ltm agama pemicu bahasan 4

Upload: ira-ajah

Post on 14-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Ltm Agama Pemicu Bahasan 4

    1/4

    1.3. Upaya pembentukan Keluarga

    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya menumbuhkan keluarga bahagia

    menurut ajaran Islam atau dalam menghadapi berbagai persoalan, diantaranya:

    1. Fikrah yang jelasPemikiran Islami tentang tujuan-tujuan dakwah dan kehidupan keluarga

    merupakan unsur penting dalam perkawinan. Ini adalah syarat utama. Keluarga islami

    bukanlah keluarga yang tenang tanpa gejolak. Bukan pula keluarga yang berjalan di atas

    ketidakjelasan tujuan sehingga melahirkan kebahagiaan semu. Kalaulah Umar bin

    Khattab menggebah para pedagang di pasar yang tidak memahami fiqih (perdagangan),

    maka layak dipandang sebagai sebuah kekeliruan besar seseorang yang menikah namun

    tak memahami dengan jelas apa hakekat pernikahan dalam Islam dan bagaimana

    kaitannya dengan kemajuan dakwah.

    2. Kontinuitas tarbiyahTarbiyah (pendidikan) merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Para suami

    yang telah aktif dalam medan dakwah biasanya akan mudah mendapatkan hal ini.

    Namun, isteri juga memiliki hak yang sama. Penyelenggaraannya merupakan tanggung

    jawab suami khususnya, kaum lelaki muslim umumnya. Itulah sebabnya Rasulullah SAW

    meluluskan permintaan talim (pengajaran) para wanita muslimah yang datang kepada

    beliau. Beliau memberikan kesempatan khusus bagi pembinaan wanita dan kaum ibu

    (ummahaat). Perbedaan perlakuan tarbiyah antara suami dan isteri akan membuat

    timpang pasangan itu dan akibatnya tentu kegoncangan rumah tangga.

    3. Mengharapkan rahmat AllahKetenangan dan kasih sayang dalam keluarga merupakan rahmat Allah yang

    diberikan kepada hamba-hambaNya yang Salih. Rintangan-rintangan menuju keadaan itu

    datang tidak saja dari faktor internal manusia, namun juga dapat muncul dari faktor

    eksternal termasuk gangguan syaitan dan jin. Karena itu, hubungan vertikal dengan al

    Khaliq harus dijaga sebaik mungkin melalui ibadah dan doa. Nabi SAW banyak

    mengajarkan doa-doa yang berkaitan dengan masalah keluarga.

  • 7/30/2019 Ltm Agama Pemicu Bahasan 4

    2/4

    1.4. Pengertian Masyarakat Islami

    Masyarakat Islami adalah masyarakat yang dibentuk berdasarkan etika Ketuhanan Yang

    Maha Esa, yang bertopang pada: (a) mentaati perintah Allah s.w.t. yang dicerminkan dengan

    kasih sayang terhadap sesama anggota masyarakat. (b) bersyukur terhadap rahmat dan nikmat

    Allah s.w.t., yang dicerminkan pada upaya mewujudkan kesejahteraan dan kemashlahatan

    masyarakat material dan spiritual, berlandaskan pada kaidah-kaidah moral yang mulia. (c) rasa

    dekat dengan Tuhan yang dicerminkan dalam perasaan takut pada larangan-Nya yang akan

    membentuk sikap dan jiwa yang adil dan bertanggung jawab, menghindari tingkah laku curang

    dan menolak kejahatan dalam anggota masyarakat.

    Kaitan dengan Pemic

    Pada pemicu dijelaskan tentang kasus premanisme yang telah menjadi fenomena sosial

    yang sangat mengkhawatirkan. Perkembangan premanisme pun sudah meliputi berbagai bidang,

    mulai dari birokrasi, agama, hukum, hingga premanisme di jalan raya. Kalau kita fikirkan baik-

    baik bahwa seseorang-orang yang melakukan premanisme pasti berperilaku seperti itu karena

    berbagai faktor, baik faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal tersebut

    adalah keluarga. Keluarga yang baik dan menjadi impian semua keluarga adalah keluarga yang

    sakinah, mawaddah, dan rahmah. Namun, menjadi keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah itu

    tidak mudah. Perlu berbagai upaya-upaya untuk membentuk sebuah keluarga menjadi keluarga

    yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Pada uraian sebelumnya dijelaskan beberapa upaya

    tersebut seperti fikrah yang jelas, kontuinitas tarbiyah, dan mengharapkan rahmat Allah. Dalam

    fikrah yang jelas dijelaskan bahwa Pemikiran Islami tentang tujuan-tujuan dakwah dan

    kehidupan keluarga merupakan unsur penting dalam perkawinan karena merupakan syarat

    utama. Keluarga islami bukanlah keluarga yang tenang tanpa gejolak. Bukan pula keluarga yang

    berjalan di atas ketidakjelasan tujuan sehingga melahirkan kebahagiaan semu. Kalau dikaitkan

    dengan pemicu, kemungkinan yang terjadi pada orang-orang yang melakukan premanisme

    adalah tidak adanya pemikiran islami yang diterapkan dalam keluarganya. Dengan tidak

    menerapkan pemikiran islami, maka dalam keluarga orang-orang yang melakukan

    premanisme itu tidak terdapat tujuan-tujuan dakwah. Padahal dengan tujuan dakwah tersebut,

  • 7/30/2019 Ltm Agama Pemicu Bahasan 4

    3/4

    bisa memacu seseorang untuk belajar agama lebih banyak sehingga nantinya ia akan

    menyebarkannya (mendakwahkannya) kepada orang lain. Mungkin, karena tidak terdapat tujuan-

    tujuan dakwah dalam keluarganya itulah yang menyebabkan orang-orang yang melakukan

    premanisme itu tidak terpacu untuk mempelajari agama lebih, sehingga iya mengesampingkan

    hal tersebut sehingga ia melakukan hal-hal yang tidak baik seperti premanisme.

    Selain fikrah yang jelas, upaya yang dilakukan adalah kontuinitas tarbiyah. Tarbiyah

    (pendidikan) merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Setiap manusia pun pasti menempuh

    tingkat pendidikan yang berbeda-beda, termasuk suami dan istri. Perbedaan perlakuan tarbiyah

    antara suami dan isteri akan membuat timpang pasangan itu dan akibatnya tentu kegoncangan

    rumah tangga. Mungkin kegoncangan dalam rumah tangga inilah yang menyebabkan orang-

    orang yang melakukan premanisme tersebut merasa risih atau tidak nyaman dengan keadaan

    keluarganya. Karena risih atau tidak nyaman itulah yang membuat orang-orang yang

    melakukan premanisme tersebut mencari kegiatan baru untuk melupakan masalah yang terjadi

    dalam keluarganya. Namun, kegiatan baru yang dilakukan orang-orang yang melakukan

    premanisme itu salah, dia melakukan berbagai tindakan, seperti pembunuhan dan kekerasan,

    yang membuat masyarakat resah. Oleh karena itulah, disini terlihat bahwa peran keluarga sangat

    penting dalam membuat pribadi seseorang.

    Selanjutnya, upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah,

    dan rahmah adalah mengharapkan rahmat Allah. Apabila suami dan istri menerapkan dalam

    keluarganya bahwa salah satu tujuan untuk hidup adalah mengharapkan ridha Allah, maka semua

    anggota keluarga pun pasti akan melakukan semua perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala

    larangan-Nya. Apabila hal tersebut dilakukan, maka semua anggota keluarga tersebut akan

    mendapat ketenangan dan kasih sayang dalam keluarga. Mungkin, ketenangan dan kasih sayang

    ini tidak didapatkan oleh orang-orang yang melakukan premanisme tersebut dalam

    keluarganya. Dalam keluarga mereka tidak memiliki tujuan untuk mengharapkan ridha Allah

    sehingga mereka tidak melakukan segala perintah-Nya, tetapi justru melakukan apa yang

    dilarang-Nya, seperti membunuh. Oleh karena itulah, perlu adanya pendidikan agama dalam

    keluarga sehingga dapat menjaga segala perilaku yang tidak terpuji.

  • 7/30/2019 Ltm Agama Pemicu Bahasan 4

    4/4

    Selain itu, pada uraian di atas dijelaskan tentang masyarakat Islami. Masyarakat Islami

    adalah masyarakat yang dibentuk berdasarkan etika Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bertopang

    pada: (a) mentaati perintah Allah s.w.t. yang dicerminkan dengan kasih sayang terhadap sesama

    anggota masyarakat. (b) bersyukur terhadap rahmat dan nikmat Allah s.w.t., yang dicerminkan

    pada upaya mewujudkan kesejahteraan dan kemashlahatan masyarakat material dan spiritual,

    berlandaskan pada kaidah-kaidah moral yang mulia. (c) rasa dekat dengan Tuhan yang

    dicerminkan dalam perasaan takut pada larangan-Nya yang akan membentuk sikap dan jiwa

    yang adil dan bertanggung jawab, menghindari tingkah laku curang dan menolak kejahatan

    dalam anggota masyarakat. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa orang-orang

    yang melakukan premanisme tersebut tidak hidup dalam kalangan masyarakat Islami karena

    mereka tidak mentaati perintah Allah. Mereka tidak menunjukkan kasih sayang kepada

    masyarakat, tetapi justru malah membuat masyarakat resah. Lalu, mereka juga tidak

    menunjukkan rasa syukur terhadap nikmat Allah karena mereka tidak melakukan upaya

    mewujudkan kesejahteraan dan kemashlatan material berlandaskan pada kaidah-kaidah moral

    yang mulia. Mereka malah melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan moral yang mulia seperti

    membunuh dan melakukan kekerasaan. Selain itu, mereka juga tidak memiliki rasa dekat dengan

    Tuhan karena mereka tidak menghindari tingkah laku curang dan menolak kejahatan dalam

    anggota masyarakat. Mereka justru menerima kejahatan dan menerapkannya pada anggota

    masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor luar seperti lingkungan

    masyarakat juga sangat penting dalam menjadikan seseorang berperilaku baik. Oleh karena itu,

    perlu adanya pemahaman agama yang lebih pada seseorang sehingga walaupun mereka tidak

    hidup di lingkungan masyarakat islam, tetapi mereka tetap beriman. Dengan iman tersebut, ia

    tidak akan mudah terbawa pengaruh lingkungan masyarakat tersebut.

    NB: nit, yang aku tebelin, ganti ya pake bahasa yang benar, wkwk abis itu baca lagi ya, siapa

    tau ada yang salah atau kurang ;)