literature translate chapter 49

20
Bagian 11: Payudara BAB 49 Reduksi Payudara Pitanguy Ivo Pitanguy dan Henrique N. Radwanski Sejarah Hingga pertengah awal tahun 1950-an, reduksi payudara, seperti pendekatan Biesengberger, meliputi kelemahan kulit yang luas, sehingga terdapat payudara atas yang buruk dan ptosis pada follow-up setelah operasi, bersama dengan kejadian komplikasi yang tinggi. Saya telah mengenal dengan prosedur Lexer, Prudente dand Arié, dibanding yang lain dan saya meras dengan pengalaman saya, saya dapat berkontribusi dengan prinsip saya untuk reduksi payudara. Teknik modifikasi Arié saya dipresentasikan pada London meeting pada tahun 1959, mendeskripsikan titik A sebagai patokan awal, yang mengembangkan titik yang lainnya. Dengan konsep ini, reseksi adekuat berikut dan menutup pendekatan dengan dua pilar, bagian atas diputar dengan bagian atas, mengisi payudara dan memastikan hasil estetika jangka panjang. Kemudian, ketika limitasi single vertical scar (seperti teknik Pitanguy rhomboid) yang dirasakan pada payudara yang lebih besar, perkembangan lebih lanjut disajikan memanfaatkan inverted keel resection, yang disebut teknik Pitanguy klasik. Pendekatan ini diindikasikan untuk reduksi mamoplasti yang lebih besar, dimana jumlah kulit yang lebih luas dan parenkim aman untuk dibuang, memastikan penaikan puting ke posisi yang baru – dimana titik A berada. Pada kedua pendekatan tersebut, reseksi mempertahankan seluruh bagian fungsional payudara, dan tidak ada pemisahan glandula dari kulit, meminimalisasi komplikasi. Menariknya, pendekatan rhomboid saat ini menjadi lebih berguna dengan popularisasi pembesaran payudara, dimana pasien mencari fuller upper pole yang spesifik. Hal ini sering tidak mungkin untuk 1

Upload: bela-riski-dinanti

Post on 04-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bedah plastik

TRANSCRIPT

Page 1: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: Payudara

BAB 49Reduksi Payudara PitanguyIvo Pitanguy dan Henrique N. Radwanski

Sejarah

Hingga pertengah awal tahun 1950-an, reduksi payudara, seperti pendekatan Biesengberger, meliputi kelemahan kulit yang luas, sehingga terdapat payudara atas yang buruk dan ptosis pada follow-up setelah operasi, bersama dengan kejadian komplikasi yang tinggi. Saya telah mengenal dengan prosedur Lexer, Prudente dand Arié, dibanding yang lain dan saya meras dengan pengalaman saya, saya dapat berkontribusi dengan prinsip saya untuk reduksi payudara.

Teknik modifikasi Arié saya dipresentasikan pada London meeting pada tahun 1959, mendeskripsikan titik A sebagai patokan awal, yang mengembangkan titik yang lainnya. Dengan konsep ini, reseksi adekuat berikut dan menutup pendekatan dengan dua pilar, bagian atas diputar dengan bagian atas, mengisi payudara dan memastikan hasil estetika jangka panjang. Kemudian, ketika limitasi single vertical scar (seperti teknik Pitanguy rhomboid) yang dirasakan pada payudara yang lebih besar, perkembangan lebih lanjut disajikan memanfaatkan inverted keel resection, yang disebut teknik Pitanguy klasik. Pendekatan ini diindikasikan untuk reduksi mamoplasti yang lebih besar, dimana jumlah kulit yang lebih luas dan parenkim aman untuk dibuang, memastikan penaikan puting ke posisi yang baru – dimana titik A berada. Pada kedua pendekatan tersebut, reseksi mempertahankan seluruh bagian fungsional payudara, dan tidak ada pemisahan glandula dari kulit, meminimalisasi komplikasi.

Menariknya, pendekatan rhomboid saat ini menjadi lebih berguna dengan popularisasi pembesaran payudara, dimana pasien mencari fuller upper pole yang spesifik. Hal ini sering tidak mungkin untuk dicapai sepenuhnya jika kelebihan kulit tidak dibuang secara tepat dari payudara ptosis, bersama-sama dengan masuknya implan.

Evaluasi fisik

Pemerikasaan fisik dari pasien dengan reduksi payudara meliputi:

Ketika pasien berdiri Evaluasi pasien secara umum: tinggi, berat, lingkar dada. Pemeriksaan kulit payudara (elastisitas, tanda fragilitas kulit seperti striae, maserasi atau

infeksi dari intertrigo). Inspeksi derajat flasisditas dengan memeriksa putting ke lipatan bawah payudara. Estimasi volume payudara (visual dan dengan palpasi).

1

Page 2: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

Verifikasi kelebihan parenkim dengan manuver kedua tangan mencubit, juga perhatikan jarak nipple-areolar complex (NAC) yang meningkat.

Pemeriksaan deformitas payudara lain seperti inverted nipple.

Ketika pasien berbaring Palpasi parenkim payudara Manuver untuk memeriksa sekresi dari puting.

Akhirnya, pemeriksaan tidaklah lengkap tanp berinteraksi dengan pasien, untuk menentukan keinginannya terkait volume payudara, baik reduksi maupun pembesaran. Lucid body harus berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mengekspresikan diri dan menunjukkan apa yang citra diri yang ideal.

Anatomi

Teknik personal untuk reduksi payudara dikembangkan dari pemahaman, dan menghormati, embriologi payudara. Tunas payudara berkembang dari penebalan vertikal ektoderm, sehingga ada hubungan yang intim antara kulit dan kelenjar. Kontinuitas antara parenkim payudara dan kulit harus dipertahankan dalam semua operasi reduksi payudara. Prinsip ini dapat dinyatakan seperti: yang "continent" tidak harus dipisahkan dari "content".

Prinsip anatomi dan pemahaman fisiologi merupakan dasar untuk prosedur ini. Dalam reduksi payudara, reseksi jaringan payudara terbatas pada bagian bawah, sehingga vaskularisasi dan persarafan dari NAC yang diawetkan, dan semua ruang ditutup dengan pendekatan jaringan yang tersisa. Ada juga sedikit risiko flap atau puting iskemia, karena parenkim payudara tidak lepas dari kulit di atasnya.

Anatomi payudara pasca operasi payudara juga penting. Semua jaringan direseksi dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Seperti yang telah diterbitkan sebelumnya, hal yang menarik untuk dicatat bahwa segmen mana yang paling patologi payudara muncul – bagian bawah – meupakan bagian yang dibuang pada kedua teknik yang akan dijelaskan.

The classic Pitanguy breast reduction technique

Indikasi untuk hipertrofi besar

Lihat Gambar. 49.1–49.10.

Pasien dalam posisi semi duduk Dua jahitan panjang ditempatkan di sepanjang garis tengah, untuk membantu cek bedah

untuk simetri selama demarkasi dan pada akhir prosedur. Linea ditarik, melalui NAC semua jalan ke sulkus. Titik A ditentukan sepanjang garis ini,

pada atau sedikit lebih rendah dari sulkus payudara. (Titik ini menentukan posisi masa depan NAC.)

Dengan mencubit poin kelebihan kulit B dan C ditentukan. Dua poin, D dan E, menentukan ekstensi medial dan lateral sayatan horisontal, bukan

memperluas luar garis tengah dan garis aksila anterior. Garis menyatukan titik-titik ini melengkung ketika kulit berlebih hadir.

2

Page 3: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Daerah antara titik A-B-C adalah de-epithelialized (manuver Schwartzman). Hal ini menjamin pemeliharaan kapsul dermal tiang unggul, yang dianggap pedikel neurovaskular ketiga CAM.

Reseksi kelenjar selalu terbatas kutub inferior, dan lurus ketika payudara terutama terdiri dari jaringan lemak atau lunas mode kapal terbalik jika parenkim lebih kelenjar.

Dua pilar, medial dan lateral, diciptakan dengan kedua bentuk reseksi. Upper-pedicled NAC akan meluncur ke atas sebagai pilar didekati, dan semua ruang mati dihilangkan.

Payudara dioperasikan dibungkus handuk lembab dan prosedur yang sama dilakukan pada payudara yang berlawanan. Keduanya kemudian diangkat oleh asisten, dan diperiksa dari kejauhan untuk membandingkan sisa parenkim, satu sisi dengan yang lain.

Jaringan sekarang dibawa bersama-sama dengan satu jahitan utama, membawa poin A-B-C untuk garis tengah. Jahitan dilakukan dari dalam untuk pesawat dangkal.

Posisi baru dari NAC sekarang ditentukan dengan inspeksi, dan dibatasi di kedua sisi. Simetri diperiksa sekali lagi, menggunakan dua jahitan panjang. Sebuah keuntungan utama dari teknik ini adalah bahwa dokter bedah merasa bahwa ia bebas untuk membatasi posisi baru dari NAC, dan tidak terikat untuk langkah-langkah tetap seperti pada teknik lainnya.

Gambar. 49.1 Titik A (disebut juga titik Pitanguy) ditemukan pada lipatan bawah payudara, searah dengan garis midclavikula. Ini lah tempat yang akan menjadi nipple–areolar complex.

3

Page 4: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

Gambar. 49.2 Manuver mencubit dilakukan agar dokter bedah dapat mengestimasi seberapa panyak parenkim yang harus dibuang.

Gambar. 49.3 Dekarmasi akhir diperikas dengan benang panjang dan jangka.

4

Page 5: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Gambar. 49.4 Garis reseksi dilengkungkan untuk membuang kelebihan kulit.

Gambar. 49.5 Dua hook yang kuat ditarik untuk memastikan dekarmasi sudah benar.

5

Page 6: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

Gambar. 49.6 Reseksi lurus diindikasikan pada payudara yang memiliki lemak terbanyak..

Gambar. 49.7 Reseksi inverted keel harus dilakukan pada payudara yang sebgain besar berisi jaringan glandular.

Gambar. 49.8 Dengan reseksi inverted keel, dokter bedah membuat dua pilar yang memungkinkan NAC naik ke posisi baru.

6

Page 7: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Gambar. 49.9 Menutup semua pilar untuk menghilangkan ruang kosong.

Gambar. 49.10 Posisi akhir NAC yang berada pada titik A, walaupun tidak pasti, tetapi tergantung pada perasaan estetika dokter bedah

.

Sebuah cetakan terbuat dari plester ditempatkan di atas pengganti, yang menjamin imobilisasi payudara. Telah dicatat bahwa tekanan perusahaan ini telah menghasilkan tingkat yang

7

Page 8: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

sangat rendah koleksi serosanguineous selama bertahun-tahun. Perisai plester ini dihapus dalam 24 jam, ketika payudara diperiksa. Penempatan saluran tidak digunakan secara rutin, karena semua ruang mati telah ditutup.

Lihat kasus klinis 1-6 (Gambar. 49.C1-49.C6).

Teknik reduksi payudara rhomboid Pitanguy

Gambar. 49.C1 Kasus klinis1: Teknik Pitanguy biasanya diaplikasikan pada payudara berukuran sedang, seperti pada wanita berusia 32 tahun ini. Pendekatan rhomboid dapat juga menghasilkan hasil estetika yang memuaskan.

Gambar. 49.C2 Kasus klinis 2: Wanita muda, seperti pada pasien yang berusia 29 tahun ini dengan payudara yang besar dan asimetris akan mendapatkan manfaat dengan prosedur yang sama.

8

Page 9: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Gambar. 49.C3 Kasus klinis 3: Reduksi payudara yang sangat besar dengan pendekatan Pitanguy klasik, seperti pada wanita usia 41 tahun ini; dia melakukan aktivitas outdoor sehingga terdapat sun mark.

Gambar. 49.C4 Kasus klinis 4: Asimetrisitas dengan payudara cumbersome, seperti yang ditunjukkan pada wanita berusia 25 tahun ini yang dikoreksi dengan operasi yang sam denga pasien sebelumnya.

9

Page 10: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

Gambar. 49.C5 Kasus klinis 5: Wanita tua (pada kasus ini, usia 65 tahun) sering meminta reduksi volume payudara dan diindikasikan teknik klasik dengan pendekatan inverted keel.

Gambar. 49.C6 Kasus klinis 6: Reduksi payudara dengan pendekatan klasik Pitanguy, menggunakan reseksi inverted keel, yang diindikasikan pada wanita berusia 58 tahun dengan payudara berat ini.

Diindikasikan pada hipertrofi kecil sampai sedang dan ptosis payudara

Lihat Gambar. 49.11-49.13.

10

Page 11: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Gambar. 49.11 Teknik Pitanguy rhomboid memiliki dekarmasi berbentuk elips.

Gambar. 49.12 Pada payudara yang lebih kecil, reseksi terbatas pada kulit.

11

Page 12: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

Gambar. 49.13 Pemposisian NAC dilakukan setelah memeriksa simetrisita payudara.

Dekarmasi awal secar elliptical atau rhomboid dan diselesaikan dengan single vertical scar.

Titik A ditentukan seperti yang dijelaskan sebelumnya. Perkiraan dokter bedah bahwa banyak kulit harus dihilangkan dengan mencubit medial

dan lateral yang kulit di kedua sisi puting, dan poin B dan C yang telah ditentukan. Titik D, yang tidak boleh lebih rendah dari sulkus, akan menyelesaikan demarkasi elips.

Sayatan terakhir adalah bekas luka vertikal, berakhir di (atau sedikit di bawah) sulkus di bawah payudara.

Reseksi dapat dibatasi pada kulit ketika ptosis sederhana hadir, atau dapat mencakup sejumlah variabel jaringan payudara dari tiang lebih rendah, ketika pasien menginginkan pengurangan volume.

Seperti dijelaskan dalam teknik klasik, inverted keel resection, ketika ditunjukkan, menciptakan dua pilar atau kolom. Setelah ini didekati, tiang unggul didefinisikan dan puting akan naik ke posisi baru.

Sebuah areola demarcator tepat dipilih untuk penempatan NAC, di sekitar area titik A. Sayatan vertikal akhir dapat dilengkapi dengan komponen horizontal kecil, mengubah

bekas luka tunggal menjadi "L" atau terbalik "T" agar tidak memperpanjang bekas luka luar sulkus.

Lihat kasus klinis 7-9 (Gambar. 49.C7-49.C9).

12

Page 13: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Gambar. 49.C7 Kasus klinis 7: Mastopexy pada wanita berusia 26 tahun yang dilakukan dengan prosedur rhomboid Pitanguy, hanya sedikit kulit yang dibuang dan bentuk estetika akhir didapatkan.

Gambar. 49.C8 Kasus klinis 8: Ketika satu bekas luka terlalu panjang, dokter bedah dapat mengkonversinya menjadi “T” inverted seperti pada wanita berusia 34 tahun.

13

Page 14: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

Gambar. 49.C9 Kasus klinis 9: Penempatan implan payudara melalui teknik rhomboid untuk membuang kelebihan kulit dan proyeksi dari cetakan payudara.

Perawatan post-operatif

Pasien yang akan melakukan reseksi mamoplasti dipulangkan pada 24 atau 48 jam setelah operasi

Perubahan dressing berubah dan payudara diperiksa untuk koleksi hematoma dan iskemia kulit.

Pasien kembali untuk tindak lanjut setiap 4-7 hari sampai jahitan terakhir akan dihapus. Terpal silikon digunakan secara rutin, kecuali ada riwayat alergi. Pasien harus menahan diri dari latihan fisik atau aktivitas berat yang menggunakan

tungkai atas untuk bulan pertama. Revisi bulanan dilakukan sampai bulan ke-6 dan kemudian pada satu tahun pasca operasi.

Pada saat ini, foto pasca operasi dilakukan dan touch-up dapat direncanakan.

Komplikasi

Tingkat komplikasi berikut pengurangan payudara menggunakan teknik Pitanguy klasik atau belah ketupat sangat rendah. Hal ini disebabkan tidak ada diseksi dari parenkim payudara, dan pelestarian pedikel vaskular dari NAC. Juga, inverted keel resection menjamin bahwa, pada penutupan, semua ruang mati dihilangkan.

Kebanyakan dehiscence kecil dan terbatas; penumpukan darah sangat jarang terjadi dan jarang memerlukan drainase. Insufisiensi vaskular ke NAC, meskipun jarang, biasanya sementara, dan sebagian besar terbatas pada epidermis.

Lihat tabel 49.1.

Tabel 49.1. Komplikasi hipertrofi payudara (tahun 1957-2006)

14

Page 15: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Komplikasi IPC SCInsisi dehiscene Kecil 1,3 6,0

Besar 0 1,2Areola dehiscene Kecil 0,1 2,0

Besar 0,3 0,4Hematoma 0,2 0,4Hipertrofi scar 0,6 7,0Klinik Ivo Pitanguy: 3476 kasusRS 38th Ward Santa Casa: 6403 kasusTotal: 9879 kasus

Selam lima decade reduksi payudara, hampir 10.000 kasus telah dilakukan pada klink pribadi penulis dan pada Rumah Sakit Santa Casa General Hospital, institusi sukarela dimana sebagian besar prosedur dilakukan oleh residen senior dibawah supervise staf yang ada.

Lihat tabel 49.2.

Tabel 49.1. Operasi hipertrofi payudara (tahun 1957-2006)

Idade IPC SC10-19 tahun 4,0 11,020-29 tahun 26,0 33,030-39 tahun 32,0 29,040-49 tahun 21,0 17,050-59 tahun 14,0 7,0≥ 60 tahun 3,0 3,0Klinik Ivo Pitanguy: 3476 kasusRS 38th Ward Santa Casa: 6403 kasusTotal: 9879 kasus

Pearls dan Pitfalls

Pearls Mempertahankan fungsi dan sensitivitas payudara: Pelestarian persarafan dan pasokan

vaskular kompleks puting-areola ditangani, dan parenkim tersisa akan memungkinkan menyusui.

Mencapai Volume memuaskan dan bentuk abadi: Tiang atas diproyeksikan oleh rotasi tiang lebih rendah. Karena tidak ada diseksi dilakukan dan semua ruang mati dihilangkan, gundukan payudara mempertahankan bentuk kerucut nya.

Mengurangi bekas luka: Bahkan payudara besar dapat dikurangi untuk ukuran yang cocok dengan bekas luka akhir yang akan dengan mudah disamarkan di bawah mandi pakaian.

Pitfalls

15

Page 16: Literature Translate Chapter 49

Bagian 11: PayudaraBedah Plastik Estetika

Tidak seperti teknik lain, tidak terdapat titik pasti atau pengukuran pada kedua prosedur tersebut, dan penilaian estetika dokter bedah diujikan.

Ringkasan langkah-langkah

Teknik reduksi Pitanguy klasik

1. Pasien ditempatkan dalam posisi semi-duduk. Dua jahitan panjang ditempatkan di sepanjang garis tengah.

2. Linea ditarik, melalui NAC semua jalan ke sulkus. Titik A ditentukan sepanjang garis ini, pada atau sedikit lebih rendah dari sulkus payudara.

3. Dengan mencubit kelebihan kulit, menunjuk B dan C ditentukan.4. Dua poin, D dan E, menentukan ekstensi medial dan lateral sayatan horisontal, bukan

memperluas luar garis tengah dan garis aksila anterior.5. Daerah antara titik A-B-C adalah de-epithelialized (manuver Schwartzman ini).6. Reseksi kelenjar selalu terbatas kutub inferior.7. Dua pilar, medial dan lateral, diciptakan dengan kedua bentuk reseksi.8. Payudara dioperasikan dibungkus handuk lembab dan prosedur yang sama dilakukan

pada payudara yang berlawanan.9. Jaringan sekarang dibawa bersama-sama dengan satu jahitan utama, membawa poin A-B-

C untuk garis tengah. Jahitan dilakukan dari dalam untuk pesawat dangkal.10. Posisi baru dari NAC sekarang ditentukan dengan inspeksi.

Teknik reduksi payudara rhomboid Pitanguy

1. Demarkasi awal adalah elips atau belah ketupat dan selesai dengan bekas luka vertikal tunggal.

2. Point A bertekad seperti yang dijelaskan sebelumnya.3. Perkiraan ahli bedah berapa banyak kulit harus dihilangkan dengan mencubit medial dan

lateral yang kulit di kedua sisi puting, dan poin B dan C ditentukan.4. Titik D, yang tidak boleh lebih rendah dari sulkus, akan menyelesaikan demarkasi elips.5. Inverted keel resection, ketika ditunjukkan, menciptakan dua pilar atau kolom. Setelah ini

didekati, tiang unggul didefinisikan dan puting akan naik ke posisi baru. 6. Sebuah areola demarcator tepat dipilih untuk penempatan NAC, di sekitar area titik A.7. Sayatan vertikal akhir dapat dilengkapi dengan komponen horizontal kecil, mengubah

bekas luka tunggal menjadi "L" atau "T" terbalik agar tidak memperpanjang bekas luka luar sulkus.

Daftar Pustaka

Pitanguy I. Breast hypertrophy. In: Wallace AB, ed. Transactions of the International Society of Plastic Surgeons, Second Congress. Edinburgh: E. & S. Livingstone. 1960; p. 509.

Pitanguy I. Surgical treatment of breast hypertrophy. Br J Plast Surg. 1967; 20:78.

Pitanguy I. The breast. In: Pitanguy I, ed. Aesthetic plastic surgery of head and body. Berlin: Springer-Verlag. 1981.

Pitanguy I. Reduction mammaplasty by the personal technique. In: ChangWHJ. The breast: An atlas of reconstruction. Baltimore: Williams & Wilkins. 1984; pp. 75–160.

16

Page 17: Literature Translate Chapter 49

BAB 49: Reduksi Payudara Pitanguy

Pitanguy I. Personal preferences for reduction mammaplasty. In: Georgiade ND, ed. Aesthetic surgery of the breast. Philadelphia: W.B. Saunders. 1990; p. 167.

Pitanguy I. Principles of reduction mammaplasty. In: Georgiade ND, ed. Aesthetic surgery of the breast. Philadelphia: W.B. Saunders. 1990; p. 191.

Pitanguy I. Reduction mammaplasty: A personal odyssey. In: GoldwynRM, ed. Reduction mammaplasty. Boston: Little, Brown. 1990; p. 95.

Pitanguy I, Radwanski HN. Philosophy and principles in the correction of breast hypertrophy. In: Mang WL, Bull HG, eds. Ästhetische Chirurgie. Germany: Einhorn-Presse Verlag. 1996; pp. 216-32.

Pitanguy I. Evaluation of body contouring surgery today: A 30-year perspective. Plast Reconstruct Surg. 2000; 105:1499.

Pitanguy I, Torres E, Salgado F, Pires V, Giovanni A. Breast pathology and reduction mammaplasty. Plast Reconstruct Surg. 2005; 115(3):729-34.

17