lp nutrisi baru 1

14
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Pemenuhan Nutrisi Oleh: Kelompok I Program Studi S1 Keperawatan

Upload: adisedana93

Post on 13-Apr-2016

59 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ef

TRANSCRIPT

Page 1: LP Nutrisi Baru 1

Laporan PendahuluanAsuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan

Pemenuhan Nutrisi

Oleh:

Kelompok I

Program Studi S1 KeperawatanStikes Wira Medika PPNI Bali

Tahun Ajaran2008

Page 2: LP Nutrisi Baru 1

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

Pengertian

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam

kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat

makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk

proses metabolisme dan keseimbangan asam-basa.

Nutrisi penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi

tinggi, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, menyediakan sejumlah besar

nutrien yang berhubungan dengan kalori. Majanan dengan kepadatan nutrisi

rendah, seperti gula dan alkohol, tinggi kalorinya tapi berzat gizi rendah.

Klasifikasi:

Karbohidrat

Protein

Lipid

Air

Vitamin

Perubahan nutrisi bisa kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh. Penyebab

keberadaan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh antara lain penungkatan laju

metabolisme, asupan nutrien yang tidak adekuat, peningkatan kehilangan nutrisi,

penurunan nafsu makan dan sebagainya. Penyebab keberadaan nutrisi lebih dari

kebutuhan tubuh antara lain asupan nutrien yang berlebihan, kebutuhan nutrisi

yang meningkat dan sebagainya.

Epidemologi:

Masalah umum pada gangguan pemenuhan nutrisi :

a. AIDS

b. Kanker

c. Gangguan makan

Page 3: LP Nutrisi Baru 1

d. Penyakit gastrointestinal

e. Penyakit kritis

f. Penyakit metabolis

g. Obesitas

h. Penyakit hati

Penyebab:a. aktifitas banyak

b. pola makan tidak teratur

c. tidak nafsu

makan/anoreksia

d. kurang makan

e. stres

f. kerusakan minat terhadap

makanan

g. kram abdominal(keram

perut)

h. asupan makanan yang

menurun

i. depresi

Faktor predisposisi:1. Tindakan

Berhubungan dengan peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk

penyembuhan luka dan penurunan masukkan sekunder akibat pembedahan,

medikasi (kemoterapi kanker).

2. Situsional (personal lingkungan)

- Berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan sekunder akibat

anoreksia, depresi, stres, isolasi sosial, mual, muntah atau alergi.

- Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menghasilkan makanan.

- Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengunyah.

3. Maturisional

- Berhubungan dengan ketidakkuatan masukkan sekunder:

a. Bayi baru lahir

b. Bayi prematur

c. Lanjut usia

Page 4: LP Nutrisi Baru 1

Gejala Klinis:

Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%

Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan yang dianjurkan

Konjunctiva dan membrane mukus pucat

Lemah otot untuk menelan atau mengunyah

Luka, inflamasi pada rongga mulut

Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan

Melaporkan kurang makan perubahan sensasi rasa

Tidak mampu mengunyah makanan

Miskonsepsi

Penurunan berat badan dengan intake makanan adekuat

Enggan makan

Keram abdominal

Tonus otot buruk

Nyeri abdomen patologi atau bukan

Kerusakan minat terhadap makanan

Pembuluh kapiler rapuh

Diare atau steatoria

Kehilangan rambut banyak

Suara usus hiperaktif

Kurang informasi, mis informasi

Pemeriksaan Fisik:

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengkaji tingkat nutrisi klien yang

meliputi evaluasi keseluruhan sistem pencernaan. Teknik inspeksi,

palpasi, auskultasi dan perkusi digunakan dalam pemeriksaan fisik ini.

a. Inspeksi, perawatmelakukan observasi dari kepala – sampai ke ujung kaki

klien untuk mengkaji adanya kelainan.

b. Palpasi kulit terhadap kehilangan turgor dan terhadap tanda-tanda edema.

c. Perkusi adalah tindakan mengetuk – ngetuk objek untuk menentukan

bagaimana pergerakan peristaltik usus.

Page 5: LP Nutrisi Baru 1

d. Auskultasi digunakan perawat untuk mengidentifikasi bunyi pergerakan

usus dalam mencerna makanan yang masuk.

Theraphy:

Nutrisi yang baik penting bagi kesehatan dan penyakit, tetapi pola asupan diet

yang spesifik yang menghasilkan nutrisi yang baik sering kali harus

dimodifikasi dengan klien yang berpenyakit khusus. Modifikasi diet penting

untuk menyesuaikan dengan kemampuan tubuh untuk metabolisme nutrien

tertentu, memeriksa defisiensi nutrisi yang berhubungan dengan penyakit, dan

mengeliminasi makanan yang memperburuk gejala penyakit.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Perawat berkolaborasi dengan ahli diet dalam memimpin pengkajian nutrisi

yang komprehensip. Karena makanan dan cairan adalah kebutuhan dasar

biologis semua makhluk hidup, maka pengkajian nutrisi penting. Pengkajian

nutrisi penting khususnya bagi klien yang beresiko masalah nutrisi yang

berhubungan dengan stres, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan

faktor-faktor lain.

Pusat pengkajian nutrisi sekitar empat area pokok:

1. Pengukuran fisik (tinggi dan berat) dan antropometri

Pengukuran tinggi dan berat badan klien harus diperoleh ketika

masuk rumah sakit atau lingkungan pelayanan kesehatan apapun.

Klien harus ditimbang pada waktu yang sama setiap hari, pada

skala yang sama dan dengan pakaian atau linen yang sama. Jika

tinggi badan tidak dapat diukur dengan klien berdiri, rentang

lengan, atau jarak dari ujung jari ke ujung jari dengan lengan

diulurkan penuh pada tingkat bahu, kurang lebih ketinggian

untuk orang dewasa.

Page 6: LP Nutrisi Baru 1

2. Tes laboratorium

Tes laboratorium adalah diagnostik untuk malnutrisi. Tes-tes

dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan,

fungsi hati, fungsi ginjal dan adanya penyakit. Tes laboratorium

biasanya digunakan untuk mempelajari status nutrisi termasuk

ukuran protein plasma seperti albumin, tranferin, retinol yang

mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi, hemoglobin.

3. Riwayat diet dan kesehatan

Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan

cairan klien, sebaik informasi tentang pilihan, alergi, masalah,

dan area yang berhubungan lainnya, seperti kemampuan klien

untuk memperoleh makanan. Riwayat ini memungkinkan

perawat menghitung asupan nutrisi klien dan membandingkan

dengan izin yang direkomendasi untuk menentukan apakah

kebiasaan diet klien biasa menyediakan semua nutrien dalam

jumlah yang dibutuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola

diet ini termasuk status kesehatan, latar belakang budaya, agama,

status sosial ekonomi, pilihan pribadi, faktor psikologi,

penggunaan alkohol atau obat-obatan, salah informasi tentang

nilai makanan.

4. Observasi klinis

Perawat mengobservasi klien tanda-tanda perubahan nutrisi.

Karena nutrisi yang tidak tepat mempengaruhi semua sistem

tubuh, petunjuk malnutrisi dapat diobservasi selama pengkajian

fisik. Ketika pengkajian fisik sistem tubuh yang umum selesai,

perewat dapat memeriksa kembali area yang berhubungan untuk

mengevaluasi status nutrisi klien.

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan:

Peningkatan laju metabolik

Page 7: LP Nutrisi Baru 1

Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet

Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal

Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan

Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan:

Penurunan laju metabolik

Asupan nutrien dan kilokalori yang berlebihan dalam diet

Latihan atau aktifitas yang tidak adekuat

Perubahan nutrisi: risiko untuk lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

dengan:

Pola asupan makanan yang disfungsional

Gangguan hubungan dengan orang yang penting atau bermakna

Gangguan menelan akibat jalan nafas buatan

Rencana tindakan, Rasionalisasi dan Evaluasi

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL EVALUASIUntuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dalam batas/ standar yang normal

- latih klien untuk makan dan minum secara teratur (3 kali sehari).

- menjaga pola makan, empat sehat lima sempurna.

- sesuaikan asupan nutrisi dengan usia klien.

- anjurkan klien untuk beraktifitas

- melatih agar klien terbiasa memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh sehari - hari, agar asupan kebutuhan kalori tercukupi.- menjaga agar klien mengkonsumsi makanan yang memenuhi standar nilai gizi.- usia klien mempengaruhi asupan nutrisi yang harus dipenuhi untuk tubuh, masing masing usia mempunyai standar kalori yang berbeda. - nafsu makan klien dipengaruhi oleh

- jumlah asupan nutrisi apakah sesuai dengan kebutuhan.

- apakah makanan yang dikonsumsi oleh klien sudah memenuhi standar nilai gizi.- asupan nutrisi yang terpenuhi apakah sudah sesuai dengan usia klien.

- asupan nutrisi klien banding lurus

Page 8: LP Nutrisi Baru 1

sesuai dengan kemampuannya.

- beri pendidikan kesehatan nutrisi kepada klien.

aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh klien, semakin banyak aktifitas yang dilakukan semakin banyak pula kalori yang diperlukan oleh tubuh, sehingga nafsu makan meningkat.- meningkatkan pengetahuan klien tentang kebutuhan nutrisi tubuh dan pentingnya nutrisi bagi tubuh.

dengan aktifitas yang dilakukan klien.

- diharapkan klien bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang benar.

Page 9: LP Nutrisi Baru 1

. Daftar Pustaka

Perry dan Potter. 2005. Fundamental Keperawatan: konsep, proses dan praktik.

Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

NANDA, Panduan Diagnosa Keperawatan 2005-2006. Prima Medika. 2005.

Syaifuddin. 2002. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku

Kedokteran EGC. Jakarta

Page 10: LP Nutrisi Baru 1

Nama kelompok 1 :

1. Ayu Kartika Sari ( 08 321 0120 )

2. Dewa Ayu Pt. Herlina Pebriyani ( 08 321 0125 )

3. I Gede Karnawan ( 08 321 0130 )

4. I Made Dian Adi Sujana ( 08 321 0135 )

5. Ira Wulandari Putri ( 08 321 0140 )

6 Maria Esi ( 08 321 0145 )

7. Ni Luh Sri Astini ( 08 321 0150 )

8. Ni Wayan Mastriani ( 08 321 0155 )

9. Putu Ariani ( 08 321 0160 )

10 I Putu Jemi Aryawan ( 08 321 0165 )