load flow analysis n economic dispatch

Upload: muhammad-hidayat

Post on 06-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

  • 1

    Yusri Syam Akil, ST. MT. Ph.D.

    KOMPUTASI PADA SISTEM TENAGA

    LISTRIK

    Power Flow Analysis and Economic Dispatch

    ANDI NURTRIMARINI KARIM

    P2700215013

    PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN ELEKTRO

    PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

    MAKASSAR

    2015

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

    Panyayang,saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

    melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga sayadapat

    menyelesaikan makalah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

    dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

    itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

    berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

    Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

    kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

    itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca

    agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

    Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Power Flow Analysis and

    Economic Dispatch dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

    Makassar, November 2015

    Penyusun

  • 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Al iran Beban

    Pemakaian energi listrik yang terus meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen

    mengakibatkan topologi jaringan menjadi bertambah besar yang berujung pada tuntutan

    pengaturan beban yang seksama dan terpadu untuk memperoleh kondisi operasi yang

    optimal. Kondisi ini juga mengakibatkan pengaturan beban menjadi semakin kompleks,

    sehingga diperlukan adanya suatu sistem pengaturan beban yang handal dan memadai.

    Sistem interkoneksi merupakan suatu metode yang handal dan memadai dalam

    pengaturan sistem tenaga listrik dengan tingkat kompleksitas beban yang cukup tinggi.

    Akan tetapi penggunaan sistem interkoneksi dalam sistem tenaga listrik akan

    mengakibatkan operasi sistem menjadi semakin kompleks, sehingga dalam sistem

    interkoneksi ini diperlukan adanya pengamatan beberapa besaran, seperti profil tegangan

    bus, aliran daya nyata dan daya reaktif dalam saluran, pengaruh pengaturan kembali

    jaringan dan pemasangan peralatan-peralatan pengaturan untuk kondisi beban yang

    berbeda-beda guna memperoleh kondisi operasi sistem tenaga listrik yang optimal.

    Dalam sistem tenaga listrik, besaran-besaran tersebut dapat diketahui dengan cara

    melakukan analisis aliran beban (load flow analysis).

    Analisis aliran beban sangat penting dalam perencanaan pengembangan suatu

    sistem tenaga listrik di masa yang akan datang, karena pengoperasian yang baik dari

    suatu sistem tenaga listrik sangat bergantung pada diketahuinya efek-efek interkoneksi

    dengan sistem tenaga yang lain, beban yang baru, stasiun pembangkit baru serta saluran

    transmisi baru, sebelum semuanya dipasang, (William D. Stevenson). Informasi dari

    analisis aliran beban digunakan untuk mengevaluasi secara terus menerus tampilan arus

    dari sebuah sistem tenaga listrik dan untuk menganalisis keefektivan perencanaan alternatif

    untuk perluasan sistem guna memenuhi kebutuhan beban yang meningkat, (Ahmad H.

    El Abiad dan GW. Stagg: 1968).

    1.2 Economic Dispatch

    Pada jaringan tenaga listrik, pusat pembangkit tenaga listrik membangkitkan

    daya listrik. Kemudian, daya listrik tersebut dikirim melalui jaringan transmisi dan

    didistribusikan ke berbagai macam beban listrik. Beban-beban listrik tersebut

  • 4

    mengkonsumsi daya listrik selama daya listrik dibangkitkan oleh pembangkit.

    Pengaturan pembangkitan dilakukan agar proses pengiriman daya dapat berjalan

    lancar. Pengaturan pembangkitan dilakukan untuk memperoleh biaya pembangkitan yang

    seminimal mungkin. Agar suatu sistem tenaga dapat memberikan keuntungan

    pada modal yang ditanamkan, pengoperasian yang baik adalah sangat penting.

    Kebutuhan untuk penyedian tenaga listrik dimana harga dan biaya jam untuk bahan

    bakar dan lainnya yang ter us meningkat. Komsumsi bahan bakar pembangki tan

    menjadi suatu masalah dan perlu mendapatkan perhatian yang serius mengingat

    komponen biaya penyediaan tenaga listrik terbesar adalah biaya bahan bakar yaitu sekitar

    60 % dari biaya total. Dari 60 % biaya bahan bakar tersebut, 85 % diantaranya adalah

    biaya bahan bakar untuk pembangkit thermal.

    Oleh karena itu, penghematan biaya bahan bakar dalam presentase yang kecil

    mampumemberikan pengaruh yang sangat besar terhadap penghematan biaya operasi.

    Untuk memproduksi tenaga listrik pada suatu sistem tenaga dibutuhkan cara bagaimana

    membuat biaya komsumsi bahan bakar generator atau biaya operasi dari keselur uhan sistem

    seminimal mungkin dengan menentukan kombi nasi daya output dari masing- masing unit

    pembangkit di bawah batasan dari tuntutan beban sistem dan batas kemampuan

    pembangkitan masing- masing unit pembangkit. Cara ini dikenal dengan istilah Economic

    Dispatch (ED).

    Beberapa metode dapat di gunakan untuk menyelesaikan masalah ED. Metode

    tradisonal seperti Iterasi Lambda, Gradient, dan Newton-Raphson. Metode lainnya

    digunakan beberapa metode alternatif yang telah dikembangkan seperti

    Dynamic Programming (DP), Particle Swarm Optimization (PSO), Neural Network (NN),

    dan Algoritma Geneti ka.

    Aplikasi economic dispatch digunakan untuk memudahkan pengaturan

    batasan daya aktif pembangkit, beban, dan fungsi biaya setiap pembangkit. Si mulasi dapat

    digunakan pada setiap perubahan permi ntaan beban dan perubahan fungsi biaya

    pembangkitan setiap pembangkit.

  • 5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Analisis Aliran Beban

    Analisis aliran beban memuat perhitungan aliran daya dan tegangan sebuah sistem

    tenaga listrik untuk mengatur kapasitas generator, kondensator, dan perubahan tap

    transformator pada saat dibebani maupun maupun pertukaran jaringan (net interchange)

    antar sistem operasi individu. Dalam melakukan analisis aliran beban, bus yang

    terhubung dalam sistem tenaga listrik digolongkan menjadi tiga jenis yang masing -masing

    memiliki dua besaran yang diketahui, yaitu bus beban, bus kontrol (generator) dan bus

    ayun (penadah).

    Tujuan pemilihan satu bus yang disebut dengan bus ayun dalam analisis aliran

    beban adalah untuk menanggung kekurangan daya yang terjadi pada sistem. Kekurangan

    daya ini, yaitu daya nyata dan daya reaktif, tidak dapat dibebankan pada bus jenis lainnya

    mengingat besaran ini hanya dapat diketahui setelah selesai perhitungan.

    Penyelesaian analisis aliran beban harus memenuhui hukum Kirchoff, yaitu jumlah

    aljabar semua arus pada sebuah bus harus sama dengan nol dan jumlah aljabar semua

    tegangan dalam loop harus sama dengan nol. Salah satu dari aturan hukum Kirchoff itu

    digunakan sebagai sebuah pengujian untuk konvergensi penyelesaian perhitungan iterasi.

    2.1.1 Metode Penyelesaian Analisis Aliran Beban

    Dalam tulisan ini metode yang akan dipakai adalah metode Gauss-Seidel dan metode

    Newton-Raphson. Pemilihan penggunaan metode Newton-Raphson ini dikarenakan metode

    iterasi tersebut lebih efektif dan menguntungkan untuk sistem jaringan yang besar serta

    mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dengan waktu hitung konvergensi yang relatif

    cepat.

    Metode Newton-Raphson merupakan metode Gauss-Seidel yang diperluas dan

    disempurnakan. Metode ini dibentuk berdasarkan matriks admitansi simpul (YBUS) yang

    dibuat dengan suatu prosedur langsung dan sederhana. Pada admitansi simpul elemen

    diagonalnya (Ypp) merupakan jumlah admitansi dari semua elemen-elemen jaringan yang

  • 6

    terhubung dengan simpul p tersebut. Untuk elemen bukan diagonalnya (Ypq)

    adalah sama dengan negatif admitansi dari elemen jaringan yang menghubungkan bus

    p ke bus q.

    2.1.1.1 Metode Iterasi Gauss Seidel

    Dalam metode ini, besaran-besaran yang tidak diketahui mula-mula dimisalkan dan harga

    yang diperoleh dari persamaan pertama, misalnya V1, selanjutnya digunakan untuk

    memperoleh V2 dari persamaan kedua, dan seterusnya. Tiap-tiap persamaan, pada

    gilirannya dipertimbangkan dan kemudian perangkat yang telah lengkap itu kembali

    diselesaikan sampai harga-harga yang diperoleh untuk besaran-besaran yang tidak

    diketahui berhimpun ke batas-batas yang dikehendaki (Weedy, 1988). Menurut Sulasno

    (1993), iterasi pada Gauss Seidel (G-S) lebih efisien karena harga yang diperoleh pada

    iterasi terakhir digunakan untuk perhitungan iterasi yang bersangkutan; jadi hasil yang

    diperoleh x1 pada iterasi (m+1):

    Dipergunakan juga untuk menhitung x2 pada iterasi (m+1), yaitu :

    Selanjutnya, X3(m+1)

    dan X2 (m+1)

    digunakan untuk menhitung :

    Dan seterusnya,

    Dengan demikian, metode iterasi Gauss Seidel dapat dinyatakan oleh persamaan :

    Perolehan harga-harga X1(m+1)

    , X2(m+1).Xn

    (m+1) semuanya disubstitusikan kepersamaan

    diatas untuk mendapatkan X(m+1)

    dan Xn (m+1)

    .

  • 7

    2.1.1.2 Penerapan Solusi Iterasi Gauss Seidel

    Dimana Vk adalah bus tegangan dan Y adalah matrik admitansi Bus, sedangkan Pi dan Qi

    adalah :

    2.1.1.3 Metode Newton Raphson

    Dasar dari metode Newton Raphson dalam penyelesaian aliran daya adalah deret Taylor

    untuk suatu fungsi dengan dua variable lebih. Metode Newton Raphson menyelesaikan

    masalah aliran daya dengan menggunakan suatu set persamaan non linier untuk

    menghitung besarnya tegangan dan sudut fasa tegangan tiap bus.

    Daya injeksi pada bus i adalah :

    Dalam hal ini dilakukan pemisahan daya nyata dan daya reaktif pada bus i. pemisahan ini

    akan menghasilkan suatu set persamaan simultan non linear.

    Dalam koordinat kutub diketahui :

  • 8

    Nilai Pi dan Qi telah diketahui, tetapi nilai Vi dan tidak diketahui kecuali pada slack

    bus. Kedua persamaan non linier tersebut dapat diuraikan menjadi suatu set persamaan

    simultan linier dengan cara menyatakan hubungan antara perubahan daya nyata Pi dan

    daya reaktif Qi terhadap perubahan magnitude tegangan Vi dan sudut fasa tegangan

    i.

    Elemen-elemen matriks Jacobi dapat dihitung dengan cara menggunakan persamaan-

    persamaan daya nyata dan reaktif pada bus i. Elemen-elemen off-diagonal dari Ji adalah :

    Elemen diagonal dari Ji adalah :

    Elemen off-diagonal dari J2 adalah :

  • 9

    Elemen diagonal dari J2 :

    Elemen off-diagonal dari J3 adalah :

    Elemen diagonal dari J3 :

    Elemen-elemen off-diagonal dari J4 adalah :

    Elemen diagonal dari J4 adalah :

    Elemen-elemen matriks Jacobi dihitung setiap akan melakukan iterasi. Perhitungan iterasi

    dimulai dengan memberikan perkiraan magnitude tegangan dan sudut fasa tegangan

    mula-mula. Perubahan-perubahan dalam daya nyata dan daya reaktif yang telah

    dijadwalkan dikurangi dengan daya nyata dan daya reaktif yang dihitung,

    Elemen-elemen matriks Jacobi dihitung dengan menggunakan magnitude tegangan dan

    sudut fasa tegangan estimasi mula-mula. Dengan menggunakan metode invers langsung

    maka persamaan linier dapat dipecahkan untuk mendapatkan nilai-nilai magnitude

  • 10

    tegangan dan sudut fasa tegangan estimasi yang baru pada tiap bus (kecuali slack bus),

    sebagai berikut :

    Proses iterasi kembali lagi ke proses awal dan hal ini terus diulangi sampai Pik dan Qik

    untuk semua bus (selain slack bus) memenuhi harga toleransi yang diberikan (biasanya

    diambil 0.001).

    2.2 ECONOMIC DISPATCH

    Yang dimaksud dengan Economic Dispatch adalah pembagian pembebanan pada

    pembangkit-pembangkit yang ada dalam sistem secara optimal ekonomi, pada harga

    beban sistem tertentu. Besar beban pada suatu sistem tenaga selalu berubah setiap

    periode waktu tertentu, oleh karena itu untuk mensuplai beban secara ekonomis

    maka perhitungan economic Dispatch dilakukan pada setiap besar beban tersebut.

    Ada beberapa metode dalam economic dispatch, antara lain :

    a. Faktor Pengali Langrange ()

    b. Iterasi lamda

    c. Base Point dan Faktor Partisipasi

    2.2.1 Kerugian Transmisi Diabaikan

    Dalam sistem tenaga, kerugian transmisi merupakan kehilangan daya yang harus

    ditanggung oleh sistem pembangkit. Jadi kerugian transmisi ini merupakan tambahan

    beban bagi sistem tenaga. Untuk perhitungan dengan rugi transmisi diabaikan losses

    akibat saluran transmisi diabaikan dengan demikian akurasi economic dispatch menurun.

    Penurunan akurasi ini karena losses transmisi ditentukan oleh aliran daya yang ada pada

    sistem, di mana aliran daya ini dipengaruhi oleh pembangkit mana yang ON dalam suatu

    sistem. Pada pembahasan dengan kerugian transmisi diabaikan, sistem digambarkan

    pada gambar 2.1. Meskipun demikian bagi unit usaha yang hanya mempunyai

  • 11

    pembangkit saja (misal PT. PJB-PLN) pendekatan ini sangat bermanfaat.

    Bagan untuk model ini adalah N buah pembangkit dan beban Pr terhubung pada

    sebuah bus.

    Gambar 9. Sistem dengan n buah pembangkit thermal tanpa kerugian Transmisi

    Input Sistem di atas adalah biaya bahan bakar F, totalnya adalah :

    Persamaan tersebut menunjukkan bahwa input (bahan bakar) adalah merupakan fungsi

    obyektif yang akan dioptimasi. Beban system PR dank arena rugi transmisi diabaikan

    maka jumlah output dari setiap pembangkit digunakan untuk melayani PR, jadi :

    Persamaan ini menunjukkan bahwa kondisi optimum dapat dicapai bila incremental fuel

  • 12

    cost setiap pembangkit adalah sama. Kondisi optimum tersebut tentunya diperlukan

    persamaan pembatas (constraint) yaitu daya output dari setiap unit pembangkit harus

    lebih besar atau sama dengan daya output minimum dan lebih kecil atau sama dengan

    daya output maksimum yang diijinkan. Dari N buah

    pembangkit dalam sistem tenaga di atas dan beban sistem sebesar PR, dan dari uraian

    diatas dapat disimpulkan persamaan yang digunakan untuk penyelesaian economis

    dispatch adalah :

    Bilamana hasil Pi yang diperoleh ada yang keluar dari batasan Pmax dan Pmin nya, batasan

    ketidaksamaan di atas dapat diperuas menjadi :

  • 13

    Ditanya : Pembagian pembebanan pada masing-masing pembangkit.

    Jawab :

  • 14

    Ditanya : Pembagian pembebanan pada masing-masing unit pembangkit.

    Jawab :

  • 15

  • 16

    2.2.2 Economic Dispatch Pada Metode Newton Raphson

    Metode Newton Raphson secara luas digunakan untuk permasalahan persamaan non-linear. Untuk

    persamaan non-linear yang diasumsikan memiliki sebuah variable seperti persamaan berikut :

    Persamaan (2.27) dapat diselesaikan dengan membuat persamaan menjadi persamaan (2.28).

    Menggunakan deret taylor persamaan (2.28) dapat dijabarkan menjadi persamaan (2.29).

  • 17

    Oleh karena itu, rumus dapat dikembangkan sampai iterasi terakhir (k+1), menjadi persamaan

    (2.33)

  • 18

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Analisis aliran beban memuat perhitungan aliran daya dan tegangan sebuah sistem

    tenaga listrik untuk mengatur kapasitas generator, kondensator, dan perubahan tap

    transformator pada saat dibebani maupun maupun pertukaran jaringan (net

    interchange) antar sistem operasi individu. Dalam melakukan analisis aliran

    beban, bus yang terhubung dalam sistem tenaga listrik digolongkan menjadi tiga jenis

    yang masing -masing memiliki dua besaran yang diketahui, yaitu bus beban, bus

    kontrol (generator) dan bus ayun (penadah).

    2. Economic Dispatch adalah pembagian pembebanan pada pembangkit-pembangkit yang

    ada dalam sistem secara optimal ekonomi, pada harga beban sistem tertentu. Besar

    beban pada suatu sistem tenaga selalu berubah setiap periode waktu tertentu, oleh

    karena itu untuk mensuplai beban secara ekonomis maka perhitungan economic

    Dispatch dilakukan pada setiap besar beban tersebut. Ada beberapa metode dalam

    economic dispatch, antara lain :

    a. Faktor Pengali Langrange ()

    b. Iterasi lamda

    c. Base Point dan Faktor Partisipasi

  • 19

    DAFTAR PUSTAKA

    Syah khairuddin, Soekotjo Dachlan Harry and Shiddiq Mahfudz. 2012.

    ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT MENGGUNAKAN METODE CONSTRICTION FACTOR PARTICLE SWARM

    OPTIMAZATION (CFPSO)Jurnal Inovtek Volume 2, No 1, Juni 2012 halaman 20-28. Malang.

    Yao Yubin and Li Mingwu. 2012. Designs of Fast Decoupled Load Flow For Study Purpose Energy Procedia 17 ( 2012 ) 127 133. China

    Sartika Veronika Angdrie, L.S. Patras , H. Tumaliang, F. Lisi,Jurusan

    Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115,

    Drs. Yadi Mulyadi, M. T. 2012. RESUME Handi Agus H.OPERASI SISTEM

    tenaga listrik jurusan pendidikan teknik elektro fakultas pendidikan teknlogi dan

    kejuruan universitas pendidikan Indonesia

    Chao Luo, Jun yang, Zhi Du, Jifeng He and Mingsong Liu. 2015. Day- ahead Economic Dispatch of Wind Integrated Power System Considering Optimal

    Scheduling of Reserve Capacity. Energy Procedia 75 (2015) 1044-1051.

    Sun Hongbo, Nikovski Daniel, Ohno Tetsufumi, Takano Tomihiro, dan

    Kojima Yasuhiro. 2011. A Fast and Robust Load Flow Method for Distribution Systems with Distributed Generations Energy Procedia 12 (2011) 236 244. China

  • 20