ltm 1 wilda awlia anatomi dan fisiologi pernapasan anak (pneumonia)

6
Anatomi dan Fisiologi Pernapasan Anak Wilda Awlia (110605 3230) Anak-anak bukan miniatur orang dewasa sehingga kita memerlukan pengetahuan mengenai isu-isu yang berhubungan dengan usia dan perkembangan anak yang berdampak pada perawatan anak-anak, termasuk pemahaman tentang perbedaan anatomis dan fisiologis di seluruh kelompok usia. (Barnes, 2003) A. Pertumbuhan paru-paru pada anak 1. 5 fase perkembangan paru (Rudolf,2003) Perkembangan paru-paru dibagi menjadi lima tahap, empat di antaranya terjadi saat di kandungan. a. Fase embrio paru melibatkan pertumbuhan saluran udara utama dan selesai pada 6 minggu kehamilan. b. Fase pseudoglandular (6-16 minggu): percabangan jalan napas dan acinus (yang akan menjadi tempat pertukaran udara) mulai berkembang. c. Fase canalicular (16-28 minggu): meliputi vaskularisasi dari mesenkim distal dan pengembangan acinus. Pada fase ini kapiler mendekati epitel saluran napas, sehingga berpotensi untuk pertukaran gas. d. Fase saccular (26-36 minggu): Saccules membentuk alveoli. e. Fase alveolar dimulai pada 36 minggu kehamilan dan berlanjut sampai periode postnatal. 2. Jalan Napas

Upload: okarizukiraman

Post on 14-Dec-2014

325 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: LTM 1 Wilda Awlia Anatomi Dan Fisiologi Pernapasan Anak (Pneumonia)

Anatomi dan Fisiologi Pernapasan Anak

Wilda Awlia (110605 3230)

Anak-anak bukan miniatur orang dewasa sehingga kita memerlukan pengetahuan

mengenai isu-isu yang berhubungan dengan usia dan perkembangan anak yang berdampak

pada perawatan anak-anak, termasuk pemahaman tentang perbedaan anatomis dan fisiologis

di seluruh kelompok usia. (Barnes, 2003)

A. Pertumbuhan paru-paru pada anak

1. 5 fase perkembangan paru (Rudolf,2003)

Perkembangan paru-paru dibagi menjadi lima tahap, empat di antaranya

terjadi saat di kandungan.

a. Fase embrio paru melibatkan pertumbuhan saluran udara utama dan selesai

pada 6 minggu kehamilan.

b. Fase pseudoglandular (6-16 minggu): percabangan jalan napas dan acinus

(yang akan menjadi tempat pertukaran udara) mulai berkembang.

c. Fase canalicular (16-28 minggu): meliputi vaskularisasi dari mesenkim

distal dan pengembangan acinus. Pada fase ini kapiler mendekati epitel

saluran napas, sehingga berpotensi untuk pertukaran gas.

d. Fase saccular (26-36 minggu): Saccules membentuk alveoli.

e. Fase alveolar dimulai pada 36 minggu kehamilan dan berlanjut sampai

periode postnatal.

2. Jalan Napas

Setelah percabangan jalan napas selesai, diperkirakan terdapat 25.000 bronkiolus

terminal. Setelah kelahiran, pertumbuhan saluran napas terus berlanjut dengan

peningkatan panjang dan diameter

3. Alveoli

Setelah kelahiran, diperkirakan ada 20 juta alveoli. Penggandaan alveoli

meningkat mencapai 200 juta alveoli hingga usia 3 tahun setelah itu penggandaan

akan menurun.

4. Saluran Agunan Ventilasi

Dalam paru-paru orang dewasa gas dapat melewati pori-pori Kohn (lubang antara

alveoli) dan kanal Lambert (saluran antara terminal bronchioles dan alveoli yang

Page 2: LTM 1 Wilda Awlia Anatomi Dan Fisiologi Pernapasan Anak (Pneumonia)

berdekatan) sedangkan agunan saluran ventilasi pada paru-paru bayi yang baru

lahir lebih sedikit bahkan tidak ada.

5. Ruang Jaringan ikat

Ruang interstisial mengandung kolagen dan elastin yang sedikit saat lahir,

sehingga ruang udara lebih rentan terhadap cedera akibat tekanan tinggi

(barotrauma) atau peregangan paru. Elastin akan meningkat seiring bertambahnya

alveoli.

Paru-paru janin terisi oleh cairan sampai saatnya dilahirkan. Ketika bayi melewati

vagina, secara bertahap paru-paru akan menekan cairan ini keluar. Meskipun demikian

suction mungkin perlu dilakukan untuk mengeluarkan mukus residual dari hidung dan mulut

sebelum tertelan. Cairan sisa kemudian akan diabsorbsi melalui kapiler paru ke kelenjar

limfe. Kurangnya oksigen, meningkatnya karbon dioksida serta stimulus lainnya

mengaktifkan kemo reseptor arteri pusat dan perifer sehingga bayi akan menghirup udara

untuk pertama kalinya. Setelah ini, paru-paru akan menggunakan udara dan tidak akan

menghasilkan cairan.

Bayi mengalami hipoksia saat lahir dan pernapasan menunjukkan struktur biphasic

peralihan. Menurut Merenstein dan Gardner (1998) dalam Introduction to the Anatomy and

Physiology of Children, pada dua sampai dua belas minggu pertama kehidupan extra-rahim

otot-otot di arteri paru menjadi lebih tipis, membesar, bertambah panjang dan bercabang,

yang kemudian akan mengurangi resistensi pembuluh darah paru dan tekanan darah di sisi

kanan jantung.

Hingga usia empat minggu bayi bernapas melalui hidung dan tidak beradaptasi dengan

baik untuk pernapasan melalui mulut. Mereka memiliki saluran udara kecil yang akan

bertambah sempit saat bengkak atau terhalang sekresi, sehingga mereka harus bekerja lebih

keras untuk bernapas. Bayi yang memiliki kesulitan bernapas menjadi kurang mendapat

asupan nutrisi sehingga terjadi penurunan berat badan dengan cepat. Bayi memiliki saluran

pernapasan yang pendek sehingga risiko masuknya bahan infektif tinggi dan rentan terhadap

infeksi virus dan bakteri (MacGregor, 2001).

B. Perbedaan Anatomi dan Fisiologi Paru pada Tahap Perkembangan Anak

Bayi (0-12 bulan) dan Batita Balita (3-5 tahun) dan anak Remaja (12-18 tahun)

Page 3: LTM 1 Wilda Awlia Anatomi Dan Fisiologi Pernapasan Anak (Pneumonia)

(12 bulan-2 tahun) usia sekolah (6-11 tahun) Saluran pernapasan lebih

pendek sehingga struktur trakea, bronki, dan pernapasan bawah memi-liki jarak yang berdekatan dan penularan agen infeksius jauh lebih mudah.

Upaya pernapasan pada bayi sebagian besar dengan perut

produksi IgA di mukosa paru ditambah dengan lumen trakea dan struktur pernapasan bagian bawah yang sempit menyebabkan bayi menjadi lebih rentan terhadap kesulitan perna-pasan akibat edema, lendir atau aspirasi benda asing

Sedikitnya alveolar per-mukaan untuk pertukaran gas.

Bunyi napas atas yang jauh lebih mudah bertransmisi ke dada pada anak-anak, membuat aus-kultasi saluran perna-pasan bawah menantang

Pola napas dan denyut jantung menurun dengan naiknya tekanan darah. Denyut jantung berban-ding terbalik dengan ukuran tubuh.

Jantung mencapai posisi dewasa dalam rongga dada dengan 7 tahun

Di bawah 7 tahun, gerakan pernafasan ter-utama menggunakan pe-rut atau diafragma. Sedangkan anak yang lebih tua, khususnya anak perempuan, menggunakan toraks

Episode infeksi perna-pasan sering terjadi selama periode ini.

Peningkatan volume darah dengan anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan (mungkin karena peningkatan otot pada anak laki-laki saat pubertas)

diameter dan panjang paru-paru meningkat bersamaan dengan peningkatan volu-me pernapasan, kapasitas vital dan efisiensi fungsional pernapasan. Perubahan lebih terlihat jelas pada anak laki-laki karena pertumbuhan paru-paru yang lebih besar

Pola pernapasan menurun menjadi seperti dewasa.

Pneumonia membunuh 2 juta anak dibawah usia 5 tahun setiap tahunnya dan 20%

diantaranya berasal dari negara dengan penghasilan rendah (Cantin, 2008). Jumlah ini bahkan

lebih banyak dibandingkan kasus kematian pada anak akibat AIDS, TBC, maupun malaria.

Dari penjabaran diatas kita dapat mengetahui bahwa bayi memang rentan terkena pneumonia

karena secara anatomis maupun fisiologis, organ pernapasan bayi masih berada dalam tahap

peralihan dari kehidupan di dalam kandungan sehingga rentan terhadap infeksi bakteri atau

virus yang dapat menjadi penyebab pneumonia pada anak.

Referensi

Barnes, K. (Ed.). (2003). Paediatrics: A Clinical Guide for Nurse Practitioners. Oxford:

Butterworth–Heinemann.

Page 4: LTM 1 Wilda Awlia Anatomi Dan Fisiologi Pernapasan Anak (Pneumonia)

Cantin, A.M. (2008). Childhood Pneumonia and Oxygen Treatment. The Lancet; ProQuest

pg. 1278

MacGregor, J. (2001). Introduction to the Anatomy and Physiology of Children. London:

Routledge.

Rudolph, A. M., Rudolph, C. D., Hostetter, M. K., Lister, G., Siegel, N. J. (2003). Rudolph’s

Paediatrics, 21th ed. NY: McGraw-Hill.