imunisasi lengkap

63

Click here to load reader

Upload: zakiah-dr

Post on 18-Jan-2015

6.862 views

Category:

Health & Medicine


12 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

  • 1. IMMUNISASIRA AL-AMIN 18 OKTOBER 2013

2. Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial. (UU no 23/2002) Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi (UU no 36/2009)Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak (UU no 36/2009) 3. IMUNISASIupaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga dapat mencegah / mengurangi pengaruh infeksi organisme alami atau "liar" Vaksin adalah bahan antigenik yg digunakan utk menghasilkan kekebalan aktif 4. DEFINISI SUATU UPAYA UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN TERHADAP SUATU PENYAKIT DGN CARA MEMASUKKAN KUMAN ATAU BIBIT KUMAN YG TELAH DILEMAHKAN ATAU DIMATIKAN (ANTIGEN) KE DALAM TUBUH. 5. Mengapa imunisasi? upaya pencegahan paling cost effective selain dapat mencegah penyakit bagi diri sendiri tetapi juga dapat melindungi orang disekitarnyaMenggunakan vaksin produksi dlm negeri sesuai standar aman WHO 6. TUJUAN DENGAN MASUKNYA ANTIGEN TERSEBUT AGAR TUBUH MEMILIKI KEKEBALAN SPESIFIK TERHADAP PENYAKIT TERTENTU YG BERBAHAYA DAN MENGANCAM JIWA 7. Tujuan Program ImunisasiMenurunkan kesakitan & kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 8. MANFAAT IMUNISASI Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati, bila berlangsung sampai dewasa dapat menjadi kanker hati. Imunisasi Polio untuk mencegah serangan virus polio yang sapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian atau kecacatan. Imunisasi Campak untuk mencegah radang paru, diare, dan radang otak karena virus campak. 9. MANFAAT IMUNISASI Imunisasi DPT untuk mencegah 3 penyakit, yaitu Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, serta mengeluarkan racun yang dapat melumpuhkan otot jantung. Penyakit Pertusis berat dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat (pneumonia). Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. 10. Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) PolioDifteriTetanusTuberculosis Hepatitis B PertusisCampak 11. ANAK DENGAN POLIO11 12. ANAK DENGAN CAMPAK 13 Novembe r 201312 13. 13 Novembe r 2013ANAK DENGAN pertusis 14. ANAK DENGAN TETANUS 13 Novembe r 2013 15. ANAK DENGAN VARICELLA 13 Novembe r 2013 16. ANAK DENGAN GONDONG 13 Novembe r 2013 17. VAKSIN Saat ini telah ada beberapa jenis vaksin yang telah disediakan oleh pemerintah untuk imunisasi rutin, yaitu Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, Campak dan vaksinvaksin untuk jamaah haji (Meningitis). Disamping itu, ada beberapa imunisasi lain yang memang belum disediakan oleh pemerintah. 18. JENIS VAKSIN VAKSIN HIDUP DARI BAKTERI/VIRUS YG DILEMAHKAN : OPV (ORAL POLIO VACCINE), CAMPAK, MMR (MUMPS,MEASLES ,RUBELLA), VARICELLA (CACAR AIR), BCGVAKSIN MATI DARI BAKTERI/VIRUS YG SDH MATI. CONTOH : DPT, HEPATITIS A, HEPATITIS B. 19. Jenis-jenis Vaksin Vaksin BakteriCampak Parotitis Rubela Varisela BCG Vaksin HidupVaksin Inaktif Difteria Tetanus Pertusis KoleraVaksin Virus Meningo Pneumo Hib Typhoid Vi Influenza IPV OPV Yellow Fever Rabies Hepatitis B Hepatitis A 20. Sejarah Imunisasi di Indonesia Th. 1956 Imunisasi Cacar Th. 1973 Imunisasi BCG Th. 1974 Imunisasi TT pada ibu hamilTh. 1976 Imunisasi DPT untuk bayi Th. 1977 WHO mulai pelaksana program imunisasi sebagai upaya Global (EPI-Expanded Program on Immunization) Th. 1980 Imunisasi PolioTh. 1982 Campak Tn. 1990 Indonesia mencapai UCI Nasional Th. 1997 Imunisasi Hepatitis.B Th. 2004 Introduksi DPT/HB di 4 propinsi (Tahap I) Tn. 2007 DPT/HB di seluruh Indonesia Tn. 2007 Pilot Project IPV (Inactive Polio Vaccine) di Provinsi DIY Th. 2010 Imunisasi Td untuk penanggulangan KLB & BIAS Kelas II & III Tn. 2013 Introduksi Vaksin Pentavalent (DPT/HB/Hib) di 4 Provinsi Tahap I yaitu Jawa Barat, DIY, Bali dan NTB 21. JADWAL IMMUNISASI IDAI 22. Sasaran Imunisasi Berdasarkan Usia yang Diimunisasia. Imunisasi Rutin : Bayi (0-11 bln) Anak Batita (15-36 bln) Anak usia sekolah dasar (BIAS). Wanita usia subur (WUS): wanita berusia 15 39 tahun, terrmasuk Ibu hamil (Bumil) dan Calon Pengantin (Catin)b. Imunisasi Tambahan Bayi dan anak - Kampaye, SubPIN, PIN 23. Heb B / (HB) O -BCG -Polio 1-DPT/HB/Hib 1 -Polio 2 -DPT/HB/Hib 2 -Polio 3 -DPT/HB/Hib 3 -Polio 4CAMPAK0-7 hr1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan9 Bulan 24. Pendekatannya: - Melalui Posyandu - Melalui PAUD- Imunisasi lanjutan DPT/HB/Hib CAMPAK18 Bulan24 Bulan 25. Imunisasi Dasar Lengkap & booster pertama-DT -Campak1 SD- Td2 SD3 SDBULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH 26. DPT 1Status TT1 s.d TT5 : Dihitung Sejak Imunisasi Dasar Pada BayiDPT 23 TAHUN DT KLS 1 SD5 TAHUN Td KLS 2 SD10 TAHUN Td KLS 3 SD25 TAHUNTT WUSX 27. Q & A IDAI Adakah yang dapat menggantikan imunisasi untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap penyakit ? Tidak ada satupun badan penelitian di dunia yang menyatakan bahwa kekebalan akibat imunisasi dapat digantikan oleh zat lain, termasuk ASI, nutrisi, maupun suplemen herbal, karena kekebalan yang dibentuk sangat berbeda. ASI, nutrisi, suplemen herbal, maupun kebersihan Pertahanan tubuh secara umum, IMUNISASI membentuk kekebalan spesifik terhadap kuman tertentu yang berbahaya.Apabila jumlah kuman banyak dan ganas perlindungan umum tidak mampu melindungi bayi, sehingga masih dapat sakit berat, cacat atau mati. 28. Q & A IDAI Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan spesifik (antibodi) terhadap kuman, virus atau racun kuman tertentu. Setelah antibodi terbentuk, vaksin akan bekerja lebih cepat, efektif dan efisien untuk mencegah penularan penyakit yang berbahaya.Selain diberi imunisasi, bayi tetap diberi ASI eksklusif, makanan pendamping ASI dengan nutrisi lengkap dan seimbang, kebersihan badan dan lingkungan. Suplemen diberikan sesuai kebutuhan individual yang bervariasi. Selain itu bayi harus mendapat perhatian dan kasih sayang serta stimulasi bermain untuk mengembangkan kecerdasan, kreatifitas dan perilaku yang baik. 29. Q & A IDAI Benarkah bayi dan balita yang tidak diimunisasi lengkap, rawan tertular penyakit berbahaya ? Benar... Banyak penelitian imunologi dan epidemiologi di berbagai negara membuktikan bahwa bayi dan balita yang tidak diimunisasi lengkap, tidak mempunyai kekebalan spesifik yang optimal terhadap penyakit menular berbahaya. Mereka mudah tertular penyakit tersebut, dapat menderita sakit berat, menularkan ke anak-anak lain, menyebar luas, terjadi wabah, menyebabkan banyak kematian dan cacat. 30. RING OF VACCINATION 31. FAKTA Wabah polio tahun 2005-2006 di Sukabumi karena banyak bayi balita tidak diimunisasi polio, dalam beberapa bulan virus polio menyebar cepat ke Banten, Lampung, Madura, sampai Aceh, menyebabkan 385 anak lumpuh permanen. Wabah campak di Jawa Tengah dan Jawa Barat 2009-2011 mengakibatkan 5818 anak di rawat di rumah sakit, 16 anak meninggal, terutama yang tidak diimunisasi campak. Wabah difteri dari Jawa Timur 2009 2011 menyebar ke Kalimantan Timur, Selatan, Tengah, Barat, DKI Jakarta, menyebabkan 816 anak harus di rawat di rumah sakit, 54 meninggal, terutama yang imunisasinya belum lengkap atau belum pernah imunisasi DPT. Sumber : IDAI & DEPKES 32. FAKTA Wabah polio di beberapa propinsi tahun 2005-2006 telah berhasil dihentikan dengan imunisasi polio rutin dan tambahan secara serentak pada semua bayi/balita melalui beberapa kali Pekan Imunisasi Polio Nasional. Wabah campak di beberapa propinsi tahun 20092011 telah berhasil dihentikan dengan imunisasi campak rutin dan tambahan pada semua bayi balita 9 59 bulan di semua propinsi secara terus menerus. Wabah difteri di beberapa propinsi tahun 2009 2011 telah berhasil dihentikan dengan imunisasi DPT rutin dan tambahan pada semua bayi balita di beberapa propinsi. Sumber : IDAI & DEPKES 33. FAKTA Badan penelitian di berbagai negara membuktikan bahwa dengan meningkatkan cakupan imunisasi, maka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi berkurang secara bermakna. Oleh karena itu saat ini program imunisasi dilakukan terus menerus di banyak negara. Semua negara berusaha meningkatkan cakupan agar lebih dari 90%. 34. FAKTA Di Indonesia, terjadi wabah polio 2005-2006 karena banyak bayi yang tidak diimunisasi polio, maka menyebabkan 385 anak lumpuh permanen. Setelah digencarkan imunisasi polio, sampai saat ini tidak ada lagi kasus polio baru. 35. ISU ZAT BABI Benarkah proses pembuatan vaksin BERSINGGUNGAN dgn zat dari Babi? 36. KANDUNGAN VAKSIN Kandungan Vaksin terdiri dari : Zatutama disebut ANTIGEN. Zat2 lain disebut ADITIF. 37. ANTIGEN Kandungan utama vaksin, berfungsi merangsang sistem imun tubuh, agar tubuh kenal Oh, si antigen X ini sdh pernah datang nihANTIGEN ini dpt merupakan bakteri/virus yg dilemahkan, mati total atau rekayasa genetika. Setiap bakteri/virus punya antigen yg KHAS tubuh akan ingat SEUMUR HIDUP Saat ada yg menyerang, tubuh sudah kenal. Dimusnahkan sebelum jd penyakitAgar OPTIMAL, antigen harus dilengkapi dengan ZAT ADITIF sehingga kualitas tetap terjaga. 38. CARA KERJA VAKSIN 39. ZAT ADITIF ZAT ADITIF , terdiri dari : ADJUVANTS PRESERVATIVES STABILIZER 40. ADJUVANT Fungsinya memaksimalkan respons sistem imun tubuh. ANTIGEN+ADJUVANT dikenali jauh lbh cepat oleh tubuh drpd ANTIGEN saja ADJUVANT yg paling sering digunakan: Garam Aluminium. Dosis garam alum yg diizinkan 1.14 mg/dosis vaksin (ketentuan FDA, Badan POM Amerika) Dosis yg diizinkan itu KECIL SEKALI dibanding DOSIS YG DPT DITOLERANSI TUBUH Krn isunya berkembang terus, Mei 2000, FDA undang ratusan ahli vaksin dr seluruh dunia. Baik yg pro/kontra thd Alum PENGGUNAAN GARAM ALUMINIUM PADA VAKSIN DINYATAKAN AMAN DAN EFEKTIF 41. PRESERVATIVES Fungsinya: mencegah tumbuhnya bakteri/jamur selama proses pembuatan Vaksin Tidak semua vaksin gunakan PRESERVATIVES. Terutama digunakan di kemasan vaksin multidosis. Utk cegah pertumbuhan mikroorganisme. Saat ini, hanya ada 4 jenis PRESERVATIVES yg diizinkan digunakan. Yg paling terkenal THIMEROSAL (turunan merkuri). 42. PRESERVATIVES Thimerosal bahan merkuri yang digunakan sebagai pengawet berbagai macam vaksin terutama yang digunakan secara berulang atau split dose/multidose. Merkuri yang terdapat dalam Thimerosal (ethyl merkuri) berbeda dengan metil merkuri yang diasosiasikan sebagai material yang bereaksi toxic pada manusia. Kekhawatiran penggunaan thimerosal akumulasi pengguna merkuri dari jenis vaksin yang berbeda. Sebagai pengawet batas ambang penggunaan thimerosal yang diperbolehkan adalah 0.003%-0.01% dan dalam HB VAX hanya mengandung 0.005%, jumlah yang sangat kecil sekali dan sangat aman. Vaksin yang mengandung thimerosal sudah digunakan lebih dari 60 tahun diseluruh dunia, membantu menyelamatkan berjuta-juta anak dari ancaman penyakit yang berbahaya tanpa adanya laporan efek samping yang serius dari thimerosal tersebut. 43. PRESERVATIVES Isu aman tidaknya Thimerosal ini mulai awal 1990 di negara-negara Barat. Beberapa ahli menduga: merkuri sebabkan autisme & ADHD Seperti biasa, kalau ada isu, ahli-ahli dari SELURUH DUNIA kumpul. Diskusi ilmiah. Adu data. Tanpa prasangka, apalagi teori konspirasi 44. KOMPOSISI VAKSIN BCG : thimerosal free DPT & DT : yang diproduksi oleh BioFarma masih ada thimerosalnya 25 ug. Tetract Hib Aventis (gabungan DPT dengan Hib) masih ada thimerosal < 0,5 ug. DTPa Infanrix (Glaxo Smith Klaine/GSK) thimerosal free. Begitu juga dengan DTPa Tripacel Aventis thimerosal free. Harga sekitar 300-400 ribu Polio : thimerosal free Hepatitis : Engerix-B-nya Glaxo/GSK thimerosal free, sedangkan Euvax-nya Aventis trace 0,05 ug/dosis Hib : Hiberix & Act Hib thimerosal free Thiperix : thimerosal free 45. KOMPOSISI VAKSIN Influenza: Afluria keluaran CSL Limited, konsentrasi thimerosalnya 0,01% (multidosis) atau kandungan merkurinya 24,5 g/0,5 mL (multidosis);Fluzone keluaran Sanofi Pasteur Inc., konsentrasi thimerosalnya 0,01% atau kandungan merkurinya 25 g/0,5 mL dosis (catatan: Sanofi Pasteur Inc sudah mengeluarkan Fluzone yang bebas thimerosal);Fluarix keluaran GlaxoSmithKline Biologicals, konsentrasi thimerosal < 0,0004% atau kandungan merkurinya < 1 g/0,5 ml dosis;Fluvirin yang masih menggunakan preservatif dari Novartis Vaccines and Diagnostics Ltd, konsentrasi thimerosalnya 0,01% (kandungan merkurinya 25 g/0,5 mL dosis). Novartis sendiri telah mengeluarkan Fluvirin yang bebas preservatif (dengan kandungan merkuri fermentasi -> panen -> inaktivasi -> purifikasi -> ultrafiltrasi -> formulasi/kemasanSaat proses kultur substrat utk menumbuhkan bibit BEBERAPA (tak semua) vaksin, diperlukan penggunaan enzim, namanya TRIPSIN. 51. TAHAPAN PROSES PRODUKSI VAKSIN Reaksi kimia takkan mungkin berjalan tanpa bantuan TRIPSIN. Akibatnya proses produksi vaksin pasti gagal tanpa Tripsin.Saat ini, SATU-SATUNYA Tripsin yg bisa digunakan utk proses ini bersumber dari organ pankreas babi. Di sini letak perdebatannya. 52. TAHAPAN PROSES PRODUKSI VAKSIN Proses produksi vaksin Ada ULTRAFILTRASI. Di sini secara kimiawi, unsur tripsin babi td HILANG krn DISARING sedemikian kecilnya dgn NANOPARTIKELPendapat lain: sekali bersinggungan dgn unsur dr babi, ya seterusnya akan tetap babi. Lalu bagaimana? 53. VAKSIN HALAL ? Soal ini, sudah ada Fatwa Ulama seluruh dunia, termasuk negara2 Arab. Apa kata ahlinya?Ulama: Vaksin tetap HALAL. Krn tanpa vaksin, byk penyakit infeksi MEMATIKAN. Manfaat lbh besar dr mudharat. Ingat pula ULTRAFILTRASI tadi. 54. VAKSIN HALAL ? Ulama: vaksin HALAL krn pengganti Tripsin babi BELUM ADA. Ulama terus anjurkan TEMUKAN Tripsin non-babi. Tetapi Tidak mudah.Tak semua vaksin gunakan Tripsin Babi. Yg gunakan antara lain: Vaksin Rotavirus (diare), beberapa vaksin Flu, dan OPV (Oral Polio Vaccine) 55. PRODUKSI VAKSIN DI INDONESIA Di Indonesia Vaksin diproduksi oleh PT.Bio farma (Persero) yang berlokasi di Bandung.Dari pihak PT Bio Farma (Persero) sendiri menekankan ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi, yaitu: 56. KLARIFIKASI PT. BIOFARMA 1. Tripsin bukan bahan pembuat vaksin, tapi untuk harvest sel (panen) yang digunakan untuk media virus. Tripsin merupakan bahan untuk melepaskan sel dari tempat merekatnya virus pada media virus.2. Tripsin kemudian dibuang dan ada proses pencucian, dan kemudian pelarutan dengan air dalam jumlah yang sangat besar. 3. Pada produk final tidak ditemukan unsur tripsin. 57. KLARIFIKASI PT. BIOFARMA "Untuk vaksin lainnya kita tidak menggunakan tripsin seperti polio. Dengan demikian, bisa dijelaskan vaksin adalah suatu medikasi yang sifatnya urgent, bukan pilihan seperti makanan," (dr Novilia Sjafri Bachtiar, M.Kes, Kepala Bagian Evaluasi Produk PT Bio Farma (Persero)) Sebagai informasi, sejak tahun 1997 sampai saat ini, PT Bio Farma pun telah mengekspor produknya ke 120 negara, termasuk 36 negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam seperti Iran, Pakistan, Malaysia, Mesir dan negara lainnya seperti India, Thailand, Afrika Selatan dan lainnya. 58. KLARIFIKASI PT. BIOFARMA Di dalam negeri pengawasan dilakukan oleh badan POM dan untuk ekspor dilakukan penilaian kualitas dan mutu vaksin oleh World Health Organization (WHO). "Perihal kehalalan vaksin dipertanyakan sejak tereksposnya penggunaan tripsin (enzim babi) pada vaksin polio. Untuk itu sudah ada fatwa MUI bahwa penggunaan vaksin OPV (Oral Polio Vaccine) maupun IPV (Inactivated Poliovirus Vaccines atau vaksin polio khusus) diperbolehkan, bisa dilihat pada website MUI," lanjut dr Novilia. 59. KLARIFIKASI PT. BIOFARMA Pembuatan semua vaksin di Indonesia sendiri dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero). Kelima vaksin dasar lengkap yakni Hepatitis B, Imunisasi BCG, Polio, Imunisasi DPT, Imunisasi Campak juga dibuat Bio Farma dan sudah dibolehkan Majelis Ulama Indonesia (MUI). 60. vaksin memiliki profil keamanan yg sangat baik. Sdh terbukti manfaatnya. Jangan ragu. SEMUA VAKSIN YG ADA DI INDONESIA SUDAH DINYATAKAN HALAL OLEH MUI. 61. KESIMPULAN Imunisasi adalah hak anak. Imunisasi adalah untuk kepentingan anak. Imunisasi merupakan upaya paling efektif mencegah dan memutuskan rantai penularan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak hanya berguna untuk diri sendiri tetapi juga berguna bagi orang lain disekitarnya. TDK ADA TEORI KONSPIRASI, BARAT/YAHUDI ingin singkirkan ORANG ISLAM. Nyatanya, mereka divaksin 62. SARAN Mari kita cegah penularan penyakit, wabah, sakit berat, cacat dan kematian bayi dan balita dengan imunisasi dasar lengkap, untuk membangun generasi muda Indonesia yang sehat dan sejahtera 63. FOR YOUR KINDLY ATTENTIONTERIMA KASIH