liabilities1

5
MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 7 UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES) OLEH DAVID P. ARDA UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KULIAH KARYAWAN JAKARTA 2008

Upload: gunawan-setio-purnomo

Post on 16-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

accounting

TRANSCRIPT

  • MODUL KULIAH

    PENGANTAR AKUNTANSI 2

    TATAP MUKA 7

    UTANG JANGKA PENDEK (CURRENT LIABILITIES)

    OLEH

    DAVID P. ARDA

    UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI

    PROGRAM KULIAH KARYAWAN JAKARTA

    2008

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DAVID P. ARDA PENGANTAR AKUTANSI 2

    UTANG JANGKA PENDEK

    (CURRENT LIABILITIES)

    Di dalam akuntansi, utang didefinisikan pengorbanan manfaat ekonomi di masa

    yang akan datang , yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada

    masa kini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain di

    masa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu.

    Utang-utang yang menjadi kewajiban suatu perusahaan dikelompokkan ke dalam 2

    bagian :

    1) Utang jangka Pendek

    2) Utang Jangka Panjang

    Pada prinsipnya utang akan dicantumkan sebesar nilai tunai dari utang-utang tersebut. .

    tetapi pada umumnya utang jangka pendek akan dicantumkan sebesar nilai nominalnya.

    Penyimpangan ini dilakukan dengan dasar anggapan bahwa selisih antara nilai nominal

    dengan nilai tunainya adalah relative kecil.

    Batasan yang biasa digunakan untuk pengelompokkan utang- utang tersebut adalah

    jangka waktu pembayaran atau pelunasan dari aktiva tersebut. APabila utang-utang itu

    akan dibayar dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan, atau dalam waktu satu

    tahun, maka aktiva tersebut akan digolongkan atau dikelompokkan sebagai utang

    jangka pendek. Karena siklus perusahaan tersebut berbesa-beda, maka batasan seperti

    itu kurang dapat memenuhi kaidah yang ideal, maka batasan yang lebih baik adalah:

    suatu kewajiban akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek apabila

    pelunasannya akan dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancer atau

    dengan menimbulkan utang jangka pendek yang baru .

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DAVID P. ARDA PENGANTAR AKUTANSI 2

    Dengan batasan seperti ini, maka kesulitan yang timbul dari perbedaan jangka waktu

    silkus usaha dapat diatasi. Berikut ini akan dibahas pengelompokkan utang jangka

    pendek ke dalam:

    1) utang jangka pendek yang jumlahnya dapat diketahui

    2) utang jangka pendek yang jumlahnya belum dapat dotetapkan

    3) utang-utang bersyarat

    Ad1) Utang Jangka Pendek yang Sudah Pasti:

    Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti bila memnuhi syarat:

    1) kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang

    menimbulkan kewajiban membayar.

    2) Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.

    Utang-utang yang memenuhi dua syarat di atas, terdiri dari berbagai jenis utang, antara

    lain:

    - utang dagang dan utang wesel

    - utang jangka panjang yang jatuh tempo pada periode bersangkutan

    - utang dividen

    - uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali

    - Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga

    - Utang Biaya (Biaya yang masih harus dibayar)

    - Pendapatan diterima di muka

    Berikut ini diuraikan masing-masing jenis utang jangka pendek tersebut:

    Utang Dagang dan Utang Wesel Utang dagang dan utang wesel biasanya timbul dari pembelian barang-barang

    atau jasa-jasa dan dari pinjaman jangka pendek.Dalam menentukan jumlah utang

    jangka pendek, perlu diperhitungkan utang atas barang-barang yang dibeli yang masih

    dalam perjalanan. Pencatatan utang atas pembelian barang yang maih dalam

    perjalanan harus memperhitungkan syarat pengirimannya.

    Ilustrasi: PT Menang menerbitkan sebuah utang wesel (notes payable) untuk PT Maju dengan

    syarat 90 hari, 12 %, nominal Rp. 1.000 , yang diterbtikan pada 1 Desember 2007 atas

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DAVID P. ARDA PENGANTAR AKUTANSI 2

    penggantian utang dagang senilai yang sama yang telah jatuh tempo. Maka jurnal yang

    dibutuhkan mencatat transaksi tersebut:

    Jurnal di Buku PT Menang

    1 Desember (D) Utang Dagang PT Maju 1.000

    (K) Utang Wesel 1.000

    (untuk penerbitan utang wesel 90 hari, 12 %)

    Pada 31 Desember 2007 (pada kahir peroode akuntansi), sebuah ayat jurnal

    penyesuaian (AJP) harus disiapkan untuk mencatat pendapatan bunga akrual (yang

    masih harus diterima) dari tanggal 1 Desember 2007 31 Desember 2007 sejumlah 30

    hari . Maka perhitungan bunga adalah:

    Rp. 1.000 x 12 % x 30/360 = Rp. 10

    Maka AJP yang dicatat oleh PT Menang adalah

    31 Desember (D) Beban Bunga 10

    (K) Utang Bunga *Bunga YMH Dibayar) 10

    Utang bunga tersebut dilaporkan di neraca pada 31 Desember 2007 sebagai

    Utang Lancar / Utang jangka pendek (Current Liabilities). Kemudian akun beban bunga

    harus ditutup pada 31 Desember 2007 dan jumlah tersebut dilaporkan pada kelopmpok

    Beban Lain-lain di laporan Laba-rugi untuk periode waktu yang berakhir pada 31

    Desember 2007.

    Ada metode yang menerapkan bahwa ayat jurnal pembalik (reversing entries) ,

    bila jumlah yang jatuh tempo pada tahun 2008 maka bagian bunga yang akan dibayar

    akan berkurang karena timbulnya utang bunga pada 31 Desember 2007 (perhatikan

    AJP di atas). Tetapi untuk menghindari kemungkinan lupa/hilangya data pengakuan

    utang bunga ini, atau untuk menghindari ketidaktetapatan analisa pembayaran bunga

    pada tahun 2008, maka perlu dipertimbangkan membuat ayat jurnal pembalik setelah

    seluruh perkiraan ditutup. (Dibuat pada awal periode akuntansi tahun buku berikutnya).

    Jurnlanya adalah dengan mendebet akun Utang bunga dan mengkredit Beban Bunga

    sejumlah bunga yang telah diakui sebagai beban pada periode 2007.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB DAVID P. ARDA PENGANTAR AKUTANSI 2

    1 Januari 2008 Reversing entry

    (D) Utang Bunga (bunga YMH Dibayar) 10

    (K) Beban Bunga 10

    Pada saat wesel tersebut jatuh tempo dan pembayaran dilaksanakan , begitu pula

    beban bunga didebet dengan ilustrasi sebagai berikut :

    1 Maret 2008 (D) Utang Wesel 1.000

    (D) Beban Bunga 30

    (K) Kas / Bank 1.030

    Perhitungan bunga: 1.000 x 12 % x 90/360

    Bisa pula terjadi, wesel (notes) diterbitkan pada saat meminjam dana / uang ke

    bank. Meskipun terdapat sejumlah jenis dan variasi dalam tingkat bunga dan periode

    pembayarannya, tetapi yang paling lazim adalah peminjam menerbitkan wesel berbunga

    (interest bearing notes) untuk sejumlah pinjaman yang diperoleh dari bank.

    Ilustrasi: Diasumsikan pada Bulan 19 September 2001 sebuah firma meminjam dana Rp.

    4.000.000 dari Bank Diamond. Perusahaan menerbitkan wesel berbunga 90 hari, 15 %.

    Maka pengaruh dari transasksi ini adalah :

    19 Sept 2001 : (D) Kas 4.000.000

    (K) Utang Wesel 4.000.000

    Pada saat wesel jatuh tempo, yaitu 90 hari kemudian, maka peminjama melunasi pokok

    wesel 4.000.000 dan ditambah bunga Rp. 150.000. Maka perkiraan yang akan

    berpengaruh dalam jurnal tersebut adalah:

    18 Desember 2001 : (D) Utang Wesel 4.000.000

    (D) Beban Bunga 150.000

    (K) Kas / Bank 4.150.000