ltm gigi
DESCRIPTION
gigi medical tugas mandiriTRANSCRIPT
Identifikasi Korban Termutilasi dengan Pengambilan Sampel GigiOleh : Jody Felizio
0906508213
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki struktur gigi yang unik dan memiliki perbedaan diantara tiap manusia dengan manusia lainnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari letak gigi, ukuran gigi, dan juga riwayat pada gigi yang terbentuk pada tiap orang. Riwayat gigi dapat dikenali dari perawatan pada gigi tersebut dan dapat diperhatikan dari warna, ada atau tidaknya tambalan gigi, dan lain lain. Maka dari itu, gigi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengenali orang, yang terutama dilakukan bila identifikasi tidak bisa berjalan dengan melihat struktur fisik karena kerusakan yang membuat susah untuk diidentifikasi. Pengenalan orang melalui bentuk gigi juga menguntungkan karena tidak membutuhkan biaya yang besar.
Ciri Gigi1
Gigi merupakan organ yang sangat kuat, melihat beberapa ciri gigi:1. Strukturnya terdiri atas enamel sebagai lapisan gigi
terluar dan terkeras, dentin (tulang gigi), sementum (jaringan yang menyelimuti akar gigi), serta pulpa atau rongga di dalam gigi yang berisi pembuluh darah, saraf, dan pembuluh getah bening.
2. Gigi yang masih tertanam di dalam tulang, meskipun dipanasi sampai temperatur 250 derajat Celsius, atau gigi sudah terendam selama 1-4 minggu di dalam air laut, strukturnya tidak akan rusak.
3. Penyimpanan pada temperatur normal, dengan pendekatan biologi molekuler, gigi masih dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin meskipun jenazah sudah berumur 22 tahun. Sebab, pada pulpa terdapat DNA yang merupakan bagian terkecil dari sel yang dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin. Pulpa terlindung jaringan keras sehingga tidak rusak meskipun pada pemanasan 150-450 derajat Celsius1.
Identifikasi Korban Melalui Sampel Gigi2,3,4,5
Secara garis besar, pengenalan korban melalui sampel gigi adalah dengan membandingkan sampel gigi yang ditemui dengan rekam data gigi yang di miliki oleh dokter gigi. Terdapat standar nasional rekam medik kedokteran gigi yang ditetapkan oleh Kepolisian dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan profesi profesi terkait.Dalam rekam medik gigi, data yang perlu di catat adalah :
a. Identitas Pasien
1
b. Keadaan Umum Pasien c. Odontogramd. Data Perawatan Kedokteran Gigie. Nama dokter yang merawat
Pada pemicu kali ini, korban termutilasi dan susah untuk diindentifikasi dengan melihat kondisi fisik jasad, sehingga ingin diidentifikasi, dan salah satu caranya adalah mengamil sampel gigi dari korban. Pemeriksaan yang paling sering dilakukan pada kondisi jasad seperti ini adalah membandingkan antara catatan gigi korban sebelum kematian dengan hasil pemeriksaan gigi pada jasad. Adapun informasi yang dapat diperoleh dengan melihat sampel gigi adalah:
a. Perkiraan Umur Pasien : dari panjang akar gigi ( berbeda pada anak dan remaja )b. Jenis Kelaminc. Jenis Pekerjaan : dari kondisi gigid. Pola Makan : dari pola erosi gigi e. Penyakit Gigi Terdahuluf. Dan Kebiasaan sebelum menjadi jasad : contoh : rokok meninggalkan bekas
kecoklatan pada gigi
Perkiraan Usia Korban dari Gigi5
Pada individu diatas 25 tahun terjadi perubahan permanen pada struktur gigi geligi yang dapat dijadikan dasar penetapan usia. Gustafson membuat suatu formula berdasarkan usia gigi san perubahan akibat proses gigi berlubang. Pada atrisi dan pridontosis, diperlukan pencabutan gigi dari soketnya untuk memeriksa perubahan yang terjadi. Pemeriksaan berdasarkan formula Gustafson dilakukan dengan menentukan skor 0, 1, 2, 3 dan seterusnya menurut derajat perubahan11.
PERUBAHAN DESKRIPSI
ATRISI
PERIDONTOSIS
DENTIN SEKUNDER
APOSISI SEMENTUM
RESORPSI AKAR
TRANSPARANSI AKAR
Permukaan gigitan gigi aus akibat proses pengunyahan
Terlepasnya gusi dari perlekatan dengan tulang rahang yang mengakibatkan gigi goyang
Dapat dilihat melalui kamar pulpa sebagai akibat proses penuaan atau reaksi terhadap penyakir karies gigi
Dapat dilihat pada dan sekitar akar gigi
Gigi mengalami resorpsi pada bagian sementum dan dentin
Bisa dilihat pada gigi yang dibelah
2
I. Daftar Pustaka
1. Kendari Pos. Rabu, 17 Desember 2008. Jpnn 2. Dirjen Yanmed Depkes RI. Standar Nasional Rekam Medik Kedokteran Gigi. Jakarta :
Dirjen Yanmed Depkes RI.20043. Clark DH. An analysis of the value of forensic odontology in ten mass disasters. Int Dent
J1994 Jun; 44(3): 241 – 504. Chomdej T, Pankaow W. Design and development of Dental Identification System in
Forensic Medicine. Chula Med J 2005 Jan; 49(1): 13 – 265. John MK. Justice Through Forensic Odontology, Dental Asia, November / December
2006, page 30-34.
3