lpj dengan sistem oddd

Upload: lucia-ida-ayu-kristiana

Post on 07-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mbuh

TRANSCRIPT

LAPORAN KINERJA SISTEM ODDD (ONE DAY DOSE DISPENSING)

Pengaju:Lucia Ida Ayu Kristiana S. Farm, Apt.Kepala Intalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Sehat

Yogyakarta2014LAPORAN KINERJA SISTEM ODDD (ONE DAY DOSE DISPENSING)

A. Keberlangsungan KegiatanKita telah ketahui bersama, sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) di Rumah Sakit Panti Sehat ini telah berjalan tepat sebulan yang lalu di bagian instalasi rawat inap. Khususnya instalasi rawat inap bagian penyakit kronis. Sebelum sistem ini diterapkan, ada sosialisasi sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ke seluruh tenaga medis di Rumah Sakit Panti Sehat pada minggu III dan minggu IV bulan Juni. Dalam sosialisasi ini Kepala Instalasi Farmasi lah yang bertugas mengkoordinir seluruh acara sosialisasi. Seusai sosialisasi ini berlangsung, seluruh tenaga medis sangat antusias dengan diterapkannya sistem ODDD ini yang dapat meningkatkan keamanan pengobatan yang rasional dan kepuasan dari pasien. Seluruh tenaga medis juga telah semakin mengerti kerangka konsep dari sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) setelah diadakannya sosialisasi. Sehingga diharapkan lewat terselenggaranya sosialisasi sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini, tidak akan terjadi kesalahan teknis yang dilakukan oleh tenaga medis yang dapat menghambat keberhasilan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini.Setelah sosialisasi berlangsung, diadakan pemesanan dan penyiapan sarana dan prasarana pada Juli. Sarana dan prasarana ini nantinya akan mendukung penerapan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing). Selama pemesanan dan penyiapan sarana dan prasarana berlangsung, kegiatan ini berlangsung sesuai dengan rencana kegiatan. Pengiriman barang juga tepat waktu dan tiba di Rumah Sakit Panti Sehat dalam keadaan baik dan tidak cacat. Pada minggu ke IV penyiapan sarana dan prasarana telah selesai. Kemudian dilanjutkan pelaksanaan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) pada bulan Agustus. Selama penerapan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini berlangsung, dilakukukan wawancara dengan setiap tenaga medis yang bertugas dalam sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) dan pengisian kuisioner oleh pasien rawat inap. Sehingga lewat wawancara dan kuisioner ini dapat diketahui pendapat rekan sejawat terhadap keberlangsungan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini dan dapat dilakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan para pasien.

B. Hasil EvaluasiMembangun kepuasan pasien merupakan inti dari pencapaian profitabilitas jangka panjang, dan merupakan perbedaan antara harapan anggota dan kenyataan jasa yang diterima. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan dengan yang diharapkan. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.Kepuasan para pasien sebagai tolak ukur tingkat kualitas pelayanan kesehatan mempunyai ruang yang luas dan tidak mudah untuk dibatasi. Aspek kepuasan masyarakat atau pasien sebagai ukuran tingkat kualitas pelayanan kesehatan, merupakan suatu fenomena khas dan rumit, dapat selaras dan juga tidak selaras dengan kode etik profesi dan standar mutu yang ditetapkan pemerintah. Fenomena khas ini tidak dapat diabaikan oleh penyelenggara dan petugas pelayanan kesehatan. Sehingga sangat diperlukannya wawancara dengan Staff, Manajer Keuangan, pengisian kuisioner dengan tenaga medis yang bertugas dan pengisian kuisioner oleh pasien rawat inap. Jika kenyataan yang diperoleh dibawah harapan atau tidak sesuai dengan keinginan maka pelanggan akan kecewa sehingga dapat merugikan perusahaan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa barang atau jasa yang akan dikonsumsi dapat diterima dan dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau memuaskan. Kepuasan pelanggan dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan produk perusahaan dimata pelanggannya. Pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.Dari 70 unit sampel dalam penelitian ini, diketahui 40 orang adalah laki-laki dan 30 orang adalah perempuan. Dari sisi usia, sebagian besar umur responden adalah >50 tahun yang berjumlah 49 orang atau 70%, dan yang paling sedikit adalah responden berumur 12-17 tahun yang berjumlah 2 orang atau 2,85%. Angka ini berkaitan dengan fakta bahwa sebagian besar pasien bangsal jantung berumur >50 tahun.Berdasarkan perhitungan, responden yang menjawab paling banyak adalah SS sebanyak 50,80% dari total jawaban. Ini menggambarkan bahwa 14 jenis pelayanan yang diberikan dan telah dilakukan oleh bangsal jantung dinilai sangat setuju oleh pasien.Rekapitulasi nilai persepsi responden dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.Tabel 1. Rekapitulasi Tingkat PersepsiNo.IndikatorTingkat persepsi

SBBCBBTB

1.Prosedur pelayanan37191301

2.Kejelasan petugas pelayanan34241110

3.Tanggung jawab petugas pelayanan kepada pasien3925510

4.Kemampuan petugas pelayanan dapat dipercaya32241400

5.Kecepatan pelayanan yang diberikan dapat dipastikan dengan benar31231330

6.Kepastian jadwal pelayanan sesuai yang telah diatur31231330

7.Kenyamanan lingkungan yang berih dan terawat2425957

8.Keamanan dosis dan rasionalistas pengobatan23261137

TOTAL25118989165

*Keterangan:SB = Sangat Baik B = Baik CB = Cukup Baik TB = Tidak Baik STB = Sangat Tidak BaikTotal keseluruhan tingkat persepsi pasien terhadap 8 jenis pelayanan adalah SB + B + CB + TB + STB : 251 + 189 + 89 + 16 + 15 = 560. Jumlah yang menjawab SB ada 251 total jawaban atau 251/560 x 100% = 44,82% ; yang menjawab B ada 189 total jawaban atau 189/560 x 100% = 33,75% ; yang menjawab CB ada 89 total jawaban atau 89/560 x 100% = 15,89% ; yang menjawab TB ada 16 total jawaban atau 16/560 x 100% = 2,85%; yang menjawab STB ada 15 total jawaban atau 15/560 x 100% = 2,67%.Berdasarkan perhitungan, responden yang menjawab paling banyak adalah SB sebanyak 44,82% dari total jawaban. Ini menggambarkan bahwa 8 jenis pelayanan yang diberikan dan telah dilakukan oleh instalasi rawat inap, khususnya penyakit dalam / kronis, dinilai sangat baik oleh pasien.

Tabel 2. Rekapitulasi Tingkat PersepsiNo.IndikatorTingkat persepsi

SBBCBTBSTB

1.Teknis pelayanan10181011

2.Kejelasan jadwal jaga2117110

3.Tanggung jawab rekan tenaga medis perihal pelayanan kepada pasien825520

4.Kelengkapan dokumentasi pencatatan obat dan rekam medis328000

5.Feedback pasien rawat inap dalam pelayanan315310

TOTAL102731951

*Keterangan:SB = Sangat Baik B = Baik CB = Cukup Baik TB = Tidak Baik STB = Sangat Tidak BaikTotal keseluruhan evaluasi sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) oleh tenaga medis terhadap 5 jenis pelayanan adalah SB + B + CB + TB + STB : 102 + 73 + 19 + 5 + 1 = 200. Jumlah yang menjawab SB ada 102 total jawaban atau 102/200 x 100% = 51% ; yang menjawab B ada 73 total jawaban atau 73/200 x 100% = 36,5% ; yang menjawab CB ada 19 total jawaban atau 19/200 x 100% = 9,5% ; yang menjawab TB ada 16 total jawaban atau 16/200 x 100% = 8%; yang menjawab STB ada 5 total jawaban atau 5/200 x 100% = 2,5%.Berdasarkan perhitungan, responden yang menjawab paling banyak adalah SB sebanyak 51% dari total jawaban. Ini menggambarkan bahwa 5 jenis pelayanan yang diberikan dan telah dilakukan oleh instalasi rawat inap, khususnya penyakit dalam / kronis, dinilai sangat baik oleh tenaga medis yang bertugas.Selain pembagian lembar kuisioner, dilakukan juga wawancara dengan Staff dan Manajer Keuangan Rumah Sakit Panti Sehat. Tujuan wawancara ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) terhadap pengeluaran anggaran Rumah Sakit Panti Sehat. Ternyata setelah diberlangsungkannya sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini, terjadi penurunan pengeluaran anggaran. Selain itu rasionalitas pengeluaran anggaran juga dapat tercapai lewat ketepatan, kelengkapan dan rasionalitas dokumentasi penggunaan obat untuk pasien rawat inap, khususnya penyakit kronis. Pada awal pelaksanaan acara berlangsung, sempat terjadi masalah perihal jadwal shift Apoteker yang bertugas. Hal itu dapat terjadi karena bentroknya jadwal jaga Apoteker tersebut di Instalasi Farmasi rawat jalan dengan jadwal jaga di Instalasi rawat inap. Tetapi masalah tersebut telah diselesaikan dengan menukar jadwal jaga Instalasi rawat inap Apoteker yang bersangkutan dengan Apoteker yang lain. Selain itu kurang koordinasinya antar perawat dan apoteker yang bertugas, yang menyebabkan terlambatnya penyiapan obat yang akan diberikan kepada pasien rawat inap. Hal ini dapat diatasi dengan meingkatkan komunikasi, baik lewat telepon atau pesan singkat, antar perawat dan apoteker yang bertugas untuk saling mengingatkan jadwal jaga mereka. Sehingga penyiapan obat yang akan diberikan kepada pasien rawat inap tidak terburu buru yang memungkinkan terjadinya kesalahan dalam penyiapan obat.Selama sistem ini berlangsung, banyak pula yang harus dipertahankan dan diperhatikan untuk keberlanjutan pelaksanaan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini. Kerja sama antar apoteker dan perawat agar terciptanya pengobatan yang rasional dan efektif; dan ketepatan, kelengkapan dan rasionalitas dokumentasi penggunaan obat baik di rekam medis pasien maupun di catatan pemberian obat, merupakan hal hal yang perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan, dalam keberlanjutan pelaksanaan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing). Tetapi perlu diingat pula bahwa masih terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan antara lain dengan menciptakan kualitas pelayanan yang baik dan dapat memuaskan pasien. Pelayanan yang memuaskan merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan jasa karena dapat mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pasien. Mutu pelayanan dapat ditingkatkan dengan memelihara citra pelayanan rumah sakit yang baik dengan menciptakan persepsi yang positif terhadap jasa pelayanan yang diberikan rumah sakit. Peningkatan mutu pelayanan tersebut dapat ditingkatkan dengan memperhatikan komunikasi antar perawat dan apoteker perihal jadwal jaga di Instalasi rawat inap. Sehingga kesalahan dan keterlambatan dalam penyiapan dan pemberian obat ke pasien rawat inap dapat terhindari.Untuk kedepannya, Rumah Sakit Panti Sehat, perlu melakukan pemasaran pelayanan rawat inap baik lewat media cetak maupun media elektronik. Sehingga pengobatan yang rasional dan efektif lewat diberlakukannyan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) di Rumah Sakit Panti Sehat dapat dirasakan seluruh lapisan masyrakat.

C. Laporan Keuangan PemasukanSumber KeuanganAnggaran

Keuangan dari bagian Administrasi Rumah Sakit Panti SehatRp 80.000.000,00

PengeluaranSarana dan PrasaranaAnggaran

1. Fasilitas rak almari penyimpanan obat yang memadai Rp 1.200.000,00

2. Almari pendinginRp 2.800.000,00

3. Fasilitas administrasi kartu stok, formulir laporan narkotik, fasilitas pemberian informasi obat baik kepada pasien ataupun tenaga kesehatan lain dengan jenis dan kualitas yang memadai, seperti : Formularium RumahSakit, ISO, MIMS yang merupakan bagian dari kepustakaanRp 450.000,00

4. Komputer, jalur internet, printer, teleponRp 4.000.000,00

5. Gaji Apoteker 12 orang/bulan (per bulan Agustus)Rp 60.000.000,00

6. Wadah kedap udara untuk penyimpanan obatRp 200.000,00

7. Kereta dorong pengantar obatRp 300.000,00

TotalRp 68.950.000,00

Sisa AnggaranKeteranganAnggaran

PemasukanRp 80.000.000,00

PengeluaranRp 68.950.000,00

SisaRp 11.050.000,00

D. KesimpulanSecara keseluruhan, sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) yang telah dilaksanakan di Instalasi rawat inap, khususnya penyakit kronis, selama 1 bulan, telah berjalan lancar dan sukses. Hal tersebut didukung pula dari lembar kuisioner yang dibagikan ke 70 pasien rawat inap, khususnya penyakit kronis, yang menyatakan bahwa pelayanan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini telah berjalan sangat baik. Teknis pelaksanaan yang dilakukan oleh tenaga medis yang bertugas juga berlangsung lancer dan sukses. Hal tersebut didukung pula dari lembar kuisioner yang dibagikan ke 22 tenaga medis yang bertugas di Instalasi rawat inap, khususnya penyakit kronis, yang menyatakan bahwa teknis pelaksanaan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) ini telah berjalan sangat baik.Penurunan pengeluaran anggaran dan rasionalitas pengeluaran anggaran juga dapat tercapai. Hal tersebut didukung pula dari hasil wawancara dengan Staff dan Manajer Keuangan Rumah Sakit Panti Sehat.

E. SaranSaran untuk pelaksanaan sistem ODDD (One Day Dose Dispensing) selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan dan menjaga komunikasi yang baik antara tenaga medis yang bertugas. Selain itu, sebaiknya tenaga medis yang bertugas lebih memperhatikan kedisiplinan petugas terhadap waktu kerja yang diperketat dan kepastian jadwal pelayanan yang ditepati oleh tenaga medis. Tim Manajemen Rumah Sakit Panti Sehat juga perlu melakukan pemasaran pelayanan rawat inap baik lewat media cetak maupun media elektronik.