lpj kontraktur

10
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN KONTRAKTUR DI RUANG MELATI RSD dr. SOEBANDI JEMBER Disusun untuk memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah disusun oleh Aridha Silmi Agustin (0923111010) As’ad Ferry Mochlash (0923111010) Roikhatul Jannah (102311101024) Winda Sulistya Safitri (102311101036) Christina Novarin (102311101073)

Upload: al-vivo

Post on 26-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kontral

TRANSCRIPT

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN KONTRAKTUR DI RUANG MELATIRSD dr. SOEBANDI JEMBERDisusun untuk memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners

Stase Keperawatan Medikal Bedahdisusun olehAridha Silmi Agustin

(0923111010)

Asad Ferry Mochlash(0923111010)

Roikhatul Jannah

(102311101024)

Winda Sulistya Safitri(102311101036)

Christina Novarin

(102311101073)PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKontraktur adalah pemendekan jarak 2 titik anatomis tubuh sehingga terjadi keterbatasan rentang gerak (range of motion). Kontraktur terjadi diakibatkan oleh kombinasi berbagai faktor seperti posisi anggota tubuh, durasi imobilisasi, otot, jaringan lunak, dan patologis tulang. Kontraktur akan mengakibatkan pasien tidak dapat melakukan mobilisasi secara bebas, akan terdapat keterbatasan rentang gerak ketika terjadi kontraktur. Pasien-pasien yang bed rest, yang mengalami gangguan mobilisasi perlu dilakukan pencegahan kontraktur, yaitu salah satunya dengan melakukan latihan rentang gerak. Latihan rentang gerak atau range of motion (ROM) dilakukan untuk pencegahan kontraktur.

1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah dapat dirumuskan yaitu bagaimana pencegahan kontraktur pada pasien?1.3. Tujuan

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai adalah keluarga pasien dapat memberikan latihan rentang gerak kepada pasien untuk pencegahan kontraktur.

1.4. Manfaat

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pencegahan kontraktur.BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN1.1. Khalayak Sasaran

Sasaran

: Masyarakat Umum

Target:Keluarga pasien di Ruang Melati RSD dr. Soebandi Jember

1.2. Metode yang Digunakan

Metode

: Ceramah, demonstrasi dan diskusiMedia

: Leaflet, video, dan slide presentasi1.3. Waktu PelaksanaanHari/Tanggal: Jumat, 31 Oktober 2014Pukul

: 09.00 WIB

Tempat: Ruang Melati RSD dr. Soebandi JemberPeserta

: 5 orang 1.4. Susunan Acara

No.AcaraWaktu

1.Persiapan09.00-09.05 WIB

2.Pembukaan09.05-09.13 WIB

3. Penjelasan dan demonstrasi09.13-09.40 WIB

4. Evaluasi dan penutup09.40-09.45 WIB

1.5. Pengorganisasian1. Penanggung jawab: Asad Ferry Mochlash, S.Kep

2. Moderator

: Asad Ferry Mochlash, S.Kep

3. Penyaji

: Roikhatul Jannah, S.Kep

4. Demonstrator

: semua anggota kelompok5. Fasilitator

: Aridha Silmi Agustin, S.Kep

6. Sie. Dokumentasi: Christina Novarin, S.Kep

7. Notulen

: Winda Sulistya Safitri, S.Kep

BAB 3. HASIL DAN EVALUASI

3.1 Analisis Proses dan Hasil

Kegiatan pendidikan kesehatan pencegahan kontraktur di Ruang Melati RSD dr. Sobandi Jember dilangsungkan pada hari Jumat, 31 Oktober 2014. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00-0.45 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh 5 orang. Proses pendidikan kesehatan pencegahan kontraktur diawali dengan penjelasan mengenai pengertian, penyebab, pencegahan, indikasi jika tidak dilakukan, perawatan di rumah setelah pulang dari rumah sakit, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi langkah-langkah latihan rentang gerak dan menonton video pelaksanaan latihan rentang gerak.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dimana penyaji memberikan kesempatan bagi para peserta untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan. Tanggapan dari peserta cukup positif dimana peserta mengaku informasi yang diberikan penyaji sangat bermanfaat bagi dirinya dan pasien, sehingga keluarga dan pasien dapat mempraktikkan latihan rentang gerak agar tidak terjadi kontraktur. Kegiatan ini berlangsung kondusif dan semua peserta antusias memperhatikan penjelasan yang diberikan. Peserta juga dapat mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyaji.3.2 Faktor Pendorong

1. Tidak hanya memberikan informasi lewat komunikasi verbal dan lembar balik, tetapi memberikan leaflet berupa materi tentang pencegahan kontraktur yaitu dengan adanya gambar-gambar langkah pelaksanaan latihan rentang gerak agar peserta dapat melakukan secara mandiri di rumah dengan menggunakan leaflet sebagai panduan.2. Peserta terlihat tertarik memperhatikan penjelasan yang diberikan penyaji karena bahasa penyampaian materi mudah dimengerti.3. Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan pencegahan kontraktur.4. Adanya demonstrasi dan latihan bersama latihan rentang gerak membuat peserta lebih mudah memahami bagaimana cara pelaksanaannya.

5. Video pelaksanaan latihan rentang gerak memudahkan peserta untuk mengetahui bagaimana cara pelaksanaannya.

3.3 Faktor Penghambat

1. Waktu yang terbatas dalam menyampaikan materi.

2. Jumlah pasien yang sedikit sehingga peserta menjadi sedikit.3. Penyajian materi dalam slide presentasi masih terdapat penggunaan bahasa yang kurang umum.BAB 4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pencegahan kontraktur dengan melakukan latihan rentang gerak perlu dilakukan baik di rumah sakit maupun di rumah. Latihan rentang gerak dilakukan untuk melatih otot-otot pasien agar tidak terjadi kontraktur ataupun kelemahan meskipun pasien tidak dapat melakukan mobilisasi secara penuh.4.2. Saran

Manfaat dari pendidikan kesehatan pencegahan kontraktur yaitu dapat dibagikan kepada keluarga di rumah dan pasien yang ada di rumah sakit, agar mereka mampu dalam melakukan latihan rentang gerak untuk mencegah kontraktur.