lp imunisasi

14
LAPORAN PENDAHULUAN PENYULUHAN IMUNISASI DI GAMPONG CUCUM KECAMATAN KUTA BARO ACEH BESAR TAHUN 2013 A. Latar Belakang Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. Imunisasi adalah usaha untuk mencegah penyakit infeksi tertentu dengan cara memberi kekebalan pada penerimanya (ibu- ibu dan anak). (Pusdiknakes, 1993). Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuhnya masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup 1

Upload: fauzan-luthfi-a-m

Post on 26-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ds

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Imunisasi

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYULUHAN IMUNISASI DI GAMPONG CUCUM

KECAMATAN KUTA BARO ACEH BESAR TAHUN 2013

A. Latar Belakang

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit

dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap

penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi

berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap

suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit

itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi

lainnya. Imunisasi adalah usaha untuk mencegah penyakit infeksi tertentu

dengan cara memberi kekebalan pada penerimanya (ibu-ibu dan anak).

(Pusdiknakes, 1993).

Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena

sistem kekebalan tubuhnya masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan

terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan

satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai

penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak. Penggunaan

luas imunisasi sudah menghasilkan penurunan yang dramatis penyakit infeksi

selama 50 tahun yang lalu dan dengan demikian merupakan faktor yang paling

penting dalam meningkatkan kesehatan selama masa kanak-kanak (Potter &

Perry, 2005).

Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk

mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan

1

Page 2: Lp Imunisasi

kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa

penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi, yaitu hepatitis B, campak,

polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, TBC, dan sebagainya

(Potter & Perry, 2005).

Kebijakan pemerintah dalam pemberian imunisasi adalah

penyelenggaraan imunisasi dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan

masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait,

mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap

sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah, mengupayakan kualitas

pelayanan yang bermutu, mengupayakan kesinambungan penyelengaraan

melalui perencanaan program dan anggaran terpadu, dan perhatian khusus

diberikan untuk wilayah rawan social, rawan penyakit (KLB) dan daerah-

daerah sulit secara geografis (Departemen Kesehatan, 1998).

Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh bahwa jumlah bayi dan balita di

Desa Klieng Meuria berjumlah 33 orang. Sebanyak 80% bayi dan balita yang

tidak imunisasi, ada 36,4% bayi dan balita yang tidak diberi imunisasi BCG,

45% yang tidak diberi imunisasi DPT, 43% yang tidak diberi imunisasi polio,

51,5% yang tidak diberikan imunisasi campak, dan 55% yang tidak diberi

imunisasi hepatitis. Hal tersebut menggambarkan bahwa imunisasi sebagian

anak belum optimal, sehingga berdampak pada kesehatan proses tumbuh

kembang anak di masa yang akan datang.

2

Page 3: Lp Imunisasi

B. Diagnosa Keperawatan

Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi/ balita

di Desa Klieng Meuria berhubungan dengan kurangnya pemahaman

masyarakat tentang pentingnya imunisasi.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan ibu-ibu mampu

memahami, mengetahui tentang imunisasi dan ibu-ibu diharapkan dapat

memotivasi keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu guna

mendapatkan imunisasi lengkap.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan ibu-ibu mampu:

a. Mengetahui pengertian imunisasi

b. Mengetahui jenis imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah

c. Mengetahui jadwal pemberian imunisasi

d. Mengetahui kondisi-kondisi khusus pemberian imunisasi

e. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan setelah diberikan imunisasi

f. Mengetahui tempat pelayanan imunisasi

D. Rencana Keperawatan

1. Nama Kegiatan : Penyuluhan Imunisasi

2. Metode : Pendidikan kesehatan

3

Page 4: Lp Imunisasi

stimulasi audiovisual (menonton)

Tanya Jawab

3. Sasaran : Ibu dengan bayi dan balita di gampong Cucum

4. Media : Leaflet, LCD, Laptop

5. Strategi Pelaksanaan

Waktu

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu

Pembukaan 1. Menjelaskan cakupan materi dalam penyuluhan ini

2. Menjelaskan manfaat mempelajari Imunisasi

3. Menjelaskan kompetensi-kompetensi dalam TIU dan TIK untuk penyuluhan.

Memperhatikan

Penyajian 1. Mengetahui pengertian imunisasi

2. Mengetahui jenis imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah

3. Mengetahui jadwal pemberian imunisasi

4. Mengetahui kondisi-kondisi khusus pemberian imunisasi

5. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan setelah diberikan imunisasi

6. Mengetahui tempat pelayanan imunisasi

Memperhatikan, Bertanya

Penutup 1. Menutup pertemuan a. Meminta ibu untuk

menyebutkan kembali manfaat imunisasi

b. Menyimpulan materi penyuluhan bersama-sama ibu

2. Mengucapkan salam

Memperhatikan

4

Page 5: Lp Imunisasi

6. Hari / Waktu : Rabu / 14.00 Wib s/d selesai

7. Tempat : Menasah gampong Cucum

8. Pengorganisasian Kelompok

Penanggung Jawab : Novia Rauzatul Jannah Hs, S.Kep

Moderator : Seri Widya, S.Kep

Pemateri : Nanda Maisarah, S.Kep

Observer : Thursina, S.Kep

: Safitri Azrida, S.Kep

Fasilitator : Siska Windasari, S.Kep

: Nurul Marhamah Roza, S.Kep

: Muliana, S.Kep

E. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Adanya partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan

b. Media dan peralatan telah tersedia

c. Tempat kegiatan sesuai perencanaan

2. Evaluasi Proses

a. Kegiatan selesai sesuai dengan perencanaan

b. Mahasiswa dan peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung

c. Ibu- ibu berkonsentrasi dalam mendengarkan penyuluhan yang

diberikan

d. Ibu- ibu mengajukan pertanyan

3. Evaluasi Hasil

a. 70% Ibu mengetahui pengertian imunisasi

b. 70% Ibu mengetahui 3 dari5 jenis imunisasi dan penyakit yang dapat

dicegah

c. 70% Ibu mengetahui jadwal pemberian imunisasi

d. 70% Ibu mengetahui 3 dari 5 kondisi-kondisi khusus pemberian

imunisasi

5

Page 6: Lp Imunisasi

e. 70% Ibu memahami hal-hal yang perlu diperhatikan setelah diberikan

imunisasi

f. 70% Ibu mengetahui tempat pelayanan imunisasi

g. Semua kegiatan berlangsng dengan baik

6

Page 7: Lp Imunisasi

Materi penyuluhan

1. Apakah pengertian dari imunisasi ?

Imunisasi dalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan

memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit

yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi terhadap

suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada

penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan

imunisasi lainnya. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-

anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang

dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit bahaya. Imunisasi tidak

cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan

lengkap terhadap berbagi penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan

hidup anak.

2. Tujuan imunisasi

Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dan imunisasi adalah untuk

mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian kepada penderitanya.

Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti,

hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air,

TBC, dan lain sebagainya.

7

Page 8: Lp Imunisasi

3. Apa saja jenis imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah ?

a. Imunisasi BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

Tuberkulosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan.

b. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap

difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin DPT bisa diberikan kepada anak yang

kurang dari 7 tahun. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada

saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II), dan 4 bulan (DPT

III)

c. Imunisasi polio

Imunisasi polio memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

poliomyelitis. Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I, II, III, IV)

dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio ulangan

diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian saat masuk SD (5-

6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12 tahun).

d. Imunisasi campak

Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

Pemberian imunisasi campak diberikan pada umur 9 bulan atau lebih dan

umur 5-7 tahun. Efek samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam

kulit, diare, konjungtivitis, dan gejala kataral serta ensefalitis. Kontra

indikasi pemberian campak

1) Infeksi akut disertai demam lebih dari 380 C

8

Page 9: Lp Imunisasi

2) Gangguan sistem kekebalan

3) Pemakain obat imunosupresan

4) Alergi terhadap protein

5) Hipersensitifitas terhadap kanamisin dan eritromisin

6) Wanita hamil

e. Imunisasi HBV

Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap hepatitis B. hepatitis B

adalah suatu infeksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan

kematian. Imunisasi dasar diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu

1 bulan antara suntikan HBV I dengan HBV II serta selang waktu 5 bulan

antara suntikan HBV II dengan HBV III. Imunisasi ulangan diberikan 5

tahun setelah suntikan HBV III. Sebelum memberikan imunisasi ulangan

dianjurkan untuk memeriksa kadar HBsAg.

4. Tempat memperoleh imunisasi ?

a. Rumah sakit

b. Puskesmas

c. BKIA/rumah bersalin

d. Posyandu

e. Praktek dokter swasta (terutama dokter spesialis anak)

9

Page 10: Lp Imunisasi

Daftar Pustaka

Pusdiknakes. 1993. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga Depkes RI, Jakarta

Departemen Kesehatan. 1998. Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka Promosi Posyand. Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Jakarta

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. EGC. Jakarta

10