lkj sekretariat daerah 2015

53

Upload: vuongliem

Post on 31-Dec-2016

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LKJ Sekretariat Daerah 2015
Page 2: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[ii]

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2015.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015.

Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2015 melakukan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015. Sejalan dengan hal tersebut, Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul pun diubah dengan Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 38a/KEPT/SEKDA/2014. Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bantul pun dilakukan perubahan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Perubahan atas

Page 3: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[iii]

Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.

Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul telah banyak membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 .

Bantul, 18 Februari 2016

Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul

Drs. RIYANTONO, M.Si NIP. 19581021 198603 1 003

Page 4: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[iv]

Ikht isar Eksekut i f

Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul tahun 2015 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul sejak tahun 2011 berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011–2015. Dalam perjalanan pembangunan jangka menengah pada tahun 2014 dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan perubahan yang tahapan dan tatacaranya berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Page 5: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[v]

Bantul Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015. Menindaklanjuti hal tersebut, Sekretariat Daerah juga melakukan revisi atas Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul yang ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 38a/KEPT/SEKDA/2014.

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul, sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul. Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 86 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah sebagai unsur staf yang memiliki tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat Daerah memiliki fungsi yang cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. Mempersiapkan rumusan kebijakan di bidang organisasi dan tatalaksana Satuan Kerja Perangkat Daerah, kepegawaian, peraturan daerah dan berbagai aturan pelaksanaannya, pemerintahan umum, pemerintahan desa, kerjasama dan pengembangan potensi daerah, administrasi pembangunan, umum dan kehumasan serta protokoler.

b. Mengkoordinasikan dinas-dinas daerah dan lembaga teknis daerah dalam rangka perumusan kebijakan.

c. Memberikan arahan untuk pelaksanaan kebijakan kepada dinas-dinas daerah dan lembaga teknis daerah.

Page 6: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[vi]

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul yang telah mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Perubahan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 7 IKU, disimpulkan bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Baik, dengan rata-rata capaian sebesar 188,91%. Seluruh IKU pencapaiannya lebih dari 100%, meliputi :

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 2. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(EKPPD) 3. Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE) 4. Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti 5. Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 6. Persentase belanja pegawai 7. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Sekretariat Daerah yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

Page 7: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[vii]

Daftar Is i

Kata Pengantar ___________________________________________________________________ ii

Ikhtisar Eksekutif ________________________________________________________________ iv

Daftar Isi _________________________________________________________________________ vii

Daftar Tabel ______________________________________________________________________ ix

Daftar Gambar ____________________________________________________________________ x

Bab I Pendahuluan____________________________________________________________ 1

A. Latar Belakang _________________________________________________________ 1

B. Pembentukan Sekretariat Daerah ____________________________________ 2

C. Susunan Organisasi ____________________________________________________ 3

D. Keragaman SDM ________________________________________________________ 6

E. Isu Strategis ____________________________________________________________ 8

Bab II Perencanaan Kinerja _________________________________________________ 11

A. Rencana Strategis ____________________________________________________ 11

1. Visi dan Misi _____________________________________________________ 11 2. Tujuan dan Sasaran _____________________________________________ 12 3. Kebijakan, Strategi dan Program ______________________________ 13

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 _______________________________ 17

C. Program untuk Pencapaian Sasaran ________________________________ 21

Bab III Akuntabilitas Kinerja ________________________________________________ 22

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 ____________________ 23

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ______________________________ 24

Page 8: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[viii]

Sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah dan Desa serta Lembaga Pemerintah Daerah ___________________________________________________________ 24

Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi _________________________________________________________ 33

Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik ___________ 37 C. Akuntabilitas Anggaran ______________________________________________ 39

D. Efisiensi Sumber Daya _______________________________________________ 41

Bab IV Penutup _______________________________________________________________ 43

Page 9: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[ix]

Daftar Tabel

Tabel II.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama........................... 17

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 ................................................. 19

Tabel II.3 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015 ....................... 21

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ............................................................... 23

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 ............................ 23

Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya

Kapasitas dan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah dan

Desa serta Lembaga Pemerintah Daerah ....................................... 25

Tabel III.4 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya

Transparansi, Efektifitas dan Efisiensi Birokrasi ........................ 33

Tabel III.5 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik ...................................................................................... 38

Tabel III.6 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun

2015 ............................................................................................................... 39

Tabel III.7 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 .......................... 41

Tabel III.8 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 ...... 42

Page 10: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[x]

Daftar Gambar

Gambar I.1 Bagan Organisasi Sekretariat Daerah ................................................ 5

Gambar I.2 PNS Menurut Pendidikan ......................................................................... 6

Gambar I.3 Perimbangan Jenjang Pendidikan per Jenis Kelamin ................... 7

Gambar I.4 Komposisi Jenis Kelamin Jabatan Struktural Tahun 2015 ......... 7

Gambar III.1 Penjabat Bupati Bantul, Bapak Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM

dalam Penerimaan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun

2015 ............................................................................................................... 26

Gambar III.2 Website Pemerintah Kabupaten Bantul .......................................... 28

Gambar III.3 Tampilan Halaman Depan Esakip Bantul ....................................... 30

Gambar III.4 Koordinasi bersama seluruh Kepala SKPD dipimpin Sekretaris

Daerah, Bapak Drs. Riyantono, M.Si .................................................. 33

Gambar III.5 LPSE Kabupaten Bantul ......................................................................... 35

Gambar III.6 Perkembangan IKM Tahun 2011-2015 ........................................... 38

Page 11: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[1]

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.

Laporan Kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul disusun berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat Daerah.

Pada setiap akhir tahun anggaran setiap instansi sudah mulai melakukan proses penyusunan Laporan Kinerja untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.

Bab I Pendahuluan berisi :

A. Latar Belakang B. Pembentukan Sekretariat

Daerah C. Susunan Organisasi D. Keragaman SDM E. Isu Strategis

Page 12: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[2]

Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, dalam hal ini adalah Sekretariat Daerah.

Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengukuran secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Dalam lampiran lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja disebutkan bahwa Kepala SKPD menyusun laporan kinerja tahunan berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dan menyampaikannya kepada Bupati, paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

B. Pembentukan Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul, sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul. Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 86 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga tehnis daerah.Tugas dan kewajiban yang cukup berat, luas dan kompleks ini tentu saja dibutuhkan tenaga dan personil yang handal dalam upaya mendukung pelaksanaan tugas membantu Bupati dalam menyusun kebijakan pemerintah daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Sekretariat Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 13: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[3]

1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; 2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga tehnis

daerah; 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan

daerah; 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

C. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :

Sekretariat Daerah sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah, dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah,yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Asisten, yaitu :

1. Asisten Pemerintahan

Membantu Sekretaris Daerah di bidang pemerintahan dan membawahi :

a. Bagian Tata Pemerintahan, mencakup : 1) Sub Bagian Pengembangan Otonomi Daerah, 2) Sub Bagian Perangkat Daerah, 3) Sub Bagian Pertanahan.

b. Bagian Pemerintahan Desa, mencakup : 1) Sub Bagian Kelembagaan Desa, 2) Sub Bagian Perangkat Desa, 3) Sub Bagian Kekayaan Desa.

c. Bagian Hukum, mencakup : 1) Sub Bagian Perundang-undangan, 2) Sub Bagian Bantuan Hukum, 3) Sub Bagian Dokumentasi Hukum.

2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Membantu Sekretaris Daerah di bidang perekonomian dan pembangunan, yang membawahi :

Page 14: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[4]

a. Bagian Administrasi Pembangunan, mencakup : 1) Sub Bagian Teknis Administrasi Pembangunan, 2) Sub Bagian Pengendalian Program, 3) Sub Bagian Percepatan Pembangunan.

b. Bagian Kerjasama dan Pengembangan Potensi Daerah, mencakup: 1) Sub Bagian Investasi dan Kerjasama, 2) Sub Bagian Pengembangan Potensi Perdagangan, Industri dan

Jasa, 3) Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya Alam.

c. Bagian Hubungan Masyarakat, mencakup : 1) Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi, 2) Sub Bagian Penerangan dan Promosi, 3) Sub Bagian Pemberitaan

3. Asisten Administrasi Umum

Membantu Sekretaris Daerah dibidang administrasi dan umum, yang membawahi :

a. Bagian Organisasi, mencakup : 1) Sub Bagian Kelembagaan, 2) Sub Bagian Ketatalaksanaan dan Standarisasi, 3) Sub Bagian Analisa Jabatan Aparatur.

b. Bagian Umum, mencakup : 1) Sub Bagian Tata Usaha, 2) Sub Bagian Keuangan, 3) Sub Bagian Rumah Tangga dan Santel.

c. Bagian Protokol, mencakup : 1) Sub Bagian Tata Laksana Acara, 2) Sub Bagian Administrasi Bupati dan Wakil Bupati, 3) Sub Bagian Administrasi Sekda dan Asisten.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Bertugas membantu Sekretaris Daerah di bidang tertentu sesuai dengan keahliannya

Struktur organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul sebagai berikut :

Page 15: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[5]

Gambar I.1 Bagan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Sekretaris Daerah

Jabatan Fungsional

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Asisten Pemerintahan Asisten Administrasi Umum

Bagian Tata Pemerintahan

Bagian Pemerintahan

Desa Bagian Hukum

Bagian Administrasi

Pembangunan Bagian KPPD Bagian Humas Bagian

Organisasi Bagian Umum Bagian Protokol

Subbag Pengembangan

Otonomi Daerah

Subbag Perangkat Daerah

Subbag Pertanahan

Subbag Kelembagaan

Desa

Subbag Perangkat Desa

Subbag Kekayaan Desa

Subbag Perundang-undangan

Subbag Bantuan Hukum

Subbag Dokumentasi

Hukum

Subbag Teknis Administrasi

Pembangunan

Subbag Pengendalian

Program

Subbag Percepatan

Pembangunan

Subbag Investasi dan Kerjasama

Subbag PPPIJ

Subbag Pengembangan

SDA

Subbag Pengumpulan dan Distribusi

Informasi

Subbag Penerangan dan

Promosi

Subbag Pemberitaan

Subbag Kelembagaan

Subbag Ketatalaksanaan dan

Standarisasi

Subbag Analisis Jabatan

Aparatur

Subbag Tata Usaha

Subbag Keuangan

Subbag Rumah Tangga dan

Santel

Subbag Tata Laksana Acara

Subbag Adm Bupati dan

Wabub

Subbag Administrasi Sekda dan Asisten

Page 16: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[6]

D. Keragaman SDM

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul memiliki SDM yang cukup beragam. Jumlah SDM/PNS se Sekretariat Daerah per 31 Desember 2015 sebanyak 210 orang, terdiri dari 145 orang atau 69,05% Laki-laki dan 65 orang atau 31,58% Perempuan.

Sedangkan berdasarkan pendidikan, SDM Sekretariat Daerah didominasi oleh jenjang pendidikan SLTA sebanyak 40% atau 84 orang, disusul oleh jenjang pendidikan S1 sebanyak 25,71% atau 54 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jenjang pendidikan SDM Bantul cukup baik. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar I.2 PNS Menurut Pendidikan

Bila datanya dipilah menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin, maka datanya menunjukkan perimbangan gender yang baik. Pada PNS dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mulai dari S 1 , perimbangan gender nya relatif berimbang. Kesenjangan dalam hal jumlah justru menguat pada PNS dengan jenjang pendidikan yang lebih rendah (SD, SLTP dan SLTA).

SD3,81%SLTP

7,62%

SLTA40,00%

D-I0,48% D-II

0,00%

D-III5,71%

D-IV4,29%

S125,71%

S211,90%

S30,48%

Page 17: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[7]

Gambar I.3 Perimbangan Jenjang Pendidikan per Jenis Kelamin

Sementara bila dipilah lagi menurut eselon, datanya menunjukkan bahwa semakin tinggi eselon, persentase perempuan semakin sedikit. Beberapa upaya perlu didorong untuk membuat pengembangan karir perempuan semakin terbuka termasuk dalam posisi-posisi strategis dalam pengambilan keputusan. Apalagi karena melihat data sebelumnya, bahwa dari segi jenjang pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan, kesenjangan gendernya justru semakin kecil.

Gambar I.4 Komposisi Jenis Kelamin Jabatan Struktural Tahun 2015

S D S L T P S L T A D - I D - I I D - I I I D - I V S 1 S 2 S 3

8 16

64

1 0 1 8 29

17 1

00

20

0 0 11 1

25

8

0

Laki-laki Perempuan

-

10

20

30

II III IV

3 8

17

28

0 1

9 10

Laki-laki Perempuan

Page 18: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[8]

E. Isu Strategis

Isu strategis adalah suatu kondisi yang bersifat penting, mendasar, mendesak, berkepanjangan dan terkait dengan pencapaian tujuan di masa mendatang. Pemilihan isu strategis di Kabupaten Bantul, mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: (i) merupakan tugas dan tanggung jawab Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul; (ii) besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap publik; (iii) tingkat kemungkinan/kemudahan penanganan; (iv) memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan; (v) memiliki daya ungkit terhadap pencapaian untuk pembangunan daerah; (vi) janji politik yang harus diwujudkan.Isu-isu strategis yang menjadi prioritas bagi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi. Upaya untuk memperbaiki tata kepemerintahan dilakukan dalam seluruh aspek manajemen (perencanaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan, pendayagunaan aparatur, pelaporandan pertanggungjawaban).

2. Koordinasi Koordinasi dalam penyelenggaran pemerintahan adalah dengan penerapan pola hubungan kerjasama antar unit kerja dalam organisasi untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga tercipta suatu synergisme, harmonisasi dan sinkronisasi tugas guna menghindari tumpang tindih dan pemborosan sumber-sumber daya yang tersedia.

Dalam pelaksanaannya hubungan koordinasi ini dapat dilaksanakan dalam bentuk koordinasi diagonal, horizontal dan vertikal yang disesuaikan dengan kondisi dan eselonisasi yang dianut dalam sistem dan manajemen pemerintahan.

Perlunya memantapnya koordinasi guna menciptakan hubungan komunikasi yang harmonis antar unit kerja perangkat daerah, hubungan yang saling mendukung antar pimpinan unit kerja dan antara pimpinan dengan yang dipimpin yang didasari oleh komitmen bersama atau kesamaan tujuan.

Page 19: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[9]

3. Perumusan kebijakan Perumusan kebijakan merupakan keseluruhan proses untuk merumuskan dan menciptakan berbagai ketentuan yang sifatnya mengatur dan mengikat secara internal maupun eksternal dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perumusan kebijakan dilaksanakan dalam bentuk pembahasan secara berjenjang, analisis situasi dan kondisi yang berkembang, pembahasan terhadap hasil dan dampak yang mungkin akan terjadi, pengajuan konsep (draft) keputusan dan penetapan yang akan ditempuh oleh pimpinan sampai dengan lahirnya sebuah keputusan. Sekretariat Daerah mempunyai peran dan fungsi sentral untuk mengolah, mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan yang akan ditempuh dan ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah keputusan final.

4. Tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik. Tujuan diselenggarakannya pemerintahan dan pembangunan adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemerintah dituntut untuk dapat menunjukkan kinerja terbaik yakni kemajuan pembangunan dan pelayanan yang dapat memuaskan publik. Berbagai kebijakan baru pemerintah telah dikeluarkan dan harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka menyikapi tuntutan tersebut. Standar pelayanan (SPM, SPP, SOP) harus diterapkan, baik yang menyangkut sarana-prasarana, mekanisme/prosedur, SDM, keterbukaan informasi dan lain-lain. Kemudahan perizinan, transparansi/kejelasan SOP, tidak adanya pungutan liar dan iklim yang kondusif, akan sangat menunjang kegairahan dalam berinvestasi.

5. Perhatian terhadap investasi di sektor riil Belum mantapnya kondisi perekonomian daerah, ditandai dengan rendahnya dukungan investasi swasta bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Investasi juga harus mempertimbangkan pemerataan pendapatan bagi masyarakat, artinya tidak boleh mengeksploitasi kekayaan/potensi masyarakat hanya untuk keuntungan sekelompok konglomerat. Contoh riil adalah merebaknya pasar modern yang tidak

Page 20: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[10]

terkendali dikhawatirkan akan menggeser kelangsungan hidup pasar tradisional ataupun pertokoan/ warung masyarakat.

6. Percepatan pembangunan Jalur Jalan Pantai Selatan (Pansela) Jalur Jalan Pansela yang sudah direncanakan sejak tahun 2005 yang merupakan bagian rencana jalan strategis nasional. Pengadaan tanah telah selesai dilakukan sesuai dengan DED, sedangkan pembangunan ruas jalan sampai saat ini sudah dilakukan mulai dari Pantai Pandansimo sampai dengan Pantai Samas, sehingga perlu percepatan dalam pembangunan jalan.

7. Visi Gubernur DIY menjadikan Pantai Selatan sebagai halaman muka DIY Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, Gubernur DIY mempunyai Visi bahwa Pantai Selatan Sebagai Halaman Muka DIY, atau “Among Tani menjadi Dagang Layar”, sehingga untuk mendukung dan menunjang visi tersebut perlu didukung dengan program/kegiatan di pantai selatan Bantul

8. Kabupaten Bantul dilalui jalur utama menuju Bandara Internasional dan Pembangunan Pabrik Baja di Kulon Progo

Kabupaten Bantul yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulon Progo, akan menerima dampak terhadap rencana pembangunan kedua proyek tersebut, baik dampak ekonomi dan pengembangan wilayah, sehingga perlu diantisipasi dengan menyiapkan program/kegiatan yang mendukung

Page 21: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[11]

Bab I I Perencanaan Kinerja

A. Rencana Strategis

1. Visi dan Misi Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul yaitu :

“Terwujudnya suatu Kebijakan Daerah yang Tepat dan Akurat dalam Rangka Mendukung Kepemerintahan yang Baik dan

Bertanggungjawab”

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa kondisi Kabupaten Bantul yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat maupun seluruh instansi di Kabupaten Bantul dalam kebijakan guna mendukung terwujudnya pemerintahan yang baik, bertanggungjawab dan bebas KKN.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan negara. Misi Sekretariat Daerah sebagai berikut :

MISI 1 : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahahan daerah dan pemerintahan desa serta penataan di bidang hukum

MISI 2 : Meningkatkan pemantauan administrasi pelaksanaan kegiatan SKPD pembinaan pengembangan usaha bidang perekonomian,

Bab II Perencanaan Kinerja berisi :

A. Rencana Strategis B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 C. Program untuk Pencapaian

Sasaran

Page 22: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[12]

kerjasama dan pelayanan investasi dan pengembangan bidang kehumasan

MISI 3 : Menyusun kelembagaan perangkat daerah yang efisien dan efektif, meningkatkan pembinaan ketatalaksanaan perangkat daerah, pengembangan sumber daya aparatur, menyusun analisa jabatan dan formasi jabatan sesuai dengan aturan yang berlaku, pembinaan peningkatan kualitas pelayanan publik serta meningkatkan ketertiban ketatausahaan dan keuangan

2. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan analisis strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,kebijakan,program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran

a. Tujuan Tujuan merupakan implementasi dari misi yang terangkum dalam Rencana Strategis sebagai berikut :

1) Menghasilkan rumusan kebijakan di bidang pemerintahanan umum dan pengembangan otonomi daerah dan pertanahan.

2) Mengkasilkan rumusan kebijakan dalam pengkoordinasian dan pengendalian administrasi dan prosedur kegiatan.

3) Menghasilkan rumusan kebijakan, dalam penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, pembinaan pelayanan umum dan analisis jabatan

b. Sasaran Sedangkan Sasaran untuk mewujudkan Tujuan di atas adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah, dengan indikator sebagai berikut :

a) Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.

Page 23: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[13]

b) Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(EKPPD)l

c) Persentase Perikatan kerja sama yang ditindaklanjuti

2) Meningkatkan transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi, dengan indikator sebagai berikut :

a) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

b) Persentase belanja pegawai

3) Meningkatnya kualitas Pelayanan Publik, dengan indikator sebagai

berikut :

a) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

3. Kebijakan, Strategi dan Program a. Kebijakan Dengan memperhatikan sasaran tersebut di atas ditetapkan rumusan kebijakan sebagai berikut :

1) Mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa yang meliputi aspek kelembagaan masyarakat dan kemampuan desa.

3) Penegakkan supremasi hukum sehingga akan tercapai adanya keamanan dan ketertiban masyarakat.

4) Meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam proses pembangunan.

5) Peningkatan kerjasama antar daerah, promosi, dan kerjasama investasi dan pengembangan industri kecil dan menengah serta peningkatan SDM BUKP dan BUMD.

6) Pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian informasi daerah serta menjalin kerjasama dengan pihak ke tiga.

7) Pembentukan kelembagaan perangkat daerah yang efisien denefektif dan penyusunan analisis jabatan yang akurat, peningkatan sistem

Page 24: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[14]

pelayaan publik (peningkatan pelayanan yang responsive terhadap tuntutan masyarakat).

8) Peningkatan pelayanan administrasi umum, keuangan Sekertariat Daerah, urusan rumah tangga dan telekomunikasi.

9) Pemberian pelayanan prima bagi ketugasan keprotokolan dan pelayanan ketugasan Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah dan Asisten Sekretaris Daerah

b. Strategi Dengan memperhatikan Kebijakan tersebut di atas ditetapkan rumusan strategi sebagai berikut :

1. Mendorong peningkatan manajemen penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien.

2. Mendorong peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

3. Mendorong peningkatan pelayanan dibidang hukum dan HAM, dan tersedianya jaringan informasi hukum.

4. Mendorong peningkatan dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan daerah.

5. Mendorong iklim investasi dan penguatan ekonomi daerah, perekonomian masyarakat dan peningkatan sarana prasarana perekonomian.

6. Menperluas penyebaran data dan informasi tentang kebijakan daerah dan hasil-hasil pembangunan kepada masyakat.

7. Mendorong pengembangan kapasitas organisasi pemerintah daerah yang didasari oleh semangat penyempurnaan struktur organisasi dan perangkat daerah.

8. Mendorong peningkatan pelayanan ketatausahaan, persuratan,kearsipan, dan keuangan,serta urusan rumah tangga dan telekomunikasi.

9. Mendorong peningkatan pelayanan keprotokolan.

Page 25: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[15]

c. Program Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Sekretariat Daerah sebagai berikut :

1) Program Pelayanan Aministrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program peningkatan disiplin aparatur 4) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan. 6) Program pemanfaatan ruang 7) Program kerjasama pembangunan 8) Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah 9) Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 10) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif 11) Program Pengembangan Kewirausahaan dan kompetitif UKM 12) Program pengembangan sistem pendukung usaha mikro kecil

menengah 13) Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan 14) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 15) Program peningkatan iklim investai dan realisasi investasi 16) Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah 17) Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan 18) Program pengembangan wawasan kebangsaan 19) Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil

kepala daerah 20) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa 21) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH 22) Progrm mengintensifkan pengaduan masyarakat

Page 26: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[16]

23) Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah 24) Program penataan peraturan perundang-undangan 25) Program peningkatan kapasitas kinerja aparatur pemerintah 26) Program peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan 27) Program pengelolaan barang daerah 28) Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/ perkebunan 29) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 30) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa 31) Program pengembangan data/ informasi/ statistik daerah 32) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 33) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 34) Program pengembangn komunikasi, informasi dan media massa 35) Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi 36) Program kerjasama informasi dengan mass media 37) Peningkatan dan pengembangan eksport.

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian dirumuskan IKU. Indikator Kinerja yang ada dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 dirumuskan kembali menjadi IKU Kabupaten Bantul dan SKPD yang merupakan ukuran keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bantul dan SKPD dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

Perumusan IKU Kabupaten Bantul tersebut ditetapkan dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Sasaran strategis dan IKU Pemerintah Kabupaten Bantul disajikan sebagai berikut :

Page 27: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[17]

Tabel II.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1 Meningkatnya kapasitas

dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD)

Persentase Perikatan kerja sama yang ditindaklanjuti

2 Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Persentase belanja pegawai

3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Sumber : Bagian Tapem, 2016

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015

Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015 disusun sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2015.

Tahun 2015 ini Sekretariat Daerah telah melakukan cascade down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada esakip.bantulkab.go.id.

Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2015 dilakukan dengan mengacu kepada Review RPJMD, RKPD 2015, IKU dan APBD. Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan PK Tahun 2015 sebagai berikut :

Page 28: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[18]

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Drs. Riyantono, M.Si.

Jabatan : Sekertaris Daerah Kabupaten Bantul

Selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.

Nama : Hj. Surya Widati.

Jabatan : Bupati Bantul.

Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Bantul, 30 Januari 2015

Pihak Kedua

Hj. Sri Surya Widati

Pihak Pertama

Drs. Riyantono, M.Si. NIP. 19581021 198603 1 003

Page 29: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[19]

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

1 Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

B (67)

Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD)

Sangat Tinggi (3,1)

Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti

100%

2 Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi

Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE)

100%

Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

60

Persentase belanja pegawai 55 3 Meningkatnya kualitas

pelayanan publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

75,67

No Program Anggaran (Rp) 1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 1.943.023.700

2 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 34.000.000

3 Program Kerjasama Pembangunan 67.125.000

4 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 842.140.125

5 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

279.890.000

6 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

782.195.000

7 Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintahan

355.377.100

Page 30: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[20]

No Program Anggaran (Rp) 8 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur 231.604.900

9 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

61.543.625

Jumlah 4.596.899.450

Bantul, 30 Januari 2015

Mengetahui, Bupati Bantul,

Hj. Sri Surya Widati

Sekretaris Daerah,

Drs. Riyantono, M.Si. NIP. 19581021 198603 1 003

Page 31: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[21]

C. Program untuk Pencapaian Sasaran

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah. Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel II.3 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015

No. Sasaran Strategis Didukung Jumlah Program

1. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah

8

2. Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi

2

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik 1 Sumber : Bagian Tapem, 2016, data diolah

Page 32: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[22]

Bab I I I Akuntabi l i tas Kiner ja

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga digunakan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.

Bab III Akuntabilitas Kinerja berisi :

A. Capaian Indikator Utama Tahun 2015

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

C. Akuntabilitas Anggaran D. Efisiensi Sumber Daya

Page 33: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[23]

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode

1 ≥ 90,1 Sangat Baik

2 75,1 ≤ 90 Tinggi

3 65,1 ≤ 75 Sedang

4 50,1 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

Secara umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 sebagaimana juga telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 74 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Perubahan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

No Indikator Kinerja Utama 2015

Target Realisasi % Realisasi

1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 67 (B)

70,26 (BB)

104,87

2 Nilai EKPPD 3,2 (Sangat Tinggi)

3,2464 (Sangat Tinggi)

101,45

3 Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti

100 708 708

Page 34: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[24]

No Indikator Kinerja Utama 2015

Target Realisasi % Realisasi

4 Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE)

100 100 100

5 Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

60 60,58 100,06

6 Persentase belanja pegawai 55 53,07 103,51

7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 75,67 78,38 103,58 Sumber : Bagian Tapem, 2016, data diolah

Catatan :

- Untuk IKU 1, dan 2 merupakan capaian kinerja tahun 2014 yang mendapatkan penilaian pada tahun 2015, sedangkan realisasi kinerja tahun 2015 baru bisa dilihat pada tahun 2016.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 7 indikator kinerja utama Sekretaris Daerah Tahun 2015, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria Sangat Baik, bahkan seluruh IKU tersebut realisasi mencapai lebih dari 100% atau dengan rata-rata capaian sebesar 188,91%.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Tahun 2015 merupakan tahun akhir dari Renstra, sehingga pada evaluasi capaian kinerja tahun 2015 juga merupakan sekaligus evaluasi terhadap akhir Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah dan Desa serta Lembaga Pemerintah Daerah

Tata kelola pemerintahan yang baik lazim di gambarkan dalam 3 pilar yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga kata kunci ini menunjukkan juga pengakuan akan kontribusi bukan hanya pemerintah dalam penyelesaian urusan-urusan publik, namun juga masyarakat dan pihak non pemerintah yang lain. Karenanya, partisipasi dan transparansi

Page 35: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[25]

juga menjadi kunci selain akuntabilitas untuk membuat pengelolaan publik dengan lebih terbuka dan memberi ruang bagi berbagai pihak.

Dalam Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, perhatian akan pentingnya Meningkatnya Kapasitas dan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah dan Desa serta Lembaga Pemerintah Daerah terlihat dalam rumusan misi 1, yaitu “Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahahan daerah dan pemerintahan desa serta penataan di bidang hukum”.

Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Profesionalisme Aparat Pemerintah

Daerah dan Desa serta Lembaga Pemerintah Daerah

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2014

2015 Target Akhir

Renstra (2015)

Capaian s/d 2015

(%) Target Realisasi % Realisasi

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

65,03 (B)

67 (B)

70,26 (BB)

104,87 67 (B)

104,87

2. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD)

3,177 (Sangat Tinggi)

3,2 (Sangat Tinggi)

3,2464 (Sangat Tinggi)

101,45 3,2 (Sangat Tinggi)

101,45

3 Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti

65,3 100 708 708 100 708

Sumber : Bagian Tapem, Bagian KPPD, 2016, data diolah

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara pemerintah dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk bisa mempertanggung-jawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara.

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2015 adalah nilai 67 (kategori B), realisasi mendapatkan nilai 70,26 (kategori BB), tercapai 104,87% atau bernilai kinerja Sangat Baik. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Page 36: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[26]

(AKIP) Kabupaten Bantul tahun 2014 sebesar 65,03 dengan kategori B, sedangkan realisasi nilai akuntabilitas kinerja tahun 2015 sebesar 70,26. Sebagai catatan, kinerja ini adalah realisasi nilai akuntabilitas kinerja tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kemenpan tahun 2014, sedangkan realisasi nilai akuntabilitas kinerja tahun 2014 dikeluarkan oleh Kemenpan pada tahun 2015. Sedangkan target capaian tahun 2015 (akhir RPJMD) yaitu kategori B (nilai 67). Capaian tahun 2015 ini telah menyumbangkan 104,87% dari target akhir Renstra tahun 2015.

Gambar III.1 Penjabat Bupati Bantul, Bapak Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM

dalam Penerimaan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Dalam penyerahan laporan hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 terdapat 5 Kabupaten/Kota yang mendapatkan predikat BB dari 156 Kabupaten/Kota se Sumatera dan DIY. Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten yang berhasil meraih peringkat BB bersama Kabupaten Sleman, Kota Tanjung Pinang, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Karimun. Prestasi ini tercapai karena adanya komitmen semua pihak, yaitu dari pucuk pimpinan sampai pada tataran pelaksana.

Penilaian tersebut menunjukaan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas

Page 37: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[27]

pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintah Kabupaten Bantul sudah menunjukkan hasil yang baik.. Berdasarkan penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terdapat beberapa hal penting dari penilaian akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Bantul, yaitu :

a. Pemerintah Kabupaten Bantul memperoleh nilai 70,26 atau predikat BB. Rincian hasil penilaian sebagai berikut : - Perencanaan kinerja, nilai 20,77 - Pengukuran kinerja, nilai 17,31 - Pelaporan kinerja, nilai 11,06 - Evaluasi kinerja, nilai 5,89 - Capaian kinerja, nilai 15,23

b. Nilai ini merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Instansi Pemerintah Kabupaten Bantul.

c. Pemerintah Kabupaten Bantul telah membangun akuntabilitas kinerja pada tingkat pemerintah kabupaten dan SKPD dengan menerapkan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang meliputi: perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja.

d. Secara umum atas kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul adalah baik, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk perbaikan yang akan datang, agar akuntabilitas kinerja pada pemerintah kabupaten dan SKPD terus meningkat secara berkelanjutan dari tahun ke tahun.

Langkah strategis yang akan dilaksanakan guna meningkatkan system akuntabilitas kinerja sebagai berikut :

a. Melakukan penyempurnaan terhadap sasaran strategis serta Indikator Kinerja baik di dokumen RPJMD maupun Renstra SKPD.

b. Melakukan penyempurnaan pada Indikator Kinerja Utama, khususnya indikator di level eselon III dan IV, sehingga dapat tercipta keselarasan penjabaran (cascade down) kinerja dari level Kabupaten sampai ke individu pegawai;

c. Menyempurnakan aplikasi keuangan dan kinerja yang ada sehingga

Page 38: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[28]

selain dapat mengintegrasikan informasi keuangan dan kinerja namun juga dapat memudahkan penggunaannya baik oleh manajemen maupun petugas yang melaksanakan;

d. Meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap SKPD, serta kualitas evaluasi program;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi secara aktif terhadap capaian kinerja, baik di tingkat Kabupaten maupun di SKPD masing-masing, sebagai dasar penerapan pemberian reward and punishment, dalam rangka semakin mendorong terciptanya manajemen berbasis kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.

Beberapa hal telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul untuk mendorong akuntabilitas juga bisa dilihat dari upaya menindaklanjuti Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government dengan membangun Bantul Cyber City yang dititikberatkan pada program Digital Government Services (DGS) sebagai panduan strategis implementasi dan pengembangan e-government di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Pengembangan e-gov bertujuan untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan

Gambar III.2 Website Pemerintah Kabupaten Bantul

Page 39: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[29]

E-government telah diaplikasikan didukung dengan sarana dan prasarana pengembangan jaringan internet yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi internal pemerintahan, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Keuntungan dari e-government adalah peningkatan efisiesi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. Selain penyajian informasi dan aplikasi e-gov melalui website, Pemerintah Kabupaten Bantul juga sudah menerapkan 42 aplikasi web di sub domain dan 15 aplikasi berbasih desktop maupun online.

Pembangunan Infrastruktur Jaringan Internet dan Intranet pada Tahun 2015 sudah mencapai 132 Titik/site yang meliputi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan dan seluruh Pemerintahan Desa di wilayah Kabupaten Bantul.

Perbaikan sistem manajemen pemerintahan berkaitan manajemen kinerja antara lain diterapkan pada pengadaan barang dan jasa menggunakan Layanan Pengadaan Secara Elektonik (LPSE). Pengumuman pengadaan barang dan jasa bisa diakses melalui http://lpse.bantulkab.go.id.

Dalam upaya peningkatan tata kelola pemerintahan ini, partisipasi masyarakat juga didorong melalui pengembangan aplikasi dan ruang keterlibatan publik dalam sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan. Masyarakat bisa mengakses informasi-informasi untuk pelaksanaan pembangunan dengan masuk ke tautan esakip.bantulkab.go.id. Dengan menggunakan user name dan password ‘publik’, masyarakat bisa mendapatkan informasi memadai tentang bagaimana pelaksanaan dan kinerja pembangunan di Kabupaten Bantul untuk kurun waktu tertentu. Berikut adalah tampilan awal untuk akses publik tersebut.

Page 40: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[30]

Gambar III.3 Tampilan Halaman Depan Esakip Bantul

2. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD)

Target tahun 2015 dengan nilai 3,2 (Sangat Tinggi), terealisir 101,45%. Capaian nila EKKPD tahun 2015 ini didapatkan dari target nilai 3,2 (Sangat Tinggi) terealisir sebesar 3,264 (Sangat Tinggi). Jika dilihat dari nilai hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2014 yaitu skor 3,177, mengalami peningkatan sebesar 0,0694. Nilai ini mengalami peningkatan dikarenakan pemenuhan dalam sistem penilaiannya yang menggunakan data pendukung, yang disajikan sesuai dengan LPPD yang dilaporkan. Kedepan akan terus upaya untuk meningkatkan hasil EKPPD dengan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

a. Koordinasi dengan SKPD lebih ditingkatkan

b. Melakukan pendampingan kepada SKPD dalam penyusunan LPPD

c. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Tim Daerah (BPKP dan

Inspektorat DIY) dan Tim Pusat (Kementerian Dalam Negeri)

d. Merintis pembuatan SIM LPPD untuk mempermudah penyusunan

LPPD

Page 41: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[31]

3. Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti

Target persentase perikatan kerjasama yang ditindaklanjuti tahun 2015 sebesar 100%, terealisir 708% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Jumlah target perikatan kerjasama selama tahun 2015 sebanyak 13 buah, ditindaklanjuti selama tahun 2015 sebanyak 92 perikatan kerjasama. Capaian tahun 2015 ini menyumbang 708% dari target akhir renstra tahun 2015. Perikatan kerjasama ini merupakan kerjasama dengan daerah lain maupun dunia usaha/lembaga pihak ketiga (privatesector), meliputi :

a. Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Pemerintah Daerah lain sebanyak 1 kesepakatan bersama dan 14 perjanjian kerjasama;

b. Perusahaan swasta yang berbadan hukum, BUMN, BUMD, Koperasi, Yayasan dan lembaga lain yang berbadan hukum, Perguruan Tinggi sebanyak 34 kesepakatan bersama dan 43 perjanjian kerjasama.

Kedepan akan terus melakukan komunikasi, koordinasi yang semakin intensif, baik dan strategis antar stakeholder/para pemangku kepentingan dibidang kerjasama antar daerah sehingga target selalu tercapai dan ditingkatkan.

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparat pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah daerah. Pada tahun 2015, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini terdiri 6 (enam) program sebagai berikut :

1. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 2. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 3. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH 6. Program Kerjasama Pembangunan

Permasalahan :

a. Proses perbaikan memerlukan SDM yang open mind atas segala pembaharuan;

Page 42: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[32]

b. Masih lemahnya sistem pengumpulan dan pengukuran data kinerja berbasis teknologi informasi sehingga dapat menghasilkan data kinerja yang cepat dan akurat. Berbagai aplikasi yang ada masih belum terintegrasi dalam satu system yang memudahkan adanya pertukaran data.

c. Masih lemahnya kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja, bidang perencanaan dan evaluasi khususnya di jajaran SKPD secara berkelanjutan untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel.

d. Objek dan ruang lingkup MoU cukup luas, bersifat lintas sektoral dan memerlukan pelibatan unit kerja dan stake holders di lingkungan para pihak, sehingga masih diperlukan proses sosialisasi dan koordinasi internal masing-masing pihak untuk mewujudkan ke dalam naskah tindak lanjut MoU yang dituangkan ke dalam Perjanjian Kerja Sama.

Solusi :

a. Meningkatkan koordinasi, persamaan persepsi dan pelatihan di seluruh SKPD.

b. Membangun sistem terintegrasi sebagai basis data dan pelaporan yang efektif serta transparan bagi masyarakat sebagai upaya pembangunan sistem pengumpulan dan pengukuran data kinerja berbasis teknologi informasi sehingga dapat mengahasilkan data kinerja yang cepat dan akurat.

c. Melakukan pendampingan dan pelatihan dengan ahli/narasumber dari pihak yang berwenang, yaitu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan narasumber lain yang kompeten.

d. Sosialisasi MoU ke unit kerja Para Pihak lebih diintensifkan, agar tindak lanjutnya dapat dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama di tahun yang sama dengan MoU; meskipun ini akan sulit terwujud jika MoU disepakatinya di akhir tahun.

Untuk rencana kedepan akan terus dilakukan koordinasi secara berkelanjutan dengan seluruh SKPD dan pihak yang berkompeten, peningkatan SDM melalui pelatihan bagi seluruh SKPD dan perbaikan kinerja sebagai upaya peningkatan Kapasitas dan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah dan Desa serta Lembaga Pemerintah Daerah melalui peningkatan akuntabilitas kinerja seluruh

Page 43: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[33]

SKPD yang pada akhirnya adalah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Gambar III.4 Koordinasi bersama seluruh Kepala SKPD dipimpin

Sekretaris Daerah, Bapak Drs. Riyantono, M.Si

Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi

Sasaran meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi merupakan dukungan terhadap misi 2, yaitu “Meningkatkan pemantauan administrasi pelaksanaan kegiatan SKPD pembinaan pengembangan usaha bidang perekonomian, kerjasama dan pelayanan investasi dan pengembangan bidang kehumasan”.

Tabel III.4 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Transparansi, Efektifitas dan Efisiensi Birokrasi

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2014

2015 Target Akhir

Renstra (2015)

Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%)

Target Realisasi % Realisasi

1 Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE)

133,20 100 100 100 100 100

Page 44: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[34]

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2014

2015 Target Akhir

Renstra (2015)

Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%)

Target Realisasi % Realisasi

2 Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

52,03 60 60,58 100,97 60 100,97

3 Persentase belanja pegawai

59,74 55 53,07 103,51 55 103,51

Sumber : Bagian AP, Inspektorat dan DPPKAD, 2016, data diolah

1. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2015 adalah 100% terealisir 100%, atau bernilai kinerja Sangat Baik. Capaian tahun 2015 ini menyumbangkan 100% terhadap target akhir renstra tahun 2015. Kegiatan Layanan Pengadaan Secara Elektronik melayani pengadaan barang dan jasa sebanyak 265 paket pengadaan barang/jasa yaitu 100% dari seluruh pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan melalui sistem lelang.

Pengadaan barang dan jasa tahun 2015 sebagai berikut :

• 41 paket pengadaan barang

• 15 paket pengadaan jasa konsultansi

• 208 paket pengadaan jasa konstruksi

• 1 paket pengadaan jasa lainnya

Pelayanan terhadap penyedia jasa selama tahun 2015, verifikator telah melakukan verifikasi dan menyetujui sebanyak 24 badan usaha dan juga melayani perubahan badan usaha yang semula berbentuk PB menjadi CV sebanyak 5 badan usaha.

Pada tahun 2010, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik, effektif, efisien, dan transparan, Kabupaten Bantul membentuk Lembaga Pelayanan Secara Elektronik (LPSE) berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor. 19 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik. Awal berdirinya masih

Page 45: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[35]

menjadi Agency LPSE DIY, akan tetapi mulai Tahun 2012 sudah menjadi LPSE yang mandiri.

2. Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2015 adalah 60 terealisir 60,58, atau telah tercapai 100,97% atau bernilai kinerja Sangat Baik. Capaian tahun 2015 ini menyumbangkan 100,97% terhadap target akhir renstra tahun 2015.

PMPRB Online merupakan sebuah instrumen bantu berupa aplikasi teknologi informasi berbasis web untuk kemudahan pelaksanaan PermenPAN dan RB No. 1 tahun 2012 tentang Pedoman PMPRB. PMPRB Online dapat menjamin efisiensi dan efektivitas dalam proses pengumpulan dan pengolahan data secara real time, serta menjamin fairness, obyektivitas, dan transparansi dalam penilaian yang hasilnya dapat dilihat oleh para pihak, masyarakat dan para pemangku kepentingan setiap saat. Selain itu instrumen PMPRB membantu instansi untuk memperbaiki kinerja secara berkelanjutan.

Dalam pelaksanaan evaluasi reformasi birokrasi peran Sekretaris Daerah adalah bertugas untuk memeriksa hasil penilaian yang telah dikirim

Gambar III.5 LPSE Kabupaten Bantul

Page 46: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[36]

Inspektur Daerah sebelum dikirim ke Kementerian PAN dan RB secara online. Apabila dirasa ada kekurangan atau perlu perbaikan dalam penilaian tersebut, Sekretaris Daerah dapat mengirimkan kembali penilain tersebut kepada Inspektur Daerah untuk diperbaiki kembali, namun demikian jika hasil PMPRB yang disampaikan oleh Inspektur Daerah dirasakan sudah memadai, maka Sekretaris Daerah melakukan submit hasil PMPRB ke Kementerian PAN dan RB.

3. Persentase Belanja Pegawai

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2015 adalah 55 terealisir 53,07, atau telah tercapai 103,51% atau bernilai kinerja Sangat Baik. Capaian tahun 2015 ini menyumbangkan 103,51% terhadap target akhir renstra tahun 2015. Realisasi sebesar 53,07 diperoleh dari realisasi belanja pegawai sebesar Rp. 1.019.854.009.862,00 dibanding dengan realisasi belanja daerah sebesar Rp. 1.921.602.878.578,00.

Sekretaris Daerah merupakan koordinator pengelolaan keuangan daerah, sehingga persentase belanja pegawai ini masuk kedalam IKU Sekretariat Daerah. Namun demikian, penghitungan persentase belanja pegawai ini dilaksanakan dinas yang dibentuk untuk melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah guna terlaksananya pengelolaan keuangan daerah dengan kedudukan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset sebagai Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait meningkatkan transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi. Pada tahun 2015, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini terdiri 2 (dua) program dari Sekretariat Daerah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

2. Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintahan

Page 47: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[37]

Permasalahan :

1. Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) setiap tahun mengalami penyempurnaan dan menggunakan versi yang terbaru, penyempurnaan tersebut tidak dapat dilakukan sendiri, akan tetapi dilakukan oleh LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).

2. Proses pengadan barang/jasa belum sepenuhnya dilakukan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.

3. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)/Petunjuk Teknis (Juknis) PMPRB yang masih sering mengalami perubahan.

4. Minimnya Pemahaman Sumber Daya Manusia tentang Program PMPRB online

5. Masih kurangnya koordinasi dengan seluruh SKPD terkait Program PMPRB online

Solusi :

1. Koordinasi dengan LKPP untuk bisa menyempurnakan SPSE versi terbaru dan mengirimkan personil untuk melakukan pelatihan.

2. Dilaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan ULP (Unit Layanan Pengadaan) dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

3. Koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian PAN dan RB 4. Merumuskan langkah kerja dengan lebih rinci dan terjadwal 5. Membentuk Forum PMPRB di tingkat Kabupaten

Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik merupakan dukungan terhadap misi 3 ” Menyusun kelembagaan perangkat daerah yang efisien dan efektif, meningkatkan pembinaan ketatalaksanaan perangkat daerah, pengembangan sumber daya aparatur, menyusun analisa jabatan dan formasi jabatan sesuai dengan aturan yang berlaku, pembinaan peningkatan kualitas pelayanan publik serta meningkatkan ketertiban ketatausahaan dan keuangan”.

Pelayanan publik yang dilakukan oleh pejabat pemerintah di berbagai sektor layanan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar yang dirasakan tidak sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat.

Page 48: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[38]

Tabel III.5 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

No. Indikator Kinerja Utama

Capaian 2014

2015 Target Akhir

Rensta (2015)

Capaian s/d 2015 terhadap 2015 (%)

Target Realisasi % Realisasi

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

76,90 75,67 78,38 103,58 75,67 103,58

Sumber : Bagian Organisasi, 2016, data diolah

Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik menunjukkan keberhasilan dimana pada tahun 2015, capaian kinerjanya Sangat Baik. indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) capaiannya melebihi target yang telah ditetapkan. Dari target nilai 75,67, realisasi IKM mencapai angka 78,38 atau 103,58 dari target kinerja. Dengan pencapaian ini pula, telah mencapai 103,58% dibandingkan target capaian pada akhir Rentra tahun 2015, yang bisa diartikan sebagai indikasi pencapaian target pada akhir Renstra.

Nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) Kabupaten Bantul pada tahun 2011 sebesar 75,75. Tahun 2012 nilai IKM adalah 76,14, tahun 2013 sebesar 77,53, tahun 2014 sebesar 76,9 dan tahun 2015 sebesar 78,38. Nilai IKM tersebut didapat dari rangkuman nilai IKM SKPD Pemberi Layanan se Kabupaten Bantul. Maksud dilaksanakan pengukuran indikator sasaran adalah untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan Publik (UPP).

Gambar III.6 Perkembangan IKM Tahun 2011-2015

75,7576,14

77,5376,9

78,38

2011 2012 2013 2014 2015

IKM

Page 49: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[39]

Permasalahan atas sasaran menigkatnya kualitas pelayanan publik yaitu adanya tuntutan kepuasan responden yang semakin tinggi, sedangkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan semakin meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Pada tahun 2015, program yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran strategis ini yaitu Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintahan.

C. Akuntabilitas Anggaran

Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2015 di Sekretariat Daerah sebesar Rp.36.010.749.808,00 yang digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja langsung sebesar Rp.33.719.428.867,00, atau sebesar 93,64%.

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel III.6 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2015 No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %

1 Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah

4.406.974.850,- 12,24

2 Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi

314.353.500,- 0,87

3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 134.747.600,- 0,37

Jumlah 4.856.075.950,- 13,49

Belanja Langsung Pendukung 31.185.931.358,- 86,51

Total Belanja Langsung 36.010.749.808,- 100,00 Sumber : Bagian Tapem, 2016, data diolah

Page 50: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[40]

Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggatan untuk program/kegiatan utama sebesar Rp.4.856.075.950,00 atau sebesar 13,49% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp.31.154.673.858,00 atau sebesar 86,51% dari total belanja langsung.

Pada anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan anggaran paling besar adalah sasaran meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah dengan besaran anggaran 12,24% dari total belanja langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relative kecil adalah sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik sebesar 0,37% dari total anggaran belanja langsung.

Penyerapan belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 93,64% dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 86,02%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 94,82%.

Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti sebesar 97,95%, sedangkan penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) sebesar 71,12%. Jika dilihat dari serapan anggaran per sasaran, maka sasaran Meningkatnya Transparansi, Efektifitas dan Efisiensi Birokrasi menyerap anggaran paling besar yaitu 89,90% dari target. Sedangkan sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dan Desa serta Lembaga Pemerintah menyerap anggaran terkecil yaitu 85,71% dari target.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut :

Page 51: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[41]

Tabel III.7 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015

No Indikator Kinerja Utama

Kinerja Anggaran

Target Realisasi % Realisasi Target (Rp) Realisasi (Rp) % Reali

sasi 1 Nilai Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah 67 70,26 104,87 3.974.899.850,- 3.452.116.193,- 86,85

2 Nilai EKPPD 3,2 3,2464 102,48 364.950.000,- 259.569.776,- 71,12

3 Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti

100 708 708 67.125.000,- 65.750.500,- 97,95

4 Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE)

100 100 100 132.214.000,- 120.801.696,- 91,37

5 Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

60 60,58 100,97 182.139.500,- 161.805.900,- 88,84

6 Persentase belanja pegawai

55 53,07 103,51 - - -

7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

75,67 78,38 103,58 134.747.600,- 116.978.650,- 86,81

Sumber : Bagian Tapem, 2016, data diolah

D. Efisiensi Sumber Daya

Efisiensi belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 6,36%, dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat penghematan anggaran.

Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 13,43%, sedangkan efisiensi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 5,18%. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per IKU, efisiensi anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) sebesar 28,88%, sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti sebesar 2,05%. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per sasaran, maka sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dan Desa serta Lembaga Pemerintah, memiliki efisiensi anggarannya paling besar yaitu 14,29% dari anggaran target. Sedangkan sasaran Meningkatnya Transparansi,

Page 52: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[42]

Efektifitas dan Efisiensi Birokrasi, efisiensi anggarannya terkecil yaitu 10,10% dari anggaran target.

Efisiensi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut :

Tabel III.8 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 No Indikator Kinerja

Utama Anggaran

Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi %

1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

3.974.899.850,- 3.452.116.193,- 522.783.657,- 13,15

2 Nilai EKPPD 364.950.000,- 259.569.776,- 105.380.224,- 28,88

3 Persentase Perikatan Kerjasama yang Ditindaklanjuti

67.125.000,- 65.750.500,- 1.374.500,- 2,05

4 Layanan Pengadaan Secara Elekronik (LPSE)

132.214.000,- 120.801.696,- 11.412.304,- 8,63

5 Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

182.139.500,- 161.805.900,- 20.333.600,- 11,16

6 Persentase belanja pegawai

- - - -

7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

134.747.600,- 116.978.650,- 17.768.950,- 13,19

Jumlah 4.856.075.950,- 4.177.022.715,- 679.053.235,- 13,98

Belanja Langsung Pendukung

31.154.673.858,- 29.542.406.152,- 1.612.267.706,- 5,18

Total Belanja Langsung 36.010.749.808,- 33.719.428.867,- 2.291.320.941,- 6,36

Sumber : Bagian Tapem, 2016, data diolah

Page 53: LKJ Sekretariat Daerah 2015

LAPORAN KINERJA (LKJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015

[43]

Bab IV Penutup

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak 3 (tiga) sasaran, 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16 B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015. Secara umum realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan ada yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 188,91% atau kinerja kriteria Sangat Baik.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang dicantumkan dalam Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2015 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.