lkj dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...lkj 2019...

76

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif
Page 2: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif
Page 3: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

i

Kata Pengantar

LKj merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana tertuang pada Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara lebih teknis, LKj disusun dengan

mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja instansi Pemerintah. Secara rinci LKj

ini memuat uraian secara garis besar tentang tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial, perencanaan kinerja,

capaian kinerja setiap sasaran kegiatan strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja, serta analisis kinerja dan realisasi

anggaran.

Lkj Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2019 diharapkan dapat memberi informasi yang komprehensif kepada

pihak-pihak terkait dan masyarakat pada umumnya. Ke depan LKj ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

penyempurnaan rencana dan pelaksanaan Program Pemberdayaan Sosial.

Jakarta, Januari 2020

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial

Pepen Nazaruddin

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas limpahan karunia Tuhan Yang

Maha Esa sehingga Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Sosial Tahun 2019 selesai disusun tepat pada waktunya. Laporan

Kinerja (LKj) merupakan bagian dari transparansi pemerintah dan

wujud akuntabilitas dalam kerangka mencapai good governance dan

menuju cita-cita menjadi world class government pada 2024.

Page 4: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

ii

Daftar Isi

01

i Kata Pengantar

ii Daftar Isi

iii Ringkasan Eksekutif

iv Program Prioritas Nasional

BAB I PENDAHULUAN 2 Latar Belakang

3 Gambaran Umum Organisasi

4 Aspek Isu Strategis

9 Isu Strategis Organisasi

9 Sistematika Penyajian

11 BAB II PERENCANAAN KINERJA 12 Perencanaan Strategis

13 Perjanjian Kinerja Tahun 2019

17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18 Capaian Kinerja Tahun 2019

20 Indikator Kinerja 1

23 Indikator Kinerja 2

29 Indikator Kinerja 3

33 Indikator Kinerja 4

36 Indikator Kinerja 5

41 Capaian Anggaran Tahun 2019

43 Dukungan Manajemen dan Pelayanan Teknis lainnya

47 Inovasi Tahun 2019

53 Monitoring dan Evaluasi Tahun 2019

61 BAB IV PENUTUP 62 Kesimpulan

62 Saran

DAFTAR ISI

Page 5: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

iii

Laporan Kinerja Tahun 2019 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial memberikan informasi capaian kinerja selama tahun 2019 yang dapat dilihat dari 2 sasaran

strategis sesuai dengan Perjanjian Kinerja 2019. Capaian kinerja tersebut dapat diukur melalui 5 indikator kinerja (IK).

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya penyelenggaraan

kesejahteraan sosial yang

partisipatif

Persentase (%) PSKS perorangan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

IK 1 Target:

70%

Realisasi: 100%

Capaian: 142.86%

Persentase (%) PSKS kelembagaan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

IK 2 Target:

80%

Realisasi:

99.33% Capaian:

124.16%

Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial

IK 3 Target:

75%

Realisasi:

133.63% Capaian:

178.18%

Persentase (%) peningkatan pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan

kesetiakawanan sosial

IK 4 Target:

1%

Realisasi:

12.99% Capaian:

1.299%

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya kemandirian

warga KAT dalam pemenuhan

kebutuhan dasar

Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya

IK 5 Target:

45.55%

Realisasi:

97.57% Capaian:

214.20%

Realisasi Anggaran

Tahun 2019

Realisasi 2019 Rp505.989.236.755,-

Alokasi 2019 Rp522.514.236.000,-

96,84%

RINGKASAN EKSEKUTIF

Page 6: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

iv

Komunitas Adat Terpencil (KAT) merupakan warga negara yang belum diregistrasi dan masuk dalam kategori kelompok rentan. Warga KAT pada umumnya belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang, pangan, papan).

SLRT adalah Sistem layanan yang mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan fakir miskin dan orang tidak mampu serta melakukan rujukan kepada pengelola

program penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu di pusat dan daerah.

Puskesos adalah tempat yang berfungsi untuk melakukan kegiatan pelayanan sosial bersama secara sinergis dan terpadu antara kelompok masyarakat dalam komunitas yang ada di desa/kelurahan/nama laindalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

TKSK adalah seseorang yang diberi tugas, fungsi, dan kewenangan oleh Kementerian Sosial dan/atau dinas/ instansi sosial provinsi, dinas/instansi sosial kabupaten/kota selama jangka waktu tertentu untuk melaksanakan dan/atau membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial sesuai dengan wilayah

penugasan di kecamatan

Program

PRIORITAS NASIONAL Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial

Komunitas Adat Terpencil

Sistem Layanan Rujukan Terpadu

Pusat Kesejahteraan Sosial

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

Target : 2.099 KK

Realisasi: 1.997 KK

95.14% 100% 100% 100%

Target : 150 Kab/Kota

Realisasi: 150 Kab/Kota

Target : 300 Desa/Kel

Realisasi: 300 Desa/Kel

Target : 7.201 org

Realisasi: 7.201 org

Pemberdayaan KAT Penumbuhan & Pengembangan

SLRT

Penumbuhan & Pengembangan

Puskesos

Pemberdayaan TKSK

PROGRAM PRIORITAS

Page 7: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

D. ISU STRATEGIS ORGANISASI

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

1

Page 8: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

2

A. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Tahun 2019 mengacu pada Permenpan RB Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015

tentang Organiasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 22 Tahun 2018, Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial.

Pemberdayaan sosial merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

kesejahteraan sosial untuk mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial harus menerapkan asas akuntabilitas. Setiap kegiatan

yang telah dilaksanakan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial harus

dipertanggungjawabkan kepada stakeholder sesuai dengan rencana kerja

yang telah ditetapkan serta berdasarkan penggunaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN). Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Akuntabilitas salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan

Kinerja (LKj).

Pemberdayaan sosial dimaksudkan

untuk memberdayakan seseorang, keluarga,

kelompok, dan masyarakat yang mengalami

masalah kesejahteraan sosial agar mampu

memenuhi kebutuhannya secara mandiri. dan

meningkatkan peran serta lembaga dan/atau

perseorangan sebagai potensi dan sumber

daya dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

LKj ini sebagai sarana pertanggungjawaban atas pelaksanaan program,

kegiatan, dan anggaran selama Tahun 2019 dan sebagai sarana evaluasi atas

pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dalam

peningkatan kinerja tahun berikutnya.

LKj Tahun 2019 menyajikan beberapa hal sebagai berikut:

Uraian singkat

organisasi Rencana dan target

kinerja yang

ditetapkan

Hasil capaian dan

analisis kinerja untuk

setiap sasaran

strategis atau hasil

program

Perbandingan

capaian dengan

tahun sebelumnya

Program Inovasi

Tahun 2019

Alokasi dan Realisasi

Anggaran

PENDAHULUAN

#3-9

#11-16

#17-42

#44-49

#17-42

#50-57

Page 9: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

3

Tugas

Fungsi

B. GAMBARAN UMUM

ORGANISASI.

1. Kedudukan

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial adalah Unit Kerja Eselon I di

Kementerian Sosial dipimpin oleh Direktur Jenderal yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Menteri Sosial RI.

2. Tugas dan Fungsi

Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pemberdayaan sosial sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Sosial, Pasal 322)

a. Perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial seseorang,

keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah

kesejahteraan sosial, dan lembaga dan/atau perseorangan sebagai

potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial, serta komunitas adat

terpencil;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial seseorang,

keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah

kesejahteraan sosial, dan lembaga dan/atau perseorangan sebagai

potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial, serta komunitas adat

terpencil;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pemberdayaan sosial seseorang, keluarga, kelompok dan

masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial, dan

lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan sumber

daya kesejahteraan sosial, serta komunitas adat terpencil;

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pemberdayaan sosial seseorang, keluarga, kelompok dan

masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial, dan

lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan sumber daya

kesejahteraan sosial, serta komunitas adat terpencil;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan

sosial seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat yang

mengalami masalah kesejahteraan sosial, dan lembaga dan/atau

perseorangan sebagai potensi dan sumber daya kesejahteraan

sosial, serta komunitas adat terpencil;

f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Sosial; dan

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

(Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015, Pasal 323 Ayat (1))

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial

menyelenggarakan fungsi di bidang kepahlawanan,

keperintisan, kesetiakawanan, dan restorasi sosial. (Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015

Pasal 323 Ayat (2)).

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial juga

melaksanakan program di bidang Sistem Layanan

Rujukan Terpadu dan Pusat Kesejahteraan Sosial

dalam rangka menjamin pelaksanaan perlindungan

sosial dan penanggulangan kemiskinan tepat sasaran

sebagaimana tercantum dalam Permensos Nomor 22 Tahun 2018.

PENDAHULAUN

Page 10: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

4

PENDAHULUAN

3. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Sosial yang telah diubah terakhir dengan

Permensos Nomor 22 Tahun 2018, struktur organisasi

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial adalah sebagai

berikut:

C. ASPEK ISU STRATEGIS

➢ Melaksanakan fungsi Kementerian Sosial RI di bidang pemberdayaan sosial melalui perumusan,

penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan.

➢ Merupakan satu-satunya unit kerja secara nasional yang memberikan pandangan, pemikiran, dan

konsep di bidang pemberdayaan sosial.

➢ Memastikan kebijakan, arahan, keputusan dan instruksi Menteri Sosial terkait norma, standar,

prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan sosial baik perseorangan dan lembaga, komunitas

masyarakat, penanaman nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan dan restorasi sosial

maupun pengelolaan sumber dana bantuan sosial dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik oleh

para stakeholdernya, terutama kebijakan dan program yang diarahkan dan menjadi perhatian

Presiden.

➢ Memberikan konstribusi terhadap keberhasilan pelaksanaan program prioritas nasional seperti

Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), Pemberdayaan

Komunitas Adat Terpencil (PKAT) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)

➢ Membantu Sekretaris Jenderal melalui biro perencanaan dalam proses manajemen mulai dari

proses formulasi, implementasi, evaluasi sampai dengan terminasi kebijakan di bidang

pemberdayaan sosial

➢ Mendukung pelaksanaan tugas, fungsi dan program kesejahteraan sosial pada UKE I lain dalam hal

penyiapan SDM dan Lembaga dalam bentuk Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), dalam

kerangka partisipasi sosial

➢ Berperan dalam menghadapi isu-isu strategis terkait perumusan dan permasalahan program dan

kebijakan pemerintah di bidang pemberdayaan sosial maupun bidang kepahlawanan, keperintisan,

kesetiakawanan, dan restorasi sosial

➢ Mengantisipasi dan menyiapkan bahan yang akan dibahas dalam sidang, rapat atau pertemuan di

bidang pemberdayaan sosial yang dihadiri atau tidak dihadiri oleh Menteri serta menyiapkan

alternatif keputusan yang akan diambil

1. Aspek Peran dan Fungsi

Aspek Isu

Strategis 1

2

3 4

5 Peran & Fungsi

Sumber Daya

Manusia

Keuangan dan

Anggaran

Tata Laksana

Sarana & Prasana

Page 11: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

5

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan

salah satu faktor yang

berpengaruh dalam keberhasilan

kinerja di Lingkungan Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Sosial

untuk mencapai target sesuai

Rencana Kinerja Tahun 2019 yang

telah ditetapkan.

Pegawai Ditjen Pemberdayaan

Sosial Per 31 Desember 2019

299 orang

50

3632 34

56

Sekretariat Dit.PSPKKM Dit.PKAT Dit.PSDBS Dit.K2KRS

➢ Pegawai Ditjen Pemberdayaan Sosial berdasarkan satuan kerja

➢ Pegawai PNS Ditjen Pemberdayaan Sosial berdasarkan Jabatan

1 520

47

7

128

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Fungsional Staf

➢ Pegawai PNS Ditjen Pemberdayaan Sosial berdasarkan jenjang pendidikan

➢ Pegawai PNS Ditjen Pemberdayaan Sosial berdasarkan jenis

kelamin

Aspek Sumber Daya Manusia

94

114

Perempuan

Laki-Laki

SD : 2 orang

SMP : 11 orang

SMA : 38 orang

DIII : 24 orang

DIV : 16 orang

S1 : 69 orang

S2 : 46 orang

S3 : 2 orang

69,57%;208 Org

30,43%;91 Org

PNS

PPNPN

Page 12: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

6

PENDAHULUAN

Anggaran Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial telah mengalami

perubahan dari alokasi awal. Perubahan alokasi tersebut dikarenakan

adanya beberapa perubahan diantaranya:

• Proses registrasi dan pengesahan penggunaan Dana Hibah Dalam

Negeri pada DIPA Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial

sebesar Rp83.151.626.000,-. (Sesuai dengan PMK Nomor

230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah, pada pasal 13 ayat 1).

• Realokasi anggaran pada Dit. K2KRS untuk perluasan area makam

TMPN Utama Kalibata Tahap II sebesar Rp10.000.000.000,-.

Aspek Keuangan dan Anggaran

Alokasi Anggaran

Ditjen Pemberdayaan Sosial 2019

Rp522.514.236.000,-

Rp429.362.610.000,-

Rp433.281.690.000,-

Rp448.775.961.000,-

Rp458.775.961.000,-

Rp473.499.305.000,-

Rp488.756.045.000-

Alokasi

Anggaran Pengesahan

Hibah I Rp3.919.080.000,-

Pengesahan Hibah II

Rp15.494.271.00

0,-

Realokasi Anggaran

TMPN Utama Rp10.000.000.000,-

Pengesahan Hibah III

Rp14.723.344.00

0,-

Pengesahan Hibah IV

Rp15.256.740.000

,-

Rp522.514.236.000,-

+ 6.91%

Pengesahan Hibah V

Rp33.758.191.000,

-

+ 0.91% + 3.58%

+ 2.23%

+ 3.21%

+ 3.22%

Page 13: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

7

PENDAHULUAN

Dalam upaya melaksanakan tugas

dan fungsi organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah

ditetapkan secara efektif dan efisien,

Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Sosial menetapkan suatu tata cara

pelaksanaan organisasi dalam hal

Standar Operasional Prosedur (SOP),

mekanisme kerja maupun sistem

kerja. Adapun tata laksana yang ada

di Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial antara lain:

• Struktur, yakni prosedur atau tata cara yang mengatur

hubungan kerja antar unit dan antar hirarki dalam organisasi, seperti

koordinasi, komunikasi dan pertanggungjawaban, contohnya SOP

Laporan Kinerja

• Sumber daya, yakni prosedur pemanfaatan sumber daya dalam

organisasi, seperti prosedur penggunaan keuangan, pemanfaatan

bahan kerja, contohnya SOP Penatausahaan Perbendaharaan dan

Pembukuan

• Pegawai, yakni prosedur terkait pengaturan waktu, dan sikap

perilaku pegawai dalam melaksanakan pekerjaan/tugas, contohnya

SOP Permohonan Cuti, SOP Pengusulan tanda Kehormatan Satya

Lencana Karya Satya

• Stakeholders, yakni prosedur terkait pengaturan interaksi dalam

proses pemberian pelayanan kepada stakeholders organisasi,

seperti pedoman standar pelayanan, tata cara penanganan

keluhan contoh SOP Media Informasi Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial

• Governance process, yakni tata cara pengambilan keputusan

dalam organisasi, contoh SOP Pengusulan Rancangan Keputusan

Menteri Sosial.

Aspek strategis yang ditekankan disini mencakup

upaya peningkatan sarana dan prasarana

pendukung yang dibutuhkan oleh Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Sosial dalam mendukung

kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi

organisasi sehari-hari, serta guna efisiensi,

efektivitas dan akuntabelnya pelaksanaan program pemberdayaan sosial.

Selain ruangan, perlengkapan dan alat pengolah data di kantor serta

kendaraan dinas, sarana dan prasarana pendukung lainnya antara lain:

1. Laman informasi kegiatan program

pemberdayaan sosial melalui website

(www.sikapdaya.kemsos.go.id), Instagram

(@ditjendayasos), facebook (Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Sosial), twitter

(@ditjendayasos) dan Youtube.

Aspek Tata Laksana

Tahun 2019

1 dokumen SOP telah disusun dan

ditetapkan dalam upaya mendukung

mekanisme dan tata laksana

organisasi

Aspek Sarana dan Prasarana

Halaman informasi sikapdaya.kemsos.go.id

Akun Instagram

Ditjen Dayasos

Akun Twitter

Ditjen Dayasos Akun Facebook

Ditjen Dayasos Akun Youtube

Ditjen Dayasos

Page 14: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

8

2

3

4

5

6

2. Fasilitas pelayanan izin UGB dan

PUB secara online melalui

https://simppsdbs.kemsos.go.id

3. Implementasi aplikasi e-SABi

4. Aplikasi SIKS-NG Modul SLRT

5. Laman informasi dan update

data kepahlawanan melaui

website

https://direktoratk2krs.kemsos.

go.id

6. e-Letter sebagai penunjang

kinerja

Page 15: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

9

PENDAHULUAN

D. ISU STRATEGIS

ORGANISASI

Permasalahan-permasalahan yang menjadi isu strategis dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial adalah sebagai

berikut

a. Isu Strategis Mikro

b. Isu Strategis Makro

Pengembangan Sistem Layanan Rujukan Terpadu dan Pusat

Kesejahteraan Sosial.

Perluasan Areal / Lahan Taman Makan Pahlawan Nasional (TMPN)

Utama Kalibata, Pengembangan MPN sebagai Destinasi Wisata,

dan Relokasi MPN di Timur Leste.

Pola baru Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.

Peningkatan partisipasi Dunia Usaha atau CSR dalam

penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Uji coba penerapan program Kewirausahaan Sosial.

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian laporan kinerja Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Sosial Tahun 2019 mengacu pada Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53

Tahun 2014, sebagai berikut:

IKHTISAR EKSEKUTIF

berisi uraian singkat singkat sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019

dan hasil capaiannya

BAB I PENDAHULAN

berisi latar belakang, penjelasan umum organisasi, apsek isu strategis

dan isu strategis

BAB II PERENCANAAN KINERJA

berisi perjanjian kinerja Tahun 2019.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

berisi hasil pengukuran kinerja, capaian kinerja Tahun 2019 dan

analisisnya, realisasi kinerja RPJMN 2015-2019, faktor pendukung

keberhasilan kinerja, capaian anggaran dan evaluasi secara umum.

BAB IV PENUTUP

berisi kesimpulan dan saran.

Pemanfaatan Sistem

Informasi Peningkatan kapasitas

SDM

Page 16: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

10

Page 17: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

11

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

11

Page 18: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

12

PERENCANAAN KINERJA

PERENCANAAN STRATEGIS

1. Visi dan Misi

Visi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial diarahkan

untuk mendukung visi pembangunan nasional tahun 2015-

2019 yang juga merupakan visi Kementerian Sosial yaitu:

“Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong”.

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial mengarahkan visinya pada:

“Terwujudnya kemandirian dan partisipasi sosial masyarakat yang

dilandasi nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan

sosial”

Visi tersebut dilaksanakan melalui 7 misi pembangunan, yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis

berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan

sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Misi nasional yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Sosial,

khususnya pada Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial adalah misi

nomor 4, yaitu:

“Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan

sejahtera.”

Misi tersebut selanjutnya disinergikan dengan Nawacita, yaitu:

1. Nawacita nomor 3 “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”;

2. Nawacita No. 5 “Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat

Indonesia”;

3. Nawacita No. 9 “Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog”.

Menindaklanjuti misi pembangunan nasional tersebut, Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial melakukan upaya-upaya antara lain:

1. Meningkatkan kemandirian warga Komunitas Adat Terpencil;

2. Meningkatkan peran serta sumber daya sosial dalam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial;

3. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan rasa

kebangsaan; serta

4. Meningkatkan kesetiakawanan dan restorasi sosial.

Kegiatan-kegiatan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial yaitu:

Melaksanakan

Pemberdayaan Sosial,

Perorangan, Keluarga

dan Kelembagaan

Masyarakat

Melaksanakan

pemberdayaan Komunitas

Adat Terpencil

Melaksanakan Penanaman Nilai

Kepahlawanan, Keperintisan,

Kesetiakawanan dan Restorasi

Sosial;

Mengelola sumber dana

bantuan sosial untuk

kesejahteraan masyarakat

utamanya Pemerlu Pelayanan

Kesejahteraan Sosial (PPKS)

Dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya

Page 19: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

13

TUJUAN

PERJANJIAN

KINERJA

PERENCANAAN KINERJA

2. Tujuan Organisasi

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dalam periode 2015-2019 memiliki

tujuan yakni:

PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja (PK) adalah dokumen yang

berisikan penugasan untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial Tahun 2019 disusun

berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta

sumber daya yang tersedia. Tujuan penyusunan

Perjanjian Kinerja adalah sebagai berikut:

,

Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima

dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas,

akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar

evaluasi kinerja aparatur;

Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi

Sebagai dasar pemberian penghargaan dan

sanksi;

Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk

melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas

perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah

Sebagai dasar dalam penetapan sasaran

kinerja pegawai

Meningkatnya kualitas

hidup dan akses terhadap

pemenuhan kebutuhan

dasar komunitas adat

terpencil.

Meningkatnya kepedulian

dan kemampuan

masyarakat, lembaga

kesejahteraan sosial dan

dunia usaha dalam

penyelenggaraan

kesejahteraan sosial.

Terbangunnya karakter

masyarakat yang cinta

tanah air.

Meningkatnya pengelolaan

sumber dana bantuan sosial.

Page 20: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

14

PERENCANAAN KINERJA

1. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

2. Pohon Kinerja

Dalam upaya pencapaian sasaran strategis, Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial telah menyusun program dan kegiatan di setiap Unit

Kerja Eselon II dengan mengacu pada Indikator Kinerja yang ada pada

Perjanjian Kinerja Unit Eselon I yang pencapaiannya didukung oleh Unit

Kerja Eselon II yakni:

Direktorat PSPKKM

• Persentase (%) PSKS perorangan yang berperan aktif dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial

• Persentase (%) PSKS kelembagaan yang berperan aktif dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial Direktorat PSDBS

Direktorat PSDBS

• Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang

dikelola untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Direktorat K2KRS

• Persentase (%) peningkatan pihak-pihak yang berperan aktif

dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan

kesetiakawanan sosial

Direktorat PKAT

• Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya

1 Meningkatnya penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang partisipatif

Persentase (%) PSKS perorangan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

70.00 %

Persentase (%) PSKS kelembagaan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

80.00 %

Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial

75.00 %

Persentase (%) peningkatan pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

1.00 %

2 Meningkatnya kemandirian warga KAT dalam pemenuhan kebutuhan dasar

Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya

45.55 %

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

Page 21: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

15

PERENCANAAN KINERJA

3. Kegiatan Pokok

Sasaran Strategis dengan indikator dan target kinerja Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial dicapai melalui kegiatan-kegiatan pokok sebagai

berikut:

Program dan kegiatan disusun secara bertingkat menggunakan pohon

kinerja. Berikut bagan pohon kinerja antara Unit Kerja Eselon I dan Unit

Kerja Eselon II:

1 Meningkatnya penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang partisipatif

Persentase (%) PSKS perorangan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

- Pemberdayaan TKSK - Pemberdayaan PSM - Pemberdayaan Peksos

Persentase (%) PSKS kelembagaan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

- Pemberdayaan LKPK/LK3

- Pemberdayaan Karang Taruna

- Pemberdayaan LKS - Pemberdayaan FCSR - Pemberdayaan SLRT - Pemberdayaan

Puskesos

Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial

- Penyelenggaraan UGB dan PUB yang memiliki izin

- Penyaluran Hibah Dalam Negeri melalui Bansos

Persentase (%) peningkatan pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

- Penanaman dan penguatan nilai K3S melalui sosialisasi, serta pelaksanaan rangkaian Harwan dan HKSN

2 Meningkatnya kemandirian warga KAT dalam pemenuhan kebutuhan dasar

Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya

- Persiapan, Pemberdayaan, Terminasi, Purnabina

- Pemberdayaan Pendamping KAT

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN POKOK

Page 22: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

16

Page 23: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

17

BAB III AKUNTABILITAS

KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019

B. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN

PELAKSANAAN TEKNIS LAINNYA

C. CAPAIAN ANGGARAN TAHUN 2019

D. EVALUASI DAN INOVASI 2019

17

Page 24: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

18

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya penyelenggaraan

kesejahteraan sosial yang partisipatif

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya kemandirian warga KAT dalam

pemenuhan kebutuhan dasar

IK 1

Persentase (%) PSKS perorangan yang berperan aktif dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial

Target : 70% Realisasi : 100% Capaian : 142.86%

IK 2

Persentase (%) PSKS kelembagaan yang berperan aktif dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Target : 80% Realisasi : 99.33% Capaian : 124.16%

IK 3

Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola

untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Target : 75% Realisasi : 133.63% Capaian : 178.18%

IK 4

Persentase (%) peningkatan pihak yang berperan aktif dalam pelestarian

nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

Target : 1% Realisasi : 12.99% Capaian : 1.299%

IK 5

Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya.

Target : 45.55% Realisasi :97.57% Capaian : 214.20%

HASIL PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2019

CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2019

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran Capaian Kinerja secara Berkala Per Triwulan Berbasis Teknologi Informasi

Pelaporan dan Pengukuran

Capaian Kinerja Ditjen

Pemberdayaan Sosial telah

dilaksanakan secara online

dan berkala per triwulan

dengan memanfaatkan

teknologi informasi.

Page 25: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

19

TKSK 7.201 orang 7.201 orang

PSM 60.258 orang 1.695 orang

Peksos 1.978 orang 120 orang

LK3 565 lembaga 499 lembaga

Karang Taruna 35.248 lembaga 1.695 lembaga

Lembaga Kesejahteraan Sosial

12.266 lembaga 1.730 lembaga

Forum CSR 34 lembaga 34 lembaga

DATA

PSKS Perorangan PSKS Kelembagaan

PSKS POPULASI TARGET 2019

PSKS POPULASI TARGET 2019

50 70130

50

20

60

20

2016 2017 2018 2019

Penumbuhan

Pengembangan

100 140260

100

40

120

40

2016 2017 2018 2019

Penumbuhan

Pengembangan

Sistem Layanan Terpadu (SLRT) dan

Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos)

Sampai dengan Tahun 2019 terdapat 5 SLRT Mandiri

dan 6.226 Puskesos Mandiri

Penyaluran Hibah Langsung Dalam Negeri 2019

Rp83.151.626.000,-

200.919 PPKS

Rp33.704.703.000

Rp28.909.738.000

Rp12.627.650.0…

Rp7.909.535.000

Linjamsos Dayasos PFM Rehsos

Populasi Warga Komunitas Adat Terpencil (KAT)

143.144 141.045 139.056 137.104 134.947

4.2283.610

3.8453.607

4.025

2.850 5.567 7.321 9.511 11.250

2015 2016 2017 2018 2019

Belum diberdayakan Sedang diberdayakan Sudah diberdayakan

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 26: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

20

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang partisipatif

INDIKATOR 1

Persentase (%) PSKS perorangan yang berperan aktif dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial

PSKS perorangan yang berperan aktif adalah PSKS perorangan yang telah diberdayakan dan melaksanakan

tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. PSKS Perorangan terdiri dari Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Pekerja Sosial (Peksos).

70%100%

Target 2019 Realiasi 2019

Realisasi Kinerja Tahun 2019

1,63%

51,51%73,06%

100%

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IVCapaian Kinerja= Realisasi/Target

142.86 %

Perhitungan persentase kerlibatan PSKS Perorangan dalam penyelenggaran kesejahteraan sosial

didapatkan dengan cara berikut:

% Keterlibatan PSKS Perorangan = Jumlah yang diberdayakan / Target * 100

90%75% 80%

100% 100% 100%

TKSK PSM Peksos

Target 2019 Realiasi 2019 TKSK

Target Pemberdayaan: 7.201 orang

PSM

Target Pemberdayaan: 1.695 orang

Peksos

Target Pemberdayaan: 120 orang

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 27: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

21

Page 28: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

22

AKUNTABILITAS KINERJA

Trend Kinerja 3 Tahun Terakhir

Persentase (%) PSKS perorangan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

2017 2018 2019

Target 67% 70% 70%

Realisasi 92.77% 100% 100%

Capaian 138.46% 142.86% 142.86%

Trend Capaian Kinerja 2015 - 2019

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

a. Anggaran Anggaran tahun 2019 sebesar

Rp71.097.454.000,00 dan terealisasi

sebesar 98.32%. Dengan anggaran

tersebut realisasi fisik sebesar 100% (Data e-Monev

2019) dan indikator kinerja dapat tercapai 100%

sedangkan target yang telah ditetapkan sebesar 70%.

Anggaran Pusat Dit, PSPKKM 2019 sebesar Rp

83,027,066,000,-. Dengan rincian sebagai berikut:

b. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan tugasnya dalam pemberdayaan PSKS perorangan, Direktorat

PSPKKM bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Pekerja Sosial Masyarakat

Nasional, Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI), unit kerja terkait

seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

(Puslitbang Kesos), Pusat Pengembangan Profesi Pekerja Sosial

dan Penyuluh Sosial. Selain itu Direktorat PSPKKM juga

mengembangkan PSKS Center untuk melakukan pendataan PSKS

secara online. Hal ini lebih memudahkan dalam penjangkauan pendataan PSKS

secara lebih cepat.

Faktor Pendukung Keberhasilan Kinerja 1. Adanya peningkatan kapasitas yang diberikan oleh pusat dan bimbingan teknis yang

diberikan oleh daerah.

2. Adanya penguatan-penguatan melalui rapat koordinasi tingkat nasional untuk

perorangan.

3. Adanya dukungan tali asih dan BPJS Ketenagakerjaan bagi TKSK.

4. Adanya pemilihan PSKS Teladan bagi TKSK dan PSM.

5. Adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk anggaran, regulasi dan sarana

prasarana.

6. Adanya peraturan perundang-undangan terkait PSM, TKSK, dan Peksos yang menjadi

dasar pelaksanaan keterlibatan PSKS Peorangan dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

67% 70% 70%

92,66% 92,69% 92,77%100% 100%

138,46% 142,86% 142,86%

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi Capaian

Persentase (%) PSKS Perseorangan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial meningkat dari tahun ke tahun.

Persentase PSKS perorangan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial melebihi target yang telah ditetapkan. Angka realisasi tersebut sama dengan angka

realisasi pada tahun 2018 dengan capaian kinerja sebesar 142.86%

TKSK; 18,67%

PSM; 2,89%

Peksos; 1,57%

Lainnya; 76,87%

Page 29: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

23

PSKS kelembagaan yang berperan aktif adalah PSKS kelembagaan yang telah diberdayakan dan melaksanakan tugas dan fungsinya dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial. PSKS Kelembagaan terdiri dari LK3/LKPK, Karang Taruna, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Forum

Corporate Social Rensponsibility (FCSR), Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos).

INDIKATOR 2

Persentase (%) PSKS kelembagaan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

Realisasi Kinerja Tahun 2019

10,67%

54,44%

82,13% 99,33%

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

80%

99,33%

Target 2019 Realiasi 2019

Capaian Kinerja= Realisasi/Target

124.16%

Perhitungan persentase kerlibatan PSKS Kelembagaan dalam penyelenggaran kesejahteraan sosial didapatkan dengan cara berikut:

% Keterlibatan PSKS Kelembagaan = Jumlah yang diberdayakan / Target * 100

85% 80% 80% 75% 80% 80%

95,99% 100% 100% 100% 100% 100%

LK3/LKPK Karang Taruna LKS FCSR SLRT Puskesos

Target 2019 Realiasi 2019LK3/LKPK

Target Pemberdayaan: 499 lembaga

Karang Taruna

Target Pemberdayaan: 1.695 lembaga

LKS

Target Pemberdayaan: 1.730 lembaga

SLRT

Target Pemberdayaan: 150 Lembaga

Puskesos

Target Pemberdayaan: 300 lembaga

Forum CSR

Target Pemberdayaan: 34 Forum

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 30: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

24

Peran Lembaga Konsultasi dan Kesejahteraan Keluarga (LK3)

• Memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat yang membutuhkan layanan

oleh pengurus, penanggung jawab, dan tenaga profesional LK3

• Mengadakan penjangkauan ke wilayah-wilayah terdampak permasalahan sosial melalui

mobil LK3

• Memberikan layanan konseling bagi keluarga-keluarga yang mengalami masalah,

dilakukan oleh pekerja sosial

• Memberikan layanan advokasi bagi bagi keluarga yang bermasalah

• Mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas

• Mengadakan rapat koordinasi dengan jejaring ketahanan keluarga

Peran Karang Taruna (KT) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

• Melakukan kegiatan rutin bersama masyarakat melalui kegiatan pendidikan, olahraga

maupun kesenian

• Menyelenggarakan kegiatan kesejahteraan sosial seperti sanggar kerja, kerja bakti,

operasi bersih

• Menjalin jejaring dengan Pemerintahan Desa, Bumdes atau dunia usaha

• Mengembangkan kewirausahaan sosial dengan bekerjasama dengan pihak lain

• Menjadi inisiator pelestarian budaya dan seni sebagai kearifan lokal melalui program

pemberdayaan karang taruna

Pemantapan kewirausahaan KT Ponpes Al

Ittifaq, Ciwidey Penyaluran Santunan Disabilitas dari

Karang Taruna Di Bogor

Pemantapan Kewirausahaan Karang Taruna

dari 34 Provinsi, di Jawa Barat

Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif Karang

Taruna Bidang Perbengkelan di Sumatera

Utara

Kegiatan Kerjasama Karang Taruna dengan

CSR di Bali

Pelayanan LK3 Kab. Bogor di acara CFD,

Stadion Pakan Sari, Bogor Mobil pelayanan LK3 Kementerian Sosial LK3 Kab. Sidoarjo mengunjungi SDN

Kendo Candi, Sidoarjo

Pelayanan LK3 mengunjungi penerima

manfaat

Pelayanan LK3 mengunjungi penerima

manfaat di Gorontalo

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 31: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

25

Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

• Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan LKS

• Memberi pendampingan kepada penerima manfaat Usaha Ekonomi Produktif

• Melaksanakan kegiatan sosial

• Memberikan edukasi bagi penerima manfaat terkait Pendidikan, kewirausahaan

Peran Forum Corporate Social Rensponsibility (Forum CSR) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

• Ikut serta memberikan pemberdayaan kepada masyarakat dalam bentuk

pemberian bantuan berupa dana/bantuan sosial

• Pemberian bantuan modal usaha,

• peningkatan kapasitas/keterampilan kerja,

• pelaksanaan bakti sosial.

Peresmian program RTLH Wilmar Group

sebanyak 26 unit, Kotawaringin Timur

Pelatihan teknis pembuatan batako &

konblok oleh PT. Semen Batu Raja dan

FCSR Sumatera Selatan

Bantuan PKBL-CSR Kerjasama FCSR Sumatera Selatan dengan

Angkasa Pura II

Program Air Bersih oleh Mandiri amal insani di Banten

AKUNTABILITAS KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA

Salah satu UEP milik LKS di Mataram Penilaian pilar sosial teladan tingkat

nasional di YAFSI

Penilaian pilar sosial teladan Salah satu usaha milik LKS

Page 32: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

26

Capaian Pelaksanaan SLRT 2015-2019 Capaian Pelaksanaan Puskesos 2015-2019

Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) sebagai Program

Prioritas Nasional 2019

Sasaran Program SLRT adalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan

Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial.

Peran SLRT sebagai berikut:

Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) sebagai Program

Prioritas Nasional 2019

Sasaran Program Puskesos adalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS)

dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial.

Peran Puskesos sebagai berikut:

Mengintegrasikan

informasi, data dan

layanan

Mengidentifikasi dan

menangani keluhan,

serta melakukan

rujukan

Mencatat kepesertaan

dan kebutuhan program

Membantu pelaksanaan

verifikasi dan validasi Data

Terpadu Kesejahteraan

Sosial melalui SIKS-NG

Berkoordinasi dengan OPD

lainnya dalam penanganan

kemiskinan

150

364

SLRT Belum SLRT

5070

130

50

20

50

20

2016 2017 2018 2019

Pengembangan Penumbuhan

150 Kab/kota telah

mengembangkan

SLRT (29.18%)

Mencatat keluhan

masyarakat Mengidentifikasi dan

menangani keluhan

sesuai kemampuan desa

Memberikan rujukan

atas keluhan masyarakat

melalui SLRT

Mendukung dan memfasilitasi

verifikasi dan validasi Data

Terpadu Kesejahteraan Sosial di

tingkat desa/kelurahan

Melakukan kegiatan pelayanan

sosial bersama secara sinergis

dan terpadu antara kelompok

masyarakat dalam komunitas

yang ada di desa/kelurahan

100140

260

100

40

120

40

2016 2017 2018 2019

Pengembangan Penumbuhan

6526

76910

Mengembangkan Puskesos

Belum mengembangkan Puskesos

7.82 % Desa/Kelurahan

telah mengembangkan

SLRT

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 33: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

27

Data Pengaduan Masyarakat melalui SLRT Tahun 2019

Pengaduan Kepesertaan

ASLUT 21.59%

PKH 12.98%

DUKCAPIL 12.22%

PIS 11.63%

RTLH 8.60%

Pengaduan Non Kepesertaan

PKH 13.69%

RASTRA 11.64%

RTLH 10.11%

ASLUT 8.41%

KKS 7.61%

59,92%

7,63%

32,46%

Pengaduan Pertanyaan Saran

Selama Tahun 2019, terdapat 95.019 Pengaduan yang masuk

dalam data SLRT. Terkait dengan pengaduan kepesertaan,

pengaduan tertinggi yaitu pada program Asistensi Sosial Lanjut

Usia Terlantar (ASLUT) sedangkan terkait pengaduan Non

Kepesertaan, pengaduan tertinggi yaitu pada Program Keluarga

Harapan (PKH).

AKUNTABILITAS KINERJA

Keterangan:

• Pengaduan Kepesertaan adalah pengaduan dari warga yang belum

mendapatkan bantuan tersebut.

• Pengaduan Non Kepesertaan terkait keluhan warga atas bantuan yang sudah

didapatkan.

• ASLUT : Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar

• PKH : Program Keluarga Harapan

• DUKCAPIL : Kependudukan dan Pencatatan Sipil

• PIS : Program Indonesia Sehat

• RTLH : Rumah Tidak Layak Huni

• KKS : Kartu Keluarga Sejahtera

Page 34: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

28

AKUNTABILITAS KINERJA

Trend Kinerja 3 Tahun Terakhir

Persentase (%) PSKS kelembagaan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

2017 2018 2019

Target 100% 80% 80%

Realisasi 100% 98.04% 99.33%

Capaian 100% 122.55% 124.16%

Trend Capaian Kinerja 2015 - 2019

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

a. Anggaran Anggaran tahun 2019 sebesar

Rp81.165.067,00 dan terealisasi

sebesar 97.70%. Dengan

anggaran tersebut realisasi fisik sebesar 99.76%

(Data e-Monev 2019) dan indikator kinerja dapat

tercapai 99.02% sedangkan target yang telah

ditetapkan sebesar 80%. Anggaran Pusat Dit,

PSPKKM 2019 sebesar Rp 83,027,066,000,-.

Dengan rincian sebagai berikut:

b. Sumber Daya Manusia Dalam melaksanakan tugasnya dalam pemberdayaan PSKS Kelembagaan, Direktorat

PSPKKM bekerjasama dengan beberapa pihak, diantaranya:

1. Dunia usaha dalam meningkatkan perannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

2. Pengurus karang taruna nasional dalam meningkatkan peran karang taruna dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

3. Sekretariat nasional SLRT, Mahkota, Pusdatin Kesos dalam

mengembangkan aplikasi SIKS-SLRT untuk meningkatkan pelayanan

SLRT dan Puskesos.

Direktorat PSPKKM juga mengembangkan PSKS Center untuk pendataan LKS secara online

agar lebih efektif dan data terintregasi dengan Pusdatin Kesos.

Faktor Pendukung Keberhasilan Kinerja

1. Adanya peningkatan kapasitas oleh pusat dan bimbingan teknis yang diberikan daerah;

2. Adanya pemilihan PSKS kelembagaan berprestasi tingkat nasional bagi Karang Taruna

dan LKS;

3. Adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk anggaran, regulasi dan sarana

prasarana;

4. Adanya kerjasama dengan FCSR kesejahteraan sosial dalam meningkatkan peran Dunia

Usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;

5. Adanya peraturan perundang-undangan terkait PSKS Kelembagaan yang menjadi dasar

pelaksanaan keterlibatan PSKS Peorangan dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

6. Adanya kerjasama dengan pemerintah Australia melalui Mahkota/DFAT dalam bentuk

pengembangan modul e-learning bagi PSKS dan sarana publikasi SLRT.

100%

80% 80%

100% 100%100%

98,04% 99,33%100%

122,55%124,16%

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi Capaian

Persentase PSKS Kelembagaan yang berperan aktif dalam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial meningkat dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2019 realisasi telah melebihi target yang ditetapkan, namun terdapat PSKS

Kelembagaan yang tidak berperan aktif yaitu 20 LK3. Hal ini dikarenakan terdapat

pergantian kepengurusan dan belum ada SK Kepengurusan baru serta belum adanya

dukungan APBD Provinsi dan Kab/Kota.

LKS; 4,77%

LK3/LKPK; 3,33%

Dunia Usaha; 4,74%

SLRT; 47,18%

Puskesos; 5,85%

Lainnya; 34,14%

Page 35: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

29

Pengelolaan Izin Penyelenggara Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan

Pengumpulan Uang Dan Barang (PUB)

Undian Gratis Berhadiah (UGB) adalah suatu undian yang diselenggarakan secara

cuma - cuma dan digabungkan/dikaitkan dengan perbuatan lain (promosi produk

barang/jasa). Pengumpulan Uang atau Barang (PUB) adalah setiap usaha

mendapatkan uang atau barang untuk pembangunan dalam bidang kesejahteraan

sosial/mental/agama/kerohanian/kejasmanian pendidikan dan kebudayaan. PUB

hanya dapat diselenggarakan oleh organisasi, Yayasan atau kepanitiaan yang

memenuhi persyaratan dan telah mendapat izin terlebih dahulu dari pejabat yang

berwenang.

Capaian kinerja indikator ketiga dapat dilihat dari jumlah penyelenggaraan UGB

dan PUB yang memiliki izin serta Jumlah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan

Sosial (PPKS) yang dibantu melalui sumber dana bantuan sosial.

INDIKATOR 3 Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial

19,28%

62,15%

99,67%133,63%

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Realisasi Kinerja Tahun 2019

75%

133,63%

Target 2019 Realiasi 2019

Capaian Kinerja = Realisasi/Target

178.18%

Jumlah penyelenggara UGB

dan PUB yang memliki izin Jumlah PPKS yang dibantu

1.470 penyelenggara

1.566 penyelenggara

Target 2019 Realiasi 2019

125.000 PPKS

200.919 PPKS

Target 2019 Realiasi 2019

Realisasi penyelenggara UGB dan PUB

sebesar 106.53%.

Realisasi melebihi target yang telah

ditetapkan diantaranya karena

meningkatnya pemahaman masyarakat

terkait pengurusan izin UGB dan PUB

serta adnya apikasi SIMPPSDBS yang

memudahkan penyelenggara untuk

melakukan pengurusan izin undian.

Realisasi jumlah PPKS yang dibantu

sebesar 160.74%.

Realisasi melebihi target yang telah

ditetapkan diantaranya karena terdapat

program dari TNI berupa TMMD yang

menambah jangkauan pemanfaatan dana

hibah.

20,68%

46,67%

81,02%

106,53%

17,88%

77,63%

118,32%

160,74%

TW I TW II TW III TW IV

Realisasi Jumlah Penyelenggara UGB dan PUB yang memiliki izin

Realisasi Pemanfaatan Sumber Dana Bantuan Sosial

Rincian Realisasi Kinerja Tahun 2019

Dana-dana yang terkumpul dari kegiatan UGB maupun PUB tersebut disalurkan

dalam bentuk bantuan sosial seperti:

Rehabilitasi rumah tidak

layak huni

Usaha Ekonomi

Produktif

bersama/perorangan

Bantuan Pangan/

Sembako

Bantuan bagi Korban

Bencana

Pengobatan dan

pemulangan tenaga

kerja terlantar

Pemerlu Pelayanan

Kesejahteraan Sosial

Bantuan Sandang

Bantuan Perlengkapan

Sekolah

Pemanfaatan HTT

untuk LKS ?

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 36: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

30

Sistem Perizinan UGB dan PUB Secara Online

Melalui situs simppsdbs.kemsos.go.id Penyelenggara UGB dan PUB dapat

melalukan pendaftaran penerbitan izin secara online. Sampai Tahun 2019 sudah 28

dari 34 Provinsi telah menerapkan sistem perizinan secara online. Provinsi yang

belum menerapkan perizinan secara online yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua,

Papua Barat, Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara.

Adanya sistem perizinan UGB dan PUB secara online memudahkan penyelenggara UGB dan

PUB untuk melakukan pengurusan izin undian. Hal ini dapat dilihat pada angka realisasi jumlah

penyelenggara UGB dan PUB yang memiliki izin melebihi target, yaitu sebesar 106.53% dari target yang

telah ditetapkan sebesar 1.470.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bidang Undian

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) adalah pejabat pegawai negeri tertentu yang

berdasarkan peraturan perundang-undangan ditunjuk selaku penyidik dan

mempunyai wewenang untuk melakukan penyidikan tindak pidana dalam lingkup

undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing.

Tugas PPNS Bidang Undian

adalah melaksanakan

penyidikan terhadap tindak

pidana dan/atau pelanggaran

di biidang UGB yang terjadi di

wilayah kerjanya.

Sampai akhir tahun 2019,

sudah terdapat 174 PPNS yang

tersebar di beberapa wilayah

Indonesia.

Pengembangan Aplikasi Mobile E-SABi

Direktorat PSDBS juga mengembagkan Aplikasi Mobile E-SABi

yang memiliki manfaat untuk Agensi dan penyelenggara,

sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui status permohonan izin UGB dan PUB;

2. Dapat melihat semua informasi dan peraturan

perundangan-undangan tentang UGB dan PUB;

3. Dapat melakukan tanya jawab dengan Helpdesk

Direktorat PSDBS

Page 37: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

31

AKUNTABILITAS KINERJA

Pemanfaatan Sumber Dana Batuan Sosial

Realisasi Penyaluran Dana Hibah Tahun 2019

Rp83.151.626.000,- 200.919 PPKS

Penyaluran Dana Hibah Tahun 2019 per Jenis Bantuan

Rp172.000.000

Rp1.179.000.000

Rp1.448.525.000

Rp3.070.250.000

Rp3.604.593.000

Rp3.925.044.000

Rp4.050.057.000

Rp4.413.265.000

Rp4.785.500.000

Rp7.298.400.000

Rp12.601.100.000

Rp17.498.774.000

Rp19.105.118.000

Pengobatan

Lansia

Sarling

TMMD

Logistik

Perlengkapan Sekolah

Permakanan

Lain -lain

RTLH

Jadup

Santunan

Sembako

UEP/ KUBE

Rp33.704.703.000

Rp28.909.738.000

Rp12.627.650.000

Rp7.909.535.000

Linjamsos Dayasos PFM Rehsos

Penyaluran Dana Hibah Tahun 2019 per Direktorat

Rp120.159.982.975

Rp38.972.652.353

Rp96.915.064.000

Rp64.645.131.500

Rp83.151.626.000

2015 2016 2017 2018 2019

Penyaluran Dana Hibah 2015-2019

Penyaluran bantuan Tahun 2019 meningkat dari tahun sebelumnya, diantaranya terdapat

kerjasama dengan TNI melalui TMMD dan banyaknya proposal lainnya yang masuk ke

Direktorat PSDBS. Penyaluran bantuan paling tinggi disalurkan dalam jenis bantuan

UEP/KUBE, sembako dan santunan.

Page 38: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

32

AKUNTABILITAS KINERJA

Trend Kinerja 3 Tahun Terakhir

Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial

2017 2018 2019

Target 75% 75%

Realisasi 192.55% 228.33% 121.40

Capaian - 304.44% 161.87%

Trend Capaian Kinerja 2015 - 2019

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

a. Anggaran Anggaran Direktorat PSDBS Tahun 2019

sebesar Rp107.178.608.000,- dan terealisasi

sebesar 99.04%. Dengan anggaran tersebut

realisasi fisik 100% (data e-Monev 2019) dan indikator kinerja

dapat tercapai 121.40% sedangkan target yang ditetapkan

75%. Total Anggaran Pusat Dit, PSDBS Rp 97,603,608,000,-.

Anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan layanan

perizinan maupun pemanfaatan pada diagram berikut:

b. Sumber Daya Manusia

✓ Sistem perizinan secara online melalui simppsdbs.kemsos.go.id, mempermudah

penyelenggara dalam melakukan perizinan sehingga lebih efektif dan efisien.

✓ 174 Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Undian yang tersebar di

beberapa wilayah Indonesia sehingga dapat memantau proses

penyelenggaraan UGB di berbagai daerah,

Faktor Pendukung Keberhasilan Kinerja 1. Adanya layanan perizinan UGB dan PUB secara online melalui SIMPPSDBS sehingga

memudahkan penyelenggara dalam mengurus perizinan dan berdampak pada

peningkatan jumlah dana UKS yang terkumpul.

2. Adanya kerjasama dengan Lembaga lain, diantaranya TNI melalui program TMMD

sehingga memperluas jangkauan pemanfaatan dana hibah.

3. Adanya Sosialisasi program UGB dan PUB melalui media outdoor (bis Damri bandara),

media online(detik.com), dan radio.

4. Adanya pengesahan Permensos Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas

Permensos Nomor 21 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Barang Hadiah Tidak Tertebak

dan/ atau tidak diambil Pemenang atas Penyelenggaraan Undian Gratis Berhadiah serta

Permensos 23 Tahun 2019 tentang Hadiah Barang Tak Tertebak.

5. Adanya pengesahan Permensos Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pengelolaan

Pengumpulan sumbangan masyarakat dari PUB dalam bentuk uang dan Permensos

Nomor 12 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan UGB.

6. Adanya pemantauan dan pengawasan oleh PPNS bidang undian terhadap

penyelenggara UGB yang teridentifikasi tidak melakukan izin.

7. Pembuatan aplikasi e-SABi yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan

informasi terkait penyelenggaraan UGB/PUB.

75% 75%113,65%

192,55%228,33%

121,40%

304,44%

161,87%

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi Capaian

Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola untuk

penyelenggaraan kesejahteraan sosial telah melebihi target yang telah

ditetapkan.

Persentase (%) sumber dana bantuan sosial masyarakat yang dikelola untuk

penyelenggaraan kesejahteraan sosial tahun 2019 lebih rendah dibandingkan

tahun 2019. Hal ini dikarenakan terdapat kenaikan target sebagai berikut:

➢ Target jumlah penyelenggara UGB dan PUB yang memliki izin meningkat dari

1.300 SK menjadi 1.470 SK

➢ Target jumlah PPKS yang dibantu meningkat dari 55.000 menjadi 60.000. dan

mengalami perubahan kembali karena terdapat pergantian pejabat, yaitu

meningkat menjadi 125.000

Namun terdapat peningkatan realisasi penyelenggara UGB dan PUB yang berizin

yaitu dari 1.456 SK menjadi 1.566 SK.

Subdit Perizinan dan Pengumpulan

; 2,37%

Subdit Pemanfaatan

; 87,56%

Lainnya; 10,07%

Page 39: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

33

AKUNTABILITAS KINERJA

*Jumlah pihak-pihak yang terlibat tahun 2018 adalah 16.191 pihak.

Pihak-pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai

kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

Peran aktif pihak-pihak dalam pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan

dan kesetiakawanan sosial diwujudkan dalam bentuk partisipasi kehadiran,

dukungan personil, dana ataupun keterlibatan langsung. Pihak-pihak yang

terlibat meliputi jumlah orang atau pihak yang mendapatkan penguatan

nilai K3S, jumlah pihak yang terlibat dalam rangkaian Hari Pahlawan

(Harwan) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Rangkaian

Harwan dilaksanakan pada bulan November 2019 sedangkan rangkaian

HKSN dilaksanakan pada bulan Desember 2019. Rincian pihak-pihak yang

terlibat dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan

kesetiakawanan sosial.

1 Jelajah Kapal Kepahlawanan 500 orang

2 Ziarah Wisata 6.800 orang

3 BBKS 6.800 orang

4 Restorasi Sosial melalui PSKS 2.040 orang

5 Olimpiade Pahlawan 2.040 orang

6 Pihak yang terlibat dalam rangkaian Harwan 72 Pihak

7 Pihak yang terlibat dalam rangkaian HKSN 42 Pihak

TOTAL 18.294 Pihak

Pihak yang berperan aktif adalah perorangan, keluarga, kelompok dan

lembaga swasta / pemerintah yang menerima penghargaan dan berkonstribusi

dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan

sosial.

INDIKATOR 4

Persentase (%) peningkatan pihak yang berperan aktif dalam

pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan

kesetiakawanan sosial

1%

12,99%

Target 2019 Realiasi 2019

Capaian Kinerja= Realisasi/Target

1.299%

Jumlah pihak yang terlibat

tahun 2019

18.294 Pihak

1.049 1.729

6.809

18.180

72 42

TW I TW II TW III TW IV

Jumlah orang yang mendapatkan nilai K3S

Jumlah Pihak yang terlibat dalam rangkaian Harwan

Jumlah Pihak yang terlibat dalam rangkaian HKSN

No Kegiatan Jumlah Peserta

Page 40: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

34

Page 41: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

35

Trend Kinerja 3 Tahun Terakhir

Persentase (%) peningkatan pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial

2017 2018 2019

Target 1% 1% 1%

Realisasi 1.19% 1.89% 12,99%

Capaian 119% 189% 1299%

Trend Capaian Kinerja 2015 - 2019

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

a. Anggaran Anggaran Dit. K2KRS Tahun 2019 sebesar

Rp60.693.365.000,- dan terealisasi sebesar

96.88%. Dengan anggraan tersebut realisasi fisik 100%

(Data e-Monev 2019) dan indikator kinerja dapat tercapai

12.99% sedangkan target yang ditetapkan sebesar 1%.

Anggaran Pusat Dit. K2KRS sebesar Rp48,442,413,000,-

dengan rincian sebagai berikut.

b. Sumber Daya Manusia Direktorat K2KRS juga bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga, Organisasi Perangkat

Daerah, perguruan tinggi, sekolah-sekolah dan lembaga masyarakat dalam

pelaksanaan peringatan Hari Pahlawan dan hari Kesetiakawanan Sosial antara

lain : Kementerian Pertahanan, Sekretariat Kabinet, Dinas Sosial provinsi se

Indonesia, TNI AD/AL, Persatuan Keluarga Pahlawan Nasional, lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

Faktor Pendukung Keberhasilan Kinerja 1. Meningkatnya minat dan antusiasme peserta dalam berbagai kegiatan dalam

penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial. Hal ini

dapat dilihat dari peserta yang selalu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dan turut

aktif dengan mengajukan berbagai pertanyaan dan ide/gagasan pada saat

berlangsungnya kegiatan.

2. Banyaknya instansi/lembaga, dunia usaha, dan Orsos yang berpartisipasi dalam proses

penanaman dan penguatan nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan sosial

seperti donor darah massal, pemberian hak sipil gratis, pemberian alat bantu kesehatan,

disabilitas dan sebagainya.

3. Komitmen yang kuat dari pelaksanaan program atau pemangku kepentingan, seperti

adanya dukungan atau sharing dana melalui APBD dalam kegiatan Lintas Batas

Kesetiakawanan Sosial (LBKS).

4. Munculnya kegiatan inovatif dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di tahun 2019

yaitu pameran lukisan pahlawan di Terminal 3 Soekarno Hatta selama 6 hari (03 s.d 8

November 2019) bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura II).

5. Tersedianya website direktoratk2krs.kemsos.go.id yang terdapat beberapa fitur

diantaranya updating data warakawuri/keluarga pahlawan nasioal, PK/JDPK, profil

pahlawan nasional dan prosedur pengusulan pahlawan nasional.

6. Terjalin kerjasama dan koordinasi dengan stakeholder seperti Sekretariat Militer

Presiden, Garnisun, Pusat Sejarah TNI, TP2GP dan IKPNI diantaranya dalam bentuk

pemrosesan pengusulan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan.

1% 1% 1%1,19% 1,89%

12,99%119%

189%

1299%

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi Capaian

Persentase (%) peningkatan pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai

kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial meningkat dari tahun ke

tahun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam

kegiatan tersebut.

Pihak yang berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan

kesetiakawanan sosial pada Tahun 2019 meningkat dari tahun sebelumnya. Penyebab

peningkatan ini antara lain menigkatnya antusia masyarakat meningkatkan kerjasama

dengan PSKS dan dunia usaha dan meningkatnya koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Subdit Kesetiakawanan

dan Restorasi Sosial; 14,02%

Subdit Pelestarian Nilai, kepahlawanan dan keperintisan; 9,69%

Lainnya; 76,29%

Page 42: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

36

AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya kemandirian warga KAT dalam

pemenuhan kebutuhan dasar

Warga KAT yang memanfaatkan bantuan kebutuhan dasar

Komunitas Adat Terpencil (KAT) merupakan warga negara yang belum

diregistrasi dan masuk dalam kategori kelompok rentan. Warga KAT pada

umumnya belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang, pangan,

papan). Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup warga KAT, program

pemberdayaan KAT yang dilakukan antara lain :

1. Pemberian bantuan stimulan permukiman sosial;

2. Pemberian bantuan jaminan hidup, bibit, peralatan kerja, peralatan

rumah tangga;

3. Peningkatan kapasitas warga KAT melalui keterampilan kerja;

4. Peningkatan kapasitas warga KAT melalui bantuan UEP;

5. Peningkatan kapasitas warga KAT melalui pendampingan sosial; dan

6. Pemenuhan hak-hak sipil warga KAT.

Data Pemberdayaan KAT Tahun 2019

Terdapat 102 KK pada kategori pemberdayaan Tahun I yang tidak terealisasi,

dengan rincian 57 KK di Kabupaten Paser dan 45 KK di Kabupaten Nunukan.

Penyebabnya sebagai berikut:

1. Di Kabupaten Paser terdapat

kendala yaitu tidak tercapainya

kesepakatan antar OPD terkait

penyelesaian status tanah untuk

pemukiman KAT.

2. Di Kabupaten Nunukan terdapat

kendala pihak penyedia

barang/jasa tidak mampu

menyelesaikan pekerjaan sesuai

kontrak (wanprestasi).

INDIKATOR 5

Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya

Warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya diukur dengan parameter (1) telah mendapatkan

pemberdayaan sosial yaitu memanfaatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar (stimulan

pemukiman sosial, jaminan hidup, bibit, peralatan kerja dan rumah tangga), meningkat

kapasitasnya melalui ketrampilan kerja, bantuan UEP dan pendampingan sosial; (2) terpenuhi

hak-hak sipilnya. Untuk mengetahui persentase warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya

diperoleh dari persentase warga yang dipenuhi kebutuhan hak dasar dan warga KAT yang

dipenuhi kebutuhan sosial dasarnya dibagi 2 dikali 100%.

45,55%

97,57%

Target 2019 Realiasi 2019

18,02%27,10%

97,57%

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IVCapaian Kinerja= Realisasi/Target

214.20%

Realisasi Kinerja Tahun 2019

Dari target 2.099 KK

pemberdayaan di tahun I,

terealisasi 1.997 KK atau

sebesar 95.14%

Dari target 217 KK warga yang

akan mendapatkan NIK,

terealisasi 217 KK atau

sebesar 100%

0%32,44% 48,79%

95,14%

0% 0% 0%

100%

TW I TW II TW III TW IV

%Warga KAT yang memanfaatkan bantaun kebutuhan dasar %Warga KAT yang memperoleh hak dasar

2.099 KK

2.028 KK

1.997 KK

2.028 KK

Tahun I Tahun II

Target Realisasi

Sebagai langkah dalam menindaklanjuti hal di atas, dilakukan punishment berupa tidak adanya

dana tugas pembantuan di Kabupaten Paser dan Nunukan pada Tahun Anggaran 2020.

Selanjutnya akan dilaksanakan monitoring dan pengawasan terhadap progress pemberdayaan

KAT di 16 kabupaten penerima tugas pembantuan pada Tahun Anggaran 2020 salah satunya

dengan lebih selektif dalam pemilihan pihak penyedia barang/jasa.

Page 43: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

37

Page 44: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

38

AKUNTABILITAS KINERJA

Trend Kinerja 3 Tahun Terakhir

Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya

2017 2018 2019

Target 40% 45.55% 45.55%

Realisasi 55.40% 89.64% 97.57%

Capaian 138.50% 196.79% 214.20%

Trend Capaian Kinerja 2015-2019

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

a. Anggaran

Anggaran Direktorat PKAT tahun 2019 sebesar Rp136.425.479.000 dan

terealisasi sebesar 93.13%. Dengan anggaran tersebut realisasi fisik sebesar

98.79% (Data e-Monev 2019) dan indikator kinerja dapat tercapai 97.57%

sedangkat target yang ditetapkan sebesar

45.55%.

Direktorat PKAT terdiri dari 4

Subdirektorat dan berikut anggaran

masing-masing Subdit. Total Anggaran

Pusat Dit. PKAT Rp20.098.554.000,-.

b. Sumber Daya Manusia

Direktorat PKAT bekerjasama dengan Dunia

Usaha dalam program pemberdayaan KAT

diantaranya dalam bantuan penerangan dan pelatihan keterampilan yang

tidak termasuk dalam program pusat. Direktorat PKAT mempunyai 45

Pendamping Professional KAT yang tersebar di 19 Provinsi. Tugas

Pendamping Profesional selama 8 bulan diantaranya yaitu melakukan

Penyuluhan sosial, penyampaian informasi kepada warga KAT, membantu

dalam pendampingan warga KAT dan memberikan Aksesibilitas pelayanan sosial dasar yang

berada diluar lingkungan warga KAT, bidang Kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

Faktor Pendukung Keberhasilan Kinerja

1. Adanya tim quality control yang bertugas melakukan pemantauan dan supervisi

terhadap capaian realisasi tugas pembantuan.

2. Adanya kerjasama dan kolaborasi program dengan dunia usaha diantaranya sarana air

bersih, MCK komunal, pusat belajar bermain, dan pelatihan keterampilan kerja.

3. Adanya dukungan terhadap pemberdayaan KAT melalui penyelenggaraan PUB untuk

pembangunan sarana air bersih, MCK komunal, balai sosial, dan penerangan.

4. Adanya peningkatan kapasitas bagi pendamping sosial baik lokal maupun profesional

melalui pendidikan, pelatihan, maupun pembinaan langsung.

5. Adanya penambahan jumlah pendamping profesional.

6. Adanya kontribusi pemerintah daerah diantaranya penyuluhan pertanian dari Dinas

Pertanian dan perekaman data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

40% 45,55% 45,55%64,20%

48,60% 55,40%

89,64% 97,57%

138,50%

196,79%214,20%

2015 2016 2017 2018 2019

Target Realisasi Capaian

Persentase (%) warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya, meningkat dari tahun ke

tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dalam pemberdayaan KAT semakin meningkat.

Realisasi warga KAT yang meningkat kualitas hidupnya meningkat dari tahun

sebelumnya. Hal ini diantaranya karena meningkatnya jumlah warga KAT yang

memanfaatkan kebutuhan dasar menjadi 1.997 KK dari 1.952 KK pada tahun

sebelumnya. Selain itu juga meningkatnya jumlah warga KAT yang mendapatkan NIK

menjadi 217 KK dari 173 KK pada Tahun 2018.

Subdit Persiapan

Pemberdayaan; 13,35%

Subdit Pelaksanaan Pemberdaya

an SDM; 33,34%Subdit Pelaksanaan

Pemberdayaan Sosial Budaya, Ekonomi dan Lingkungan; 17,79%

Subdit Rujukan,

Terminasi dan Evaluasi;

21,86%

Lainnya; 13,66%

Page 45: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

39

BERITA TERKAIT

PROGRAM PEMBERDAYAN SOSIAL 1. Kiprah PSM dan TKSK di Masyarakat

2. Kiprah Karang Taruna dan LK3 di Masyarakat

3. SLRT dan Puskesos

4. Pemberian Izin Undian

5. Pemberdayaan KAT dan CSR

2. Kegiatan LBKS

Wali Kota Tangerang, Arief R

Firmansyah juga meminta 1.000

PSM dan 13 TKSK menjadi

kepanjangan tangan Pemkot

dalam membantu menyelesaikan

permasalahan kesejahteraan

sosial.

Warga Merasa Terbantu

dengan Adanya SLRT Kota

Pontianak

Wali merupakan warga Gang

Angket, Kelurahan Tanjung Hilir

Kecamatan Pontianak Timur,

saat diwawancarai awak media,

Wali menyampaikan adanya

sistem ini mempermudah

layanan kepada masyarakat.

Ketua RW 6 Desa Cibahayu, Yanyan

Herpian mengapresiasi program yang

dilakukan karang taruna. Terlebih

program karang taruna bukan hanya

bertanam di polybag dan bank

sampah tetapi juga memiliki program

sosial yakni santunan kepada anak

yatim piatu dan jompo.

Prilaku Menyimpang, LK3 Padang

Pariaman Gelar Sosialisasi.

“LK3 sebagai lembaga konsultasi

keluarga, dapat dijadikan sebagai

tempat berkonsultasi bagi remaja

yang tengah menghadapi masalah.

Sehingga masalah remaja tersebut

dapat dicarikan solusinya”. Amril Ali,

Sekretaris Dinsos P3A Padang

Pariaman.

TKSK Kab. Jombang ikut membantu

korban puting beliung.

“Kamim beserta keluarganya merasa

sangat bahagia mendapatkan bantuan

dari relawan sosial termasuk TKSK dan

pemerintah Daerah Kabupaten

Jombang”

Sejak diresmikan oleh

Walikota Tangerang

H.Arief R.Wismansyah

pada Kamis (31/1/2019)

Sistem Layanan Rujukan

Terpadu (SLRT) Pusat

Kesejahteraan Sosial

(Puskesos) di 104

Kelurahan sedikitnya

menerima puluhan

keluhan permasalahan

sosial dari masyarakat.

Polisi juga menggandeng

Kementerian Sosial

(Kemensos) untuk mengusut

kasus ini. Setelah ditelusuri

oleh kementerian, didapatkan

fakta bahwa UD SAP pernah

mendapatkan teguran karena

usaha serupa tidak sesuai

Peraturan Menteri Sosial

Republik Indonesia Nomor

14/A/HUK/2006 tentang Izin

Undian.

Penipuan Undian, Polisi: Penyelenggara Pernah Ditegur Kemensos

“Perjalanan lintas batas

ini sebagai upaya

menyosialisasikan dan

menumbuhkan

kesadaran setia kawan di

seluruh lapisan

masyarakat.” (Sahbirin

Noor, Gubernur Kalsel)

Program (PKAT) Binaan SKK

Migas-Petrochina jadi

Percontohan Nasional.

Dalam kesempatan ini Mensos

meresmikan program bantuan

CSR dari SKK Migas-

Petrochina antara lain paket

sarana air bersih, MCK

komunal, dan paket pelatihan

penghidupan berkelanjutan.

Program CSR Asian Agri

Dukung Pemuda untuk

Mandiri Berkat Asian Agri, perusahaan

perkebunan kelapa sawit melalui

program Corporate Social

Responsibility (CSR), Desa Tambak

mempunyai sekitar 5 kolam ikan

yang terbuat dari terpal atau

disebut bioflok.

Page 46: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

40

PENELITIAN TERKAIT

PROGRAM PEMBERDAYAN SOSIAL

Penelitian terkait PKAT Penelitian terkait Puskesos

“Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan

bahwa Program Pemberdayaan Komunitas Adat

Terpencil di Desa Sionom Hudon Selatan

mendapat respon positif dengan nilai rata-rata

0,38 yang dilihat dari nilai persepsi, sikap dan

partisipasi dari warga binaan. Program

Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

diharapkan dapat terus dilanjutkan dan lebih

ditingkatkan lagi, baik dalam pelaksanaan

maupun sosialisasinya, sehingga warga binaan

dapat lebih berpartisipasi dan memahami

maksud tujuan Program Pemberdayaan

komunitas Adat Terpencil, serta dapat

merasakan manfaat dan dampak positif yang

lebih baik bagi kesejahteraan Komunitas Adat

Terpencil di Indonesia”

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dan

matriks EFE, maka dirumuskan strategi

penanggulangan kemiskinan yang tepat untuk

KAT di Kecamatan Rio Pakava dengan analisis

SWOT, adalah sebagai berikut: a) Membangun

kemitraan dan kerjasama dengan

memanfaatkan sumberdaya alam lokal yang

ada. b) Menggunakan adat istiadat dan budaya

sebagai ikatan utuk mempererat persatuan dan

kesatuan. c) Lebih intensif melakukan sosialisasi

kepada masyarakat tentang ekonomi kreatif,

pertanian dan PKAT.

d) Mengoptimalkan semua potensi yang ada

untuk mengatasi masalah aksebilitas ke lokasi

KAT serta memperbaiki seluruh sarana dan

prasana yang ada.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan

dengan metode penelitian kualitatif. Pada kondisi awal

ditemukan bahwa pelayanan sosial pada Puskesos

Kelurahan Dago menggunakan dana pribadi fasilitator,

administrasi dalam organisasi belum berjalan, struktur

yang telah dirancang belum berdasar hukum, sehinga

belum ada ketetapan pemberi layanan. Mengatasi

kondisi tersebut, disusun rencana intervensi yaitu

penyiapan sarana dan prasarana, advokasi SK tim,

penyusunan SOP integrasi pelayanan sosial, advokasi

pengintegrasian pelayanan rujukkan ke Puskesos Kota

Bandung, penginstalan dan pelatihan aplikasi,

sosialisasi pelayanan di Kelurahan, serta rencana

pengembangan layanan. Pada kondisi akhir

menunjukkan efektifnya pelaksanaan intervensi.

Kajian melalui studi pustaka, tulisan ini

mengungkapkan penanggulangan kemiskinan

melalui Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos).

Salah satu bentuk dari mengoptimalkan partisipasi

masyarakat dan menjamin tercapainya

penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan dengan turut

sertanya peran masyarakat dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui

Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di desa/

kelurahan. Puskesos berkedudukan sebagai lini

terdepan yang bergerak di bidang pelayanan sosial

secara langsung, yaitu aksesbilitas layanan sosial,

pelayanan sosial untuk rujukan, pelayanan sosial

untuk advokasi, serta penyedia data dan informasi.

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 47: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

41

Capaian Anggaran Tahun 2019

Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial mendapatkan anggaran

sebesar Rp522.514.236.000,-. Anggaran tersebut termasuk dana realokasi

TMPNU Kalibata dan Dana Hibah Dalam Negeri. Realisasi pada Tahun 2019

sebesar 96.84% atau Rp505,989,236,755,-.

Realisasi 2019 Rp505,989,236,755,-

Alokasi 2019 Rp522.514.236.000,-

96.84%

Realisasi Per Kewenangan

98,60%

96,53%

92,20%

88,00%

90,00%

92,00%

94,00%96,00%

98,00%

100,00%

Rp-

Rp100

Rp200

Rp300

Rp400

Pusat Dekonsentrasi TugasPembantuan

Pagu Realisasi

136.425.479.000

60.693.365.000

59.273.230.000

158.943.554.000

107.178.608.000

127.056.085.136

59.066.949.055

57.902.594.833

155.812.850.039

106.150.757.692

PKAT

K2KRS

SEKRETARIAT

PSPKKM

PSDBS

Realisasi Pagu

10.905.813.000

182.940.626.000

303.618.847.000

25.048.950.000

10.383.341.625

174.828.754.473

295.787.352.665

24.989.787.992

Belanja Modal

Belanja Bansos

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Realisasi Pagu

Realisasi Per Kegiatan

Realisasi Per Jenis Belanja

95.21%

95.57%

97.42%

99.76%

93.13%

97.32%

97.69%

98.03%

99.04%

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 48: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

42

Realisasi Fisik

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2019

REALISASI % REALISASI %

1 K2KRS 60,693,365,000 59,066,949,055 97.32% 100%2236.001

Orang yang mendapatkan penghargaan dan penanaman Nilai Kepahlawanan,

Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial

24,323 orang

31,828,454,000 31,364,433,980 98.54% 24,323 100%

2236.002

TMPN/TMP/MPN yang direhab dan dipelihara128 unit

28,864,911,000 27,702,515,075 95.97% 128 100%

2 PSPKKM 158,943,554,000 155,812,850,039 98.03% 99.90%2239.001

PSKS Perorangan Yang Mendapatkan Pemberdayaan1,695 orang

6,705,617,000 6,509,647,299 97.08% 1,695 100%

2239.002

PSKS Lembaga Yang Mendapatkan Pemberdayaan4,058 lembaga

35,403,864,000 33,940,033,024 95.87% 4,029 99.29%

2239.003

Layanan Penyelenggaraan Kegiatan Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan

Kelembagaan Masyarakat

1 layanan

3,545,173,000 3,504,190,625 98.84% 1 100%

2239.005 Kabupaten/ Kota yang mengembangkan SLRT 150 kab/kota 40,900,529,000 40,502,053,399 99.03% 150 100%

2239.006 Desa/ Kelurahan yang menyelenggarakan Puskesos 300 desa/kel 4,860,674,000 4,854,592,958 99.87% 300 100%

2239.007

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Yang Mendapatkan Pemberdayaan7,201 orang

64,391,837,000 63,390,376,734 98.44% 7,201 100%

2239.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 layanan 3,135,860,000 3,111,956,000 99.24% 1 100%

3 PKAT 136,425,479,000 127,056,085,136 93.13% 98.79%2240.002 Penyelenggaraan Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

(PKAT)29 laporan

26,080,489,000 25,314,269,433 97.06% 29 100%

2240.003

Warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang diberdayakan Tahun I2,099 KK

103,049,470,000 95,042,660,868 92.23% 1,997 95%

2240.004

Warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang diberdayakan Tahun II2,028 KK

2,513,600,000 2,329,927,475 92.69% 2,028 100%

2240.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 layanan 4,781,920,000 4,369,227,360 91.37% 1 100%

4 PSDBS 107,178,608,000 106,150,757,692 99.04% 100%5872.003

Jumlah lembaga penyelenggaraan UGB dan PUB yang berpartisipasi dalam

penanganan PMKS dan Resiko Sosial

1,470 lembaga

97,603,608,000 97,221,671,184 99.61% 1,470 100%

5872.004 Layanan Dekonsentrasi PSDBS 34 layanan 9,575,000,000 8,929,086,508 93.25% 34 100%

5 Sekretariat 59,273,230,000 57,902,594,833 97.69% 100%

2241.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 layanan 23,446,834,000 22,403,213,121 95.55% 1 100%

2241.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 layanan 1,951,700,000 1,941,256,625 99.46% 1 100%

2241.994 Layanan Perkantoran 1 layanan 33,874,696,000 33,558,125,087 99.07% 1 100%

522,514,236,000 505,989,236,755 96.84% 99.74%

REALISASI

ANGGARAN FISIK

JUMLAH

NO DIREKTORAT/ OUTPUT

TARGET

VOLUME SATUAN ANGGARAN

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 49: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

43

Evaluasi Penggunaan Anggaran Tahun 2019

Pada Tahun 2019, realisasi anggaran Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Sosial sebesar 96,84% dari total Pagu Anggaran Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial. Nilai realisasi tersebut disebabkan beberapa hal

sebagai berikut:

Anggaran BOP untuk LK3 tidak terserap semuanya, dikarenakan

terdapat pergantian kepengerusan dan belum adanya SK Kepengurusan

yang baru

Terdapat kendala pada pelaksanaan pemberdayaan KAT yaitu

pembentukan pemukiman sosial, dengan rincian sebagai berikut

➢ 57 Unit rumah di lokasi Kab. Paser tidak bisa dibangun. Hal ini

disebabkan tidak tercapainya kesepakatan antar OPD terkait

penyelesaian status tanah untuk pemukiman KAT.

➢ 45 unit rumah di lokasi Kab. Nunukan tidak dapat dibangun. Hal ini

disebabkan pihak penyedia barang/jasa tidak mampu menyelesaikan

pekerjaan sesuai kontrak (wanprestasi) .

Tidak berhasilnya pembentukan pemukiman sosial mengakibatkan

paket bantuan lain juga tidak tersalurkan, diantaranya paket bantuan

Jadup, bibit tanaman, peralatan kerja dan peralatan rumah tangga.

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN

PELAKSANAAN TEKNIS

LAINNYA

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi Direktorat

Jenderal. Fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal sebagai berikut:

Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana

program dan anggaran, serta pelaporan

Pengelolaan urusan keuangan

Pelaksanaan urusan penataan organisasi dan tata

laksana, hukum, dan hubungan masyarakat;

Pelaksanaan urusan kepegawaian, rumah tangga,

perlengkapan, tata persuratan, dan kearsipan

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 50: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

44

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lain

Terselenggaranya perencanaan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan program yang akuntabel.

Pada tahun 2019, terdapat 3 dokumen perencanaan Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Sosial, meliputi: Rencana Kerja Pemerintah,

Rencana Kerja Anggaran K/L, dan DIPA. Pada tahun 2019 telah tersusun 5

instrumen monitoring meliputi:

• Monitoring Pekerja Sosial Masyarakat, Lembaga Kesejahteraan Sosial,

Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga, Sistem Layanan Rujukan

Terpadu dan Pekerja Sosial

• Monitoring Ziarah Wisata, Olympiade Pahlawan dan Restorasi Sosial

• Monitoring serapan Hadiah Tidak Tertebak, Hadiah Tidak Diambil

Pemenang dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil

• Monitoring pelaporan kinerja

• Pengukuran Indeks partisipasi Pekerja Sosial Masyarakat secara online.

Pada tahun 2019 terdapat terdapat 8 Laporan Kinerja yaitu LKj Setditjen

Dayasos 2018, LKj Ditjen Dayasos 2018, Lahun Ditjen Dayasos 2018 serta

pelaporan melalui aplikasi meliputi SMART, eMonev, Kinerjaku, KSP-

Prioritas Nasional dan esrMenpan.

Terselenggaranya tata laksana organisasi, peraturan perundang-

undangan dan kehumasan yang optimal

Sebagai upaya agar terselengaranya tata laksana organisasi secara

optimal, pada tahun 2019 terdapat sosialisasi reformasi birokrasi, pembahasan

uraian tugas dan analisis jabatan serta penyusunan SOP. Selama tahun 2019

sebanyak 1.654 dokumen peraturan yang telah disahkan dari target sebanyak 950

dokumen. Pada tahun 2019 terdapat 45 kegiatan yang dipublikasikan diantaranya

melalui akun Instagram, Facebook, Twitter, youtube, dan laman website

www.sikapdaya.kemsos.go.id.

Pengelolaan tata laksana keuangan yang akuntabel

Sebagai upaya dalam pengelolaan Laporan keuangan yang

akuntabel, pada tahun 2019 telah tersusun 5 laporan meliputi aporan

Realisasi Anggaran (LRA); Laporan Realisasi Pendapatan ; Laporan Neraca;

Laporan Operasional; Laporan Perubahan Equitas dan Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK)

Sinkronisasi Perencanaan Program/Kegiatan

Ditjen Dayasos

Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan

Sosial Tahun 2019

Pemetaan Jabatan Lingkup Ditjen Dayasos Pameran Hari Pahlawan 2019

Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I

Tahun 2019

Pemantapan Petugas SAIBA Tahun 2019

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 51: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

45

Terselenggaranya layanan umum perkantoran, BMN dan

kepegawaian

Sebagai upaya agar terselenggaranya layanan umum

perkantoran, BMN dan kepegawaian, selama tahun 2019 terdapat terdpaat

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

• Asistensi Penyempurnaan SKP

• Pemantapan Administrasi Kepegawaian dan uji kompetensi pegawai

• Konsolidasi Penyusunan Laporan BMN Satker Pusat, Dekon dan TP

Tahun 2019

• Penyusunan Laporan Rekonsiliasi SIMAK BMN Tahun 2018 Pusat,

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

• Pelaksanaan Penataan dan Inventarisasi Barang Milik Negara

• Pelaksanaan Penghapusan dan Lelang BMN di Lingkup Ditjen

Pemberdayaan Sosial

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat,

dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan

pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi

pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan

peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat

Jenderal Pemberdayaan Sosial

AKUNTABILITAS KINERJA

Asistensi Penyempurnaan SKP Penyusunan Laporan Rekonsiliasi SIMAK BMN

Page 52: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

46

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas Direktorat Jenderal Pemberdayaan

Sosial, pada tahun 2019 telah mengupload dokumen di halama esr.menpan.go.id,

yaitu:

• Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019

• Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2019

• Rencana Kinerja Tahunan 2019

• Perjanjian Kinerja tahun 2019

• Rencana Aksi tahun 2019

• Laporan Kinerja tahun 2018.

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 53: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

47

Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat yang atas dasar

rasa kesadaran dan tanggung jawab serta didorong oleh rasa kebersamaan,

kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi untuk

membantu pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial. Pengukuran Indeks Partisipasi Sosial ini sebagai tindak lanjut dari

penyusunan alat ukur pengukuran indeks partisipasi sosial PSM yang bekerja sama

dengan Catalyst Psychology dan HR Management Services pada tahun 2018. Sebagai

upaya untuk mengefisienkan sumber daya maka pengukuran Indeks Partisipasi

Sosial PSM maka dilakukan secara online melalui typeform.

Indeks Partisipasi Sosial PSM dilihat dari 2 komponen yaitu Duration of Service

(DoS) dan Engagement-Performance (EP). Instrument yang digunakan merupakan

hasil penyusunan pada tahun 2018 yang telah digunakan untuk uji coba dan diuji

validitas serta realibilitasnya. Berikut rumus yang digunakan dalam perhitungan

indeks partisipasi sosial PSM.

Hasil Pengukuran Indeks Partisipasi Sosial PSM

Hingga 31 Januari 2020, PSM yang telah mengisi instrument secara online

sebanyak 2.543 PSM.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai IPS PSM yaitu 3.43 dan termasuk

kedalam kategori tinggi.

Indeks Partisipasi

Sosial (IPS) 3.43

Konversi IPS 68.70

AKUNTABILITAS KINERJA

1 2 4 4 4 5 5 6 8 9 15 15 16 17 29 30 32 51 57 66 72 74 75 81 93 101 115

169173

230235

749

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Su

lse

l

NT

T

Kal

sel

Mal

ut

Go

ron

talo

Su

lte

ng

Be

ng

kulu

Jam

bi

Mal

uku

Su

lbar

Bal

i

Su

lut

Kal

ten

g

NT

B

Kal

tara

Kep

ri

Su

mu

t

Su

ltra

DIY

Su

mse

l

Jati

m

Jate

ng

Kal

tim

Kal

bar

Ria

u

Lam

pu

ng

Ace

h

Ban

ten

Bab

el

Jab

ar

Su

mb

ar

Jaka

rta

INOVASI

TAHUN 2019

Pengukuran Indeks Partisipasi Sosial PSM Secara Online

Indeks Partisipasi Sosial= Indeks DoS + Indeks EP

Instrumen Pengukuran Indeks Partisipasi PSM melalui typeform

Sumber Data:

Typeform per 31 Januari 2020

Total Responden

2.543

Page 54: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

48

e-letter merupakan sistem informasi kearsipan yang ditujukan untuk membantu

pengguna dalam melakukan pengelolaan persuratan sesuai dengan bisnis proses

persuratan standar. Tujuan pembuatan aplikasi adalah mewujudkan tatanan

pelayanan administrasi persuratan yang professional, efektif dan efisien.

Pengguna Aplikasi

Pejabat Eselon I, II, III, dan IV di lingkungan Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Sosial

Keunggulan Aplikasi e-Letter

Proses disposisi dari pejabat Eselon I hingga Eselon IV dilakukan

secara online, sehingga dapat dilakukan pada setiap waktu dan

tempat.

Masing-masing pengguna aplikasi dapat:

• Melihat daftar surat masuk

• Memberikan instruksi ke pejabat dibawahnya

• Menambahkan paraf

Rancangan SPeKBE merupakan rancangan aplikasi sebagai wadah dalam

pemberian tugas, pengumpulan tugas serta penilaian kinerja yang dilakukan secara

online. Aplikasi ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:

Terukurnya kinerja SDM secara periodik kualitatif dan

kuantitaif.

Tersedianya data kesesuaian perencanaan pelaksanaan dan

capaian kinerja secara realtime.

Terciptanya pengarsipan dokumen yang baik, aman, dan

mudah diakses.

Adanya dasar yang valid atas pemberian Reward dan

punishment pegawai.

Terciptanya budaya kerja yang ramah lingkungan (paperless).

Pembuatan Aplikasi e-Letter

Halaman awal aplikasi web dan aplikasi mobile e-Letter

Pembuatan Rancangan Sistem Pengendalian Kinerja berbasis Elekronik

(SPeKBE)

Terwujudnya mekanisme koordinasi dan pelaksanaan tugas

dan fungsi pegawai yang efektif dan efisien.

Page 55: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

49

Dalam penyusunan Alat Ukur Indeks Partisipasi Sosial TKSK dan Karang Taruna,

Bagian Program dan Pelaporan bekerjasama dengan Catalyst Psychology dan HR

Management Services.

Langkah-langkah Penyusunan Alat Ukur Indeks Partisipasi Sosial TKSK

1. Melaksanakan Forum Group Discussion (FGD)

Peserta Sesi 1 teridiri dari 5 Peserta (perwakilan Sukabumi, Karawang, Depok, Bekasi) dan sesi 2 terdiri dari 5 peserta

(perwakilan Jakarta dan Tangerang)

2. Penyesuaian Landasan Teoritis

Menyesuaikan hasil FGD dengan landasan teori

3. Pelaksanaan Uji Petik

Provinsi Jawa Barat terdiri dari 22 Partisipan dan Provinsi Banten

terdiri dari 15 Partisipan.

4. Pengolahan Data

Dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari hasil uji petik.

Kesimpulan

• Alat ukur partisipasi sosial lembaga karang taruna memiliki reliabilitas

konsistensi internal, validitas, dan daya beda item yang tergolong cukup baik

sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur partisipasi sosial

lembaga karang taruna.

• Terdapat penyesuaian dari indeks partisipasi sosial PSM karena ditambahkan 1

variabel yang akan diikutkan dalam penghitungan pembobotan.

Saran

• Untuk mendapatkan nilai norma indeks partisipasi sosial TKSK yang lebih stabil

perlu dilakukan uji statistik lanjutan setelah diperoleh data minimum 100

sampel yang representative.

Langkah-langkah Penyusunan Alat Ukur Indeks Partisipasi Sosial Karang Taruna

1. Persiapan

• Pelaksanaan Kajian Teoritis

• Brainstorming dengan pihak-pihak terkait (FGD)

2. Penyusunan Alat Ukur

• Penyusunan alat ukur berdasarkan kajian analisis teoritis

• Uji petik untuk menguji coba alat ukur melalui penyebaran

kuesioner alat ukur di 7 provinsi dengan 41 sampel. 7 provinsi

tersebut adalah DIY, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,

Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan dan Maluku.

• analisis uji petik dan perbaikan alat ukur

Kesimpulan

• Alat ukur partisipasi sosial lembaga karang taruna memiliki reliabilitas

konsistensi internal, validitas, dan daya beda item yang tergolong cukup baik

sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur partisipasi sosial

lembaga karang taruna.

• Alat ukur partisipasi sosial lembaga karang taruna memiliki jumlah 51 item

pertanyaan termasuk data kontrol Lembaga.

Saran

1. Memerlukan penambahan jumlah sampel untuk mematangkan norma indeks

alat ukur partisipasi sosial lembaga Karang Taruna

2. Mempertimbangkan demografis masyarakat Indonesia yang beragam,

(khususnya partisipan daerah timur) sehingga perlu tetap diberikan contoh

disetiap awal pengerjaan agar meminimalisir kemungkinan terjadinya

kesalahan.

3. Melaksanakan uji korelasi setelah mendapatkan jumlah sampel yang cukup

untuk mementukan data kontrol dan data soal 1 yang paling relevan

menggambarkan IPS sehingga memungkinkan untuk mempersingkat waktu

pengerjaan.

4. Memperhatikan kondisi pengambilan data, mengingat cukup banyak jumlah

pertanyaan dan cara pengisian yang perlu didiskusikan minimal 2 perwakilan

dari setiap Lembaga.

Penyusunan Alat Ukur Indeks Partisipasi Sosial TKSK Penyusunan Alat Ukur Indeks Partisipasi Sosial Karang Taruna

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 56: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

50

Kegiatan kewirausahaan sosial atau social

entrepreneurship merupakan bentuk terobosan baru

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial sebagai

upaya tindak lanjut penanggulangan kemiskinan yang

akan memberdayakan individu, keluarga, kelompok

maupun masyarakat miskin, terutama para penerima

manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan

Pangan non Tunai (BPNT), dan Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) yang telah digraduasi dan memiliki

usaha.

Tujuan akhir dari kegiatan kewirausahaan sosial

ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat miskin

sehingga mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan

dasarnya dan memberikan dampak terhadap meningkatnya kehidupan sosial

ekonomi di masyarakat. Pada tahun 2019 telah tersusun buku Pedoman Umum

pelaksanaan kewirausahaan sosial.

Pada tahun 2019 diadakan kegiatan FGD di 4 lokasi yaitu

Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (35 KPM)

Kabupaten Jember, Jawa Timur (25 KPM)

Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta (50 KPM)

Kabupaten Solok, Sumatera Barat (25 KPM)

Kesimpulan dari kegiatan FGD di 4 lokasi tersebut sebagai berikut:

• KPM graduasi masih tersebar di beberapa desa,sehingga diperlukan jangkauan

yang lebih luas

• Perlu dibangunnya jejaring kemitraan dan komitmen yang mendukung

terselenggaranya kewirausahaan sosial di daerah yang menjadi lokasi kegiatan

• Perlu adanya sosialisasi diawal, terhadap daerah yang ditunjuk menjadi lokasi

kegiatan kewirausahaan sosial, terutama bagi

➢ Dinas Sosial kabupaten/kota untuk dapat memahami skema kegiatan

kewirausahaan sosial

➢ Koordinator Kabupaten PKH untuk dapat menginformasikan kepada

pendamping PKH dalam mengusulkan KPM graduasi PKH yang sesuai

dengan kriteria;

➢ Inkubator usaha yang terdekat dengan lokasi kegiatan kewirausahaan

sosial

• Perlu dilakukan ToT kepada calon fasilitator untuk dapat melakukan asesmen

kebutuhan (dukungan pengembangan usaha/ akses pemasaran/ akses modal/

menejemen usaha/ legalitas produk dan usaha) kepada KPM sebagai peserta

kewirausahaan sosial

Pilot Project Pelaksanaan Kewirausahaan Sosial

Sampul Pedoman Umum

Kewirausahaan Sosial 2019

Page 57: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

51

Aplikasi Mobile e-SABi memiliki manfaat untuk Agensi

dan penyelenggara, sebagai berikut:

• Dapat mengetahui status permohonan izin UGB

dan PUB;

• Dapat melihat semua informasi dan peraturan

perundangan-undangan tentang UGB dan PUB;

• Dapat melakukan tanya jawab dengan Helpdesk

Direktorat PSDBS

Halaman informasi direktoratk2krs.kemsos.go.id merupakan layanan untuk

mempermudah masyarakat/instansi yang ingin mendapatkan informasi

mengenai pengusulan Gelar

Pahlawanan Nasional,

Perintis Kemerdekaan,

Satya Lencana Kebaktian

Sosial, Data Pahlawan

Nasional, Penerima SLKS.

Disamping layanan publik

aplikasi ini merupakan

jembatan Antara Direktorat

K2KRS dengan Dinas Sosial

Provinsi, Dinas Sosial

Kabupaten/Kota dalam

mengelola Updating data

Perintis Kemerdekaan,

Janda Perintis

Kemerdekaan dan

Warakawuri atau keluarga

Pahlawan Nasional. Aplikasi

ini launching pada awal

tahun 2019.

Fitur-fitur yang ada di dalam halaman informasi tersebut diantaranya:

a. Data Pahlawan Nasional, meliputi informasi keseluruhan dan profil singkat

b. E-Book, berupa Buku Profil, Komik, seri Pahlawanan Nasional, pedoman,

dsb

c. Informasi terkait Restorasi Sosial

Pengembangan Aplikasi e-SABi Pengembangan halaman informasi melalui

direktoratk2krs.kemsos.go.id

Halaman awal aplikasi

mobile e-SABi

Halaman untuk login

perusahaan

Form pengaduan salah

satu fitur di aplikasi

mobile e-SABi

Halaman untuk

pencarian informasi

UGB / PUB

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 58: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

52

d. Informasi Prosedur, berupa prosedur pengusulan Pahlawan Nasional,

Perintis Kemerdekaan, Janda Duda Perintis Kemerdekaan, Satya Lencana

Kebhaktian Sosial

e. Data MPN, TMP, dan TMPN

f. Abiwada, fitur yang dapat digunakan untuk pelaporan data PK,

JDPK,Warakawuri atau keluarga Pahlawan Nasional

g. Pengukuran nilai, fitur yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat

efektifitas dan manfaat kegiatan dari peserta

Dalam rangka meningkatkan kinerja Direktorat PKAT dan untuk meningkatkan

keberhasilan pemberdayaan KAT pada tahun selanjutnya, maka Direktorat PKAT

menyusun Pola Pemberdayaan KAT yang baru, yang akan mulai diterapkan pada

tahun 2020.

Penyusunan Pola Baru Pemberdayaan KAT

Pola Baru Pemberdayaan KAT 2020

Page 59: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

53

MONITORING & EVALUASI

TAHUN 2019

Dilakukan oleh Bagian Program dan Pelaporan

34 Lokasi Monitoring

dan Evaluasi

Waktu Pelaksanaan :

Mei – September 2019

Wilayah Barat Wilayah Tengah

Wilayah Timur :

1. Aceh (Kota Banda Aceh) 2. Sumatera Utara

(Kab.Tanjung Balai) 3. Sumatera Barat (Kota

Pariaman) 4. Sumsel (Kab.Banyuasin) 5. Kepri (Kota Batam) 6. Riau (Kota Pekanbaru) 7. Bengkulu (Kab.Kaur) 8. Babel (Kab.Belitung Timur) 9. Lampung (Kab. Pringsewu) 10. Banten (Kota Tangerang) 11. Jawa Tengah

(Kab.Semarang) 12. DIY (Kab.Bantul) 13. Jabar (Kab.Depok, Kab.

Tasik, Kab. Cirebon, Kab. Bogor, Kab. Bandung)

14. Kalbar (Kab. Mempawah) 15. Kalteng (Kab.Barito

Selatan) 16. Jatim (Kab. Lamongan) 17. DKI (Kota Jakarta Selatan) 18. Jateng (Kab. Semarang)

1. Gorontalo (Kota Banda Aceh) 2. Sulawesi Utara (Kota Manado) 3. Sulawesi Tenggara (Kota

Kendari) 4. Sulawesi Selatan (Kab.Gowa) 5. Kaltim (Kab.Kutai Kartanegara) 6. NTB (Kab. Lombok Tengah) 7. NTT (Kab.Timur Tengah

Selatan) 8. Kalsel (Kab.Banjar) 9. Bali (Kab.Tabanan)

1. Maluku (Kab.Maluku Tengah) 2. Papua (Kota Jayapura) 3. Maluku Utara (Kab. Halmahera

Utara)

Tema Monitoring dan Evaluasi

• Pemberdayaan PSM di Provinsi dan Kabupaten

• Keterhubungan SLRT dengan PSKS lembaga

• Peran Peksos Profesional di tingkat Provinsi

PSPKKM

• Pengelolan HTT/HTDP oleh Dinsos Provinsi

• Efektifitas dan dukungan kinerja PPNS

PSDBS

• Kegiatan Pelestarian nilai K2KS dan Restorasi Sosial

K2KRS

• Pemantauan capaian target dan pelaporan kinerja

KESEKRETARIATAN

Monitoring dan Evaluasi 2019 dilakukan dengan

metode wawancara dan pengisian instrumen

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 60: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

54

1. Topik 1: Keaktifan Dinas Sosial Provinsi dalam menertibkan pengelolaan UGB

*Nilai 0 pada grafik diatas menunjukkan bahwa Dinas Sosial provinsi tersebut tidak

menyampaikan data penyelenggaraan UGB berizin di wilayahnya.

Berdasarkan data yang diperoleh di 15

Provinsi, jumlah peyelenggaraan UGB

berizin sampai dengan September 2019

adalah 340 atau 94,71% dari 359

penyelenggaraan UGB yang terdata.

2. Topik 2: Tingkat Penyerapan HTT/HTDP dari Undian Gratis

Berhadiah.

PSDBS

Responden:

15 Dinsos Provinsi, masing-masing 1 pejabat/pegawai

Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat,

Jawa Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Nusa Tenggara

Barat, Maluku Utara, Papua, Kalimantan Timur, Sulawesi

Tenggara, Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan DKI Jakarta.

012

5 5

34

8

28

4

67

120

37

1119

5 40 0 3 4

30

8

28

4

67

120

37

1119

5 4

60%

80%88%

100%100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0

20

40

60

80

100

120

140 Terdata Berizin

94,71%

5,29%

UGB Provinsi Berizin

UGB Berizin

Belum/Proses

Rincian Jumlah Penyelenggaraan UGB berizin di 15 Provinsi Rincian Penyaluran HTT/HTDP di 15 Provinsi

0 0 0 0 0 0 0 01

2

3

4

6

8 8

10 0 0

3

0

8

100%

50%

100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0123456789

Jml. HTT/HTDP Jml. Tersalur

Page 61: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

55

Dari 32 item barang HTT/HTDP yang

ada sampai dengan September

2019 baru tersalurkan sebanyak 20

item atau sebanyak 37,50% dari

jumlah total di 15 Provinsi.

Sedangkan 62,50% HTT/HTDP masih

belum dapat disalurkan kepada

kelompok risiko sosial.

Kendala dalam penyaluran

HTT/HTDP sebagai berikut:

➢ Permohonan mendapatkan barang terlalu banyak persyaratan

➢ Harus menunggu persetujuan dari Kementerian Sosial untuk disalurkan

➢ HTT/HTDP harus dilaporkan ke Kementerian Keuangan sehingga memerlukan

waktu yang lama untuk mendapat persetujuan penyaluran.

➢ Kurang tersosialisasinya HTT/HTDP kepada panti/yayasan sosial sehingga tidak

ada permintaan atau proposal permohonan pengajuan HTT/HTDP

➢ Permintaan penyaluran HTT/HTDP untuk peralatan rumah tangga sangat

rendah karena nilai barang dianggap tidak sebanding dengan rumitnya

mekanisme dan persayaratan pengajuan.

3. Topik 3: Persepsi Dinas Sosial terhadap peran PPNS Undian

Dari 14 Dinas Sosial Provinsi yang memiliki PPNS Undian, 50% menyatakan bahwa kinerja PPNS Undian di wilayahnya sangat efektif. PPNS dianggap efektif karena berperan menertibkan penyelenggaraan UGB sehingga meningkatkan pendapatan Negara serta mampu mencegah terjadinya penipuan terhadap konsumen yang mengikuti UGB

28,57% Dinas Sosial Provinsi yang menyampaikan kinerja PPNS Undian kurang efektif menjelaskan bahwa:

Tugas PPNS Undian saat ini hanya diakui sebagai tugas tambahan, bukan menjadi tusi sehingga terdapat berbagai kendala koordinasi/penugasan dalam pelaksanaan.

Tidak terdapat pelanggaran sehingga peran PPNS Undian hanya terkait pada kegiatan pengawasan dan sosialisasi, tidak ada kegiatan penyidikan.

Adapun faktor-faktor yang mendukung efektifitas kinerja PPNS Undian menurut PPNS/pejabat yang membidangi UGB di 15 Dinas Sosial Provinsi adalah sebagai berikut:

➢ Penugasan PPNS Undian yang sesuai dengan tugas pokok pegawai, bukan merupakan tugas di luar tusi.

➢ Kerjasama yang baik antara Kepala Seksi yang menangani UGB dengan PPNS undian dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan UGB

➢ penguasaan materi tentang UGB dan materi hasil Diklat PPNS serta dukungan dari lembaga/Dinas terkait

➢ Patroli UGB secara periodic

➢ Penambahan Sarana Prasarana

➢ Dukungan sarana transportasi

➢ Dukungan pendidikan & latihan yang berkelanjutan

➢ Dukungan pimpinan dan kesiapan anggaran

➢ koordinasi Lintas Sektor di bidang pengawasan, patroli terpadu dan monev pasca penyelenggaraan UGB

37,50%

62,50%

% Penyaluran HTT/HTDPTersalurBelum

21,43%

50,00%

28,57%

Sangat Efektif

Efektif

KurangEfektif

Tidak Efektif

Sangat TidakEfektif

Persepsi terhadap Kinerja PPNS Undian

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 62: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

56

Perlu penyederhanaan mekanisme penyaluran HTT/HTDP,

khususnya untuk barang tidak pakai habis yang nilainya tidak terlalu

besar

Terdapat HTT/HTDP yang belum tersalurkan karena harus melewati

mekanisme dan persyaratan pengajuan yang memerlukan waktu

yang lama diantaranya HTT/HTDP harus menunggu persetujuan

Kementerian Sosial dan dilaporkan ke Kementerian Keuangan.

Kurang tersosialisasinya HTT/HTDP kepada panti/yayasan sosial

sehingga tidak ada permintaan atau proposal permohonan

pengajuan HTT/HTDP

Terdapat 4 provinsi yang memiliki persepsi kinerja PPNS kurang

efektif yaitu: Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan DKI Jakarta.

Hal ini disebabkan diantaranya kurang optimalnya dukungan

internal terhadap kinerja PPNS Undian

PPNS Undian merupakan penugasan diluar tusi bagi PNS di Dinas

Sosial sehingga terdapat berbagai kendala terkait koordinasi dan

komunikasi

Perlu adanya keterbukaan informasi data HTT/HTDP yang ada

Dilakukan pengusulan PPNS Undian sebagai Jabatan fungsional

tertentu mengingat perannya yang cukup strategis dalam

mendorong partisipasi dunia usaha dalam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial

Perlu dibuat aplikasi untuk pencatatan HTT/HTDP Dinas Sosial yang

terhubung dengan pencatatan di pusat sehingga terdapat sebaran

data HTT/HTDP di setiap Provinsi yang akan mendukung efektifitas

penyaluran bagi kelompok risiko sosial yang membutuhkan.

perlu diperhatikan sosialisasi atas manfaat PPNS Undian kepada

pimpinan Dinas Sosial serta motivasi/penguatan kapasitas bagi PPNS

Undian.

Kesimpulan Rekomendasi

Page 63: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

57

1. Pelaksanaan Pemberdayaan PSM di Provinsi dan Kabupaten

Secara umum semua lokasi sampel menyelenggarakan Bimbingan Teknis PSM melalui dana Dekonsentrasi. Dari 15 Provinsi sebagai sampel, 52% Peserta bimtek berasal dari unsur Calon PSM dan unsur dari PSM sebesar 48%. Responden menyampaikan bahwa tujuan dari Bimtek untuk Calon PSM adalah pelatihan sedangkan tujuan bimtek untuk PSM adalah pelatihan dan/atau konsolidasi.

Narasumber dalam pelaksanaa Bimtek diantaranya dari Dinas Sosial, PSM Teladan Nasional dan Praktisi/ Akademisi. Hanya 47% atau 7 Provinsi yang menanyakan bahwa PSM Teladan juga sebagai narasumber Bimtek.

Menurut Responden Dinas Sosial Provinsi, bahwa sebagian besar PSM sebagai Karang Taruna, terlibat dalam SLRT dan LKS. Dari 30 Kab/Kota 27 Kab/Kota atau 90% menyatakan keterlibatan PSM dalam pelayanan SLRT dan Puskesos baik sebagai petugas maupun mitra kerja.

22 Kabupaten/Kota melakukan supervisi, monitoring, evaluasi dan 12 Kabupaten/Kota menyatakan adanya PSM yang tidak aktif. Adapun kendala ketidakaktifan PSM diantaranya adalah:

• Faktor kesibukan (menjalankan aktifitas ekonomi/bekerja/berkeluarga)

• Kurangnya perhatian dari Pemda dan kurangnya dukungan tokoh masyarakat;

• Keterbatasan dukungan operasional;

• Pindah domisili;

• Faktor usia

2. Peran Pekerja Sosial Profesional di tingkat Provinsi

Dari grafik diatas dapat dillihat bahwa jawaban responden terbanyak atas kiprah Peksos adalah sebagai pendamping sosial yaitu 70% responden menyatakan bahwa Peksos berkiprah sebagai pendamping sosial

PSPKKM

Responden:

15 Dinsos Provinsi, masing-masing 1 pejabat/pegawai

Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa

Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat,

Maluku Utara, Papua, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Aceh,

Nusa Tenggara Timur, dan DKI Jakarta.

Calon PSM; 52%

PSM; 48%

Peserta Bimtek

Narasumber Bimtek

53%

47%

93% Dinas Sosial

PSM Teladan

Nasional Praktisi/Akadem

isi

83%

73%

67%

63%

57%

53%

53%

50%

50%

40%

37%

30%

27%

10%

Karang Taruna

SLRT

LKS

Puskesos

Aparat Desa/Kel

LK3

LPM Desa/Kel

WKSBM

Tim Penggerak PKK

Posyandu

Forum Peduli Pendidikan

Forum Kesehatan Desa/Kel

Gabungan Kelompok Tani

TKSK

Kiprah PSM

70%

67%

59%

48%

44%

30%

26%

22%

11%

11%

7%

4%

4%

Pendamping Sosial

LK3

Profesional

LKS

P2TP2A

LSM

Lembaga pendidikan

Back Office SLRT

LKS Asing

Kepolisian/lembaga hukum

pendamping LKSA

UPTD/Satpel

Manajer kasus

Kiprah Pekerja Sosial

Deskripsi Hasil Pemantauan

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 64: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

58

3. Pembinaan LKS dan LK3 di Kabupaten/Kota • Dari 30 Dinas Sosial Kab/Kota terdapat 29 yang memberikan dukungan

terhadap pemberdayaan LKS yang terdiri dari dukungan APBD, regulasi, dan dukungan lainnya.

• Dari 29 Dinas Sosial Kab/Kota terdapat 21 yang memberikan dukungan terhadap pemberdayaan LK3 yang terdiri dari dukungan APBD, regulasi, dan dukungan lainnya .

• Sinergi yang dilakukan LKS dan SLRT diantaranya: ➢ Koordinasi fasilitasi Klien/PPKS

yang membutuhkan pelayanan yang dibutuhkan

➢ Menyampaikan data binaan LKS kepada SLRT untuk dapat dimasukkan di SIKS-NG

➢ Koordinasi terkait sosialisasi tentang SLRT

Sinergitas yang dilakukan LK3 dan SLRT diantaranya Koordinasi fasilitasi Klien/PMKS yang membutuhkan pelayanan yang dibutuhkan terutama layanan kesehatan

• Pelaksanaan Bimtek PSM belum berpedoman pada Peraturan Direktur

Jenderal Pemberdayaan Sosial nomor 15 tahun 2018 tentang Pedoman

Pelaksanaan Bimbingan Teknis Bagi Pekerja Sosial Masyarakat sehingga

perlu sosialisasi perdirjen tersebut dengan menuangkan di dalam Juknis

pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi.

• Narasumber kegiatan Bimtek didominasi dari Dinas Sosial dan hanya 47%

dari PSM Teladan serta 53% dari Praktisi/akademisi. PSM Teladan dan/atau

PSKS Teladan lainnya perlu lebih banyak dilibatkan dalam Bimtek PSM

untuk memotivasi relawan sosial di wilayahnya.

• Pelatihan dasar dalam Bimtek PSM tidak semata untuk merekrut PSM baru

tapi merupakan pelatihan dasar/kompetensi minimal yang harus dimiliki

oleh PSKS yang ingin menjadi relawan sosial .

• Provinsi perlu didorong untuk berperan lebih aktif dalam Pengumpulan

Data PSM dan PSKS lainnya.

• Satker Pusat Pengembangan Profesi Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial

memiliki tusi pada pengembangan profesi Peksos, sementara PSPKKM

memiliki tusi pada pemberdayaan peran Pekerja Sosial Profesional sebagai

PSKS unsur masyarakat, namun di Dinas Sosial masih menjadi hal yang

membingungkan sehingga perlu ditinjau kembali peran posisi peran Ditjen

Pemberdayaan Sosial dalam pembinaan Peksos professional.

• Sinergi SLRT dengan PSKS lembaga lainya perlu ditingkatkan agar integrasi

data dan layanan dapat lebih optimal dan memperluas jangkauan SLRT.

• Perlu ada penegasan tentang peran, tugas, dan wewenang Ditjen

Pemberdayaan Sosial dan Rehabilitasi Sosial dalam pembinaan

kelembagaan LKS dan standar layanan teknis LKS.

• Harus segera disusun mekanisme penyerahanan tanggung jawab

pembinaan LK3 oleh Kabupaten/Kota.

46,7%53,3%

Sinergi LKS dan SLRT

AdaBelum

48,3%51,7%

Sinergi LK3 dan SLRT

Ada

Belum

Kesimpulan dan Rekomendasi

Page 65: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

59

• Dukungan Pemerintah daerah terhadap kegiatan pelestarian nilai K2KS dan

Restorasi Sosial

➢ Dari 13 Dinas Sosial Provisi 45% menyatakan bahwa kegiatan K2KRS telah

didukung oleh pihak-pihak lain yang diantaranya terdiri dari; Legiun Vetera

RI, Dewan harian daerah 45, Perguruan Tinggi, TNI (Korem), LKS, dan

Dunia Usaha

➢ 64% Provinsi sampel memberikan dukungan terhadap pemeliharaan TMP

kisaran nilai 19.200.000 – 150.000.000 rupiah.

➢ Dari 13 Dinas Sosial Provisi 91% menyatakan bahwa kegiatan K2KRS telah

tercantum di RPJMD 2020- 2024.

• Usulan Dinas Sosial Provinsi untuk kegiatan K2KRS:

➢ Penyelenggaraan Olimpiade Pahlawan sampai tingkat Nasional (13

Provinsi)

➢ Perlu diubah pola kegiatan sehingga indikator keberhasilan dapat terukur

➢ Peningkatan promosi nilai-nilai K2KS.

• Usulan indikator manfaat kegiatan

➢ Kegiatan Ziarah Wisata

➢ Penguatan Restorasi Sosial

➢ Kegiatan Olimpiade Pahlawan

Kegiatan yang telah

dilakukan setelah

mengikuti kegiatan

Olimpiade Pahlawan.

Kegiatan yang telah

dilakukan setelah

mengikuti kegiatan

Pelestarian Nilai K2KRS

K2KRS

Responden:

15 Dinsos Provinsi, masing-masing 1 pejabat/pegawai

Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa

Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat,

Maluku Utara, Papua, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Aceh,

Nusa Tenggara Timur, dan DKI Jakarta.

Deskripsi Hasil Pemantauan

1. Perubahan Perilaku dan sikap yang lebih baik dan menghargai pahlawan. 2. Peserta datang kembali melakukan Ziarah ke TMP

1. Tingkat kesadaran untuk meredam konflik di lingkungan masyarakat. 2. Tingkat semangat untuk menghidupkan budaya gotong-royong. 3. Peserta menyampaikan motivasi yang diperoleh dalam kegiatan kepada

anak didik/masyarakat disekitarnya.

1. Tingkat pengetahuan sejarah perjuangan bangsa di tingkat pelajar 2. Tingkat pemahaman peserta tentang nilai kepahlawanan

16%

17%

13%

19%

16%

20%

Mengajak berziarah ke makampahlawan

Mengajak mengunjungi museumperjuangan

Mengajarkan lagu-lagu nasional

Mengajak menonton film tentangtokoh pahlawan

Membuat tulisan tentangkepahlawanan

Mengupload foto dan kegiatanyang diikuti ke media sosial

17,2%

17,2%

17,2%

12,1%

15,5%

20,7%

Mengajak berziarah ke makampahlawan

Mengajak mengunjungi museumperjuangan

Mengajarkan lagu-lagu nasional

Mengajak menonton film tentangtokoh pahlawan

Membuat tulisan tentangkepahlawanan

Mengupload foto dan kegiatanyang diikuti ke media sosial

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 66: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

60

1. Perlu dirumuskan alat ukur yang menjelaskan manfaat kegiatan atau hasil yang telah dicapai.

2. Kegiatan-kegiatan K2KRS di Provinsi diminati pelajar dan masyarakat namun perlu dikembangkan agar lebih sesuai dengan tugas dan fungsi K2KRS yaitu: ➢ Kegiatan Olimpiade Pahlawan perlu dikaitkan dengan

penanaman/penggalian sikap/perilaku berani, jujur, pantang menyerah, dan tanpa pamrih dalam bermasyarakat sehingga lebih dari perlombaan pengetahuan sejarah.

➢ Bentuk kegiatan Penguatan Restorasi Sosial perlu dikaitkan dengan nilai kesetiakawanan sosial yang identik dengan kerelawanan sosial/peran masyarakat dalam penyelenggaraan kesos yang menjadi tusi PSPKKM, sehingga perlu sinergi yang erat antara K2KRS dan PSPKKM.

➢ Perlu dilakukan monitoring terhadap aktifitas lanjutan yang dilakukan oleh alumni peserta ziarah wisata, olimpiade, pengetahun.

3. Penyelenggaraan Olimpiade bisa diselenggarakan secara online agar jangkauan lebih luas dan biaya yang tidak terlalu mahal

Kesimpulan dan Hasil Rekomendasi

PKAT

Evaluasi Program PKAT Purnabina 2019

(Kerjasama Direktorat PKAT dengan BP3KS Yogyakarta, 2019)

Evaluasi dilakukan di 7 lokasi yaitu 1)

Kabupaten Sorolangun, Provinsi Jambi;

2) Kota Waringin Timur, Provinsi

Kalimantan Tengah; 3) Kabupaten

Bolaang Mangandow, Provinsi Sulawesi

Utara; 4) Kabupaten Sumba Timur,

Provinsi NTT; 5) Kabupaten Sumbawa,

Provinsi NTB; 6) Kabupaten Kaimana,

Provinsi Papua Barat dan 7) Kabupaten

Keerom, Provinsi Papua.

Hasil evaluasi di 7 lokasi menunjukkan bahwa pelaksanaan program

Pemberdayaan KAT memberikan dampak sebagai berikut: (1) sebagian besar warga

KAT telah mendapatkan identitas diri seperti KTP, KK, dll., (2) Sebagian warga KAT

telah terpenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, papan, layanan kesehatan,

pendidikan, dan sarana ibadah, (3) Interaksi, baik diantara sesama warga KAT

maupun antara warga KAT dengan warga masyarakat di sekitarnya telah terjalin

dengan baik, serta (4) Sebagian besar warga KAT telah mampu memenuhi

kebutuhan hidup bagi diri beserta keluarganya.

Hasil lain evaluasi menunjukkan bahwa: (1) persepsi warga KAT tentang

pelaksanaan program pemberdayaan KAT masih rendah sehingga tingkat partisipasi

warga KAT juga rendah, (2) Monitoring pelaksanaan program perlu ditingkatkan

sehingga permasalahan dalam pelaksanaan program dapat segera ditindaklanjuti,

(3) Hasil pemberdayaan menggunakan model in situ di enam lokasi evaluasi relatif

efektif, maka program pemberdayaan dapat dilanjutkan dengan memaksimalkan

asesmen pada saat pemetaan sosial, penjajakan awal, dan studi kelayakan.

Sementara itu, satu lokasi evaluasi dengan model pemberdayaan eks situ, yakni di

Kampung Punti Kayu II Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten

Sorolangun tingkat efektivitasnya lebih rendah.

Page 67: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

61

A. KESIMPULAN

B. SARAN

BAB IV PENUTUP

Page 68: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

62

PENUTUP

Page 69: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

63

LAMPIRAN

Page 70: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

64

Lampiran 1. Pohon Kinerja Ditjen Dayasos 2019

Page 71: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

65

Lampiran 2. Pohon Kinerja Ditjen Dayasos 2019

Sasa

ran

Prog

ram

Indi

kato

r Kin

erja

Pro

gram

Sasa

ran

Kegi

atan

Indi

kato

r Kin

erja

Keg

iata

nSa

sara

n O

uput

Indi

kato

r Kin

erja

Out

put

Pers

enta

se (%

) PSK

S

pero

rang

an y

ang

berp

eran

akt

if da

lam

peny

elen

ggar

aan

keso

s

Men

ingk

atny

a pe

ran

aktif

PSKS

per

oran

gan

dala

m

peny

elen

ggar

aan

kese

jaht

eraa

n so

sial

% TK

SK y

ang

terli

bat

dala

m

upay

a pe

nyel

engg

araa

n

keso

s

PSKS

per

oran

gan

yang

dib

erda

yaka

n

Jum

lah

TKSK

yan

g

dibe

rday

akan

Targ

et =

70%

Targ

et =

90%

Targ

et =

7.2

01 o

rang

% PS

M y

ang

terli

bat d

alam

upay

a pe

nyel

engg

araa

n

keso

s

Jum

lah

PSM

yan

g

dibe

rday

akan

Targ

et =

75%

Targ

et =

1.69

5 or

ang

% Pe

ksos

yan

g te

rliba

t dal

am

upay

a pe

nyel

engg

araa

n

keso

s

Jum

lah

Peks

os y

ang

dibe

rday

akan

Targ

et =

80%

Targ

et =

120

oran

g

Pers

enta

se (%

) PSK

S

kele

mba

gaan

yan

g

berp

eran

akt

if da

lam

peny

elen

ggar

aan

keso

s

Men

ingk

atny

a pe

ran

aktif

PSKS

kel

emba

gaan

dal

am

peny

elen

ggar

aan

kese

jaht

eraa

n so

sial

% LK

3 da

n LK

PK y

ang

terli

bat

dala

m u

paya

peny

elen

ggar

aan

keso

s

PSKS

kel

emba

gaan

yang

dib

erda

yaka

n

Jum

lah

LK3

dan

LKPK

yang

dib

erda

yaka

n

Targ

et =

80%

Targ

et =

85%

Targ

et =

509

lem

baga

% Ka

rang

Tar

una

yang

terli

bat d

alam

upa

ya

peny

elen

ggar

aan

keso

s

Jum

lah

Kara

ng T

arun

a

yang

dib

erda

yaka

n

Targ

et =

80%

Targ

et =

1.69

5 le

mba

ga

% LK

S ya

ng te

rliba

t dal

am

upay

a pe

nyel

engg

araa

n

keso

s

Jum

lah

LKS

yang

dibe

rday

akan

Targ

et =

80%

Targ

et =

1730

lem

baga

% F

orum

CSR

Kes

os y

ang

terli

bat d

alam

upa

ya

peny

elen

ggar

aan

keso

s

Jum

lah

Foru

m C

SR

Keso

s ya

ng

dibe

rday

akan

Targ

et =

75%

Targ

et =

34

foru

m

% S

LRT

yang

terli

bat d

alam

upay

a pe

nyel

engg

araa

n

Keso

s

Jum

lah

SLRT

yan

g

dibe

rday

akan

Targ

et =

80%

Targ

et =

150

lem

baga

% P

uske

sos

yang

terli

bat

dala

m u

paya

peny

elen

ggar

aan

Keso

s

Jum

lah

pusk

esos

yan

g

dibe

rday

akan

Targ

et =

80%

Targ

et =

300

lem

baga

% Su

mbe

r dan

a ba

ntua

n

sosi

al m

asya

raka

t yan

g

dike

lola

unt

uk

peny

elen

ggar

aan

kese

jaht

eraa

n so

sial

Men

ingk

atny

a pe

ngel

olaa

n

Sum

ber D

ana

Bant

uan

Sosi

al s

ecar

a te

pat

Jum

lah

peny

elen

ggar

a U

GB

dan

PUB

yang

mem

iliki

izin

Jum

lah

peny

elen

ggar

a U

GB

dan

PUB

yang

mem

iliki

izin

Jum

lah

izin

peny

elen

ggar

aan

UG

B

dan

PUB

yang

dite

rbitk

an

Targ

et =

75%

Targ

et =

1.47

0 SK

Targ

et =

1.47

0 SK

Pem

anfa

atan

sum

ber d

ana

bant

uan

sosi

al

Jum

lah

PMKS

dan

risik

o so

sial

yan

g

diba

ntu

mel

alui

dan

a

bant

uan

sosi

al

Jum

lah

PMKS

dan

risik

o so

sial

yan

g

diba

ntu

mel

alui

sum

ber

dana

ban

tuan

sos

ial

Targ

et =

125.

000

Targ

et =

125.

00 P

MKS

% Pe

ning

kata

n pi

hak-

piha

k ya

ng b

erpe

ran

aktif

dala

m p

eles

taria

n ni

lai-

nila

i

kepa

hlaw

anan

,kep

erin

tisa

n da

n ke

setia

kaw

anan

Men

ingk

atny

a ke

terli

bata

n

piha

k-pi

hak

dala

m

pele

star

ian

nila

i-nila

i

kepa

hlaw

anan

,kep

erin

tisan

dan

kese

tiaka

wan

an s

osia

l

% Pe

ning

kata

n ju

mla

h pi

hak-

piha

k ya

ng te

rliba

t dal

am

kegi

atan

pel

esta

rian

nila

i-

nila

i kep

ahla

wan

an,

kepe

rintis

an d

an

kese

tiaka

wan

an s

osia

l

Jum

lah

piha

k ya

ng

terli

bat d

alam

peng

enal

an,

pena

nam

an, d

an

peng

uata

n ni

lai-n

ilai

K3S

Jum

lah

oran

g at

au

piha

k ya

ng

men

dapa

tkan

peng

uata

n ni

lai K

3S

Targ

et =

1%Ta

rget

= 1%

Targ

et =

16.1

40 o

rang

Jum

lah

piha

k ya

ng

terli

bat d

alam

rang

kaia

n H

arw

an

Targ

et =

50

Piha

k

Jum

lah

piha

k ya

ng

terli

bat d

alam

rang

kaia

n H

KSN

Targ

et =

8.0

35 P

ihak

Men

ingk

atny

a ke

man

diria

n

war

ga K

AT

dala

m p

emen

uhan

kebu

tuha

n da

sar

% W

arga

KA

T ya

ng

men

ingk

at k

ualit

as

hidu

pnya

Men

ingk

atny

a ku

alita

s

hidu

p w

arga

KA

T

% W

arga

KA

T ya

ng

mem

anfa

atka

n ba

ntua

n

kebu

tuha

n da

sar

War

ga K

AT

yang

terp

enuh

i keb

utuh

an

dasa

rnya

Jum

lah

war

ga K

AT

yang

men

erim

a

bant

uan

stim

ulan

perm

ukim

an s

osia

l

Targ

et =

45.

55%

Targ

et =

90%

Targ

et =

2.0

99 K

K

War

ga K

AT

yang

mem

pero

leh

peni

ngka

tan

kapa

sita

s

Jum

lah

war

ga K

AT

yang

diti

ngka

tkan

kapa

sita

snya

mel

alui

pend

ampi

ngan

sos

ial

Targ

et =

147

KK

% W

arga

KA

T ya

ng

mem

pero

leh

hak

dasa

r

War

ga K

AT

yang

terp

enuh

i hak

-hak

sipi

lnya

Jum

lah

war

ga K

AT

yang

terp

enuh

i hak

-

hak

sipi

lnya

Targ

et =

10%

Targ

et =

217

KK

POH

ON

KIN

ERJA

TA

HU

N 2

019

DIR

EKTO

RA

T JE

ND

ERA

L PE

MBE

RD

AYA

AN

SO

SIA

L

Esel

on I

Esel

on II

Esel

on II

I

Men

ingk

atny

a

peny

elen

ggar

aan

kese

jaht

eraa

n so

sial

yan

g

part

isip

atif

Page 72: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

66

Lampiran 3. Laporan Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial

Page 73: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

67

Lampiran 4. Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2019 dari Aplikasi Krisna

Page 74: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

68

Page 75: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

69

Page 76: LKj Dayasos - sikapdaya.kemsos.go.idsikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/...LKj 2019 Dayasos ii 9 Daftar Isi 01 29 i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif

LKj2019Dayasos

70