lp km ir

23
Kode : KKN PPM - UGM - 16 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2008 SUB UNIT : KARANGGAYAM UNIT : 29 (PIYUNGAN C) KECAMATAN : PIYUNGAN KABUPATEN : BANTUL PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Amir Faisal Nomor Mahasiswa : 05/186877/TK/30966 BIDANG PENGELOLAAN KKN DAN PEMBERDAYAAN UKM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Upload: kristianus-smakk

Post on 02-Jul-2015

347 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lp km ir

Kode : KKN PPM - UGM - 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2008

SUB UNIT : KARANGGAYAM

UNIT : 29 (PIYUNGAN C)

KECAMATAN : PIYUNGAN

KABUPATEN : BANTUL

PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Amir Faisal

Nomor Mahasiswa : 05/186877/TK/30966

BIDANG PENGELOLAAN KKN DAN PEMBERDAYAAN UKM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

Page 2: Lp km ir

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN I. 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Program KKN PPM

No. No.

Sektor Bidang

Nama

Program Bahan Volume

Sumber

dana

1. 07.2.3.01 ST-T 04 Pengadaan

kompor biogas

di dusun Pager

Gunung I

Kaleng, pipa

tembaga, katup,

dan lem besi

1 unit Fakultas

Teknik

UGM

2. 07.2.3.01 ST-T 14 Pengadaan

bambu untuk

pembuatan

papan poster

biogas

Bambu, paku,

palu, gergaji,

dan golok

Unit Fakultas

Teknik

UGM

3. 07.2.3.01 ST-T 30 Transfer

kotoran

biodigester

Karanggayam

Sekop, cangkul,

sarung tangan,

sepatu boot,

masker, ember,

dan air

0,6 m3 Fakultas

Teknik

UGM

4 15.1.3.07 ST 106 Pembuatan

tempat

pembuangan

sampah umum

sementara

Base beton 2 unit Swadaya

5. 15.1.2.17 ST 104 Pengecatan

bangunan TK

Karanggayam

Cat, kuas,

ember, dan air

28 m2 Swadaya,

Mahasiswa

6. 07.2.3.01 ST-T 39 Pembuatan

saluran gas

biodigester

Karanggayam

Pipa, shock, lem

pipa, katup

output,

pencengkram

pipa, paku, dan

palu

1 unit Fakultas

Teknik

UGM

Page 3: Lp km ir

7. 02.3.9.55 AG-T 27 Pengenalan

konstruksi

biodigester

kepada

kelompok

ternak sapi

LCD projector,

kertas, dan tinta

43

Orang

Mahasiswa

8. 11.1.1.02 SH 112 Pengenalan

komputer untuk

siswa kelas 1

dan 2 SD

Karanggayam

Komputer 71

Siswa

Mahasiswa

9. 15.1.1.02 SH 113 Pembelajaran

budi pekerti

(akhlak islam)

melalui media

film di TPA

Karanggayam

LCD projector,

CD film, dan

layar.

41

Siswa

Mahasiswa

10. 19.2.1.02 SH 114 Penanaman

sadar

pendidikan

semenjak dini

melalui media

film

LCD projector,

CD film, dan

layar

105

Siswa

Mahasiswa

Page 4: Lp km ir

I. 2. Uraian dan Pembahasan Kegiatan

1. Pengadaan Kompor Biogas untuk Pager Gunung I.

Pengadaan kompor biogas diperlukan agar masyarakat dapat memanfaatkan dapur

umum biodigester dusun Pager Gunung 1 secara berkelanjutan untuk kegiatan memasak atau

lainnya. Untuk tahapan selanjutnya, jika masyarakat secara mandiri memasukkan kotoran ke

dalam biodigester sehingga gas dapat dihasilkan secara terus menerus dan jika masyarakat

antusias memanfaatkan dapur umum biodigester, maka dapur umum biodigester sebenarnya

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dusun Pager Gunung 1 untuk membuat emping, kripik,

atau makanan lainnya yang dapat dijual. Sehingga biodigester Pager Gunung 1 selain

merupakan laboratorium bagi civitas akademika UGM, dapur umumnya juga dapat

dimanfaatkan untuk pembentukkan UKM masyarakat sekitar.

Pelaksanaan pengadaan (pembuatan) kompor biogas ini dimulai dengan pencarian

materi mengenai konstruksi kompor gas/biogas melalui internet. Setelah pembelajaran

materi, diputuskan untuk membeli kompor gas elpiji dan membuat kompor biogas. Namun,

setelah uji coba dilakukan, kompor gas elpiji tidak cocok untuk digunakan sebagai kompor

biogas. Setelah uji coba dilakukan dapat disimpulkan bahwa tekanan gas elpiji lebih besar

dari pada gas yang dihasilkan oleh penguraian kotoran sapi yang terjadi di dalam digester

(tabung reaktor). Oleh karena gas elpiji (liquid petroleum gas) merupakan gas yang

dimampatkan tekanannya sehingga berubah fase menjadi cair dan tentu saja memiliki tekanan

yang besar. Dari beberapa sumber yang didapat dari internet, kompor biogas dapat dibuat

secara sederhana dengan bahan kaleng, pipa tembaga, pipa karet, dan lem besi. Pada

pembuatan konstruksi kompor biogas tahap I, dilakukan pembuatan kompor dengan

konstruksi sama seperti konstruksi yang didapat dari sumber internet, bentuknya seperti gelas

yang disambung dengan pipa tembaga untuk saluran gasnya. Namun setelah dilakukan uji

coba penyalaan kompor biogas, bentuk konstruksi tersebut tidak efektif dan efisien karena

gas akan cepat habis terbakar menjadi api dan api yang dihasilkan hanya memusat di satu

titik (tidak menyebar). Oleh karenanya dilakukan pembuatan konstruksi kompor biogas tahap

II. Dengan menggunakan bahan yang sama dan cara yang sederhana seperti pembuatan

konstruksi kompor biogas tahap I, dilakukan beberapa modifikasi dari konstruksi kompor

yang didapat dari sumber internet. Sehingga didapatkan konstruksi kompor biogas yang

menghasilkan api secara efisien, efektif, dan api yang dihasilkan tidak memusat di satu titik

(menyebar). Dengan menyebarnya api diharapkan kompor dapat lebih cepat panas dengan

pemakaian gas dapat efektif dan efisien.

Page 5: Lp km ir

Gambar 1. 1. Konstruksi Kompor Biogas Tahap II

Untuk dudukan peralatan masak, seperti wajan dan panci dibuat menggunakan batu

bata yang disusun kemudian direkatkan menggunakan semen.

Uji coba penggunaan kompor juga telah dilakukan untuk merebus air dan mie instan.

Sampai pada saat uji coba ini belum ada kecelakan berbahaya yang diakibatkan kompor

biogas ini. Uji coba penggunaan kompor juga dilakukan untuk menggoreng, mengukus, dan

merebus. Pada uji coba tersebut sekaligus dilakukan demo memasak bersama masyarakat

sekitar. Pada kegiatan ini, bidang Sains Teknik bekerja sama dengan bidang Agronomi untuk

pembuatan nugget, bakso, dan bolu kukus-nya. Pembuatan nugget, bakso, dan bolu kukus

dilakukan oleh bidang Agronomi dihadapan masyarakat. Begitu juga proses penggorengan,

pengukusan, perebusan dilakukan dihadapan masyarakat di dapur umum biodigester.

Kegiatan ini berjalan lancar, tidak ada kecelakaan berbahaya yang terjadi pada kegiatan ini,

khususnya yang diakibatkan oleh penggunaan kompor biogas, dan semua masakan dapat

disajikan untuk dikonsumsi bersama masyarakat.

Page 6: Lp km ir

Gambar 1. 2. Uji coba penggunaan kompor untuk demo memasak menggoreng nugget,

mengukus bolu kukus, dan merebus bakso

Dari kegiatan ini diharapkan kepercayaan tumbuh dari masyarakat sekitar bahwa

biogas tidak berbahaya dan tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap untuk pemanfaatan

masak memasak sehingga masyarakat antusias untuk memanfaatkan biogas secara mandiri

dan berkelanjutan. Dan juga tumbuh kesadaran akan potensi terkait bidang energi yang

dimiliki lingkungan sekitarnya. Apalagi saat ini dunia sedang mengalami krisis energi, harga

bahan bakar fosil meningkat, khususnya di Indonesia belakangan ini. Ibarat gelas berisi air,

jika air terus diminum maka suatu saat air dalam gelas akan habis. Begitu pula cadangan

bahan bakar fosil dalam perut bumi pada suatu saat akan habis karena terus menerus

digunakan dan juga proses pembentukan bahan bakar fosil dari tumbuhan dan jasad renik

berlangsung jutaan tahun sedangkan usia manusia hanya mencapai rata-rata 60 tahun, oleh

karena proses pembentukannya berlangsung cukup lama jika dibandingkan dengan lama rata-

rata manusia hidup di dunia. Dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil akan

mengakibatkan meningkatnya harga bahan bakar fosil tersebut. Tetapi, akan berbeda jika

biogas yang merupakan potensi lingkungan sekitar digunakan sebagai pengganti bahan bakar

fosil. Karena bahan yang digunakan untuk mengasilkan gas yang selanjutnya dapat

dimanfaatkan untuk keperluan memasak adalah kotoran sapi yang jika tidak dimanfaatkan

hanya akan menimbulkan bau tidak sedap dan sumber penyakit. Namun jika dimanfaatkan

akan didapatkan manfaat yang banyak, selain gas yang dihasilkan berasal dari kotoran yang

tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkannya, juga setelah proses penguraian

menghasilkan gas akan didapatkan residu kotoran (slurry) untuk pembuatan pupuk cair yang

Page 7: Lp km ir

kualitasnya lebih bagusnya dari pupuk lainnya dan jika dijual harganya pun lebih mahal dari

pupuk lainnya. Tidak seperti bahan bakar fosil yang semakin menipis dan proses

pembentukannya kembali menghabiskan waktu jutaan tahun. Kotoran bisa didapatkan secara

terus menerus dan berkelanjutan karena dihasilkan oleh hewan secara terus menerus dan

berkelanjutan. Dan merupakan ciri makhluk hidup untuk berkembang biak maka kotoran

untuk biogas sebagai bahan bakar alternatif pengganti fosil dapat dimanfaatkan untuk

menghasilkan energi secara terus menerus dan berkelanjutan (sustainable energy) sampai hari

kiamat nanti.

2. Pengadaan Bambu Untuk Pembuatan Papan Poster Biogas.

Pengadaan bambu untuk pembuatan papan poster biogas ini diperlukan sebagai sarana

pengetahuan mengenai biogas dan biodigester bagi masyarakat sekitar. Papan poster ini

diharapkan berisi desain konstruksi biodigester, sekilas mengenai biogas, cara perawatan dan

penggunaan biodigester misalnya cara pemasukkan kotoran yang baik, kotoran yang seperti

apa yang baik untuk dimasukan ke dalam biodigester, serta berbagai pengetahuan teknis

terkait biodigester. Pembuatan papan poster selanjutnya merupakan program anggota bidang

Sains Teknik yang lain.

Gambar 2.1. Kerja bakti penebangan pohon bambu

bersama masyarakat dusun Pager Gunung

Pelaksanaan program pengadaan bambu ini dimulai dengan survei tempat penebangan

pohon bambu, meminta izin kepada masyarakat sekitar untuk menebang pohon bambu,

kemudian pelaksanaan kerja bakti penebangan bambu yang dilakukan bersama warga sekitar

dusun Pager Gunung II dan beberapa orang tim KKN PPM UGM 2008. Pengadaan bambu ini

dapat berjalan lancar dan selesai dengan baik. Kesuksekan ini juga berkat bantuan

masyarakat atas izin dan bantuannya dalam pelaksanaan penebangan bambu.

Page 8: Lp km ir

3. Transfer Kotoran Biodigester Karanggayam.

Setelah pembuatan konstruksi biodigester selesai dilakukan di kandang kelompok

Gayam Makmur dusun Karanggayam selanjutnya diperlukan pemasukan kotoran ke dalam

digester (tabung reaksi) agar kotoran tersebut mengalami proses fermentasi dan menghasilkan

gas yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar memasak.

Pelaksanaan program ini dimulai dengan sosialisasi untuk mengajak bapak-bapak

kelompok ternak sapi Gayam Makmur untuk memasukan kotoran ke dalam biodigester

bersama bapak-bapak pada acara pertemuan bulanan setiap sabtu malam minggu kliwon.

Tujuan sosialisasi ini adalah agar masyarakat mampu secara mandiri menggunakan

biodigester, khususnya memasukan kotoran dengan yang baik. Pada sosialisasi tersebut

disampaikan kepada kelompok ternak sapi beberapa pengetahuan teknis untuk pemasukan

kotoran ke dalam biodigester, misalnya perbandingan campuran antara kotoran dan air adalah

1:1 (jika kotoran satu ember maka air juga satu ember), kotoran dan air harus dicampur

terlebih dahulu pada bak pencampur agar kotoran dan air tercampur merata, jika kotoran dan

air tidak dicampur merata kotoran akan mengendap di dalam digester dan pada outlet hanya

akan keluar air yang belum tercampur, hal ini akan menghambat proses fermentasi, dan

kotoran yang masuk ke dalam digester tidak boleh bercampur dengan jerami karena akan

menghambat proses fermentasi dalam digester.

Selanjutnya pelaksanaan program ini dilakukan dengan meminta izin kepada pemilik

kandang di kandang kelompok Gayam Makmur untuk mengambil kotoran dan

memasukannya ke dalam digester. Untuk pelaksanaan pemasukan kotoran terlebih dahulu

disiapkan peralatan dan bahan untuk pemasukan kotoran seperti sekop, ember, dan pembelian

bakteri starter. Pelaksanaan pemasukan kotoran dilakukan beberapa orang bidang Sains Tek

dan pada hari-hari tertentu dibantu oleh pemilik kandang. Oleh karena hanya didapatkan 2

ember kotoran per kandang maka setiap hari pelaksanaan kotoran diambil dari 5 kandang.

Agar proses penguraian campuran kotoran dan air menjadi gas dapat berlangsung dengan

baik diperlukan pencampuran kotoran dengan bakteri starter. Volume tabung reaksi (digester)

adalah 0,8 m3 sedangkan pemasukan kotoran dilakukan sampai 0,6 m3 campuran air dan

kotoran terpenuhi. ¾ bagian volume digester diisi oleh campuran kotoran dan ¼ bagiannya

digunakan untuk penampungan gas. Jika pipa inlet dan outlet telah tertutupi oleh kotoran, gas

akan dihasilkan di dalam digester oleh proses fermentasi dan akan keluar melalui saluran gas

yang selanjutnya disambung dengan kompor biogas dan tidak akan keluar melalui inlet atau

outlet karena kedua lubang tersebut telah tertutupi kotoran. Jika pemasukan kotoran telah

dilakukan secara berkala dan terus menerus, pada outlet akan keluar residu (slurry) yang

Page 9: Lp km ir

dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair. Setelah pelaksanaan pemasukan kotoran ini

volumenya terpenuhi, dibutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu untuk menunggu proses

fermentasi agar dihasilkan biogas.

4. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Umum Sementara Di Dusun

Karanggayam.

Pembuatan tempat sampah umum sementara ini diperlukan karena setelah dilakukan

pengamatan di lingkungan sekitar dusun Karanggyam, sampah hanya dikumpulkan di

sembarang tempat kemudian dibakar. Oleh karenanya timbul rencana untuk pembuatan

tempat sampah umum sementara dengan pemisahan sampah anorganik dan organik. Dengan

dilakukannya pemisahan sampah organik dan anorganik diharapkan sampah dapat diolah

menjadi pupuk atau bahan daur ulang lainnya yang dapat berguna dan mempunyai nilai jual.

Untuk tahapan selanjutnya diharapkan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan dan mengolah

sampah melalui pemisahan sampah organik dan anorganik secara mandiri dan menjadikannya

sebagai UKM. Pemanfaatan dan pengolahan sampah juga dapat meningkatkan kualitas hidup

karena memanfaatkan sesuatu yang tidak berguna menjadi sesuatu yang berguna dan

mengurangi tumpukan sampah. Sehingga menghasilkan pemanfaatan dan pengolahan sumber

daya alam secara berkelanjutan (sustainable resource).

Program pembuatan tempat pembuangan sampah umum sementara di dusun

Karanggayam tidak dapat dilakukan. Untuk pelaksanaan program ini, sebelumnya

direncanakan pembuatan tempat sampah umum sementara dengan menggunakan 2 bis beton

berukuran diameter dalam 80 cm dan diameter luar 100 cm untuk pemisahan sampah organik

dan anorganik. Sedangkan dusun Karanggayam mempunyai cakupan wilayah yang cukup

besar sehingga tempah sampah umum sementara dengan menggunakan 2 bis beton tersebut

tidak akan cukup untuk menampung sampah sementara dusun Karanggayam. Sedangkan

untuk pembangunan tempat pembuangan sampah menggunakan bangunan yang cukup besar

untuk menampungnya dibutuhkan dana pembangunan yang sangat besar. Jika program

tersebut dilaksanakan hanya di RT 01 (tempat pondokan mahasiswa) dikhawatirkan akan

timbul kecemburuan sosial antar RT di dusun Karanggayam. Apabila program ini

dilaksanakan di masing-masing RT (RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, dan RT 7) di

Karanggayam, dana untuk pengadaan bis beton tidak mencukupi. Kendala lain yang dihadapi

adalah tidak adanya petugas sampah yang bertugas mengangkut sampah dari tempat

penampungan sampah umum sementara menuju tempat pembuangan sampah akhir jika

sampah tidak dimanfaatkan untuk daur ulang atau pupuk.

Page 10: Lp km ir

Selanjutnya timbul ide untuk melaksanakan program pengadaan tempah sampah

organik dan anorganik di SD Karanggayam. Dengan harapan pemisahan sampah tersebut

dapat berguna bagi kegiatan belajar mengajar. Sampah plastik, kaleng, atau kertas dapat

digunakan untuk bahan pelajaran keterampilan. Misalnya sampah plastik dapat dijadikan

kertas daur ulang dan bahan keterampilan kertas lipat, kaleng dan plastik digunakan untuk

berbagai macam bahan kerajinan tangan, dan berbagai jenis pemanfaatan lainnya. Namun,

ternyata pengadaan tempat sampah telah dilakukan oleh SD tersebut. Setiap kelas mempunyai

2 buah tempat sampah kecil untuk pemisahan sampah anorganik dan organik. Dari sampah

setiap kelas tersebut kemudian ditampung dalam 2 buah bis beton untuk pemisahan sampah

anorganik dan organik. Bahkan SD ini telah menjuarai sebuah kategori lomba dikarenakan

memiliki tempat sampah organik dan anorganik. Meskipun pengadaan tempat sampah dengan

pemisahan sampah organik dan anorganik telah dilakukan namun pemanfaatan dan

pengolahan sampah organik dan anorganik ini belum dilakukan. Pemisahan sampah organik

dan anorganik merupakan langkah awal yang baik dan perlu ditindaklanjuti. Oleh karenanya

ide mengenai pemanfaatan dan pengolahan sampah anorganik dan organik untuk kegunaan

kegiatan belajar mengajar, khususnya pelajaran keterampilan telah disampaikan kepada pihak

pengajar (guru) dan juga kepala sekolah SD Karanggayam untuk selanjutnya ditindaklanjuti.

Gambar 4. 1. Tempat pembuangan sampah pada setiap kelas (plastik) dan

tempat penampungan sampah sementara (bis beton) di SD Karanggayam

Page 11: Lp km ir

5. Pengecatan Bangunan TK Karanggayam (TK Pertiwi 29).

Program ini bermula ketika kami tim KKN PPM UGM 2008 berkunjung untuk

memperkenalkan diri bahwa dalam 2 bulan ini kami akan melaksanakan KKN-PPM (Kuliah

Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat) di dusun Karanggayam. Dari

pembicaraan yang dilakukan bersama pengajar dan kepala TK Pertiwi 29 muncul ide untuk

melaksanakan program pengecatan bangunan TK ini. Keinginan untuk melaksanakan

program ini juga merupakan sebuah wujud kontribusi nyata dalam dunia pendidikan.

Pengecatan ini dimaksudkan untuk memperindah bangunan TK agar suasana menjadi lebih

ceria dan anak-anak menjadi lebih gembira karena anak-anak cenderung menyenangi warna-

warni pada objek di sekitarnya. Pengecatan ini juga diperlukan untuk keperluan akreditasi TK

yang dilaksanakan pada 22 agustus. Sehingga program pengecatan ini dapat berguna bagi

peningkatan kualitas yang dinilai lewat peringkat akreditasi dan juga bagi kegiatan belajar

mengajar, karena dengan keindahan ruangan yang terjaga diharapkan mampu meningkatkan

semangat siswa dan pengajar TK dalam proses belajar mengajar.

Kemudian dilakukan survei cat dinding untuk mengetahui jenis, merk, harga, dan

kualitas bermacam-macam cat. Pengadaan cat dan kuas dilakukan setelah kegiatan survey

dilakukan. Pada pelaksanaan pengecatan tahap pertama, yaitu pengecatan dinding ruangan

dilakukan dengan bantuan 1 orang pemuda dusun Karanggayam. Untuk pengecatan tahap

pertama ini dilakukan dua kali. Pengecatan ini dapat berjalan dengan lancar karena bahan,

peralatan, keperluan lainnya juga telah terpenuhi. Pengalaman teknis untuk pengecatan pun

telah dimiliki sehingga pada pelaksaannya tidak ada hambatan apapun dan juga bantuan

pemuda dusun Karanggayam sangat membantu dalam penyelesaian pengecatan ruangan TK

ini. Untuk pelaksanaan pengecatan tahap kedua, yaitu pengecatan pagar, pot tanaman, bak

penampung air dan pasir, dan tempat sampah dilaksanakan 2 kali. Pada pelaksanaan

pengecatan yang pertama dilakukan pengecatan untuk pagar, pot tanaman, bak penampung

air dan pasir yang dibantu oleh 4 orang pemuda Karanggayam. Sedangkan pada pelaksanaan

yang kedua hanya dilakukan pengecatan tempat sampah yang dibantu oleh 1 orang pemuda

dusun Karanggayam. Pelaksanaan pengecatan ini dapat berjalan dengan lancar dan bantuan

pemuda dusun Karanggayam sangat membantu dalam penyelesaian pengecatan ini.

Page 12: Lp km ir

Gambar 5. 1. Pengecatan dinding ruangan, pagar, pot tanaman, tempat sampah, dan

penampungan air dan pasir

6. Pembuatan Saluran Gas Biodigester Karanggayam.

Pembuatan saluran gas diperlukan untuk menyalurkan gas dari tabung reaksi

(digester) menuju kompor. Pelaksanaan program ini dimulai dengan perencanaan pembuatan

saluran gas dengan berdiskusi bersama beberapa anggota bidang Sains Teknik terlebih

dahulu. Dilanjutkan dengan pengukuran dimensi pipa yang akan dibuat pada biodigester

Karanggayam. Setelah dimensi saluran gas diukur dan ditentukan, selanjutnya dilakukan

pengadaan bahan-bahan seperti shock keluaran, shock, pencengkram pipa, paku baja, pipa

Page 13: Lp km ir

output, dan lem pipa. Kemudian dilakukan pemasangan pipa dan bahan-bahan lainnya untuk

pembuatan saluran gas dari tabung reaksi (digester) menuju kompor dengan membuat lubang

terlebih dahulu pada bis beton digester. Pipa, shock, shock keluaran, pipa output dirangkai

dan selanjutnya dilem. Agar lebih kokoh dan tahan guncangan pada pipa saluran gas dipasang

pencengkram pipa. Pembuatan saluran gas biodigester terlah berjalan dan selesai

dilaksanakan dengan baik. Hal terwujud atas bantuan anggota bidang Sains Teknik atas

diskusi perencanaan dan bantuan pelaksanaannya.

7. Pengenalan Konstruksi Biodigester kepada Kelompok Ternak Sapi.

Program pengenalan konstruksi biodigester kepada kelompok ternak sapi dilakukan

sebagai salah satu bentuk laporan kepada masyarakat dusun Karanggayam atas pembangunan

biodigester di dusun tersebut sehingga masyarakat sekitar diharapkan memiliki pengetahuan

teknis dan non teknis mengenai biodigester dan desain konstruksi, khususnya pada

biodigester yang dibangun di Karanggayam agar masyarakat dapat memanfaatkan biodigester

tersebut.

Gambar 7. 1. Suasana penyuluhan di Kelompok Ternak Sapi RT 4 dan RT 5

dusun Karanggayam

Program ini dimulai dengan melakukan perencanaan kegiatan melalui diskusi

bersama anggota bidang Sains Teknik dan Agronomi. Pencarian dan pembelajaran materi

juga dilakukan untuk persiapan penyuluhan yang lebih baik dan untuk penyusunan leaflet

sebagai materi pembelajaran bagi masyarakat. Program ini dilakukan pertama kali dengan

mengadakan penyuluhan di perkumpulan kelompok ternak sapi RT 4 dan RT 5 dusun

Karanggayam. Setelah mengurus izin kepada aparat desa setempat, yaitu kepada Bapak

Pringgo maka acara penyuluhan ini dilakukan bersamaan dengan perkumpulan yang

dilakukan rutin setiap bulan oleh kelompok ternak sapi RT 4 dan RT 5 dusun Karanggayam

bertempat di pos kandang kelompok bertepatan pada tanggal 1 Agustus 2008. Penyuluhan ini

Page 14: Lp km ir

selain disampaikan secara lisan juga digunakan leaflet sebagai media pembelajaran yang

dibagikan kepada yang hadir pada acara ini dan dilakukan interaksi tanya jawab kepada

bapak-bapak kelompok ternak agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan

tidak ada keraguan mengenai materi yang telah disampaikan.

Penyuluhan yang kedua dilakukan di kelompok ternak sapi Gayam Makmur (RT 1,

RT 2, dan RT 3) dusun Karanggayam. Penyuluhan mengenai pengenalan konstruksi

biodigester ini lebih ditekankan untuk dilakukan di perkumpulan kelompok ternak sapi

Gayam Makmur karena pembuatan proyek percontohan biodigester KKN PPM UGM 2008

dilaksanakan di kandang kelompok ini. Berbagai penyampaian materi mengenai pengetahuan

teknis dan non teknis berkaitan biodigester dan desain konstruksi biodigester, khususnya

konstruksi yang dibangun di dusun Karanggayam diperlukan agar masyarakat dapat

memanfaatkan biodigester yang telah dibangun secara mandiri. Pemanfaatan, penggunaan,

dan perawatan terkait biodigester diharapkan mampu dilakukan oleh masyarakat secara

mandiri.

Gambar 7. 2. Suasana penyuluhan di Kelompok Ternak Sapi Gayam Makmur

(RT 1, RT 2, dan RT 3) dusun Karanggayam

Setelah meminta izin kepada kepala kelompok ternak, Bapak Muh. Zahid untuk

mengadakan penyuluhan dan akhirnya disepakati bersama bahwa penyuluhan dilaksanakan

Page 15: Lp km ir

bersamaan dengan pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap bulan oleh kelompok ternak

tersebut pada sabtu malam minggu kliwon, yaitu bertepatan dengan hari sabtu tanggal 9

Agustus 2008 bertempat di salah satu anggota kelompok ternak sapi Gayam Makmur.

Penyuluhan dilakukan menggunakan materi presentasi (powerpoint) menggunakan LCD

projector agar dapat dilihat secara jelas oleh banyak orang. Selain disampaikan materi

presentasi, agar materi penyuluahn dapat dipelajari kembali dan sebagai media pembelajaran,

leaflet juga dibagikan kepada semua peserta penyuluhan. Setelah presentasi selesai dilakukan,

bapak-bapak kumpulan ternak dipersilahkan mengajukan pertanyaan agar materi presentasi

yang telah disampaikan dapat diterima dengan baik dan tidak ada keraguan dan kebingungan

dari peserta penyuluhan. Dari interaksi tanya jawab ini terlihat bahwa respon dan perhatian

peserta penyuluhan sangat baik, terlihat dari antusiasnya peserta penyuluhan untuk

mengajukan pertanyaan.

8. Pengenalan Komputer Untuk Siswa Kelas 1 dan 2 SD Karanggayam.

Program pengenalan komputer ini muncul ketika beberapa hari setelah penerjunan

menuju lokasi kami tim KKN PPM UGM 2008 memperkenalkan diri kepada pihak SD

Karanggayam bahwa tim ini akan melaksanakan KKN PPM selama 2 bulan. Dari

perbincangan bersama pengajar dan kepala sekolah muncul ide untuk melaksanakan program

mengajar pelajaran tambahan sains (ilmu pengetahuan alam), bahasa inggris, matematika,

dan pelajaran keterampilan komputer bagi siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 SD Karanggayam.

Namun pada perbincangan selanjutnya kepala sekolah meminta untuk diberikannya materi

perkenalan komputer khususnya bagi siswa kelas 1 dan 2 SD Karanggayam. Pengenalan

komputer ini sangat dibutuhkan, terutama untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar

dan pendidikan. Dengan dimilikinya keterampilan komputer ini diharapkan siswa dapat

mengembangkan kemampuannya untuk mempermudah kegiatannya belajarnya. Apalagi saat

ini merupakan zamannya teknologi informasi, segala informasi dan berbagai kebutuhan dapat

diakses melalui komputer, misalnya buku pegangan sekolah saat ini bisa diunduh (download)

dari situs internet milik pemerintah dan tentunya akan mempermudah kegiatan belajar

mengajar. Pemberian pelajaran keterampilan komputer ini juga merupakan perwujudan

komitmen untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Diharapkan generasi penerus yang masih muda dapat meningkatkan

kemampuannya secara mandiri untuk memajukan dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan

teknologi di Indonesia melalui kemampuannya dalam teknologi informasi. Setelah

perencanaan kegiatan di SD Karanggayam ini disusun bersama pengajar (guru) dan kepala

Page 16: Lp km ir

sekolah agar administrasi dan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

berjalan dengan baik maka disusunlah jadwal pelajaran keterampilan komputer dan absensi

(kehadiran) siswa kelas 1 dan 2 SD. Pemberian pelajaran keterampilan komputer bagi siswa

kelas 1 dan 2 ini dilaksanakan setiap hari senin dan rabu pada jam 10.00-11.00 bagi siswa

kelas 1 dan jam 11.00-12.00 bagi siswa kelas 2. Agar siswa dapat mengikuti pelajaran

keterampilan komputer dengan baik dan informasi diadakannya pelajaran ketrampilan

komputer bagi siswa kelas 1 dan 2 tersampaikan dengan baik maka jadwal pelajaran

keterampilan komputer diberikan dan diumumkan kepada seluruh siswa.

Gambar 8. 1. Suasana kegiatan belajar mengajar pelajaran keterampilan komputer

untuk murid kelas 1 dan 2 SD Karanggayam di ruang komputer

Sebelum proses belajar mengajar, terlebih dahulu dilakukan penyusunan materi yang

akan disampaikan agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

Materi yang disampaikan untuk pengenalan komputer untuk siswa kelas 1 dan 2 ini adalah

perkenalan apa itu komputer dan komponen-komponennya, bagaimana cara untuk

menghidupkan dan mematikan komputer, cara menggunakan mouse (tetikus) dan keyboard,

menggambar di komputer dengan menggunakan program Paint dan dasar-dasar mengetik

menggunakan program Microsoft Word pada Sistem Operasi Windows XP. Respon dan

perhatian yang ditunjukan siswa kelas 1 dan 2 ini sangat baik. Setiap kali pelajaran akan

Page 17: Lp km ir

dimulai mereka begitu semangat menanti dimulainya pelajaran ini. Pada pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar mereka begitu antusias untuk mempelajari pelajaran komputer ini,

terlihat oleh pertanyaan yang sering diajukan siswa pertanda besarnya rasa ingin tahu yang

mereka miliki.

Gambar 8. 2. Beberapa hasil gambar siswa menggunakan program menggambar Paint

menggunakan sistem operasi Windows XP

9. Pembelajaran Budi Pekerti (Akhlak Islam) Melalui Media Film Di TPA (Taman

Pendidikan Al Quran) Karanggayam.

Ide untuk melaksanakan program ini muncul ketika berbincang-bincang bersama

pengajar TPA, yaitu Mas Wiwin. TPA ini bertempat persis di depan pondokan mahasiswa

(rumah kepala dukuh Karanggayam) sehingga mempermudah proses perencanaan dan

pelaksaan kegiatan. Dari perbincangan tersebut muncul ide untuk melaksanakan program

pemutaran film islami yang bertujuan untuk menanam budi pekerti (akhlak-akhlak terpuji)

dengan mencontoh perilaku tokoh-tokoh atau melalui cerita yang terpuji melalui media film,

sesuai dengan nama programnya, yaitu pembelajaran budi pekerti (akhlak islam) melalui

media film di TPA Karanggayam. Film yang diputar telah dipilih yang dapat menarik

perhatian anak agar tidak cepat bosan menonton film dalam waktu cukup lama. Film yang

dipilih adalah film kartun islami berbahasa Indonesia tanpa teks subtitle untuk mempermudah

Page 18: Lp km ir

pencernaan isi film oleh anak. Dipilih film kartun adalah untuk menarik perhatian anak-anak

sehingga maksud dari film dapat tersampaikan dengan baik. Jika film tidak berbahasa

Indonesia dan menggunakan subtitle dikhawatirkan isi film (maksud yang ingin disampaikan)

tidak tersampaikan. Untuk pelaksanaan pemutaran film diperlukan LCD projector (viewer)

karena siswa TPA cukup banyak, yaitu 26 siswa dan jika pemutaran film hanya

menggunakan layar 15 inchi dikhawatirkan gambar film tidak jelas ditonton oleh anak-anak.

LCD projector dipinjam dari LPPM UGM dengan syarat membuat surat rekomendasi DPL

untuk peminjaman LCD projector dan membayar biaya perawatan sebesar Rp. 25.000,00 per

hari.

Ada 4 film yang diputar pada acara pemutaran film ini. Pada hari pertama diputar film

dengan judul ‘Qabil dan Habil’ dan ‘Amazing Child’. Film ‘Qabil dan Habil’ berkisah

tentang dua anak yang memiliki kepribadian berbeda. Qabil yang mempunyai sifat yang tidak

terpuji, yaitu iri, pemarah, tidak sabar, suka berburuk sangka, dan sebagainya. Sedangkan

Habil memiliki sifat yang baik untuk menjadi contoh atau teladan yang baik, seperti

penyabar, pemaaf, selalu berbaik sangka, dan sebagainya. Setelah pemutaran film selesai

kemudian cerita film sedikit diulas dan menyampaikan kembali bahwa Qabil mempunyai

sifat yang tidak baik untuk diikuti/ditiru dan Habil mempunyai sifat yang baik untuk menjadi

teladan dan ditiru. Dari respon dan informasi yang anak-anak sampaikan saat cerita film itu

diulas kembali terlihat bahwa mereka dapat menangkap maksud dari film tersebut. Amazing

Child merupakan film dokumenter bercerita mengenai kisah nyata seorang anak kecil telah

mampu menghafal al qur’an beserta makna terjemahannya. Dalam film itu dilakukan

beberapa tes untuk menguji kemampuannya menghapal Al-Qur’an beserta terjemahannya.

Tes tersebut dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada

anak tersebut. Pemutaran film ini dimaksudkan untuk memberi semangat dan dorongan untuk

menghapal dan sekaligus mengetahui terjemahannya sehingga Al-Qur’an dapat dimengerti

dan perintah-perintah dan nasihatnya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 19: Lp km ir

Gambar 9. 1. Suasana pemutaran film di TPA Karanggayam

Pada hari kedua dilaksanakan pemutaran film dengan judul ‘Surga di bawah Telapak

Kaki Ibu’ dan ‘Kelembutan Hati Sang Khalifah’. Film ‘Surga di telapak kaki ibu’ bercerita

mengenai kisah Alqomah, istri, dan ibunya. Pada suatu ketika Alqomah sakit dan sekarat

namun ibunya tidak mau menjenguk anaknya. Kemudian rasulullah mendengar kabar

mengenai Alqomah tersebut dan meminta sahabat untuk menemui ibunya dan menyampaikan

bahwa alqomah sakit dan sekarat. Tetapi ketika kabar tersebut disampaikan, ibunya tidak mau

menjenguk Alqomah. Beberapa waktu kemudian sahabat mengunjungi ibunya dan

menyampaikan bahwa Alqomah akan dibakar hidup-hidup di dunia dari pada nanti dibakar

oleh api neraka. Akhirnya ibunya mau menjenguknya dan menceritakan kenapa ia tidak mau

menjenguk dan marah kepada alqomah. Ternyata ibunya marah karena perasaannya

tersinggung oleh perbuatan Alqomah. Pada pemutaran film suasana menjadi hening, anak-

anak menjadi terenyuh dan tersentuh oleh cerita film tersebut. Ada juga beberapa anak yang

meneteskan air mata. Setelah pemutaran film, cerita film tersebut diulas kembali agar maksud

cerita film tersebut tersampaikan dengan baik. Selanjutnya diputar film berjudul ‘Kelembutan

hati sang khalifah’. Film ini berkisah tentang seorang ibu yang mempunyai 2 orang anak

tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dia hanya mampu merebus batu dan

membuat agar anak-anaknya lama menunggu sampai anaknya mengantuk dan terlelap tidur.

Page 20: Lp km ir

Kejadian ini terjadi berulang-ulang selama beberapa hari. Sampai suatu saat karena telah larut

malam dalam perjalanan, Khalifah Umar bin Khatab dan seorang pengikutnya mampir

mengunjungi rumah ibu dan 2 anak tersebut untuk beristirahat sejenak. Khalifah Umar

melihat kejadian bahwa ibu tersebut hanya merebus batu dan menanyakan kenapa ia

melakukan hal tersebut. Sang ibu menceritakan apa yang dilakukannya beberapa hari terakhir

ini dan berkata bahwa apakah Khalifah Umar merasa tenang dengan semua kemewahan dan

kekuasaan yang ia miliki sedangkan ada rakyatnya yang menderita seperti ini. Sang ibu

bercerita tanpa mengetahui bahwa yang berkunjung adalah Khalifah Umar. Kemudian setelah

Khalifah umar mendengar cerita sang ibu ia langsung berpamitan untuk meninggalkan rumah

tersebut dan mengambil beberapa makanan secukupnya di rumahnya untuk diberikan kepada

sang ibu. Sang ibu merasa senang dan mendoakan agar ia dibalas kebaikannya oleh tuhan

atas perbuatan baiknya tersebut. Sampai Khalifah Umar berpamitan pulang, sang ibu belum

mengetahui bahwa yang berkunjung itu adalah Khalifah Umar. Setelah film selesai diputar,

kembali diulas cerita film tersebut dengan maksud agar maksud dan kisah keteladanan dari

cerita film tersebut dapat tersampaikan kepada anak-anak.

Sebenarnya banyak media untuk menyampaikan sesuatu dan yang paling penting

adalah maksudnya dapat tersampaikan dengan baik. Melalui media film ini diharapkan anak-

anak dengan usia dini dapat mencerna beberapa kisah keteladanan dan tentunya menjadi

pedoman hidupnya dalam menjalani hidup di dunia agar setiap perbuatanya diridhai Allah

SWT. Melalui film kartun islami ini, diamksudkan agar anak-anak merasa tertarik sehingga

maksud dan beberapa kisah keteladanan dapat disampaikan dengan baik melalui pemutaran

film ini.

10. Penanaman Sadar Pendidikan Semenjak Dini Melalui Media Film

Program penanaman sadar pendidikan semenjak dini melalui media film ini

dimaksudkan agar pada diri masing-masing siswa tertanam kesadaran untuk selalu menuntut

ilmu. Bahkan menuntut ilmu merupakan kewajiban manusia dari semenjak lahir hingga

sebelum masuk lubang lahat. Dengan tertanamnya kesadaran tersebut, siswa mengetahui

bahwa pendidikan merupakan salah satu cara untuk menuntut ilmu dan siswa tidak hanya

merasa cukup belajar di sekolah tetapi selalu ingin menambah wawasan dan kemampuannya

melalui pengembangan diri sendiri dan dilakukan secara mandiri. Untuk lebih lanjut setelah

kesadaran tertanam pada masing-masing siswa diharapkan dunia pendidikan Indonesia

menjadi lebih baik dan selalu terus lebih baik. Mudah-mudah hal ini dapat terwujud dari

penanaman kesadaran siswa semenjak dini.

Page 21: Lp km ir

Pada pelaksanaan program ini tidak ada hambatan yang berarti karena hubungan

dengan pihak SD Karanggayam telah dibangun semenjak awal. Selain program ini juga telah

dilaksanakan program pengenalan komputer untuk murid kelas 1 dan 2 SD Karanggayam.

Untuk masalah perizinan dan tempat telah dilaksanakan dengan baik. Acara pemutaran film

ini bertempat di kelas 2 dan 3, dua kelas ini dapat digabung sehingga cukup luas untuk

menampung seluruh siswa SD Karanggayam. Untuk peralatan dan bahan pemutaran film

hanya dibutuhkan LCD projector, CD film, notebook, speaker, dan layar. LCD projector

didapatkan dengan cara meminjam kepada LPPM UGM dengan persyaratan mengajukan

surat rekomendasi DPL untuk peminjaman LCD projector dan membayar biaya perawatan

sebesar Rp. 25.000,00 per hari. CD film didapatkan dengan cara menyewa di tempat

persewaan CD. Bahan dan peralatan lainnya dapat terpenuhi dengan meminjam teman dan

menggunakan fasilitas SD karanggayam.

Gambar 10. 1. Suasana pemutaran film di SD Karanggayam

Pada pelaksanaan pemutaran film acaranya dapat berjalan dengan baik. Sebelum

pemutaran film, seluruh siswa mendapatkan pengarahan dari kepala sekolah di lapangan SD

agar pelaksanaan berjalan dengan dan tidak ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.

Film yang diputar berjudul ‘Denias-Senandung di atas Awan’. Film ini berkisah tentang

perjuangan seorang anak agar dapat mengenyam pendidikan di tanah Papua. Cerita ini

merupakan kisah nyata dengan latar pulau irian yang masih jauh tertinggal. Dalam film

diceritakan betapa besar perjuangan dan semangat anak bernama denias untuk mengenyam

pendidikan walaupun banyak cobaan, halangan, dan tantangan yang terus menghadang. Pada

akhirnya ia mampu mengenyam pendidikan dasar bahkan hingga perguruan tinggi.

Diharapkan perjuangan dan semangat yang diceritakan pada film dapat menyemangati

seluruh siswa untuk terus menimba ilmu dan salah satu caranya adalah dengan cara

mengenyam pendidikan dasar, menengah pertama, menengah akhir, hingga perguruan tinggi.

Semoga hal ini dapat menyumbang pada kemajuan pendidikan di Indonesia.

Page 22: Lp km ir

II. KESIMPULAN Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-

PPM) UGM 2008 dengan tema pokok “Optimalisasi Energi Alternatif (Biogas)” dapat

berjalan dengan baik. Mulai dari penerjunan mahasiswa menuju lokasi Sub unit

Karanggayam, Unit 29/Piyungan C, Kabupaten Bantul, perkenalan dan adaptasi dengan

lingkungan masyarakat, mengidentifikasi masalah, perencanaan, hingga pelaksanaan program

KKN di unit 29/Piyungan C dapat dilaksanakan berkat kerjasama yang baik dalam lingkup

mahasiswa KKN maupun dengan warga setempat. Beberapa hambatan dan halangan dapat

diatasi karena sebelumnya dilakukan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan program

dapat selesai dilaksanakan dengan baik.

Pada awal perkenalan dan adaptasi dengan lingkungan dilakukan sosialisasi dengan

mengunjungi beberapa aparat desa terkait. Dengan mengunjungi aparat desa setempat dapat

sekaligus dilakukan identifikasi permasalahan untuk selanjutnya dilakukan perencanaan dan

pelaksanaan program dalam lingkup sub unit maupun unit. Apresiasi masyarakat dusun

karanggayam terhadap energi alternatif biogas sangat baik bahkan mereka menginginkan

pembangunan konstruksi biodigester di kandang kelompok ternak sebagai proyek

percontohan di dusun Karanggayam. Terdorong keinginan masyarakat tersebut kami

membangun biodigester di dusun Karanggayam. Setelah beberapa program untuk

pembangunan biodigester dilaksanakan, dilakukan juga program penyuluhan pengenalan

konstruksi biodigester dan pengetahuan teknis dan non teknis terkait biodigester. Penyuluhan

ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan biodigester dengan baik dan mandiri

untuk pemanfaatan yang bersifat terus menerus dan berkelanjutan.

Program non tema yang dilaksanakan adalah berdasarkan keinginan untuk

memberikan kontribusi pada dunia pendidikan. Mulai dari program yang berhubungan

dengan pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah, pemberian pelajaran

keterampilan komputer, penanaman sadar pendidikan pada siswa sekolah dasar, dan

pembelajaran budi pekerti (akhlak islam) yang dilaksanakan di TPA (Taman Pendidikan Al-

Quran) Karanggayam. Beberapa program tersebut mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi

pengembangan diri semenjak dini untuk kehidupan yang lebih baik melalui dunia pendidikan.

Page 23: Lp km ir

III. SARAN

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan KKN PPM UGM 2008 di Sub Unit

Karanggayam, Unit 29/Piyungan C, Kabupaten Bantul ada beberapa saran yang perlu

disampaikan kepada beberapa pihak, antara lain :

1. Pembekalan KKN PPM oleh pihak LPPM UGM perlu diberikan secara lebih baik

agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan beberapa urusan

administrasi KKN PPM dapat terlaksana lebih baik.

2. Kerja sama, profesionalitas, dan koordinasi dalam lingkup mahasiswa perlu

ditingkatkan agar kegiatan KKN PPM dapat memberikan hasil yang baik bagi

mahasiswa tersebut maupun warga setempat.

3. Partisipasi, bantuan, sikap ramah, dan kerjasama masyarakat sangat bermanfaat bagi

kami dalam melaksanakan KKN PPM ini sehingga untuk ke depannya mahasiswa dan

masyarakat dapat saling menjalin kerja sama agar program-program KKN PPM yang

dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan semoga pelaksanaan program tersebut

bermanfaat bagi kedua pihak.

IV. LAMPIRAN K1, K2, K3, dan R2