luas minimum dan metode kuadrat -ekotum

17
LUAS MINIMUM DAN METODE KUADRAT Disusun oleh : Putri Hildayanti B1J011091 Hairunnisa B1J011107 Jovina Febe S. B1J011122 Kelompok : 15 Rombongan : II Asisten : LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

Upload: haris-hermawan

Post on 23-Dec-2015

280 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ekotum

TRANSCRIPT

Page 1: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

LUAS MINIMUM DAN METODE KUADRAT

Disusun oleh :

Putri Hildayanti B1J011091Hairunnisa B1J011107Jovina Febe S. B1J011122

Kelompok : 15Rombongan : II

Asisten :

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2014

Page 2: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai macam penggunaan lahan, mulai dari yang

paling ekstensif misalnya agroforesti kompleks yang menyerupai hutan, hingga

paling intensif seperti sistem pertanian semusim monokultur. Keanekaragaman

spesies, ekosistem dan sumber daya genetik semakin menurun pada tingkat yang

membahayakan lingkungan (Budiman, 2004). Tumbuhan dikenal berperan

penting dalam konservasi tanah dan air karena perakaran tumbuhan sebagai

pengikat agregat tanah. Batang dan tajuk tumbuhan mengintersepsi butiran hujan

sehingga tida langsung menumbu tanah yang akan mempercepat laju erosi

(Widiyono et al., 2005).

Menurut Marsono (1997), vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-

tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis jenis yang hidup bersama-sama pada

suatu tempat. Mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat,

baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan

organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta

dinamis. Analisis vegetasi merupakan studi untuk mengetahui komposisi dan

sturuktur suatu ekosistem. Kegiatan analisis vegetasi pada dasarnya ada dua

macam yaitu dengan metode petak dan tanpa petak.salah satu metode dengan

petak yang banyak adalah metode jalur (untuk risalah pohon) dan metode garis

petak (untuk risalah permudaan) (Latifah, 2005).

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan atau komposis

vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari golongan tumbuh-tumbuhan. Unsur

struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk.

Analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk

menentukan indeks nilai penting dari penyusunan komunitas hutan tersebut dan

dapat diperoleh informasi uantitatif tentang struktur dan komposisi suatu

komunitas tumbuhan. Analisis vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari

susunan dan bentuk vegetasi atau golongan tumbuh-tumbuhan yaitu mempelajari

tegakan hutan (pohon) serta mempelajari tegakan tumbuhan bawah. Tumbuhan

bawah adalah suatu jenis vegetasi dasar yang terdapat di bawah tegakan hutan

Page 3: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

kecuali permudaan pohon hutan, padang rumput/alang-alang dan vegetasi semak

belukar (Dedy, 2011).

Dilihat segi floristis ekologis pengambilan sampling dengan cara random

sampling hanya mungkin digunakan apabila lapangan dan vegetasinya homogen,

misalnya padang rumput dan hutan tanaman, pada umumnya untuk keperluan

penelitian ekologi hutan lebih tepat dipakai systematic sampling, bahkan

purposive sampling pun boleh digunakan pada keadaan tertentu. Luas daerah

contoh vegetasi yang akan diambil datanya sangat bervariasi untuk setiap bentuk

vegetasi mulai dari 1 m2 sampai 100 m2. Suatu syarat untuk daerah pengambilan

contoh haruslah representatif bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini

dapat dikembalikan kepada sifat umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa

komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh populasi-populasi. Peranan individu

suatu jenis tumbuhan sangat penting. Sifat komunitas akan ditentukan oleh

keadaan individu-individu tadi, dengan demikian untuk melihat suatu komunitas

sama dengan memperhatikan individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis

tumbuhan yang ada secara keseluruhan. Surasana (1990) menyatakan bahwa

daerah pengambilan contoh itu representatif bila didalamnya terdapat semua atau

sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk komunitas tersebut, dengan

demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat suatu luas tertentu

dan daerah vegetasi tersebut akan memperlihatkan kekhususan dari vegetasi

secara keseluruhan yang disebut luas minimum (Odum, 1998).

Menurut Harun (1993), bahwa metode kuadran adalah metode analisa

vegetasi yang menggunakan daerah persegi panjang sebagai sampel uniknya.

Ukuran yang digunakan yaitu untuk semak dan pohon digunakan kuadran

diameter anti meter. Kerapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu

populasi jenis tumbuhan di dalam area kuadran. Beberapa keadaan, kesulitan

dalam menentukan batasan individu tumbuhan, kerapatan dapat ditentukan dengan

cara pengelompokan berdasarkan criteria tertentu (kelas kerapatan). Kerimbunan,

ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh populasi jenis tumbuhan.

Apabila dalam penentuan kerapatandijabarkan dalam bentuk kerapatan, maka

untuk kerimbunannya pun lebih baik dipergunakan kelas kerimbunan.

Page 4: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

Frekuensi ditentukan berdasarkan kerapatan dari jenis tumbuhandijumpai

dalam sejumlah area cuplikan (n), dibandingkan dengan seluruh atau seluruh

cuplikan yang dibuat (N), biasanya dalam %. Nilai penting harga ini didapatkan

berdasarkan penjumlahan dari relatif dari sejumlah variabel yang telah diukur

(kerapatan relatif, kerimbunan relatif dan frekuensi relatif). Harga relatif ini dapat

dicari dengan perbandingan antar harga suatu variabel yang didapat dari suatu

jenis terhadap nilai total dari variabel untuk seluruh jenis yang didapat, dikalikan

100%. Jenis-jenis tumbuhan dalam tabel disusun berdasarkan harga nilai penting

ini yang biasanya dari harga tumbuhan yang besar harga nilai pentingnya dapat

dipergunakan untuk menentukan penanaman bentuk vegetasi tadi (Rahardjanto,

2001).

Menurut Fachrul (2007), kuadrat adalah daerah persegi dengan berbagai

ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari 10 m2 sampai 100 m2. Bentuk petak

sampel dapat persegi, persegi panjang, atau lingkaran. Metode kuadrat ada

beberapa jenis :

1. Count/list count quadrat

Metode ini dikerjakan dengan menghitung jumlah spesies yang ada,

beberapa batang dari masing-masing spesies didalam petak. Jadi,

merupakan suatu daftar spesies yang ada di daerah yang diselidiki.

2. Cover quadrat (basal area kuadrat)

Untuk mengetahui penutupan relatif, yaitu presentase tanah yang tertutup

vegetasi. Metode ini digunakan untuk memperkirakan berapa area

(penutupan relatif) yang diperlukan tiap spesies dan berapa total basal dari

vegetasi di suatu daerah. Total basal dari vegetasi merupakan penjumlahan

basal area dari beberapa jenis tanaman. Cara umum untuk mengetahui

basal area pohon dapat dengan mengukur diameter pohon dengan tinggi

1,375 meter (setinggi dada).

3. Chart quadrat

Penggambaran letak atau bentuk tumbuhan disebut pantograf. Metode ini

terutama berguna dalam memproduksi secara tepat tepi-tepi vegetasi dan

menentukan letak tiap-tiap spesies yang vegetasinya tidak begitu rapat.

Alat yang digunakan adalah pantograf dan planimeter.

Page 5: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat memahami luas

minimum suatu vegetasi, membuat kurva luas minimum dan mahasiswa dapat

melakukan metode kuadrat.

Page 6: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Bahan yang digunakan dalam praktikum luas minimum dan metode

kuadrat adalah jenis-jenis rerumputan yang ada disekitar lingkungan Fakultas

Biologi Unsoed yang berada pada petakan yang telah dibuat untuk menentukan

luas minimum dan metode kuadrat.

Alat yang digunakan adalah tali rafia, meteran, patok bambu, alat tulis dan

label.

B. Metode

- Luas Minimum

1. Petakan dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 m

2. Hitung jumlah jenis dalam petak tersebut kemudian dicatat

3. Petakan dibuat kembali atau diperluas dengan ukuran 2x lipat petak

pertama untuk melihat ada penambahan jenis/tidak, seterusnya sampai besar

persentase 10 % artinya pembuatan petakan dihentikan, jika belum diperluas

lagi.

4. Dibuat tabel jumlah jenisnya kemudian dibuat grafik luas minimumnya.

Page 7: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

Petak I Petak X

Gambar petak untuk metode luas minimum

2 m

1 m

0,5

0,25

2 m

- Metode kuadrat

1. Petakan dibuat dengan ukuran 1 m2 dengan menggunakan tali rafia.

2. Petak diletakkan pada sampel kemudian dihitung jumlah dan jenis spesies

yang terdapat pada petak tersebut.

3. Pengambilan sampel dilakukan 5 x secara random (acak) .

4. Dibuat tabel metode kuadrat.

Gambar Metode kuadrat (5 petak= 5 kali ulangan)

1m 1m

1m 1m

0,5

I 0,5 II

III

1 m IV

V

Page 8: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

- Luas Minimum

Tabel 1. Jumlah jenis pada metode luas minimum

No. Luas Petak Jumlah jenis Persentase

10,5 x 0,5m2

=0,25 m28

8/8 x 100%=

100%

20,50 x 1,0 m2

= 0,5 m215

7/8 x 100% =

87,5%

31,0 x 1,0 m2

=1,0 m218

3/15 x 100% =

20%

41,0 x 2,0 m2

=2,0 m219

1/18 x 100% =

5,5%

Perhitungan :

a. Luas petak I (0,5 x 0,5)m2

Jumlah spesies : 8

Presentasi penambahan = Jumlah spesies baru x 100%

Jumlah spesies awal

= 8 x 100%

8

= 100%

b. Luas petak II (0,5 x 1,0)m2

Jumlah spesies : 15

Presentasi penambahan = Jumlah spesies baru x 100%

Jumlah spesies awal

= 7 x 100%

8

= 87,5%

Page 9: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

c. Luas petak III (1,0 x 1,0) m2

Jumlah spesies : 18

Presentasi penambahan = Jumlah spesies baru x 100%

Jumlah spesies awal

= 3 x 100%

15

= 20%

d. Luas petak IV (2,0 x 1,0) m2

Jumlah spesies : 19

Presentasi penambahan = Jumlah spesies baru x 100%

Jumlah spesies awal

= 1 x 100%

18

= 5,5%

Gambar 1. Grafik Luas Minimum

- Metode Kuadrat

Tabel 2. Metode kuadrat

SpesiesUlangan

1 2 3 4 5

A 13 8 4 - 5

B 6 4 - 1 3

C 7 4 7 7 5

D 2 - 3 4 1

E 9 6 5 2 4

F 7 9 5 8 6

1. Perhitungan Kerapatan :

Page 10: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

a. Kerapatan masing-masing spesies

b. Perhitungan Kerapatan Relatif

Jumlah kerapatan semua jenis = 28,6

2. Perhitungan Frekuensi

a. Frekuensi masing-masing spesies

Page 11: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

b. Perhitungan Frekuesi relatif

Jumlah frekuensi semua = 5,4

3. Perhitungan Nilai Penting

Nilai Penting = Krelatif + Frelatif

Page 12: Luas Minimum Dan Metode Kuadrat -Ekotum

Tabel 2. Hasil Analisis Vegetasi dengan Teknik Sampling Kuadrat

SpesiesF

(Frequency)

FR

(Relative

Frequency)

K

(Density)

KR

(Relative

Density)

NP

(Importanc

e

Frequency)

A 0,8 14,81 % 6 20,9 % 35,71 %

B 0,8 14,81 % 2,8 9,79 % 24,6 %

C 1 18,52 % 6 20,9 % 39,42 %

D 0,8 14,81 % 1,8 6,29 % 21,1 %

E 1 18,52 % 5 17,48 % 36 %

F 1 18,52 % 7 24,48 % 43 %

Keterangan :

Simbol Spesies

A

B

C

D

E

F

B. Pembahasan