logbuk gastritis

27
1. DEFINISI Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Hadi, 1999).Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal (Price 2005). Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, sering diakibatkan dari pola diet yang sembrono. Sedangkan gastritis kronik adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakterihelicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2002) Dari keempat definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa gastritis adalah suatu inflamasi atau peradangan yang sering terjadi pada dinding lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal. Hadi, Soeparman. (1999). Ilmu Penyakit Dalam, jilid kedua. Depok: Balai Pustaka FKUI. Price, Sylvia A, dkk.( 2005). Patofisiologi “Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit”, Edisi 6 Vol I. Jakarta: EGC Smeltzer, Suzanne C.(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart, Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC 2. ETIOLOGI a. Pola makan yang tidak teratur: tidak tepat waktu. b. Iritasi yang disebabkan oleh rangsangan makanan, mislanya makanan pedas, terlalu asam, dan alkohol. c. Perokok: kandungan dari rokok seperti fenol, metanol, kadmiun, aseton, an lain-lain yang dapat berdampak terhadap erosi dan mukosa lambung. d. Infeksi oleh bakteri (toksin) atau infeksi virus.

Upload: maulana-rahmat-hidayatullah

Post on 26-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Logbuk Gastritis

1. DEFINISI

Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisanmukosa gaster (Hadi, 1999).Gastritis adalah suatu keadaan peradanganatau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus,atau lokal (Price 2005). Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, seringdiakibatkan dari pola diet yang sembrono. Sedangkan gastritis kronikadalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkanbaik oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau olehbakterihelicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2002) Dari keempatdefinisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa gastritis adalah suatu inflamasi atau peradangan yang sering terjadi pada dinding lambungyang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal.

Hadi, Soeparman. (1999). Ilmu Penyakit Dalam, jilid kedua. Depok: Balai PustakaFKUI.

Price, Sylvia A, dkk.( 2005). Patofisiologi “Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit”,Edisi 6 Vol I. Jakarta: EGCSmeltzer, Suzanne C.(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &Suddart, Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC

2. ETIOLOGI

a. Pola makan yang tidak teratur: tidak tepat waktu.

b. Iritasi yang disebabkan oleh rangsangan makanan, mislanya makanan

pedas, terlalu asam, dan alkohol.

c. Perokok: kandungan dari rokok seperti fenol, metanol, kadmiun,

aseton, an lain-lain yang dapat berdampak terhadap erosi dan mukosa

lambung.

d. Infeksi oleh bakteri (toksin) atau infeksi virus.

e. Obat-obatan seperti aspirin, obat anti inflamasi non steroid yang dapat

berdampak terhadap erosi pada mukosa lambung.

f. Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung: trauma, luka bakar, sepsis.

(Arif, 1999)

1.1.1. Etiologi

Page 2: Logbuk Gastritis

1) Endotoksin bakteri masuk setelah menelan makanan yang terkontaminasi

(staphylococcus, salmonella).

2) Mengkonsumsi kafein, alcohol, merokok

3) Penggunaan aspirin, dimana aspirin dapat menyebabkan penurunan sekresi

prostaglandin.

4) Obat-obatan lain dari golongan NSAID (Indometasin, Ibuprofen, naproksen),

sulfonamide, steroid dan digitalis

5) Makanan berbumbu termasuk lada, cuka atau mustard, dapat menyebabkan gejala yang

mengarah pada gastritis.

6) Apabila alcohol diminum bersama dengan aspirin, efeknya akan lebih merusak

dibandingkan dengan efek masing-masing agen tersebut jika diminum secara terpisah.

Gastritis erosive hemoragik difus biasanya terjadi pada peminum berat dan pemakai

aspirin, dan dapat menyebabkan perlunya dilakukan sekresi lambung.

7) Stress fisik (luka bakar, sepsis, trauma)

Manifestasi klinis

Pada gastritis superficial, mukosa memerah, edematosa, dan ditutupi oleh mucus

yang melekat: erosi kecil dan perdarahan sering timbul. Derajat peradangan sangat

bervariasi. Pada umumnya manifestasi klinis dari gastritis akut dapat bervariasi dari

keluhan abdomen yang tidak jelas, seperti anoreksia atau mual, sampai gejala yang

lebih berat seperti nyeri epigastriun, muntah, perdarahan, dan hematemesis.

Pada beberapa kasus, bila gejala-gejala memnjang dan resisten terhadap

pengobatan, mungkin diperlukan tindakan diagnostic tambahan seperti endoskopi,

biopsy mukosa, dan analisis cairan lambung untuk memperjelas diagnosis.

3. PatofisologiGastritis terjadi akibat peradangan pada mukosa lambung yangmenimbulkan rasa nyeri yang dialihkan ke epigastirum bagian atas.Reflek-reflek pada mukosa lambung menyebabkan kalenjer salivamengeluarkan saliva dalam jumlah besar. Dan sering menelan salivamenyebabkan banyak udara yang berkumpul di lambung. Penggunaanaspirin, alkohol, memakan makanan yang berbumbu secara berlebihanatau dalam jumlah yang besar dapat mengurangi daya tahan mukosa,ditambah dengan keadaan stres yang dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebihan dan ini akan menimbulkan komplikasi yaitu tukaklambung. (Guyton, 1998)

Page 3: Logbuk Gastritis

PATOFISIOLOGI GASTRITIS

ASPIRIN Kurang Pengetahuan POLA MAKAN TIDAK TERATUR

Menghambat aktifitas siklooksigenase gesekan antara dinding-dinding lambung

Produksi prostaglandin erosi pada lambung

Merusak factor defensive kerusakan topical produksi HCL pencernaan digaster

(untuk pengeluran mucus) obat bersifat korosif asam dilambung molekul makanan masih besar

Mucus pada gaster merusak sel-sel epitel mukosapolarisasi usus

Mukopolisakarida mengiritasi mukosa

dan lambung perangsangan medulla tekanan usus

mukopolipeptida nyeri epigastrium oblongata masuk ke colon

vitamin B12 rusak sebelum Gangguan Rasa Nyaman Nyeri menekan impuls mual, tekanan osmotik

diabsropsi muntah dan anorexia mengganggu penyerapan

sel darah banyak immature keseimbangan saraf otonom anorexia air

anemia pernisiosa terganggu Resti Nutrisi Kurang dari diare Kebutuhan

simpatis pengeluaran cairan

Resti Perubahan Keseimbangan

Page 4: Logbuk Gastritis

HR Cairan Dan Elektrolit

Beban jantung

Aliran darah ke otak cepat

Suplai darah dan oksigen ke otak

Kesadaran menurun

pingsan

1.2. Mekanisme Mual

Mual yaitu rasa ingin muntah yang dapat di sebabkan oleh impuls iritasi yang

datang dari traktus gastrointestinal, impuls yang berasal dari otak bawah yang

berhubungan dengan motion sickness, maupun impuls yang berasal dari korteks serebri

untuk memulai muntah.

Mekanisme mual pada penderita maag atau gastritis:

1) Di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang

mengandung alcohol, aspirin, steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi

iritasi pada lambung dan menyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan

oleh tingginya asam lambung.

2) Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran zat

yang di sebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapiler pembuluh darah

naik.

3) Lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangan dan

merangsang hypothalamus untuk mual.

1.3. Mekanisme Muntah

Muntah yaitu pengeluaran isi lambung/perut melalui esophagus dan mulut karena

terjadi kontraksi otot abdominal dan otot dada yang di sertai dengan penurunan

diafragma dan di control oleh pusat muntah otak.

Penyebabnya bisa dari infeksi virus, stress, kehamilan, dan obat-obatan. Mekanisme

muntah pada penderita maag atau gastritis:

1) Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s.

simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan

makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus.

Page 5: Logbuk Gastritis

2) Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung

dan duodenum sehingga duodenum teregang.

3) Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot

dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi.

4) Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk

menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka. Sfingter bagian bawah

berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dan keluar. Hal ini

disebut muntah.

1.4. Mekanisme Diare

1.4.1. Definisi

Secara epidemiologi, diare didefinisikan sebagai keluarnya tinja yang lunak atau

cair dengan frekuensi 3x atau lebih per hari dengan atau tanpa darah atau lender

dalam tinja. Atau ibu merasakan adanya perubahan konsistensi dan frekuensi BAB

pada anaknya.

1.4.2. Etiologi

Sebagian besar (85%) diare disebabkan oleh virus dan sisanya (15%) disebabkan

oleh bakteri, parasit, jamur, alergi makanan, keracunan makanan, malabsorpsi

makanan dan lain-lain.

1) Golongan virus penyebab diare, terdiri dari Rotavirus, virus Norwalk, Norwalk

like virus, Astrovius, Calcivirus, dan Adenovirus.

2) Golongan bakteri penyebab diare, antara lain Escherichia coli (EPEC, ETEC,

EHEC, EIEC), Salmonella, Shigella, Vibrio cholera, Clostridium difficile,

Aeromonas hydrophilia, Plesiomonas shigelloides, Yersinia enterocolitis,

Campilobacter jejuni, Staphilococcus aureus dan Clostridium botulinum.

3) Golongan parasit penyebab diare, antara lain Entamoeba histolytica, Dientamoeba

fragilis, Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum, Cyclospora sp, Isospora belli,

Blastocyctis hominis dan Enterobius vermicularis.

4) Golongan cacing penyebab diare, antara lain Strongiloides stercoralis, Capillaria

philippinensis dan Trichinella spiralis.

5) Golongan jamur penyebab diare, antara lain Candidiasis, Zygomycosis dan

Coccidioidomycosis.

1.4.3. Patofisiologi

Page 6: Logbuk Gastritis

Patofisiologi dasar terjadinya diare adalah absorpsi yang berkurang dan atau

sekresi yang meningkat. Adapun mekanisme yang mendasarinya adalah mekanisme

sekretorik, mekanisme osmotik dan campuran.

Mekanisme sekretorik atau disebut juga dengan diare sekretorik disebabkan oleh

sekresi air dan elektrolit ke dalam usus halus. Hal ini terjadi, bila absorpsi natrium

oleh villi gagal sedangkan sekresi klorida di sel epitel berlangsung terus atau

meningkat. Kalau pada diare infeksi prinsip dasarnya adalah kemampuan bakteri

mengeluarkan toksin-toksin yang bertindak sebagai reseptor untuk melekat pada

enterosit, merusak membran enterosit dan kemudian menghancurkan membran

enterosit, mengaktifkan enzim-enzim intraseluler sehingga terjadi peningkatan

sekresi, sehingga terjadi diare sekresi. Tapi jika ada kerusakan enterosit, maka

disamping diare sekresi juga dapat terjadi diare osmotik tergantung dari derajat

kerusakannya.

Diare osmotik terjadi karena tidak dicernanya bahan makanan secara maksimal,

akibat dari insufisiensi enzim. Makanan dicerna sebagian, dan sisanya akan

menimbulkan beban osmotik intraluminal bagian distal. Hal ini memicu pergerakan

cairan intravascular ke intraluminal, sehingga terjadi okumulasi cairan dan sisa

makanan. Di kolon sisa makanan tersebut akan didecomposisi oleh bakteri-bakteri

kolon menjadi asam lemak rantai pendek, gas hydrogen dan lain-lain. Adanya bahan-

bahan makanan yang sudah didecomposisi ini menyebabkan tekanan osmotik

intraluminal kolon akan lebih meningkat lagi, sehingga sejumlah cairan akan tertarik

lagi ke intraluminal kolon sehingga terjadi diare osmotik.

1.5. Pemeriksaan Diagnostik.

1.5.1. EGD (Esofagogastriduodenoskopi) = tes diagnostik kunci untuk perdarahan GI atas,

dilakukan untuk melihat sisi perdarahan /derajat ulkus jaringan / cedera.

1.5.2. Gastrointestinal Endoskopi

Gastrointestinal endoskopi adalah prosedur yang memungkinkan spesialis

pencernaan untuk melihat lapisan dalam saluran pencernaan. The endoskopi

gastrointestinal menawarkan akses ke saluran pencernaan yang meliputi seluruh usus

kecil, saluran empedu, usus, duodenum, perut, dan kerongkongan. Berdasarkan organ-

organ yang spesialis pencernaan ingin lihat, prosedur GI dapat disebut sebagai

endoskopi perut atas atau bawah endoskopi. Endoskopi saluran pencernaan atas (juga

Page 7: Logbuk Gastritis

dikenal sebagai EGD) membantu dalam melihat kerongkongan, lambung dan

duodenum sedangkan endoskopi saluran pencernaan bawah membantu dalam

memvisualisasikan usus besar. Biasanya endoskopi pasien masuk melalui anus,

tenggorokan, dan uretra atau melalui insisi kecil dibuat di kulit.

Prosedur endoskopi ini dapat dilakukan baik di dasar rawat jalan atau dasar rawat

inap. Endoskopi saluran pencernaan membantu dalam mendiagnosis beberapa

gangguan GI. Prosedur endoskopi gastrointestinal tidak hanya digunakan untuk

diagnosis penyakit saluran pencernaan tetapi juga digunakan untuk masalah perawatan

GI. Prosedur endoskopik kurang menyakitkan dan umumnya dikaitkan hanya dengan

sedikit ketidaknyamanan.

Hanya sedikit masalah endoskopi GI yang bisa membantu untuk mendiagnosis atau

menyelidiki adalah –

1) Infeksi saluran kemih

2) Perdarahan Internal gastrointestinal

3) Ulkus gastrointestinal

4) sindrom iritasi usus (IBS)

5) Masalah Usus Besar

6) Diare kronis

Jenis prosedur endoskopi

Ada berbagai jenis prosedur endoskopik yang terlibat dalam pemeriksaan organ

yang berbeda atau sistem. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut -

1) Kolposkopi

2) Bronkoskopi

3) Kapsul Endoskopi

4) Laparoskopi

5) Double Balloon Enteroskopi

6) Fetoskopi

7) Kolonoskopi

8) Fleksibel Sigmoidoskopi

9) Endoskopik mundur cholangio-pankreatografi

10) Arthroskopi

Page 8: Logbuk Gastritis

11) Amnioskopi

12) Endoskopi gastrointestinal Atas (OCD)

13) Proctoskopi

14) Rhinoskopi

15) Thorakoskopi

Persiapan

Pasien menjalani prosedur pencernaan  ini tidak boleh makan atau minum apa pun dalam

delapan sampai sepuluh jam dari prosedur ini. Dalam hal  ini jika ada makanan di perut,

makanan akan menghalangi pandangan melalui endoskopi, dan bisa menyebabkan muntah.

Prosedur

Prosedur endoskopi biasanya berlangsung antara 5 sampai 10 menit. Selama prosedur

ini, pasien diminta untuk berbaring di sisi kiri. Selama prosedur endoskopi, pasien berada di

bawah anestesi pendek. Prosedur endoskopi dilakukan dengan bantuan endoskop. endoskop

adalah tabung fleksibel dengan sistem pengiriman cahaya yang menerangi saluran tersebut.

Lebih lanjut memiliki sistem lensa yang menyampaikan gambar dari fiberscope dan

menampilkan gambar di TV warna. endoskop ini diturunkan kerongkongan, ke perut dan ke

dalam usus. endoskopi yang gagal dapat mengganggu pernapasan. Selama prosedur,

pengambilan napas lambat dan dalam dapat membantu pasien rileks.

Sebuah endoskopi kapsul adalah bentuk lain dari endoskopi dimana pasien memakan

kamera berbentuk kapsul yang merekam gambar ketika kapsul bergerak melalui saluran

pencernaan. Kapsul keluar dari tubuh pasien melalui gerakan usus.

Komplikasi mungkin terdiri dari

1) Perforasi gastrointestinal,

2) Pendarahan dan

3) Infeksi.

1.5.3. Minum barium dengan foto rontgen = dilakukan untuk membedakan diganosa

penyebab / sisi lesi.

1.5.4. Analisa gaster = dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas

sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam

nokturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus

gaster, dipersekresi berat dan asiditas menunjukkan sindrom Zollinger-Ellison.

Page 9: Logbuk Gastritis

1.5.5. Angiografi = vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat disimpulkan

atau tidak dapat d

1.5.6. ilakukan. Menunjukkan sirkulasi kolatera dan kemungkinan isi perdarahan. Amilase

serum = meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga gastritis.

1.5.7. Tes serologi darah = dilakukan untuk memeriksa adanya anemia persiosa, selain itu

untuk menentukan apakah terdapat antibodi akibat infeksi bakteri H.Pylori.

1.6. Penatalaksanaan

Terapi gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifiknya dan mungkin

memerlukan perubahan dalam gaya hidup, pengobatan atau, dalam kasus yang jarang,

pembedahan untuk mengobatinya.

1.6.1. Terapi terhadap asam lambung

Asam lambung mengiritasi jaringan yang meradang dalam lambung dan

menyebabkan sakit dan peradangan yang lebih parah. Itulah sebabnya, bagi

sebagian besar tipe gastritis, terapinya melibatkan obat-obat yang mengurangi atau

menetralkan asam lambung seperti :

1) Anatsida. Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau

tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan.

Antasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat

asam lambung dengan cepat.

2) Penghambat asam. Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit

tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin,

ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang

diproduksi.

3) Penghambat pompa proton. Cara yang lebih efektif untuk mengurangi asam

lambung adalah dengan cara menutup “pompa” asam dalam sel-sel lambung

penghasil asam. Penghambat pompa proton mengurangi asam dengan cara

menutup kerja dari “pompa-pompa” ini. Yang termasuk obat golongan ini adalah

omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obat golongan ini

juga menghambat kerja H. pylori.

Page 10: Logbuk Gastritis

4) Cytoprotective agents. Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi

jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk ke

dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS

secara teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk

meminum obat-obat golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah

bismuth subsalicylate yang juga menghambat aktivitas H. pylori.

1.6.2. Terapi terhadap H. pylori

Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H. pylori. Yang paling

sering digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan penghambat pompa proton.

Terkadang ditambahkan pula bismuth subsalycilate. Antibiotik berfungsi untuk

membunuh bakteri, penghambat pompa proton berfungsi untuk meringankan rasa

sakit, mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan efektifitas antibiotik.

Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak selalu berhasil, kecepatan untuk

membunuh H. pylori sangat beragam, bergantung pada regimen yang digunakan.

Akan tetapi kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih efektif daripada kombinasi

dua obat. Terapi dalam jangka waktu yang lama (terapi selama 2 minggu

dibandingkan dengan 10 hari) juga tampaknya meningkatkan efektifitas.

Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat dilakukan pemeriksaan kembali

setelah terapi dilaksanakan. Pemeriksaan pernapasan dan pemeriksaan feces adalah

dua jenis pemeriksaan yang sering dipakai untuk memastikan sudah tidak adanya H.

pylori. Pemeriksaan darah akan menunjukkan hasil yang positif selama beberapa

bulan atau bahkan lebih walaupun pada kenyataanya bakteri tersebut sudah hilang.

3.7.1 Pendidikan kesehatan pada pasien dengan gastritis

Sebelum perawat memberikan pendidikan kesehatan, ada baiknya jika

pengetahuan pasien tentang gastritis dievaluasi sehingga rencana penyuluhan dapat

bersifat individual. Diet diresepkan dan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan kalori

harian pasien, makanan yang disukai, dan pola makan. Pasien diberi daftar tentang

makanan dan zat-zat yang harus dihindari(mis,. kafein;nikotin;bumbu

pedas;alkohol,dll). Antibiotik, garam bismut, obat-obatan untuk menurunkan sekresi

lambung dan melindungi sel-sel mukosa dari sekresi lambung diberikan sesuai

resep.

Pengobatan setelah menderita gastritis

Page 11: Logbuk Gastritis

Penanganan Gastritis yang utama adalah dengan menghilangkan penyebabnya.

Misalnya, untuk beberapa tipe gastritis, mengurangi asam lambung dengan

mengonsumsi obat akan sangat membantu. Antibiotik untuk infeksi. Jika disebabkan

oleh alkohol, AINS dan aspirin, maka konsumsinya harus dikurangi hingga

dihentikan.

Selain itu, langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1) Sebagai langkah awal konsumsi makanan lunak dalam porsi yang kecil-kecil,

berhenti mengonsumsi makanan yang pedas dan asam, dan berhenti merokok

serta minuman beralkohol. Jika memang diperlukan, kita dapat meminum

antasida sekitar setengah jam sebelum makan atau sewaktu makan. Namun bila

keluhan pada ulu hati tetap terjadi, secepatnya harus diperiksakan lebih lanjut ke

dokter.

2) Yang dapat menyembuhkan sakit maag adalah jika dapat mengatur agar produksi

asam lambung terkontrol kembali sehingga tidak berlebihan, yaitu dengan

menghilangkan stres dan makan dengan teratur. Jika sudah dapat mengendalikan

produksi asam lambung, Insya Allah tidak akan lagi memerlukan obat-obat maag.

Tetapi selama dalam proses penyembuhan, tetaplah makan obat seperti yang

disarankan dokter.

3) Hindari makanan yang sulit dan susah dicerna pada saat-saat pertama serangan

maag, berikan istirahat pada lambung dan pilihan utama minumlah liguid saja.

Seperti air dan susu kemudian tambahkan dengan makanan lunak perlahan-lahan

seperti sereal, pisang, nasi, kentang dan roti serta hindari makanan yang pedas

dan asam.

4) Sementara itu, untuk meredakan rasa sakit akibat penyakit ini, penderita bisa

mengonsumsi obat sakit maag yang biasanya mengandung antasida. Obat ini

berguna untuk menetralisir asam lambung.

5) Minum obat secara teratur.

Selain dengan klien, perawat juga harus bekerja sama dengan keluarga klien,

pengawasan keluarga klien terhadap pola makan, jenis makanan yang dimakan dan

aktivitas klien dapat membantu klien agar gejala yang dialami dapat berkurang.

Berikut beberapa saran untuk mengurangi resiko kambuhnya gastritis :

1) Makan secara benar.

Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas, asam,

gorengan atau berlemak, keras dll yang dapat mempengaruhi radang lambung

Page 12: Logbuk Gastritis

seperti kopi, mie, ketan, kangkung, kol, daun singkong, seledri, durian, nanas,

nangka, salak, pisang ambon, ubi, nangka, sofdrink (makanan dan minuman yang

banyak mengandung gas), dll. Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis

makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara memakannya.

Makanlah dengan jumlah yang cukup,tidak berlebihan, pada waktunya dan

lakukan dengan santai.

2) Hindari alkohol.

Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan mukosa dalam

lambung dan dapat mengakibatkan peradangan dan pendarahan.

3) Jangan merokok.

Merokok mengganggu kerja lapisan pelindung lambung, membuat lambung

lebih rentan terhadap gastritis dan borok. Merokok juga meningkatkan asam

lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung dan merupakan penyebab

utama terjadinya kanker lambung.

4) Lakukan olah raga secara teratur.

Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernapasan dan jantung, juga dapat

menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu mengeluarkan limbah

makanan dari usus secara lebih cepat.

5) Banyak minum air putih.

6) Usahakan buang air besar secara teratur

7) Menerapkan pola makan dan tidur yang teratur.

8) Hindari stress dan bekerja terlalu berat.

Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke, menurunkan sistem

kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya permasalahan kulit. Stress juga

meningkatkan produksi asam lambung dan melambatkan kecepatan pencernaan.

Karena stress bagi sebagian orang tidak dapat dihindari, maka kuncinya adalah

mengendalikannya secara effektif dengan cara diet yang bernutrisi, istirahat yang

cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup.

9) Ganti obat penghilang nyeri.

Jika dimungkinkan, hindari penggunaan AINS(anti inflamasi nonsteroid

seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen), obat-obat golongan ini akan

menyebabkan terjadinya peradangan dan akan membuat peradangan yang sudah

Page 13: Logbuk Gastritis

ada menjadi lebih parah. Ganti dengan penghilang nyeri yang mengandung

acetaminophen.

10) Ikuti rekomendasi dokter.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir gejala

dan keluhan gastritis. Bila kesempatan untuk makan siang tidak ada, maka sebaiknya

membawa bekal minimal biskuit yang bisa dikulum dalam mulut tanpa perlu

menguyah dan menimbulkan suara berisik, sambil tetap bisa bekerja. Minimal untuk

‘mengganjal’, sehingga asam lambung akan berkurang karena telah dimanfaatkan

untuk mencerna biskuit. Atau ada cara lain, minumlah susu bisa dari kemasan siap

minum, sedikit-sedikit. Jadi dengan demikian kita telah melatih makan atau minum

dalam porsi kecil, tapi frekuensi sering. Bila pola makan ‘frequent small feeding’ ini

dipraktekkan, maka lambung akan terbiasa dan kembali berfungsi normal karena

telah terlatih kapan dan seberapa banyak asam lambung harus diproduksi dan

dikeluarkan.

Mengenai waktu makan yang baik. Karena pengosongan lambung terjadi dalam

waktu empat jam, maka sebaiknya orang sehat mengkonsumsi makanan setiap

empat jam juga. Bagi yang telah terlanjur sakit maag, pola makan ‘frequent small

feeding’ dapat diterapkan, sampai kondisi lambung kembali normal.

Ada satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan lambung. Cobalah

mengkonsumsi daging aloe vera (lidah buaya). Tanpa perlu dimasak, buang

kulitnya, ambil isinya.  Sebaiknya dipotong kotak-kotak seperti potongan es batu di

dalam lemari es. Campurkan juice apa saja kedalamdaging aloe vera. Langsung

diminum dan dikunyah daging aloe vera tersebut. Khasiatnya dapat dirasakan hanya

dalam satu kali minum, semua keluhan hilang. Bila ingin menjaga kesehatan

lambung dan saluran cerna, konsumsilah secara rutin 3 kali seminggu.

3.7.2. Terapi Nutrisi

Nutrisi merupakan suatu bagian dariproseskehidupan,baik dalam keadaan sehat

maupun dalam keadaan sakit. Peranan nutrisi dalam upaya penyembuhan penyakit

sebenarnya merupakanyangterpenting, namun sering terlupakan.Pada setiap orang

sakit, sering timbul masalah dalam halmenjaga keseimbangan nutrisi, karena

berberapa sebab:

a. Pasien mengalami anoreksia

b. Pasien tidak mau makan/psikosis, anoreksia-nervosa dan lain-lain.

Page 14: Logbuk Gastritis

c. Pasien dalam keadaan sakit berat hingga tidak dapat menolong dirinya sendiri

dalam memasukkan makanan.

d. Adanya kelainan padagastrointestinal.

Dalam keadaan-keadaan diatas tersebut, diperlukan upayaagarkonsumsi (intake)

nutrisi senantiasa terjaga. Upaya tersebut disebut terapi nutrisi intensif (TNI).

Tujuan pemberian terapi nutrisi:

a. Suportif/suplemen.

b. Mencukupi kebutuhan nutrisi seluruhnya.

c. Meningkatkan keseimbangan cairan

Cara pemberian

Ada 3 cara pemberian nutrisi intensif :

a. Nutrisi Oral(NO)

Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna melwati mulut.

b. Nutrisi enteral(NE)

Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna yang biasanya dilakukan dengan

pemasangan sonde ke dalam lambung atau usus 12-jari.

c. Nutrisi parenteral(NP)/Nutrisi perinfus

Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna lewat pembuluh darah balik vena.

Diet yang tepat untuk penderita sakit mag adalah pola makan teratur dengan menu

makanan dan minuman yang dirancang sesuai 'kemampuan' lambung, yaitu mudah

dicerna dan tidak terlalu banyak perasa(bumbu).

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat merancang menu

untuk penderita maag, yaitu:

a. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak

serat, antara lain beras ketan, tales, ubi, singkong, sayuran (kol, sawi hijau, sayur

mentah), buah-buahan (nangka, pisang ambon, durian, nanas), makanan berserat

tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), minuman yang mengandung gas

(minuman bersoda).

b. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi,teh

kental, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih, dan sari buah sitrus.

c. Hindari makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan

lambung. Hal ini akan menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang

Page 15: Logbuk Gastritis

akhirnya dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan berlemak, kue tart,

cokelat, keju.

d. Hindari makanan yang mudah mengiritasi/merangsang lambung dan secara langsung

merusak dinding lambung seperti makanan yang mengandung cuka, pedas, merica,

asam, bumbu yang merangsang, makanan yang berlemak/gorengan, dan vitamin C

dosis tinggi.

e. Hindari makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga

menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan antara lain alkohol,

coklat, makanan tinggi lemak, gorengan.

f. Dianjurkan, minum susu untuk menetralkan asam lambung yang berlebih, sebab,

susu mengandung protein dan kalsium tinggi untuk regenerasi sel.

g. Jangan konsumsi makanan yang bertekstur keras seperti dendeng, nasi kerak, dll.,

pilihlah makanan lembut yang dimasak dengan direbus, disemur, ditim, atau

diungkep. Sebab, makanan digoreng akan sulit dicerna dan hangat seperti : nasi

hangat, bubur hangat, dll.

h. Hindari makanan yang mengandung banyak garam.

i. Tetap konsumsi gizi seimbang (makanan pokok, lauk, sayur, dan buah).

j. Makan secara teratur dengan interval tiga jam sekali antara makanan pokok dan

selingan (tiga kali makan pokok, tiga kali selingan).

k. Makan dalam porsi secukupnya, jangan sampai perut kosong atau kekenyangan.

l. Makan dengan tenang, kunyah makanan hingga hancur, dan lumat menjadi butiran

lembut.

Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat nyeri lambung melanda

diantaranya: ketan, bulgur, jagung, ubi-ubian, daging merah, daging/ikan yang

diawetkan, kacang-kacangan, santan, goreng-gorengan, sayuran mentah, kol, kembang

kol, sawi, nangka, oyong, kangkung, daun singkong, sayuran banyak serat, buah-

buahan segar/mentah (kecuali pepaya dan pisang masak), buah yang dikeringkan

(kismis, korma) soda, alkohol, bumbu tajam, kopi.

A. Analisa Data

No

.Data yang menyimpang Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS : klien mengeluh

nyeri seperti terbakar

Pola makan tidak teratur Gangguan Rasa

Nyaman: Nyeri

Page 16: Logbuk Gastritis

pada area epigastrium.

DO: -

Gesekan antara dinding-dinding

lambung

erosi pada lambung

produksi HCL

asam dilambung

mengiritasi mukosa lambung

nyeri epigastrium

2. DS : klien mengeluh

perutnya kembung dan

diare.

DO: -

erosi pada lambung

pencernaan digaster

molekul makanan masih besar

polarisasi usus

tekanan usus

masuk ke colon

tekanan osmotic

mengganggu penyerapan air

diare

pengeluaran cairan

Resiko Tinggi Perubahan

Keseimbangan Cairan dan

Resiko Tinggi

Perubahan

Keseimbangan Cairan

dan Elektrolit

Page 17: Logbuk Gastritis

Elektrolit

NO. DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Nyeri yang

berhubungan dengan

proses inflamasi

lambung yang

meningkat ditandai

dengan klien mengeluh

nyeri seperti terbakar

pada area epigastrium

yang dirasakan lebih

nyeri setelah makan

Nyeri berkurang,

terkontrol, atau

teratasi dalam

waktu 3X24 jam

Kriteria hasil :

Secara

subjektif, klien

melaporkan

nyeri

berkurang atau

dapat teratasi.

Klien tidak

mengeluh byeri

setelah makan

Mandiri

1.Gunakan upaya mengontrol

nyeri:

a. Berikan lingkungan yang

nyaman, dan aktivitas hiburan

(misalnya : musik, televisi)

b. Ajarkan teknik manajemen

nyeri seperti teknik relaksasi

napas dalam, dan distraksi

c. Melakukan perubahan posisi

dengan perlahan.

2. Batasi makanan yang dapat

menimbulkan rasa nyeri, seperti

makanan pedas, berasam.

3. Catat petunjuk nonverbal misal

berhati-hati dengan abdomen

menolak untuk bergerak.

Kolaborasi

4. Berikan antasida sesuai resep

dokter, contoh: sucralfat

a. lingkungan yang nyaman akan

meningkatkan relaksasi klien.

b. manajemen nyeri akan m

relaksasi yang dapat menurunkan

rasa nyeri klien dan menurunkan

ketegangan pada otot

c. perubahan posisi dengan peerlahan

dapat mengurangi spasme otot.

2. makanan yang pedas dan berasam

dapat memperparah penderita gastritis

sehingga harus dihindari.

3. Petunjuk nonverbal untuk

mengidentifikasi luas dan beratnya

masalah.

4. Antasida dapat menurunkan asam

lambung. Jika asam lambung berkurang

maka nyeri akan berkurang dan

mengurangi proses inflamasi.

3. Kekurangan volume

cairan dan elektrolit

berhubungan dengan

motalitas usus

Cairan klien terpenuhi dalam.....hari. Dengan kriteria hasil :

Mandiri

a. Awasi tanda vital

 a. Pengawasan tanda vital dapat mengecek perubahan-perubahan, sehingga dapat dilakukan intervensi selanjutnya

Page 18: Logbuk Gastritis

meningkat ditandai

dengan klien sering

mengalami diare dan

muntah.

- Klien tidak

mengalami

diare dan

muntah

- Volume

cairan

dalam

tubuh di

batas

normal

b. Awasi masukan dan kehilangan

cairan

c. Pertahankan tirah baring,

mencegah muntah. Jadwalkan

aktivitas untuk memberikan

periode istirahat tanpa gangguan

d. Tinggikan kepala tempat tidur

selama pemberian antasida

Kolaborasi

a. Berikan cairan tambahan sesuai

indikasi

b Berikan obat sesuai indikasi :

- Ranitidin

- Antasida

- Antiemetik

b. Memberikan pedoman untuk pergantian cairanc. Aktivitas/muntah meningkatkan tekanan intra-abdominal dan dapat mencetuskan perdarahan lanjut

d. Mencegah reflex gaster pada aspirasi antasida dimana dapat menyebabkan komplikasi paru serius

a. Pergantian cairan tergantung pada derajat hipovolemib. Ranitidin menghambat histamine H2 menurunkan produksi asam gaster, antasida dapat digunakan untuk mempertahankan pH gaster pada tingkat 4,5 atau lebih tinggi untuk menurunkan risiko pendarahan, antiemetic menghilangkan mual dan mencegah muntah.