ltm 4

5
LTM 4 Tatalaksana Hepatitis B Oleh Ghany Hendra Wijaya, 0806451385 Tujuan tatalaksana farmakologis pada infeksi hepatitis B kronik adalah untuk menghentikan replikasi virus, memperlambat progresi liver dari fibrosis ke sirosis. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tanda penyakit liver aktif merespon lebih baik dengan pengobatan. Individu dengan enzim ALT hati yang meningkat, DNA HBV yang meningkat, HbsAg positif, dan HbeAg cenderung merespons antivirus lebih baik dan hasil pengobatan yang lebih baik pula. INFα, lamivudine (epivir-HBV) dan Adefovir dipivoxil (Hepsera) merupakan tiga obat berlisensi untuk pengobatan Hepatitis B kronik. Antiviral Agen antiviral mengganggu replikasi virus dan melemahkan atau menghentikan aktivitas virus. Tenofovir disoroproxil fumarat Analog nukleotida reverse transcriptase inhibitor dan HBV polymerase inhibitor. Lamivudine (Epivir HBV) Analog thymidine yang termasuk golongan NRTI. Cara kerja: memblok produksi enzim reverse transkriptase yang dibutuhkan HBV untuk bereproduksi. Obat ini menurunkan jumlah HBV di darah dan mengurangi inflamasi hati. Epivir adalah suatu tablet peroral dengan atau tanpa makanan. Juga tersedia dalam bentuk solutio oral untuk anak. Dosis 100 mg sekali sehari. Pada umumnya, Epivir ditoleransi dengan baik. Efek samping paling umum adalah sakit kepala, fatigue, gangguan perut, mual, muntah, insomnia, hidung tersumbat. Penilitan telah mengimplikasikan semua analog nukleosida termasuk Epivir menginduksi pembesaran liver dan meningkatkan kadar asam laktat di darah (asidosis laktat). Adefovir dipivoxil (Hepsera) Merupakan obat oral yang ditujukan untuk pengobatan Hepatitis B kronik pada dewasa dengan replikasi HBV aktif dan juga dengan ALT atau AST yang 1

Upload: ghany

Post on 13-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Lembaran tugas

TRANSCRIPT

Page 1: LTM 4

LTM 4

Tatalaksana Hepatitis B

Oleh Ghany Hendra Wijaya, 0806451385

Tujuan tatalaksana farmakologis pada infeksi hepatitis B kronik adalah untuk menghentikan

replikasi virus, memperlambat progresi liver dari fibrosis ke sirosis.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tanda penyakit liver aktif merespon lebih baik dengan

pengobatan. Individu dengan enzim ALT hati yang meningkat, DNA HBV yang meningkat, HbsAg positif,

dan HbeAg cenderung merespons antivirus lebih baik dan hasil pengobatan yang lebih baik pula.

INFα, lamivudine (epivir-HBV) dan Adefovir dipivoxil (Hepsera) merupakan tiga obat berlisensi untuk

pengobatan Hepatitis B kronik.

AntiviralAgen antiviral mengganggu replikasi virus dan melemahkan atau menghentikan aktivitas virus.

Tenofovir disoroproxil fumaratAnalog nukleotida reverse transcriptase inhibitor dan HBV polymerase inhibitor.

Lamivudine (Epivir HBV)Analog thymidine yang termasuk golongan NRTI. Cara kerja: memblok produksi enzim reverse

transkriptase yang dibutuhkan HBV untuk bereproduksi. Obat ini menurunkan jumlah HBV di darah dan

mengurangi inflamasi hati. Epivir adalah suatu tablet peroral dengan atau tanpa makanan. Juga tersedia

dalam bentuk solutio oral untuk anak. Dosis 100 mg sekali sehari. Pada umumnya, Epivir ditoleransi

dengan baik. Efek samping paling umum adalah sakit kepala, fatigue, gangguan perut, mual, muntah,

insomnia, hidung tersumbat. Penilitan telah mengimplikasikan semua analog nukleosida termasuk Epivir

menginduksi pembesaran liver dan meningkatkan kadar asam laktat di darah (asidosis laktat).

Adefovir dipivoxil (Hepsera)Merupakan obat oral yang ditujukan untuk pengobatan Hepatitis B kronik pada dewasa dengan

replikasi HBV aktif dan juga dengan ALT atau AST yang meningkat persisten atau inflamasi liver aktif.

Agen ini adalah suatu prodrug yang diubah menjadi garam difosfat. Obat aktif diklasifikasikan sebagai

suatu NRTI anti virus. Obat ini menghambat DNA polymerase HBV (reverse transcriptase) dengan

berkompetisi dengan substrat natural deoxyadenosine trifosfat (dATP) dan menyebabkan terminasi rantai

DNA setelah inkorporasinya ke dalam DNA virus.

Dosis 10mg sekali sehari. Efek samping yang paling umum adalah lemah, sakit kepala, nyeri perut,

mual, kembung, diare, peningkatan enzim liver, dan gangguan pencernaan. Penilitian menunjukkan bahwa

Hepsera efektif pada individu yang memiliki virus resisten Epivir.

EntecavirAnalog guanosin nukleosida dengan aktivitas melawan polymerase HBV. Berkompetisi dengan

substrat natural deoxyguanosine trifosfat (dGTP) untuk menghambat aktivitas polymerase HBV (reverse

transcriptase). Kurang efektif untuk infeksi HBV yang sulit diobati dengan lamivudine. Diindikasikan untuk

pengobatan infeksi HBV kronik. Tersedia dalam tablet dan solutio oral.1

Page 2: LTM 4

TelbivudineAnalog nukleosida untuk pengobatan hepatitis kronik. Menghambat polymerase DNA HBV.

Diindikasikan untuk pasien dengan replikasi HBV yang masih berlangsung dan juga aktivitas

aminotransferase yang meningkat persisten atau bukti histologis penyakit hati aktif. Ditujukan untuk pasien

yang kondisinya tidak dapat berespon terhadap interferon atau untuk pasien yang tidak dapat menoleransi

interferon.

InterferonAgen interferon adalah protein yang diproduksi secara alami dengan aksi antivirus, antitumor, dan

immunomodulatorik. INFα adalah suatu sitokin, suatu messenger protein yang diproduksi oleh sistem imun

sebagai respons terhadap infeksi virus. INF tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, dekompensasi hati,

aritmia jantung dan penyakit autoimun. Interaksi dengan obat NRTI dapat menyebabkan gagal hati.

Peginterferon alfa 2aBerikatan dengan reseptor permukaan sel dalam suatu kaskade interaksi protein yang menhasilkan

transkripsi gen. Gen-gen yang terstimulasi ini menghambat replikasi virus dalam sel yang terinfeksi,

proliferasi sel dan immunomodulasi. Diindikasikan untuk dewasa dengan penyakit Hepatitis B HBeAg

positif dan HbeAg negatif dengan penyakit hati terkompensasi dan bukti replikasi virus dan inflamasi hati.

Obat ini waktu paruhnya lebih lama sehingga pemberiannya dapat lebih jarang.

Interferon alfa 2b (Intron A) atau alfa 2aProduk protein yang dihasilkan oleh teknologi DNA rekombinan. Mekanisme aktivitas antivirus tidak

dimengerti dengan jelas. Namun, modulasi respon imun pejamu meningkatkan aktivitas sel T sitotoksik;

menstimulasi aktivitas sel NK dan mengamplifikasi protein HLA kelas 1 pada sel yang terinfeksi. Aktivitas

antivirus langsung mengaktibasi ribonuklease virus, menghambat masuknya virus ke dalam sel, dan

menghambat replikasi virus.

INFα diadiministrasikan secara injeksi subkutan. Dosis yang direkomendasikan untuk dewasa

adalah 5 MU perhari atau 10 MU tiga kali seminggu untuk 4-6 bulan. Efek samping tersering adalah gejala

seperti flu (seperti demam, menggigil, mual dan muntah), gemetar, penipisan rambut, fatigue dan depresi.

Efek samping ini dapat berlangsung selama 4-10 jam setelah injeksi. Acetaminophen dalam jumlah kecil

(1000mg) dan istirahat dapat membantu meringankan gejala seperti flu.

Sebelum inisiasi terapi, lakukan tes untuk menilai kuantitas Hb darah perifer platelet, granulosit, sel-

sel sumsum tulang; monitor secara periodik (misalnya tiap bulan) selama pengobatan untuk menentukan

respons pengobatan; jika kondisi pasien tidak berespons selama 4 bulan, hentikan pengobatan. Jika terjadi

respons, lanjutkan pengobatan sampai tidak terjadi perbaikan lebih lanjut.

2

Page 3: LTM 4

Pengobatan tradisionalSelain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang

dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek

sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati,

juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.

Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu :

temulawak (Curcumaxanthorrhiza), 

kunyit (Curcuma longa), 

sambiloto (Andrographis paniculata),

meniran (Phyllanthus urinaria),

daun serut/mirten, 

jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum),

akar alang-alang (Imperata cyllindrica),

rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), 

pegagan (Centella asiatica),

buah kacapiring (Gardenia augusta), 

buah mengkudu (Morinda citrifolia),

 jombang (Taraxacum officinale).

Daftar pustakaHepatitis B Virus: Causes, Symptoms, Treatment, Transmission. 2011. WebMD. 2011 April 13

<http://www.emedicinehealth.com/hepatitis_b/page2_em.htm#Hepatitis B Causes>.Pyrsopoulos, Nikolaos T Pyrsopoulos T. "Hepatitis B Medication." Medscape Reference (2009): 15-17.Schoenstadt, Arthur. Hepatitis B Transmission. 9 September 2010. Clinaero, Inc. 13 April 2011

<http://hepatitis.emedtv.com/hepatitis-b/hepatitis-b-transmission-p2.html>.

3