leukimia pada anak
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Leukimia pada Anak
1/2
Patogenesis
Acute Lymphoblastic Leukaemia (ALL) ini diduga berasal dari
berbagai lesi genetik penting dalam sel darah progenitor yang berkomitmen
untuk berdiferensiasi di jalur sel T atau sel B, termasuk mutasi yang
menanamkan kapasitas terbatas pembaruan diri dan hal-hal lain yang
menyebabkan penahanan perkembangan tahapan yang spesifik. Dalam
beberapa kasus, mutasi pertama sepanjang jalur tahapan untuk menjadi ALL
mungkin timbul dalam haemopoietikstem cell yang memiliki kapasitas
perkembangan secara turun-temurun. Sel-sel yang terlibat dalam ALL
mengalami penyusunan ulang klonal di imunoglobulin atau gen reseptor sel
T dan menunjukkan molekul antigen-reseptor dan glikoprotein permukaan
sel lainnya yang berhubungan dengan diferensiasi yang akan menunjukkan
sel progenitor limfoid yang belum dewasa dalam tahap awal perkembangan
limfosit T normal dan B.
Translokasi Kromosom
Translokasi kromosom yang mengaktifkan gen-gen tertentu adalah
ciri khas dari leukemia dan secara khusus pada ALL. Pola ekspresi gen yang
dipelajari dalam serangkaian besar diagnosa leukemia terbaru telah
membuktikan sebuah gagasan bahwa translokasi kromosom tertentu
mengidentifikasi subtipe yang unik dari suatu penyakit. Biasanya,
translokasi akan mengaktifkan gen faktor transkripsi, yang dalam banyak
kasus dapat mengontrol diferensiasi sel, dengan tahapan perkembangan
yang telah diatur, dan akan mengkodekan protein pada puncak penting
transkripsi. Inilah yang disebut faktor transkripsi onkogenik, yang dapat
mengerahkan kontrol positif ataupun negatif pada seluruh responden gen,
disajikan dalam bentuk sel leukemia sebagai salah satu produk gen atau
sebagai protein fusi yang unik yang menggabungkan unsur-unsur dari dua
faktor transkripsi yang berbeda.
-
7/29/2019 Leukimia pada Anak
2/2
PatogenesisAcute Lymphoblastic Leukaemia sel B dan sel T
Mutasi
Meskipun kelainan kromosom adalah ciri khas patogenesis ALL,
bukti menunjukkan bahwa kromosom tersebut harus bertindak dengan
beberapa lesi genetik lainnya untuk menginduksi leukemia. Sebagai
contohnya adalah penghapusan yang bersifat bialel atau membungkamepigenetic gen inhibitor kinase cyclin-dependent 2A (CDKN2A), yang
mengkode kedua penekan tumor p16-Ink4a dan p14-ARF dan inaktivasi
menetralkan kedua TP53 dan jalur retinoblastoma pada kebanyakan kasus
sel T dan banyak kasus prekursor sel-B ALL.
GenPAX5 adalah target yang paling sering mengalami mutasi
somatik dan yang diubah di hampir dari sepertiga kasus. Penghapusan juga
terdeteksi di gen perkembangan sel B, seperti TCF3 (E2A), EBF1 (EBF),
LEF1, IKZF1 (Ikaros), danIKZF3 (Aiolos). Akhirnya, pada sel T ALL,
setidaknya lima jalur tahapan mutasi yang mengarah ke frank leukemia telah
diidentifikasi, dan dalam beberapa kasus jalur-jalur tersebut memerlukan
lima atau lebih lesi genetik yang telah didokumentasikan.
Referensi :
Ching-Han Pui, Leslie L Robison, A Thomas Look. Acute Lymphoblastic
Leukaemia. Lancet 2008; 371: 1030-1043.