjangPanjang lenganlenganTipe excavatorTipe excavator
PengumpulanPengumpulan data yang data yang dibutuhkandibutuhkan untukuntukpemilihanpemilihan bbackhoe ackhoe
excavatorexcavator ::
PanjangPanjang lenganlenganTipe excavatorTipe excavator
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PerhitunganPerhitungan dandan desaindesain excavatorexcavatorBackhoeBackhoe ::
SiklusSiklus MudMud BucketBucketMudMud BucketBucket
PerhitunganPerhitungan dandan desaindesain excavatorexcavatorBackhoeBackhoe ::
SiklusSiklus MudMud BucketBucketMudMud BucketBucket
Katalog Katalog Backhoe Backhoe
ExcavatorExcavator
Penentuan spesifikasi tentang backhoePenentuan spesifikasi tentang backhoe::
Dimensi backhoeDimensi backhoeBerat backhoeBerat backhoeTitik berat backhoeTitik berat backhoe
Penentuan spesifikasi tentang backhoePenentuan spesifikasi tentang backhoe::
Dimensi backhoeDimensi backhoeBerat backhoeBerat backhoeTitik berat backhoeTitik berat backhoe
Perencanaan ponton sebagai Perencanaan ponton sebagai kapal dredgerkapal dredger::
Ukuran utamaUkuran utamaLine planLine planVolume displacmentVolume displacmentGeneral ArrangementGeneral ArrangementSistem spudSistem spud
Perencanaan ponton sebagai Perencanaan ponton sebagai kapal dredgerkapal dredger::
Ukuran utamaUkuran utamaLine planLine planVolume displacmentVolume displacmentGeneral ArrangementGeneral ArrangementSistem spudSistem spud
PROPOSAL TUGAS AKHIRPROPOSAL TUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
ApakahApakah stabilitasstabilitastercapaitercapai??
ApakahApakah stabilitasstabilitastercapaitercapai??
FinishFinish
YaYaYaYa
PerhitunganPerhitungan StabilitasStabilitas::
StabilitasStabilitas awalawalStabilitasStabilitas MemanjangMemanjangStabilitasStabilitas melintangmelintang
PerhitunganPerhitungan StabilitasStabilitas::
StabilitasStabilitas awalawalStabilitasStabilitas MemanjangMemanjangStabilitasStabilitas melintangmelintang
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
ANALISA DATA SURVEY• Kedalaman• Jenis soil• Luas Area• Target Kapasitas
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
KedalamanAnalisa kedalaman ini dilakukan dengan melihat peta lokasieksploitasi dengan pertimbangan kedalaman awal kemudian dihitung dengan kondisi pasang dan surut kondisi tersebut.dimana diketahui kedalaman maksimal kondisi awal adalah 16meter( data terlampir), di tambah kondisi pasang maksimal adalah2,9 meter ( data terlampir) dan maksimum kedalaman yang harus dicapai adalah kurang lebih 6 meter untuk daerah yang paling dalamdari kondisi kedalaman awal.Jadi : 16 + 2,9 + 6 = 24,9 meter ~ 25 meter.Artinya, kita harus merencanakan lengan dengan jangkauan lenganminimal yang harus mampu beroperasi hingga kedalaman(maksimum depth 25 meter).
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Dengan hasil perhitungan tersebut maka akan direncanakan tipebackhoe excavator yang memiliki jangkauan kedalaman 25 meterdengan dipertimbangkan freeboard dari kapal pontoon. Mengingatbahwa nantinya backhoe excavator tersebut akan di dudukkan diatas main deck kapal pontoon, maka kita harus memperhitungkanjarak freeboard.
Jadi : 25 meter + 1.33 meter = 26.33 meter ~ 26.5 meter.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
JENIS SOIL
Soil atau jenis material ini memiliki nilai SPE( Specific Energy Of theSoil) yang nilainya sangat menetukan proses operasional backhoe dredgerini mampu bekerja secara optimal( dalam hal ini adalah siklus kerja perjam).Karena nantinya jenis soil ini akan berpengaruh langsung terhadap nilaikekerasan yang akan di potong oleh cutter head pada mud bucket.Dalam analisa ini didapatkan jenis soil pada daerah- daerah eksploitasi diatas adalah Clay( lumpur). Kategori soil ini memiliki sifat yang lunakdengan nilai SPE adalah 1.80 – 2.00 ton/m3, sehingga dapat diperkirakanbahwa kinerja dari backhoe excavator akan ringan dan produktivitas dipastikan akan sangat bagus.
Dalam analisa ini didapatkan jenis soil pada daerah- daerah eksploitasi di atas adalah Clay( lumpur). Kategori soil ini memiliki sifat
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
LUAS AREALuas area dari data survey ini menentukan berapa jumlah meter kubiksoil/ material yang harus kita keruk untuk bisa mempersiapkanpermukaan pengeboran.. Luas area pada blok eksploitasi di blok migas Kalimantan timur-Indonesia bervariasi, hal ini terjadi karena luas daerah eksploitasibeberapa berada pada sungai dan sebagian lagi berada pada muara. Luasminimum yang didapat dari data survey adalah sekitar 18 m2- dan padabeberapa daerah lain adalah maksimal 200 m2.
Dalam analisa ini didapatkan jenis soil pada daerah- daerah eksploitasi di atas adalah Clay( lumpur). Kategori soil ini memiliki sifat
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
TARGET KAPASITASTarget kapasitas ini didapat dari data operasional kapal dredger denganmetode clamp shell/ grab dredger yang di operasionalkan untuk sitepreparation di blok migas Kalimantan Timur- IndonesiaYang dimana backhoe dredger ini mampu melampaui kapasitas denganmetode clamp shell/ grab dredger. Dalam kasus ini nilai yang harus dilampaui adalah 200 m3 / jam.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PENENTUAN TIPE BACKHOE DAN PANJANG LENGAN
Penetuan tipe backhoe excavator adalah bagian dari perencanaan dengandasar analisa data survey yang telah tersebut di atas dan diketahui dariperhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kita harusmencari / merencanakan menggunakan tipe backhoe excavator denganjangkauan lengan yang mampu beroperasi dengan kedalaman maksimumadalah 25 meter.Untuk itu kita juga mengacu pada referensi kapal- kapal dredger yangsudah ada dan beroperasi dengan kemampuan ground hingga maksimumdepth lebih dari 25 meter.Nordic giant adalah nama kapal backhoe dredger yang merupakan milikdari perusahaan pengerukan asal Belanda yaitu Royal Boskaliswestminster Nv, head office beralamatkan di P.O. Box 43, 3350 AAPapendrecht, The Netherland.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Dengan menjadikan Nordic Giant – Boskalis tersebut sebagaireferensi perencanaan dan penentuan type backhoe excavator danpanjang lengan maka kita menggunakan :Type Excavator : Liebherr P 995Maximum dredging depth : 27.00 meter, yang artinya typeexcavator ini memiliki lengan yang jangkauannya mampu beroperasidengan kedalaman 25 meter lebih yaitu 27 meter.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Perhitungan Kapasitas Siklus dan Penentuan Mud Bucket
Diketahui bahwa dengan metode clampshell/ grab dredger tersebutmampu beroperasi dengan kapasitas siklus maksimal ± 200 m3/ jam,maka dengan metode backhoe dredger diharapkan mampu melampauikapasitas 200 m3/ jam.Oleh karena itu dilakukan perhitungan kapasitas siklus dengan metodebackhoe dredger dengan menggunakan type excavator P/R 995Litronic, dengan 4 variabel kapasitas mud bucket yaitu 22 m3, 24 m3,25 m3 dan 26,5 m3. Perhitungan ini mengunakan acuan perhitungansection 13 A 6, Productivity- Komatsu. Dengan rumus perhitungansebagai berikut :
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
- Kapasitas mud bucket : 24 m3
1. Production per cycle (q)q = q1 x KDiketahui : q : 24 m3
K : 1,1 – 1,2q = 24 x 1.2q = 28.8 m3
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
. Cycle time( Cm)Cycle time = Standard cycle time x conversion factorDiketahui : Standard cycle time : 70 -80 sec
Conversion factor: 0.9Cycle time = 80 x 0.9 = 72
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Job efficiency ( E)Backhoe dredger untuk persiapan permukaan ini beroperasi
untuk daerah dengan kondisi soft soil( clay/ lumpur). Sehingga nilaidari Job efficiency di anggap pada kondisi baik (good), pada tabeldengan nilai 0.83
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Jadi : Q =qx 3600xE/CM Dimana : q: 28.8 m3
Cm : 72 sekonQ= 28.8x3600x0.83/72 E : 0.83Q = 1195,2 m3/ hours
Perhitungan Cutting Speed ( Vc)= Fc x Vc x SPE
Vc= Q/FcxSPEVc= 1196,2/1150x2Vc = 2,07 m2/ sec
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Dilihat dari perhitungan di atas backhoe dredger dengan menggunakanexcavator liebherr 995 R/L dengan mud bucket 24 m3 mampu melakukansiklus dengan kapasitas siklus 1195,2 m3/hours.Dalam kondisi normal kerja, backhoe dredger ini mampu beroperasi 24 jamnonstop, namun pada kenyataannya jam kerja normal adalah 8 jam, olehkarena itu perhitungan beban kerja yang di lakukan di hitung dengan bebankerja backhoe dredger adalah 8 jam dan di dapat perhitungan sebagaiberikut:
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
Diketahui: -Siklus kerja per bulan dengan kapasitas siklus adalah 1195,2m3/hoursDianggap 1 hari kerja adalah 8 jam kerja.- 1 bulan adalah 25 harikerja
9561,6 x 25 == 239040 m3/ month
Siklus Per bulan = kapasitas perbulan / mud bucket capacity239040 / 24 =
=9.960 siklus / monthPada modul 4. Pesawat angkat tentang kapasitas kerja mesin angkat: angka9.960 siklus/month berarti memiliki siklus kerja perhari 9.960 / 25 = 398,4siklus / day. Jadi beban kerja sedang.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
STABLITAS
Stabilitas memanjang saat semua spud kondisi BebasHasil dari perhitungan kondisi di atas adalah sebagai
berikut :LBM = 84.34 meterKB = 1.255 meterKG = 1.83 meterLCG = -8.72 meter
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PERHITUNGAN STABLITAS
Stabilitas memanjang saat 2 fixed spud digunakanHasil dari perhitungan kondisi di atas adalah sebagai
berikut :LBM = 84.34 meterKB = 1.255 meterKG = 1.83 meterLCG = 2.70 meter (titik tumpu di 2 fixed spud)
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PERHITUNGAN STABLITAS
• IV.4.3.2 Stabilitas memanjang saat Moveable Spud digunakan
• Hasil dari perhitungan kondisi di atas adalah sebagai berikut :
• LBM = 84.34 meter• KB = 1.255 meter• KG = 1.83 meter• LCG = -23.05 meter ( titik tumpu pada
moveable spud)
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PERHITUNGAN STABLITAS
Setelah diketahui berat per bagian dari kapal backhoe dredger dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai KG total dari kapal backhoe dredger ini yaitu dengan cara memasukkan input berat dan lengan gaya 14 bagian yang sudah di perhitungkan dan kemudian di dapat hasil perhitungan sebagai berikut:KG Total = 6.07849 meter berada di atas keel.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PERHITUNGAN STABLITAS
Perhitungan LCG total ini melibatkan bagian badan kapal yang dibagi menjadi 7 bagian yang disebelumnya dilakukanperhitungan untuk mengetahui nilai CG di tiap blok ataubagian yang akan di hitung. Nilai LCG total berada pada =3.99 meter di depan midship kapal.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PERHITUNGAN STABLITAS
Hasil akhir dalam perhitungan LBM, KB dan TKM inimerupakan perhitungan terakhir dalam proses pengerjaantugas akhir ini. Informasi nilai- nilai di atas sangat berpengaruhdalam pengoperasian kapal pontoon ini sebagai kapal backhoedredger. Berikut adalah hasil perhitungan total dari nilai- nilai diatas:LBM = 82.68 meterKB = 1.255 meterLKM = 83.938 mete
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
PERHITUNGAN STABLITAS
Perhitungan LCG total ini melibatkan bagian badan kapal yang dibagi menjadi 7 bagian yang disebelumnya dilakukanperhitungan untuk mengetahui nilai CG di tiap blok ataubagian yang akan di hitung. Nilai LCG total berada pada =3.99 meter di depan midship kapal.
KESIMPULAN
• Untuk tipe dan modifikasi excavator backhoe liebherr P 995 dengan kapasitas mud bucket 24 m3 dan panjanglengan 27 meter mampu menghasilkan kapasitas siklus per jam maksimal 1195.2 m3. Hasil perencanaan ini sudahmelampaui kapasitas dari metode clampshell atau grab dredger yaitu 200 m3.
LAPORANLAPORAN TUGAS AKHIRTUGAS AKHIR
PPNSPPNS--ITSITS
TERIMA KASIH